SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
Gambaran Umum CTG
Budi Iman Santoso
Definisi
 Cardiotocography (CTG) digunakan
dalam kehamilan untuk memonitor
DJJ dan kontraksi uterus.
 Biasanya digunakan di trimester 3.
Tujuannya untuk melihat kondisi janin
dan deteksi awal dari fetal distress
 CTG yang abnormal perlu dilakukan
investigasi dan dapat mengarah ke
sectio cesarea darurat
Cara Penggunaan
 Alat untuk CTG yaitu cardiotokograf
 Letakan 2 tranduser pada perut wanita
hamil
 Satu tranduser merekam DJJ
menggunakan ultrasound, tranduser lain
memonitor kontraksi uterus (mengukur
tegangan dinding abdomen)
 Secara tidak langsung menunjukan
tekanan intrauterin
 CTG lalu dinilai oleh bidan atau dokter
Yang perlu diperhatikan
 The most popular structure can be remembered
using the acronym DR C BRAVADO
 DR – Define Risk
 C – Contractions
 BRa – Baseline Rate
 V – Variability
 A – Accelerations
 D – Decelerations
 O – Overall impression
Tentukan Risiko
Penyakit
Maternal
Penyakit
Maternal
• Diabetes
Gestasional
• Hipertensi
• Asma
Komplikasi
Obstetrik
Komplikasi
Obstetrik
• Gestasi
Multipel
• Gestasi
Postmatur
• Riwayat SC
sebelumnya
• Pertumbuhan
Janin
terhambat
• Ketuban
Pecah Dini
• Malformasi
Kongenital
• Induksi
Faktor Risiko
Lain
Faktor Risiko
Lain
• Kurang
Asuhan
Prenatal
• Merokok
• Penyalahgun
aan Obat
Kontraksi
 Rekam jumlah kontraksi dalam 10 menit
 Setiap kotak besar (1 menit), hitung
berapa kali kontraksi dalam 10 kotak
 Kontraksi terlihat memuncak pada CTG
yang memantau aktivitas uterus
 Yang perlu diperiksa:
 Durasi – berapa lama kontraksi
berlangsung?
 Intensitas – berapa kuat kontraksi? (palpasi)
2-3 kontraksi dalam 10
menit
Baseline rate
 Denyut jantung rata – rata pada
fetus dalam 10 menit
 Lihat CTG dan periksa berapa rata2
DJJ 10 menit terakhir
 Lupakan akselerasi atau deselerasi
 Rasio DJJ normal sekitar 110 - 160
Pola Denyut Jantung Janin
Denyut jantung dasar
 Denyut jantung dasar adalah rata-rata dari denyut
jantung janin yang bervariasi 5 denyut per menit (dpm)
dalam segmen waktu 10 menit, tanpa melihat perubahan-
perubahan periodik atau episodik dan segmen denyut
jantung dasar yang >25 dpm. Denyut jantung dasar harus
menetap minimum 2 menit dalam segmen waktu 10
menit.
 Denyut jantung dasar dapat dibagi menjadi tiga:
Normal : 110-160 dpm
Bradikardia : 100-109 dpm (sedang)
: <100 dpm (abnormal)
Takikardia : 161-180 dpm (sedang)
 : >180 dpm (abnormal)
Pola Denyut Jantung Janin
Variabilitas
 Variabilitas adalah fluktuasi denyut jantung
janin selama 2 siklus per menit atau lebih.
Variabilitas dilihat dari amplitudo denyut
jantung janin.
 Variabilitas dapat dibagi menjadi empat:
 Tidak tampak variabilitas : tidak terlihat amplitudo
 Variabilitas minimal : amplitudo ≤5 dpm
 Variabilitas sedang : amplitudo 6-25 dpm
 Variabilitas jelas : amplitudo >25 dpm
Penyebab Penurunan
Variabilitas
 Fetus tidur – tidak boleh lebih dari 40
menit (kebanyakan kasus)
 Feta asidosis (krn hipoksia) – jika
terdapat deselerasi memanjang
 Fetal takikardi
 Obat – opiates, benzodiazipine’s,
methyldopa, magnesium sulphate
 Prematur – variabilitas berkurang saat
gestasi (<28 minggu)
 Penyakit Jantung Bawaan
Penurunan Variabilitas
Pola Denyut Jantung Janin
Akselerasi
 Akselerasi adalah peningkatan denyut
jantung janin 15 dpm atau lebih dari
denyut jantung dasar dengan durasi ≥15
detik atau lebih, namun kurang dari 2
menit. Akselerasi memanjang bertahan
lebih dari atau sama dengan 2 menit
namun kurang dari 10 menit.
 Jika terjadi akselerasi atau deselerasi yang
bertahan lebih dari atau sama dengan 10
Akselerasi
Pola Denyut Jantung Janin
Deselerasi
 Deselerasi adalah menurunnya
denyut jantung janin yang dapat
dibagi menjadi deselerasi dini,
deselerasi lambat, deselerasi
variabel, dan deselerasi memanjang.
Deselerasi Dini
 Berulang dari satu kontraksi ke kontraksi
selanjutnya.
 Menurunnya denyut jantung janin
bersamaan dengan meningkatnya
kekuatan kontraksi.
 Onset deselerasi sampai nadir ≥30 detik.
 Kembalinya deselerasi selalu bersamaan
dengan berhentinya kontraksi.
 Disebabkan stimulasi nervus vagal.
 Dimulai dengan kompresi kepala saat
kontraksi berlangsung.
Deselerasi dini
Deselerasi Lambat
 Berulang dari satu kontraksi ke kontraksi
selanjutnya (tiga atau lebih).
 Onset deselerasi sampai nadir ≥30 detik,
dimulai setelah didapatkan kontraksi.
 Kembalinya denyut jantung janin ke denyut
jantung dasar terjadi setelah kontraksi
berakhir.
 Menunjukkan ketidakmampuan plasenta
memenuhi kebutuhan janin.
 Dapat menunjukkan hipoksia janin dan
asidosis.
Deselerasi Lambat
Deselerasi Variabel
 Menurunnya denyut jantung janin yang
mendadak, sering diikuti dengan
kembalinya denyut jantung janin ke
denyut jantung dasar yang cepat.
 Onset deselerasi sampai nadir <30 detik.
 Deselerasi menurun ≥15 dpm selama ≥15
detik namun <2 menit.
 Menunjukkan kompresi dari tali pusat.
 Sering terjadi pada ibu hamil dengan
oligohidramnion.
Deselerasi variabel
Deselerasi Memanjang
 Denyut jantung janin menurun ≥15
dpm selama ≥2 menit namun tidak
melebihi 10 menit.
 Pola denyut jantung janin sebelum
dan saat kembalinya deselerasi ke
denyut jantung dasar merupakan
toleransi dari janin, bukan deselerasi.
 Jika terdapat deselerasi memanjang
harus dilakukan resusitasi intra uterin.
Deselerasi Memanjang
Gambaran Sinusoidal
 Pola seperti gelombang dengan 3-5
osilasi/menit antara 5-15 dpm.
 Jarang ditemukan dan merupakan
tanda awal dari kematian janin.
NST (Non Stress Test)
 NST adalah cara pemeriksaan
kesejahteraan janin dengan
menggunakan kardiotokograf untuk
melihat hubungan antara perubahan
denyut jantung janin dengan
gerakan janin. NST dikerjakan pada
umur kehamilan ≥34 minggu.
NST (Non Stress Test)
Indikasi dari pemeriksaan NST adalah:
 Kehamilan lewat waktu
 Intrauterine growth restriction (IUGR)
 Hipertensi dalam kehamilan
 Anomali janin
 Sensitisasi Rhesus
 Diabetes mellitus, penyakit ginjal dan
penyakit jantung dalam kehamilan.
Tidak ada kontra indikasi absolut untuk
pemeriksaan NST.
Overall impression
Klasifikasi Gambaran DJJ
pada Pemeriksaan
Kardiotokografi (FIGO)
Antepartum
Normal
 Denyut jantung dasar : 110-150 dpm
 Variabilitas : 5-25 dpm
 Adanya >2 akselerasi dalam waktu 10
menit
 Tidak ada deselerasi (kecuali bila
deselerasi dini yang sporadic, ringan dan
singkat)
Klasifikasi Gambaran DJJ
pada Pemeriksaan
Kardiotokografi (FIGO)
Antepartum
Mencurigakan
 Denyut jantung dasar: 150-170 dpm atau
110-100 dpm
 Variabilitas: 5-10 dpm selama >40 menit
atau >25 dpm atau <25 dpm.
 Tidak ada akselerasi dalam waktu >40
menit
 Deselerasi sporadik
Klasifikasi Gambaran DJJ
pada Pemeriksaan
Kardiotokografi (FIGO)
Antepartum
Tidak normal
 Denyut jantung dasar : <100 dpm atau 170
dpm
 Variabilitas : 5 dpm dalam waktu >40 menit
 Deselerasi yang berulang
 Deselerasi lambat, variabel atau deselerasi
memanjang
 Gambaran sinusoidal (frekuensi <6
siklus/menit)
 Amplitudo >10 dpm, lamanya >20 menit
Klasifikasi Gambaran DJJ
pada Pemeriksaan
Kardiotokografi (FIGO)
Intrapartum
Normal
 Denyut jantung dasar: 110-150 dpm
 Variabilitas: 5-25 dpm
Mencurigakan
 Denyut jantung dasar: 150-170 dpm atau
110-150 dpm
 Variabilitas: 5-10 dpm selama >40 menit
Klasifikasi Gambaran DJJ
pada Pemeriksaan
Kardiotokografi (FIGO)
Intrapartum
Tidak normal
 Denyut jantung dasar: <100 dpm atau
170 dpm
 Variabilitas: 5 dpm selama >40 menit
 Deselerasi dini yang berulang dan berat
atau deselerasi variabel
 Deselerasi memanjang
 Deselerasi lambat
 Gambaran sinusoidal
Resusitasi Intra Uterin
 Resusitasi intra uterin adalah
tindakan sementara pada keadaan
hipoksia janin akut, sebagai usaha
untuk mengurangi stres yang timbul
pada persalinan. Hipoksia janin
dapat terjadi pada hasil interpretasi
CTG yang non-reassuring.
Resusitasi Intra Uterin
Resusitasi intra uterin dapat dilakukan
dengan cara:
 Syntocinon: dihentikan
 Position: posisi ibu miring ke kiri
 Oxygen: 15 L/menit dengan masker
Hudson
 IV: infus kristaloid 1 L
 Low blood pressure: vasopressor intravena
 Tocolysis: terbutaline 250 mg
intravena/subkutan
Referensi
 Cunningham FG, Lenevo KJ, Bloom SL, et al. Williams
Obstetrics. 23rd ed. New York: McGraw-Hill Medical;
2010.
 Royal College of Obstetricians and Gynaecologists.
The Use of Electronic Fetal Monitoring The Use and
Interpretation of Cardiotocography Intrapartum Fetal
Surveillance Evidence-based Clinical Guideline
Number 8. . 1st ed. London: RCOG Press; 2001.
 The International Federation of Obstetrics and
Gynecology (FIGO). Guidelines for the use of fetal
monitoring. Int J Gynaecol Obstet. 1987;25(2):159–
167.

More Related Content

Similar to pdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdf

BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptxBHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptxRSUPuriAsihKarawang
 
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdfanwarsoleh1
 
Supraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardiSupraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardirezky ilhamsyah
 
Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)mskosim
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantititis trijayanti
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxFebiRatnasari2
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptxSlide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptxSebastianChandra3
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonRafi Mahandaru
 
tugas ACLS Cardio Pulmonary Resus 2023.pptx
tugas ACLS Cardio Pulmonary Resus  2023.pptxtugas ACLS Cardio Pulmonary Resus  2023.pptx
tugas ACLS Cardio Pulmonary Resus 2023.pptxRedHawk22
 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxadekurniasih3
 
tatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxtatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxadekurniasih3
 
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi Siska Fauziah
 

Similar to pdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdf (20)

BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptxBHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
 
ACLS bimbingan PPUK.pptx
ACLS bimbingan PPUK.pptxACLS bimbingan PPUK.pptx
ACLS bimbingan PPUK.pptx
 
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
 
Supraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardiSupraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardi
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayanti
 
4. bhd & rjp.ppt
4. bhd & rjp.ppt4. bhd & rjp.ppt
4. bhd & rjp.ppt
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
 
BLS.pdf
BLS.pdfBLS.pdf
BLS.pdf
 
BLS.pdf
BLS.pdfBLS.pdf
BLS.pdf
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptxSlide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic Person
 
tugas ACLS Cardio Pulmonary Resus 2023.pptx
tugas ACLS Cardio Pulmonary Resus  2023.pptxtugas ACLS Cardio Pulmonary Resus  2023.pptx
tugas ACLS Cardio Pulmonary Resus 2023.pptx
 
15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom
 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
 
tatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxtatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptx
 
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
Summary Kegawatdaruratan Perinatologi
 
Slide chf
Slide chfSlide chf
Slide chf
 

Recently uploaded

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 

pdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdf

  • 1. Gambaran Umum CTG Budi Iman Santoso
  • 2. Definisi  Cardiotocography (CTG) digunakan dalam kehamilan untuk memonitor DJJ dan kontraksi uterus.  Biasanya digunakan di trimester 3. Tujuannya untuk melihat kondisi janin dan deteksi awal dari fetal distress  CTG yang abnormal perlu dilakukan investigasi dan dapat mengarah ke sectio cesarea darurat
  • 3. Cara Penggunaan  Alat untuk CTG yaitu cardiotokograf  Letakan 2 tranduser pada perut wanita hamil  Satu tranduser merekam DJJ menggunakan ultrasound, tranduser lain memonitor kontraksi uterus (mengukur tegangan dinding abdomen)  Secara tidak langsung menunjukan tekanan intrauterin  CTG lalu dinilai oleh bidan atau dokter
  • 4. Yang perlu diperhatikan  The most popular structure can be remembered using the acronym DR C BRAVADO  DR – Define Risk  C – Contractions  BRa – Baseline Rate  V – Variability  A – Accelerations  D – Decelerations  O – Overall impression
  • 5. Tentukan Risiko Penyakit Maternal Penyakit Maternal • Diabetes Gestasional • Hipertensi • Asma Komplikasi Obstetrik Komplikasi Obstetrik • Gestasi Multipel • Gestasi Postmatur • Riwayat SC sebelumnya • Pertumbuhan Janin terhambat • Ketuban Pecah Dini • Malformasi Kongenital • Induksi Faktor Risiko Lain Faktor Risiko Lain • Kurang Asuhan Prenatal • Merokok • Penyalahgun aan Obat
  • 6. Kontraksi  Rekam jumlah kontraksi dalam 10 menit  Setiap kotak besar (1 menit), hitung berapa kali kontraksi dalam 10 kotak  Kontraksi terlihat memuncak pada CTG yang memantau aktivitas uterus  Yang perlu diperiksa:  Durasi – berapa lama kontraksi berlangsung?  Intensitas – berapa kuat kontraksi? (palpasi)
  • 8. Baseline rate  Denyut jantung rata – rata pada fetus dalam 10 menit  Lihat CTG dan periksa berapa rata2 DJJ 10 menit terakhir  Lupakan akselerasi atau deselerasi  Rasio DJJ normal sekitar 110 - 160
  • 9.
  • 10. Pola Denyut Jantung Janin Denyut jantung dasar  Denyut jantung dasar adalah rata-rata dari denyut jantung janin yang bervariasi 5 denyut per menit (dpm) dalam segmen waktu 10 menit, tanpa melihat perubahan- perubahan periodik atau episodik dan segmen denyut jantung dasar yang >25 dpm. Denyut jantung dasar harus menetap minimum 2 menit dalam segmen waktu 10 menit.  Denyut jantung dasar dapat dibagi menjadi tiga: Normal : 110-160 dpm Bradikardia : 100-109 dpm (sedang) : <100 dpm (abnormal) Takikardia : 161-180 dpm (sedang) : >180 dpm (abnormal)
  • 11. Pola Denyut Jantung Janin Variabilitas  Variabilitas adalah fluktuasi denyut jantung janin selama 2 siklus per menit atau lebih. Variabilitas dilihat dari amplitudo denyut jantung janin.  Variabilitas dapat dibagi menjadi empat:  Tidak tampak variabilitas : tidak terlihat amplitudo  Variabilitas minimal : amplitudo ≤5 dpm  Variabilitas sedang : amplitudo 6-25 dpm  Variabilitas jelas : amplitudo >25 dpm
  • 12.
  • 13. Penyebab Penurunan Variabilitas  Fetus tidur – tidak boleh lebih dari 40 menit (kebanyakan kasus)  Feta asidosis (krn hipoksia) – jika terdapat deselerasi memanjang  Fetal takikardi  Obat – opiates, benzodiazipine’s, methyldopa, magnesium sulphate  Prematur – variabilitas berkurang saat gestasi (<28 minggu)  Penyakit Jantung Bawaan
  • 15. Pola Denyut Jantung Janin Akselerasi  Akselerasi adalah peningkatan denyut jantung janin 15 dpm atau lebih dari denyut jantung dasar dengan durasi ≥15 detik atau lebih, namun kurang dari 2 menit. Akselerasi memanjang bertahan lebih dari atau sama dengan 2 menit namun kurang dari 10 menit.  Jika terjadi akselerasi atau deselerasi yang bertahan lebih dari atau sama dengan 10
  • 17. Pola Denyut Jantung Janin Deselerasi  Deselerasi adalah menurunnya denyut jantung janin yang dapat dibagi menjadi deselerasi dini, deselerasi lambat, deselerasi variabel, dan deselerasi memanjang.
  • 18. Deselerasi Dini  Berulang dari satu kontraksi ke kontraksi selanjutnya.  Menurunnya denyut jantung janin bersamaan dengan meningkatnya kekuatan kontraksi.  Onset deselerasi sampai nadir ≥30 detik.  Kembalinya deselerasi selalu bersamaan dengan berhentinya kontraksi.  Disebabkan stimulasi nervus vagal.  Dimulai dengan kompresi kepala saat kontraksi berlangsung.
  • 20. Deselerasi Lambat  Berulang dari satu kontraksi ke kontraksi selanjutnya (tiga atau lebih).  Onset deselerasi sampai nadir ≥30 detik, dimulai setelah didapatkan kontraksi.  Kembalinya denyut jantung janin ke denyut jantung dasar terjadi setelah kontraksi berakhir.  Menunjukkan ketidakmampuan plasenta memenuhi kebutuhan janin.  Dapat menunjukkan hipoksia janin dan asidosis.
  • 22. Deselerasi Variabel  Menurunnya denyut jantung janin yang mendadak, sering diikuti dengan kembalinya denyut jantung janin ke denyut jantung dasar yang cepat.  Onset deselerasi sampai nadir <30 detik.  Deselerasi menurun ≥15 dpm selama ≥15 detik namun <2 menit.  Menunjukkan kompresi dari tali pusat.  Sering terjadi pada ibu hamil dengan oligohidramnion.
  • 24. Deselerasi Memanjang  Denyut jantung janin menurun ≥15 dpm selama ≥2 menit namun tidak melebihi 10 menit.  Pola denyut jantung janin sebelum dan saat kembalinya deselerasi ke denyut jantung dasar merupakan toleransi dari janin, bukan deselerasi.  Jika terdapat deselerasi memanjang harus dilakukan resusitasi intra uterin.
  • 26. Gambaran Sinusoidal  Pola seperti gelombang dengan 3-5 osilasi/menit antara 5-15 dpm.  Jarang ditemukan dan merupakan tanda awal dari kematian janin.
  • 27.
  • 28. NST (Non Stress Test)  NST adalah cara pemeriksaan kesejahteraan janin dengan menggunakan kardiotokograf untuk melihat hubungan antara perubahan denyut jantung janin dengan gerakan janin. NST dikerjakan pada umur kehamilan ≥34 minggu.
  • 29. NST (Non Stress Test) Indikasi dari pemeriksaan NST adalah:  Kehamilan lewat waktu  Intrauterine growth restriction (IUGR)  Hipertensi dalam kehamilan  Anomali janin  Sensitisasi Rhesus  Diabetes mellitus, penyakit ginjal dan penyakit jantung dalam kehamilan. Tidak ada kontra indikasi absolut untuk pemeriksaan NST.
  • 31. Klasifikasi Gambaran DJJ pada Pemeriksaan Kardiotokografi (FIGO) Antepartum Normal  Denyut jantung dasar : 110-150 dpm  Variabilitas : 5-25 dpm  Adanya >2 akselerasi dalam waktu 10 menit  Tidak ada deselerasi (kecuali bila deselerasi dini yang sporadic, ringan dan singkat)
  • 32. Klasifikasi Gambaran DJJ pada Pemeriksaan Kardiotokografi (FIGO) Antepartum Mencurigakan  Denyut jantung dasar: 150-170 dpm atau 110-100 dpm  Variabilitas: 5-10 dpm selama >40 menit atau >25 dpm atau <25 dpm.  Tidak ada akselerasi dalam waktu >40 menit  Deselerasi sporadik
  • 33. Klasifikasi Gambaran DJJ pada Pemeriksaan Kardiotokografi (FIGO) Antepartum Tidak normal  Denyut jantung dasar : <100 dpm atau 170 dpm  Variabilitas : 5 dpm dalam waktu >40 menit  Deselerasi yang berulang  Deselerasi lambat, variabel atau deselerasi memanjang  Gambaran sinusoidal (frekuensi <6 siklus/menit)  Amplitudo >10 dpm, lamanya >20 menit
  • 34. Klasifikasi Gambaran DJJ pada Pemeriksaan Kardiotokografi (FIGO) Intrapartum Normal  Denyut jantung dasar: 110-150 dpm  Variabilitas: 5-25 dpm Mencurigakan  Denyut jantung dasar: 150-170 dpm atau 110-150 dpm  Variabilitas: 5-10 dpm selama >40 menit
  • 35. Klasifikasi Gambaran DJJ pada Pemeriksaan Kardiotokografi (FIGO) Intrapartum Tidak normal  Denyut jantung dasar: <100 dpm atau 170 dpm  Variabilitas: 5 dpm selama >40 menit  Deselerasi dini yang berulang dan berat atau deselerasi variabel  Deselerasi memanjang  Deselerasi lambat  Gambaran sinusoidal
  • 36. Resusitasi Intra Uterin  Resusitasi intra uterin adalah tindakan sementara pada keadaan hipoksia janin akut, sebagai usaha untuk mengurangi stres yang timbul pada persalinan. Hipoksia janin dapat terjadi pada hasil interpretasi CTG yang non-reassuring.
  • 37. Resusitasi Intra Uterin Resusitasi intra uterin dapat dilakukan dengan cara:  Syntocinon: dihentikan  Position: posisi ibu miring ke kiri  Oxygen: 15 L/menit dengan masker Hudson  IV: infus kristaloid 1 L  Low blood pressure: vasopressor intravena  Tocolysis: terbutaline 250 mg intravena/subkutan
  • 38. Referensi  Cunningham FG, Lenevo KJ, Bloom SL, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2010.  Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. The Use of Electronic Fetal Monitoring The Use and Interpretation of Cardiotocography Intrapartum Fetal Surveillance Evidence-based Clinical Guideline Number 8. . 1st ed. London: RCOG Press; 2001.  The International Federation of Obstetrics and Gynecology (FIGO). Guidelines for the use of fetal monitoring. Int J Gynaecol Obstet. 1987;25(2):159– 167.