SlideShare a Scribd company logo
BAB II
PEMBAHASAN

PEMBERIAN OBAT MELALUI KULIT

A. Pengertian
Pemberian obat melalui kulit adalah cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan
yang bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit,
atau mengatasi infeksi. Pemberian obat kulit dapat bermacam-macam seperti krim, losion,
aerosol, dan sprei.

B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan untuk memberikan obat pada kulit adalah sebagai berikut:
1. Obat dalam tempatnya (seperti losion, krim, aerosol, sprei).
2. Pinset anatomis.
3. Kain kasa.
4. Kertas tisu.
5. Balutan.
6. Pengalas.
7. Air sabun, air hangat.
8. Sarung tangan.

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pemberian obat melalui kulit adalah sebagai berikut:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Bersihkan daerah yang akan di beri obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit mengeras)
dan gunakan pinset anatomis.
6. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mengoleskan, mengompres.
7. Kalau perlu tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah diobati.
8. Cuci tangan.

D. Pemberian Obat Topikal pada Kulit
Pemberian obat topikal pada kulit merupakan cara memberikan obat pada kulit dengan
mengoleskan obat yang akan diberikan. Pemberian obat topikal pada kulit memiliki tujuan yang
lokal, seperti pada superficial epidermis. Obat ini diberikan untuk mempercepat proses
penyembuhan, bila pemberian per-oral tidak dapat mencapai superficial epidermis yang miskin
pembuluh darah kapiler. Efek sistemik tidak diharapkan pada pemberian obat topikal pada kulit
ini. Apabila terjadi kerusakan kulit setelah penggunaan obat topikal pada kulit, maka
kemungkinan besar efek sistemik akan terjadi.
Pemberian obat topikal pada kulit terbatas hanya pada obat-obat tertentu karena tidak banyak
obat yang dapat menembus kulit yang utuh. Keberhasilan pengobatan topical pada kulit
tergantung pada:
 Umur
 Pemilihan agen topikal yang tepat
 Lokasi dan luas tubuh yang terkena atau yang sakit
 Stadium penyakit
 Konsentrasi bahan aktif dalam vehikulum
 Metode aplikasi
 Penentuan lama pemakaian obat
Penetrasi obat topical pada kulit, melalui: stratum korneum  epidermis  papilla
dermis  aliran darah

Proses penyerapan obat topikal jika diberikan pada kulit, yaitu:
 Lag phase - hanya di atas kulit, tidak masuk ke dalam darah
 Rising - dari stratum korneum diserap sampai ke kapiler dermis darah
 Falling - obat habis di stratum korneum. Jika terus diserap kedalam, khasiatnya akan semakin
berkurang. Kurangnya konsentrasi obat yang sampai ke tempat sasaran bisa karena proses
eksfoliasi (bagian atas kulit mengelupas), terhapus atau juga karena tercuci.
Faktor-faktor yang berperan dalam penyerapan obat, diantaranya adalah:
 Keadaan stratum korneum yang berperan sebagai sawar kulit untuk obat.
 Oklusi, yaitu penutup kedap udara pada salep berminyak yang dapat meningkatkan penetrasi
dan mencegah terhapusnya obat akibat gesekan, usapan serta pencucian. Namun dapat
mempercepat efek samping, infeksi, folikulitis dan miliaria jika penggunaannya bersama obat
atau kombinasinya tidak tepat.
 Frekuensi aplikasi, seperti pada obat kortikosteroid yang kebanyakan cukup diaplikasikan
satu kali sehari, serta beberapa emolien (krim protektif) yang akan meningkat penyerapannya
setelah pemakaian berulang, bukan karena lama kontaknya.
 Kuantitas obat yang diaplikasi yaitu jumlah pemakaian obat topikal pada kulit ini harus
cukup, jika pemakaiannya berlebihan justru malah tidak berguna. Jumlah yang akan dipakai,
sesuai dengan luas permukaan kulit yang terkena infeksi (setiap 3% luas permukaan kulit
membutuhkan 1 gram krim atau salep).
 Faktor lain
Faktor lain seprti peningkatan penyerapan, dapat terjadi apabila:
 Obat dipakaikan dengan cara digosok sambil dipijat perlahan
 Dioles searah dengan pertumbuhan folikel rambut
 Ukuran partikel obat diperkecil
 Sifat kelarutan dan penetrasi obat diperbaiki
 Konsentrasi obat yang diberikan tepat

Contoh obat topikal untuk kulit :
1. Anti jamur : ketoconazol, miconazol, terbinafin
2. Antibiotik

: oxytetrasiklin

3. Kortikosteroid : betametason, hidrokortison

E. Tujuan
Pemberian obat topikal pada kulit bertujuan untuk mempertahankan hidrasi atau cairan
tubuh untuk mencapai homeostasis, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit,
menghilangkan gejala atau mengatasi infeksi.
F. Jenis
Pemberian obat topikal pada kulit dapat bermacam-macam seperti:
 Krim
 Salep (ointment)
 Lotion
 Lotion yang mengandung suspense
 Bubuk atau powder
 Spray aerosol.

G. Keuntungan dan Kerugian
 Keuntungan
Untuk efek lokal, mencegah first-pass effect serta meminimalkan efek samping sistemik.
Untuk efek sistemik, menyerupai cara pemberian obat melalui intravena (zero-order)
 Kerugian
Secara kosmetik kurang menarik dan Absorbsinya tidak menentu.

H. Alat dan Bahan


Troli



Baki dan alas



Perlak dan alas



Bengkok (nierbekken)



Air DTT dalam kom



Kapas



Sarung tangan



Kassa kecil steril (sesuai kebutuhan)



Kassa balutan, penutup plastik dan plester (sesuai kebutuhan)



Lidi kapas atau tongue spatel



Obat topikal sesuai yang dipesankan (krim, salep, lotion, lotion yang mengandung suspensi,
bubuk atau powder, spray aerosol)



Buku obat (ISO)



Baskom


Larutan klorin 0.5% dalam tempatnya



Sabun cuci tangan



Lap handuk



Tempat sampah basah dan kering

I. Jenis Obat Topical
1. Lotion
Ini mirip dengan solusi tapi lebih tebal dan cenderung lebih emollient di alam
dibandingakan dengan solusi. Biasanya minyak dicampur dengan air dan lebih sering tidak
memiliki alcohol kurang dari solusi. Bisa lotion pengeringan jika mereka mengandung jumlah
alkohol tinggi.Ada variasi yang signifikan dalam bahan dasar lotion generic bila dibandingkan
dengan nama merek lotion.

2. Shake Lotion
Campuran yang memissahkan menjadi dua atau tiga bagian dengan waktu.Sering minyak
dicampur dengan dengan solusi berbasis air. Perlu dikocok kedalam suspensis sebelum
digunakan.

3. Cream
Cream lebih tebal daripada lotion,dan memperrtahankan bentuknya ketika dikeluarkan darri
wadahnya. Hal ini cenderung moderat dalam pelembab kecenderungan. Untuk produk steroid
topical, minyak dalam air emulsi adalah umum. Krim memiliki resiko yang signifikan untuk
menyebabkan sensitisasi imunologi karena pengawet. Ini memiliki tingkat penerimaan yang
tinggi oleh pasien. Ada variasi besar dalam bahan, komposisi, pH,dan toleransi anatara merek
generic.

4. Salep
Adalah sebuah homogeny kental, semi padat persiapan, paling sering, tebal,berminyak
dengan viskositas tinggi,yang dimaksudkan untuk aplikasi eksternal untuk kulit atau selaput
lendir. Mereka digunakan sebagai pelembab atau untuk aplikasi bahan aktif untuk kulit untuk
tujuan perlindungan, terapi, atau profilakssis dan dimana tingkat oklusi yang diinginkan. Salep
digunakan topical pada berbagai permukaan tubuh, ini termasuk kulit dan selaput lender dari
mata (salep mata), vagina, anus, dan hidung. Sebuah salep mungkin atau tidak mungkin obat.
Salep biasanya sangat pelembab dan baik untuk kulit kering. Mereka memiliki resiko
rendah sensitisas akibat beberapa bahan yang luar minyak dasar atau lemak,dan resiko iritasi
rendah. Ada sedikit biasanya variabelitas antarra merrek obat generic dan obat-obatan
name brand. Mereka sering tidak disukai oleh pasien karena sifat berminyak.Kendaraan dari
sebuah salep dikenal dengan basis salep. Pemilihan bassa tergantung pada indikasi klinis untuk
salep.

Berbagai jenis basis salep adalah : Hydrrocarbon bases,eg hard paraffin,soft paraffin
Hidrrokarbon, basis,misalnya paraffin keras, paraffin lunak, Absorption bases, eg wool
fat,beeswax Penyerapan bases, misalnya lemak wol, beeswax,water soluble bases, eg macrogols
200,300,400 Basis larut dalam air,misalnya macrogols 200,300,400 Emulsifiying bases, eg
emulsifying wax, centrimide Emulsfying basis, misalnya lilin, emulsffyinng, centrimide.

Minyak nabati misalnya minyak zaitun, minyak arachis, minyak kelapa obat-obatan yang
terrsebar di pangkalan dan kemudian dapat dibagi setelah penetrasi obat ke dalam kulit. Salep
dirumuskan dengan hidrofobik, hidrofilik, atau air emulsifying basis untuk memberikan
persiapan yang tidak saling larut,larut, atau emulsiffiable dengan sekresi kulit. Mereka juga bias
berasal dari hidrokarbon(lemak),penyerapan,air-dilepas,atau basa larut dalam air.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pemberian obat ssecara topical adalah pemberian obat dengan cara mengoleskan obat pada
permukaan kulit atau membrane Mukosa dapat pula dilakukan melalui lubang anus. obat
yang biasa digunakan untuk pemberian obat topical pada kulit adalah obat yang berbentuk
krim, lotion, atau salep hala ini di lakukan untuk perawatan kulit atau luka atau menurunkan
gejala gangguan pada kulit yang terjadi pada kulit contoh(lotion)
2. Krim dengan anti biotic sering di gunakan pada luka bakar atau ulkus dekubitus sedangkan
salep dapat digunakan untuk melindungi kulit dari iritasi atau laserasi kulit akibat
kelembaban kulit pada kasus inkontenansia urin atau fekal. bersihkan dan tepuk-tepuk pada
area yang akan di berikan salep.
3. Jenis Obat Topical
a. Lotion
b. Shake Lotion
c. Cream
d. Salep

B. Saran
Jika terdapat kesalahan pada makalah ini, diharapkan kritikan dan saran dari Ibu Dosen dan
teman-teman, agar penulisan makalah kami selanjutnya dapat kami susun lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
A. Latar belakang……………………………………………………………….
B. Rumusan masalah…………………………………………………………….
C. Tujuan………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillaahirabbil’alaamiin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas berkat limpahan

rahmat,

karunia dan hidayah-Nyalah kami dapat

menyelesaikan makalah “PEMBERIAN OBAT MELALUI KULIT”. Selain bertujuan untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK II, makalah ini
juga disusun dengan maksud agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang
pemberian obat kepada pasien melalui kulit. Kami juga mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ibu Dosen Mata Kuliah keterampilan dasar praktek klinik II yang telah
membimbing kami. Tak lupa pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kritik dan saran selalu kami
butuhkan demi penyempurnaan pembuatan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita
semua.amin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Raha, 25 Februari 2013

Penyusun
Tugas kelompok
Dosen : Dina Asminatalia,S.Kep,Ns

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK X:
1. WIWIN WINARSIH
2. SITTI FATIMAH DELI
3. MUSLIYANINSIH
4. FATMAN SARI

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberian obat secara topical adalah pemberian obat dengan cara mengoleskan obat pada
permukaan kulit atau membran mukosa, dapat pula dilakukan melalui lubang yang terdapat pada
tubuh (anus). Obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat topical pada kulit adalah obat
yang berbentuk krim, lotion, atau salep. Hal ini dilakukan dengan tujuan melakukan perawatan
kulit atau luka,atau menurunkan gejala gangguan kulit yang terjadi (contoh : lotion), krim, dapat
mengandung zat anti fungi (jamur), kortikosteroid, atau antibiotic yang dioleskan pada kulit
dengan menggunakan kapas lidi steril. Bersihkan dan keringkan kulit sebelum mengoleskan krim
obat tersebut.
Krim dengan antibiotic sering digunakan pada luka bakar atau ulkus dekubitus.
Sedangkan salep, dapat digunakan untuk melindungi kulit dari iritasi atau laserasi kulit akibat
kelembaban kulit pada kasus inkontenanssia urin atau fekal.Berssihkan dan tepuk-tepuk perlahan
pada area yang diberikan salep.
Obat transdermal adalah obat yang dirancang untuk larut kedalam kulit untuk
mendapatkan efek sistemik. Tersedia dalam bentuk lembaran,lembaran tersebut dibuat dengan
membrane khusus yang membuat zat obat menyerap perrlahan dalam kulit. Lembaran tersebut
juga dapat sekaligus mengontrol frekuensi penggunaan obat selama 24+72 jam. Obat tetes atau
salep mata digunakan untuk mengobati iritasi, infeksi,atau glaucoma yang terjadi pada mata.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana tekhnik pemberian obat pada kulit ?
2. Apa keuntungan dan kerugian pemberian obat pada kulit ?
3. Apa jenis-jenis obat topikal kulit ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pemberian obat pada kulit
2. Mengetahui keuntungan dan kerugian pemberian obat pada kulit.
3. Mengetahui jenis-jenis obat topical kulit.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/44382221/pengobatan _topikal
http://staff.ui.ac.id/intrrnal140136743/material/derrmatoterapi-10-10-06print.pdf
Hidayat, A. Azis. Uliyah Musrifatul. 2008.Keterampilan Dasar Praktek Klinik untuk
Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika
Johnson, Ruth. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC
Jordan, Sue. 2004. Farmakologi kebidanan. Jakarta. EGC
Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan jilid .Jakarta. EGC

More Related Content

What's hot

komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
Dwi Pirang
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
martaagustinasirait
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Andra Dewi Hapsari
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
Septian Muna Barakati
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
adeputra93
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Susanti Suhartati
 
Bounding attachment
Bounding attachment Bounding attachment
Bounding attachment
Erlina Wati
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Rahayu Pratiwi
 
Komunikasi Dalam Praktek Kebidanan
Komunikasi Dalam Praktek KebidananKomunikasi Dalam Praktek Kebidanan
Komunikasi Dalam Praktek Kebidanan
intan fadilla
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
Nurindah Nurindah
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
sicua050896
 
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsiamakalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
aswari_putra
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Nurul Wulandari
 
Soal soal ukom
Soal   soal ukomSoal   soal ukom
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
Triana Septianti
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanRina Septi Andriani
 

What's hot (20)

komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
 
Bounding attachment
Bounding attachment Bounding attachment
Bounding attachment
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahir
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamil
 
Komunikasi Dalam Praktek Kebidanan
Komunikasi Dalam Praktek KebidananKomunikasi Dalam Praktek Kebidanan
Komunikasi Dalam Praktek Kebidanan
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsiamakalah-preeklamsia-dan-eklamsia
makalah-preeklamsia-dan-eklamsia
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
 
Soal soal ukom
Soal   soal ukomSoal   soal ukom
Soal soal ukom
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 

Similar to Makalah pemberian obat pada kulit

dermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdfdermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdf
EghaSatriwi
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
Surya Amal
 
Al-fath pemberian obat topikal.pptx
Al-fath pemberian obat topikal.pptxAl-fath pemberian obat topikal.pptx
Al-fath pemberian obat topikal.pptx
DarmapoeteraMaulana
 
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptxKELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
ssuserd986061
 
75456370 sediaan-transdermal
75456370 sediaan-transdermal75456370 sediaan-transdermal
75456370 sediaan-transdermalSarah Najib
 
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptxTips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
IrmaDamayanti47
 
transdermal farmasi
transdermal farmasitransdermal farmasi
transdermal farmasi
Sarah Najib
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptx
diah72
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
Citra pharmacist
 
Pemberian Obat Topical KDM II By pangestu chaesar
Pemberian Obat Topical KDM II By pangestu chaesarPemberian Obat Topical KDM II By pangestu chaesar
Pemberian Obat Topical KDM II By pangestu chaesarPangestu S
 
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptxKuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
drMelvianaLubisUMSU
 
Lp eritroderma
Lp eritrodermaLp eritroderma
Lp eritroderma
Taranajmia Luthfitasari
 
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Army Of God
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
materi-x2
 
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisKonsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Verar Oka
 
produk kecantikan
produk kecantikanproduk kecantikan
produk kecantikan
dwirikycahyanto
 

Similar to Makalah pemberian obat pada kulit (20)

Dermato terapi
Dermato terapiDermato terapi
Dermato terapi
 
dermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdfdermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdf
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Omank AKPER PEMKAB MUNA
Omank AKPER PEMKAB MUNAOmank AKPER PEMKAB MUNA
Omank AKPER PEMKAB MUNA
 
Al-fath pemberian obat topikal.pptx
Al-fath pemberian obat topikal.pptxAl-fath pemberian obat topikal.pptx
Al-fath pemberian obat topikal.pptx
 
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptxKELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
 
75456370 sediaan-transdermal
75456370 sediaan-transdermal75456370 sediaan-transdermal
75456370 sediaan-transdermal
 
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptxTips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
 
transdermal farmasi
transdermal farmasitransdermal farmasi
transdermal farmasi
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptx
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
 
Tugas pp tik new
Tugas pp tik newTugas pp tik new
Tugas pp tik new
 
Pemberian Obat Topical KDM II By pangestu chaesar
Pemberian Obat Topical KDM II By pangestu chaesarPemberian Obat Topical KDM II By pangestu chaesar
Pemberian Obat Topical KDM II By pangestu chaesar
 
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptxKuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
 
Lp eritroderma
Lp eritrodermaLp eritroderma
Lp eritroderma
 
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
 
Pemberian obat topikal
Pemberian obat topikalPemberian obat topikal
Pemberian obat topikal
 
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisKonsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
 
Masalah Kulit
Masalah KulitMasalah Kulit
Masalah Kulit
 
produk kecantikan
produk kecantikanproduk kecantikan
produk kecantikan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Makalah pemberian obat pada kulit

  • 1. BAB II PEMBAHASAN PEMBERIAN OBAT MELALUI KULIT A. Pengertian Pemberian obat melalui kulit adalah cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan yang bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Pemberian obat kulit dapat bermacam-macam seperti krim, losion, aerosol, dan sprei. B. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan untuk memberikan obat pada kulit adalah sebagai berikut: 1. Obat dalam tempatnya (seperti losion, krim, aerosol, sprei). 2. Pinset anatomis. 3. Kain kasa. 4. Kertas tisu. 5. Balutan. 6. Pengalas. 7. Air sabun, air hangat. 8. Sarung tangan. C. Prosedur Kerja Prosedur kerja pemberian obat melalui kulit adalah sebagai berikut: 1. Cuci tangan. 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 3. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan. 4. Gunakan sarung tangan. 5. Bersihkan daerah yang akan di beri obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit mengeras) dan gunakan pinset anatomis. 6. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mengoleskan, mengompres.
  • 2. 7. Kalau perlu tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah diobati. 8. Cuci tangan. D. Pemberian Obat Topikal pada Kulit Pemberian obat topikal pada kulit merupakan cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan obat yang akan diberikan. Pemberian obat topikal pada kulit memiliki tujuan yang lokal, seperti pada superficial epidermis. Obat ini diberikan untuk mempercepat proses penyembuhan, bila pemberian per-oral tidak dapat mencapai superficial epidermis yang miskin pembuluh darah kapiler. Efek sistemik tidak diharapkan pada pemberian obat topikal pada kulit ini. Apabila terjadi kerusakan kulit setelah penggunaan obat topikal pada kulit, maka kemungkinan besar efek sistemik akan terjadi. Pemberian obat topikal pada kulit terbatas hanya pada obat-obat tertentu karena tidak banyak obat yang dapat menembus kulit yang utuh. Keberhasilan pengobatan topical pada kulit tergantung pada:  Umur  Pemilihan agen topikal yang tepat  Lokasi dan luas tubuh yang terkena atau yang sakit  Stadium penyakit  Konsentrasi bahan aktif dalam vehikulum  Metode aplikasi  Penentuan lama pemakaian obat Penetrasi obat topical pada kulit, melalui: stratum korneum  epidermis  papilla dermis  aliran darah Proses penyerapan obat topikal jika diberikan pada kulit, yaitu:  Lag phase - hanya di atas kulit, tidak masuk ke dalam darah  Rising - dari stratum korneum diserap sampai ke kapiler dermis darah  Falling - obat habis di stratum korneum. Jika terus diserap kedalam, khasiatnya akan semakin berkurang. Kurangnya konsentrasi obat yang sampai ke tempat sasaran bisa karena proses eksfoliasi (bagian atas kulit mengelupas), terhapus atau juga karena tercuci.
  • 3. Faktor-faktor yang berperan dalam penyerapan obat, diantaranya adalah:  Keadaan stratum korneum yang berperan sebagai sawar kulit untuk obat.  Oklusi, yaitu penutup kedap udara pada salep berminyak yang dapat meningkatkan penetrasi dan mencegah terhapusnya obat akibat gesekan, usapan serta pencucian. Namun dapat mempercepat efek samping, infeksi, folikulitis dan miliaria jika penggunaannya bersama obat atau kombinasinya tidak tepat.  Frekuensi aplikasi, seperti pada obat kortikosteroid yang kebanyakan cukup diaplikasikan satu kali sehari, serta beberapa emolien (krim protektif) yang akan meningkat penyerapannya setelah pemakaian berulang, bukan karena lama kontaknya.  Kuantitas obat yang diaplikasi yaitu jumlah pemakaian obat topikal pada kulit ini harus cukup, jika pemakaiannya berlebihan justru malah tidak berguna. Jumlah yang akan dipakai, sesuai dengan luas permukaan kulit yang terkena infeksi (setiap 3% luas permukaan kulit membutuhkan 1 gram krim atau salep).  Faktor lain Faktor lain seprti peningkatan penyerapan, dapat terjadi apabila:  Obat dipakaikan dengan cara digosok sambil dipijat perlahan  Dioles searah dengan pertumbuhan folikel rambut  Ukuran partikel obat diperkecil  Sifat kelarutan dan penetrasi obat diperbaiki  Konsentrasi obat yang diberikan tepat Contoh obat topikal untuk kulit : 1. Anti jamur : ketoconazol, miconazol, terbinafin 2. Antibiotik : oxytetrasiklin 3. Kortikosteroid : betametason, hidrokortison E. Tujuan Pemberian obat topikal pada kulit bertujuan untuk mempertahankan hidrasi atau cairan tubuh untuk mencapai homeostasis, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, menghilangkan gejala atau mengatasi infeksi.
  • 4. F. Jenis Pemberian obat topikal pada kulit dapat bermacam-macam seperti:  Krim  Salep (ointment)  Lotion  Lotion yang mengandung suspense  Bubuk atau powder  Spray aerosol. G. Keuntungan dan Kerugian  Keuntungan Untuk efek lokal, mencegah first-pass effect serta meminimalkan efek samping sistemik. Untuk efek sistemik, menyerupai cara pemberian obat melalui intravena (zero-order)  Kerugian Secara kosmetik kurang menarik dan Absorbsinya tidak menentu. H. Alat dan Bahan  Troli  Baki dan alas  Perlak dan alas  Bengkok (nierbekken)  Air DTT dalam kom  Kapas  Sarung tangan  Kassa kecil steril (sesuai kebutuhan)  Kassa balutan, penutup plastik dan plester (sesuai kebutuhan)  Lidi kapas atau tongue spatel  Obat topikal sesuai yang dipesankan (krim, salep, lotion, lotion yang mengandung suspensi, bubuk atau powder, spray aerosol)  Buku obat (ISO)  Baskom
  • 5.  Larutan klorin 0.5% dalam tempatnya  Sabun cuci tangan  Lap handuk  Tempat sampah basah dan kering I. Jenis Obat Topical 1. Lotion Ini mirip dengan solusi tapi lebih tebal dan cenderung lebih emollient di alam dibandingakan dengan solusi. Biasanya minyak dicampur dengan air dan lebih sering tidak memiliki alcohol kurang dari solusi. Bisa lotion pengeringan jika mereka mengandung jumlah alkohol tinggi.Ada variasi yang signifikan dalam bahan dasar lotion generic bila dibandingkan dengan nama merek lotion. 2. Shake Lotion Campuran yang memissahkan menjadi dua atau tiga bagian dengan waktu.Sering minyak dicampur dengan dengan solusi berbasis air. Perlu dikocok kedalam suspensis sebelum digunakan. 3. Cream Cream lebih tebal daripada lotion,dan memperrtahankan bentuknya ketika dikeluarkan darri wadahnya. Hal ini cenderung moderat dalam pelembab kecenderungan. Untuk produk steroid topical, minyak dalam air emulsi adalah umum. Krim memiliki resiko yang signifikan untuk menyebabkan sensitisasi imunologi karena pengawet. Ini memiliki tingkat penerimaan yang tinggi oleh pasien. Ada variasi besar dalam bahan, komposisi, pH,dan toleransi anatara merek generic. 4. Salep Adalah sebuah homogeny kental, semi padat persiapan, paling sering, tebal,berminyak dengan viskositas tinggi,yang dimaksudkan untuk aplikasi eksternal untuk kulit atau selaput lendir. Mereka digunakan sebagai pelembab atau untuk aplikasi bahan aktif untuk kulit untuk tujuan perlindungan, terapi, atau profilakssis dan dimana tingkat oklusi yang diinginkan. Salep
  • 6. digunakan topical pada berbagai permukaan tubuh, ini termasuk kulit dan selaput lender dari mata (salep mata), vagina, anus, dan hidung. Sebuah salep mungkin atau tidak mungkin obat. Salep biasanya sangat pelembab dan baik untuk kulit kering. Mereka memiliki resiko rendah sensitisas akibat beberapa bahan yang luar minyak dasar atau lemak,dan resiko iritasi rendah. Ada sedikit biasanya variabelitas antarra merrek obat generic dan obat-obatan name brand. Mereka sering tidak disukai oleh pasien karena sifat berminyak.Kendaraan dari sebuah salep dikenal dengan basis salep. Pemilihan bassa tergantung pada indikasi klinis untuk salep. Berbagai jenis basis salep adalah : Hydrrocarbon bases,eg hard paraffin,soft paraffin Hidrrokarbon, basis,misalnya paraffin keras, paraffin lunak, Absorption bases, eg wool fat,beeswax Penyerapan bases, misalnya lemak wol, beeswax,water soluble bases, eg macrogols 200,300,400 Basis larut dalam air,misalnya macrogols 200,300,400 Emulsifiying bases, eg emulsifying wax, centrimide Emulsfying basis, misalnya lilin, emulsffyinng, centrimide. Minyak nabati misalnya minyak zaitun, minyak arachis, minyak kelapa obat-obatan yang terrsebar di pangkalan dan kemudian dapat dibagi setelah penetrasi obat ke dalam kulit. Salep dirumuskan dengan hidrofobik, hidrofilik, atau air emulsifying basis untuk memberikan persiapan yang tidak saling larut,larut, atau emulsiffiable dengan sekresi kulit. Mereka juga bias berasal dari hidrokarbon(lemak),penyerapan,air-dilepas,atau basa larut dalam air.
  • 7. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pemberian obat ssecara topical adalah pemberian obat dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau membrane Mukosa dapat pula dilakukan melalui lubang anus. obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat topical pada kulit adalah obat yang berbentuk krim, lotion, atau salep hala ini di lakukan untuk perawatan kulit atau luka atau menurunkan gejala gangguan pada kulit yang terjadi pada kulit contoh(lotion) 2. Krim dengan anti biotic sering di gunakan pada luka bakar atau ulkus dekubitus sedangkan salep dapat digunakan untuk melindungi kulit dari iritasi atau laserasi kulit akibat kelembaban kulit pada kasus inkontenansia urin atau fekal. bersihkan dan tepuk-tepuk pada area yang akan di berikan salep. 3. Jenis Obat Topical a. Lotion b. Shake Lotion c. Cream d. Salep B. Saran Jika terdapat kesalahan pada makalah ini, diharapkan kritikan dan saran dari Ibu Dosen dan teman-teman, agar penulisan makalah kami selanjutnya dapat kami susun lebih baik lagi.
  • 8. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………. DAFTAR ISI………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… A. Latar belakang………………………………………………………………. B. Rumusan masalah……………………………………………………………. C. Tujuan……………………………………………………………………….. BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………… BAB III PENUTUP………………………………………………………………… A. Kesimpulan………………………………………………………………….. B. Saran………………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… LAMPIRAN…………………………………………………………………………
  • 9. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillaahirabbil’alaamiin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah “PEMBERIAN OBAT MELALUI KULIT”. Selain bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK II, makalah ini juga disusun dengan maksud agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang pemberian obat kepada pasien melalui kulit. Kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Dosen Mata Kuliah keterampilan dasar praktek klinik II yang telah membimbing kami. Tak lupa pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kritik dan saran selalu kami butuhkan demi penyempurnaan pembuatan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua.amin Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Raha, 25 Februari 2013 Penyusun
  • 10. Tugas kelompok Dosen : Dina Asminatalia,S.Kep,Ns DISUSUN OLEH: KELOMPOK X: 1. WIWIN WINARSIH 2. SITTI FATIMAH DELI 3. MUSLIYANINSIH 4. FATMAN SARI AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA LAMPIRAN
  • 11. BAB I
  • 12. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberian obat secara topical adalah pemberian obat dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau membran mukosa, dapat pula dilakukan melalui lubang yang terdapat pada tubuh (anus). Obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat topical pada kulit adalah obat yang berbentuk krim, lotion, atau salep. Hal ini dilakukan dengan tujuan melakukan perawatan kulit atau luka,atau menurunkan gejala gangguan kulit yang terjadi (contoh : lotion), krim, dapat mengandung zat anti fungi (jamur), kortikosteroid, atau antibiotic yang dioleskan pada kulit dengan menggunakan kapas lidi steril. Bersihkan dan keringkan kulit sebelum mengoleskan krim obat tersebut. Krim dengan antibiotic sering digunakan pada luka bakar atau ulkus dekubitus. Sedangkan salep, dapat digunakan untuk melindungi kulit dari iritasi atau laserasi kulit akibat kelembaban kulit pada kasus inkontenanssia urin atau fekal.Berssihkan dan tepuk-tepuk perlahan pada area yang diberikan salep. Obat transdermal adalah obat yang dirancang untuk larut kedalam kulit untuk mendapatkan efek sistemik. Tersedia dalam bentuk lembaran,lembaran tersebut dibuat dengan membrane khusus yang membuat zat obat menyerap perrlahan dalam kulit. Lembaran tersebut juga dapat sekaligus mengontrol frekuensi penggunaan obat selama 24+72 jam. Obat tetes atau salep mata digunakan untuk mengobati iritasi, infeksi,atau glaucoma yang terjadi pada mata. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Bagaimana tekhnik pemberian obat pada kulit ? 2. Apa keuntungan dan kerugian pemberian obat pada kulit ? 3. Apa jenis-jenis obat topikal kulit ? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pemberian obat pada kulit 2. Mengetahui keuntungan dan kerugian pemberian obat pada kulit. 3. Mengetahui jenis-jenis obat topical kulit. DAFTAR PUSTAKA
  • 13. http://www.scribd.com/doc/44382221/pengobatan _topikal http://staff.ui.ac.id/intrrnal140136743/material/derrmatoterapi-10-10-06print.pdf Hidayat, A. Azis. Uliyah Musrifatul. 2008.Keterampilan Dasar Praktek Klinik untuk Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika Johnson, Ruth. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC Jordan, Sue. 2004. Farmakologi kebidanan. Jakarta. EGC Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan jilid .Jakarta. EGC