SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
LAPORAN HOME VISITE PADA Ny “S” DENGAN
KESIAPAN MENINGKATKAN MANAJEMEN
KESEHATAN DIRI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik
Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II

Disusun oleh:
Robi’ Siti Nurjanah
P07120111031

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2013
LAPORAN HOME VISITE PADA Ny “S”
DENGAN KESIAPAN MENINGKATKAN MANAJEMEN
KESEHATAN DIRI

Disusun Oleh :
Robi’ Siti Nurjanah
P07120111031

TINGKAT III REGULER

Telah mendapat persetujuan pada tanggal ___ November 2013
Oleh :

Mengetahui,

Pembimbing Klinik

Pembimbing Akademik

(

)

NIP.

.

(
NIP.

)
.
BAB I
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Perawatan Pasien dengan Halusinasi

Sasaran

: Pasien dan Keluarga Pasien

Hari / Tanggal

: Kamis, 28 November 2013

Waktu

: Pukul 10.30-11.00 WIB

Tempat

: Rumah klien

I.

Latar Belakang
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-SosioSpritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan
komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan
keperawatan jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan,
pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial. Untuk memajukan dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan jiwa pada masyarakat maka perlu
adanya kerjasama antara petugas kesehatan dan anggota keluarga klien yang
sedang berobat jalan, untuk itu maka keluarga perlu diikutsertakan dalam
program perawatan klien baik di rumah maupun di rumah sakit. Hal ini sangat
penting bahwa klien yang mengalami gangguan mental tidak selamanya harus
dirawat di rumah sakit jiwa.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem
pendukung utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien
berada dirumah. Oleh karena itu keluarga memiliki peran penting didalam
upaya pencegahan kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat fenomena
diatas, maka keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai cara
perawatan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan guna
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga.
Dalam hal ini peran serta keluarga dituntut mengoptimalkan klien untuk
mandiri,

meningkatkan

pemenuhan

hidup

sehari-hari,

memberikan

komunikasi, informasi dan edukasi kepada klien. Keluarga harus mampu
memberdayakan

seluruh

anggotanya

dalam

merawat

klien

secara
komprehensif

di rumah, untuk itu dilakukan home visite atau kunjungan

rumah.

II.

Pengkajian
Keluarga Ny. S adalah keluarga sederhana yang tinggal di Getas, Gandekkan,
Tirtoadi, Mlati, Sleman. Ny. S (67 tahun) merupakan salah satu klien psikosa
di wilayah kerja Mlati 2. Ny. S rutin kontrol 1 bulan sekali di Rumah Sakit
Daerah Sleman. Keluarga Ny. S terdiri dari suami klien, 3 anak, 3 menantu,
dan 6 cucu klien. Namun, yang tinggal serumah dengan Ny. S adalah suami,
2 anak, 2 menantu, dan 4 cucu. Ny. S menyatakan sudah tidak mengalami
gangguan jiwa lagi. Pihak keluargapun tidak pernah menyinggung tentang
gangguan jiwa yang dialami klien, ketika bersama klien. Namun, keluarga
klien tetap merawat klien sesuai saran dokter. Penyuluh dari Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta datang ke rumah keluarga Ny.S untuk memberikan
penyuluhan kesehatan kepada keluarga Ny. S mengenai perawatan Klien
gangguan jiwa di rumah.

A. Faktor predisposisi (Predispocing factors)
1. Riwayat kesehatan
Anak klien mengatakan Ny. S mulai mengalami gangguan jiwa sejak
klien mendampingi suaminya dinas di Sulawesi (±20 tahun yang lalu).
Tn E menyatakan dahulu ketika klien diajak tugas ke Sulawesi, klien
seperti memendam masalah sendirian, klien tidak mau bercerita tentang
masalah yang dia miliki. Pada suatu hari klien diajak ke hutan, tetapi
selama di hutan klien terlihat melamun. Beberapa hari kemudian klien
memukulkan kepala anak ketiganya ke dinding tembok, sampai akhirnya
anak ketiga klien mengalami cedera di bagian kepala. Suami klien
menyatakan dahulunya klien pernah mondok di Puri Nirmala dan RSUP
Sardjito. Namun, selama mondok di Puri Nirmala tidak ada perubahan,
malah memperparah kondisi klien. Kemudian oleh suaminya dibawa
pulang dan dibawa ke RSUP Dr. Sardjito. Sejak itu, klien rutin kontrol ke
RSUD Sleman bagian Poli Jiwa. Suami klien menjelaskan bahwa untuk
orang gangguan jiwa seperti istrinya yang terpenting adalah aktivitas
yang terjadwal dan obat yang harus rutin. Suami klien menyatakan
sudah mencoba mematuhi setiap nasehat yang diberikan dokter. Suami
klien paham bahwa meskipun terlihat sehat, tetapi orang yang
mengalami

gangguan

jiwa

masih

harus

melanjutkan

program

pengobatan. Suami klien menyatakan lima bulan yang lalu klien kambuh
karena tidak minum obat. Karena pada saat itu kondisi klien sudah baik
dan oleh suaminya pengobatan dihentikan. Tetapi saat ini klien kembali
minum obat secara rutin dan suami klien sadar akan kebutuhan obat
istrinya.
2. Kondisi fisik
BB Ny. S 53 kg, tinggi badan 150 cm. Tanda-tanda vitalnya adalah TD
160/90 mmHg, nadi 84x/menit dan pernafasan 20x/menit. Klien
mengeluhkan sakit dibagian perutnya. Klien menyatakan dibagian
perutnya terdapat benjolan.
3. Motivasi belajar
Motivasi belajar Ny. S dan keluarga cukup kuat. Keluarga mengatakan
ingin mengetahui mengenai perawatan Ny. S di rumah demi menjaga
kesehatan jiwa Ny. S
4. Kesiapan belajar
Keluarga Ny. S mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari
mengenai perawatan Ny. S di rumah. Pengetahuan keluarga Ny. S
tentang perawatan Ny. S di rumah agak kurang karena sebelumnya
keluarga Ny. S belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan dan
klien tidak mau dianggap orang gila, sehingga keluarga melakukan
perawatan seadanya. Keluarga Ny. S berkomunikasi menggunakan
bahasa Jawa. Keluarga Ny. S dapat meluangkan waktunya pada pagi
hari sekitar pukul 10.30 WIB untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan
dari petugas penyuluh.
5. Kemampuan membaca
Anak ketiga Ny. S adalah seorang lulusan SMA. Sudah pasti ia
mempunyai

kemampuan

membaca

dan

menulis

dengan

baik.

Sedangkan suami klien adalah pensiunan AURI. Namun, klien tidak
pernah sekolah.
B. Faktor pemungkin (Enabling factors)
Keluarga Ny. S memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai perawatan
Klien gangguan jiwa di rumah. Di dekat rumah Ny. S terdapat Puskesmas
Mlati 2 yang sudah memiliki program CMHN dan terkadang mengadakan
penyuluhan-penyuluhan, home visite dan menyediakan beberapa leaflet.
Terdapat pula ruang konsultasi yang cukup representatif.

C. Faktor Penguat (Reinforcing factors)
Keluarga Ny. S saling memberi dukungan untuk mengetahui lebih banyak
mengenai perawatan Klien gangguan jiwa di rumah.
ANALISA DATA
DATA

MASALAH

DS:


Kesiapan

Keluarga hanya mengetahui bahwa

meningkatkan

klien harus kontrol dan meminum obat

manajemen

secara rutin. Suami klien menjelaskan

kesehatan diri

bahwa untuk orang gangguan jiwa
seperti istrinya yang terpenting adalah
aktivitas yang terjadwal dan obat yang
harus rutin. Suami klien menyatakan
sudah

mencoba

mematuhi

setiap

nasehat yang diberikan dokter.


Suami klien paham bahwa meskipun
terlihat

sehat,

tetapi

orang

yang

mengalami gangguan jiwa masih harus
melanjutkan program pengobatan


Suami klien menyatakan saat ini klien
kembali minum obat secara rutin dan
mandiri.



Klien

menyatakan

kesehariannya

membatu pekerjaan rumah tangga anak
ketiganya.
DO:


Klien berkonsentrasi dan tidak mudah
terdistraksi oleh keadaan di sekitar
klien. Klien mampu menghitung dari
satu hingga sepuluh



Klien

dapat

mengingat

riwayat

kehidupan klien dahulu, klien mampu
mengingat kegiatannya kemarin dan
kegiatan yang baru saja dilakukannya.


Afek

sesuai,

konsentrasi baik

klien

kooperatif

dan

ETIOLOGI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri ditandai dengan:
DS:


Keluarga hanya mengetahui bahwa klien harus kontrol dan meminum obat
secara rutin. Suami klien menjelaskan bahwa untuk orang gangguan jiwa
seperti istrinya yang terpenting adalah aktivitas yang terjadwal dan obat yang
harus rutin. Suami klien menyatakan sudah mencoba mematuhi setiap
nasehat yang diberikan dokter.



Suami klien paham bahwa meskipun terlihat sehat, tetapi orang yang
mengalami gangguan jiwa masih harus melanjutkan program pengobatan



Suami klien menyatakan saat ini klien kembali minum obat secara rutin dan
mandiri.



Klien menyatakan kesehariannya membatu pekerjaan rumah tangga anak
ketiganya.

DO:


Klien berkonsentrasi dan tidak mudah terdistraksi oleh keadaan di sekitar
klien. Klien mampu menghitung dari satu hingga sepuluh



Klien dapat mengingat riwayat kehidupan klien dahulu, klien mampu
mengingat kegiatannya kemarin dan kegiatan yang baru saja dilakukannya.



Afek sesuai, klien kooperatif dan konsentrasi baik
III.

Topik
Peran Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa di Rumah

IV.

Sasaran
1.

: Keluarga Ny. S (anak dan suami)

2.

V.

Sasaran penyuluhan
Sasaran program

: Ny. S

Jadwal Kegiatan
Hari
Tanggal

: 28 November 2013

Waktu

VI.

: Kamis
: 10.30 – 11.00 WIB

Tujuan
1.

Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga Ny. S akan lebih mengetahui
tentang cara perawatan Ny. S dirumah.

2.

Tujuan khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 30 menit, keluarga Ny.
S diharapkan mampu:
a. Menyebutkan pengertian dan tanda gejala halusinasi
b. Menyebutkan 5 benar obat klien
c. Menyebutkan 2 dari 4 cara perawatan klien di rumah
d. Menyebutkan 2 ciri lingkungan yang kondusif
e. Menyebutkan 2 bentuk dukungan keluarga

VII.

Materi
Materi yang diberikan meliputi:
1.
2.

Lima benar obat klien

3.

Cara perawatan klien di rumah

5.

Ciri lingkungan yang kondusif

7.

VIII.

Pengertian dan tanda gejala halusinasi

Dukungan keluarga

Metode
Diskusi
IX.

Media
Leaflet tentang perawatan klien gangguan jiwa halusinasi

X.

Alokasi Waktu
No.

1.

Kegiatan
Pembukaan :

Waktu
3 menit

a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan identitas praktikan
c. Menyampaikan maksud dan tujuan
d. Melakukan kontrak waktu
2.

Penjelasan materi

20 menit

a. Pengertian dan tanda gejala halusinasi
b. Lima benar obat klien
c. Cara perawatan klien di rumah
d. Ciri lingkungan yang kondusif
e. Dukungan keluarga
Diskusi dan evaluasi
3

Kesimpulan dan penutup :

5 menit

4.

a. Menyimpulkan hasil dari penyuluhan

2 menit

b. Mengucapkan salam
c. Melakukan kontrak waktu selanjutnya
XI.

Setting tempat
Tempat

: Ruang tamu Ny. S

1

2

3

Keterangan:
1.
2.

Meja

3.

XII.

Penyuluh

Keluarga klien

Evaluasi
No.

1.

Aspek

Metode

Instrumen

Psikomotor

Setelah

Tanya

Daftar

penyuluhan
2.

Kognitif

Waktu

jawab

Evaluator

pertanyaan

3 bulan setelah Observasi
penyuluhan

dan
bertanya
kepada
keluarga

Checklist

Robi

Robi
XIII.

Lampiran Materi

A. PENGERTIAN HALUSINASI
Halusinasi merupakan akibat adanya gangguan dalam proses berpikir dan
orientasi realitas. Individu tidak mampu membedakan rangsangan internal
dan eksternal. Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi sensori dari suatu
obyek tanpa adanya suatu rangsangan dari luar. Gangguan persepsi ini
meliputi seluruh panca indra.

B. TANDA DAN GEJALA HALUSINASI
Menurut Hamid (2000) yang dikutip oleh Jallo (2008), perilaku klien yang
terkait dengan halusinasi adalah sebagai berikut :
1. . Bicara sendiri, senyum sendiri, dan ketawa sendiri;
2. Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, dan
respon verbal yang lambat.;
3. Menarik diri dari orang lain, berusaha untuk menghindari orang lain;
4. Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata;
5. Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah;
6. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik dan
berkonsentrasi dengan pengalaman sensorinya;
7. Sulit berhubungan dengan orang lain;
8. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah;
9. Tampak tremor dan berkeringat, perilaku panik, agitasi dan kataton;
10. Curiga dan bermusuhan, bertindak merusak diri, orang lain dan
lingkungan;
11. Ketakutan dan tidak dapat mengurus diri;
12. Biasa terdapat disorientasi waktu, tempat dan orang

C. PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA
Keluarga adalah orang-orang yang sangat dekat dengan pasien dan
dianggap paling banyak tahu kondisi pasien serta dianggap paling banyak
memberi pengaruh pada pasien. Sehingga keluarga sangat penting artinya
dalam perawatan dan penyembuhan pasien. Alasan utama pentingnya
keluarga dalam perawatan jiwa adalah :
1.

Keluarga merupakan lingkup yang paling banyak berhubungan dengan
pasien

2.

Keluarga (dianggap) paling mengetahui kondisi pasien

3.

Gangguan jiwa yang timbul pada pasien mungkin disebabkan adanya
cara asuh yang kurang sesuai bagi pasien

4.

Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali kedalam
masyarakat; khususnya dalam lingkungan keluarga

5.

Keluarga merupakan pemberi perawatan utama dalam mencapai
pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi
pasien.

6.

Gangguan jiwa mungkin memerlukan terapi yang cukup lama, sehingga
pengertian dan kerjasama keluarga sangat penting artinya dalam
pengobatan

Hal-hal yang perlu diketahui oleh keluarga dalam perawatan gangguan Jiwa :
1.

Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia yang sama
dengan orang lainnya; mempunyai martabat dan memerlukan perlakuan
manusiawi

2.

Pasien yang mengalami gangguan jiwa mungkin dapat kembali ke
masyarakat dan berperan dengan optimal apabila mendapatkan
dukungan yang memadai dari seluruh unsur masyarakat. Pasien
gangguan jiwa bukan berarti tidak dapat “sembuh”

3.

Pasien dengan gangguan jiwa tidak dapat dikatakan “sembuh” secara
utuh, tetapi memerlukan bimbingan dan dukungan penuh dari orang lain
(dan keluarga)
Tujuan perawatan adalah :
a. Meningkatkan kemandirian pasien
b. Pengoptimalan peran dalam masyarakat
c. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

4.

Pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti
makan, minum dan berpakaian serta kebersihan diri dengan optimal.
Keluarga berperan untuk membantu pemenuhan kebutuhan ini sesuai
tahap-tahap kemandirian pasien
5.

Kegiatan sehari-hari seperti melakukan pekerjaan rumah (ringan),
membantu usaha keluarga atau bekerja (seperti orang normal lainnya)
merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan yang mungkin berguna
bagi pasien.

6.

Berilah

peran

secukupnya

pada

pasien

sesuai

dengan

tingkat

kemampuan yang dimiliki. Pemberian peran yang sesuai dapat
meningkatkan harga diri pasien.
7.

Berilah motivasi pada pasien sesuai dengan kebutuhan (tidak dibuatbuat) dalam rangka meningkatkan moral dan harga diri.

8.

Kembangkan kemampuan yang telah dimiliki oleh pasien pada waktu
yang lalu. Kemampuan masa lalu berguna untuk menstimulasi dan
meningkatkan fungsi klien sedapat mungkin

D. LIMA BENAR OBAT KLIEN
Lima benar obat adalah
1. Benar Obat
Benar obat adalah obat yang harus diminum oleh klien itu sesuai dengan
indikasi yang harus klien minum
2. Benar Rute
Benar Rute adalah benar cara memberikan obat. Pemberian obat
menggunakan banyak rute sehingga benar rute sangat dianjurkan untuk
dapat dilakukan
3. Benar Dosis
Benar dosis yang diminum oleh klien. Klien tidak boleh menambahi
ataupun mengurangi dosis yang harus dikonsumsinya.
4. Benar Orang
Benar orang yang harus meminumnya, yaitu obat yang harus diminum
klien A tidak boleh ditukar dengan klien yang lain atau oleh anggota
keluarga yang tidak sakit.
5. Benar Waktu
Benar waktu meminum obatnya. Jika diminum 3 kali berarti obat diminum
selang 8 jam tiap dosisnya.
E. CARA PERAWATAN KLIEN DI RUMAH
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam
merawat pasien di rumah antaralain :
1. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari – hari
2. Selalu menemani dan tidak membiarkan penderita

sendiri dalam

melakukan suatu kegiatan, misalnya : makan bersama, bekerja bersama,
bepergian dll.
3. meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien, jik klien mulai
menyendiri atau berbicara sendiri
4. mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat,
misalnya : pengajian, kerja bakti dll
5. berikan pujian, umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang
dapat dilakukan pasien
6. mengontrolkepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep
dokter.
7. jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan
emapti. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien.
8. kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat memancing
terjadinya marah
9. mengenali tanda – tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan
10. segera kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan perilaku yang
menyimpang atau obat habis

F. CIRI LINGKUNGAN YANG KONDUSIF
Lingkungan harus bersifat terapetik yaitu : mendorong terjadinya proses
penyembuhan, lingkungan tersebut harus memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Klien merasa akrab dengan lingkungan yang diharapkan
2. Klien merasa senang,nyaman dan tidak merasa khawatir dengan
lingkungannya
3. Kebutuhan fisik klien mudah dipenuhi
4. Lingkungan yang bersih
5. Lingkungan menciptakan rasa aman dari terjadinya luka akibat impuls –
impuls klien
6. Personal dari lingkungan rumah sakit / bangsa menghargai pasien sebagai
individu yang memiliki hak, kebutuhan dan pendapat serta menerima
perilaku pasien sebagai respon adanya stress
7. Lingkungan yang dapat mengurangi pembatasan – pembatasan atau
larangan dan memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan
pilihannya dan membentuk perilaku yang baru
Daftar Pertanyaan
1. Apa pengertian dari halusinasi?
2. Sebutkan 3 tanda halusinasi yang anda pahami!
3. Sebutkan 5 benar obat !
4. Sebutkan 5 cara perawatan klien dirumah !
5. Sebutkan 4 ciri lingkungan yang kondusif untuk klien !

Checklist
Aspek yang dinilai
Minum obat secara teratur
Melakukan pemeriksaan ke tempat pelayanan kesehatan
Melakukan aktivitas
Dukungan keluarga

Keterangan :
√ : dilakukan
- : tidak dilakukan

Keterangan

More Related Content

What's hot

Kebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primerKebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primerBagus Utomo
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitasAbi Muhlies
 
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022ArinaInfinityLove
 
Skenario 3 blok21
Skenario 3 blok21Skenario 3 blok21
Skenario 3 blok21SiLvi Fata
 
Dokumen.tips peranan dokter-puskesmas-dalam-peningkatan-kualitas-pelayanan-ke...
Dokumen.tips peranan dokter-puskesmas-dalam-peningkatan-kualitas-pelayanan-ke...Dokumen.tips peranan dokter-puskesmas-dalam-peningkatan-kualitas-pelayanan-ke...
Dokumen.tips peranan dokter-puskesmas-dalam-peningkatan-kualitas-pelayanan-ke...Bagus Utomo
 
Keswa masyarakat 2013 ppni
Keswa masyarakat 2013 ppniKeswa masyarakat 2013 ppni
Keswa masyarakat 2013 ppnizulham efendi
 
What do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health servicesWhat do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health servicesBagus Utomo
 
Pendekatan komprehensif bagi orang dengan gangguan jiwa
Pendekatan komprehensif bagi orang dengan gangguan jiwaPendekatan komprehensif bagi orang dengan gangguan jiwa
Pendekatan komprehensif bagi orang dengan gangguan jiwaBagus Utomo
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18SiLvi Fata
 
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwaUu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwaWinarto Winartoap
 
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversiMuhammad Abu Dzar
 
BAB IV Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada ...
BAB IV Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada ...BAB IV Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada ...
BAB IV Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada ...suyono_alexa
 
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerKb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerUwes Chaeruman
 
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihDnr Creatives
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifVicky Thio
 
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19Bagus Utomo
 

What's hot (20)

Kebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primerKebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primer
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
 
Konsep homecare
Konsep homecareKonsep homecare
Konsep homecare
 
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
Lp kegiatan pendampingan odgj 2022
 
Skenario 3 blok21
Skenario 3 blok21Skenario 3 blok21
Skenario 3 blok21
 
Dokumen.tips peranan dokter-puskesmas-dalam-peningkatan-kualitas-pelayanan-ke...
Dokumen.tips peranan dokter-puskesmas-dalam-peningkatan-kualitas-pelayanan-ke...Dokumen.tips peranan dokter-puskesmas-dalam-peningkatan-kualitas-pelayanan-ke...
Dokumen.tips peranan dokter-puskesmas-dalam-peningkatan-kualitas-pelayanan-ke...
 
Keswa masyarakat 2013 ppni
Keswa masyarakat 2013 ppniKeswa masyarakat 2013 ppni
Keswa masyarakat 2013 ppni
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Komunitas ske 2
Komunitas ske 2Komunitas ske 2
Komunitas ske 2
 
What do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health servicesWhat do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health services
 
Pendekatan komprehensif bagi orang dengan gangguan jiwa
Pendekatan komprehensif bagi orang dengan gangguan jiwaPendekatan komprehensif bagi orang dengan gangguan jiwa
Pendekatan komprehensif bagi orang dengan gangguan jiwa
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
 
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwaUu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
 
Konsep home care
Konsep home careKonsep home care
Konsep home care
 
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
 
BAB IV Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada ...
BAB IV Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada ...BAB IV Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada ...
BAB IV Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada ...
 
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerKb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
 
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
 

Similar to Laporan home visite

ppt seminar jiwa.pptx
ppt seminar jiwa.pptxppt seminar jiwa.pptx
ppt seminar jiwa.pptxNeptaYulita
 
5. skizofrenia paranoid
5. skizofrenia paranoid5. skizofrenia paranoid
5. skizofrenia paranoidvani tj
 
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITASMODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITASRindang Abas
 
Panel modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
Panel  modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3Panel  modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
Panel modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3Rindang Abas
 
Askep kelompok cempaka
Askep kelompok cempakaAskep kelompok cempaka
Askep kelompok cempakaEtika Nurasih
 
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docx
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docxASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docx
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docxssuser2c9a85
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatanari saputra
 
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxPPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxDayuDiah4
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptSuharnoUsman1
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptSuharnoUsman1
 
Hasil home visit
Hasil home visitHasil home visit
Hasil home visitChingu Eli
 
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaKasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaYarah Azzilzah
 
Kesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lennyKesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lennyBarkun Milanisti
 
PPT UU Psikiatri.pptx
PPT UU Psikiatri.pptxPPT UU Psikiatri.pptx
PPT UU Psikiatri.pptxShaastie
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demamEka Yuliana
 
LPD K.RUMAH LANSIA yang terbaru yang kurang.docx
LPD K.RUMAH LANSIA yang terbaru yang kurang.docxLPD K.RUMAH LANSIA yang terbaru yang kurang.docx
LPD K.RUMAH LANSIA yang terbaru yang kurang.docxsofiaersi
 
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptxTugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptxfernando381071
 
Laporan Kasus Muhammad Sabda Rahmat Zulkifli (1).pptx
Laporan Kasus Muhammad Sabda Rahmat Zulkifli (1).pptxLaporan Kasus Muhammad Sabda Rahmat Zulkifli (1).pptx
Laporan Kasus Muhammad Sabda Rahmat Zulkifli (1).pptxRiswandaYarYara
 
Askep hypertensi tn sj september 15
Askep hypertensi tn sj september 15Askep hypertensi tn sj september 15
Askep hypertensi tn sj september 15Subehan subehan
 

Similar to Laporan home visite (20)

ppt seminar jiwa.pptx
ppt seminar jiwa.pptxppt seminar jiwa.pptx
ppt seminar jiwa.pptx
 
5. skizofrenia paranoid
5. skizofrenia paranoid5. skizofrenia paranoid
5. skizofrenia paranoid
 
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITASMODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
 
Panel modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
Panel  modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3Panel  modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
Panel modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
 
Askep kelompok cempaka
Askep kelompok cempakaAskep kelompok cempaka
Askep kelompok cempaka
 
Askep jiwa
Askep jiwaAskep jiwa
Askep jiwa
 
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docx
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docxASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docx
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docx
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptxPPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
PPT Pemberian Obat ARV_Semester 4.pptx
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
 
Hasil home visit
Hasil home visitHasil home visit
Hasil home visit
 
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaKasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
 
Kesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lennyKesimpulan perbaikan lenny
Kesimpulan perbaikan lenny
 
PPT UU Psikiatri.pptx
PPT UU Psikiatri.pptxPPT UU Psikiatri.pptx
PPT UU Psikiatri.pptx
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
LPD K.RUMAH LANSIA yang terbaru yang kurang.docx
LPD K.RUMAH LANSIA yang terbaru yang kurang.docxLPD K.RUMAH LANSIA yang terbaru yang kurang.docx
LPD K.RUMAH LANSIA yang terbaru yang kurang.docx
 
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptxTugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
 
Laporan Kasus Muhammad Sabda Rahmat Zulkifli (1).pptx
Laporan Kasus Muhammad Sabda Rahmat Zulkifli (1).pptxLaporan Kasus Muhammad Sabda Rahmat Zulkifli (1).pptx
Laporan Kasus Muhammad Sabda Rahmat Zulkifli (1).pptx
 
Askep hypertensi tn sj september 15
Askep hypertensi tn sj september 15Askep hypertensi tn sj september 15
Askep hypertensi tn sj september 15
 

Recently uploaded

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Laporan home visite

  • 1. LAPORAN HOME VISITE PADA Ny “S” DENGAN KESIAPAN MENINGKATKAN MANAJEMEN KESEHATAN DIRI Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II Disusun oleh: Robi’ Siti Nurjanah P07120111031 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2013
  • 2. LAPORAN HOME VISITE PADA Ny “S” DENGAN KESIAPAN MENINGKATKAN MANAJEMEN KESEHATAN DIRI Disusun Oleh : Robi’ Siti Nurjanah P07120111031 TINGKAT III REGULER Telah mendapat persetujuan pada tanggal ___ November 2013 Oleh : Mengetahui, Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik ( ) NIP. . ( NIP. ) .
  • 3. BAB I SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Perawatan Pasien dengan Halusinasi Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien Hari / Tanggal : Kamis, 28 November 2013 Waktu : Pukul 10.30-11.00 WIB Tempat : Rumah klien I. Latar Belakang Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-SosioSpritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan keperawatan jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan, pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial. Untuk memajukan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan jiwa pada masyarakat maka perlu adanya kerjasama antara petugas kesehatan dan anggota keluarga klien yang sedang berobat jalan, untuk itu maka keluarga perlu diikutsertakan dalam program perawatan klien baik di rumah maupun di rumah sakit. Hal ini sangat penting bahwa klien yang mengalami gangguan mental tidak selamanya harus dirawat di rumah sakit jiwa. Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem pendukung utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada dirumah. Oleh karena itu keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat fenomena diatas, maka keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga. Dalam hal ini peran serta keluarga dituntut mengoptimalkan klien untuk mandiri, meningkatkan pemenuhan hidup sehari-hari, memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada klien. Keluarga harus mampu memberdayakan seluruh anggotanya dalam merawat klien secara
  • 4. komprehensif di rumah, untuk itu dilakukan home visite atau kunjungan rumah. II. Pengkajian Keluarga Ny. S adalah keluarga sederhana yang tinggal di Getas, Gandekkan, Tirtoadi, Mlati, Sleman. Ny. S (67 tahun) merupakan salah satu klien psikosa di wilayah kerja Mlati 2. Ny. S rutin kontrol 1 bulan sekali di Rumah Sakit Daerah Sleman. Keluarga Ny. S terdiri dari suami klien, 3 anak, 3 menantu, dan 6 cucu klien. Namun, yang tinggal serumah dengan Ny. S adalah suami, 2 anak, 2 menantu, dan 4 cucu. Ny. S menyatakan sudah tidak mengalami gangguan jiwa lagi. Pihak keluargapun tidak pernah menyinggung tentang gangguan jiwa yang dialami klien, ketika bersama klien. Namun, keluarga klien tetap merawat klien sesuai saran dokter. Penyuluh dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta datang ke rumah keluarga Ny.S untuk memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga Ny. S mengenai perawatan Klien gangguan jiwa di rumah. A. Faktor predisposisi (Predispocing factors) 1. Riwayat kesehatan Anak klien mengatakan Ny. S mulai mengalami gangguan jiwa sejak klien mendampingi suaminya dinas di Sulawesi (±20 tahun yang lalu). Tn E menyatakan dahulu ketika klien diajak tugas ke Sulawesi, klien seperti memendam masalah sendirian, klien tidak mau bercerita tentang masalah yang dia miliki. Pada suatu hari klien diajak ke hutan, tetapi selama di hutan klien terlihat melamun. Beberapa hari kemudian klien memukulkan kepala anak ketiganya ke dinding tembok, sampai akhirnya anak ketiga klien mengalami cedera di bagian kepala. Suami klien menyatakan dahulunya klien pernah mondok di Puri Nirmala dan RSUP Sardjito. Namun, selama mondok di Puri Nirmala tidak ada perubahan, malah memperparah kondisi klien. Kemudian oleh suaminya dibawa pulang dan dibawa ke RSUP Dr. Sardjito. Sejak itu, klien rutin kontrol ke RSUD Sleman bagian Poli Jiwa. Suami klien menjelaskan bahwa untuk orang gangguan jiwa seperti istrinya yang terpenting adalah aktivitas yang terjadwal dan obat yang harus rutin. Suami klien menyatakan sudah mencoba mematuhi setiap nasehat yang diberikan dokter. Suami
  • 5. klien paham bahwa meskipun terlihat sehat, tetapi orang yang mengalami gangguan jiwa masih harus melanjutkan program pengobatan. Suami klien menyatakan lima bulan yang lalu klien kambuh karena tidak minum obat. Karena pada saat itu kondisi klien sudah baik dan oleh suaminya pengobatan dihentikan. Tetapi saat ini klien kembali minum obat secara rutin dan suami klien sadar akan kebutuhan obat istrinya. 2. Kondisi fisik BB Ny. S 53 kg, tinggi badan 150 cm. Tanda-tanda vitalnya adalah TD 160/90 mmHg, nadi 84x/menit dan pernafasan 20x/menit. Klien mengeluhkan sakit dibagian perutnya. Klien menyatakan dibagian perutnya terdapat benjolan. 3. Motivasi belajar Motivasi belajar Ny. S dan keluarga cukup kuat. Keluarga mengatakan ingin mengetahui mengenai perawatan Ny. S di rumah demi menjaga kesehatan jiwa Ny. S 4. Kesiapan belajar Keluarga Ny. S mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari mengenai perawatan Ny. S di rumah. Pengetahuan keluarga Ny. S tentang perawatan Ny. S di rumah agak kurang karena sebelumnya keluarga Ny. S belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan dan klien tidak mau dianggap orang gila, sehingga keluarga melakukan perawatan seadanya. Keluarga Ny. S berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Keluarga Ny. S dapat meluangkan waktunya pada pagi hari sekitar pukul 10.30 WIB untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan dari petugas penyuluh. 5. Kemampuan membaca Anak ketiga Ny. S adalah seorang lulusan SMA. Sudah pasti ia mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan baik. Sedangkan suami klien adalah pensiunan AURI. Namun, klien tidak pernah sekolah. B. Faktor pemungkin (Enabling factors) Keluarga Ny. S memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai perawatan Klien gangguan jiwa di rumah. Di dekat rumah Ny. S terdapat Puskesmas Mlati 2 yang sudah memiliki program CMHN dan terkadang mengadakan
  • 6. penyuluhan-penyuluhan, home visite dan menyediakan beberapa leaflet. Terdapat pula ruang konsultasi yang cukup representatif. C. Faktor Penguat (Reinforcing factors) Keluarga Ny. S saling memberi dukungan untuk mengetahui lebih banyak mengenai perawatan Klien gangguan jiwa di rumah.
  • 7. ANALISA DATA DATA MASALAH DS:  Kesiapan Keluarga hanya mengetahui bahwa meningkatkan klien harus kontrol dan meminum obat manajemen secara rutin. Suami klien menjelaskan kesehatan diri bahwa untuk orang gangguan jiwa seperti istrinya yang terpenting adalah aktivitas yang terjadwal dan obat yang harus rutin. Suami klien menyatakan sudah mencoba mematuhi setiap nasehat yang diberikan dokter.  Suami klien paham bahwa meskipun terlihat sehat, tetapi orang yang mengalami gangguan jiwa masih harus melanjutkan program pengobatan  Suami klien menyatakan saat ini klien kembali minum obat secara rutin dan mandiri.  Klien menyatakan kesehariannya membatu pekerjaan rumah tangga anak ketiganya. DO:  Klien berkonsentrasi dan tidak mudah terdistraksi oleh keadaan di sekitar klien. Klien mampu menghitung dari satu hingga sepuluh  Klien dapat mengingat riwayat kehidupan klien dahulu, klien mampu mengingat kegiatannya kemarin dan kegiatan yang baru saja dilakukannya.  Afek sesuai, konsentrasi baik klien kooperatif dan ETIOLOGI
  • 8. DIAGNOSA KEPERAWATAN Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri ditandai dengan: DS:  Keluarga hanya mengetahui bahwa klien harus kontrol dan meminum obat secara rutin. Suami klien menjelaskan bahwa untuk orang gangguan jiwa seperti istrinya yang terpenting adalah aktivitas yang terjadwal dan obat yang harus rutin. Suami klien menyatakan sudah mencoba mematuhi setiap nasehat yang diberikan dokter.  Suami klien paham bahwa meskipun terlihat sehat, tetapi orang yang mengalami gangguan jiwa masih harus melanjutkan program pengobatan  Suami klien menyatakan saat ini klien kembali minum obat secara rutin dan mandiri.  Klien menyatakan kesehariannya membatu pekerjaan rumah tangga anak ketiganya. DO:  Klien berkonsentrasi dan tidak mudah terdistraksi oleh keadaan di sekitar klien. Klien mampu menghitung dari satu hingga sepuluh  Klien dapat mengingat riwayat kehidupan klien dahulu, klien mampu mengingat kegiatannya kemarin dan kegiatan yang baru saja dilakukannya.  Afek sesuai, klien kooperatif dan konsentrasi baik
  • 9. III. Topik Peran Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa di Rumah IV. Sasaran 1. : Keluarga Ny. S (anak dan suami) 2. V. Sasaran penyuluhan Sasaran program : Ny. S Jadwal Kegiatan Hari Tanggal : 28 November 2013 Waktu VI. : Kamis : 10.30 – 11.00 WIB Tujuan 1. Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga Ny. S akan lebih mengetahui tentang cara perawatan Ny. S dirumah. 2. Tujuan khusus Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 30 menit, keluarga Ny. S diharapkan mampu: a. Menyebutkan pengertian dan tanda gejala halusinasi b. Menyebutkan 5 benar obat klien c. Menyebutkan 2 dari 4 cara perawatan klien di rumah d. Menyebutkan 2 ciri lingkungan yang kondusif e. Menyebutkan 2 bentuk dukungan keluarga VII. Materi Materi yang diberikan meliputi: 1. 2. Lima benar obat klien 3. Cara perawatan klien di rumah 5. Ciri lingkungan yang kondusif 7. VIII. Pengertian dan tanda gejala halusinasi Dukungan keluarga Metode Diskusi
  • 10. IX. Media Leaflet tentang perawatan klien gangguan jiwa halusinasi X. Alokasi Waktu No. 1. Kegiatan Pembukaan : Waktu 3 menit a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan identitas praktikan c. Menyampaikan maksud dan tujuan d. Melakukan kontrak waktu 2. Penjelasan materi 20 menit a. Pengertian dan tanda gejala halusinasi b. Lima benar obat klien c. Cara perawatan klien di rumah d. Ciri lingkungan yang kondusif e. Dukungan keluarga Diskusi dan evaluasi 3 Kesimpulan dan penutup : 5 menit 4. a. Menyimpulkan hasil dari penyuluhan 2 menit b. Mengucapkan salam c. Melakukan kontrak waktu selanjutnya
  • 11. XI. Setting tempat Tempat : Ruang tamu Ny. S 1 2 3 Keterangan: 1. 2. Meja 3. XII. Penyuluh Keluarga klien Evaluasi No. 1. Aspek Metode Instrumen Psikomotor Setelah Tanya Daftar penyuluhan 2. Kognitif Waktu jawab Evaluator pertanyaan 3 bulan setelah Observasi penyuluhan dan bertanya kepada keluarga Checklist Robi Robi
  • 12. XIII. Lampiran Materi A. PENGERTIAN HALUSINASI Halusinasi merupakan akibat adanya gangguan dalam proses berpikir dan orientasi realitas. Individu tidak mampu membedakan rangsangan internal dan eksternal. Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi sensori dari suatu obyek tanpa adanya suatu rangsangan dari luar. Gangguan persepsi ini meliputi seluruh panca indra. B. TANDA DAN GEJALA HALUSINASI Menurut Hamid (2000) yang dikutip oleh Jallo (2008), perilaku klien yang terkait dengan halusinasi adalah sebagai berikut : 1. . Bicara sendiri, senyum sendiri, dan ketawa sendiri; 2. Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, dan respon verbal yang lambat.; 3. Menarik diri dari orang lain, berusaha untuk menghindari orang lain; 4. Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata; 5. Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah; 6. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik dan berkonsentrasi dengan pengalaman sensorinya; 7. Sulit berhubungan dengan orang lain; 8. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah; 9. Tampak tremor dan berkeringat, perilaku panik, agitasi dan kataton; 10. Curiga dan bermusuhan, bertindak merusak diri, orang lain dan lingkungan; 11. Ketakutan dan tidak dapat mengurus diri; 12. Biasa terdapat disorientasi waktu, tempat dan orang C. PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA Keluarga adalah orang-orang yang sangat dekat dengan pasien dan dianggap paling banyak tahu kondisi pasien serta dianggap paling banyak memberi pengaruh pada pasien. Sehingga keluarga sangat penting artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien. Alasan utama pentingnya keluarga dalam perawatan jiwa adalah :
  • 13. 1. Keluarga merupakan lingkup yang paling banyak berhubungan dengan pasien 2. Keluarga (dianggap) paling mengetahui kondisi pasien 3. Gangguan jiwa yang timbul pada pasien mungkin disebabkan adanya cara asuh yang kurang sesuai bagi pasien 4. Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali kedalam masyarakat; khususnya dalam lingkungan keluarga 5. Keluarga merupakan pemberi perawatan utama dalam mencapai pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien. 6. Gangguan jiwa mungkin memerlukan terapi yang cukup lama, sehingga pengertian dan kerjasama keluarga sangat penting artinya dalam pengobatan Hal-hal yang perlu diketahui oleh keluarga dalam perawatan gangguan Jiwa : 1. Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia yang sama dengan orang lainnya; mempunyai martabat dan memerlukan perlakuan manusiawi 2. Pasien yang mengalami gangguan jiwa mungkin dapat kembali ke masyarakat dan berperan dengan optimal apabila mendapatkan dukungan yang memadai dari seluruh unsur masyarakat. Pasien gangguan jiwa bukan berarti tidak dapat “sembuh” 3. Pasien dengan gangguan jiwa tidak dapat dikatakan “sembuh” secara utuh, tetapi memerlukan bimbingan dan dukungan penuh dari orang lain (dan keluarga) Tujuan perawatan adalah : a. Meningkatkan kemandirian pasien b. Pengoptimalan peran dalam masyarakat c. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah 4. Pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum dan berpakaian serta kebersihan diri dengan optimal. Keluarga berperan untuk membantu pemenuhan kebutuhan ini sesuai tahap-tahap kemandirian pasien
  • 14. 5. Kegiatan sehari-hari seperti melakukan pekerjaan rumah (ringan), membantu usaha keluarga atau bekerja (seperti orang normal lainnya) merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan yang mungkin berguna bagi pasien. 6. Berilah peran secukupnya pada pasien sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Pemberian peran yang sesuai dapat meningkatkan harga diri pasien. 7. Berilah motivasi pada pasien sesuai dengan kebutuhan (tidak dibuatbuat) dalam rangka meningkatkan moral dan harga diri. 8. Kembangkan kemampuan yang telah dimiliki oleh pasien pada waktu yang lalu. Kemampuan masa lalu berguna untuk menstimulasi dan meningkatkan fungsi klien sedapat mungkin D. LIMA BENAR OBAT KLIEN Lima benar obat adalah 1. Benar Obat Benar obat adalah obat yang harus diminum oleh klien itu sesuai dengan indikasi yang harus klien minum 2. Benar Rute Benar Rute adalah benar cara memberikan obat. Pemberian obat menggunakan banyak rute sehingga benar rute sangat dianjurkan untuk dapat dilakukan 3. Benar Dosis Benar dosis yang diminum oleh klien. Klien tidak boleh menambahi ataupun mengurangi dosis yang harus dikonsumsinya. 4. Benar Orang Benar orang yang harus meminumnya, yaitu obat yang harus diminum klien A tidak boleh ditukar dengan klien yang lain atau oleh anggota keluarga yang tidak sakit. 5. Benar Waktu Benar waktu meminum obatnya. Jika diminum 3 kali berarti obat diminum selang 8 jam tiap dosisnya.
  • 15. E. CARA PERAWATAN KLIEN DI RUMAH Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam merawat pasien di rumah antaralain : 1. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari – hari 2. Selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam melakukan suatu kegiatan, misalnya : makan bersama, bekerja bersama, bepergian dll. 3. meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien, jik klien mulai menyendiri atau berbicara sendiri 4. mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya : pengajian, kerja bakti dll 5. berikan pujian, umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang dapat dilakukan pasien 6. mengontrolkepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter. 7. jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan emapti. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien. 8. kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat memancing terjadinya marah 9. mengenali tanda – tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan 10. segera kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan perilaku yang menyimpang atau obat habis F. CIRI LINGKUNGAN YANG KONDUSIF Lingkungan harus bersifat terapetik yaitu : mendorong terjadinya proses penyembuhan, lingkungan tersebut harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Klien merasa akrab dengan lingkungan yang diharapkan 2. Klien merasa senang,nyaman dan tidak merasa khawatir dengan lingkungannya 3. Kebutuhan fisik klien mudah dipenuhi 4. Lingkungan yang bersih 5. Lingkungan menciptakan rasa aman dari terjadinya luka akibat impuls – impuls klien
  • 16. 6. Personal dari lingkungan rumah sakit / bangsa menghargai pasien sebagai individu yang memiliki hak, kebutuhan dan pendapat serta menerima perilaku pasien sebagai respon adanya stress 7. Lingkungan yang dapat mengurangi pembatasan – pembatasan atau larangan dan memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan pilihannya dan membentuk perilaku yang baru
  • 17. Daftar Pertanyaan 1. Apa pengertian dari halusinasi? 2. Sebutkan 3 tanda halusinasi yang anda pahami! 3. Sebutkan 5 benar obat ! 4. Sebutkan 5 cara perawatan klien dirumah ! 5. Sebutkan 4 ciri lingkungan yang kondusif untuk klien ! Checklist Aspek yang dinilai Minum obat secara teratur Melakukan pemeriksaan ke tempat pelayanan kesehatan Melakukan aktivitas Dukungan keluarga Keterangan : √ : dilakukan - : tidak dilakukan Keterangan