SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
LAPORAN
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
TENTANG
PENYEARAH GELOMBANG PENUH DENGAN BEBAN TAHANAN MURNI
4 BUAH DIODA

DISUSUN OLEH :
NAMA

: RIDWAN

NIM/B

: 1101997/2011

KODE/SESI: ELO162/42282

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
I.

TUJUAN
1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian-rangkaian penyearah
2. Mahasiswa mampu menganalisa perbedaan-perbedaan output dari masing-masing
rangkaian penyearah
3. Mahasiswa mampu mengambil kesimpulan sesuai dengan analisanya, rangkaian
penyearah manakah yang cocok dipergunakan

II.

TEORI SINGKAT
Secara umum besarnya tegangan DC (Vdc) dari penyearah stengah gelombang
dapat dituliskan sebagai berikut : Vdc = 0.6366 Vm, Idc = 0.6366Vm/R,
sedangkan Vrms = 0.707Vm dan Irms = 0.707Vm/R, Pdc = Vdc x Idc dan Pac =
Vrms x Irms
Efisiensi ɳ = Pdc/Pac =
Form Factor FF = Vac/Vdc = 0.707 Vm/0.6366Vm = 1.11
Tegangan output terdiri dari dua komponen, yakni komponen DC dan komponen
AC, besarnya tegangan output komponen AC Vac =

Ripple Factor RF =

Dan besarnya TUF =
Vs = tegangan Rms sekunder trafo = 0.707 Vm
Is = arus rms sekuder trafo = 0.5 Vm/R
Vs x Is untuk fullwave besarnya menjadi : 2 x 0.707Vm x 0.5Vm/R

hingga besar TUF =
Banyak macam rangkaian penyerah gelombang penuh yaitu rangkaian yang
dapat menyearahkan satu gelombang penuh(satu puncak & satu lembah). Ada dua
rangkaian gelombang penuh yang sering digunakan dalam bidang elektronik adalah
penyearah gelombang penuh menggunakan rangkaian dioda jembatan dan penyearah
gelombang penuh menggunakan “center tap design”.
Rangkaian dioda jembatan adalah rangkaian penyearah gelombang penuh
yang paling sering digunakan oleh para ilmuan dan paling populer digunakan dalam
rangkaian elektronika maupun industri. Rangkaian dioda jembatan menggunakan
empat dioda sebagai penyearah-nya seperti diperlihatkan pada gambar berikut.

Prinsip kerja dari rangkaian diode jembatan ini adalah ketika arus setengah
gelombang pertama terminal AC-Source bagian atas bernilai positif, sehingga arus
akan mengalir kebeban (R-Load) akanmelalui D2 (forward bias) dandari R-Load
akan dikembalikan ke AC- Melalui titik pada D3, dapat dilihat pada gambar di bwah,
bahwasanya arah alur arus yang searah di beri warna yaitu warna merah.

Dan pada setengah gelombang yang kedua, terminal AC-Source yang kini bernilai
positif sehingga arus yang mengalir kebeban (R-Load) akan melalui titik D4 dan dari
R-Load akan dikembalikan ke AC-Source melalui titik D1. Hal ini dapat di lihat pada
gambar di bawah ini, dimana arus yang searah akan di kasih warna merah.
Sehingga setengah gelombang pertama dan gelombang kedua dapat di searah-kan dan
dapat dikatakan bahwa dioda jembatan di sebut Penyearah Gelombang Penuh.
Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan
Rectifier jembatan menyerupai
rectifier gelombang penuh sebab
ia memproduksi tegangan
keluaran gelombang penuh.
Dioda-dioda D1 dan D2
menghantar di atas setengan
periode positif dan D3 dan D4
menghantar di atas setengah
periode negatif. Sebagai hasilnya
arus beban rectifier mengalir
selama diantara setengah
periode.

Nilai Rata-rata dan frekuensi Keluaran
Karena sebuah penyearah jembatan menghasikan sebuah keluaran gelombang penuh,
persamaan untuk nilai rata-rata dengan frekuensi keluaran sama seperti yang diberikan
untuk penyearah gelombang penuh :

dan

III.

ALAT DAN BAHAN
1. Trafo step down 220 / 6V, 3 A
2. Dioda silikon 1,5 A
3. Resistor 100, 150, 220, 470 dan 2k2
4. CRO double beam
5. Multimeter dan miliampermeter dc
6. Kabel penghubung secukupnya

IV.

GAMBAR RANGKAIAN
6V

D1

D2

+

mA

Y

CRO

Y

220 V
X
6V

D3

+
V
-

D4

R

G
G

V.

LANGKAH PERCOBAAN
1. Rakitlah alat dan bahan percobaan seperti gambar diatas, pilih trafo stepdown
yang memakai center tap
2. Setelah selesai merangkai, kalibrasi CRO 1 volt = 1 cm
3. Yakinkanlah diri anda bahwa rangkain sudah benar, dan kemudian hubungkan
rangkaian dengan sumber tegangan.
4. Amati penunjukan alat – alat ukur kemudian catat masukan dalam table
pengamatan.
5. Gambar bentuk gelombang input maupun output. Untuk melihat gelombang input,
pindahkan prof Y ketitik sebelum D1
6. Lakukan pengamatan ini setiap perubahan beban R.
7. Setelah selesai percobaan kumpulkan alat dan bahan percobaan dan kembalikan
ketempat semula.
8. Buatlah laporan sementara yang sesuai dengan hasil pengamatan anda.
9. A. Hitung dan analisa hasil pengamatan sesuai dengan rumus yang diberikan pada
teori di atas, buat pula gravik beban vs arus dc.
B. Apakah keuntungan dan kerugian bila digunakan metoda jembatan.

VI.

HASIL PRAKTIKUM
Beban
Input
( R Ω)
Vm
Vrms
100
3.8
2.686
150
3.8
2.686
220
3.8
2.686
470
3.8
2.686
1000
3.8
2.686
1200
1500
3.8
2.686
2000
3.8
2.686

Idc

Vdc

98
68
43
22
10
7
5,5

10
10,5
9,6
10,5
11
10,5
10,5

Bentukgelombang
Input
Output
2200

VII.

3.8

2.686

5

10,5

ANALISA DATA

Dari praktikum yang telah di lakukan dapat di buat analisa sebagai berikut :
Beban 100Ω :
 Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42
 Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 100 = 0,0242
 Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686
 Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 100 = 0,0268
 Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,0242 = 0,0586
 Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,0268 = 0.072
 Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0586 / 0.072 = 0.814
 Form factor = Vrms / Vdc = 2.686/ 2.42 = 1,11

Beban 150Ω:









Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42
Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 150 = 0.016
Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686
Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 150 = 0,018
Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,016 = 0,0387
Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0.018 = 0,0483
Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0387 / 0,0483 = 0,801
Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11

Beban 220Ω :









Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42
Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 220 = 0,011
Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686
Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 220 = 0,012
Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,011 = 0,0266
Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,012 = 0,0322
Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0266 / 0,0322 = 0,83
Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11
Beban 470Ω :









Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42
Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 470 = 0,000514
Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686
Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 470 = 0,000571
Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,000514 = 0,00012
Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000571 = 0,00015
Efisiensi = Pdc / Pac = 0,00012 / 0,00015 = 0,8
Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11

Beban 1000Ω :









Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42
Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 1000 = 0,000242
Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686
Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 1000 = 0,000268
Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,000242 = 0,0000586
Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000268 = 0,0000717
Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0000586/ 0,0000717= 0,817
Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11

Beban 1500Ω :









Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42
Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 1500 = 0,00016
Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686
Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 1500 = 0,000179
Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,00016 = 0,0000387
Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000179 = 0,000048
Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0000387/ 0,000048= 0,80
Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11

Beban 2 KΩ :









Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42
Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 2000 = 0,000121
Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686
Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 2000 = 0,000134
Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,000121 = 0,0000293
Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000134 = 0,0000325
Efisiensi = Pdc / Pac =0,0000293 / 0,0000325 = 0,9
Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11
Beban 2K2Ω :









VIII.

Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42
Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 2200 = 0,00011
Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686
Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 2200 = 0,000122
Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,00011 = 0,0000266
Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000122 = 0,0000328
Efisiensi = Pdc / Pac =0,0000266 / 0,0000328 = 0,81
Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11

KESIMPULAN
Pada nilai Idc Vdc nilai yang didapatkan semakin besar resistor semakin kecil
nilai Idc nya sedangkan nilai Vdc, semakin besar nilai resistor semakin besar juga
nilai Vdcnya. Dan pada bentuk gelombang input gelombang berbentuk sinussoida
miring sedikit sedangkan pada gelombang outputnya sinusoida sempurna, semakin
besar R bentuk gelombang yang dihasilkan sama. Dari praktek tersebut bisa kita amati
bahwa panjang gelombang inputnya sama dan besar tegangan pun sama.

DAFTAR PUSTAKA
1. Jobsheetpraktikum
2. http://ilmu-elektronika.co.cc/index.php/arus-bolak-balik-ac/rangkaian-penyearahgelombang-rectifier-circuit.html
3. http://salimhimafi.blogspot.com/2010/03/laporan-praktikum-penyearah-arus_01.html
4. http://www.dediakbar.com/2010/04/teori-dasar-dioda-dasar-teori-dioda.html

More Related Content

What's hot

RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggiedofredika
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Djodi Antono
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformatorwibowow34
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik acEko Supriyadi
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pidSupar Ramah
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCyosferdi
 

What's hot (20)

RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2
 
Diktat sistem-linier
Diktat sistem-linierDiktat sistem-linier
Diktat sistem-linier
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggi
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pid
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
 

Viewers also liked

laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhsintaKikiAprilia
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Dana Mezzi
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaAnnisa Nabila
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cRidwan Satria
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangWahyu Pratama
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhUniv of Jember
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhWahyu Pratama
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliUniv of Jember
 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7suparman unkhair
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
 

Viewers also liked (12)

laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Penyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 DiodaPenyearah Gelombang 2 Dioda
Penyearah Gelombang 2 Dioda
 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
 

Similar to Laporan 3 gelombang penuh

Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cRidwan Satria
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaYuwan Kilmi
 
Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Afif Ba-bel
 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Aris Widodo
 
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidarKarakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidarhani_prasetyo
 
Rev Karakteristik transistor
Rev Karakteristik transistorRev Karakteristik transistor
Rev Karakteristik transistorfatkhurouf
 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalSiti Suryanah
 
Rev karakteristik transistor fajar_ma'rufsaputra_universitastidar
Rev karakteristik transistor fajar_ma'rufsaputra_universitastidarRev karakteristik transistor fajar_ma'rufsaputra_universitastidar
Rev karakteristik transistor fajar_ma'rufsaputra_universitastidarFajarMarufSaputra
 
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidarKarakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidarFajarMarufSaputra
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxArifinSyahrial
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCLusiana Diyan
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2Lusiana Diyan
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCedofredikaa
 

Similar to Laporan 3 gelombang penuh (20)

Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter c
 
Praktek elda 1
Praktek elda 1Praktek elda 1
Praktek elda 1
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
Dioda penyearah
Dioda penyearahDioda penyearah
Dioda penyearah
 
P2 eldas
P2 eldasP2 eldas
P2 eldas
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahaya
 
Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1
 
Modul vi
Modul viModul vi
Modul vi
 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2
 
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidarKarakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
Karakteristik transistor_HaniPrasetyo_UniversitasTidar
 
Rev Karakteristik transistor
Rev Karakteristik transistorRev Karakteristik transistor
Rev Karakteristik transistor
 
Job 2
Job 2Job 2
Job 2
 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika Digital
 
Rev karakteristik transistor fajar_ma'rufsaputra_universitastidar
Rev karakteristik transistor fajar_ma'rufsaputra_universitastidarRev karakteristik transistor fajar_ma'rufsaputra_universitastidar
Rev karakteristik transistor fajar_ma'rufsaputra_universitastidar
 
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidarKarakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
 
03. bab 4
03. bab 403. bab 4
03. bab 4
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
 

Laporan 3 gelombang penuh

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA TENTANG PENYEARAH GELOMBANG PENUH DENGAN BEBAN TAHANAN MURNI 4 BUAH DIODA DISUSUN OLEH : NAMA : RIDWAN NIM/B : 1101997/2011 KODE/SESI: ELO162/42282 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
  • 2. I. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian-rangkaian penyearah 2. Mahasiswa mampu menganalisa perbedaan-perbedaan output dari masing-masing rangkaian penyearah 3. Mahasiswa mampu mengambil kesimpulan sesuai dengan analisanya, rangkaian penyearah manakah yang cocok dipergunakan II. TEORI SINGKAT Secara umum besarnya tegangan DC (Vdc) dari penyearah stengah gelombang dapat dituliskan sebagai berikut : Vdc = 0.6366 Vm, Idc = 0.6366Vm/R, sedangkan Vrms = 0.707Vm dan Irms = 0.707Vm/R, Pdc = Vdc x Idc dan Pac = Vrms x Irms Efisiensi ɳ = Pdc/Pac = Form Factor FF = Vac/Vdc = 0.707 Vm/0.6366Vm = 1.11 Tegangan output terdiri dari dua komponen, yakni komponen DC dan komponen AC, besarnya tegangan output komponen AC Vac = Ripple Factor RF = Dan besarnya TUF = Vs = tegangan Rms sekunder trafo = 0.707 Vm Is = arus rms sekuder trafo = 0.5 Vm/R Vs x Is untuk fullwave besarnya menjadi : 2 x 0.707Vm x 0.5Vm/R hingga besar TUF = Banyak macam rangkaian penyerah gelombang penuh yaitu rangkaian yang dapat menyearahkan satu gelombang penuh(satu puncak & satu lembah). Ada dua rangkaian gelombang penuh yang sering digunakan dalam bidang elektronik adalah penyearah gelombang penuh menggunakan rangkaian dioda jembatan dan penyearah gelombang penuh menggunakan “center tap design”.
  • 3. Rangkaian dioda jembatan adalah rangkaian penyearah gelombang penuh yang paling sering digunakan oleh para ilmuan dan paling populer digunakan dalam rangkaian elektronika maupun industri. Rangkaian dioda jembatan menggunakan empat dioda sebagai penyearah-nya seperti diperlihatkan pada gambar berikut. Prinsip kerja dari rangkaian diode jembatan ini adalah ketika arus setengah gelombang pertama terminal AC-Source bagian atas bernilai positif, sehingga arus akan mengalir kebeban (R-Load) akanmelalui D2 (forward bias) dandari R-Load akan dikembalikan ke AC- Melalui titik pada D3, dapat dilihat pada gambar di bwah, bahwasanya arah alur arus yang searah di beri warna yaitu warna merah. Dan pada setengah gelombang yang kedua, terminal AC-Source yang kini bernilai positif sehingga arus yang mengalir kebeban (R-Load) akan melalui titik D4 dan dari R-Load akan dikembalikan ke AC-Source melalui titik D1. Hal ini dapat di lihat pada gambar di bawah ini, dimana arus yang searah akan di kasih warna merah.
  • 4. Sehingga setengah gelombang pertama dan gelombang kedua dapat di searah-kan dan dapat dikatakan bahwa dioda jembatan di sebut Penyearah Gelombang Penuh. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan Rectifier jembatan menyerupai rectifier gelombang penuh sebab ia memproduksi tegangan keluaran gelombang penuh. Dioda-dioda D1 dan D2 menghantar di atas setengan periode positif dan D3 dan D4 menghantar di atas setengah periode negatif. Sebagai hasilnya arus beban rectifier mengalir selama diantara setengah periode. Nilai Rata-rata dan frekuensi Keluaran Karena sebuah penyearah jembatan menghasikan sebuah keluaran gelombang penuh, persamaan untuk nilai rata-rata dengan frekuensi keluaran sama seperti yang diberikan untuk penyearah gelombang penuh : dan III. ALAT DAN BAHAN 1. Trafo step down 220 / 6V, 3 A 2. Dioda silikon 1,5 A 3. Resistor 100, 150, 220, 470 dan 2k2 4. CRO double beam 5. Multimeter dan miliampermeter dc 6. Kabel penghubung secukupnya IV. GAMBAR RANGKAIAN
  • 5. 6V D1 D2 + mA Y CRO Y 220 V X 6V D3 + V - D4 R G G V. LANGKAH PERCOBAAN 1. Rakitlah alat dan bahan percobaan seperti gambar diatas, pilih trafo stepdown yang memakai center tap 2. Setelah selesai merangkai, kalibrasi CRO 1 volt = 1 cm 3. Yakinkanlah diri anda bahwa rangkain sudah benar, dan kemudian hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan. 4. Amati penunjukan alat – alat ukur kemudian catat masukan dalam table pengamatan. 5. Gambar bentuk gelombang input maupun output. Untuk melihat gelombang input, pindahkan prof Y ketitik sebelum D1 6. Lakukan pengamatan ini setiap perubahan beban R. 7. Setelah selesai percobaan kumpulkan alat dan bahan percobaan dan kembalikan ketempat semula. 8. Buatlah laporan sementara yang sesuai dengan hasil pengamatan anda. 9. A. Hitung dan analisa hasil pengamatan sesuai dengan rumus yang diberikan pada teori di atas, buat pula gravik beban vs arus dc. B. Apakah keuntungan dan kerugian bila digunakan metoda jembatan. VI. HASIL PRAKTIKUM Beban Input ( R Ω) Vm Vrms 100 3.8 2.686 150 3.8 2.686 220 3.8 2.686 470 3.8 2.686 1000 3.8 2.686 1200 1500 3.8 2.686 2000 3.8 2.686 Idc Vdc 98 68 43 22 10 7 5,5 10 10,5 9,6 10,5 11 10,5 10,5 Bentukgelombang Input Output
  • 6. 2200 VII. 3.8 2.686 5 10,5 ANALISA DATA Dari praktikum yang telah di lakukan dapat di buat analisa sebagai berikut : Beban 100Ω :  Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42  Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 100 = 0,0242  Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686  Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 100 = 0,0268  Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,0242 = 0,0586  Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,0268 = 0.072  Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0586 / 0.072 = 0.814  Form factor = Vrms / Vdc = 2.686/ 2.42 = 1,11 Beban 150Ω:         Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42 Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 150 = 0.016 Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686 Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 150 = 0,018 Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,016 = 0,0387 Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0.018 = 0,0483 Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0387 / 0,0483 = 0,801 Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11 Beban 220Ω :         Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42 Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 220 = 0,011 Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686 Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 220 = 0,012 Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,011 = 0,0266 Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,012 = 0,0322 Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0266 / 0,0322 = 0,83 Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11
  • 7. Beban 470Ω :         Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42 Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 470 = 0,000514 Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686 Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 470 = 0,000571 Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,000514 = 0,00012 Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000571 = 0,00015 Efisiensi = Pdc / Pac = 0,00012 / 0,00015 = 0,8 Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11 Beban 1000Ω :         Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42 Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 1000 = 0,000242 Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686 Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 1000 = 0,000268 Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,000242 = 0,0000586 Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000268 = 0,0000717 Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0000586/ 0,0000717= 0,817 Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11 Beban 1500Ω :         Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42 Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 1500 = 0,00016 Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686 Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 1500 = 0,000179 Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,00016 = 0,0000387 Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000179 = 0,000048 Efisiensi = Pdc / Pac = 0,0000387/ 0,000048= 0,80 Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11 Beban 2 KΩ :         Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42 Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 2000 = 0,000121 Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686 Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 2000 = 0,000134 Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,000121 = 0,0000293 Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000134 = 0,0000325 Efisiensi = Pdc / Pac =0,0000293 / 0,0000325 = 0,9 Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11
  • 8. Beban 2K2Ω :         VIII. Vdc = 0,6366 Vm = 0,6366 x 3.8 = 2.42 Idc = 0,6366 Vm / R = 0,6366 x 3.8 / 2200 = 0,00011 Vrms = 0,707 Vm = 0,707 x 3.8 = 2.686 Irms = 0,707 Vm / R = 0,707 x 3.8 / 2200 = 0,000122 Pdc = Vdc x Idc = 2.42 x 0,00011 = 0,0000266 Pac = Vrms x Irms = 2.686 x 0,000122 = 0,0000328 Efisiensi = Pdc / Pac =0,0000266 / 0,0000328 = 0,81 Form factor = Vrms / Vdc = 2.686 / 2.42 = 1,11 KESIMPULAN Pada nilai Idc Vdc nilai yang didapatkan semakin besar resistor semakin kecil nilai Idc nya sedangkan nilai Vdc, semakin besar nilai resistor semakin besar juga nilai Vdcnya. Dan pada bentuk gelombang input gelombang berbentuk sinussoida miring sedikit sedangkan pada gelombang outputnya sinusoida sempurna, semakin besar R bentuk gelombang yang dihasilkan sama. Dari praktek tersebut bisa kita amati bahwa panjang gelombang inputnya sama dan besar tegangan pun sama. DAFTAR PUSTAKA 1. Jobsheetpraktikum