Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan di kota Malang. Enam faktor utama yang diteliti meliputi ongkos angkut, perbedaan upah, keuntungan aglomerasi, konsentrasi permintaan, kompetisi, dan harga tanah. Hasilnya menunjukkan perusahaan cenderung berlokasi di daerah yang memenuhi faktor-faktor tersebut sehingga dapat memaksimalkan keuntungan.
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Penelitian tentang lokasi perusahaan
1. PENELITIAN TENTANG LOKASIPENELITIAN TENTANG LOKASI
PERUSAHAANPERUSAHAAN
Anggota Kelompok :
Arafah Riska Syahputra
Padel Pamungkas
Muhammad Rasyid Ridho
Irza Azwardi Sabana
Eky Prista
4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebagai penerapan ilmu ekonomi perkotaan
yang membahas tentang mengapa suatu perusahaan berdiri di suatu
daerah tertentu yang dilaksanakan dengan tujuan :
- Menyelesaikan tugas penelitian ekonomi perkotaan
- Membahas dimana saja letak suatu perusahaan di kota Malang
berada.
- Membahas apa saja alasan berdirinya suatu perusahaan di daerah
tersebut.
Penelitian ini berupaya menjelaskan tujuan-tujuan yang sudah
disebutkan di atas. Daerah penelitian ini adalah lokasi industri
keramik dinoyo di malang wilayah barat (kecamatan lowokwaru)
5. Manfaat Penelitian
- Untuk mengetahui dan meneliti apakah benar
bahwa daerah tempat berdirinya suatu perusahaan
berhubungan erat dengan alasan berdirinya suatu
perusahaan tersebut.
- Mengetahui apakah teori yang ada merupakan
sesuai dengan kenyataan pada yang terjadi di pasar.
6. KAJIAN TEORITIS
1. Faktor penentu pemilihan lokasi kegiatan
ekonomi
a. Ongkos Angkut
b. Perbedaan Upah Antar Wilayah
c. Keuntungan Aglomerasi
d. Konsentrasi Permintaan
e. Kompetisi Antar Wilayah
f. Harga dan Sewa Tanah
7. OnOnggkos Angkutkos Angkut
Ongkos Angkut merupakan faktor atau variabel utama yang sangat
penting dalam pemilihan lokasi dari suatu kegiatan ekonomi.
Alasannya adalah karena ongkos angkut tersebut merupakan bagian
yang cukup penting dalam kalkulasi biaya produksi. Hal ini terutama
sangat dirasakan pada kegiatan industri pertanian maupun
pertambangan yang umumnya, baik bahan baku dan hasil
produksinya kebanyakan merupakan barang yang cukup berat
sehingga pengangkutannya memerlukan biaya yang cukup besar.
Untuk kemudahan perumusan Teori Lokasi, kebanyakan ongkos
angkut ini diasumsikan konstan untuk setiap kilometernya. Namun
demikian, dalam realitanya hla ini tidak selalu benar karena
seringkali dalam angkutan dengan jarak lebih jauh akan
mengahsilkan ongkos angkut untuk setiap ton kilometernya yang
lebih rendah. Dengan kata lain, dalam kenyataanya sering terdapat
penghematan angkut rata bila jarak yang ditempuh lebih jauh.
8. Perbedaan Upah AntarPerbedaan Upah Antar
WilayahWilayah
Sudah menjadi kenyataan umum bahwa upah buruh
antar wilayah tidak sama. Perbedaan ini dapat terjadi
karena variasi dalam biaya hidup, tingkat inflasi daerah
dan komposisi kegiatan ekonomi wilayah. Bagi negara
sedang berkembang, diamana fasilitas angkuttasi msih
belum tersedia keseluruh pelosok daerah dan mobilitas
barang dan faktor produksi antar wilayah belum begitu
lancar, maka perbedaan upah antar wilayah akan
menjadi lebih besar. Upah yang dimaksudkan dalam hal
ini bukanlah upah nominal, tetapi upah riil setelah
diperhitungkan produktivitas tenaga kerja.
9. Keuntungan AglomerasiKeuntungan Aglomerasi
Keuntungan aglomerasi tersebut dapat muncul dalam 3
bentuk. Pertama, adalah keuntungan skala besar yang
terjadi karena baik bahan baku maupun pasar sebagian
telah tersedia pada perusahaan yang terkait yang ada
pada lokasi tersebut. Kedua, adalah keuntungan
lokalisasi (Localisation Economies) yang diperoleh dalam
bentuk penurunan (penghematan) ongkos angkut baik
untuk bahan baku maupun hasil produksi bila memilih
lokasi pada konsentrasi tertentu. Ketiga, adalah
keuntungan karena penggunaan fasilitas secara bersama
seperti listrik, gudang, armada angkatan, air dan lainnya.
Biasanya keuntungan ini diukur dalam bentuk penurunan
biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan fasilitas
tersebut secara bersama.
10. Konsentrasi PermintaanKonsentrasi Permintaan
Faktor keempat yang ikut pemilihan lokasi kegiatan
ekonomi adalah konsentrasi permintaan antar wilayah
(Spatial Demand). Dalam hal ini pemilihan lokasi akan
cenderung menuju tempat dimana terdapat konsentrasi
permintaan yang cukup besar. Bila suatu perusahaan
berlokasi pada wilayah dimana terdapat konsentrasi
permintaan yang cukup besar, maka jumlah penjualan
diharapkan akan dapat meningkat. Disamping itu, biaya
pemasaran yang harus dikeluarkan perusahaan menjadi
lebih kecil karena pasar telah ada pada lokasi dimana
perusahaan berada. Keadaan ini selanjutnya akan dapat
pula meningkatkan volume penjualan yang selanjutnya akan
dapat pula memperbesar tingkat keuntungan yang dapat
diperoleh oleh perusahaan bersangkutan.
11. Kompetisi Antar WilayahKompetisi Antar Wilayah
Persaingan antar wilayah yang dimaksudkan disini adalah
persaingan sesama perusahaan dalam wilayah tertentu atau
antar wilayah. Bila persaingan ini sangat tajam, seperti pada
pasar persaingan sempurna, maka pemilihan lokasi
perusahaan akan cenderung terkonsentrasi dengan
perusahaan lain yang menjual produk yang sama. Hal ini
dilakukan agar masing-masing perusahaan akan mendapatkan
posisi yang sama dalam menghadapi persaingan sehingga tidak
ada yang dirugikan karena pemilihan lokasi perusahaan yang
kurang tepat. Sebaliknya, bilamana persaingan tidak tajam
atau tidak ada sama sekali seperti halnya pada pasar
monopoli, maka pemilihan lokasi perusahaan akan cenderung
bebas, karena pembeli akan tetap datang dimana saja
perusahaan beralokasi.
12. Harga dan Sewa TanahHarga dan Sewa Tanah
Faktor keenam yang mempengaruhi pemilihan lokasi
kegiatan ekonomi adalah tinggi rendahnya harga atau
sewa tanah. Dalam rangka memaksimalkan keuntungan,
perusahaan akan cenderung memilih lokasi dimana harga
atau sewa tanah lebih rendah. Hal ini terutama akan
terjadi pada perusahaan atau kegiatan pertanian yang
memerlukan ttanah relatif banyak dibandingkan dengan
perusahaan inddustri atau perdagangan. Pemilihan lokasi
dalam hal ini menjadi penting karena harga tanah
biasanya bervariasi antar tempat. Harga tanah akan
tinggi bila terdapat fasilitas angkuttasi yang memadai
untuk angkutan orang atau barang
13. 2. Perluasan Teori Weber
Teori ini tujuannya untuk menemukan atau menjelaskan lokasi
optimal (lokasi terbaik secara ekonomis). lokasi optimal
adalah memberikan keuntungan maksimal, artinya keuntungan
tertinggi yang diperoleh dengan cara mengeluarkan biaya
paling rendah
Isi Pokok Teori Weber adalah memilih lokasi industri yang
biayanya paling minimal (prinsip least cost location) dan untuk
mendapatkan enam pra – kondisi tersebut perlu diasumsikan :
a) Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim dan
penduduk (berkaitan dengan ketrampilan).
b) Sumber daya atau bahan mentah yang terdapat di tempat
tertentu saja.
c) Upah Buruh yang telah baku, artinya sama dimanapun juga.
d) Biaya transportasi yang tergantung dari bobot bahan
mentah yang diangkut dan dipindahkan.
e) Terdapatnya kompetisi antara industri.
f) Manusia itu berpikir rasional.
14. HASIL PENELIITIAN
Industri/Perusahaan yang
berada di Malang Utara
-Kerajinan Rotan
-Kerajinan Mebel
-Telkom
-Rokok Bentoel
-Perhotelan
-Plaza dan Hartono
Elektronik
Industri/Perusahaan yang
berada di Malang Barat
-Kerajinan Keramik
-Konveksi
-Cafe
-Pariwisata (Sengkaling)
15. Industri/Perusahaan
yang berada di Malang
Timur
- Kawasan Industri
Arjowinangun
Industri/Perusahaan
yang berada di Malang
Selatan
-Industri Sanitair
Karangbesuki
-Pabrik Gula Kebon
Agung
16. Malang Wilayah Tengah (Pusat
Kota)
-Perhotelan
-Hiburan
-Perkantoran
-Pusat Perdagangan
17. KESIMPULAN
Faktor Penentu Pemilihan lokasi kegiatan
perusahaan (ekonomi) ada 6 hal yaitu
Ongkos Angkus, Perbedaan Upah antar
wilayah, keuntungan aglomerasi,
konsentrasi permintaan, kompetisi antar
wilayah, dan harga sewa tanah. Ke 6 Faktor
tersebut dipilih oleh produsen untuk
menentukan lokasi yang optimal dan
memaksimalkan laba.