Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan ilmu ulumul quran sejak masa Rasulullah SAW hingga masa modern.
2. Pada masa Rasulullah SAW, ulumul quran berupa penafsiran langsung dari Rasulullah dan antusiasme sahabat untuk mempelajari Al-Quran.
3. Pada masa khalifah, cabang-cabang ulumul quran mulai berkembang dengan kebijakan pengumpul
Dokumen tersebut membahas tentang perdebatan ulama mengenai kedudukan Rasm Al-Qur'an atau Rasm Al-Utsmani, yaitu apakah pola penulisan Al-Qur'an tersebut bersumber dari petunjuk Nabi Muhammad SAW (tawqifi) atau hanya hasil ijtihad para sahabat. Jumhur ulama berpendapat bahwa Rasm Al-Utsmani bersifat tawqifi, sedangkan sekelompok ulama lain berpendapat hanya bers
Hadits tersebut merupakan hadits yang menyatakan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Dokumen tersebut melakukan takhrij hadits dengan menelusuri sanad hadits tersebut pada beberapa kitab hadits lain dan menganalisis kualitas para periwayat hadits. Dokumen tersebut juga menganalisis persambungan sanad hadits tersebut.
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatNoor Aziah Mamat
Dokumen ini membahas sejarah pengumpulan Al-Quran sejak zaman Rasulullah SAW hingga zaman Saidina Uthman. Ia menjelaskan bagaimana Saidina Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Al-Quran berdasarkan hafalan sahabat. Setelah itu, Saidina Uthman membuat salinan mashaf yang disimpan Hafsah dan mengirimkannya ke pusat-pusat Islam untuk mencegah perselisihan bacaan. Sem
1. Biografi Ibnu Mas'ud dan jalur sanad qiraat tujuh syu'bahnya. Ibnu Mas'ud adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang mempelajari 70 surat Alquran langsung dari beliau. Ashim memperoleh qiraatnya dari Ibnu Mas'ud yang kemudian diturunkan kepada Syu'bah.
2. Dokumen tersebut membahas biografi singkat Ibnu Mas'ud, Zirr bin Hubaisy, dan Asim Al-Kuf
Kodifikasi hadis dimulai pada abad ke-2 H oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk menghimpun hadis-hadis agar tidak hilang. Pada abad ke-3 H, hadis-hadis disaring dan dibedakan status keabsahannya. Abad ke-4 H menghasilkan kitab-kitab hadis utama. Pada abad ke-5 H dan selanjutnya, hadis-hadis diklasifikasikan dan dikomentari.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan ilmu ulumul quran sejak masa Rasulullah SAW hingga masa modern.
2. Pada masa Rasulullah SAW, ulumul quran berupa penafsiran langsung dari Rasulullah dan antusiasme sahabat untuk mempelajari Al-Quran.
3. Pada masa khalifah, cabang-cabang ulumul quran mulai berkembang dengan kebijakan pengumpul
Dokumen tersebut membahas tentang perdebatan ulama mengenai kedudukan Rasm Al-Qur'an atau Rasm Al-Utsmani, yaitu apakah pola penulisan Al-Qur'an tersebut bersumber dari petunjuk Nabi Muhammad SAW (tawqifi) atau hanya hasil ijtihad para sahabat. Jumhur ulama berpendapat bahwa Rasm Al-Utsmani bersifat tawqifi, sedangkan sekelompok ulama lain berpendapat hanya bers
Hadits tersebut merupakan hadits yang menyatakan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Dokumen tersebut melakukan takhrij hadits dengan menelusuri sanad hadits tersebut pada beberapa kitab hadits lain dan menganalisis kualitas para periwayat hadits. Dokumen tersebut juga menganalisis persambungan sanad hadits tersebut.
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatNoor Aziah Mamat
Dokumen ini membahas sejarah pengumpulan Al-Quran sejak zaman Rasulullah SAW hingga zaman Saidina Uthman. Ia menjelaskan bagaimana Saidina Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Al-Quran berdasarkan hafalan sahabat. Setelah itu, Saidina Uthman membuat salinan mashaf yang disimpan Hafsah dan mengirimkannya ke pusat-pusat Islam untuk mencegah perselisihan bacaan. Sem
1. Biografi Ibnu Mas'ud dan jalur sanad qiraat tujuh syu'bahnya. Ibnu Mas'ud adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang mempelajari 70 surat Alquran langsung dari beliau. Ashim memperoleh qiraatnya dari Ibnu Mas'ud yang kemudian diturunkan kepada Syu'bah.
2. Dokumen tersebut membahas biografi singkat Ibnu Mas'ud, Zirr bin Hubaisy, dan Asim Al-Kuf
Kodifikasi hadis dimulai pada abad ke-2 H oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk menghimpun hadis-hadis agar tidak hilang. Pada abad ke-3 H, hadis-hadis disaring dan dibedakan status keabsahannya. Abad ke-4 H menghasilkan kitab-kitab hadis utama. Pada abad ke-5 H dan selanjutnya, hadis-hadis diklasifikasikan dan dikomentari.
Dokumen tersebut membahas sejarah penulisan dan pengumpulan hadits Nabi Muhammad SAW sejak masa hidupnya hingga masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, termasuk metode-metode yang digunakan untuk menyeleksi dan menyusun hadits, serta contoh-contoh karya pengumpulan hadits.
Makalah ini membahas tentang tipologi penyusunan kitab hadis. Ada dua jenis kitab hadis induk yaitu Al Ushul Al-Khamsah dan Al-Ushul Al-Sittah. Al Ushul Al-Sittah atau Kutubus Sittah merupakan kitab hadis pokok yang terdiri dari 6 kitab, yaitu Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah.
Dokumen tersebut membahas tentang Qira'at Sab'ah, termasuk pengertian Qira'at, jenis-jenis Qira'at, syarat-syarat Qira'at yang benar, dan imam-imam Qira'at Sab'ah beserta murid-murid mereka.
Dokumen tersebut merangkum periode-periode pengumpulan dan penyaringan hadits Nabi Muhammad SAW, dimulai dari masa hidupnya hingga abad ke-7 dan seterusnya. Pada masa Nabi hadits ditulis dan dihafal, kemudian penyebarannya meluas pada abad ke-2 dan 3 M melalui perjalanan para ulama. Puncak penyaringan hadits terjadi pada abad ke-4 dan 5 M dengan dikumpulkannya hadits-hadits
Pemeliharaan al-Qur'an dilakukan dengan tiga cara, yaitu menghapal, menulis, dan merekam. Pada masa Nabi, penghapal dan penulis al-Qur'an ditunjuk langsung. Pada masa Abu Bakar, al-Qur'an dikumpulkan menjadi satu mushaf. Pada masa Usman, mushaf induk dibuat untuk menyatukan perbedaan qiraat. Pelestarian al-Qur'an kemudian dilanjutkan dengan rekaman
Konsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburanMoh Hari Rusli
Membaca Al-Quran di makam seorang muslim dianjurkan berdasarkan dalil-dalil Al-Quran, hadis nabi, dan tradisi para sahabat dan ulama. Beberapa dalil khusus menunjukkan membaca Al-Quran di kuburan. Membaca surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas dan Al-Fatihah dianggap membawa pahala bagi penghuni kuburan.
Membaca al-Qur’an di kuburan ketika pemakaman dan ziarah kubur, dianjurkan berdasarkan:
Membaca al-Qur’an di atas kuburan dianjurkan karena dalil-dalil al-Qur’an dan hadits sangat banyak tentang keutamaan membaca al-Qur’an, bersifat umum, mutlak dan tanpa membatasi dengan tempat dan waktu
Ada dalil-dalil khusus, spesifik yang menunjukkan membaca al-Qur’an di kuburan
Kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal merupakan kitab hadis yang sangat penting yang berisi lebih dari 40.000 hadis yang dihimpun oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Kitab ini memuat hadis-hadis yang dihimpun berdasarkan nama-nama sahabat Nabi, dan dianggap sebagai sumber utama dalam mempelajari hadis-hadis Nabi oleh mazhab Hanbali.
Dokumen tersebut membahas pendapat mayoritas ulama salaf dan imam madzhab lain selain al-Syafi'i bahwa pahala bacaan Al-Quran dapat disampaikan kepada mayit. Meskipun Imam al-Syafi'i berpendapat sebaliknya, namun sebagian besar ulama tetap berpendapat bahwa pahala bacaan Al-Quran dapat disampaikan kepada mayit. Dokumen ini juga membahas pendapat pendiri mazhab Wahabi yang cenderung
Tokoh-tokoh penting dalam bidang ilmu-ilmu Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah meliputi ahli hadis, tafsir, fikih, tasawuf, bahasa, sejarah, geografi, dan kedokteran. Mereka berperan dalam mengembangkan dan melestarikan ilmu-ilmu tersebut sejak masa khulafaur Rasyidin hingga masa pemerintahan Bani Umayyah.
1. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang keabsahan shalat tasbih berdasarkan hadis yang menjadi dalilnya. Beberapa menganggap hadis tersebut lemah, sementara yang lain menganggapnya cukup kuat.
2. Ada empat pendapat utama mengenai hukum shalat tasbih: sunnah, boleh dilakukan tapi bukan sunnah, tidak disyariatkan, dan perbedaan pendapat soal keabsahan hadis adalah wajar
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah tentang hukum Islam di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian hukum Islam, syariah, fiqih, dan sumber-sumber hukum Islam seperti Al-Quran dan Hadist. Dokumen ini juga membahas rumusan masalah dan tujuan penulisan makalah tersebut.
Dokumen tersebut membahas sejarah penulisan dan pengumpulan hadits Nabi Muhammad SAW sejak masa hidupnya hingga masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, termasuk metode-metode yang digunakan untuk menyeleksi dan menyusun hadits, serta contoh-contoh karya pengumpulan hadits.
Makalah ini membahas tentang tipologi penyusunan kitab hadis. Ada dua jenis kitab hadis induk yaitu Al Ushul Al-Khamsah dan Al-Ushul Al-Sittah. Al Ushul Al-Sittah atau Kutubus Sittah merupakan kitab hadis pokok yang terdiri dari 6 kitab, yaitu Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah.
Dokumen tersebut membahas tentang Qira'at Sab'ah, termasuk pengertian Qira'at, jenis-jenis Qira'at, syarat-syarat Qira'at yang benar, dan imam-imam Qira'at Sab'ah beserta murid-murid mereka.
Dokumen tersebut merangkum periode-periode pengumpulan dan penyaringan hadits Nabi Muhammad SAW, dimulai dari masa hidupnya hingga abad ke-7 dan seterusnya. Pada masa Nabi hadits ditulis dan dihafal, kemudian penyebarannya meluas pada abad ke-2 dan 3 M melalui perjalanan para ulama. Puncak penyaringan hadits terjadi pada abad ke-4 dan 5 M dengan dikumpulkannya hadits-hadits
Pemeliharaan al-Qur'an dilakukan dengan tiga cara, yaitu menghapal, menulis, dan merekam. Pada masa Nabi, penghapal dan penulis al-Qur'an ditunjuk langsung. Pada masa Abu Bakar, al-Qur'an dikumpulkan menjadi satu mushaf. Pada masa Usman, mushaf induk dibuat untuk menyatukan perbedaan qiraat. Pelestarian al-Qur'an kemudian dilanjutkan dengan rekaman
Konsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburanMoh Hari Rusli
Membaca Al-Quran di makam seorang muslim dianjurkan berdasarkan dalil-dalil Al-Quran, hadis nabi, dan tradisi para sahabat dan ulama. Beberapa dalil khusus menunjukkan membaca Al-Quran di kuburan. Membaca surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas dan Al-Fatihah dianggap membawa pahala bagi penghuni kuburan.
Membaca al-Qur’an di kuburan ketika pemakaman dan ziarah kubur, dianjurkan berdasarkan:
Membaca al-Qur’an di atas kuburan dianjurkan karena dalil-dalil al-Qur’an dan hadits sangat banyak tentang keutamaan membaca al-Qur’an, bersifat umum, mutlak dan tanpa membatasi dengan tempat dan waktu
Ada dalil-dalil khusus, spesifik yang menunjukkan membaca al-Qur’an di kuburan
Kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal merupakan kitab hadis yang sangat penting yang berisi lebih dari 40.000 hadis yang dihimpun oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Kitab ini memuat hadis-hadis yang dihimpun berdasarkan nama-nama sahabat Nabi, dan dianggap sebagai sumber utama dalam mempelajari hadis-hadis Nabi oleh mazhab Hanbali.
Dokumen tersebut membahas pendapat mayoritas ulama salaf dan imam madzhab lain selain al-Syafi'i bahwa pahala bacaan Al-Quran dapat disampaikan kepada mayit. Meskipun Imam al-Syafi'i berpendapat sebaliknya, namun sebagian besar ulama tetap berpendapat bahwa pahala bacaan Al-Quran dapat disampaikan kepada mayit. Dokumen ini juga membahas pendapat pendiri mazhab Wahabi yang cenderung
Tokoh-tokoh penting dalam bidang ilmu-ilmu Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah meliputi ahli hadis, tafsir, fikih, tasawuf, bahasa, sejarah, geografi, dan kedokteran. Mereka berperan dalam mengembangkan dan melestarikan ilmu-ilmu tersebut sejak masa khulafaur Rasyidin hingga masa pemerintahan Bani Umayyah.
1. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang keabsahan shalat tasbih berdasarkan hadis yang menjadi dalilnya. Beberapa menganggap hadis tersebut lemah, sementara yang lain menganggapnya cukup kuat.
2. Ada empat pendapat utama mengenai hukum shalat tasbih: sunnah, boleh dilakukan tapi bukan sunnah, tidak disyariatkan, dan perbedaan pendapat soal keabsahan hadis adalah wajar
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah tentang hukum Islam di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian hukum Islam, syariah, fiqih, dan sumber-sumber hukum Islam seperti Al-Quran dan Hadist. Dokumen ini juga membahas rumusan masalah dan tujuan penulisan makalah tersebut.
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis ini diharapkan dapat mengetahui sikap dan tindakan umat Islam yang sebenarnya. Khususnya para ulama ahli hadits terhadap hadits serta usaha pembinaan dan pemeliharaan mereka pada tiap-tiap periodenya sampai akhirnya terwujud kitab-kitab hasil tadwin secara sempurna. Bahkan, menguatnya kajian hadis dalam dunia islam tidak lepas dari upaya umat islam yang melakukan counter balik terhadap sangkaan-sangkaan negatif kalangan orientalis terhadap keaslian hadis. Goldziger misalnya, ia meragukan sebagian besar keaslian (orisinalitas) hadits, oleh yang diriwayatkan oleh Bukhari sekalipun. Salah satu alasannya adalah semenjak wafatnya Nabi Muhammad SAW dengan masa upaya pentadwinan hadis sangat jauh, menurutnya, sangat sulit untuk menjaga tingkat orisinalitas hadis tersebut. Sebab studi tentang keberadaan hadis selalu makin menarik untuk di kaji seiring dengan perkembangan manusia yang semakin kritis. Oleh karena itu mengkaji sejarah ini berarti melakukan upaya mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya sehingga sulit untuk ditolak keberadaannya. Perjalanan hadis pada tiap-tiap periodenya mengalami berbagai persoalan dan hambatan yang dihadapinya, yang antara satu periode dengan periode lainnya tidak sama, maka pengungkapan sejarah persoalannya perlu diajukan ciri-ciri khusus dan persoalan-persoalan tersebut.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian sejarah hadits?
b. Hadits pada masa Nabi Muhammad SAW?
c. Sejarah hadits pada masa sahabat dan Tabi’in
d. Hadits pada abad ke-II, III, dan IV H
e. Sejarah pada abad ke-V sampai sekarang perkembangan hadits
Bab 2
PEMBAHASAN
a. Pengertian Sejarah Hadits
Sejarah hadits terdiri dua kata yaitu kata “sejarah” dan kata “hadits”. Kata sejarah sendiri yang digunakan pada masa sekarang ini bersumber dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti pohon. Dari sisi lain, istilah history merupakan terjemahan dari bahasa Yunani yakni histories yang memberikan arti suatu pengkajian. Dalam sebuah tulisan yang berjudul definisi sejarah (2007) mengutip pandangan Bapak Sejarah Herodotus yang menurutnya sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan satu perputaran jatuh bangunnya seorang tokoh masyarakat dan peradaban.
Sedangkan menurut Aristoteles sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekam-rekam atau bukti-bukti yang kukuh.
Hadits secara Lughowi (Harfiyah) adalah ism masdar yang fi’il madhi dan mudhori’nya hadatsa-yahdutsu yang berarti baru. Hadits secara istilah ialah segala perkataan (aqwal), perbuatan (af’al) dan persetujuan (taqrir) dan sifat Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sejarah hadits ialah suatu kajian peristiwa-peristiwa masa lalu dari segala perkataan (aqwal), perbuatan (af’al) dan persetujuan (taqrir) dan sifat Nabi Muhammad SAW.
b. Hadits Pada masa Nabi Muhammad SAW
Membicarakan hadis pada masa Rasul SAW berarti membicarak
1. Bab 1 membahas unsur-unsur hadis yaitu sanad, matan, dan rawi. Sanad adalah rantai para periwayat, matan adalah isi pesan hadis, dan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis.
2. Bab 2 membahas jenis-jenis hadis berdasarkan bentuknya, yaitu qauliyah (berupa ucapan Nabi), fi'liyah (perbuatan Nabi), taqririyah (penetapan tertentu di depan Nabi tanpa sangg
Penulisan hadith telah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW walaupun belum secara sistematik. Pada zaman sahabat dan tabi'in, penulisan hadith dilakukan secara tidak rasmi untuk tujuan memori. Pada abad ke-4 Hijrah, penulisan hadith mencapai puncak dengan munculnya banyak karya hadith.
Teks tersebut membahas tentang ilmu rijal al-hadits yang mencakup definisi, urgensitas, munculnya, cabang-cabang, dan kitab-kitab terkait ilmu ini. Ilmu rijal al-hadits membahas keadaan para periwayat hadis meliputi kelahiran, kematian, guru, murid, dan lainnya yang berkaitan dengan sejarah mereka. Ilmu ini muncul untuk mengetahui kebenaran hadis-hadis Nabi karena maraknya fitnah dan penye
Hadis merupakan ucapan, perbuatan, atau penetapan Nabi Muhammad SAW. Sejarah perkembangannya melalui 5 periode: 1) Masa Nabi larang penulisan, 2) Masa Khulafa' al-Rasyidin sederhanaan periwayatan, 3) Masa Tabi'in penghimpunan hadis, 4) Masa Tabi' al-Tabi'in kejayaan kodifikasi, 5) Masa berikutnya penghimpunan secara sistematis.
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir TerkenalRatih Aini
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Menguraikan beberapa kitab tafsir yang terkenal dan mufasirnya seperti Ibn Abbas, Mujahid, Tabari, Syaukani, dan Ibn Kasir.
2) Memaparkan riwayat hidup dan kedudukan masing-masing mufasir tersebut.
3) Menjelaskan karakteristik tafsir yang ditulis oleh mufasir-mufasir tersebut.
1. Biografi Ibnu Mas'ud dan jalur sanad qiraat tujuh syu'bahnya. Ibnu Mas'ud adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang mempelajari 70 surat Alquran langsung dari beliau. Ashim meriwayatkan qiraat dari Ibnu Mas'ud.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat tentang biografi dan metodologi tafsir Ibnu Jarir al-Thabari. Thabari lahir pada tahun 224 H di Thabrasan, belajar al-Qur'an pada usia 7 tahun, dan mulai menulis hadits pada usia 9 tahun. Dia merupakan seorang ahli hadits, sejarah, tafsir, dan fiqih yang banyak menulis karya. Metode tafsirnya didasarkan pada riway
Tiga biografi tokoh Islam klasik dalam bidang hadits yaitu:
1. Abdullah bin Al-Mubarak, seorang ahli hadits terkemuka dan zahid dari Khorasan
2. Wakie' bin al-Jarrah, seorang hafiz besar dari Kufah
3. Abdurahman bin Mahdy, seorang imam hadits yang menjadi pegangan umat di masanya
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)annisa berliana
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
Kodifikasi hadis dimulai pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abd Aziz untuk menyelamatkan hadis-hadis dari kepunahan akibat hilangnya para ulama dan bercampurnya hadis sahih dan palsu. Proses kodifikasi meliputi pengumpulan, penyeleksian, dan penyusunan hadis ke dalam kitab-kitab hadis oleh para ulama. Hal ini membantu melestarikan dan mengemb
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxInezAuliana
Dokumen tersebut membahas kejayaan intelektual ulama Islam pada masa dinasti Abbasiyah, mencakup ulama hadits seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam At-Tirmidzi, Imam An-Nasai, dan Imam Ibnu Majah. Juga membahas ulama fiqih seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hambal. Serta ulama tafsir seperti Imam Ibn Jarir At-Th
Ringkasan singkat tentang biografi dan karya empat imam mazhab utama yaitu:
1. Imam Hanafi, Malik, Syafi'i, dan Ahmad bin Hanbal merupakan tokoh-tokoh pendiri mazhab yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu fikih. Mereka menulis kitab-kitab rujukan yang banyak diikuti hingga saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah yang digunakan dalam pengajian hadis. Terdapat penjelasan mengenai istilah sanad, isnad, musnad, musnid, rawi, matan, dan istilah-istilah lainnya. Juga disebutkan beberapa kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta para perawi hadis terkenal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas biografi singkat empat orang sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Ibnu Zubair, dan Abdullah bin Amr bin Al-Ash.
2. Keempat sahabat tersebut merupakan salah satu dari empat orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arba'ah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa.
3. Mereka merupakan sahabat yang
Ulasan Kitab Fiqh al-Sirah (Farhan Jamil).pptxMuhdFarhanJamil
Bab 1 membahaskan tentang risalah dan pemimpin, serta mukjizat Rasulullah saw yang bersifat manusiawi dan rasional. Bab 2 menyoroti kelahiran dan pengutusan Rasulullah saw sebagai nabi. Bab 3 membahas tentang perjuangan dakwah di Makkah dan Madinah. Bab 4 membahas hijrah umum ke Madinah dan pembentukan negara Islam pertama.
Similar to PP IH1 sejarah penulisan hadis periode kedua (20)
1. Dokumen membahas masa pertumbuhan hadits dan bagaimana para sahabat memperoleh hadits dari Nabi Muhammad.
2. Ada beberapa alasan mengapa hadits awalnya tidak ditulis, tetapi kemudian dibolehkan untuk ditulis.
3. Para sahabat memperoleh hadits dari Nabi secara langsung maupun tidak langsung, dan tidak semua sama dalam mengetahui keadaan Nabi.
Dokumen ini membahas tentang tafsir, ta'wil, dan terjemah Al-Quran. Ia menjelaskan definisi masing-masing konsep beserta klasifikasi dan ciri-cirinya. Juga dibahas perbedaan antara tafsir dan ta'wil serta syarat-syarat seorang penerjemah Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penulisan, dan penyempurnaan penulisan Al-Qur'an sejak masa Nabi Muhammad sampai masa sesudah Khulafaur Rasyidin. Al-Qur'an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi untuk pedoman umat manusia. Proses penulisan dan penyempurnaannya melibatkan banyak sahabat Nabi dan khalifah-khalifah sesudahnya untuk melestarikan Al-Qur'
Kodifikasi hadis pada masa awal Islam dilakukan oleh sahabat kecil dan tabi'in. Mereka meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian dikumpulkan oleh generasi berikutnya seperti Az-Zuhri dan Ibn Abbas. Pergolakan politik antara Sunni dan Syi'ah menyebabkan munculnya pemalsuan hadis untuk mendukung klaim masing-masing kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang kodifikasi hadis Nabi pada masa dinasti Bani Abbas, khususnya pada masa Al-Makmun sampai Al-Muktadir (sekitar 201-300 H). Pada masa ini dilakukan penyaringan dan pemisahan antara sabda Rasulullah dengan fatwa sahabat dan tabi'in. Kaidah-kaidah juga dibuat untuk menentukan status keabsahan hadis. Beberapa kitab hadis utama juga mulai ditulis pada periode ini
Dokumen tersebut membahas tentang asbab an-nuzul yang meliputi definisi asbab an-nuzul, pentingnya mengetahui asbab an-nuzul, sumber pengetahuan asbab an-nuzul, variasi redaksi dan versi riwayat asbab an-nuzul untuk satu ayat atau lebih, serta perbedaan pendapat ulama tentang cakupan hukum ayat Al-Quran berdasarkan keumuman lafazh atau kekhususan sebab.
1. Ulumul Quran membahas berbagai aspek terkait Al-Quran, mulai dari proses penurunan, urutan penulisan, kodifikasi, cara membaca, hingga interpretasi ayat-ayatnya.
2. Pada masa Rasulullah SAW dan khalifah, bibit awal Ulumul Quran berupa penafsiran langsung dari Rasulullah kepada sahabat beserta antusiasme mereka untuk mempelajari Al-Quran.
3. Periode selanjutny
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. FENOMENA WAHAM PADA MASA SAHABAT
Sahabat dan Fenomena Waham
Klarifikasi Khulafa’ al-Rasyidin
3.
4. Sikap Sahabat terhadap Dokumentasi Tertulis
Hadits
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa sikap sahabat
terbagi menjadi dua kelompok ketika dihadapkan pada
persoalan penulisan hadits.Sebagian sahabat meman
dikabarkan tidak menyetujui penulisan hadits,namun
sebagian lagi justru membolehkanya.Ibn al-shalah dan
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa kelompok sahabat yang
tidak menyetujui penulisan Hadits adalah ‘umar ibn al-
khattab,ibnu mas’ud,zaid bin Tsabit,Abu Musa al-
Asy’ari,Abu sa’id al-khudriy,dan lainya.Sedangkan
kelompok sahabat yang membolehkan penulisan Hadits
adalah ‘Aliy ibn Abi Thalib,al-Hasan ibn ‘Aliy,Anas ibn
Malik,dan lainya.
7. Al-shahifat al-shadiqah
Sahifah ini ditulis oleh ‘Abdulloh ibn ‘Amr(w.63H).
Ia bernama lengkap Abu Muhammad ‘Abdulloh
ibn ‘Amr ibn al-ash ibn Wa’il ibn Hasyim Ibn Su’aid
ibn Sa’ad ibn Sahm ibn ‘Amr ibn Hushaish ibn Ka’ab
ibn Lu’ayy ibn Ghalib al-Qurasyiy al-sahmiy.
Tokoh yang dilahirkan pada tahun 27 SH ini,
termasuk salah seorang sahabat Nabi SAW.
Yang dikenal alim dan ahli ibadah.
Dikabarkan ia masuk Islam lebih awal dibanding
bapaknya,dan hijrah ke Madina setelah tahun ketujuh,
serta mengikuti banyak peperangan
8. Shahifat ‘Aliy ibn Abi Thalib dan
al-Shahifat al-Jami’ah
Aliy ibn Abi Thalib(w.40 H) adalah orang yang
pertama kali masuk Islam dari kalangan pemuda.
Nama lengkapnya adalah Abu al-Hasan ‘Aliy ibn
Thalib ‘Abdi manaf ibn Abd al-muthalib ibn Hasyim
ibn ‘Abdi Manaf al-Qurasyiy al-Hasyimiy.
Ia dikenal sebagai seorang sahabat yang berilmu tinggi
dan sholeh ’Aliy termasuk sekretaris Nabi SAW.
yang sangat di andalkan.
Perhatianya terhadap hadits sangat besar.
Dia adalah seorang sahabat yang sangat menyetujui
penulisan hadits.
9. Shahifat Hasan ibn ‘Aliy
Hasan ibn ‘Aliy(w.50 H) termasuk salah seorang cucu
kesayangan Rasululloh saw.suatu ketika Nabi saw.
Memberitahukan bahwa ia-bersama Husain-merupakan
pemimpin pemuda penghuni syurga.Nama lengkapnya adalah
al-Hasan ibn ‘Aliy ibn Abi Thalib ibn ‘Abd al-Muththalib
ibn Hasyim ibn abdi Manaf.Ia dilahirkan pada III Hijriyah.
Sebagaimana bapaknya,ia mempunyai perhatian besar
terhadap hadits. Hasan pernah berpesan kepada orang-orang
yang tidak kuat hafalanya agar mencatat hadits. Muhammad
ibn ‘aban meriwayatkan bahwa Hasan ibn ‘Aliy berkata
kepada anak-anak dan kemenakan-kemenakanya,”Belajarlah
kalian selagi masih muda,dan nanti kalian akan menjadi
pemimpin. Bagi yang tidak kuat hafalanya hendaklah
mau mencatat.
10. Shahifat Jabir ibn ‘Abdillah
Jabir ibn ‘Abdillah(w.78 H) termasuk salah
seorang sahabat Nabi SAW.Nama lengkapnya
adalah Abu ‘Abdillah Jabir ibn ‘Abdillah ibn ‘Amr
ibn Haram ibn Tsa’labah ibn Haram ibn Ka’ab ibn
Ghanm ibn Ka’ab ibn salamah al-Anshariy al-
Khazrajiy al-salamiy al-madaniy.Ia termasuk
sahabat yang ikut serta dalam Bai’at al-
Ridlwan,menyaksikan peristiwa Aqabah II,serta
ikut berperang bersama Rasululoh saw.sebanyak
16 kali.Ia adalah Imam besar,mujtahid dan mufti
dimadinah pada masanya
11. Nuskhat Samurah ibn Jundub
Samurah ibn Jundub(w.58 H) termasuk salah
seorang ulama dari generasi sahabat. Ia bernama
lengkap Samurah ibn Jundub ibn Hilal al-
Fazariy.Ada laporan bahwa dia memiliki beberapa
hadits.Sejumlah orang telah meriwayatkan hadits
darinya,diantaranya adalah Sulaiman,Abu
Qilabah,’Abdulloh ibn Buraidah,Abu Raja’ al-
Utharidiy,Abu Nadlrah al-‘Abdiy, al-Hasan al-
Basyriy,dan ibn Sirin.Iapun dilaporkan telah
menghimpun hadits-hadits Nabi SAW.
12. Kitab dan Mushaf Fatimah al-Zahra’
Fatimah al-Zahra(w.11 H) adalah putri Rasululloh saw.
Dan istri dari ‘Aliy ibn Abi Thalib. Ia dilaporkan
memiliki shohifah atau kitab yang berisi wasiatnya
sendiri. Dalam wasiat itu tercantum hadis- hadis nabi.
Al-Qasim ibn al-fadl mengatakan bahwa ia telah
diberitahu oleh Muhammad ibn Aliy yang
mengungkapkan, “Saya menyalin wasiat fatimah dan
saya kirimkan kepada umar ibn ‘Abd al-aziz. Dalam
wasiat itu terdapat keterangan tentang kelambu yang
orang-orang menyangka bahwa ia dibikin oleh
Fathimah, yaitu kelambu yang pernah dilihat oleh
Nabi saw. Kemudian beliau kembali, tidak mau masuk
kerumah.