SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN JAGUNG 
LAPORAN PRAKTIKUM 
Diajukan Guna Memenuhi Praktikum Mata Praktikum 
Teknologi Produksi Tanaman 
Oleh: 
Kelompok: G1 
NURFITRIANI (131510601088) 
AHMAD FIRANDA (131510601063) 
ACHMAD YUSUF IKSAN (131510601066) 
BURHAN JAELANI HABIBI (131510601071) 
EKA CIPTA SAPUTRI (131510601072) 
RIZKY YANUARTI (131510601076) 
AHMAD ROFI’I (131510601079) 
AULIA RACHIMA YANI (131510601085) 
NANDA ARDIANSYAH (131510601099) 
PONISRI (131510601102) 
MAYA EKA NURVITASARI (131510601106) 
EKA PRAMESWARI H. (131510601111) 
ATIKA RAMADANIA (131510601169) 
LABORATORIUM PRODUKSI TANAMAN 
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS JEMBER 
2014
BAB 1. PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Indonesia merupakan negara agraris. Lebih dari 60% penduduk Indonesia 
menggantungkan kehidupan pada sektor pertanian. Berbagai tanaman 
dikembangkan di Indonesia, baik tanaman pangan seperti: padi, jagung, kedelai 
dan kacang-kacangan, ubi-ubian, maupun berbagai jenis tanaman holtikultura. 
Hasil pertanian tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam 
negeri serta sebagai salah satu komoditas ekspor. Melimpahnya hasil pertanian 
Indonesia membuat Indonesia pernah menjadi negara berswasembada beras pada 
masa pemerintahan Presiden Soeharto. 
Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang mulai 
ditingkatkan nilai tambahnya melalui pengembangan agroindustri pedesaan. 
Jagung sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, sosial dan keamanan 
nasional. Hal ini disebabkan Jagung sebagai bahan pangan yang merupakan 
sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu jagung juga dimanfaatkan 
sebagai bahan baku industri makanan dan pakan ternak.Seiring dengan 
berjalannya waktu yang kebutuhan pangan di Indonesia semakin meningkat 
dikarenakan pertambahan jumlah penduduk yang besar, jika penduduk 
menggantungkan hidup pada salah satu jenis makanan pokok dirasakan kurang 
tepat lagi. Ini merupakan salah satu masalah serius bagi bangsa Indonesia. 
Sebagai salah satu tanaman yang serumpun dengan padi, yaitu jagung (Zea 
mays) termasuk bahan makanan pokok andalan Indonesia dengan kandungan gizi 
yang sebanding dengan beras. Di beberapa daerah seperti: Madura, Nusa 
Tenggara, dan Sulawesi, jagung bahkan menjadi bahan makanan pokok. Seiring 
dengan pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat hal itu juga akan 
menambah kebutuhan pangan penduduk kita. Untuk itu perlu dilakukan 
diversivikasi pangan secara optimal dengan jalan memaksimalkan potensi, 
intensifikasi, serta ekstensifikasi tanaman pangan berpotensi selain padi salah 
satunya jagung. 
Kebutuhan jagung saat ini mengalami peningkatan dapat dilihat dari segi 
produksi yang dimana permintaan pasar domestic ataupun internasional yang
sangat besar untuk kebutuhan pangan dan pakan. Sehingga hal ini memicu para 
peneliti untuk menghasilkan varietas-varietas jagung yang lebih unggul guna lebih 
meningkatkan produktifitas serta kualitas agar persaingan di pasaran dapat lebih 
meningkat. Selain untuk pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan 
industri makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia 
dan kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan 
baku industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi 
nilai tambah bagi usahatani komoditas tersebut. 
Selain untuk pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri 
makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan 
kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku 
industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai 
tambah bagi usahatani komoditas tersebut. Jagung merupakan bahan baku industri 
pakan dan pangan serta sebagai makanan pokok dibeberapa daerah di Indonesia. 
Pada dasarnya hasil yang maksimal dihasilkan dari proses budidaya yang 
optimal. Beberapa unsur yang dibutuhkan dalam proses budidaya seperti halnya 
kondisi iklim, tanah, nutrisi hara, perlindungan terhadap OPT (Organisme 
Pengganggu Tanaman), serta yang lainnya harus diperhatikan dengan seksama. 
Praktikum kali ini menggunakan tanaman jagung sebagai salah satu objek untuk 
dibudidayakan.Mahasiswa dituntut untuk mempraktekkannya baik dari 
pengolahan tanah hingga proses pemanenan secara langsung. Hal ini bertujuan 
agar ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa tidak hanya sekedar teori saja namun 
juga mampu menerapkannya di lapang. 
1.2 Tujuan 
1. Mahasiswa dapat memahamidan menerapkan prinsip teknik produksi 
jagung. 
2. Melatih ketrampilan mahasiswa dalam menganalisi komponen teknologi 
produksi jagung.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 
Jagung (Zea maysL.) termasuk bahan pangan utama kedua setelah beras. 
Jagung merupakan sumber karbohidrat yang mempunyai banyak manfaat, antara 
lain sebagai bahan pakan dan bahan baku industri. Penggunaan jagung sebagai 
bahan pangan dan pakan terus mengalami peningkatan, sementara 
ketersediaannya dalam bentukbahan terbatas. Nilai kalori jagung hampir sama 
dengan beras, bahkan jagung mempunyai keunggulan bila dibandingkan dengan 
beras. Hal ini disebabkan karena jagung mengandung asam lemak esensil yang 
sangat bermanfaat bagi pencegahan penyakit penyempitan pembuluh darah 
(Lesilolo, Patty dan Tetty, 2012). 
Berdasarkan nilai ekonomi tanaman pangan Indonesia, jagung 
merupakan komoditas penting kedua setelah padi/beras. Namun, dengan 
berkembang pesatnya industri peternakan, jagung merupakan komponen utama 
(60%) dalam ransum pakan. Diperkirakan lebih dari 55% kebutuhan jagung dalam 
negeri digunakan untuk pakan, sedangkan untuk konsumsi pangan hanya sekitar 
30%, dan selebihnya untuk kebutuhan industri lainnya dan bibit. Dengan 
demikian, peran jagung sebetulnya sudah berubah lebih sebagai bahan baku 
industri dibanding sebagai bahan pangan Renstra Dirjen Tanaman Pangan tahun 
2010-2014 menyebutkan bahwa produksi jagung meningkat dari 12,52 juta ton 
pipilan kering tahun 2005 menjadi 17,63 juta ton pipilan kering tahun 2009. 
Peningkatan produksi jagung ini juga terjadi karena meningkatnya luas tanam 
jagung yang mencapai 3,74 persen dan produktivitas jagung sebesar 5,11 persen 
rata-rata setiap tahunnya. Peningkatan luas panen jagung tahun 2005 seluas 3,63 
juta hektar meningkat menjadi 4,16 juta hektar tahun 2009, dan produktivitas 
jagung tahun 2005 sebesar 34,54 ku/ha meningkat menjadi 42,37 persen tahun 
2009 (Rahayu dan Navastara, 2014). 
Peningkatan produksi jagung dalam negeri masih terbuka lebar baik 
melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam, utamanya pada 
lahan kering. Kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman jagung dari
berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta telah mampu menyediakan 
produksi jagung dengan tingkat produktivitas4,5-8,0 t/ha tergantung pada 
kondisi lahan dan teknologi budidaya yang dilakukan (Deptan 2004). Areal 
terluas pertanaman jagung di Indonesia berada pada lahan kering (65- 
75%),dengan tingkat kesuburan yang sangat beragam antara lain dihadapkan pada 
permasalahan kemasaman tanah, kekurangan air dan konservasi (Rukmana, 2000). 
Benih merupakan salah satu faktor utama yang menjadi penentu 
keberhasilan usaha tani sehingga harus ditangani secara sungguh-sungguh agar 
dapat tersedia dengan baik dan terjangkau oleh petani. Penggunaan benih bermutu 
dari varietas unggul sangat menentukan keberhasilan peningkatan produksi 
jagung. Pengunaan benih barmutu dapat mengurangi resiko kegagalan usaha tani 
karena bebas dari serangan hama dan penyakit serta mampu tumbuh baik pada 
kondisi lahan yang kurang menguntungkan. Sejak dihasilkannya beberapa varietas 
jagung baik yang bersari bebas maupun hibrida yang berdaya hasil tinggi, 
produksi jagung secara nasional dari tahun 1980 sampai tahun 2010 maksimal 
mencapai 1.5 juta ton. Kebutuhan jagung untuk industripakan ternak diperkirakan 
200.000 ton/bulan, sedangkan untuk konsumsi diperkirakan 5.000 – 6.000 ton/ 
tahun (Lesilolo, Patty dan Tetty 2012). 
Pola hibridisasi jagung akan mendorong Indonesia menjadi eksportir 
jagung. Akan tetapi sejauh ini pengembangan jagung hibrida di Indonesia relatif 
lamban, sehingga produksi jagung nasional masih di bawah 13 juta ton per tahun 
pada tahun 2007 (Sutardjo, Sulastri, dan Nawfetrias, 2012). 
Menurut Milind dan Isha 2013 kata jagung (Zea Mays) berasal dari dua 
bahasa. Zea berasal dari Yunani kuno adalah nama generik untuk sereal dan biji-bijian. 
Beberapa ilmuwan percaya bahwa Zea berdiri untuk sustaing hidup. Mays 
berasal dari bahasa taino, yang berarti kehidupan pemberi. Mungkin berasal dari 
Amerika Tengah, khususnya Meksiko. Jagung memilik famiy Poaceae adalah 
ramuan tahunan tinggi dengan sistem akar serabut yang luas. itu adalah 
penyerbukan dengan bunga betina dan jantan di tempat terpisah pada tanaman. 
Beberapa organisasi penelitian pertanian publik dan organisasi non-pemerintah 
telah memberikan mereka dukungan untuk jenis pendekatan yang
sedang dilakukan di banyak negara (termasuk Kenya, Uganda dan Ethiopia). 
Misalnya, CIMMYT (International Jagung dan Pusat Perbaikan Gandum) telah 
berhasil dipilih untuk memperbanyak benih dua penyerbukan terbuka varietas 
jagung dengan dua kelompok petani yang berbasis di Kenya dan Uganda, dengan 
harga benih jauh lebih rendah dari bahwa perusahaan benih komersial swasta 
(Robert G. Guei1*, Abdoulaye Barra2 and Drissa Silue´ 3, 2011) 
Jagung bonggol Sitophilus zeamais Motschulsky (Coleoptera: Curculionidae) 
adalah salah satu hama pascapanen serangga yang paling serius di daerah tropis. 
Penurunan berat badan Grain 20-30% rata-rata telah dilaporkan (Rees, 2004), dan 
hingga 80% kerugian dapat terjadi untuk jagung pipilan diobati disimpan dalam 
struktur tradisional tergantung pada periode penyimpanan (Mwololo JK 1*, Mugo 
S 2, Tefera T 2, Munyiri SW, 2013). 
Pengembangan varietas baru terutama tergantung pada besarnya variabilitas 
genetik dalam bahan dasar untuk karakter yang diinginkan. Variabilitas genetik 
adalah bunga terbesar untuk pemulia tanaman karena memainkan peran penting 
dalam framing program pemuliaan yang sukses. Pengetahuan tentang genetik 
variabilitas, heritabilitas, kemajuan genetik dan hubungan antara hasil dan 
karakter berkontribusi dalam tanaman tertentu spesies adalah sangat penting untuk 
keberhasilan setiap program pemuliaan tanaman (K. Sumalini And G. Manjulatha, 
2012). Maydis hawar daun jagung juga dikenal sebagai jagung selatan hawar daun 
dihasut oleh Drechslera maydis [(Nisikado & Miyake) Subram A. Jain], adalah 
salah satu yang paling merusak dan hasil membatasi penyakit dilaporkan dari 
sebagian besar wilayah budidaya jagung dari India. Hal ini paling serius dalam 
beriklim hangat dan basah dan daerah tropis dan penyebab menghasilkan kerugian 
hingga 70% (Abdul Nasir, Vaibhav K. Singh1 And Akhilesh Singh 2012,). 
.Dengan urbanisasi, khusus jagung terutama manis jagung (Zea mays L. 
saccharata) telah memperoleh besar penerimaan di kalangan massa selama 
bertahun-tahun. jagung manis adalah salah satu sayuran yang paling populer 
tumbuh di negara maju dunia terutama di Amerika Serikat, di mana ia saat ini 
menempati urutan kedua dalam Nilai pertanian untuk pengolahan dan keempat
untuk pasar baru di antara tanaman sayuran (Jyoti Kaul, Usha Nara, Sarjeet 
Kumar Sharma, Ramesh Kumar, Sain Dass And J.C. Sekhar, 2012). 
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, 
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utamadi Amerika Tengah 
dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. 
Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) 
juga menggunakan jagung sebagai bahan makanan pokok. Tanaman ini 
mempunyai fungsi banyak yaitu: a) Sumber karbohidrat, b) Pakanternak (hijauan 
maupun tongkolnya),c) Diambil minyaknya (dari biji), d) Tepung (dari biji, 
dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), e) Bahan baku industri (dari 
tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang 
dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural, f) Bahan farmasi, jagung yang 
telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi 
(Hartono, 2005). 
BAB 3. METODE PRAKTIKUM 
3.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktek lapang mata kuliah teknologi Produksi Tanaman 
dilakukan pada hari kamis, 18 November 2014, pukul 15.00-17.00. Pada lokasi 
Agrotecnopack Jubung Fakultas Pertanian Universitas Jember. 
3.2 Bahan dan Alat 
3.2.1 Alat 
1. Gembor, 
2. Timba, 
3. Cetok, 
4. Timbangan 
5. Meteran dan sebagainya. 
3.2.2 Bahan 
1. Benih jagung hibrida dan non hibrida, 
2. Pupuk kandang atau kompos 
3. Pupuk urea, SP36, KCL 
4. Peptisida 
3.3 Cara Kerja 
1. Membagi kelompok dalam 1 golongan menjadi 4 kelompok 
2. Melaksanakan teknologi budidaya jagung meliputi: 
a. Mempersiapkan lahan dengan pembersihan tanah dari sisa-sisa 
tanaman dan gulma kemudian tanah diolah secara intensif dengan 
membajak/ mencangkul sedalam 15-20 cm sebanyak 2 kali, diratakan 
dan dibuat saluran drainase. 
b. Melakukan penanaman dengan cara: 
1) Kelompok 1 dan 3 masing-masing menanam jagung hibrida 
dengan dua benih per lubang. Kelompok 1 dengan jarak tanam 
75x20 cm sedangkan kelompom 3 dengan jarak tanaman 75x40 
cm 
2) Kelompok 2 dan 4 masing-masing menanam benih jagung non 
hobrida dengan dua benih per lubang. Kelompok 2 dengan 
menggunakan jarak tanam 72x20 cm sedangkan kelompok 4
dengan menggunakan jarak tanam 75x40 cm. Penanaman 
dengan ditugal sedalam 5 cm dan benih dimasukkan ke dalam 
lubang tanam. 
c. Memelihara tanaman dapat meliputi penyulaman, pemupukan, 
pengairan, penyiangan, pembubunan dan pengendalian hama dan 
penyakit. 
d. Melakukan penjarangan setelah 1 minggu setelah tanam, disisakan 
sesuai dengan perlakuan. 
e. Memupuk menggunakan Urea, SP36, dan KCL dengan dosis masing-masing 
250 kg/ha, 75 kg/ha, dan 50 kg/ha. Seluruh bagian SP36 dan 
KCL serta sepertiga bagian urea diberikan saat tanam, sepertiga lagi 
urea diberikan saat tanaman berumur 4 minggu, dan sisa urea sepertiga 
bagian diberikan saat tanaman berumur 6 minggu. 
f. Setelah benih ditanam, melakukan pengairan dengan penyiraman 
secukupnya, kemudian menjelang tanaman berbunga diperlukan air 
yang lebih banyak. 
g. Melakukan penyiangan setelah tanaman berusia 15 hari setelah tanam 
dan silakukan setiap 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman 
jagung yang masih muda dapat dilakukan dengan menggunakan tangan 
atau bantuan alat (koret). 
h. Melakukan pembumbunan bersamaan dengan penyiangan pertama 
untuk memperkokoh posisi batang tanaman agar tidak mudah rebah 
dan menutup akar yang bermunculan di atas tanah. Pembumbunan 
berikutnya dilakukan saat tanaman berusia 6 minggu setelah tanam, 
bersamaan dengan kegiatan pemupukan. 
i. Mengendalikan hama dan penyakit dilakukan sesuai hama dan 
penyakit yang ada. Untuk menghindari penyakit bulai. Dikendalikan 
dengan perlakuan benih (seed treatment), yaitu mencampur benih 
dengan fungisida metalaksil secara merata dengan takaran 2 g 
metalaksil untuk setiap kg benih.
j. Memanen dilakukan pada umur 90-100 hari seteah tanam. Jagung yang 
sudah dapat dipanen mempunyai kelobot berwarna kuning, biji sudah 
cukup keras dan mengkilap, apabila biji ditusuk dengan ibu jari maka 
biji tersebut tidak berbekas, dan mempunyai kadar air biji sekitar 25 
%.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Dewi Purwati
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN Repository Ipb
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atauSyarif Udin
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahagronomy
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Iqrimha Lairung
 
Praktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk BokashiPraktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk BokashiHariyatunnisa Ahmad
 
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)UNIB
 
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)Aprizal Tsumaruto
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
 
Pematangan buah 8
Pematangan buah 8Pematangan buah 8
Pematangan buah 8
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
 
Praktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk BokashiPraktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
 
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
 
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
Fisiologi tanaman (Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman)
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
Makalah pasca-panen-dan-mekanisasi
Makalah pasca-panen-dan-mekanisasiMakalah pasca-panen-dan-mekanisasi
Makalah pasca-panen-dan-mekanisasi
 

Similar to Teknologi produksi tanaman jagung

Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Materi perkuliahan dpt2015 edit
Materi perkuliahan dpt2015 editMateri perkuliahan dpt2015 edit
Materi perkuliahan dpt2015 editAndrew Hutabarat
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuNur Haida
 
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptxjohan effendi
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahanFebrina Tentaka
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitasIr. Zakaria, M.M
 
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...Repository Ipb
 
Bisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsaBisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsabumnbersatu
 
Halaman seluruhnya
Halaman seluruhnyaHalaman seluruhnya
Halaman seluruhnyaIndri Chayou
 
1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptxEkaHadiJoyo
 
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...Ignazio Hadi Saragih
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 

Similar to Teknologi produksi tanaman jagung (20)

Padi protan print
Padi protan printPadi protan print
Padi protan print
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Materi perkuliahan dpt2015 edit
Materi perkuliahan dpt2015 editMateri perkuliahan dpt2015 edit
Materi perkuliahan dpt2015 edit
 
Alvin kir
Alvin kirAlvin kir
Alvin kir
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
364823191-ppt-Ketahanan-Pangan-Industri-Dan-Energi.pptx
 
Penelitian tanaman
Penelitian tanamanPenelitian tanaman
Penelitian tanaman
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
 
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA S...
 
Bisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsaBisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsa
 
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
 
Halaman seluruhnya
Halaman seluruhnyaHalaman seluruhnya
Halaman seluruhnya
 
1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx
 
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 

More from Fitri Hamasah

Kurva penawaran jangka panjang emik
Kurva penawaran jangka panjang emikKurva penawaran jangka panjang emik
Kurva penawaran jangka panjang emikFitri Hamasah
 
Paper manajemen usahatani
Paper manajemen usahataniPaper manajemen usahatani
Paper manajemen usahataniFitri Hamasah
 
Simulasi tugas praktikum manajemen agribisnis
Simulasi tugas praktikum manajemen agribisnisSimulasi tugas praktikum manajemen agribisnis
Simulasi tugas praktikum manajemen agribisnisFitri Hamasah
 
Manajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka KotakManajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka KotakFitri Hamasah
 

More from Fitri Hamasah (8)

kpp
kppkpp
kpp
 
Ppt progres 3
Ppt progres 3Ppt progres 3
Ppt progres 3
 
Manajemen redaksi
Manajemen redaksiManajemen redaksi
Manajemen redaksi
 
Kurva penawaran jangka panjang emik
Kurva penawaran jangka panjang emikKurva penawaran jangka panjang emik
Kurva penawaran jangka panjang emik
 
Paper manajemen usahatani
Paper manajemen usahataniPaper manajemen usahatani
Paper manajemen usahatani
 
SISTEM SOSIAL
SISTEM SOSIALSISTEM SOSIAL
SISTEM SOSIAL
 
Simulasi tugas praktikum manajemen agribisnis
Simulasi tugas praktikum manajemen agribisnisSimulasi tugas praktikum manajemen agribisnis
Simulasi tugas praktikum manajemen agribisnis
 
Manajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka KotakManajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka Kotak
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

Teknologi produksi tanaman jagung

  • 1. TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN JAGUNG LAPORAN PRAKTIKUM Diajukan Guna Memenuhi Praktikum Mata Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Oleh: Kelompok: G1 NURFITRIANI (131510601088) AHMAD FIRANDA (131510601063) ACHMAD YUSUF IKSAN (131510601066) BURHAN JAELANI HABIBI (131510601071) EKA CIPTA SAPUTRI (131510601072) RIZKY YANUARTI (131510601076) AHMAD ROFI’I (131510601079) AULIA RACHIMA YANI (131510601085) NANDA ARDIANSYAH (131510601099) PONISRI (131510601102) MAYA EKA NURVITASARI (131510601106) EKA PRAMESWARI H. (131510601111) ATIKA RAMADANIA (131510601169) LABORATORIUM PRODUKSI TANAMAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2014
  • 2. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris. Lebih dari 60% penduduk Indonesia menggantungkan kehidupan pada sektor pertanian. Berbagai tanaman dikembangkan di Indonesia, baik tanaman pangan seperti: padi, jagung, kedelai dan kacang-kacangan, ubi-ubian, maupun berbagai jenis tanaman holtikultura. Hasil pertanian tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri serta sebagai salah satu komoditas ekspor. Melimpahnya hasil pertanian Indonesia membuat Indonesia pernah menjadi negara berswasembada beras pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang mulai ditingkatkan nilai tambahnya melalui pengembangan agroindustri pedesaan. Jagung sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, sosial dan keamanan nasional. Hal ini disebabkan Jagung sebagai bahan pangan yang merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu jagung juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan pakan ternak.Seiring dengan berjalannya waktu yang kebutuhan pangan di Indonesia semakin meningkat dikarenakan pertambahan jumlah penduduk yang besar, jika penduduk menggantungkan hidup pada salah satu jenis makanan pokok dirasakan kurang tepat lagi. Ini merupakan salah satu masalah serius bagi bangsa Indonesia. Sebagai salah satu tanaman yang serumpun dengan padi, yaitu jagung (Zea mays) termasuk bahan makanan pokok andalan Indonesia dengan kandungan gizi yang sebanding dengan beras. Di beberapa daerah seperti: Madura, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, jagung bahkan menjadi bahan makanan pokok. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat hal itu juga akan menambah kebutuhan pangan penduduk kita. Untuk itu perlu dilakukan diversivikasi pangan secara optimal dengan jalan memaksimalkan potensi, intensifikasi, serta ekstensifikasi tanaman pangan berpotensi selain padi salah satunya jagung. Kebutuhan jagung saat ini mengalami peningkatan dapat dilihat dari segi produksi yang dimana permintaan pasar domestic ataupun internasional yang
  • 3. sangat besar untuk kebutuhan pangan dan pakan. Sehingga hal ini memicu para peneliti untuk menghasilkan varietas-varietas jagung yang lebih unggul guna lebih meningkatkan produktifitas serta kualitas agar persaingan di pasaran dapat lebih meningkat. Selain untuk pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai tambah bagi usahatani komoditas tersebut. Selain untuk pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai tambah bagi usahatani komoditas tersebut. Jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan serta sebagai makanan pokok dibeberapa daerah di Indonesia. Pada dasarnya hasil yang maksimal dihasilkan dari proses budidaya yang optimal. Beberapa unsur yang dibutuhkan dalam proses budidaya seperti halnya kondisi iklim, tanah, nutrisi hara, perlindungan terhadap OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), serta yang lainnya harus diperhatikan dengan seksama. Praktikum kali ini menggunakan tanaman jagung sebagai salah satu objek untuk dibudidayakan.Mahasiswa dituntut untuk mempraktekkannya baik dari pengolahan tanah hingga proses pemanenan secara langsung. Hal ini bertujuan agar ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa tidak hanya sekedar teori saja namun juga mampu menerapkannya di lapang. 1.2 Tujuan 1. Mahasiswa dapat memahamidan menerapkan prinsip teknik produksi jagung. 2. Melatih ketrampilan mahasiswa dalam menganalisi komponen teknologi produksi jagung.
  • 4. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Jagung (Zea maysL.) termasuk bahan pangan utama kedua setelah beras. Jagung merupakan sumber karbohidrat yang mempunyai banyak manfaat, antara lain sebagai bahan pakan dan bahan baku industri. Penggunaan jagung sebagai bahan pangan dan pakan terus mengalami peningkatan, sementara ketersediaannya dalam bentukbahan terbatas. Nilai kalori jagung hampir sama dengan beras, bahkan jagung mempunyai keunggulan bila dibandingkan dengan beras. Hal ini disebabkan karena jagung mengandung asam lemak esensil yang sangat bermanfaat bagi pencegahan penyakit penyempitan pembuluh darah (Lesilolo, Patty dan Tetty, 2012). Berdasarkan nilai ekonomi tanaman pangan Indonesia, jagung merupakan komoditas penting kedua setelah padi/beras. Namun, dengan berkembang pesatnya industri peternakan, jagung merupakan komponen utama (60%) dalam ransum pakan. Diperkirakan lebih dari 55% kebutuhan jagung dalam negeri digunakan untuk pakan, sedangkan untuk konsumsi pangan hanya sekitar 30%, dan selebihnya untuk kebutuhan industri lainnya dan bibit. Dengan demikian, peran jagung sebetulnya sudah berubah lebih sebagai bahan baku industri dibanding sebagai bahan pangan Renstra Dirjen Tanaman Pangan tahun 2010-2014 menyebutkan bahwa produksi jagung meningkat dari 12,52 juta ton pipilan kering tahun 2005 menjadi 17,63 juta ton pipilan kering tahun 2009. Peningkatan produksi jagung ini juga terjadi karena meningkatnya luas tanam jagung yang mencapai 3,74 persen dan produktivitas jagung sebesar 5,11 persen rata-rata setiap tahunnya. Peningkatan luas panen jagung tahun 2005 seluas 3,63 juta hektar meningkat menjadi 4,16 juta hektar tahun 2009, dan produktivitas jagung tahun 2005 sebesar 34,54 ku/ha meningkat menjadi 42,37 persen tahun 2009 (Rahayu dan Navastara, 2014). Peningkatan produksi jagung dalam negeri masih terbuka lebar baik melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam, utamanya pada lahan kering. Kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman jagung dari
  • 5. berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta telah mampu menyediakan produksi jagung dengan tingkat produktivitas4,5-8,0 t/ha tergantung pada kondisi lahan dan teknologi budidaya yang dilakukan (Deptan 2004). Areal terluas pertanaman jagung di Indonesia berada pada lahan kering (65- 75%),dengan tingkat kesuburan yang sangat beragam antara lain dihadapkan pada permasalahan kemasaman tanah, kekurangan air dan konservasi (Rukmana, 2000). Benih merupakan salah satu faktor utama yang menjadi penentu keberhasilan usaha tani sehingga harus ditangani secara sungguh-sungguh agar dapat tersedia dengan baik dan terjangkau oleh petani. Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul sangat menentukan keberhasilan peningkatan produksi jagung. Pengunaan benih barmutu dapat mengurangi resiko kegagalan usaha tani karena bebas dari serangan hama dan penyakit serta mampu tumbuh baik pada kondisi lahan yang kurang menguntungkan. Sejak dihasilkannya beberapa varietas jagung baik yang bersari bebas maupun hibrida yang berdaya hasil tinggi, produksi jagung secara nasional dari tahun 1980 sampai tahun 2010 maksimal mencapai 1.5 juta ton. Kebutuhan jagung untuk industripakan ternak diperkirakan 200.000 ton/bulan, sedangkan untuk konsumsi diperkirakan 5.000 – 6.000 ton/ tahun (Lesilolo, Patty dan Tetty 2012). Pola hibridisasi jagung akan mendorong Indonesia menjadi eksportir jagung. Akan tetapi sejauh ini pengembangan jagung hibrida di Indonesia relatif lamban, sehingga produksi jagung nasional masih di bawah 13 juta ton per tahun pada tahun 2007 (Sutardjo, Sulastri, dan Nawfetrias, 2012). Menurut Milind dan Isha 2013 kata jagung (Zea Mays) berasal dari dua bahasa. Zea berasal dari Yunani kuno adalah nama generik untuk sereal dan biji-bijian. Beberapa ilmuwan percaya bahwa Zea berdiri untuk sustaing hidup. Mays berasal dari bahasa taino, yang berarti kehidupan pemberi. Mungkin berasal dari Amerika Tengah, khususnya Meksiko. Jagung memilik famiy Poaceae adalah ramuan tahunan tinggi dengan sistem akar serabut yang luas. itu adalah penyerbukan dengan bunga betina dan jantan di tempat terpisah pada tanaman. Beberapa organisasi penelitian pertanian publik dan organisasi non-pemerintah telah memberikan mereka dukungan untuk jenis pendekatan yang
  • 6. sedang dilakukan di banyak negara (termasuk Kenya, Uganda dan Ethiopia). Misalnya, CIMMYT (International Jagung dan Pusat Perbaikan Gandum) telah berhasil dipilih untuk memperbanyak benih dua penyerbukan terbuka varietas jagung dengan dua kelompok petani yang berbasis di Kenya dan Uganda, dengan harga benih jauh lebih rendah dari bahwa perusahaan benih komersial swasta (Robert G. Guei1*, Abdoulaye Barra2 and Drissa Silue´ 3, 2011) Jagung bonggol Sitophilus zeamais Motschulsky (Coleoptera: Curculionidae) adalah salah satu hama pascapanen serangga yang paling serius di daerah tropis. Penurunan berat badan Grain 20-30% rata-rata telah dilaporkan (Rees, 2004), dan hingga 80% kerugian dapat terjadi untuk jagung pipilan diobati disimpan dalam struktur tradisional tergantung pada periode penyimpanan (Mwololo JK 1*, Mugo S 2, Tefera T 2, Munyiri SW, 2013). Pengembangan varietas baru terutama tergantung pada besarnya variabilitas genetik dalam bahan dasar untuk karakter yang diinginkan. Variabilitas genetik adalah bunga terbesar untuk pemulia tanaman karena memainkan peran penting dalam framing program pemuliaan yang sukses. Pengetahuan tentang genetik variabilitas, heritabilitas, kemajuan genetik dan hubungan antara hasil dan karakter berkontribusi dalam tanaman tertentu spesies adalah sangat penting untuk keberhasilan setiap program pemuliaan tanaman (K. Sumalini And G. Manjulatha, 2012). Maydis hawar daun jagung juga dikenal sebagai jagung selatan hawar daun dihasut oleh Drechslera maydis [(Nisikado & Miyake) Subram A. Jain], adalah salah satu yang paling merusak dan hasil membatasi penyakit dilaporkan dari sebagian besar wilayah budidaya jagung dari India. Hal ini paling serius dalam beriklim hangat dan basah dan daerah tropis dan penyebab menghasilkan kerugian hingga 70% (Abdul Nasir, Vaibhav K. Singh1 And Akhilesh Singh 2012,). .Dengan urbanisasi, khusus jagung terutama manis jagung (Zea mays L. saccharata) telah memperoleh besar penerimaan di kalangan massa selama bertahun-tahun. jagung manis adalah salah satu sayuran yang paling populer tumbuh di negara maju dunia terutama di Amerika Serikat, di mana ia saat ini menempati urutan kedua dalam Nilai pertanian untuk pengolahan dan keempat
  • 7. untuk pasar baru di antara tanaman sayuran (Jyoti Kaul, Usha Nara, Sarjeet Kumar Sharma, Ramesh Kumar, Sain Dass And J.C. Sekhar, 2012). Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utamadi Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai bahan makanan pokok. Tanaman ini mempunyai fungsi banyak yaitu: a) Sumber karbohidrat, b) Pakanternak (hijauan maupun tongkolnya),c) Diambil minyaknya (dari biji), d) Tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), e) Bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural, f) Bahan farmasi, jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi (Hartono, 2005). BAB 3. METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat
  • 8. Pelaksanaan praktek lapang mata kuliah teknologi Produksi Tanaman dilakukan pada hari kamis, 18 November 2014, pukul 15.00-17.00. Pada lokasi Agrotecnopack Jubung Fakultas Pertanian Universitas Jember. 3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Alat 1. Gembor, 2. Timba, 3. Cetok, 4. Timbangan 5. Meteran dan sebagainya. 3.2.2 Bahan 1. Benih jagung hibrida dan non hibrida, 2. Pupuk kandang atau kompos 3. Pupuk urea, SP36, KCL 4. Peptisida 3.3 Cara Kerja 1. Membagi kelompok dalam 1 golongan menjadi 4 kelompok 2. Melaksanakan teknologi budidaya jagung meliputi: a. Mempersiapkan lahan dengan pembersihan tanah dari sisa-sisa tanaman dan gulma kemudian tanah diolah secara intensif dengan membajak/ mencangkul sedalam 15-20 cm sebanyak 2 kali, diratakan dan dibuat saluran drainase. b. Melakukan penanaman dengan cara: 1) Kelompok 1 dan 3 masing-masing menanam jagung hibrida dengan dua benih per lubang. Kelompok 1 dengan jarak tanam 75x20 cm sedangkan kelompom 3 dengan jarak tanaman 75x40 cm 2) Kelompok 2 dan 4 masing-masing menanam benih jagung non hobrida dengan dua benih per lubang. Kelompok 2 dengan menggunakan jarak tanam 72x20 cm sedangkan kelompok 4
  • 9. dengan menggunakan jarak tanam 75x40 cm. Penanaman dengan ditugal sedalam 5 cm dan benih dimasukkan ke dalam lubang tanam. c. Memelihara tanaman dapat meliputi penyulaman, pemupukan, pengairan, penyiangan, pembubunan dan pengendalian hama dan penyakit. d. Melakukan penjarangan setelah 1 minggu setelah tanam, disisakan sesuai dengan perlakuan. e. Memupuk menggunakan Urea, SP36, dan KCL dengan dosis masing-masing 250 kg/ha, 75 kg/ha, dan 50 kg/ha. Seluruh bagian SP36 dan KCL serta sepertiga bagian urea diberikan saat tanam, sepertiga lagi urea diberikan saat tanaman berumur 4 minggu, dan sisa urea sepertiga bagian diberikan saat tanaman berumur 6 minggu. f. Setelah benih ditanam, melakukan pengairan dengan penyiraman secukupnya, kemudian menjelang tanaman berbunga diperlukan air yang lebih banyak. g. Melakukan penyiangan setelah tanaman berusia 15 hari setelah tanam dan silakukan setiap 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau bantuan alat (koret). h. Melakukan pembumbunan bersamaan dengan penyiangan pertama untuk memperkokoh posisi batang tanaman agar tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas tanah. Pembumbunan berikutnya dilakukan saat tanaman berusia 6 minggu setelah tanam, bersamaan dengan kegiatan pemupukan. i. Mengendalikan hama dan penyakit dilakukan sesuai hama dan penyakit yang ada. Untuk menghindari penyakit bulai. Dikendalikan dengan perlakuan benih (seed treatment), yaitu mencampur benih dengan fungisida metalaksil secara merata dengan takaran 2 g metalaksil untuk setiap kg benih.
  • 10. j. Memanen dilakukan pada umur 90-100 hari seteah tanam. Jagung yang sudah dapat dipanen mempunyai kelobot berwarna kuning, biji sudah cukup keras dan mengkilap, apabila biji ditusuk dengan ibu jari maka biji tersebut tidak berbekas, dan mempunyai kadar air biji sekitar 25 %.