SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
KANAL ION SEBAGAI TARGET
AKSI OBAT
YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT
Kanal ion
Peran penting kanal ion dalam sel adalah :
1. transport ion
2. pengaturan potensi listrik di membrane sel
3. signaling sel (kanal Ca ++)
Kanal ion adalah komplels protein yang terdapat pada membran sel yang
tersusun membentuk pori berfungsi untuk memfasilitasi difusi ion menyebrangi sel
Potensial sel dijaga oleh
1. Kanal ion Natrium
2. Kanal ion Kalium
3. Pompa Na+/K+ ATPase
4. Na+ / Ca++ exchanger
Resting potensial
1. Intra sel lebih negatif daripada ekstra sel
2. Perbedaan potensial -60 sampai -80 mV
3. Ion natrium di luar sel 10x lebih banyak daripada yg didalam sel
4. Ion kalium di dalam sel 10x lebih banyak daripada yg diluar sel
Depolarisasi dan hiperpolarisasi
Depolarisasi adalah berkurangnya polaritas pada
membran sel antara intra dan ekstra sel yang
terjadi karena masuknya ion Na + ke dalam sel
Hiperpolarisasi adalah meningkatknya
perbedaan polaritas (kompartemen di
dalam sel menjadi semakin negatif)
yang terjadi karena membukanya kanal
K+ secara berlebihan
Depolarisasi menyebabkan membukanya kanal
ion Na+ yang lain untuk penerusan impuls
saraf sepanjang akson
Hiperpolarisasi menyebabkan penghantaran
penerusan potensial aksi sehingga
menghasilkan efek depresi SSP
Grafik Potensial aksi
Kanal ion berdasarkan cara teraktivasinya
 Ion teraktivasi voltase (voltage-gated ion channel)
 Kanal membuka saat depolarisasi dan menutup saat hiperpolarisasi. Contoh kanal ion K, Na dan Ca
 kanal ion teraktivasi ligan (ligand-gated )
 Berespon terhadap molekul ligan spesifik, contoh reseptor asetilkolin nikotinik, reseptor GABA
Kanal ion teraktivasi molekul intrasel
 Bersepon terhadap molekul yang merupakan bagian proses signaling. Contoh second messengerCa,
cAMP, cGMP
Kanal ion teraktivasi oleh kekuatan mekanik (stretch-activated channel)
 Berespon terhadap peregangan atau pengerutan membran
Kanal ion terkait protein G (G-protein gated channel)
 Berespon jika protein G teraktivasi. Contoh reseptor asetilkolin muskarinik
Kanal ion K+
Umumnya berperan sebagai kekuatan penstabil untuk repolarisasi dan resting potential.
Berperan dalam proses signaling seluler yang mengatur :
- pelepasan neurotransmitter
- denyut jantung
- pelepasan insulin
- Eksitabilitas saraf
- transport elektrolit epithelial
- kontraksi otot polos
- dan regulasi volume sel
Empat kelompok besar kanal K
1. Kanal K teraktivasi voltase (Kv)
2. Kanal K inward rectifier (KIR)
3. Kanal K yang teraktivasi klasium (Kca)
4. Kanal K 2 porus (K2P)
Kanal K sebagai target molekuler obat
Kanal ion Ca2+
Terdiri dari subunit α1, α 2, β dan δ
Kanal Ca teraktivasi voltase  jalur masuk ion Ca  mengatur proses intraselular sel seperti
kontraksi, transkripsi gen, plastisitas sinaptik, pengeluaran hormone dan neurotransmitter.
Ion Ca  reticulum endoplasma (sel syaraf) dan reticulum sarcoplasma (sel otot)
Keseimbangan kadar Ca dalam sel 
- pompa Ca-ATPase : memompa Ca keluar dari sitosol
- pompa penukar Na+-Ca++ : bekerja jika kadar Ca di sitosol 10x kadar normal
Tipe-tipe Kanal Ca
L channels (L-type)
• Di otot polos, otot jantung, endokrin. Berperan dalam inisiasi kontraksi dan sekresi. Dapat diblok oleh antagonis
Ca
N channels (N-type)
• Di sel syaraf. Berperan pada pelepasan neurotrasmiter, menginisiasi transmisi saraf, memediasi masuknya Ca ke
badan sel. Dapat diblok oleh toksin dari laba-laba
P channels (P-type)
• Pertama kali ditemukan pada sel Purkinje. Sifat dan peran seperti Kanal N
R channels (R-type)
• Memiliki kesamaan sifat dengan tipe N. Aktivasi membutuhkan depolarisasi yang kuat
T channels (T-type)
• Tiny atau transient current. Dapat diaktivasi oleh depolarisasi kecil (Low voltage-activated)
Klasifikasi kanal ion Ca
Jenis Kanal Arus Lokasi Antagonis Spesifik Fungsi Seluler
Cav1.1 L Otot rangka Dihidropiridin,
fenilalkilamin,
benzotiazepin
Eksitasi dan kontraksi
Cav1.2 L Otot jantung, sel endokrin, badan sel saraf dan dendrit
proksimal
Dihidropiridin,
fenilalkilamin,
benzotiazepin
Eksitasi-kontraksi, pelepasan
hormone, regulasi transkripsi,
integritas sinaptik
Cav1.3 L Sel endokrin, badan sel saraf dan dendrit Dihidropiridin,
fenilalkilamin,
benzotiazepin
Pelepasan hormone, regulasi
transkripsi, integritas sinaptik
Cav1.4 L Retina belum ada Pelepasan neurotransmitter
dari sel bipolar
Cav2.1 P/Q Ujung saraf dan dendrit ɷ-Agatoksin IVA Pelepasan neurotransmitter,
masuknya Ca ke dendrit
Cav2.2 N Ujung saraf dan dendrit ɷ-Conotoksin GVIA Pelepasan neurotransmitter,
masuknya Ca ke dendrit
Cav2.3 R Badan sel saraf dan dendrit SNX-482 Repetitive firing
Cav3.1, Cav3.2,
Cav3.3
T Badan sel saraf dan dendrit dan sel otot jantung Tidak ada Picuan denyut jantung, picuan
saraf berulang
Peran ion Ca dalam kontraksi otot
Kanal Na
- bersifat selektif terhadap ion Na
- banyak dijumpai pada sel saraf, sel otot, dan sel neuroendokrin
- bertanggung jawab terhadap inisiasi dan propagasi
- terdiri dari subunit α dan β1-4, subunit α membentuk porus untuk ekspresi fungsional, subunit
β berperan dalam kinetika dan pembukaan kanal
Klasifikasi kanal Na
Nama Lokasi Kecepatan Inaktivasi Penyakit Teerkait
Nav1.1 SSP, DRG (dorsal root ganglion) cepat Epilepsi
Nav1.2 SSP cepat Epilepsi
Nav1.3 SSP embrio, DRG cepat Nyeri neuropati
Nav1.4 Otot rangka cepat Gangguan kontraktilitas
Nav1.5 Jantung, SSP embrio lambat Aritmia jantung
Nav1.6 DRG, saraf motoric cepat Disfungsi saraf
Nav1.7 DRG, SSP (jumlah kecil) cepat Transmisi perifer
Nav1.8 DRG Lambat Hipersensitivitas
sensorik
Nav1.9 DRG, sedikit pda hippocampus Lambat hiperalgesia
Kanal Cl (CLC)
• Cl dominan berada di extrasel
• Memiliki 3 fungsi utama yaitu :
- Regulasi volume dan homeostasis ion  pembukaan kanal Cl oleh kekuatan mekanik menyebabkan Cl
keluar diikuti katoin dan air  isotonis
- Transportasi transepitelial
- Regulasi eksitabilitas elektrik  pembukaan kanal Cl  ion Cl masuk sel  hiperpolarisasi
Berperan penting dalam mengontrol komposisi ion dalam sitoplasma dan volume sel bersama dengan
pompa, cotransporter, dan kanal ion.
Klasifikasi kanal Cl
No Tipe kanal Lokasi Fungsi
1 CLC-1 Otot rangka Stabilitas membrane plasma
2 CLC-2 Luas Transport transepitelial, regulasi pH dan volume
sel
3 CLC-K1 Ginjal, telinga bagian dalam Transport transepitelial
4 CLC-K2 Ginjal, telinga bagian dalam Transport transepitelial
5 CLC-3 Luas (otak, ginjal, hati) Asidifikasi endosom
6 CLC-4 Luas (otak,otot) Belum diketahui
7 CLC-5 Ginjal, usus, Hati Asidifikasi endosom
8 CLC-6 Luas Belum diketahui
9 CLC-7 Luas Asidifikasi endosom
Target aksi agen farmakologi
 Cystic Fibrosis Transmembrane Conductance Regulator (CFTR)  banyak ditemukan di paru-
paru, intestinal, pancreas, testis, serviks.
 CLC-2  banyak ditemukan di sel-sel epitel usus dan berperan pada transport cairan ke lumen
usus.
Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat

More Related Content

What's hot

Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Taofik Rusdiana
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniDokter Tekno
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisdimaswp
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakCTie Lupy
 

What's hot (20)

Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 

Viewers also liked

Nervous system
Nervous systemNervous system
Nervous systemlengku
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Jonathan London
 

Viewers also liked (6)

Kanal ion sebagai tao
Kanal ion sebagai taoKanal ion sebagai tao
Kanal ion sebagai tao
 
Receptors
ReceptorsReceptors
Receptors
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Nervous system
Nervous systemNervous system
Nervous system
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
 

Similar to Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat

Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Dedi Kun
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011Mentari
 
biolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.pptbiolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.ppthuntari harahap
 
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawatiKelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawatiAri Sulistianto
 
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxNeuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxBennyHamonangan
 
2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf ototBenny Kosandi
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarCatatan Medis
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjalnurdinz
 
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp012 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01MurniAmiruddin1
 
Andrew hidayat 147706-id-kalsium-dan-fungsi-sel
 Andrew hidayat   147706-id-kalsium-dan-fungsi-sel Andrew hidayat   147706-id-kalsium-dan-fungsi-sel
Andrew hidayat 147706-id-kalsium-dan-fungsi-selAndrew Hidayat
 
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaMustofa Hidayat
 
METABOLISME MINERAL.pptx
METABOLISME MINERAL.pptxMETABOLISME MINERAL.pptx
METABOLISME MINERAL.pptxMukminahmumu
 
Elektrofisologi Jantung.pptx
Elektrofisologi Jantung.pptxElektrofisologi Jantung.pptx
Elektrofisologi Jantung.pptxaudiarby1
 
materi lengkap tentang Lengkung refleks.pptx
materi lengkap tentang Lengkung refleks.pptxmateri lengkap tentang Lengkung refleks.pptx
materi lengkap tentang Lengkung refleks.pptxandresetyawan10
 
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem SarafFisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem SarafAlit Kuntayoni
 

Similar to Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat (20)

Target of-drug-action
Target of-drug-actionTarget of-drug-action
Target of-drug-action
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011
 
biolistrik tari.ppt
biolistrik tari.pptbiolistrik tari.ppt
biolistrik tari.ppt
 
materi ekag 2
materi ekag 2materi ekag 2
materi ekag 2
 
biolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.pptbiolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.ppt
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawatiKelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
 
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxNeuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
 
2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
 
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp012 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
 
Andrew hidayat 147706-id-kalsium-dan-fungsi-sel
 Andrew hidayat   147706-id-kalsium-dan-fungsi-sel Andrew hidayat   147706-id-kalsium-dan-fungsi-sel
Andrew hidayat 147706-id-kalsium-dan-fungsi-sel
 
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
 
METABOLISME MINERAL.pptx
METABOLISME MINERAL.pptxMETABOLISME MINERAL.pptx
METABOLISME MINERAL.pptx
 
Elektrofisologi Jantung.pptx
Elektrofisologi Jantung.pptxElektrofisologi Jantung.pptx
Elektrofisologi Jantung.pptx
 
materi lengkap tentang Lengkung refleks.pptx
materi lengkap tentang Lengkung refleks.pptxmateri lengkap tentang Lengkung refleks.pptx
materi lengkap tentang Lengkung refleks.pptx
 
kanal-ion-na.pptx
kanal-ion-na.pptxkanal-ion-na.pptx
kanal-ion-na.pptx
 
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem SarafFisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
 

Kanal ion-sebagai-target-aksi-obat

  • 1. KANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT
  • 2. Kanal ion Peran penting kanal ion dalam sel adalah : 1. transport ion 2. pengaturan potensi listrik di membrane sel 3. signaling sel (kanal Ca ++) Kanal ion adalah komplels protein yang terdapat pada membran sel yang tersusun membentuk pori berfungsi untuk memfasilitasi difusi ion menyebrangi sel
  • 3. Potensial sel dijaga oleh 1. Kanal ion Natrium 2. Kanal ion Kalium 3. Pompa Na+/K+ ATPase 4. Na+ / Ca++ exchanger Resting potensial 1. Intra sel lebih negatif daripada ekstra sel 2. Perbedaan potensial -60 sampai -80 mV 3. Ion natrium di luar sel 10x lebih banyak daripada yg didalam sel 4. Ion kalium di dalam sel 10x lebih banyak daripada yg diluar sel
  • 4. Depolarisasi dan hiperpolarisasi Depolarisasi adalah berkurangnya polaritas pada membran sel antara intra dan ekstra sel yang terjadi karena masuknya ion Na + ke dalam sel Hiperpolarisasi adalah meningkatknya perbedaan polaritas (kompartemen di dalam sel menjadi semakin negatif) yang terjadi karena membukanya kanal K+ secara berlebihan Depolarisasi menyebabkan membukanya kanal ion Na+ yang lain untuk penerusan impuls saraf sepanjang akson Hiperpolarisasi menyebabkan penghantaran penerusan potensial aksi sehingga menghasilkan efek depresi SSP
  • 6. Kanal ion berdasarkan cara teraktivasinya  Ion teraktivasi voltase (voltage-gated ion channel)  Kanal membuka saat depolarisasi dan menutup saat hiperpolarisasi. Contoh kanal ion K, Na dan Ca  kanal ion teraktivasi ligan (ligand-gated )  Berespon terhadap molekul ligan spesifik, contoh reseptor asetilkolin nikotinik, reseptor GABA Kanal ion teraktivasi molekul intrasel  Bersepon terhadap molekul yang merupakan bagian proses signaling. Contoh second messengerCa, cAMP, cGMP Kanal ion teraktivasi oleh kekuatan mekanik (stretch-activated channel)  Berespon terhadap peregangan atau pengerutan membran Kanal ion terkait protein G (G-protein gated channel)  Berespon jika protein G teraktivasi. Contoh reseptor asetilkolin muskarinik
  • 7.
  • 8.
  • 9. Kanal ion K+ Umumnya berperan sebagai kekuatan penstabil untuk repolarisasi dan resting potential. Berperan dalam proses signaling seluler yang mengatur : - pelepasan neurotransmitter - denyut jantung - pelepasan insulin - Eksitabilitas saraf - transport elektrolit epithelial - kontraksi otot polos - dan regulasi volume sel
  • 10. Empat kelompok besar kanal K 1. Kanal K teraktivasi voltase (Kv) 2. Kanal K inward rectifier (KIR) 3. Kanal K yang teraktivasi klasium (Kca) 4. Kanal K 2 porus (K2P)
  • 11. Kanal K sebagai target molekuler obat
  • 12. Kanal ion Ca2+ Terdiri dari subunit α1, α 2, β dan δ Kanal Ca teraktivasi voltase  jalur masuk ion Ca  mengatur proses intraselular sel seperti kontraksi, transkripsi gen, plastisitas sinaptik, pengeluaran hormone dan neurotransmitter. Ion Ca  reticulum endoplasma (sel syaraf) dan reticulum sarcoplasma (sel otot) Keseimbangan kadar Ca dalam sel  - pompa Ca-ATPase : memompa Ca keluar dari sitosol - pompa penukar Na+-Ca++ : bekerja jika kadar Ca di sitosol 10x kadar normal
  • 13. Tipe-tipe Kanal Ca L channels (L-type) • Di otot polos, otot jantung, endokrin. Berperan dalam inisiasi kontraksi dan sekresi. Dapat diblok oleh antagonis Ca N channels (N-type) • Di sel syaraf. Berperan pada pelepasan neurotrasmiter, menginisiasi transmisi saraf, memediasi masuknya Ca ke badan sel. Dapat diblok oleh toksin dari laba-laba P channels (P-type) • Pertama kali ditemukan pada sel Purkinje. Sifat dan peran seperti Kanal N R channels (R-type) • Memiliki kesamaan sifat dengan tipe N. Aktivasi membutuhkan depolarisasi yang kuat T channels (T-type) • Tiny atau transient current. Dapat diaktivasi oleh depolarisasi kecil (Low voltage-activated)
  • 14. Klasifikasi kanal ion Ca Jenis Kanal Arus Lokasi Antagonis Spesifik Fungsi Seluler Cav1.1 L Otot rangka Dihidropiridin, fenilalkilamin, benzotiazepin Eksitasi dan kontraksi Cav1.2 L Otot jantung, sel endokrin, badan sel saraf dan dendrit proksimal Dihidropiridin, fenilalkilamin, benzotiazepin Eksitasi-kontraksi, pelepasan hormone, regulasi transkripsi, integritas sinaptik Cav1.3 L Sel endokrin, badan sel saraf dan dendrit Dihidropiridin, fenilalkilamin, benzotiazepin Pelepasan hormone, regulasi transkripsi, integritas sinaptik Cav1.4 L Retina belum ada Pelepasan neurotransmitter dari sel bipolar Cav2.1 P/Q Ujung saraf dan dendrit ɷ-Agatoksin IVA Pelepasan neurotransmitter, masuknya Ca ke dendrit Cav2.2 N Ujung saraf dan dendrit ɷ-Conotoksin GVIA Pelepasan neurotransmitter, masuknya Ca ke dendrit Cav2.3 R Badan sel saraf dan dendrit SNX-482 Repetitive firing Cav3.1, Cav3.2, Cav3.3 T Badan sel saraf dan dendrit dan sel otot jantung Tidak ada Picuan denyut jantung, picuan saraf berulang
  • 15. Peran ion Ca dalam kontraksi otot
  • 16. Kanal Na - bersifat selektif terhadap ion Na - banyak dijumpai pada sel saraf, sel otot, dan sel neuroendokrin - bertanggung jawab terhadap inisiasi dan propagasi - terdiri dari subunit α dan β1-4, subunit α membentuk porus untuk ekspresi fungsional, subunit β berperan dalam kinetika dan pembukaan kanal
  • 17. Klasifikasi kanal Na Nama Lokasi Kecepatan Inaktivasi Penyakit Teerkait Nav1.1 SSP, DRG (dorsal root ganglion) cepat Epilepsi Nav1.2 SSP cepat Epilepsi Nav1.3 SSP embrio, DRG cepat Nyeri neuropati Nav1.4 Otot rangka cepat Gangguan kontraktilitas Nav1.5 Jantung, SSP embrio lambat Aritmia jantung Nav1.6 DRG, saraf motoric cepat Disfungsi saraf Nav1.7 DRG, SSP (jumlah kecil) cepat Transmisi perifer Nav1.8 DRG Lambat Hipersensitivitas sensorik Nav1.9 DRG, sedikit pda hippocampus Lambat hiperalgesia
  • 18. Kanal Cl (CLC) • Cl dominan berada di extrasel • Memiliki 3 fungsi utama yaitu : - Regulasi volume dan homeostasis ion  pembukaan kanal Cl oleh kekuatan mekanik menyebabkan Cl keluar diikuti katoin dan air  isotonis - Transportasi transepitelial - Regulasi eksitabilitas elektrik  pembukaan kanal Cl  ion Cl masuk sel  hiperpolarisasi Berperan penting dalam mengontrol komposisi ion dalam sitoplasma dan volume sel bersama dengan pompa, cotransporter, dan kanal ion.
  • 19. Klasifikasi kanal Cl No Tipe kanal Lokasi Fungsi 1 CLC-1 Otot rangka Stabilitas membrane plasma 2 CLC-2 Luas Transport transepitelial, regulasi pH dan volume sel 3 CLC-K1 Ginjal, telinga bagian dalam Transport transepitelial 4 CLC-K2 Ginjal, telinga bagian dalam Transport transepitelial 5 CLC-3 Luas (otak, ginjal, hati) Asidifikasi endosom 6 CLC-4 Luas (otak,otot) Belum diketahui 7 CLC-5 Ginjal, usus, Hati Asidifikasi endosom 8 CLC-6 Luas Belum diketahui 9 CLC-7 Luas Asidifikasi endosom
  • 20. Target aksi agen farmakologi  Cystic Fibrosis Transmembrane Conductance Regulator (CFTR)  banyak ditemukan di paru- paru, intestinal, pancreas, testis, serviks.  CLC-2  banyak ditemukan di sel-sel epitel usus dan berperan pada transport cairan ke lumen usus.