SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
SIMULASI ANTI INTEGRAL WINDUP DENGAN CLAMP INTEGRATOR
         UNTUK PENGENDALI PI MENGGUNAKAN MATLAB 6.1

                                        Oyas Wahyunggoro(1) dan Arisman(2)


     Abstrak

         Pengendali PID adalah pengendali yang cukup handal dan efisien. Keunggulan
     pengendali PID antara lain adalah : tanggapannya cepat, dan offset-nya kecil. Pada sistem
     kendali biasanya dipakai aktuator yang akan mengalami saturasi jika nilai masukannya
     melebihi batasan yang ditentukan. Masalah utama sistem kendali PID ialah jika terjadi
     saturasi pada aktuator maka sistem akan mengalami error sementara integrator terus
     melanjutkan aksi pengintegralan sehingga error akan terus membesar dalam waktu yang
     lama. Fenomena ini dinamakan Integral Windup.
         Penelitian ini dilakukan dengan simulasi menggunakan Matlab Simulink 6.1. Sebagai
     plant digunakan persamaan sistem orde satu dan orde dua. Sebagai masukan adalah fungsi
     undak. Sistem dikendalikan secara loloh balik menggunakan pengendali PI yang
     parameternya dioptimalkan dengan metode root-locus. Kemudian sistem diberikan aktuator
     yang jangkauannya diatur. Hasilnya dibandingkan antara sistem tanpa anti-windup, dan
     dengan anti-windup dengan integrator clamp.
         Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem pengendali PI dengan anti-windup dengan
     clamp integrator dapat mengurangi overshoot pada aktuator bersaturasi, baik untuk sistem
     orde satu maupun orde dua.


1.     Pendahuluan                                       membesar dalam jangka waktu yang lama.
           Pada sistem kendali biasanya dipakai          Fenomena ini dinamakan integral windup.
aktuator           yang        berfungsi       untuk
                                                         2.   Implementasi Anti Integral Windup
menggerakkan proses secara mekanis dan                        pada Pengendali PI untuk Sistem
                                                              Orde Satu dan Orde Dua
mengkonversikan energi listrik ke output
kendali yang diinginkan. Aktuator akan                   2.1 Landasarn Teori
mengalami saturasi jika nilai input melebihi                  Fungsi utama sistem kendali adalah
batasan yang ditentukan. Ketika saturasi                 untuk mengendalikan atau mengatur satu
terjadi, feedback loop akan rusak, dan sistem            atau lebih peubah proses agar kinerja sistem
bekerja seperti open loop.                               tetap baik walaupun terjadi perubahan beban
           Masalah utama dalam sistem kendali            maupun gangguan terhadap sistem. Sistem
PID adalah jika terjadi saturasi pada                    kendali yang sering digunakan adalah sistem
aktuator, maka sistem akan mengalami error               kendali kalang tertutup.
sementara integrator terus melanjutkan aksi                   Ada beberapa parameter yang dipakai
pengintegralan, sehingga error akan terus                sebagai indeks kinerja sistem kendali kalang
                                                         tertutup, di antaranya adalah offset dan

     (1)
            Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM. E-mail : oyas@mti.gadjahmada.edu
     (2)
            Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM
maximum         overshoot           yang         dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut.
                 c(t p ) − c(∞)
       %M p =                        x100%                 (1)
                      c (∞ )
dengan M p : maximum overshoot; c(.) :
                                                                         Gambar 2.    Diagram blok pengendali PI
output sistem terkendali; t p : waktu puncak.
                                                                             Salah      satu       cara     untuk      optimasi
       Secara umum kinerja sistem kendali
                                                                         parameter          pengendali         PI       adalah
kalang tertutup ditunjukkan di gambar 1.
                                                                         menggunakan metode tempat kedudukan
                                                                         akar (root-locus). Metode tersebut dapat
                                                                         digunakan          untuk         menentukan       bati
                                                                         pengendali         K,      yang      diatur     untuk
                                                                         menghasilkan tanggapan loloh balik yang
                                                                         memuaskan. Hal ini dinamakan proportional
                                                                         compensator atau proportional controller.
                                                                         Jika kinerja sistem yang diharapkan tidak
Gambar 1.     Kurve tanggapan kinerja sistem kendali                     dapat diperoleh hanya dengan mengatur K,
              kalang tertutup dengan        td   : tunda waktu;
                                                                         maka       perlu        ditambahkan        pengendali
               t r : rise time; t s : settling time.
                                                                         tambahan (additional controller, Gc(s)) ke
       Pengendali PI merupakan kombinasi
                                                                         dalam sistem kalang terbuka tersebut. Gc(s)
dari    pengendali         proporsional            (P)     dan
                                                                         harus dipilih sehingga root-locus akan
pengendali integral (I) dengan persamaan
                                                                         melalui titik yang tepat pada ranah s.
hubungan       input-output           dalam            ranah     t
                                                                             Dalam aplikasi sistem kendali yang
sebagai berikut.
                                                                         sesungguhnya digunakan aktuator dengan
                           1
       m(t ) = K p (e(t ) + ∫ e(t )dt                          (2)       pembatasan tegangan yang masuk ke plant.
                           Ti
                                                                         Aktuator     memiliki        jangkauan        dinamik
dengan      m(t ) : output pengendali;                     Kp:
                                                                         tertentu, yaitu batas atas dan batas bawah
konstanta proporsional; e(t ) : error; Ti :                              tegangan atau arus. Oleh karena adanya
konstanta waktu integral.                                                jangkauan dinamik tersebut, output aktuator
Diagram blok pengendali PI dalam bentuk                                  akan bersaturasi jika inputnya di luar
fungsi alih dalam ranah s ditunjukkan di                                 jangkauan dinamiknya. Saturasi adalah salah
gambar 2.                                                                satu penyebab ketidaklinieran sistem, dan
                                                                         tanpa      pengaturan        yang      baik      akan
                                                                         memperburuk             kinerja     sistem,      yaitu


                                                                     2
menyebabkan            ketidakstabilan.       Sistem         tersedia di dalam Simulink library bagian
kendali kalang tertutup dengan elemen                        source.
saturasi terlihat di gambar 3.                                   Dalam program simulasi, pengendali PI
                                                             dinyatakan dengan fungsi alih sebagai
                                                             berikut.
                                                                                K p (s + z 0 )
                                                                  Gc ( s ) =                                      (4)
Gambar 3.        Sistem kendali kalang tertutup dengan                                s
                 elemen saturasi                                        Ki             1
                                                             dengan z 0 =  dan K i = .
    Dari gambar 3 terlihat bahwa walaupun                               Kp            Ti
keluaran pengendali mencapai harga tinggi,                       Dalam simulasi ini, pertama akan dicari
namun keluaran aktuator hanya mampu                          nilai konstanta proporsional dan integral
memberikan harga u 0 = u max kepada plant.                   dengan metode root-locus, dengan sistem

Anti-windup          pada     prinsipnya      adalah         yang mempunyai rasio redaman ( ς ) dan

membatasi harga u i agar sesuai dengan u 0                   settling time ( t s ) yang ditentukan terlebih

sehingga tidak akan terjadi pembesaran                       dahulu. Maka sistem akan mempunyai pole

harga       ui       secara     berlebihan      yang         kalang terbuka sebesar :

menyebabkan terjadi integral windup.                              s1, 2 = −ςω n ± jω n 1 − ς 2                     (5)
                                                             dengan
2.2 Metodologi Penelitian                                                 4
                                                                 ωn =                                              (6)
    Penelitian ini dilakukan dengan cara                                 ςt s
                                                                 adalah frekuensi alami (natural frequency).
simulasi           menggunakan            MATLAB
                                                             Setelah didapatkan konstanta P dan I,
SIMULINK 6.1. Sebagai plant adalah
                                                             selanjutnya          diuji          tanggapan      fungsi
sistem orde satu dan orde dua dengan
                                                             undaknya.
persamaan sebagai berikut.
              1                                                  Karena integral windup hanya terjadi
     G(s) =                                      (3a)
            s +1                                             pada pengendali yang memakai integrator,
untuk sistem orde satu dan
                 10                                          maka       pada       penelitian        ini     digunakan
    G ( s) = 2                                   (3b)
            s + 10s + 21                                     pengendali PI. Ada dua macam anti-windup,
untuk sistem orde dua.                                       yaitu : anti-windup dengan clamp integrator,
    Dalam mengevaluasi kinerja sistem                        dan anti-windup dengan saturation feedback.
kendali diperlukan masukan atau isyarat                      Pada penelitian ini dicoba tipe pertama
acuan yang berfungsi sebagai setpoint.                       dengan skema seperti pada gambar 4.
Masukan yang digunakan dalam simulasi ini
adalah fungsi undak (step function) yang



                                                         3
t r = 0,174         detik;         % M p = 15,9% ;

                                                              t p = 0,428 detik; dan t s = 0,877 detik.




Gambar 4.      Skema      anti-windup    dengan   clamp
               integrator

       Anti-windup dengan clamp integrator
berguna        untuk       membatasi         keluaran
integrator pada batasan yang diatur (+ 1
volt) sehingga keluaran sistem dengan
batasan aktuator tertentu tidak menimbulkan                   Gambar 5.     Tanggapan undak sistem orde Satu
overshoot, atau overshoot dapat dibuat
sekecil mungkin.

2.3 Hasil dan Pembahasan
       Pertama-tama         dilakukan        optimasi
parameter       pengendali       PI     menggunakan
metode root-locus dengan spesifikasi yang
diinginkan sebagai berikut.
       Settling time ( t s ) = 1 detik

       Rasio redaman ( ς ) = 0,707                            Gambar 6.     Tanggapan undak sistem orde dua

       Steady state error = 0                                 Dari hasil percobaan didapatkan bahwa
Untuk sistem orde satu didapatkan : K p = 7                   overshoot terbesar terjadi saat jangkauan
                                                              aktuator +2 volt, sehingga untuk sistem orde
dan K i = 32 . Sedangkan untuk sistem orde
                                                              satu     digunakan        jangkauan         tersebut.
dua didapatkan : K p = 2,7 dan K i = 6,4 .
                                                              Tanggapan sistem orde satu terkendali PI
       Tanggapan undak untuk sistem orde                      dengan        anti-windup        dengan          clamp
satu dan orde dua terlihat di gambar 5 dan 6.                 integrator terlihat di gambar 7.
Dari     gambar      5    terlihat      bahwa     untuk
perancangan dengan spesifikasi tersebut
yang menghasilkan K p = 7 dan K i = 32

didapatkan tanggapan fungsi undak dengan :




                                                          4
Gambar 7.    Tanggapan sistem orde satu terkendali PI       Gambar 8.    Tanggapan sistem orde dua terkendali PI
             dengan     anti-windup dengan     clamp                     dengan      anti-windup dengan   clamp
             integrator                                                  integrator.

    Dari     gambar       7     terlihat     bahwa               Dari    gambar       8    terlihat     bahwa
penambahan anti-windup dengan clamp                         penambahan anti-windup dengan clamp
integrator untuk sistem orde satu dapat                     integrator untuk sistem orde dua dapat
menghilangkan overshoot. Settling time                      mengurangi overshoot secara signifikan.
pada sistem dengan anti-windup sama                         Settling time-nya kurang lebih sama dengan
dengan sistem tanpa pembatasan aktuator,                    sistem tanpa pembatasan aktuator, yaitu
yaitu sekitar 0,877 detik.                                  sekitar 0,783 detik.
    Dari gambar 6 terlihat bahwa untuk                      3.   Kesimpulan
perancangan dengan spesifikasi tersebut                     1.   Keterbatasan          aktuator          dapat
yang menghasilkan K p = 2,7 dan K i = 6,4                        menyebabkan overshoot pada sistem
didapatkan tanggapan fungsi undak dengan                         terkendali PI karena adanya integral
t r = 0,47   detik t s = 0,783 detik, tanpa                      windup.

overshoot. Jadi nilai pengendali PI untuk                   2.   Masalah overshoot dapat diatasi antara

perancangan sistem orde dua ini sudah                            lain menggunakan anti integral windup

cukup memuaskan.                                                 dengan clamp integrator.

    Dari hasil percobaan didapatkan bahwa                   3.   Untuk sistem orde satu, penambahan

overshoot terbesar terjadi saat jangkauan                        anti-windup dengan clamp integrator

aktuator +2,25 volt, sehingga untuk sistem                       dapat menghilangkan overshoot.

orde dua digunakan jangkauan tersebut.                      4.   Untuk sistem orde dua, penambahan

Tanggapan sistem orde dua terkendali PI                          anti-windup dengan clamp integrator

dengan       anti-windup       dengan        clamp               tidak dapat menghilangkan overshoot,

integrator terlihat di gambar 8.                                 namun      dapat     mengurangi        secara
                                                                 signifikan.



                                                        5
DAFTAR PUSTAKA
[1]   Jacquot, R.G. 1981. Modern Digital Control
      Systems. Marcel Dekker, Inc. New York and
      Basel.
[2]   Olsson, G&Piani, G. 1992. Computer Systems
      for Automation and Control. Prentice Hall, Inc.
      New Jersey.
[3]   Phillips, C.L.& Harbor, R.D. 1996. Feedback
      Control Systems. Prentice Hall, Inc. New
      Jersey.
[4]   Presiyono, H. 2001. "Simulasi Penjadwalan
      Gain Pengendali PID Menggunakan Logika
      Fuzi untuk Pengendalian Model Motor DC".
      Skripsi S1. Teknik Elektro Fakultas Teknik
      UGM. Yogyakarta
[5]   Wahyunggoro, O. 1999. "Kendali Umpan
      Balik". Diktat Matakuliah Automasi Industri.
      Program S1 Teknik Elektro UGM. Yogyakarta.
[6]   http://Routh.ee.adfa.edu.au. 2002. Actuator
      Saturation and Integrator Windup.
[7]   http://www.msoe.edu/saadat/tutorial root locus.
      2002 Root Locus Analysis and Design.




                                                        6

More Related Content

What's hot

Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232Darman Syah
 
Simulink PID
Simulink PIDSimulink PID
Simulink PIDdenaadi
 
Prinsip kerja PID
Prinsip kerja PIDPrinsip kerja PID
Prinsip kerja PIDSupar Ramah
 
2 input output dan internal memori
2 input output dan internal memori2 input output dan internal memori
2 input output dan internal memoriSimon Patabang
 
Pengertian kontrol
Pengertian kontrolPengertian kontrol
Pengertian kontrolarie eric
 
Ringkasan artikel fpga as a tool for hardware realization of feedback control
Ringkasan artikel fpga as a tool for hardware realization of feedback controlRingkasan artikel fpga as a tool for hardware realization of feedback control
Ringkasan artikel fpga as a tool for hardware realization of feedback controlfranslegacy
 

What's hot (8)

Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232
 
Simulink PID
Simulink PIDSimulink PID
Simulink PID
 
Os06
Os06Os06
Os06
 
Prinsip kerja PID
Prinsip kerja PIDPrinsip kerja PID
Prinsip kerja PID
 
2 input output dan internal memori
2 input output dan internal memori2 input output dan internal memori
2 input output dan internal memori
 
Pengertian kontrol
Pengertian kontrolPengertian kontrol
Pengertian kontrol
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Ringkasan artikel fpga as a tool for hardware realization of feedback control
Ringkasan artikel fpga as a tool for hardware realization of feedback controlRingkasan artikel fpga as a tool for hardware realization of feedback control
Ringkasan artikel fpga as a tool for hardware realization of feedback control
 

Similar to SIMULASI ANTI INTEGRAL WINDUP DENGAN CLAMP INTEGRATOR

Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutPressa Surya
 
Jbptunikompp gdl-anggajuand-18247-4-babii
Jbptunikompp gdl-anggajuand-18247-4-babiiJbptunikompp gdl-anggajuand-18247-4-babii
Jbptunikompp gdl-anggajuand-18247-4-babiikuyalumpat
 
Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 1   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1 Sistem Pengendali ElektronikAhmad Nawawi, S.Kom
 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxremanumyeye
 
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina oliviaTugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina oliviaAhmad Surya Arifin
 
15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproc15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproceko dnero
 
Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1Ibrohim Ibrohim
 
Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcDeva Saputra
 
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptdasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptzainmalik453426
 
Kontroler PID
Kontroler PIDKontroler PID
Kontroler PIDarie eric
 
aplikasi PLC omron CP1L
aplikasi PLC omron CP1Laplikasi PLC omron CP1L
aplikasi PLC omron CP1Lrezon arif
 

Similar to SIMULASI ANTI INTEGRAL WINDUP DENGAN CLAMP INTEGRATOR (20)

Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjut
 
Jbptunikompp gdl-anggajuand-18247-4-babii
Jbptunikompp gdl-anggajuand-18247-4-babiiJbptunikompp gdl-anggajuand-18247-4-babii
Jbptunikompp gdl-anggajuand-18247-4-babii
 
Pid (proportional, integral, derivative)
Pid (proportional, integral, derivative)Pid (proportional, integral, derivative)
Pid (proportional, integral, derivative)
 
Sistem kendali
Sistem kendaliSistem kendali
Sistem kendali
 
Pi dxmm
Pi dxmmPi dxmm
Pi dxmm
 
Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1   Sistem Pengendali ElektronikPertemuan 1   Sistem Pengendali Elektronik
Pertemuan 1 Sistem Pengendali Elektronik
 
Kendali level air
Kendali level airKendali level air
Kendali level air
 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
 
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina oliviaTugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
Tugal pemodelan ahmad surya dan davina olivia
 
15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproc15.04.146 jurnal eproc
15.04.146 jurnal eproc
 
Mengenal PLC
Mengenal PLCMengenal PLC
Mengenal PLC
 
delphi
delphidelphi
delphi
 
Tugas sistem kendali
Tugas sistem kendaliTugas sistem kendali
Tugas sistem kendali
 
Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1
 
Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plc
 
Materi 5 dcs
Materi 5 dcsMateri 5 dcs
Materi 5 dcs
 
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.pptdasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
dasar-sistem-kendali-7u10g21485.ppt
 
Kontroler PID
Kontroler PIDKontroler PID
Kontroler PID
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
aplikasi PLC omron CP1L
aplikasi PLC omron CP1Laplikasi PLC omron CP1L
aplikasi PLC omron CP1L
 

More from Materi Kuliah Online

Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakMateri Kuliah Online
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Materi Kuliah Online
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDMateri Kuliah Online
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiMateri Kuliah Online
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaMateri Kuliah Online
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesMateri Kuliah Online
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananMateri Kuliah Online
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessMateri Kuliah Online
 
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorProses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorMateri Kuliah Online
 

More from Materi Kuliah Online (20)

Sekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKISekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKI
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
 
Pemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data LainnyaPemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data Lainnya
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Access control-systems
Access control-systemsAccess control-systems
Access control-systems
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
 
Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Radio Frequency Identification
Radio Frequency IdentificationRadio Frequency Identification
Radio Frequency Identification
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
 
Interfacing Number Display
Interfacing Number DisplayInterfacing Number Display
Interfacing Number Display
 
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorProses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

SIMULASI ANTI INTEGRAL WINDUP DENGAN CLAMP INTEGRATOR

  • 1. SIMULASI ANTI INTEGRAL WINDUP DENGAN CLAMP INTEGRATOR UNTUK PENGENDALI PI MENGGUNAKAN MATLAB 6.1 Oyas Wahyunggoro(1) dan Arisman(2) Abstrak Pengendali PID adalah pengendali yang cukup handal dan efisien. Keunggulan pengendali PID antara lain adalah : tanggapannya cepat, dan offset-nya kecil. Pada sistem kendali biasanya dipakai aktuator yang akan mengalami saturasi jika nilai masukannya melebihi batasan yang ditentukan. Masalah utama sistem kendali PID ialah jika terjadi saturasi pada aktuator maka sistem akan mengalami error sementara integrator terus melanjutkan aksi pengintegralan sehingga error akan terus membesar dalam waktu yang lama. Fenomena ini dinamakan Integral Windup. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi menggunakan Matlab Simulink 6.1. Sebagai plant digunakan persamaan sistem orde satu dan orde dua. Sebagai masukan adalah fungsi undak. Sistem dikendalikan secara loloh balik menggunakan pengendali PI yang parameternya dioptimalkan dengan metode root-locus. Kemudian sistem diberikan aktuator yang jangkauannya diatur. Hasilnya dibandingkan antara sistem tanpa anti-windup, dan dengan anti-windup dengan integrator clamp. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem pengendali PI dengan anti-windup dengan clamp integrator dapat mengurangi overshoot pada aktuator bersaturasi, baik untuk sistem orde satu maupun orde dua. 1. Pendahuluan membesar dalam jangka waktu yang lama. Pada sistem kendali biasanya dipakai Fenomena ini dinamakan integral windup. aktuator yang berfungsi untuk 2. Implementasi Anti Integral Windup menggerakkan proses secara mekanis dan pada Pengendali PI untuk Sistem Orde Satu dan Orde Dua mengkonversikan energi listrik ke output kendali yang diinginkan. Aktuator akan 2.1 Landasarn Teori mengalami saturasi jika nilai input melebihi Fungsi utama sistem kendali adalah batasan yang ditentukan. Ketika saturasi untuk mengendalikan atau mengatur satu terjadi, feedback loop akan rusak, dan sistem atau lebih peubah proses agar kinerja sistem bekerja seperti open loop. tetap baik walaupun terjadi perubahan beban Masalah utama dalam sistem kendali maupun gangguan terhadap sistem. Sistem PID adalah jika terjadi saturasi pada kendali yang sering digunakan adalah sistem aktuator, maka sistem akan mengalami error kendali kalang tertutup. sementara integrator terus melanjutkan aksi Ada beberapa parameter yang dipakai pengintegralan, sehingga error akan terus sebagai indeks kinerja sistem kendali kalang tertutup, di antaranya adalah offset dan (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM. E-mail : oyas@mti.gadjahmada.edu (2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM
  • 2. maximum overshoot yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut. c(t p ) − c(∞) %M p = x100% (1) c (∞ ) dengan M p : maximum overshoot; c(.) : Gambar 2. Diagram blok pengendali PI output sistem terkendali; t p : waktu puncak. Salah satu cara untuk optimasi Secara umum kinerja sistem kendali parameter pengendali PI adalah kalang tertutup ditunjukkan di gambar 1. menggunakan metode tempat kedudukan akar (root-locus). Metode tersebut dapat digunakan untuk menentukan bati pengendali K, yang diatur untuk menghasilkan tanggapan loloh balik yang memuaskan. Hal ini dinamakan proportional compensator atau proportional controller. Jika kinerja sistem yang diharapkan tidak Gambar 1. Kurve tanggapan kinerja sistem kendali dapat diperoleh hanya dengan mengatur K, kalang tertutup dengan td : tunda waktu; maka perlu ditambahkan pengendali t r : rise time; t s : settling time. tambahan (additional controller, Gc(s)) ke Pengendali PI merupakan kombinasi dalam sistem kalang terbuka tersebut. Gc(s) dari pengendali proporsional (P) dan harus dipilih sehingga root-locus akan pengendali integral (I) dengan persamaan melalui titik yang tepat pada ranah s. hubungan input-output dalam ranah t Dalam aplikasi sistem kendali yang sebagai berikut. sesungguhnya digunakan aktuator dengan 1 m(t ) = K p (e(t ) + ∫ e(t )dt (2) pembatasan tegangan yang masuk ke plant. Ti Aktuator memiliki jangkauan dinamik dengan m(t ) : output pengendali; Kp: tertentu, yaitu batas atas dan batas bawah konstanta proporsional; e(t ) : error; Ti : tegangan atau arus. Oleh karena adanya konstanta waktu integral. jangkauan dinamik tersebut, output aktuator Diagram blok pengendali PI dalam bentuk akan bersaturasi jika inputnya di luar fungsi alih dalam ranah s ditunjukkan di jangkauan dinamiknya. Saturasi adalah salah gambar 2. satu penyebab ketidaklinieran sistem, dan tanpa pengaturan yang baik akan memperburuk kinerja sistem, yaitu 2
  • 3. menyebabkan ketidakstabilan. Sistem tersedia di dalam Simulink library bagian kendali kalang tertutup dengan elemen source. saturasi terlihat di gambar 3. Dalam program simulasi, pengendali PI dinyatakan dengan fungsi alih sebagai berikut. K p (s + z 0 ) Gc ( s ) = (4) Gambar 3. Sistem kendali kalang tertutup dengan s elemen saturasi Ki 1 dengan z 0 = dan K i = . Dari gambar 3 terlihat bahwa walaupun Kp Ti keluaran pengendali mencapai harga tinggi, Dalam simulasi ini, pertama akan dicari namun keluaran aktuator hanya mampu nilai konstanta proporsional dan integral memberikan harga u 0 = u max kepada plant. dengan metode root-locus, dengan sistem Anti-windup pada prinsipnya adalah yang mempunyai rasio redaman ( ς ) dan membatasi harga u i agar sesuai dengan u 0 settling time ( t s ) yang ditentukan terlebih sehingga tidak akan terjadi pembesaran dahulu. Maka sistem akan mempunyai pole harga ui secara berlebihan yang kalang terbuka sebesar : menyebabkan terjadi integral windup. s1, 2 = −ςω n ± jω n 1 − ς 2 (5) dengan 2.2 Metodologi Penelitian 4 ωn = (6) Penelitian ini dilakukan dengan cara ςt s adalah frekuensi alami (natural frequency). simulasi menggunakan MATLAB Setelah didapatkan konstanta P dan I, SIMULINK 6.1. Sebagai plant adalah selanjutnya diuji tanggapan fungsi sistem orde satu dan orde dua dengan undaknya. persamaan sebagai berikut. 1 Karena integral windup hanya terjadi G(s) = (3a) s +1 pada pengendali yang memakai integrator, untuk sistem orde satu dan 10 maka pada penelitian ini digunakan G ( s) = 2 (3b) s + 10s + 21 pengendali PI. Ada dua macam anti-windup, untuk sistem orde dua. yaitu : anti-windup dengan clamp integrator, Dalam mengevaluasi kinerja sistem dan anti-windup dengan saturation feedback. kendali diperlukan masukan atau isyarat Pada penelitian ini dicoba tipe pertama acuan yang berfungsi sebagai setpoint. dengan skema seperti pada gambar 4. Masukan yang digunakan dalam simulasi ini adalah fungsi undak (step function) yang 3
  • 4. t r = 0,174 detik; % M p = 15,9% ; t p = 0,428 detik; dan t s = 0,877 detik. Gambar 4. Skema anti-windup dengan clamp integrator Anti-windup dengan clamp integrator berguna untuk membatasi keluaran integrator pada batasan yang diatur (+ 1 volt) sehingga keluaran sistem dengan batasan aktuator tertentu tidak menimbulkan Gambar 5. Tanggapan undak sistem orde Satu overshoot, atau overshoot dapat dibuat sekecil mungkin. 2.3 Hasil dan Pembahasan Pertama-tama dilakukan optimasi parameter pengendali PI menggunakan metode root-locus dengan spesifikasi yang diinginkan sebagai berikut. Settling time ( t s ) = 1 detik Rasio redaman ( ς ) = 0,707 Gambar 6. Tanggapan undak sistem orde dua Steady state error = 0 Dari hasil percobaan didapatkan bahwa Untuk sistem orde satu didapatkan : K p = 7 overshoot terbesar terjadi saat jangkauan aktuator +2 volt, sehingga untuk sistem orde dan K i = 32 . Sedangkan untuk sistem orde satu digunakan jangkauan tersebut. dua didapatkan : K p = 2,7 dan K i = 6,4 . Tanggapan sistem orde satu terkendali PI Tanggapan undak untuk sistem orde dengan anti-windup dengan clamp satu dan orde dua terlihat di gambar 5 dan 6. integrator terlihat di gambar 7. Dari gambar 5 terlihat bahwa untuk perancangan dengan spesifikasi tersebut yang menghasilkan K p = 7 dan K i = 32 didapatkan tanggapan fungsi undak dengan : 4
  • 5. Gambar 7. Tanggapan sistem orde satu terkendali PI Gambar 8. Tanggapan sistem orde dua terkendali PI dengan anti-windup dengan clamp dengan anti-windup dengan clamp integrator integrator. Dari gambar 7 terlihat bahwa Dari gambar 8 terlihat bahwa penambahan anti-windup dengan clamp penambahan anti-windup dengan clamp integrator untuk sistem orde satu dapat integrator untuk sistem orde dua dapat menghilangkan overshoot. Settling time mengurangi overshoot secara signifikan. pada sistem dengan anti-windup sama Settling time-nya kurang lebih sama dengan dengan sistem tanpa pembatasan aktuator, sistem tanpa pembatasan aktuator, yaitu yaitu sekitar 0,877 detik. sekitar 0,783 detik. Dari gambar 6 terlihat bahwa untuk 3. Kesimpulan perancangan dengan spesifikasi tersebut 1. Keterbatasan aktuator dapat yang menghasilkan K p = 2,7 dan K i = 6,4 menyebabkan overshoot pada sistem didapatkan tanggapan fungsi undak dengan terkendali PI karena adanya integral t r = 0,47 detik t s = 0,783 detik, tanpa windup. overshoot. Jadi nilai pengendali PI untuk 2. Masalah overshoot dapat diatasi antara perancangan sistem orde dua ini sudah lain menggunakan anti integral windup cukup memuaskan. dengan clamp integrator. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa 3. Untuk sistem orde satu, penambahan overshoot terbesar terjadi saat jangkauan anti-windup dengan clamp integrator aktuator +2,25 volt, sehingga untuk sistem dapat menghilangkan overshoot. orde dua digunakan jangkauan tersebut. 4. Untuk sistem orde dua, penambahan Tanggapan sistem orde dua terkendali PI anti-windup dengan clamp integrator dengan anti-windup dengan clamp tidak dapat menghilangkan overshoot, integrator terlihat di gambar 8. namun dapat mengurangi secara signifikan. 5
  • 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Jacquot, R.G. 1981. Modern Digital Control Systems. Marcel Dekker, Inc. New York and Basel. [2] Olsson, G&Piani, G. 1992. Computer Systems for Automation and Control. Prentice Hall, Inc. New Jersey. [3] Phillips, C.L.& Harbor, R.D. 1996. Feedback Control Systems. Prentice Hall, Inc. New Jersey. [4] Presiyono, H. 2001. "Simulasi Penjadwalan Gain Pengendali PID Menggunakan Logika Fuzi untuk Pengendalian Model Motor DC". Skripsi S1. Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM. Yogyakarta [5] Wahyunggoro, O. 1999. "Kendali Umpan Balik". Diktat Matakuliah Automasi Industri. Program S1 Teknik Elektro UGM. Yogyakarta. [6] http://Routh.ee.adfa.edu.au. 2002. Actuator Saturation and Integrator Windup. [7] http://www.msoe.edu/saadat/tutorial root locus. 2002 Root Locus Analysis and Design. 6