SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup.
MENGUKUR BERAT JENIS ELEKTROLIT Cara paling sederhana untuk mengukur berat jenis electrolit adalah menggunakan Hydrometer. Skala dibaca dengan meletakkan sejajar dengan permukaan cairan. Pembacaan yang benar, adalah pada minikus atas
BERAT JENIS ELEKTROLIT Berat jenis electrolit baterai,  akan akan berubah jika temperaturenya berubah. Setiap terjadi perubahan 1 o C, maka berat jenis baterai akan berubah 0,0007 Hubungan antara berat jenis elektrolit dan isi baterai ditunjukkan seperti gambar disamping. Umumnya jika temperatur ruangan adalah 20 o C dan berat jenis elektrolit adalah 1,26 maka kapasitas isi baterai tersebut dalam kondisi penuh.
MENENTUKAN BESAR ARUS PENGISIAN BATERAI Untuk menjaga agar baterai kita awet, maka pada saat kita akan melakukan penyetruman baterai, besarnya arus yang kita masukkan tidak lebih dari 10%, dari kapasitas kekosongan baterai. Berdasarkan grafik disamping kita dapat menghitung berapa tingkat kekosongan baterai, dan berapa besar arus yang harus kita masukkan. Contoh :  Kode baterai NS40 Kapasitas arus yang dapat disimpan baterai tersebut adalah 32AH Jika hasil pengukuran BJ elektrolit menunjukkan 1,20 maka tingkat kekeosongan baterai tersebut adalah ½  Jadi arus yang dibenarkan untuk pengisian baterai adalah : 0,5 x 32x10% = 1,6 amper
Sistim pengisian ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Prinsip dasar Hukum Faraday Bila sebuah konduktor digerakkan didalam medan magnet, maka akan timbul arus induksi pada konduktor tersebut.
Hukum tangan kanan Fleming Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya magnet, maka gaya gerak listrik akan mengalir ke kiri.
Besar gaya gerak listrik Bila perubahan medan magnet berlangsung sangat cepat, maka gaya gerak listrik yang dibangkitkan akan semakin besar. Rumus : E = N x d dt E Gaya gerak listrik N Jumlah gulungan d Perubahan flux magnet dt Waktu
Prinsip generator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan di dalam medan magnet
Prinsip alternator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan magnet listrik di dalam kumparan
Pembangkitan arus bolak - balik Hubungan antara arus yang dibangkitkan pada kawat penghantar dengan posisi magnet seperti ditunjukkan pada gambar diatas  Arus dengan satu gelombang seperti diatas disebut single phase Perubahan gelombang setiap 360 0  disebut frekwensi Pembangkitan arus single phase
Pembangkitan arus bolak - balik Pembangkitan arus tiga phase Agar lebih efisien dalam pembangkitan arus, pada mobil dilengkapi dengan alternator 3 phase. Jarak dari masing - masing gulungan dibuat 120 0
Cara penyambungan 3 phase Hubungan “ Y “ ( star / bintang ) N Ujung dari setiap kumparan dihubungkan menjadi satu, dimana titik tengah kumparan itu disebut titik Netral ( N )
Cara penyambungan 3 phase Hubungan Delta Ujung dari tiap – tiap kumparan dihubungkan ke awal kumparan dari kumparan yang lain. Ini berarti ketiga kumparan dihubungkan secara seri
Penyearahan  Proses penyearahan adalah untuk merubah arus bolak – balik menjadi arus searah. Proses penyearahan ini menggunakan diode, penggunaan diodenya bermacam – macam  Ada yang menggunakan 6, 8, 9 atau 11 diode Catatan : Dilarang melepas baterai pada saat mesin hidup, ini akan menyebabkan diode rusak ( jebol ) akibat arus besar yang melewati diode tersebut.
Hasil penyearahan  Arus tiga phase
Konstruksi alternator
Konstruksi Alternator
Rotor Fungsi : Untuk membangkitkan medan magnet Pada beberapa jenis alternator ,  fan dijad i kan satu dengan rotor sehingga ukurannya menjadi lebih kecil & kompak
Fungsi : Untuk membangkitkan arus listrik bolak - balik Stator
Rectifier Fungsi : Rectifier berfungsi untuk merubah arus AC menjadi DC Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas
Pulley Berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari mesin untuk memutar rotor Rasio pulley alternator terhadap pulley crankshaft 1,8 – 2,2 : 1
End frame Fungsi : Untuk memegang bagian bagian alternator
Regulator Uraian Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bervariasi tergantung dari kecepatan putaran dan banyaknya beban Untuk itu digunakanlah regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator agar tetap konstan
Regulator tipe kontak point Terdiri dari : Voltage regulator , untuk mengatur tegangan Voltage relay, untuk mematikan lampu CHG ( charging )
Cara kerja Kecepatan rendah ke sedang Saat kecepatan rendah arus yang dihasilkan alternator masih kecil sehingga yang mengalir ke voltage regulator juga kecil, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) belum mampu menarik Po Arus yang mengalir ke rotor coil ( F ) melalui P1 ke Po Saat kecepatan mesin naik, arus yang dihasilkan alternator juga naik sehingga arus yang mengalir ke voltage regulator naik, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) mampu menarik Po lepas dari P1
Cara kerja Kecepatan tinggi Saat kecepatan sedang posisi Po mengambang Jika putaran mesin makin tinggi maka arus yang mengalir ke voltage regulator akan semakin besar, dan kemagnetan pada voltage coil semakin kuat  sehingga mampu menarik Po untuk berhubungan dengan P2
Sitim pengisian dengan regulator tipe kontak point
Cara kerja  Kunci kontak “ON “ mesin belum berputar
Cara kerja  Mesin hidup kecepatan rendah
Cara kerja  Mesin hidup kecepatan tinggi
Alternator dengan dioda netral ( neutral point dioda )
Circuity and construction
Cara kerja Tegangan pada titik netral bukan hanya DC tetapi juga AC. Tegangan AC timbul di N sebagai hasil dari tegangan harmonik ketiga yang diinduksikan pada tiap phase oleh aliran output dan tepat pada phase yang sama. Jadi tegangan pada titik netral lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan output, arus akan mengalir melalui dioda yang dipasang antara titik netral dan terminal output.
Alternator dengan IC regulator
Alternator dengan IC regulator  Fungsi :  untuk menjaga agar tegangan output alternator tetap konstan ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Cara kerja IC regulator  Saat tegangan output pada terminal B rendah Tegangan output belum dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ Off “ Tegangan output mengalir ke base Tr1 melalui resistor R dan Tr 1 “ On “  Arus yang ke rotor coil melaui  B – rotor coil – F – Tr1 ( on ) – E ( massa )
Tegangan output sudah dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ On “ dan Tr1 “ Off “ Arus yang ke rotor coil terputus Cara kerja IC regulator  Saat tegangan output pada terminal B tinggi
Diagram kerja IC regulator tipe B
Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Kunci kontak  “ON “
Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S dibawah 14,7 volt
Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S diatas 14,7 volt
Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Jika rotor coil putus
Alternator dengan MIC regulator
Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC
Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Kunci kontak  “ON “
Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan dibawah standar
Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan mencapai standar
Digram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Rotor coil putus

More Related Content

What's hot

Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntHendy Winata
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkronNovia Putri
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikalfath756
 
Kelistrikan body guru
Kelistrikan body guruKelistrikan body guru
Kelistrikan body guruEko Supriyadi
 
Instalas motor-listrik
Instalas motor-listrikInstalas motor-listrik
Instalas motor-listrikAryo Guno
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkronRahmat Dani
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikRicky Bahar Syah
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)kurniapw
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listriksuparman unkhair
 
Sandi setya wibowo tugas motor ac
Sandi setya wibowo tugas motor acSandi setya wibowo tugas motor ac
Sandi setya wibowo tugas motor acSetyasandi
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORAndri Ebo
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikMisbahul Ilmi
 
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsuwitotabah
 

What's hot (20)

Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
 
Teori dasar motor AC
Teori dasar motor ACTeori dasar motor AC
Teori dasar motor AC
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 
Kelistrikan body guru
Kelistrikan body guruKelistrikan body guru
Kelistrikan body guru
 
Jenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor ListrikJenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor Listrik
 
Motor stater
Motor stater Motor stater
Motor stater
 
Instalas motor-listrik
Instalas motor-listrikInstalas motor-listrik
Instalas motor-listrik
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkron
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrik
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Sandi setya wibowo tugas motor ac
Sandi setya wibowo tugas motor acSandi setya wibowo tugas motor ac
Sandi setya wibowo tugas motor ac
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
 
Motor Listrik
Motor ListrikMotor Listrik
Motor Listrik
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
 
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motor
 

Similar to Charging system ruri

fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.pptfdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.pptZyusTry
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-SinkronDasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkronmasterunedo
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Djodi Antono
 
KLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptx
KLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptxKLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptx
KLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptxinoriyuzuriha15
 
Prinsip kerja alternator
Prinsip kerja alternatorPrinsip kerja alternator
Prinsip kerja alternatoraguspramono75
 
Dasar Kelistrikan.pptx
Dasar Kelistrikan.pptxDasar Kelistrikan.pptx
Dasar Kelistrikan.pptxssuser5d2927
 
Teknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrikTeknik tenaga listrik
Teknik tenaga listriknanangekoc
 

Similar to Charging system ruri (20)

fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.pptfdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-SinkronDasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
 
Makalahmotordc
MakalahmotordcMakalahmotordc
Makalahmotordc
 
Bahan makalah aktuator
Bahan makalah aktuatorBahan makalah aktuator
Bahan makalah aktuator
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
 
TRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptxTRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptx
 
Makalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrikMakalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrik
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
KLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptx
KLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptxKLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptx
KLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptx
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx
 
Paper Generator AC
Paper Generator ACPaper Generator AC
Paper Generator AC
 
Prinsip kerja alternator
Prinsip kerja alternatorPrinsip kerja alternator
Prinsip kerja alternator
 
GENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptxGENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptx
 
Dasar Kelistrikan.pptx
Dasar Kelistrikan.pptxDasar Kelistrikan.pptx
Dasar Kelistrikan.pptx
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
generator-ac-dc
generator-ac-dcgenerator-ac-dc
generator-ac-dc
 
538 1044-1-sm
538 1044-1-sm538 1044-1-sm
538 1044-1-sm
 
Teknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrikTeknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrik
 

More from PONPES AL MUSANNI GEMOLONG SRAGEN

More from PONPES AL MUSANNI GEMOLONG SRAGEN (20)

Motordiesel 101201005353-phpapp01
Motordiesel 101201005353-phpapp01Motordiesel 101201005353-phpapp01
Motordiesel 101201005353-phpapp01
 
Motorbakar 100816022911-phpapp01
Motorbakar 100816022911-phpapp01Motorbakar 100816022911-phpapp01
Motorbakar 100816022911-phpapp01
 
Propeller shaft & drive shaft ruri
Propeller shaft & drive shaft ruriPropeller shaft & drive shaft ruri
Propeller shaft & drive shaft ruri
 
Differential & axle ruri
Differential & axle ruriDifferential & axle ruri
Differential & axle ruri
 
Transmisi manual ruri
Transmisi manual ruriTransmisi manual ruri
Transmisi manual ruri
 
Clutch(kopling) ruri
Clutch(kopling) ruriClutch(kopling) ruri
Clutch(kopling) ruri
 
Suspension ruri
Suspension ruriSuspension ruri
Suspension ruri
 
Stater ruri
Stater ruriStater ruri
Stater ruri
 
Cooling system ruri
Cooling system ruriCooling system ruri
Cooling system ruri
 
Brake sistem ruri
Brake sistem ruriBrake sistem ruri
Brake sistem ruri
 
Ignition system ruri
Ignition system ruriIgnition system ruri
Ignition system ruri
 
Info msn diesel ruri
Info msn diesel ruriInfo msn diesel ruri
Info msn diesel ruri
 
Macam2 timing ruri
Macam2 timing ruriMacam2 timing ruri
Macam2 timing ruri
 
Macam2 timing
Macam2 timingMacam2 timing
Macam2 timing
 
Fuel system ruri
Fuel system ruriFuel system ruri
Fuel system ruri
 
Sistem bahan bakar ruri
Sistem bahan bakar ruriSistem bahan bakar ruri
Sistem bahan bakar ruri
 
Bahan bakar & pelumas ruri
Bahan bakar & pelumas ruriBahan bakar & pelumas ruri
Bahan bakar & pelumas ruri
 
Komponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruriKomponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruri
 
Keselamatan kerja ruri
Keselamatan kerja ruriKeselamatan kerja ruri
Keselamatan kerja ruri
 
Fundamental of el listrik dasar ruri
Fundamental of el listrik dasar ruriFundamental of el listrik dasar ruri
Fundamental of el listrik dasar ruri
 

Recently uploaded

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Charging system ruri

  • 1. BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup.
  • 2. MENGUKUR BERAT JENIS ELEKTROLIT Cara paling sederhana untuk mengukur berat jenis electrolit adalah menggunakan Hydrometer. Skala dibaca dengan meletakkan sejajar dengan permukaan cairan. Pembacaan yang benar, adalah pada minikus atas
  • 3. BERAT JENIS ELEKTROLIT Berat jenis electrolit baterai, akan akan berubah jika temperaturenya berubah. Setiap terjadi perubahan 1 o C, maka berat jenis baterai akan berubah 0,0007 Hubungan antara berat jenis elektrolit dan isi baterai ditunjukkan seperti gambar disamping. Umumnya jika temperatur ruangan adalah 20 o C dan berat jenis elektrolit adalah 1,26 maka kapasitas isi baterai tersebut dalam kondisi penuh.
  • 4. MENENTUKAN BESAR ARUS PENGISIAN BATERAI Untuk menjaga agar baterai kita awet, maka pada saat kita akan melakukan penyetruman baterai, besarnya arus yang kita masukkan tidak lebih dari 10%, dari kapasitas kekosongan baterai. Berdasarkan grafik disamping kita dapat menghitung berapa tingkat kekosongan baterai, dan berapa besar arus yang harus kita masukkan. Contoh : Kode baterai NS40 Kapasitas arus yang dapat disimpan baterai tersebut adalah 32AH Jika hasil pengukuran BJ elektrolit menunjukkan 1,20 maka tingkat kekeosongan baterai tersebut adalah ½ Jadi arus yang dibenarkan untuk pengisian baterai adalah : 0,5 x 32x10% = 1,6 amper
  • 5.
  • 6. Prinsip dasar Hukum Faraday Bila sebuah konduktor digerakkan didalam medan magnet, maka akan timbul arus induksi pada konduktor tersebut.
  • 7. Hukum tangan kanan Fleming Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya magnet, maka gaya gerak listrik akan mengalir ke kiri.
  • 8. Besar gaya gerak listrik Bila perubahan medan magnet berlangsung sangat cepat, maka gaya gerak listrik yang dibangkitkan akan semakin besar. Rumus : E = N x d dt E Gaya gerak listrik N Jumlah gulungan d Perubahan flux magnet dt Waktu
  • 9. Prinsip generator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan di dalam medan magnet
  • 10. Prinsip alternator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan magnet listrik di dalam kumparan
  • 11. Pembangkitan arus bolak - balik Hubungan antara arus yang dibangkitkan pada kawat penghantar dengan posisi magnet seperti ditunjukkan pada gambar diatas Arus dengan satu gelombang seperti diatas disebut single phase Perubahan gelombang setiap 360 0 disebut frekwensi Pembangkitan arus single phase
  • 12. Pembangkitan arus bolak - balik Pembangkitan arus tiga phase Agar lebih efisien dalam pembangkitan arus, pada mobil dilengkapi dengan alternator 3 phase. Jarak dari masing - masing gulungan dibuat 120 0
  • 13. Cara penyambungan 3 phase Hubungan “ Y “ ( star / bintang ) N Ujung dari setiap kumparan dihubungkan menjadi satu, dimana titik tengah kumparan itu disebut titik Netral ( N )
  • 14. Cara penyambungan 3 phase Hubungan Delta Ujung dari tiap – tiap kumparan dihubungkan ke awal kumparan dari kumparan yang lain. Ini berarti ketiga kumparan dihubungkan secara seri
  • 15. Penyearahan Proses penyearahan adalah untuk merubah arus bolak – balik menjadi arus searah. Proses penyearahan ini menggunakan diode, penggunaan diodenya bermacam – macam Ada yang menggunakan 6, 8, 9 atau 11 diode Catatan : Dilarang melepas baterai pada saat mesin hidup, ini akan menyebabkan diode rusak ( jebol ) akibat arus besar yang melewati diode tersebut.
  • 16. Hasil penyearahan Arus tiga phase
  • 19. Rotor Fungsi : Untuk membangkitkan medan magnet Pada beberapa jenis alternator , fan dijad i kan satu dengan rotor sehingga ukurannya menjadi lebih kecil & kompak
  • 20. Fungsi : Untuk membangkitkan arus listrik bolak - balik Stator
  • 21. Rectifier Fungsi : Rectifier berfungsi untuk merubah arus AC menjadi DC Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas
  • 22. Pulley Berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari mesin untuk memutar rotor Rasio pulley alternator terhadap pulley crankshaft 1,8 – 2,2 : 1
  • 23. End frame Fungsi : Untuk memegang bagian bagian alternator
  • 24. Regulator Uraian Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bervariasi tergantung dari kecepatan putaran dan banyaknya beban Untuk itu digunakanlah regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator agar tetap konstan
  • 25. Regulator tipe kontak point Terdiri dari : Voltage regulator , untuk mengatur tegangan Voltage relay, untuk mematikan lampu CHG ( charging )
  • 26. Cara kerja Kecepatan rendah ke sedang Saat kecepatan rendah arus yang dihasilkan alternator masih kecil sehingga yang mengalir ke voltage regulator juga kecil, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) belum mampu menarik Po Arus yang mengalir ke rotor coil ( F ) melalui P1 ke Po Saat kecepatan mesin naik, arus yang dihasilkan alternator juga naik sehingga arus yang mengalir ke voltage regulator naik, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) mampu menarik Po lepas dari P1
  • 27. Cara kerja Kecepatan tinggi Saat kecepatan sedang posisi Po mengambang Jika putaran mesin makin tinggi maka arus yang mengalir ke voltage regulator akan semakin besar, dan kemagnetan pada voltage coil semakin kuat sehingga mampu menarik Po untuk berhubungan dengan P2
  • 28. Sitim pengisian dengan regulator tipe kontak point
  • 29. Cara kerja Kunci kontak “ON “ mesin belum berputar
  • 30. Cara kerja Mesin hidup kecepatan rendah
  • 31. Cara kerja Mesin hidup kecepatan tinggi
  • 32. Alternator dengan dioda netral ( neutral point dioda )
  • 34. Cara kerja Tegangan pada titik netral bukan hanya DC tetapi juga AC. Tegangan AC timbul di N sebagai hasil dari tegangan harmonik ketiga yang diinduksikan pada tiap phase oleh aliran output dan tepat pada phase yang sama. Jadi tegangan pada titik netral lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan output, arus akan mengalir melalui dioda yang dipasang antara titik netral dan terminal output.
  • 35. Alternator dengan IC regulator
  • 36.
  • 37. Cara kerja IC regulator Saat tegangan output pada terminal B rendah Tegangan output belum dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ Off “ Tegangan output mengalir ke base Tr1 melalui resistor R dan Tr 1 “ On “ Arus yang ke rotor coil melaui B – rotor coil – F – Tr1 ( on ) – E ( massa )
  • 38. Tegangan output sudah dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ On “ dan Tr1 “ Off “ Arus yang ke rotor coil terputus Cara kerja IC regulator Saat tegangan output pada terminal B tinggi
  • 39. Diagram kerja IC regulator tipe B
  • 40. Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Kunci kontak “ON “
  • 41. Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S dibawah 14,7 volt
  • 42. Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S diatas 14,7 volt
  • 43. Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Jika rotor coil putus
  • 45. Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC
  • 46. Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Kunci kontak “ON “
  • 47. Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan dibawah standar
  • 48. Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan mencapai standar
  • 49. Digram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Rotor coil putus