SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
1 
Penelitian Pendidikan Fisika 
BAB I 
HAKEKAT PENELITIAN 
Indikator 
1. Menjelaskan definisi penelitian 
2. Mengidentifikasi karakteristik penelitian 
3. Menjelaskan ruang lingkup penelitian pendidikan 
4. Mengidentifikasi jenis-jenis penelitian 
Pendahuluan 
Pernahkah anda mengajukan pertanyaan “Mengapa seseorang melakukan 
penelitian?”. Menurut Sukmadinata (2007:2) setidaknya ada empat alasan yang 
mendasari seseorang melakukan penelitian. Keempat alasan tersebut adalah 
1. Pengetahuan, pemahama, dan kemampuan manusia yang sangat terbatas 
dibandingkan lingkungannya yang begitu luas. 
2. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau yang dikenal dengan istilah 
curiosity. Manusia selalu bertanya tentang apa, bagaimana, mengapa, dsb. 
3. Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, 
ancaman, kesulitan baik dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitar serta 
lingkungan kerjanya yang menuntut adanya suatu jawaban atau solusi. Tidak semua 
kesulitan dapat segera dipecahkan dan menemukan solusi. Masalah yang pelik dan 
kompleks membutuhkan penelitian untuk pemecahan dan penyelesaiannya. 
4. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah diperoleh, dicapai, dikuasai, dan 
dimiliki. Manusia selalu ingin lebih baik dan lebih sempurna yang dapat dicapai 
melalui penelitian, baik penelitian sederhana maupun kompleks. 
A. Pengertian Penelitian 
Istilah penelitian, riset dan penyelidikan merupakan istilah-istilah yang sering 
dipakai secara bergantian. Dalam bahasa kita sehari-hari, istilah penelitian atau riset 
(research, dalam bahasa inggris) kadang kala disamaartikan dengan istilah 
penyelidikan. Kedua istilah ini dalam penggunaan sehari-hari mengendung pengertian,
2 
Penelitian Pendidikan Fisika 
yaitu sebagai suatu upaya untuk memperoleh informasi atau fakta atau data. Namun 
dalam penggunaannya di dalam dunia pendidikan, istilah penyelidikan kurang banyak 
dipakai dibandingkan istilah penelitian. Penelitian ilmiah adalah suatu uasaha 
penyelidikan yang sistematis dan cermat tentang suatu pokok persoalan atau subjek 
tertentu untuk menemukan atau meperbaiki fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi-aplikasi 
(Setyosari, 2010:28-29). 
Penelitian merupakan berkenaan dengan aplikasi pengetahuan metode ilmiah guna 
memecahkan masalah (Vockell & Asher dalam Setyosari, 2010:28). Definisi penelitian 
menurut Setyosari (2010:14) sendiri merupakan penerapan pendekatan ilmiah (scientific 
approach) pada pengkajian atau studi tentang suatu masalah. Penelitian merupakan 
suatu cara yang tepat dan sangat berguna dalam memperoleh informasi yang sahih dan 
dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan penelitian ilmiah adalah untuk menemukan 
jawaban atas suatu masalah yang berarti (signifikan) dengan melalui pendekatan-pendekatan 
atau prosedur-prosedur ilmiah. Penelitian pendidikan memilki sifat empiris-objektif. 
Artinya, siapa pun yang melakukan, asal dengan metode dan objek yang sama, 
hasilnya dapat dibuktikan dan relatif sama. Relatif sama berarti hasil-hasil itu mendekati 
sama, apabila terjadi perbedaan hasil pastilah ada sesuatu yang menyebabkan berbeda, 
apakah itu kondisi, perlakuan, subjek penelitian, dan sebagainya. 
Sedangkan, menurut Sukmadinta (2007:5) secara umum penelitian diartikan 
sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis 
dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data 
menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, 
eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Penelitian 
merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan, dan menguji 
teori. McMillan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986), ada lima langkah 
pengembangan pengetahuan melalui penelitian (1) mengidentifikasi masalah penelitian, 
(2) melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan 
(sintesis) dan mereviu, dan (5) menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana. 
Lalu apakah penelitian pendidikan itu? Penelitian pendidikan adalah suatu usaha 
atau kegiatan yang diarahkan pada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang 
peristiwa-peristiwa yang menarik perhatian (menjadi pusat perhatian) para pendidik 
dalam lingkup pendidikan. Tujuan penelitian pendidikan sebagai dengan batasan ini
3 
Penelitian Pendidikan Fisika 
adalah ingin menemukan prinsip-prinsip umum, atau menafsirkan perilaku atau tingkah 
laku yang dapat digunakan dalam siatuasi tertentu untuk mengendalikan (mengontrol) 
kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan. Dengan kata lain, tujuan peneltian 
pendidikan adalah untuk menjelaskan gejala atau fenomena alamiah dan memverifikasi 
teori guna mendapatkan teori ilmiah untuk kepentingan pendidikan (Setyosari, 
2010:32). 
B. Karakteristik Penelitian 
Menurut Sukmadinata (2007:7) karakteristik dari penelitian, terutama penelitian 
pendidikan adalah sebagai berikut. 
1. Objektivitas 
Penelitian harus memiliki objektivitas (objectivity) baik dalam karakteristik 
maupun prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari 
bias dan subjektivitas. Objektivitas menunjukkan kualitas data yang dihasilkan 
dari prosedur yang digunakan yang dikontrol dari bias dan subjektivitas 
(Sukmadinata, 2007:7-8). 
2. Ketepatan 
Penelitian harus memiliki tingkat ketepatan atau precision, instrumen 
pengumpulan data yang digunakan harus memiliki validitas dan reliabilitas yang 
memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisis yang tepat. 
Pada penelitian kuantitatif hasilnya dapat diulang dan diperluan. Sedangkan, 
pada penelitian kualitatif memiliki sifat reflektif dan tingkat komparasi yang 
konstan (Sukmadinata, 2007:8). 
3. Verfikasi 
Penelitian dapat diverifikasi dalam artian dapat dikonfirmasikan, direvisi 
dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi pada penelitian 
kualitatif dan kuantitatif berbeda. Penelitian kualitatif, memberikan verifikasi 
deskriptif (Sukmadinata, 2007:8). 
4. Penjelasan Ringkas 
Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks 
ke dalam penjelasan yang singkat. Pada penelitian kuantitatif penjelasan singkat
4 
Penelitian Pendidikan Fisika 
tersebut berbentuk generalisasi. Namun, pada penelitian kualitatif berbentuk 
deskriptif tentang haal-hal yang esensial atau pokok (Sukmadinata, 2007:8). 
5. Empiris 
Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Penelitian 
ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat. Pada umumnya, sikap 
empiris menuntut penghilangan pengalaman dan sikap pribadi. Pada penelitian, 
suatu kesimpulan yang empiris didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang 
diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematik, bukan 
berdasarkan pedapat atau kekuasaan (Sukmadinata, 2007:8-9). 
6. Penalaran Logis 
Penalaran merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika 
deduktif atau induktif. Penelaran deduktif, penarikan kesimpulannya dari umum 
ke khusus. Pada penalaran deduktif, bila premisnya maka kesimpulannya 
otomatis benar. Logika deduktif dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan 
baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah) yang ada. Sedangkan pada pealaran 
induktif, peneliti menarik kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan hasil 
sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa). Kesimpulan 
dibatasi oleh jumlah dan karakteristik dari kasus yang diamati (Sukmadinata, 
2007:9). 
7. Kesimpulan Kondisional 
Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut. Penelitian perilaku dan 
ilmu kealamaan, tidak menghasilkan kepastian, sekalipun kepastian relatif. 
Semua yang dihasilkannya adalah pengetahuan probabilistik. Penelitian boleh 
dikatakan hanya mereduksi ketidaktentuan. 
Sedangkan menurut Tuckman dalam Setyosari (2010:15) terdapat lima karakteristik 
penelitian yaitu 
1. Sistematis 
Penelitian merupakan suatu proses yang terstruktur (structured process), 
yaitu adanya aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang dilakukan, yaitu kaidah 
yang dilakukan sistematis. Sistematis artinya mengikuti suatu pola urutan tetap
5 
Penelitian Pendidikan Fisika 
dari komponen sistem tersebut. Pola urutan yang merupakan aspek-aspek dalam 
penelitian saling berkaitan satu sama lain (Setyosari, 2010:15). 
2. Logis 
Penelitian mengikuti suatu sistem yang menggunakan logika berpikir yang 
dapat diaplikasikan pada berbagai bidang keilmuan. Melalui pengujian secara 
logis tentang prosedur-prosedur yang diterapkan dalam suatu eksperimen, 
berkaiatan dengan persyaratan-persyaratan secara internal, peneliti dapat 
mengecek validitas kesimpulan yang digambarkan atau diuraikan. Dengan cara 
menerapkan logika, peneliti mungkin juga dapat mengecek generalisasi dalam 
konteks validitas eksternalnya. Logika penelitian yang valid membuat penelitian 
itu menjadi penelitian itu menjadi alat yang ampuh dan canggih dalam membuat 
suatu keputusan dan kesimpulan. Suatu hasil penelitian tidak hanya 
dideskripsikan begitu saja, tetapi sebuah temuan perlu ada kajian rasional, 
analisis, dan kritis dengan mendasarkan pada logika berpikir tertentu (Setyosari, 
2010:16). 
3. Empiris 
Penelitian memiliki suatu acuan yang berdasarkan realitas (a reality-reference). 
Banyak kesimpulan yang bersifat abstrak, yang mungkin mendahului 
penelitian, tetapi hasil analisis data penelitian merupakan suatu hasil akhir dari 
penelitian. Bersifat abstrak, artinya tanpa didukung oleh hasil penelitian lebih 
dahulu. Pengumpulan data dalam penelitian itulah yang menandai penelitian 
sebagai suatu proses penelitian (Setyosari, 2010:16-17). 
4. Reduksi 
Proses reduksi adalah menrjemahkan realitas empiris ke arah hal yang lebih 
konseptual dan abstrak. Proses reduksi dimaksudkan untuk memahami 
hubungan-hubungan antara peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian dan 
meramalkan bagaimana hubungan-hubungan itu mungkin diterapkan dalam 
konsteks yang lain. Proses reduksi seperti ini memungkinkan penelitian untuk 
menjelaskan (to explain) bukan sekedar menggambarkan (to describe) 
(Setyosari, 2010:17-18). 
5. Pengulangan dan Dapat Ditransmisi (Replikasi)
6 
Penelitian Pendidikan Fisika 
Hasil penelitian itu direkam, digeneralisasikan, dan direplikasi (diulang-ulang). 
Penelitian pada dasarnya bukan sekedar penghasil pemecahan masalah 
sementara (tentative), tetapi hasil penelitian dapat dipakai untuk memberikan 
pemecahan yang lebih aplikatif. Dengan demikian, pihak-pihak lain selain 
peneliti itu sendiri dapat menggunakan hasil-hasil penelitian, dan seseorang 
peneliti mungkin juga mendasarkan hasil penelitian itu untuk penelitian yang 
lain. Lagi pula, proses dan prosedur penelitian itu sendiri dapat diambil alih, 
yang memunkinkan pihak lain mereplikasikannya dan menilai validitasnya. Sifat 
dapat ditransmisi ini merupakan suatu hal yang amat penting dalam peranannya 
baik sebagai pengembangan penguatan maupun pembuatan keputusan. 
Itulah sebabnya, penelitian dianggap sebagai suatu proses yang dapat 
diulang dan ditransmisikan. Suatu proses yang dapat diulang, artinya penelitian 
dapat dilakukan kembali dengan cara atau metode yang sama dan mungkin juga 
menggunakan subjek dan setting yang berbeda dan lebih luas untuk memperoleh 
validasi hasil. Dengan menggunakan metode dan subjek lebih luas, maka hasil 
penelitian dapat digeneralisasikan. Penelitian dapat ditransmisikan, artinya dapat 
dipakai untuk kepentingan pemecahan masalah yang lebih luas (Setyosari, 
2010:18). 
C. RUANG LINGKUP PENELITIAN PENDIDIKAN 
1. Lingkup Penelitian Pendidikan 
Pendidikan Teoritis 
a) Kajian filosofis tentang pendidikan: idealisme, realisme, 
pragmatism,eksistensialisme. 
b) Pendidikan dalam orientasi: transmisi, transaksi dan transformasi. 
c) Konsep-konsep pendidikan: Progesivisme, teknologi pendidikan dan 
pendidikan pribadi. 
Pendidikan Praktis 
a) Berdasarkan lingkungan dan kelompok usia meliputi 
1) Pendidikan dalam keluarga, 
2) Pendidikan luar sekolah, 
3) Pendidikan di sekolah,
7 
Penelitian Pendidikan Fisika 
4) Pendidikan usia dini, 
5) Pendidikan orang dewasa. 
b) Berdasarkan jenjang meliputi 
1) Pendidikan jenjang sekolah dasar, 
2) Pendidikan jenjang sekolah menengah, 
3) Pendidikan jenjang perguruan tinggi. 
c) Berdasarkan bidang studi meliputi 
1) Pendidikan agama, 
2) Pendidikan bahasa, 
3) Pendidikan sosial, 
4) Pendidikan 
kewarganegaraan, 
5) Pendidikan matematika, 
6) Pendidikan sain, 
7) Pendidikan olah raga, 
8) Pendidikan kesehatan, 
9) Pendidikan seni, 
10) Pendidikan teknologi, 
11) Pendidikan keterampilan 
d) Berdasarkan jenis meliputi 
1) Pendidikan umum, 
2) Pendidikan khusus, 
3) Pendidikan kejuruan, 
4) Pendidikan luar biasa 
2. Lingkup Penelitian Kurikulum dan Pembelajaran 
a. Kurikulum teoritis (penelitian dasar): 
- Teori-teori desain dan rekayasa kurikulum 
- Teori-teori pengajaran/pembelajaran 
- Teori-teori belajar 
- Teori-teori evaluasi 
b. Kurikulum praktis (Penelitian terapan dan evaluatif) 
- Kurikulum sebagai rencana (curriculum design) 
- Komponen desain kurikulum 
- Model-model desain kurikulum 
- Model-model desain pengajaran/pembelajaran 
- Model-model desain penggunaan sumber belajar 
- Model-model esain evaluasi hasil belajar
8 
Penelitian Pendidikan Fisika 
- Model-model desain pengelolaan kurikulum 
c. Penyusunan kurikulum 
- Penyusunan desain kurikulum : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang 
- Penyusunan desain pengajaran/pembelajaran : Umum, Perbidang 
Studi, Perjenjang 
- Penyusunan desain pemanfaatan sumber belajar : Umum, Perbidang 
Studi, Perjenjang 
- Penyusunan desain evaluasi : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang 
- Penyusunan desain pengelolaan kurikulum : Umum, Perbidang Studi, 
Perjenjang 
d. Implementasi kurikulum 
- Implementasi kurikulum : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang 
- Implementasi pengajaran / pembelajaran : Umum, Perbidang Studi, 
Perjenjang 
- Implementasi pemanfaatan sumber belajar : Umum, Perbidang Studi, 
Perjenjang 
- Implementasi evaluasi : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang 
- Implementasi pengelolaan kurikulum : Umum, Perjenjang 
e. Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum 
- Evaluasi dan penyempernuaan kurikulum : Umum, Perbidang Studi, 
Perjenjang 
- Evaluasi dan penyempurnaan pengajaran / pembelajaran : Umum, 
Perbidang Studi, Perjenjang 
- Evaluasi dan penyempurnaan pemanfaatan sumbebbr belajar : Umum, 
Perbidang Studi, Perjenjang 
- Evaluasi dan penyempurnaan evaluasi : Umum, Perbidang Studi, 
Perjenjang 
- Evaluasi dan penyempurnaan pengelolaan kurikulum : Umum, 
Perjenjang 
f. Manajemen kurikulum 
- Manajemen kurikulum lingkup dinas 
- Manajemen kurikulum lingkup sekolah / perguruan tinggi
9 
Penelitian Pendidikan Fisika 
3. Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Manajemen Pendidikan 
a. Lingkup manajemen pendidikan teoritis 
1) Teori manajemen 
2) Teori kepemimpinan 
3) Teori kebijakan 
4) Teori perencanaan 
5) Teori pengendalian, penjaminan 
b. Lingkup manajemen pendidikan teoritis praktis 
1) Kepemimpinan 
- Gaya / style 
- Fungsi kepemimpinan 
- Kepemimpinan dan teknologi 
- Keterampilan memimpin 
2) Model-model manajemen 
- Management by objective 
- Technology based management 
- School based management 
- Community based management 
- Centralized-desentralized management 
3) Berdasarkan proses manajemen 
- Perencanaan 
- Penyusunan staf 
- Pengorganisasian 
- Penggerakan 
- Pengkoordinasian 
- Pengkomunikasian 
- Pengendalian / penjaminan 
- Pengawasan / pembinaan 
- Evaluasi 
- Laporan 
c. Berdasarkan komponen / segi yang dikelola 
1) Manajemen program pendidikan 
- Manajeman kurikulum 
- Manajemen pembelaaran 
- Manajemen evaluasi 
2) Berdasarkan komponen pendidikan 
- Manajemen pembinaan siswa / mahasiswa 
- Manajemen penelitian dan pengembangan
10 
Penelitian Pendidikan Fisika 
- Manajemen kerjasama dan layanan pada masyarakat 
- Manajemen personil 
- Manajemen sarana dan prasarana 
- Manajemen media & sumber belajar 
- Manajemen keuangan 
- Manajemen 
3) Berdasarkan lingkup 
- Manajemen sekolah / Jurusan / Fakultas / Universitas 
- Manajemen pendidikan luar sekolah 
- Manajemen pendidikan dasar 
- Manajemen pendidikan menengah 
- Manajemen pendidikan tinggi 
- Manajemen pendidikan lingkup dinas 
D. JENIS-JENIS PENELITIAN 
1. Berdasarkan Pendekatannya 
Menurut Sukmadinata berdasarkan pendekatannya, secara garis besar 
penelitian dibedakan menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. 
penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan 
memahami makna yang – oleh sejumlah individu atau sekelompok orang – 
dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Sedangkan penelitian 
kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan 
cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur-biasanya 
dengan instrumen-instrumen penelitian-sehingga data yang terdiri dari angka-angka 
dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik (Creswell, 2013:4-5). 
Kedua penelitian tersebut memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian 
yang berbeda (Sukmadinata, 2007:12). 
a. Asumsi tentang Realita 
Penelitian kuantitatif didasarkan pada konsep positivisme yang bertolak 
dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari 
kepercayaan dan perasaan-perasaan individual. Sedangkan, penelitian 
kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang memiliki pandangan
11 
Penelitian Pendidikan Fisika 
bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang 
tidak bisa dipisah. 
b. Tujuan Penelitian 
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan 
sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian 
kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari 
perspektif partisipan. Ini diperoleh melalui pengamatan partisipatif dalam 
kehidupan orang-orang yang menjadi partisipan. 
c. Metode dan Proses Penelitian 
Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau 
prosedur baku yang menjadi pegangan para peneliti. Penelitian kualitatif 
menggunakan strategii dan prosedur penelitian yang sangat fleksibel. 
Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka (emergent 
design) yang disempurnakan selama pengumpulan data. Penelitian kuantitatif 
menggunakan rancangan penelitian tertutup, sudah tersusun sempurna 
sebelum pengumpulan data dilakukan. 
d. Kajian Khas 
Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental 
atau korelasional sebagian kajian khasnya (protypical studies) untuk 
mengurangi kekeliruan, bias, variabel-variabel ekstraneus. Penelitian kulitatif 
menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspekti dalam 
siatuasi yang diteliti, sebagai ciri khasnya. Pada penelitian kuantitatif bias dan 
subjektivitas sangat dihindari, sedangkan dalam penelitian kualitatif hal-hal 
subjektif termasuk yang diperhitungkan dalam pengumpulan dan analisis. 
e. Peranan Peneliti 
Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah 
dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada 
penelitian kualitatif peneliti lebur (immersed) dengan situasi yang diteliti. 
Peneliti adalah pengunpul data, orang yang ahli dan memiliki kesiapan penuh 
untuk memahami siatuasi, ia peneliti sekaligus sebagai instrumen. Penelitian 
kualitatif diesebut juga sebagai “penelitian subjektif “ (disciplened 
subjectivity) atau “penelitian reflektif” (reflectivity), peneliti melakukan
12 
Penelitian Pendidikan Fisika 
pengujian sendiri secara kritis (critical self examination) selama proses 
penelitian. 
f. Pentingnya Konteks dalam Penelitian 
Penelitian kuantitatif diarahkan pada menemukan generalisasi universal 
ang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebalikya, meyakini 
pengaruh situasi terhadap hal yang diamati. 
Secara garis besar perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif ditabelkan secara 
mendetail oleh Setyasari pada tabel di bawah ini. 
Tabel 1. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif menurut Setyosari (2010:38-39) 
No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif 
1 Menganggap sebuah realitas sosial 
secara objektif 
Menganggap realitas sosial dikonstruksi 
oleh partisipan yang terlibat di 
dalamnya 
2 Menganggap realitas sosial itu relatif 
tetap terhadap waktu dan tempat 
Menganggap realitas soasial selalu 
berubah sesuai situasi 
3 Memandang hubungan sebab akibat 
antar fenomena sosial dari perspektif 
mekanistik 
Menentukan manusia sebagai peran 
utama dalam hubungan sebab akibat 
antar fenomena sosial 
4 Bertindak objektif, tidak memihak 
terhadap partisipan penelitian 
Terlibat dalam kancah penelitian, 
menempatkan dalam setting penelitian 
5 Mengkaji populasi atau sampel yang 
mempresetasikan populasi 
Mengkaji kasus-kasus 
6 Mengkaji perilaku dan fenomena yang 
dapat diamati 
Mengkaji makna yang ada di balik 
perilaku dan fenomena internal 
7 Mengkaji perilaku manusia secara alami 
atau dirancang 
Mengkaji manusia tidak dalam siatuasi 
alami 
8 Menganalisis realita sosial dalam bentuk 
variabel 
Melakukan pengamatan secara 
menyeluruh kejadian tindak sosial 
9 Menggunakan konsep dan teori yang 
terbentuk sebelumnya 
Menemukan konsep dan teori setelah 
data dikumpulkan 
10 Menghasilkan data numerikal untuk 
menyajikan lingkungan sosial 
Menghasilkan data verbal dan gambar 
untuk memprsentasikan lingkungan 
sosial 
11 Menggunakan metode statistik untuk 
menganalisis data 
Menggunakan induksi analitis untuk 
menganalisis data 
12 Menggunakan prosedur inferensial 
untuk menggeneralisasikan temuan-temuan 
dari suatu sampel kepada 
populasi 
Menggeneralisasi temuan-temuan kasus 
dengan mencari kasus-kasus lain yang 
sama 
13 Menyajikan laporan bersifat objektif Menyajikan laporan yang bersifat
13 
Penelitian Pendidikan Fisika 
tentang hasil penelitian interpretatif yang dibangun dari 
pandangan peneliti terhadap data dan 
sadar bahwa pembaca akan membangun 
konstruksi mereka sendiri dari hasil 
laporan tersebut. 
2. Berdasarkan Fungsinya 
Secara umum dan mendasar penelitian dapat dibedakan menjadi tiga yaitu 
penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan 
penelitian evaluatif (evaluative research). Penjelasan ketiga penelitian tersebut 
adalah sebagai berikut. 
a. Penelitian Dasar 
Penelitian dasar (basic research) disebut juga sebagai penelitian murni 
(pure research) atau penelitian pokok (fundamental research), diarahkan pada 
pengujian teori, dan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya 
untuk kepentingan praktik. Penelitian ini meberikan sumbangan besar terhadap 
pengembangan dan pengujian teroi-teori. Bertolak dari suatu teori, prinsip 
dasar atau generalisasi, penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, 
menjelaskan, dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan sosial. Penelitian 
dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Hasil-hasil 
penelitian dasar mempengaruhi kehidupan praktis setelah periode waktu 
tertentu, sebab pengetahuan baru akan memberikan tantangan terhadap nilai-dogma 
yang telah terbentuk. Tujuan penelitian dasar adalah (1) menambah 
pengetahuan dengan prinsip dasar dan hukum ilmiah dan (2) meningkatkan 
pencarian dan metodologi ilmiah. 
b. Penelitian Terapan 
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan keyataan-kenyataan 
praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan 
oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Berfungsi untuk menghaasilkan 
pengetahuan untuk mencari solusi tentang masalah-masalah dalam bidang 
tertentu. Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah, mengetahui 
hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang tertentu. Penelitian terapan 
mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta 
mendorong pengembangan metodologi.
14 
Penelitian Pendidikan Fisika 
c. Penelitian Evaluatif 
Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan 
dalam satu unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, 
proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, 
ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat, sumbangan dan 
kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Penelitian evaluatif berbeda 
dengan evaluasi formal. Evaluasi formal bisa dilakukan oleh para peneliti atau 
pelaksana dalam bidangnya, tidak membutuhkan latihan-latihan khusus. Untuk 
melakukan penelitian evaluatif membutuhkan latihan khusus dalam beberapa 
disiplin ilmu, metodologi dan ketrampilan berhubungan dan komunikasi secara 
interpersonal. Penelitian evaluatif yang bersifat komprehensif membutuhkan 
data kuantitatif dan kualitatif dari studi terkait yang dilaksanakan dalam 
berbagai tahapan kegiatan. Hasil penelitian valuatif kurang bersifat 
generalisasi, sebab evaluasi lebih terkait dengan kegiatan yang berlangsung 
dalam unit tertentu. 
Tabel 2. Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluatif 
Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif 
Bidang 
Penelitian 
Penelitian bidang 
fisik, perilaku dan 
sosial 
Bidang aplikasi : 
kedokteran, 
rekayasa, pendidikan 
Pelaksanaan 
berbagai kegiatan, 
program pada 
berbagai tempat & 
lembaga 
Tujuan Mengui teori, dalil, 
prinsip dasar. 
Menentukan 
hubungan empiris 
antar fenomena dan 
mengadakan 
generalisasi analitis 
Menguji kegunaan 
teori dalam bidang 
tertentu. 
Menentukan 
hubungan empiris 
dan generalisasi 
analitis dalam 
bidang tertentu. 
Mengukur manfaat, 
sumbangan dan 
kelayakan program 
atau kegiatan 
tertentu 
Tingkat 
Generalisasi 
Abstrak, umum Umum tetapi dalam 
bidang tertentu 
Konkrit, spesifik 
dalam aspek tertentu. 
Diterapkan dalam 
praktik aspek 
tertentu 
Penggunaan 
Hasil 
Menembah 
pengetahuan ilmiah 
dari prinsip- prinsip 
dasar dan hukum 
Menambah 
pengetahuan yang 
didasarkan penelitian 
dalam bidang 
Menambah 
pengetahuan yang 
didasarkan penelitian 
tentang praktik
15 
Penelitian Pendidikan Fisika 
tertentu. 
Meningkatkan 
metodologi dan cara-cara 
Pencarian 
tertentu. 
Meningkatkan 
penelitian dan 
metodologi dalam 
bidang tertentu. 
tertentu. 
Meningkatkan 
penelitian dan 
metodologi tentang 
praktik tertentu. 
Membantu dalam 
penentuan keputusan 
dalam bidang 
tertentu. 
3. Jenis Penelitian Pendidikan, meliputi 
a. Penelitian Tindakan Kelas 
Menurut Setyosari (2010:47) penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan 
tuntutan kebutuhan bagi para guru sebagai pelaksana pembelajaran di tingkat 
kelas dengan maksud ingin atau memperbaiki apa yang telah dilakukannya. 
PTK menjadi suatu alat yang ampuh untuk mengubah dan memperbaiki 
keadaaan di lapangan. Penelitian ini memfokuskan pada masalah-masalah 
praktis, guna meperoleh pemecahan secepatnya. Secara sederhana dapat 
diungkapkan bahwa penelitian tindakan atau penelitian tindakan kelas adalah 
belajar sambil bekerja (learning by doing). Oleh sebab itu, penelitian ini 
disebut juga sebagai leaning by doing research. Menurut Ferrace dalam 
Setyosari (2010:48) penelitian tindakan kelas sering dilakukan secara 
kolaboratif oleh para guru untuk mencari pemecahan masalah sehari-hari yang 
dihadapi dalam kelas, problem nyata dalam kelas, atau mencari cara untuk 
meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. 
b. Penelitian Eksperimen 
Penelitian eksperimental (eperimental research), merupakan pendekatan 
penelitian kuantitatif yang penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan 
untuk menguji hubungan sebab-akibat. Pendekatan penelitian ini banyak 
digunakan dalam bidang sain termasuk fisika, hamir seluruhnya ditunjukkan 
untuk menguji pengaruh atau hubungan sebab akibat dari sesuatu atau beberapa 
hal atau variabel. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian 
yang cukup khas. Kekhasan tersebut diperlihatkan oleh dua hal, pertama 
penelitian eksperimen menguji secara langsung pengaruh suatu variabel
16 
Penelitian Pendidikan Fisika 
terhadap variabel lain, dan kedua menguji hipotesis hubungan sebab akibat 
(Sukmadinata, 2007:194). 
c. Penelitian dan Pengembangan 
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) 
adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk 
memperbaiki praktik. Penelitian dan pengembangan merupaka suatu proses 
atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau 
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. 
Produk tersebut tidak harus selalu benda atau perangkat keras (hardware), 
seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau labratorium, tetapi 
bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk 
pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, 
ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, 
evaluasi, manajemen, dll. Langkah-langkah proses penelitian dan 
pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang diawali dengan adanya 
kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan 
menggunakan suatu produk tertentu (sukmadinata, 2007:164-165). 
4. Berdasarkan Tujuannya meliputi 
a. Penelitian Deskriptif 
Penelitian dekskriptif (descriptive research) ditujukan untuk 
mendeskripsikan suatu keadaaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Pada 
studi ini peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan 
tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa 
berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan 
kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi yang cukup luas. Pada penelitian 
deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan dan 
pengukuran data yang berbentuk angka, atau pendekatan kualitatif, 
penggambaran keadaaan secara naratif kualitatif. Penelitian dekriptif dapat 
dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat tetapi dalam 
waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini disebut
17 
Penelitian Pendidikan Fisika 
penelitian deskriptif, sedang penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu 
yang panjang disebut penelitian longitudinal. 
b. Penelitian Prediktif 
Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi 
apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan 
hasil analisis keadaaan saat ini. Penelitian ini dilakukan melali penelitian yang 
bersifat korelasional (correlational studies) dan kecenderungan (trend studies). 
c. Penelitian Improftif 
Penelitian improtif (Improvotive Research) ditujukan untuk meperbaiki, 
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau 
pelaksanaan suatu program. Banyak kegiatan atau program dalam pelaksanaan 
pendidikan, seperti pelaksanaan : kurikulum, pembelajaran, evaluasi berbagai 
mata pelajaran, proram : praktik laboratorium, praktik ketrampilan, bimbingan 
siswa, ekstrakurikuler, pengawasan sekolah, layanan perpustakaan, perogram 
pelatihan pemimpin sekolah, guru, staff, administrasi, dll. Penelitian 
eksperimental sebagai bagian dari metode penelitian dan pengembangan atau 
sebagai metode tersendiri untuk mengetahui pengaruh dari suatu hal terhadap 
hal lainnya juga dapat dilakukan dalam penelitian improftif. 
d. Penelitian Eksplanatif 
Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk 
memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. 
Penelitian eksplanatif mencoba mencari kejelasan hubungan antar hal tersebut. 
Hubungan terbentuk bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling 
hubungan, sumbangan atau kontribusi satu variabel terhadap variabel lainnya 
ataupun hubungan sebab akibat.

More Related Content

What's hot

Konsep dasar penelitian pendidikan
Konsep dasar penelitian pendidikanKonsep dasar penelitian pendidikan
Konsep dasar penelitian pendidikanIBNU UBAIDILAH
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitianFela Aziiza
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFSanjaya Koembara
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxM Agphin Ramadhan
 
Landasan teori dan hipotesis mpp
Landasan teori dan hipotesis mppLandasan teori dan hipotesis mpp
Landasan teori dan hipotesis mppDhanar Atmaja
 
Konsep dasar-penelitian
Konsep dasar-penelitianKonsep dasar-penelitian
Konsep dasar-penelitianadult415
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianAlfaze Ghautama
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitianfikri asyura
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianFredika Ayu Lestari
 
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiahIlmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiahDedeKurnia15
 
Metode peneltian kuliah kuliah 1
Metode peneltian kuliah  kuliah 1Metode peneltian kuliah  kuliah 1
Metode peneltian kuliah kuliah 1Mega Zainal
 

What's hot (19)

Konsep dasar penelitian pendidikan
Konsep dasar penelitian pendidikanKonsep dasar penelitian pendidikan
Konsep dasar penelitian pendidikan
 
Kul metpen1
Kul metpen1Kul metpen1
Kul metpen1
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitian
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
 
Hakikat penelitian
Hakikat penelitianHakikat penelitian
Hakikat penelitian
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docx
 
Landasan teori dan hipotesis mpp
Landasan teori dan hipotesis mppLandasan teori dan hipotesis mpp
Landasan teori dan hipotesis mpp
 
File 7
File  7File  7
File 7
 
Konsep dasar-penelitian
Konsep dasar-penelitianKonsep dasar-penelitian
Konsep dasar-penelitian
 
Penelitian kualitatif1
Penelitian kualitatif1Penelitian kualitatif1
Penelitian kualitatif1
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis Penelitian
 
P2 konsep dasar penelitian
P2 konsep dasar penelitianP2 konsep dasar penelitian
P2 konsep dasar penelitian
 
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
P3 metode penelitian
P3 metode penelitianP3 metode penelitian
P3 metode penelitian
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Kuliah ke 1
Kuliah ke 1Kuliah ke 1
Kuliah ke 1
 
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiahIlmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
 
Metode peneltian kuliah kuliah 1
Metode peneltian kuliah  kuliah 1Metode peneltian kuliah  kuliah 1
Metode peneltian kuliah kuliah 1
 

Similar to Bab 1

Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitiandedidarwis
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisSri Handayani
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianSuaidin -Dompu
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Lia Rusdyana Dewi
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxdemas12
 
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1edwinarudyarti1
 
Presentation-METODLOGI-1 UNIP.pptx
Presentation-METODLOGI-1 UNIP.pptxPresentation-METODLOGI-1 UNIP.pptx
Presentation-METODLOGI-1 UNIP.pptxFauzisaepuloh
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxFitriNurHidayah9
 
Pendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi PenelitianPendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi PenelitianJatmiko Susilo
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosialopank12
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahMuhammad Idris
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosialpycnat
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatifocwunj_fip
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianBank Miko
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 
Materi pend sbg ilmu penget
Materi  pend sbg ilmu pengetMateri  pend sbg ilmu penget
Materi pend sbg ilmu pengetMumun Mulyana
 

Similar to Bab 1 (20)

Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitian
 
Rti
RtiRti
Rti
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitian
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptx
 
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
 
Presentation-METODLOGI-1 UNIP.pptx
Presentation-METODLOGI-1 UNIP.pptxPresentation-METODLOGI-1 UNIP.pptx
Presentation-METODLOGI-1 UNIP.pptx
 
Pendekatan Penelitian
Pendekatan PenelitianPendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
 
Pendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi PenelitianPendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi Penelitian
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
MP02-1.pptx
MP02-1.pptxMP02-1.pptx
MP02-1.pptx
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
Materi pend sbg ilmu penget
Materi  pend sbg ilmu pengetMateri  pend sbg ilmu penget
Materi pend sbg ilmu penget
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Bab 1

  • 1. 1 Penelitian Pendidikan Fisika BAB I HAKEKAT PENELITIAN Indikator 1. Menjelaskan definisi penelitian 2. Mengidentifikasi karakteristik penelitian 3. Menjelaskan ruang lingkup penelitian pendidikan 4. Mengidentifikasi jenis-jenis penelitian Pendahuluan Pernahkah anda mengajukan pertanyaan “Mengapa seseorang melakukan penelitian?”. Menurut Sukmadinata (2007:2) setidaknya ada empat alasan yang mendasari seseorang melakukan penelitian. Keempat alasan tersebut adalah 1. Pengetahuan, pemahama, dan kemampuan manusia yang sangat terbatas dibandingkan lingkungannya yang begitu luas. 2. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau yang dikenal dengan istilah curiosity. Manusia selalu bertanya tentang apa, bagaimana, mengapa, dsb. 3. Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan baik dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitar serta lingkungan kerjanya yang menuntut adanya suatu jawaban atau solusi. Tidak semua kesulitan dapat segera dipecahkan dan menemukan solusi. Masalah yang pelik dan kompleks membutuhkan penelitian untuk pemecahan dan penyelesaiannya. 4. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah diperoleh, dicapai, dikuasai, dan dimiliki. Manusia selalu ingin lebih baik dan lebih sempurna yang dapat dicapai melalui penelitian, baik penelitian sederhana maupun kompleks. A. Pengertian Penelitian Istilah penelitian, riset dan penyelidikan merupakan istilah-istilah yang sering dipakai secara bergantian. Dalam bahasa kita sehari-hari, istilah penelitian atau riset (research, dalam bahasa inggris) kadang kala disamaartikan dengan istilah penyelidikan. Kedua istilah ini dalam penggunaan sehari-hari mengendung pengertian,
  • 2. 2 Penelitian Pendidikan Fisika yaitu sebagai suatu upaya untuk memperoleh informasi atau fakta atau data. Namun dalam penggunaannya di dalam dunia pendidikan, istilah penyelidikan kurang banyak dipakai dibandingkan istilah penelitian. Penelitian ilmiah adalah suatu uasaha penyelidikan yang sistematis dan cermat tentang suatu pokok persoalan atau subjek tertentu untuk menemukan atau meperbaiki fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi-aplikasi (Setyosari, 2010:28-29). Penelitian merupakan berkenaan dengan aplikasi pengetahuan metode ilmiah guna memecahkan masalah (Vockell & Asher dalam Setyosari, 2010:28). Definisi penelitian menurut Setyosari (2010:14) sendiri merupakan penerapan pendekatan ilmiah (scientific approach) pada pengkajian atau studi tentang suatu masalah. Penelitian merupakan suatu cara yang tepat dan sangat berguna dalam memperoleh informasi yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan penelitian ilmiah adalah untuk menemukan jawaban atas suatu masalah yang berarti (signifikan) dengan melalui pendekatan-pendekatan atau prosedur-prosedur ilmiah. Penelitian pendidikan memilki sifat empiris-objektif. Artinya, siapa pun yang melakukan, asal dengan metode dan objek yang sama, hasilnya dapat dibuktikan dan relatif sama. Relatif sama berarti hasil-hasil itu mendekati sama, apabila terjadi perbedaan hasil pastilah ada sesuatu yang menyebabkan berbeda, apakah itu kondisi, perlakuan, subjek penelitian, dan sebagainya. Sedangkan, menurut Sukmadinta (2007:5) secara umum penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan, dan menguji teori. McMillan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan (5) menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana. Lalu apakah penelitian pendidikan itu? Penelitian pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang diarahkan pada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang peristiwa-peristiwa yang menarik perhatian (menjadi pusat perhatian) para pendidik dalam lingkup pendidikan. Tujuan penelitian pendidikan sebagai dengan batasan ini
  • 3. 3 Penelitian Pendidikan Fisika adalah ingin menemukan prinsip-prinsip umum, atau menafsirkan perilaku atau tingkah laku yang dapat digunakan dalam siatuasi tertentu untuk mengendalikan (mengontrol) kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan. Dengan kata lain, tujuan peneltian pendidikan adalah untuk menjelaskan gejala atau fenomena alamiah dan memverifikasi teori guna mendapatkan teori ilmiah untuk kepentingan pendidikan (Setyosari, 2010:32). B. Karakteristik Penelitian Menurut Sukmadinata (2007:7) karakteristik dari penelitian, terutama penelitian pendidikan adalah sebagai berikut. 1. Objektivitas Penelitian harus memiliki objektivitas (objectivity) baik dalam karakteristik maupun prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan subjektivitas. Objektivitas menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan yang dikontrol dari bias dan subjektivitas (Sukmadinata, 2007:7-8). 2. Ketepatan Penelitian harus memiliki tingkat ketepatan atau precision, instrumen pengumpulan data yang digunakan harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisis yang tepat. Pada penelitian kuantitatif hasilnya dapat diulang dan diperluan. Sedangkan, pada penelitian kualitatif memiliki sifat reflektif dan tingkat komparasi yang konstan (Sukmadinata, 2007:8). 3. Verfikasi Penelitian dapat diverifikasi dalam artian dapat dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi pada penelitian kualitatif dan kuantitatif berbeda. Penelitian kualitatif, memberikan verifikasi deskriptif (Sukmadinata, 2007:8). 4. Penjelasan Ringkas Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks ke dalam penjelasan yang singkat. Pada penelitian kuantitatif penjelasan singkat
  • 4. 4 Penelitian Pendidikan Fisika tersebut berbentuk generalisasi. Namun, pada penelitian kualitatif berbentuk deskriptif tentang haal-hal yang esensial atau pokok (Sukmadinata, 2007:8). 5. Empiris Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat. Pada umumnya, sikap empiris menuntut penghilangan pengalaman dan sikap pribadi. Pada penelitian, suatu kesimpulan yang empiris didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pedapat atau kekuasaan (Sukmadinata, 2007:8-9). 6. Penalaran Logis Penalaran merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau induktif. Penelaran deduktif, penarikan kesimpulannya dari umum ke khusus. Pada penalaran deduktif, bila premisnya maka kesimpulannya otomatis benar. Logika deduktif dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah) yang ada. Sedangkan pada pealaran induktif, peneliti menarik kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa). Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan karakteristik dari kasus yang diamati (Sukmadinata, 2007:9). 7. Kesimpulan Kondisional Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut. Penelitian perilaku dan ilmu kealamaan, tidak menghasilkan kepastian, sekalipun kepastian relatif. Semua yang dihasilkannya adalah pengetahuan probabilistik. Penelitian boleh dikatakan hanya mereduksi ketidaktentuan. Sedangkan menurut Tuckman dalam Setyosari (2010:15) terdapat lima karakteristik penelitian yaitu 1. Sistematis Penelitian merupakan suatu proses yang terstruktur (structured process), yaitu adanya aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang dilakukan, yaitu kaidah yang dilakukan sistematis. Sistematis artinya mengikuti suatu pola urutan tetap
  • 5. 5 Penelitian Pendidikan Fisika dari komponen sistem tersebut. Pola urutan yang merupakan aspek-aspek dalam penelitian saling berkaitan satu sama lain (Setyosari, 2010:15). 2. Logis Penelitian mengikuti suatu sistem yang menggunakan logika berpikir yang dapat diaplikasikan pada berbagai bidang keilmuan. Melalui pengujian secara logis tentang prosedur-prosedur yang diterapkan dalam suatu eksperimen, berkaiatan dengan persyaratan-persyaratan secara internal, peneliti dapat mengecek validitas kesimpulan yang digambarkan atau diuraikan. Dengan cara menerapkan logika, peneliti mungkin juga dapat mengecek generalisasi dalam konteks validitas eksternalnya. Logika penelitian yang valid membuat penelitian itu menjadi penelitian itu menjadi alat yang ampuh dan canggih dalam membuat suatu keputusan dan kesimpulan. Suatu hasil penelitian tidak hanya dideskripsikan begitu saja, tetapi sebuah temuan perlu ada kajian rasional, analisis, dan kritis dengan mendasarkan pada logika berpikir tertentu (Setyosari, 2010:16). 3. Empiris Penelitian memiliki suatu acuan yang berdasarkan realitas (a reality-reference). Banyak kesimpulan yang bersifat abstrak, yang mungkin mendahului penelitian, tetapi hasil analisis data penelitian merupakan suatu hasil akhir dari penelitian. Bersifat abstrak, artinya tanpa didukung oleh hasil penelitian lebih dahulu. Pengumpulan data dalam penelitian itulah yang menandai penelitian sebagai suatu proses penelitian (Setyosari, 2010:16-17). 4. Reduksi Proses reduksi adalah menrjemahkan realitas empiris ke arah hal yang lebih konseptual dan abstrak. Proses reduksi dimaksudkan untuk memahami hubungan-hubungan antara peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian dan meramalkan bagaimana hubungan-hubungan itu mungkin diterapkan dalam konsteks yang lain. Proses reduksi seperti ini memungkinkan penelitian untuk menjelaskan (to explain) bukan sekedar menggambarkan (to describe) (Setyosari, 2010:17-18). 5. Pengulangan dan Dapat Ditransmisi (Replikasi)
  • 6. 6 Penelitian Pendidikan Fisika Hasil penelitian itu direkam, digeneralisasikan, dan direplikasi (diulang-ulang). Penelitian pada dasarnya bukan sekedar penghasil pemecahan masalah sementara (tentative), tetapi hasil penelitian dapat dipakai untuk memberikan pemecahan yang lebih aplikatif. Dengan demikian, pihak-pihak lain selain peneliti itu sendiri dapat menggunakan hasil-hasil penelitian, dan seseorang peneliti mungkin juga mendasarkan hasil penelitian itu untuk penelitian yang lain. Lagi pula, proses dan prosedur penelitian itu sendiri dapat diambil alih, yang memunkinkan pihak lain mereplikasikannya dan menilai validitasnya. Sifat dapat ditransmisi ini merupakan suatu hal yang amat penting dalam peranannya baik sebagai pengembangan penguatan maupun pembuatan keputusan. Itulah sebabnya, penelitian dianggap sebagai suatu proses yang dapat diulang dan ditransmisikan. Suatu proses yang dapat diulang, artinya penelitian dapat dilakukan kembali dengan cara atau metode yang sama dan mungkin juga menggunakan subjek dan setting yang berbeda dan lebih luas untuk memperoleh validasi hasil. Dengan menggunakan metode dan subjek lebih luas, maka hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Penelitian dapat ditransmisikan, artinya dapat dipakai untuk kepentingan pemecahan masalah yang lebih luas (Setyosari, 2010:18). C. RUANG LINGKUP PENELITIAN PENDIDIKAN 1. Lingkup Penelitian Pendidikan Pendidikan Teoritis a) Kajian filosofis tentang pendidikan: idealisme, realisme, pragmatism,eksistensialisme. b) Pendidikan dalam orientasi: transmisi, transaksi dan transformasi. c) Konsep-konsep pendidikan: Progesivisme, teknologi pendidikan dan pendidikan pribadi. Pendidikan Praktis a) Berdasarkan lingkungan dan kelompok usia meliputi 1) Pendidikan dalam keluarga, 2) Pendidikan luar sekolah, 3) Pendidikan di sekolah,
  • 7. 7 Penelitian Pendidikan Fisika 4) Pendidikan usia dini, 5) Pendidikan orang dewasa. b) Berdasarkan jenjang meliputi 1) Pendidikan jenjang sekolah dasar, 2) Pendidikan jenjang sekolah menengah, 3) Pendidikan jenjang perguruan tinggi. c) Berdasarkan bidang studi meliputi 1) Pendidikan agama, 2) Pendidikan bahasa, 3) Pendidikan sosial, 4) Pendidikan kewarganegaraan, 5) Pendidikan matematika, 6) Pendidikan sain, 7) Pendidikan olah raga, 8) Pendidikan kesehatan, 9) Pendidikan seni, 10) Pendidikan teknologi, 11) Pendidikan keterampilan d) Berdasarkan jenis meliputi 1) Pendidikan umum, 2) Pendidikan khusus, 3) Pendidikan kejuruan, 4) Pendidikan luar biasa 2. Lingkup Penelitian Kurikulum dan Pembelajaran a. Kurikulum teoritis (penelitian dasar): - Teori-teori desain dan rekayasa kurikulum - Teori-teori pengajaran/pembelajaran - Teori-teori belajar - Teori-teori evaluasi b. Kurikulum praktis (Penelitian terapan dan evaluatif) - Kurikulum sebagai rencana (curriculum design) - Komponen desain kurikulum - Model-model desain kurikulum - Model-model desain pengajaran/pembelajaran - Model-model desain penggunaan sumber belajar - Model-model esain evaluasi hasil belajar
  • 8. 8 Penelitian Pendidikan Fisika - Model-model desain pengelolaan kurikulum c. Penyusunan kurikulum - Penyusunan desain kurikulum : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Penyusunan desain pengajaran/pembelajaran : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Penyusunan desain pemanfaatan sumber belajar : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Penyusunan desain evaluasi : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Penyusunan desain pengelolaan kurikulum : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang d. Implementasi kurikulum - Implementasi kurikulum : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Implementasi pengajaran / pembelajaran : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Implementasi pemanfaatan sumber belajar : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Implementasi evaluasi : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Implementasi pengelolaan kurikulum : Umum, Perjenjang e. Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum - Evaluasi dan penyempernuaan kurikulum : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Evaluasi dan penyempurnaan pengajaran / pembelajaran : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Evaluasi dan penyempurnaan pemanfaatan sumbebbr belajar : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Evaluasi dan penyempurnaan evaluasi : Umum, Perbidang Studi, Perjenjang - Evaluasi dan penyempurnaan pengelolaan kurikulum : Umum, Perjenjang f. Manajemen kurikulum - Manajemen kurikulum lingkup dinas - Manajemen kurikulum lingkup sekolah / perguruan tinggi
  • 9. 9 Penelitian Pendidikan Fisika 3. Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Manajemen Pendidikan a. Lingkup manajemen pendidikan teoritis 1) Teori manajemen 2) Teori kepemimpinan 3) Teori kebijakan 4) Teori perencanaan 5) Teori pengendalian, penjaminan b. Lingkup manajemen pendidikan teoritis praktis 1) Kepemimpinan - Gaya / style - Fungsi kepemimpinan - Kepemimpinan dan teknologi - Keterampilan memimpin 2) Model-model manajemen - Management by objective - Technology based management - School based management - Community based management - Centralized-desentralized management 3) Berdasarkan proses manajemen - Perencanaan - Penyusunan staf - Pengorganisasian - Penggerakan - Pengkoordinasian - Pengkomunikasian - Pengendalian / penjaminan - Pengawasan / pembinaan - Evaluasi - Laporan c. Berdasarkan komponen / segi yang dikelola 1) Manajemen program pendidikan - Manajeman kurikulum - Manajemen pembelaaran - Manajemen evaluasi 2) Berdasarkan komponen pendidikan - Manajemen pembinaan siswa / mahasiswa - Manajemen penelitian dan pengembangan
  • 10. 10 Penelitian Pendidikan Fisika - Manajemen kerjasama dan layanan pada masyarakat - Manajemen personil - Manajemen sarana dan prasarana - Manajemen media & sumber belajar - Manajemen keuangan - Manajemen 3) Berdasarkan lingkup - Manajemen sekolah / Jurusan / Fakultas / Universitas - Manajemen pendidikan luar sekolah - Manajemen pendidikan dasar - Manajemen pendidikan menengah - Manajemen pendidikan tinggi - Manajemen pendidikan lingkup dinas D. JENIS-JENIS PENELITIAN 1. Berdasarkan Pendekatannya Menurut Sukmadinata berdasarkan pendekatannya, secara garis besar penelitian dibedakan menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang – oleh sejumlah individu atau sekelompok orang – dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur-biasanya dengan instrumen-instrumen penelitian-sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik (Creswell, 2013:4-5). Kedua penelitian tersebut memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda (Sukmadinata, 2007:12). a. Asumsi tentang Realita Penelitian kuantitatif didasarkan pada konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan individual. Sedangkan, penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang memiliki pandangan
  • 11. 11 Penelitian Pendidikan Fisika bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah. b. Tujuan Penelitian Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan. Ini diperoleh melalui pengamatan partisipatif dalam kehidupan orang-orang yang menjadi partisipan. c. Metode dan Proses Penelitian Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang menjadi pegangan para peneliti. Penelitian kualitatif menggunakan strategii dan prosedur penelitian yang sangat fleksibel. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka (emergent design) yang disempurnakan selama pengumpulan data. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup, sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan. d. Kajian Khas Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau korelasional sebagian kajian khasnya (protypical studies) untuk mengurangi kekeliruan, bias, variabel-variabel ekstraneus. Penelitian kulitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspekti dalam siatuasi yang diteliti, sebagai ciri khasnya. Pada penelitian kuantitatif bias dan subjektivitas sangat dihindari, sedangkan dalam penelitian kualitatif hal-hal subjektif termasuk yang diperhitungkan dalam pengumpulan dan analisis. e. Peranan Peneliti Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti lebur (immersed) dengan situasi yang diteliti. Peneliti adalah pengunpul data, orang yang ahli dan memiliki kesiapan penuh untuk memahami siatuasi, ia peneliti sekaligus sebagai instrumen. Penelitian kualitatif diesebut juga sebagai “penelitian subjektif “ (disciplened subjectivity) atau “penelitian reflektif” (reflectivity), peneliti melakukan
  • 12. 12 Penelitian Pendidikan Fisika pengujian sendiri secara kritis (critical self examination) selama proses penelitian. f. Pentingnya Konteks dalam Penelitian Penelitian kuantitatif diarahkan pada menemukan generalisasi universal ang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebalikya, meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang diamati. Secara garis besar perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif ditabelkan secara mendetail oleh Setyasari pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif menurut Setyosari (2010:38-39) No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif 1 Menganggap sebuah realitas sosial secara objektif Menganggap realitas sosial dikonstruksi oleh partisipan yang terlibat di dalamnya 2 Menganggap realitas sosial itu relatif tetap terhadap waktu dan tempat Menganggap realitas soasial selalu berubah sesuai situasi 3 Memandang hubungan sebab akibat antar fenomena sosial dari perspektif mekanistik Menentukan manusia sebagai peran utama dalam hubungan sebab akibat antar fenomena sosial 4 Bertindak objektif, tidak memihak terhadap partisipan penelitian Terlibat dalam kancah penelitian, menempatkan dalam setting penelitian 5 Mengkaji populasi atau sampel yang mempresetasikan populasi Mengkaji kasus-kasus 6 Mengkaji perilaku dan fenomena yang dapat diamati Mengkaji makna yang ada di balik perilaku dan fenomena internal 7 Mengkaji perilaku manusia secara alami atau dirancang Mengkaji manusia tidak dalam siatuasi alami 8 Menganalisis realita sosial dalam bentuk variabel Melakukan pengamatan secara menyeluruh kejadian tindak sosial 9 Menggunakan konsep dan teori yang terbentuk sebelumnya Menemukan konsep dan teori setelah data dikumpulkan 10 Menghasilkan data numerikal untuk menyajikan lingkungan sosial Menghasilkan data verbal dan gambar untuk memprsentasikan lingkungan sosial 11 Menggunakan metode statistik untuk menganalisis data Menggunakan induksi analitis untuk menganalisis data 12 Menggunakan prosedur inferensial untuk menggeneralisasikan temuan-temuan dari suatu sampel kepada populasi Menggeneralisasi temuan-temuan kasus dengan mencari kasus-kasus lain yang sama 13 Menyajikan laporan bersifat objektif Menyajikan laporan yang bersifat
  • 13. 13 Penelitian Pendidikan Fisika tentang hasil penelitian interpretatif yang dibangun dari pandangan peneliti terhadap data dan sadar bahwa pembaca akan membangun konstruksi mereka sendiri dari hasil laporan tersebut. 2. Berdasarkan Fungsinya Secara umum dan mendasar penelitian dapat dibedakan menjadi tiga yaitu penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian evaluatif (evaluative research). Penjelasan ketiga penelitian tersebut adalah sebagai berikut. a. Penelitian Dasar Penelitian dasar (basic research) disebut juga sebagai penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research), diarahkan pada pengujian teori, dan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik. Penelitian ini meberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teroi-teori. Bertolak dari suatu teori, prinsip dasar atau generalisasi, penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan sosial. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Hasil-hasil penelitian dasar mempengaruhi kehidupan praktis setelah periode waktu tertentu, sebab pengetahuan baru akan memberikan tantangan terhadap nilai-dogma yang telah terbentuk. Tujuan penelitian dasar adalah (1) menambah pengetahuan dengan prinsip dasar dan hukum ilmiah dan (2) meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah. b. Penelitian Terapan Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan keyataan-kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Berfungsi untuk menghaasilkan pengetahuan untuk mencari solusi tentang masalah-masalah dalam bidang tertentu. Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang tertentu. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta mendorong pengembangan metodologi.
  • 14. 14 Penelitian Pendidikan Fisika c. Penelitian Evaluatif Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam satu unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu kegiatan dalam satu unit. Penelitian evaluatif berbeda dengan evaluasi formal. Evaluasi formal bisa dilakukan oleh para peneliti atau pelaksana dalam bidangnya, tidak membutuhkan latihan-latihan khusus. Untuk melakukan penelitian evaluatif membutuhkan latihan khusus dalam beberapa disiplin ilmu, metodologi dan ketrampilan berhubungan dan komunikasi secara interpersonal. Penelitian evaluatif yang bersifat komprehensif membutuhkan data kuantitatif dan kualitatif dari studi terkait yang dilaksanakan dalam berbagai tahapan kegiatan. Hasil penelitian valuatif kurang bersifat generalisasi, sebab evaluasi lebih terkait dengan kegiatan yang berlangsung dalam unit tertentu. Tabel 2. Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluatif Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif Bidang Penelitian Penelitian bidang fisik, perilaku dan sosial Bidang aplikasi : kedokteran, rekayasa, pendidikan Pelaksanaan berbagai kegiatan, program pada berbagai tempat & lembaga Tujuan Mengui teori, dalil, prinsip dasar. Menentukan hubungan empiris antar fenomena dan mengadakan generalisasi analitis Menguji kegunaan teori dalam bidang tertentu. Menentukan hubungan empiris dan generalisasi analitis dalam bidang tertentu. Mengukur manfaat, sumbangan dan kelayakan program atau kegiatan tertentu Tingkat Generalisasi Abstrak, umum Umum tetapi dalam bidang tertentu Konkrit, spesifik dalam aspek tertentu. Diterapkan dalam praktik aspek tertentu Penggunaan Hasil Menembah pengetahuan ilmiah dari prinsip- prinsip dasar dan hukum Menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian dalam bidang Menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian tentang praktik
  • 15. 15 Penelitian Pendidikan Fisika tertentu. Meningkatkan metodologi dan cara-cara Pencarian tertentu. Meningkatkan penelitian dan metodologi dalam bidang tertentu. tertentu. Meningkatkan penelitian dan metodologi tentang praktik tertentu. Membantu dalam penentuan keputusan dalam bidang tertentu. 3. Jenis Penelitian Pendidikan, meliputi a. Penelitian Tindakan Kelas Menurut Setyosari (2010:47) penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan tuntutan kebutuhan bagi para guru sebagai pelaksana pembelajaran di tingkat kelas dengan maksud ingin atau memperbaiki apa yang telah dilakukannya. PTK menjadi suatu alat yang ampuh untuk mengubah dan memperbaiki keadaaan di lapangan. Penelitian ini memfokuskan pada masalah-masalah praktis, guna meperoleh pemecahan secepatnya. Secara sederhana dapat diungkapkan bahwa penelitian tindakan atau penelitian tindakan kelas adalah belajar sambil bekerja (learning by doing). Oleh sebab itu, penelitian ini disebut juga sebagai leaning by doing research. Menurut Ferrace dalam Setyosari (2010:48) penelitian tindakan kelas sering dilakukan secara kolaboratif oleh para guru untuk mencari pemecahan masalah sehari-hari yang dihadapi dalam kelas, problem nyata dalam kelas, atau mencari cara untuk meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. b. Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimental (eperimental research), merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab-akibat. Pendekatan penelitian ini banyak digunakan dalam bidang sain termasuk fisika, hamir seluruhnya ditunjukkan untuk menguji pengaruh atau hubungan sebab akibat dari sesuatu atau beberapa hal atau variabel. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian yang cukup khas. Kekhasan tersebut diperlihatkan oleh dua hal, pertama penelitian eksperimen menguji secara langsung pengaruh suatu variabel
  • 16. 16 Penelitian Pendidikan Fisika terhadap variabel lain, dan kedua menguji hipotesis hubungan sebab akibat (Sukmadinata, 2007:194). c. Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik. Penelitian dan pengembangan merupaka suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak harus selalu benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau labratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll. Langkah-langkah proses penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu (sukmadinata, 2007:164-165). 4. Berdasarkan Tujuannya meliputi a. Penelitian Deskriptif Penelitian dekskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Pada studi ini peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi yang cukup luas. Pada penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka, atau pendekatan kualitatif, penggambaran keadaaan secara naratif kualitatif. Penelitian dekriptif dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat tetapi dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini disebut
  • 17. 17 Penelitian Pendidikan Fisika penelitian deskriptif, sedang penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang disebut penelitian longitudinal. b. Penelitian Prediktif Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaaan saat ini. Penelitian ini dilakukan melali penelitian yang bersifat korelasional (correlational studies) dan kecenderungan (trend studies). c. Penelitian Improftif Penelitian improtif (Improvotive Research) ditujukan untuk meperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program. Banyak kegiatan atau program dalam pelaksanaan pendidikan, seperti pelaksanaan : kurikulum, pembelajaran, evaluasi berbagai mata pelajaran, proram : praktik laboratorium, praktik ketrampilan, bimbingan siswa, ekstrakurikuler, pengawasan sekolah, layanan perpustakaan, perogram pelatihan pemimpin sekolah, guru, staff, administrasi, dll. Penelitian eksperimental sebagai bagian dari metode penelitian dan pengembangan atau sebagai metode tersendiri untuk mengetahui pengaruh dari suatu hal terhadap hal lainnya juga dapat dilakukan dalam penelitian improftif. d. Penelitian Eksplanatif Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Penelitian eksplanatif mencoba mencari kejelasan hubungan antar hal tersebut. Hubungan terbentuk bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau kontribusi satu variabel terhadap variabel lainnya ataupun hubungan sebab akibat.