SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
BAB III
KELOMPOK I
PROSEDUR AKUNTANSI
PENDAPATAN DI SKPD
1. Hendrick
2.Anna
3.Alderius
4.Ary
5.Adhe
6.Alfons
7.Ahmad
8.Ardi
A. Pengertian dan Lingkup Pendapatan di SKPD
Pendapatan SKPD meliputi semua penerimaan
uang yang berasal dari pendapatan daerah, yang
hanya boleh diterima oleh SKPD (baik melalui
bendahara penerimaan SKPD, bendahara
penerimaaan pembantu, maupun yang langsung
diterima di kas umum daerah). Pendapatan SKPD
merupakan hak daerah, tidak perlu dibayar
kembali oleh daerah, dan pada SKPD penerima
harus dibukukan sebagai pendapatan SKPD.
Tidak semua kelompok pendapatan daerah dapat
dipungut dan diterima oleh Bendahara
Penerimaan SKPD.
• Menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, pasal 6 ayat (2),
SKPD hanya berwenang melaksanakan pemungutan
penerimaan bukan pajak. Meskipun demikian, dalam
pelaksanaannya SKPD sering diminta memungut/
memotong pajak untuk kemudian disetorkan ke kas
daerah. Pajak yang dipungut SKPD tidak dibukukan
sebagai pendapatan SKPD tapi dibukukan sebagai
pendapatan PPKD. Pendapatan yang dipungut oleh
Bendahara Penerimaan dan diakui sebagai pendapatan
SKPD terdiri atas:
1. Kelompok pendapatan asli daerah, yaitu retribusi
daerah.
2. Sebagian dari kelompok lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah, yang meliputi:
a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan secara
tunai atau angsuran/cicilan.
b. Jasa giro (atas dana uang persediaan yang disimpan bendahara
pengeluaran dalam bentuk giro di bank).
c. Bunga (atas dana yang disimpan bendahara pengeluaran maupun
penerimaan).
d. Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat
dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh
SKPD.
e. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah
f. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan.
g. Pendapatan denda retribusi.
h. Fasilitas sosial dan fasilitas umum.
i. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
j. Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
B. Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan SKPD
dan Bukti-Bukti Pendukungnya.
• Menurut permendagri Nomor 55 Tahun 2008, Bendahara Penerimaan SKPD
wajib mempertanggungjawabkan pengelolaan uang yang menjadi
tanggungjawabnya secara administratif kepada Pengguna Anggaran maupun
secara fungsional kepada PPKD paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya.
Laporan Pertanggungjawaban (selanjutnya disingkat LPJ) Administratif
Bendahara Penerimaan dilampiri dengan:
1. Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan
berkenaan
2. Register STS
3. Bukti penerimaan yang sah dan lengkap
4. Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu
Jika mengacu pada SE BAKD Nomor 900/316, prosedur akuntansi pendapatan di SKPD
dimulai dari LPJ Administratif Bendahara Penerimaan yang disampaikan kepada Pengguna
Anggaran melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (selanjutnya disingkat PPK) SKPD.
Dalam kegiatan pertanggungjawaban ini, PPK-SKPD bertugas untuk menerima dan
memverifikasi LPJ Administratif tersebut dan menyerahkannya ke Pengguna Anggaran.
Selanjutnya, berdasarkan LPJ Administratif tersebut dan bukti-bukti penerimaan dan
penyetoran yang sah dan lengkap, PPK-SKPD membukukan seluruh transaksi penerimaan
dan penyetoran pendapatan ke dalam jurnal pendapatan dan mempostingnya secara
periodik ke buku besar. Oleh karena LPJ Administratif Bendahara penerimaan disampaikan
kepada Pengguna Anggaran pada setiap bulan (paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya
dan pada hari kerja terakhir bulan tersebut di bulan terakhir tahun anggaran), maka PPK-
SKPD dapat membukukan transaksi pendapatan SKPD dan penyetorannya pada setiap
bulan saja, yaitu setelah melakukan verifikasi atas LPJ tersebut.
C. Dokumen Sumber yang Digunakan dalam
Prosedur Akuntansi Pendapatan di SKPD
1. Surat Ketetapan Retribusi (SKR), yaitu dokumen yang dibuat oleh
Pengguna Anggaran untuk menetapkan retribusi atas wajib retribusi
2. Surat tanda bukti pembayaran atau bukti transaksi penerimaan kas lainnya
3. Surat Tanda Setoran (STS), yaitu dokumen yang diselenggarakan
Bendahara Penerimaan untuk menyetor penerimaan daerah ke Rekening
Kas Umum Daerah
4. Bukti transfer, yaitu dokumen atau bukti atas transfer penerimaan daerah
5. Nota kredit bank, yaitu dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan
adanya transfer uang masuk ke akun kas umum daerah. Contoh-contoh
dokumen sumber tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
D. Buku-Buku yang dapat Digunakan dalam
Prosedur Akuntansi Pendapatan di SKPD
1. Buku Jurnal Umum, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPK-SKPD untuk membukukan berbagai jenis
transaksi yang terjadi termasuk transaksi penerimaan pendapatan dan penyetorannya.
2. Buku Jurnal Khusus Pendapatan, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPK-SKPD untuk membukukan semua
transaksi pendapatan. Pemakaian buku ini tidak bersifat wajib dalam arti bahwa PPK-SKPD dapat memilih
menggunakan Buku Jurnal Khusus Pendapatan atau cukup menggunakan Buku Jurnal Umum saja untuk
membukukan transaksi penerimaan pendapatan.
3. Buku Jurnal Khusus Penyetoran Pendapatan, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPK-SKPD untuk
membukukan transaksi penyetoran pendapatan ke kas umum daerah. Pemakaian buku ini tidak bersifat wajib dalam
arti bahwa PPK-SKPD dapat memilih menggunakan Buku jurnal khusus ini atau cukup menggunakan Buku Jurnal
Umum saja untuk membukukan transaksi penyetoran pendapatan.
4. Buku Besar Pendapatan, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPKSKPD untuk membukukan posting atas akun
pendapatan, baik yang berasal dari jurnal pendapatan maupun jurnal koreksi yang terkait dengan pendapatan.
5. Buku Besar Pembantu Pendapatan apabila diperlukan, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPK-SKPD yang
berisi rincian akun yang telah dicatat dalam buku besar. Contoh format buku-buku tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut.
E. Pihak-Pihak yang Terkait dalam Prosedur Akuntansi
Pendapatan di SKPD
1. Bendahara Penerimaan : Dalam prosedur akuntansi pendapatan, Bendahara
Penerimaan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ)
administratif berikut bukti-bukti pendukungnya kepada Pengguna Anggaran
setiap bulan, melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (selanjutnya disingkat
PPK) SKPD. LPJ tersebut merupakan salah satu dokumen sumber bagi PPK-
SKPD untuk membukukan seluruh transaksi pendapatan dan penyetoran yang
dilakukan oleh bendahara penerimaan SKPD.
2. PPK- SKPD : Dalam prosedur akuntansi pendapatan, PPK- SKPD bertugas
melakukan verifikasi atas LPJ Administratif Bendahara Penerimaan sebelum
disampaikan kepada Pengguna Anggaran. Berdasarkan LPJ tersebut beserta
dokumen-dokumen pendukungnya, PPK-SKPD membukukan seluruh transaksi
pendapatan dan penyetoran yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan
SKPD.
3. Bank Rekening Kas Umum Daerah : Bank Rekening Kas Umum Daerah adalah
bank yang ditentukan oleh kepala daerah sebagai tempat Rekening Kas Umum
Daerah (selanjutnya disingkat RKUD). Dalam prosedur akuntansi pendapatan, Bank
RKUD berkewajiban membuat dan menyampaikan nota kredit untuk seluruh
setoran yang masuk ke RKUD kepada Bendahara Umum Daerah (selanjutnya
disingkat BUD) /Kuasa BUD. Nota kredit tersebut merupakan salah satu dokumen
sumber bagi fungsi akuntansi SKPKD untuk membukukan transaksi pendapatan
dan/atau penerimaan pembiayaan.
4. Fungsi akuntansi di SKPKD : Dalam prosedur akuntansi pendapatan di SKPD,
Bendahara Penerimaan SKPD akan menyetorkan seluruh uang yang diterimanya ke
Rekening Kas Umum Daerah dengan menggunakan STS. Bank Rekening Kas
Umum Daerah akan menyampaikan nota kredit atas seluruh setoran masuk yang
diterimanya ke BUD/Kuasa BUD. Fungsi Akuntansi di SKPKD bertugas melakukan
identifikasi nota kredit tersebut untuk menentukan setoran yang merupakan
pendapatan dan atau penerimaan pembiayaan. Dalam kapasitas SKPKD sebagai
konsolidator, fungsi akuntansi SKPKD akan membukukan seluruh setoran yang
berasal dari Bendahara Penerimaan SKPD sebagai pendapatan.
F. Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
dalam Prosedur Akuntansi Pendapatan.
Fungsi Akuntansi di SKPD dijalankan oleh Pejabat
Penatausahaan Keuangan (PPK) - SKPD. Jika mengacu
pada SE BAKD Nomor 900/316, prosedur akuntansi di
SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD berdasarkan LPJ
Bendahara Penerimaan beserta bukti-bukti
pendukungnya yang sah. Disamping bertugas sebagai
verifikator atas LPJ bendahara penerimaaan yang akan
disampaikan kepada pengguna anggaran, PPK-SKPD
juga bertugas untuk:
1. Membukukan seluruh transaksi pendapatan berdasarkan
bukti-bukti transaksi yang sah seperti yang disampaikan
dalam lampiran LPJ Administratif Bendahara
Penerimaan.
2. Membuat bukti memorial atas transaksi-transaksi non-kas yang terkait dengan
pendapatan seperti koreksi kesalahan karena salah membukukan pendapatan.
3. Membukukan bukti memorial terkait dengan koreksi kesalahan atas pencatatan
pendapatan.
4. Memposting jurnal pendapatan dan jurnal koreksi kesalahan yang terkait dengan
pendapatan secara periodik ke buku besar (bisa diakhir hari, minggu atau diakhir bulan).
5. Menyusun neraca saldo pada akhir periode tertentu sesuai kebutuhan (minimal 1 (satu)
tahun sekali, yaitu pada saat akan menyusun laporan keuangan). Pada hakekatnya,
penyusunan neraca saldo dilakukan dengan cara menutup dan kemudian menyalin saldo
buku besar setiap akun yang ada.
6. Membuat LRA, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan (dengan atau tanpa bantuan
worksheet) untuk periode tertentu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan (minimal 1
tahun sekali, yaitu di setiap akhir tahun anggaran).
G. Cut Off Pembukuan Pendapatan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (selanjutnya disingkat PSAP)
Nomor 02 paragraf 22, pendapatan diakui pada saat uang diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah. Hal ini berarti bahwa pembukuan pendapatan di SKPD seharusnya
dilakukan ketika Bendahara Penerimaan sudah menyetor uang yang diterimanya ke Kas
Umum Daerah. Sepanjang Bendahara Penerimaan belum menyetor uang yang
diterimanya Ke Kas Umum Daerah maka terhadap penerimaan tersebut belum boleh
dibukukan sebagai pendapatan. Menurut SE BAKD Nomor 900/316, pendapatan
dibukukan pada saat PPK-SKPD selesai melaksanakan verifikasi atas LPJ Administratif
Bendahara Penerimaan. Konsekuensinya, atas pendapatan yang sudah dibukukan
PPKSKPD tapi uangnya belum disetor ke kas daerah, pada akhir tahun harus dikoreksi
menjadi pendapatan ditangguhkan, agar sesuai dengan Standar Akuntansi pemerintahan
(selanjutnya disingkat SAP).
H. Prosedur Akuntansi
Pendapatan di SKPD
Prosedur akuntansi pendapatan di SKPD adalah serangkaian proses baik manual
maupun terkomputerisasi dimulai dari pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan keuangan yang terkait dengan transaksi pendapatan dan
penyetorannya, dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, di SKPD.
Prosedur akuntansi ini diselenggarakan oleh PPK-SKPD, dengan urutan langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Bendahara Penerimaan menyetorkan uang yang diterimanya ke RKUD dengan
menggunakan STS. Bendahara Penerimaan membuat dan menyampaikan LPJ
Administratif dan bukti-bukti pendukungnya ke Pengguna Anggaran melalui PPK-
SKPD setiap bulan. Pada hakekatnya prosedur akuntansi pendapatan dimulai
saat PPK-SKPD menerima dan memverifikasi LPJ Administratif tersebut.
2. PPK-SKPD menerima dan melakukan verifikasi atas LPJ Administratif Bendahara
penerimaan, kemudian membukukan/menjurnal transaksi pendapatan dan penyetorannya
secara kronologis. Pembukuan penerimaan pendapatan dilakukan dengan membuat
jurnal berikut.
Penjurnalan atas transaksi pendapatan dapat dilakukan dalam buku jurnal umum. Oleh
karena jurnal yang sama seperti tersebut diatas akan dipakai terus dalam mencatat
transaksi pendapatan, untuk menghemat waktu, maka jurnal pendapatan dapat dibuat
dalam “Buku Jurnal Khusus Pendapatan.” Selanjutnya, pembukuan penyetoran
pendapatan dilakukan dengan membuat jurnal berikut.
Penjurnalan atas penyetoran pendapatan dapat dilakukan dalam buku jurnal umum. Oleh karena
jurnal yang sama seperti tersebut di atas akan dipakai terus dalam mencatat transaksi penyetoran
pendapatan, untuk menghemat waktu, maka jurnal penyetoran pendapatan dapat dibuat dalam
“Buku Jurnal Khusus Penyetoran Pendapatan.”
3. Secara periodik, PPK-SKPD memposting jurnal ke buku besar (bisa diakhir hari, akhir minggu atau
akhir bulan).
4. PPK-SKPD membuat neraca saldo pada setiap akhir periode sesuai dengan kebutuhan (minimal 1
tahun sekali, yaitu di setiap akhir tahun anggaran).
5. PPK SKPD membuat laporan keuangan pada setiap akhir periode tertentu (minimal satu tahun
sekali, yaitu di setiap akhir tahun anggaran).
6. Atas setoran dari Bendahara Penerimaan, Bank RKUD membuat nota kredit dan
menyampaikannya ke fungsi akuntansi di SKPKD.
7. Fungsi akuntansi di SKPKD sebagai konsolidator membukukan/menjurnal
transaksi pendapatan yang tertera dalam nota kredit, untuk kepentingan
konsolidasi. Jurnal yang dibuat oleh Fungsi Akuntansi di SKPKD pada saat
menerima nota kredit dari Bank RKUD adalah sebagai berikut.
I. Rangkuman
Sistem akuntansi SKPD merupakan serangkaian prosedur manual maupun
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan, di SKPD. Prosedur-prosedur yang membentuk sistem akuntansi
SKPD terdiri dari: prosedur akuntansi pendapatan; prosedur akuntansi belanja;
prosedur akuntansi aset; prosedur akuntansi non kas. Pembentukan sistem
dan prosedur akuntansi di SKPD bertujuan agar perlakuan akuntansi terhadap
transaksi pendapatan, belanja, penambahan atau pengurangan aset dan
transaksi non kas diselenggarakan secara seragam, sehingga laporan
keuangan yang dihasilkan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Pendapatan SKPD meliputi semua penerimaan uang yang berasal dari
pendapatan daerah, yang hanya boleh diterima dan dibukukan oleh SKPD.
Menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, pasal 6 ayat (2), SKPD hanya berwenang
melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak. Pendapatan yang dipungut
dan diakui sebagai pendapatan SKPD terdiri atas: retribusi daerah dan sebagian
dari kelompok lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dokumen sumber yang
digunakan dalam prosedur akuntansi pendapatan di SKPD terdiri dari: Surat
Ketetapan Retribusi; surat tanda bukti pembayaran atau bukti transaksi
penerimaan kas lainnya; Surat Tanda Setoran (STS); bukti transfer; nota kredit
bank. Dalam menyelenggarakan prosedur akuntansi pendapatan, PPK-SKPD
dapat menggunakan buku jurnal umum; buku jurnal khusus pendapatan; buku
jurnal khusus penyetoran pendapatan; buku besar pendapatan; buku besar
pembantu pendapatan. Penggunaan buku-buku tersebut bersifat optional sesuai
dengan kebutuhan. Pelaksanaan prosedur akuntansi pendapatan di SKPD
melibatkan Bendahara Penerimaan; PPK- SKPD; Bank Rekening Kas Umum
Daerah (RKUD); dan fungsi akuntansi di SKPKD. Bentuk keterlibatan mereka
dapat dilihat dari ringkasan prosedur akuntansi pendapatan yang telah dijelasakan
terdahulu.

More Related Content

What's hot

Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
Adi Jauhari
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
Indah Dwi Lestari
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
PPA FEUI
 

What's hot (20)

Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
sisdur akuntansi penerimaan kas
 sisdur akuntansi penerimaan kas sisdur akuntansi penerimaan kas
sisdur akuntansi penerimaan kas
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDAAkuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
pengauditan 2
pengauditan 2pengauditan 2
pengauditan 2
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 

Similar to Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Miftah Fadlilah
 
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaLampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Wawan Kurniadi
 
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiayAkuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
agil yudawan
 
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
Milka Agusta
 
Tupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaTupoksi bendahara
Tupoksi bendahara
Inspektorat
 
Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berdasarkan pemendagri nomor 13 t...
Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berdasarkan pemendagri nomor 13 t...Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berdasarkan pemendagri nomor 13 t...
Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berdasarkan pemendagri nomor 13 t...
Harisno Al-anshori
 

Similar to Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD (20)

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
 
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaLampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
 
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptxmateri 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
 
4 SIKLUS AKUNTANSI.ppt
4 SIKLUS AKUNTANSI.ppt4 SIKLUS AKUNTANSI.ppt
4 SIKLUS AKUNTANSI.ppt
 
Bendahara Penerimaan 032021.pptx
Bendahara Penerimaan 032021.pptxBendahara Penerimaan 032021.pptx
Bendahara Penerimaan 032021.pptx
 
Ppt khas bank
Ppt khas bankPpt khas bank
Ppt khas bank
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
 
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiayAkuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
 
Tata usaha keuangan
Tata usaha keuanganTata usaha keuangan
Tata usaha keuangan
 
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxTUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
 
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan KerjaAkuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
 
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
 
PPT PALIP.pptx
PPT PALIP.pptxPPT PALIP.pptx
PPT PALIP.pptx
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Tupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaTupoksi bendahara
Tupoksi bendahara
 
Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berdasarkan pemendagri nomor 13 t...
Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berdasarkan pemendagri nomor 13 t...Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berdasarkan pemendagri nomor 13 t...
Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berdasarkan pemendagri nomor 13 t...
 
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptxASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
 
Spn
SpnSpn
Spn
 
Software Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi PemerintahanSoftware Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi Pemerintahan
 

More from Fox Broadcasting

More from Fox Broadcasting (19)

Makalah Manajemen Aset - Pengaruh Teknologi informasi terhadap manajemenaset
Makalah Manajemen Aset - Pengaruh Teknologi informasi terhadap manajemenasetMakalah Manajemen Aset - Pengaruh Teknologi informasi terhadap manajemenaset
Makalah Manajemen Aset - Pengaruh Teknologi informasi terhadap manajemenaset
 
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja - Ppt
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja - PptBalanced Scorecard - Pengukuran Kinerja - Ppt
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja - Ppt
 
Fifa world cup 2014
Fifa world cup 2014Fifa world cup 2014
Fifa world cup 2014
 
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaBalanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
 
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalStruktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
 
Ppt Pemeriksaan Keuangan Pilkada Kabupaten Bengkalis TA 2005
Ppt Pemeriksaan Keuangan Pilkada Kabupaten Bengkalis TA 2005Ppt Pemeriksaan Keuangan Pilkada Kabupaten Bengkalis TA 2005
Ppt Pemeriksaan Keuangan Pilkada Kabupaten Bengkalis TA 2005
 
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraMakalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
 
Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...
Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...
Presentation - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,...
 
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
 
Presentation - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - Bab 10
Presentation - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - Bab 10Presentation - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - Bab 10
Presentation - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - Bab 10
 
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
 
PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 04 Catatan atas Laporan KeuanganPSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
 
Konsep Elastisitas - BAB III
Konsep Elastisitas - BAB IIIKonsep Elastisitas - BAB III
Konsep Elastisitas - BAB III
 
Bola Basket - Basketball
Bola Basket - BasketballBola Basket - Basketball
Bola Basket - Basketball
 
Tata Tulis Laporan Dan Teknik Presentasi
Tata Tulis Laporan Dan Teknik PresentasiTata Tulis Laporan Dan Teknik Presentasi
Tata Tulis Laporan Dan Teknik Presentasi
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 

Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD

  • 1. BAB III KELOMPOK I PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN DI SKPD 1. Hendrick 2.Anna 3.Alderius 4.Ary 5.Adhe 6.Alfons 7.Ahmad 8.Ardi
  • 2. A. Pengertian dan Lingkup Pendapatan di SKPD Pendapatan SKPD meliputi semua penerimaan uang yang berasal dari pendapatan daerah, yang hanya boleh diterima oleh SKPD (baik melalui bendahara penerimaan SKPD, bendahara penerimaaan pembantu, maupun yang langsung diterima di kas umum daerah). Pendapatan SKPD merupakan hak daerah, tidak perlu dibayar kembali oleh daerah, dan pada SKPD penerima harus dibukukan sebagai pendapatan SKPD. Tidak semua kelompok pendapatan daerah dapat dipungut dan diterima oleh Bendahara Penerimaan SKPD.
  • 3. • Menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, pasal 6 ayat (2), SKPD hanya berwenang melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya SKPD sering diminta memungut/ memotong pajak untuk kemudian disetorkan ke kas daerah. Pajak yang dipungut SKPD tidak dibukukan sebagai pendapatan SKPD tapi dibukukan sebagai pendapatan PPKD. Pendapatan yang dipungut oleh Bendahara Penerimaan dan diakui sebagai pendapatan SKPD terdiri atas: 1. Kelompok pendapatan asli daerah, yaitu retribusi daerah. 2. Sebagian dari kelompok lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, yang meliputi:
  • 4. a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan secara tunai atau angsuran/cicilan. b. Jasa giro (atas dana uang persediaan yang disimpan bendahara pengeluaran dalam bentuk giro di bank). c. Bunga (atas dana yang disimpan bendahara pengeluaran maupun penerimaan). d. Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh SKPD. e. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah f. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. g. Pendapatan denda retribusi. h. Fasilitas sosial dan fasilitas umum. i. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. j. Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
  • 5. B. Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan SKPD dan Bukti-Bukti Pendukungnya. • Menurut permendagri Nomor 55 Tahun 2008, Bendahara Penerimaan SKPD wajib mempertanggungjawabkan pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya secara administratif kepada Pengguna Anggaran maupun secara fungsional kepada PPKD paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan Pertanggungjawaban (selanjutnya disingkat LPJ) Administratif Bendahara Penerimaan dilampiri dengan: 1. Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan berkenaan 2. Register STS 3. Bukti penerimaan yang sah dan lengkap 4. Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu
  • 6. Jika mengacu pada SE BAKD Nomor 900/316, prosedur akuntansi pendapatan di SKPD dimulai dari LPJ Administratif Bendahara Penerimaan yang disampaikan kepada Pengguna Anggaran melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (selanjutnya disingkat PPK) SKPD. Dalam kegiatan pertanggungjawaban ini, PPK-SKPD bertugas untuk menerima dan memverifikasi LPJ Administratif tersebut dan menyerahkannya ke Pengguna Anggaran. Selanjutnya, berdasarkan LPJ Administratif tersebut dan bukti-bukti penerimaan dan penyetoran yang sah dan lengkap, PPK-SKPD membukukan seluruh transaksi penerimaan dan penyetoran pendapatan ke dalam jurnal pendapatan dan mempostingnya secara periodik ke buku besar. Oleh karena LPJ Administratif Bendahara penerimaan disampaikan kepada Pengguna Anggaran pada setiap bulan (paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan pada hari kerja terakhir bulan tersebut di bulan terakhir tahun anggaran), maka PPK- SKPD dapat membukukan transaksi pendapatan SKPD dan penyetorannya pada setiap bulan saja, yaitu setelah melakukan verifikasi atas LPJ tersebut.
  • 7. C. Dokumen Sumber yang Digunakan dalam Prosedur Akuntansi Pendapatan di SKPD 1. Surat Ketetapan Retribusi (SKR), yaitu dokumen yang dibuat oleh Pengguna Anggaran untuk menetapkan retribusi atas wajib retribusi 2. Surat tanda bukti pembayaran atau bukti transaksi penerimaan kas lainnya 3. Surat Tanda Setoran (STS), yaitu dokumen yang diselenggarakan Bendahara Penerimaan untuk menyetor penerimaan daerah ke Rekening Kas Umum Daerah 4. Bukti transfer, yaitu dokumen atau bukti atas transfer penerimaan daerah 5. Nota kredit bank, yaitu dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang masuk ke akun kas umum daerah. Contoh-contoh dokumen sumber tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. D. Buku-Buku yang dapat Digunakan dalam Prosedur Akuntansi Pendapatan di SKPD 1. Buku Jurnal Umum, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPK-SKPD untuk membukukan berbagai jenis transaksi yang terjadi termasuk transaksi penerimaan pendapatan dan penyetorannya. 2. Buku Jurnal Khusus Pendapatan, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPK-SKPD untuk membukukan semua transaksi pendapatan. Pemakaian buku ini tidak bersifat wajib dalam arti bahwa PPK-SKPD dapat memilih menggunakan Buku Jurnal Khusus Pendapatan atau cukup menggunakan Buku Jurnal Umum saja untuk membukukan transaksi penerimaan pendapatan. 3. Buku Jurnal Khusus Penyetoran Pendapatan, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPK-SKPD untuk membukukan transaksi penyetoran pendapatan ke kas umum daerah. Pemakaian buku ini tidak bersifat wajib dalam arti bahwa PPK-SKPD dapat memilih menggunakan Buku jurnal khusus ini atau cukup menggunakan Buku Jurnal Umum saja untuk membukukan transaksi penyetoran pendapatan. 4. Buku Besar Pendapatan, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPKSKPD untuk membukukan posting atas akun pendapatan, baik yang berasal dari jurnal pendapatan maupun jurnal koreksi yang terkait dengan pendapatan. 5. Buku Besar Pembantu Pendapatan apabila diperlukan, yaitu catatan yang diselenggarakan oleh PPK-SKPD yang berisi rincian akun yang telah dicatat dalam buku besar. Contoh format buku-buku tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17. E. Pihak-Pihak yang Terkait dalam Prosedur Akuntansi Pendapatan di SKPD 1. Bendahara Penerimaan : Dalam prosedur akuntansi pendapatan, Bendahara Penerimaan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) administratif berikut bukti-bukti pendukungnya kepada Pengguna Anggaran setiap bulan, melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (selanjutnya disingkat PPK) SKPD. LPJ tersebut merupakan salah satu dokumen sumber bagi PPK- SKPD untuk membukukan seluruh transaksi pendapatan dan penyetoran yang dilakukan oleh bendahara penerimaan SKPD. 2. PPK- SKPD : Dalam prosedur akuntansi pendapatan, PPK- SKPD bertugas melakukan verifikasi atas LPJ Administratif Bendahara Penerimaan sebelum disampaikan kepada Pengguna Anggaran. Berdasarkan LPJ tersebut beserta dokumen-dokumen pendukungnya, PPK-SKPD membukukan seluruh transaksi pendapatan dan penyetoran yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan SKPD.
  • 18. 3. Bank Rekening Kas Umum Daerah : Bank Rekening Kas Umum Daerah adalah bank yang ditentukan oleh kepala daerah sebagai tempat Rekening Kas Umum Daerah (selanjutnya disingkat RKUD). Dalam prosedur akuntansi pendapatan, Bank RKUD berkewajiban membuat dan menyampaikan nota kredit untuk seluruh setoran yang masuk ke RKUD kepada Bendahara Umum Daerah (selanjutnya disingkat BUD) /Kuasa BUD. Nota kredit tersebut merupakan salah satu dokumen sumber bagi fungsi akuntansi SKPKD untuk membukukan transaksi pendapatan dan/atau penerimaan pembiayaan. 4. Fungsi akuntansi di SKPKD : Dalam prosedur akuntansi pendapatan di SKPD, Bendahara Penerimaan SKPD akan menyetorkan seluruh uang yang diterimanya ke Rekening Kas Umum Daerah dengan menggunakan STS. Bank Rekening Kas Umum Daerah akan menyampaikan nota kredit atas seluruh setoran masuk yang diterimanya ke BUD/Kuasa BUD. Fungsi Akuntansi di SKPKD bertugas melakukan identifikasi nota kredit tersebut untuk menentukan setoran yang merupakan pendapatan dan atau penerimaan pembiayaan. Dalam kapasitas SKPKD sebagai konsolidator, fungsi akuntansi SKPKD akan membukukan seluruh setoran yang berasal dari Bendahara Penerimaan SKPD sebagai pendapatan.
  • 19. F. Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD dalam Prosedur Akuntansi Pendapatan. Fungsi Akuntansi di SKPD dijalankan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) - SKPD. Jika mengacu pada SE BAKD Nomor 900/316, prosedur akuntansi di SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD berdasarkan LPJ Bendahara Penerimaan beserta bukti-bukti pendukungnya yang sah. Disamping bertugas sebagai verifikator atas LPJ bendahara penerimaaan yang akan disampaikan kepada pengguna anggaran, PPK-SKPD juga bertugas untuk: 1. Membukukan seluruh transaksi pendapatan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang sah seperti yang disampaikan dalam lampiran LPJ Administratif Bendahara Penerimaan.
  • 20. 2. Membuat bukti memorial atas transaksi-transaksi non-kas yang terkait dengan pendapatan seperti koreksi kesalahan karena salah membukukan pendapatan. 3. Membukukan bukti memorial terkait dengan koreksi kesalahan atas pencatatan pendapatan. 4. Memposting jurnal pendapatan dan jurnal koreksi kesalahan yang terkait dengan pendapatan secara periodik ke buku besar (bisa diakhir hari, minggu atau diakhir bulan). 5. Menyusun neraca saldo pada akhir periode tertentu sesuai kebutuhan (minimal 1 (satu) tahun sekali, yaitu pada saat akan menyusun laporan keuangan). Pada hakekatnya, penyusunan neraca saldo dilakukan dengan cara menutup dan kemudian menyalin saldo buku besar setiap akun yang ada. 6. Membuat LRA, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan (dengan atau tanpa bantuan worksheet) untuk periode tertentu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan (minimal 1 tahun sekali, yaitu di setiap akhir tahun anggaran).
  • 21. G. Cut Off Pembukuan Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (selanjutnya disingkat PSAP) Nomor 02 paragraf 22, pendapatan diakui pada saat uang diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Hal ini berarti bahwa pembukuan pendapatan di SKPD seharusnya dilakukan ketika Bendahara Penerimaan sudah menyetor uang yang diterimanya ke Kas Umum Daerah. Sepanjang Bendahara Penerimaan belum menyetor uang yang diterimanya Ke Kas Umum Daerah maka terhadap penerimaan tersebut belum boleh dibukukan sebagai pendapatan. Menurut SE BAKD Nomor 900/316, pendapatan dibukukan pada saat PPK-SKPD selesai melaksanakan verifikasi atas LPJ Administratif Bendahara Penerimaan. Konsekuensinya, atas pendapatan yang sudah dibukukan PPKSKPD tapi uangnya belum disetor ke kas daerah, pada akhir tahun harus dikoreksi menjadi pendapatan ditangguhkan, agar sesuai dengan Standar Akuntansi pemerintahan (selanjutnya disingkat SAP).
  • 22. H. Prosedur Akuntansi Pendapatan di SKPD Prosedur akuntansi pendapatan di SKPD adalah serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi dimulai dari pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan keuangan yang terkait dengan transaksi pendapatan dan penyetorannya, dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, di SKPD. Prosedur akuntansi ini diselenggarakan oleh PPK-SKPD, dengan urutan langkah- langkah sebagai berikut. 1. Bendahara Penerimaan menyetorkan uang yang diterimanya ke RKUD dengan menggunakan STS. Bendahara Penerimaan membuat dan menyampaikan LPJ Administratif dan bukti-bukti pendukungnya ke Pengguna Anggaran melalui PPK- SKPD setiap bulan. Pada hakekatnya prosedur akuntansi pendapatan dimulai saat PPK-SKPD menerima dan memverifikasi LPJ Administratif tersebut.
  • 23. 2. PPK-SKPD menerima dan melakukan verifikasi atas LPJ Administratif Bendahara penerimaan, kemudian membukukan/menjurnal transaksi pendapatan dan penyetorannya secara kronologis. Pembukuan penerimaan pendapatan dilakukan dengan membuat jurnal berikut. Penjurnalan atas transaksi pendapatan dapat dilakukan dalam buku jurnal umum. Oleh karena jurnal yang sama seperti tersebut diatas akan dipakai terus dalam mencatat transaksi pendapatan, untuk menghemat waktu, maka jurnal pendapatan dapat dibuat dalam “Buku Jurnal Khusus Pendapatan.” Selanjutnya, pembukuan penyetoran pendapatan dilakukan dengan membuat jurnal berikut.
  • 24. Penjurnalan atas penyetoran pendapatan dapat dilakukan dalam buku jurnal umum. Oleh karena jurnal yang sama seperti tersebut di atas akan dipakai terus dalam mencatat transaksi penyetoran pendapatan, untuk menghemat waktu, maka jurnal penyetoran pendapatan dapat dibuat dalam “Buku Jurnal Khusus Penyetoran Pendapatan.” 3. Secara periodik, PPK-SKPD memposting jurnal ke buku besar (bisa diakhir hari, akhir minggu atau akhir bulan). 4. PPK-SKPD membuat neraca saldo pada setiap akhir periode sesuai dengan kebutuhan (minimal 1 tahun sekali, yaitu di setiap akhir tahun anggaran). 5. PPK SKPD membuat laporan keuangan pada setiap akhir periode tertentu (minimal satu tahun sekali, yaitu di setiap akhir tahun anggaran).
  • 25. 6. Atas setoran dari Bendahara Penerimaan, Bank RKUD membuat nota kredit dan menyampaikannya ke fungsi akuntansi di SKPKD. 7. Fungsi akuntansi di SKPKD sebagai konsolidator membukukan/menjurnal transaksi pendapatan yang tertera dalam nota kredit, untuk kepentingan konsolidasi. Jurnal yang dibuat oleh Fungsi Akuntansi di SKPKD pada saat menerima nota kredit dari Bank RKUD adalah sebagai berikut.
  • 26.
  • 27. I. Rangkuman Sistem akuntansi SKPD merupakan serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan, di SKPD. Prosedur-prosedur yang membentuk sistem akuntansi SKPD terdiri dari: prosedur akuntansi pendapatan; prosedur akuntansi belanja; prosedur akuntansi aset; prosedur akuntansi non kas. Pembentukan sistem dan prosedur akuntansi di SKPD bertujuan agar perlakuan akuntansi terhadap transaksi pendapatan, belanja, penambahan atau pengurangan aset dan transaksi non kas diselenggarakan secara seragam, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Pendapatan SKPD meliputi semua penerimaan uang yang berasal dari pendapatan daerah, yang hanya boleh diterima dan dibukukan oleh SKPD.
  • 28. Menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, pasal 6 ayat (2), SKPD hanya berwenang melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak. Pendapatan yang dipungut dan diakui sebagai pendapatan SKPD terdiri atas: retribusi daerah dan sebagian dari kelompok lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur akuntansi pendapatan di SKPD terdiri dari: Surat Ketetapan Retribusi; surat tanda bukti pembayaran atau bukti transaksi penerimaan kas lainnya; Surat Tanda Setoran (STS); bukti transfer; nota kredit bank. Dalam menyelenggarakan prosedur akuntansi pendapatan, PPK-SKPD dapat menggunakan buku jurnal umum; buku jurnal khusus pendapatan; buku jurnal khusus penyetoran pendapatan; buku besar pendapatan; buku besar pembantu pendapatan. Penggunaan buku-buku tersebut bersifat optional sesuai dengan kebutuhan. Pelaksanaan prosedur akuntansi pendapatan di SKPD melibatkan Bendahara Penerimaan; PPK- SKPD; Bank Rekening Kas Umum Daerah (RKUD); dan fungsi akuntansi di SKPKD. Bentuk keterlibatan mereka dapat dilihat dari ringkasan prosedur akuntansi pendapatan yang telah dijelasakan terdahulu.