SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul “PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN PENGGUNAAN”.
Makalah ini berisikan tentang “PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN
PENGGUNAAN” .Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang “PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN PENGGUNAAN”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan_makalah_ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan anugrah-Nya kepada kita. Amin.
Semarang, 1 Maret 2013
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..…….….…………………………1
Daftar Isi ……………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………3
Rumusan Masalah ……………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
Tipe-Tipe Pola Perilaku Biaya ……………………………………4
a.Biaya Variabel ( Variable Cost ) ……………………………………4
b.Biaya Tetap (Fixed Cost) ……………………………………7
c.Biaya Semivariabel (mixed cost) ……………………………………9
Mendiagnosis Perilaku Biaya ………...………………………….10
a. Metode Scattergraph ………...………………………….10
b. Metode Tinggi Rendah ( High and Low Point) ……….………………….11
c. Metode Regresi Kuadrat Terkecil ………....………………………….11
d. Metode Regresi Berganda ………....………………………….11
Format Kontribusi Laba Rugi ………....………………………….12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ………....………………………….14
Daftar Pustaka ………....………………………….14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini dan menghadapi era
globalisasi, perusahaan dituntut effisien dan ekonomis serta dapat mengantisipasi perkembangan
yang terjadi dimasa yang akan datang. Hal ini penting karena dalam persaingan global hanya
perusahaan yang menjalankan kegiatan/beroperasi secara effisien, ekonomis dan produktif yang
mampu memenangkan persaingan. Salah satu unsur yang penting dalam memenangkan
persaingan adalah kemampuan untuk menurunkan biaya tanpa mengorbankan mutu. Maka tidak
berlebihan apabila dikatakan para manager perlu memahami dengan benar masalah yang
berkaitan dengan pembiayaan terutama mengenali perilaku biaya dengan pengklasifikasian
biaya.
Salah satu cara membuat klasifikasi biaya adalah berdasarkan perilaku biaya. Perilaku
biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan adanya perubahan tingkat
aktivitas bisnis. Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah kunci beberapa pembuatan
keputusan organisasi. Manajer yang mengetahui perilaku biaya akan mampu memprediksi
dengan lebih baik apakah yang akan terjadi pada biaya dalam berbagai kondisi. Usaha
pembuatan keputusan tanpa memiliki pemahaman terhadap biaya dan bagaimana biaya ini
berubah dengan adanya perubahan tingkat aktivitas akan mengakibatkan turunnya tingkat laba.
Untuk menghindari masalah tersebut manajer harus mampu memprediksi secara akurat kondisi
biaya dalam berbagai tingkat aktivitas.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Tipe Pola Perilaku Biaya
2. Mendiagnosis Perilaku Biaya
3. Format Kontribusi Laba Rugi
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tipe-Tipe Pola Perilaku Biaya
Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya Semi
Variabel. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam kebanyakan organisasi. Proporsi
relatif masing-masing tipe biaya tersebut disebut sebagai struktur biaya (cost structur).
Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki lebih banyak biaya tetap dari pada
biaya variabel dan biaya semivariabel. Ada juga perusahaan yang biaya variabelnya lebih
banyak dari pada dibandingkan biaya tetap dan biaya semivariabel. Struktur biaya akan
sangat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.
a. Biaya Variabel ( Variable Cost )
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap
perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, maka total biaya
variabelnya juga akan berlipat dua. Jika aktivitas naik 10% maka total biaya variabel
akan naik sebesar 10% juga.
Suatu biaya dikatakan variable karena ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis
aktivitas (activity base) merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya
biaya variabel atau biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya (cost
driver).
Contoh dari basis aktivitas yang umum yaitu jam tenaga kerja langsung, jam mesin, unit
yang diproduksi, dan unit yang dijual.
Porsi biaya variabel dan tipe biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada
tujuan dan struktur organisasi.
Ada juga biaya variabel per unit, yaitu biaya variabel yang selalu konstan atau tetap.
Contoh pembeda antara total biaya variabel dengan biaya variabel per unit yaitu
perusahaan Nooksack Expeditions yang memberikan jasa wisata penelusuran sungai
dengan menyediakan peralatan dan makanan kepada tamunya. Makanan dibeli dari
perusahaan yang ekslutif dengan harga $30 untuk setiap tamu. Biaya $30 per tamu tidak
akan berubah dan tidak dipengaruhi oleh berapapun jumlah tamu yang berpartisipasi
dalam penelusuran sungai.
5
0
5
10
15
20
25
30
35
250 500 750 1000
Biaya Makanan per Tamu
Jumlah Tamu
BiayaMakananperTamu
Perbandingan perilaku biaya variabel baik per unit maupun secara total.
Jumlah Tamu Biaya Makanan Total Biaya
Setiap Tamu Makanan
250 30 7500
500 30 15000
750 30 22500
1000 30 30000
Biaya Variabel meningkat secara total sejalan dengan aktivitasnya, sedangkan biaya
variabel per unitnya konstan.
Contoh Biaya Variabel
Jenis Organisasi Biaya yang biasanya bersifat Variabel
terhadap volume output
Perusahaan dagang Harga pokok (produk) penjualan
Perusahaan Manufaktur Biaya produksi (BB, TKL)
Porsi variabel biaya overhead
Perusahaan dagang dan Perusahaan
Manufaktur
Biaya penjualan, umum dan adm.
Komisi, biaya pengiriman, dll
Perusahaan Jasa Bahan habis pakai, perjalanan, dll
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
250 500 750 1000
Total Biaya Makanan
Jumlah Tamu
BiayaMakananTotal
6
Biaya Variabel Sejati vs Biaya Variabel Bertahap
Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel
berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel proporsial
(proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap (step-variable).
Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati (true
variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan selama satu
periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi. Lebih jauh,
bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di gunakan dapat disimpan di gudang dan
digunakan lagi pada eriode mendatang.
Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya dianggap
variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan biaya
bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga
pemeliharaan biayasanya ditentukan dalam bentuk borongan. Selain itu, jam kerja
pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di gunakan dalam
periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan secara efektif, maka akan
hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga pemeliharaan akan bekerja secara asal apabila
pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan bekerja secara intensif kalau diawasi
secara ketat. Sumber daya yang diperoleh dalam jumlah besar (seperti pekerja
pemeliharaan) dan yang biayanya meningkat atau berkurang hanya karena adanya
perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas, disebut biaya variabel bertahap (step-
variable cost). Perilaku biaya variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya variabel
sejati.
Asumsi Linearitas dan Rentang Relevan
Berkaitan dengan biaya variabel, diasumsikan adanya hubungan yang linear antara biaya
dan volume, kecuali dalam kasus biaya varabel bertahap. Ekonom dengan tepat dapat
menggambarkan biaya yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya variabel
sesungguhnya memiliki perilaku kurvilinear. Meskipun beberapa biaya tidak sepenuhnya
linear pada diplot sebagai fungsi volume, biaya kurvilinear merupakan garis lurus
(linear) dalam rentang sempit suatu aktivitas yang disebut sebagai rentang relevan
(relevant range). Rentang relevan adalah rentang aktivitas yang mencakup validitas
asumsi yang dibuat oleh manajemen mengenai perilaku biaya. Sebagai contoh, bagian
garis yang masuk dalam rentang yang relevan merupakan biaya kurvilinear dengan tigkat
keakuratang yang tinggi.
7
b. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana
aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan semakin
kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun tetapi dengan
tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya tetap ini dapat membingungkan.
Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan biaya tetap ini dengan basis rata-rata
per-unit. Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya tetap dan biaya variabel dasajikan
untuk laporan eksternal. Untuk kepentingan internal, biaya tetap tidak perlu disajikan
perunit karena dapt membingungkan. Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan
internal, untuk mudahnya (dan juga aman) biaya tetap disajikan secara total.
Tipe-tipe biaya tetap :
Biaya tetap biasanya disebut biaya kapaitas (capacity cost) sebab biaya tersebut
terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang terlatih dan item
lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok untuk mempertahankan
aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah menjadi biaya yang telah
ditentukan (commited) dan biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan manajemen
(discretionary).
Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan dengan investasi
fasilitas, peralatan, dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh biaya
ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, dan gaji
manajemen puncak dan karyawan operasional.
dua faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah:
(1) Biaya – biaya tersebut bersifat jangka panjang.
(2) Tidak dapat dikurangi menjad nol meskipun pada jangka pendek tanpa mengganggu
tingkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi.Struktur organisasi dan
fasilitas yang penting dijaga keutuhannya. Biaya untuk merekrut mereka kembali
akan jauh lebih besar daripada penghematan jangka pendek yang mungkin diperoleh.
Keputusan untuk mendapatkan peralatan dalam jumlah besar atau aktivitas lain yang
menyebabkan munculnya biaya tetap yang telah ditentukan harus
mempertimbangkan perencanaan jangka panjang. Manajemen harus melakukan
analisis yang mendalam terhadap berbagai alternatif yang tersedia sebelum
mengambil keputusan. Sekali keputusan kembali, biaya yang terjadi tidak dapat
8
dihindarkan selama beberapa tahun ke depan. Strategi manajemen harus diarahkan
untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan seefektif mungkin.
Biaya Tetap Kebijakan. Biaya ini disebabkan oleh keputusan tahunan yang dibuat oleh
manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya tetap kebijakan
termasuk iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen, dan
magang untuk para mahasiswa. Ada dua perbedaan pokok antara biaya tetap yang telah
ditentukan dengan biaya tetap kebijakan biasanya untuk jangka waktu yang lebih
pendek. Sebaliknya, seperti yang telah dijelaskan di atas, biaya tetap yang telah di
tentukan melibatkan perencanaan untuk beberapa tahun ke depan. Kedua, biaya tetap
kebijakan dapat dibuat untuk jangka pendek dengan pengaruh negatif yang minimal
terhadap tujuan perusahaan jangka panjang. Suatu biaya akan diklasifikasikan sebagai
biaya tetap yang telah ditentukan atau biaya tetap kebijakan sangat tergantung pada
strategi manajemen. Karakteristik yang terpenting dari biaya tetap kebijakan bahwa
manajemen tidak terpaku pada keputusan yang berkaitan dengan biaya terrsebut. Mereka
masih dapat melakukan penyesuaian dari tahun ke tahun atau mungkin dalam waktu
kurang dari satu tahun karena kondisi memang menuntut modifikasi keputusan
manajemen.
Tren Biaya Tetap dibeberapa perusahaan menunjukkan bahwa biaya tetap semakin
besar porsinya dibandingkan dengan biaya variabel. Sebagai contoh, pegawai
administrasi di safeway dan kroger memasang harga pada barang secara manual.
Sekarang, sebagian besar toko dilengkapi dengan pembaca barcode yang dapat
memasukkan harga dan informasi lainnya secara otomatis. Sekarang program komputer
sudah dirancang untuk melengkapi formulir pajak yang diperlukan dan program tersebut
juga menyediakan informasi perencanaan pajak dan konsultasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen. Program tersebut dirancang dengan mengumpulkan pengetahuan
dari beberapa orang yang ahli di bidang perpajakan. Meskipun semakin banyak
pekerjaan manusia telah di gantikan dengan mesin, permintaan secara keseluruhan
terhadap pekerjaan yang di tangani oleh manusia tidak berkurang. Sebagai
konsekuensinya, biaya kompensasi untuk pegawai tersebut relatif tetap dan lebih bersifat
biaya tetap yang di tentukan (commited fixed cost) daripada biaya tetap kebijakan
(discretionary fixed cost).
9
Biaya Tetap dan Relevan
Konsep rentang relevan yang pembahasannya sudah dimulai pada topik biaya
variabel juga penting dalam memahami biaya tetap –khususnya biaya tetap kebijakan.
Tingkat biaya tetap kebijakan biasanya ditentukan di awal tahun dan tergantung pada
dukungan yang diperlukan untuk program yang direncanakan seperti iklan dan
pelatihan. Selanjutnya, cakupan program ini tergantung tingkat aktivitas yang sudah
diantisipasi untuk tahun yang bersangkutan. Oleh karenanya, perencanaan tingkat
aktivitas akan mempengaruhi total biaya tetap kebijakan. Biaya tetap kebijakan lebih
mudah untuk disesuaikan dibandingkan dengan biaya tetap yang telah ditentukan. Biaya
tetap yang telah ditentukan tampak kurang fleksibel dan biaya ini terdiri atas biaya
gedung, peralatan, dan gaji karyawan ini. Sangat sulit untuk membeli setengah perangkat
peralatan atau seperangkat manajer lini produk. Rentang relevan aktivitas untuk biaya
tetap adalah rentang aktivitas pada saat grafik biaya tersebut berbentuk garis lurus. Pada
saat perusahaan memperluas tingkat aktivitasnya, perluasan tersebut menuntut fasilitas
lebih banyak atau tim manajemen kunci yang dibutuhkan unttuk perluasan tersebut.
Akibatnya, semakin banyak fasilitas yang dibangun dan posisi baru manajemen akan
mengakibatkan biaya tetap yang telah ditentukan.
.
c. Biaya Semivariabel (mixed cost)
Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap.
Disebut juga dengan biaya campuran.
Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume
kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin
rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional).
2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan
volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan
tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah
volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
10
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan, pembuatan
keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam
biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan dan tehnik yang dapat digunakan untuk
memisahkan biaya semi variabel .
Hubungan antara biaya semivariabel dengan tingkat aktivitaas dalam persamaan garis
lurus adalah Y=a+bx
Y = total biaya semivariabel
a =total biaya tetap
b =biaya variabel per unit aktivitas
x =tingkat aktivitas
Persamaan ini membuat mudah perhitungan total biaya semivariabel untuk setiap tingkat
aktivitas dalam rentan yanf relevan.
B. Mendiagnosis Perilaku Biaya
a. Metode Scattergraph
Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menggambarkan
biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis lurus di tengah titik-titik
biaya tersebut.Biaya ditentukan sebagai variabel dependen karena besarnya biaya akan
dipengarhui oleh tingkat aktivitas. Jika aktivitas meningkat maka biaya juga akan
meningkat.
Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah
biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya mendekati linear.
Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya menggunnakan metode scattergraph
bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot data berdasarkan
pada interprestasi visual.
11
b. Metode Tinggi Rendah
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method)
memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan mendasarkan
kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah.
Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena adanya perubahan kapasitas dan besarnya
tarif biaya variabel satuan
Analisi biaya ini dimulai dengan mengidentifikasikan periode dengan tingkat
aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua periode
pada kedua periode tersebut dibagi dengan perubahaan aktivitas antara kedua periode
ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas.
c. Metode Regresi Kuadrat Terkecil
Metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan
hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas (independent
variabel) dari sekumpulan data. Dalam hubungannya dengan pengukuran varialibitas
biaya, maka yang dimaksud variabel tergantung adalah besamya biaya, sedangkan
variabel bebas adalah tingkatan kapasitas, jadi besamya biaya tergantung tingkatan
kapasitas. Jika hanya digunakan dua variabel, satu variabel tergantung dan satu variabel
bebas, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi sederhana (simple regression).
Tetapi jika terdapat dua variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih,
maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi berganda (multiple regression).
Tujuan garis regresi membuat garis yang jurnlah penyimpangan kuadrat antara garis
regresi danm observasi-obsrvasi adalah minimal.Metode ini memisahkan biaya
semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan
seluruh data.
Metode yang lebih obyektif dan tepat dibandingkan dengan metode scattergraph.
Garis yang ditarik dengan metode scattergraph ditentukan berdasarkan inspeksi visual
sedangkan dengan metode regresi kuadrat terkecil garis tersebut ditentukan berdasarkan
rumus matematis. Selain itu metode regresi kuadrat terkecil menggunakan semua data
yang tersedia untuk menentukan rumus biaya.
d. Metode Regresi Berganda
Di dalam metode regresi sederhana hanya dipakai satu variabel bebas. Dalam
keadaan tertentu variabilitas biaya atau Y dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas atau
beberapa jenis kegiatan sehingga harus dianalisa dengan metode regresi berganda agar
diperoleh perhitungan yang lebih akurat didalam menentukan prediksiMerupakan metode
analitis yang digunakan apabila variabel dependen (biaya) disebabkan oleh lebih dari satu
12
faktor. Meskipun menambah lebih banyak faktor atau variabel, akan menambah
kerumitan perhitungan tetapi prinsip sama dengan metode regresi kuadrat terkecil
sederhana. Karena kerumitan perhitungan regresi berganda dapat dilakukan dengan
bantuan komputer.
C. Format Kontribusi Laba Rugi
Tindakan manajer akan tergantung pada pemahaman atas perilaku biaya.
Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba rugi
yang baru yang disebut pendekatan konstribusi (contribution approach). Hal khusus yang
ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan informasi perilaku
biaya dalam laporan tersebut.
Format ini dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak disusun
berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format fungsional yang
klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan.
Dimana laporan ini memiliki kelemahan pada saat akan digunakan untuk tujuan internal
yaitu manajer membutuhkan data biaya yang disusun dalam format yang berguna untuk
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Tugas ini akan lebih mudah
dijalankan apabila data biaya tersedia dalam format tetap dan variabel. Laporan laba-rugi
yang disusun dengan pendekatan kontribusi digunakan untuk menjawab kebutuhan
manajer.
Perbandingan laba rugi kontribusi denga laba rugi tradisional
Tradisional Kontribusi
Penjualan XXX Penjualan XXX
Dikurangi harga pokok penjualan XXX Dikurangi biaya variabel
Laba Kotor XXX Produksi Var. XXX
Dikurangi biaya Penjualan Var. XXX
Penjualan XXX Administrasi Var. XXX XXX
Administrasi XXX XXX Margin Kontribusi XXX
Laba bersih XXX Dikurangi biaya tetap
Produksi tetap XXX
Penjualan tetap XXX
Administrasi tetap XXX XXX
Laba bersih XXX
13
Pendekatan kontribusi membagi biaya ke kelompok tetap dan variabel. Pertama
mengurangi penjualan dengan biaya variabel dalam untuk mendapatkan angka margin
kontribusi yaitu jumlah yang tersisa dari penjualan setelah dikurangi biaya variabel.
Jumlah ini memberikan kontribusi untuk menutup biaya tetap dan menghasilakn laba
pada periode tertentu.
Pendekatan kontribusi digunakan dalam perencanaan internal dan sebagai alat
pembuatan keputuasan. Pendekatan yang menekankan pada perilaku biaya akan
menfasilitasi analisi biaya volume laba.
Pendekatan ini juga berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan laba per
segmen, dan dalamm penganggaran. Juga membantu manajer mengorganisasikan data
yang berkaitan dengan semua jenis pembuatan keputusan seperti analisis lini produk,
penentuan harga, menggunakan sumber daya yang terbatas, dan analisi membuat atau
membeli.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perilaku biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan adanya
perubahan tingkat aktivitas bisnis. Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya Variabel, biaya
Tetap, dan biaya Semi Variabel.
Metode yang dipakai untuk analisis perilaku biaya yaitu Metode Scattergraph,
MetodeTinggi Rendah, Metode Regresi Kuadrat Terkecil, dan Metode Regresi Berganda
Format Kontribusi Laba Rugi dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi
tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format fungsional yang
klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan.
Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba rugi
yang baru yang disebut pendekatan konstribusi (contribution approach). Hal khusus yang ada
dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan informasi perilaku biaya dalam
laporan tersebut.
Daftar Pustaka
Garrison, Ray H dan Noreen, Eric W, 2000, Akuntansi Manajerial, Penerbit Salemba.
Empat, Jakarta.
http://datakuliah.blogspot.com/

More Related Content

What's hot

Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIhasril ariel
 
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiSoal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Anis Fithriyani
 
Uts akmen-b legita veronika
Uts akmen-b legita veronikaUts akmen-b legita veronika
Uts akmen-b legita veronikalegitaveronika
 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayakangklinsman
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaFutmalia93
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
Cost of capital from Our Perspective
Cost of capital from Our PerspectiveCost of capital from Our Perspective
Cost of capital from Our PerspectiveMgs Zulfikar Rasyidi
 
5 proses penyesuaian
5   proses penyesuaian5   proses penyesuaian
5 proses penyesuaianMainatul Ilmi
 
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payable
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payablePengantar Akuntansi 2- Bonds payable
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payableyuniastuti18400700
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesAbu Tholib
 

What's hot (20)

Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiSoal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
 
Uts akmen-b legita veronika
Uts akmen-b legita veronikaUts akmen-b legita veronika
Uts akmen-b legita veronika
 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biaya
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
 
Akuntansi biaya - 1
Akuntansi biaya - 1Akuntansi biaya - 1
Akuntansi biaya - 1
 
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bopContoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Cost of capital from Our Perspective
Cost of capital from Our PerspectiveCost of capital from Our Perspective
Cost of capital from Our Perspective
 
5 proses penyesuaian
5   proses penyesuaian5   proses penyesuaian
5 proses penyesuaian
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payable
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payablePengantar Akuntansi 2- Bonds payable
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payable
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
 

Similar to Last

PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5krivanmatheus
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxMaharani236227
 
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptxKONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptxNisaSabir
 
Perilaku biaya
Perilaku biayaPerilaku biaya
Perilaku biayaFitria Nur
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenRose Meea
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Mada Imma
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Asep suryadi
 
Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaKonsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaEko Mardianto
 
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxLinaElfiyana
 
98 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-2018052498 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-20180524iwansuwandi8
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071Luthz Farhana
 
Introduction to cost accounting
Introduction to cost accountingIntroduction to cost accounting
Introduction to cost accountingKarlina Kusumadewi
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxAnnizaRestrizia
 
Makalah model penilaian aktva
Makalah model penilaian aktvaMakalah model penilaian aktva
Makalah model penilaian aktvaResty Maulina
 

Similar to Last (20)

PERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptxPERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptx
 
Akmen rps 2
Akmen rps 2 Akmen rps 2
Akmen rps 2
 
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
PERILAKU_BIAYA.pptx_1111_2222_3333_4444_5
 
Anggaran variable
Anggaran variableAnggaran variable
Anggaran variable
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
 
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptxKONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
KONSEP BIAYA DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI KEPERILAKUAN.pptx
 
Perilaku biaya
Perilaku biayaPerilaku biaya
Perilaku biaya
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemen
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
 
Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaKonsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Makalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabelMakalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabel
 
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
 
98 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-2018052498 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-20180524
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071
 
Introduction to cost accounting
Introduction to cost accountingIntroduction to cost accounting
Introduction to cost accounting
 
Manajemen biaya
Manajemen biayaManajemen biaya
Manajemen biaya
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
 
Makalah model penilaian aktva
Makalah model penilaian aktvaMakalah model penilaian aktva
Makalah model penilaian aktva
 

Last

  • 1. 1 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN PENGGUNAAN”. Makalah ini berisikan tentang “PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN PENGGUNAAN” .Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang “PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN PENGGUNAAN”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan_makalah_ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan anugrah-Nya kepada kita. Amin. Semarang, 1 Maret 2013 Penulis
  • 2. 2 DAFTAR ISI Kata Pengantar ..…….….…………………………1 Daftar Isi ……………………………………2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ……………………………………3 Rumusan Masalah ……………………………………3 BAB II PEMBAHASAN Tipe-Tipe Pola Perilaku Biaya ……………………………………4 a.Biaya Variabel ( Variable Cost ) ……………………………………4 b.Biaya Tetap (Fixed Cost) ……………………………………7 c.Biaya Semivariabel (mixed cost) ……………………………………9 Mendiagnosis Perilaku Biaya ………...………………………….10 a. Metode Scattergraph ………...………………………….10 b. Metode Tinggi Rendah ( High and Low Point) ……….………………….11 c. Metode Regresi Kuadrat Terkecil ………....………………………….11 d. Metode Regresi Berganda ………....………………………….11 Format Kontribusi Laba Rugi ………....………………………….12 BAB III PENUTUP Kesimpulan ………....………………………….14 Daftar Pustaka ………....………………………….14
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini dan menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut effisien dan ekonomis serta dapat mengantisipasi perkembangan yang terjadi dimasa yang akan datang. Hal ini penting karena dalam persaingan global hanya perusahaan yang menjalankan kegiatan/beroperasi secara effisien, ekonomis dan produktif yang mampu memenangkan persaingan. Salah satu unsur yang penting dalam memenangkan persaingan adalah kemampuan untuk menurunkan biaya tanpa mengorbankan mutu. Maka tidak berlebihan apabila dikatakan para manager perlu memahami dengan benar masalah yang berkaitan dengan pembiayaan terutama mengenali perilaku biaya dengan pengklasifikasian biaya. Salah satu cara membuat klasifikasi biaya adalah berdasarkan perilaku biaya. Perilaku biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis. Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah kunci beberapa pembuatan keputusan organisasi. Manajer yang mengetahui perilaku biaya akan mampu memprediksi dengan lebih baik apakah yang akan terjadi pada biaya dalam berbagai kondisi. Usaha pembuatan keputusan tanpa memiliki pemahaman terhadap biaya dan bagaimana biaya ini berubah dengan adanya perubahan tingkat aktivitas akan mengakibatkan turunnya tingkat laba. Untuk menghindari masalah tersebut manajer harus mampu memprediksi secara akurat kondisi biaya dalam berbagai tingkat aktivitas. B. PERUMUSAN MASALAH 1. Tipe Pola Perilaku Biaya 2. Mendiagnosis Perilaku Biaya 3. Format Kontribusi Laba Rugi
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Tipe-Tipe Pola Perilaku Biaya Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya Semi Variabel. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam kebanyakan organisasi. Proporsi relatif masing-masing tipe biaya tersebut disebut sebagai struktur biaya (cost structur). Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki lebih banyak biaya tetap dari pada biaya variabel dan biaya semivariabel. Ada juga perusahaan yang biaya variabelnya lebih banyak dari pada dibandingkan biaya tetap dan biaya semivariabel. Struktur biaya akan sangat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan. a. Biaya Variabel ( Variable Cost ) Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, maka total biaya variabelnya juga akan berlipat dua. Jika aktivitas naik 10% maka total biaya variabel akan naik sebesar 10% juga. Suatu biaya dikatakan variable karena ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas (activity base) merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel atau biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya (cost driver). Contoh dari basis aktivitas yang umum yaitu jam tenaga kerja langsung, jam mesin, unit yang diproduksi, dan unit yang dijual. Porsi biaya variabel dan tipe biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur organisasi. Ada juga biaya variabel per unit, yaitu biaya variabel yang selalu konstan atau tetap. Contoh pembeda antara total biaya variabel dengan biaya variabel per unit yaitu perusahaan Nooksack Expeditions yang memberikan jasa wisata penelusuran sungai dengan menyediakan peralatan dan makanan kepada tamunya. Makanan dibeli dari perusahaan yang ekslutif dengan harga $30 untuk setiap tamu. Biaya $30 per tamu tidak akan berubah dan tidak dipengaruhi oleh berapapun jumlah tamu yang berpartisipasi dalam penelusuran sungai.
  • 5. 5 0 5 10 15 20 25 30 35 250 500 750 1000 Biaya Makanan per Tamu Jumlah Tamu BiayaMakananperTamu Perbandingan perilaku biaya variabel baik per unit maupun secara total. Jumlah Tamu Biaya Makanan Total Biaya Setiap Tamu Makanan 250 30 7500 500 30 15000 750 30 22500 1000 30 30000 Biaya Variabel meningkat secara total sejalan dengan aktivitasnya, sedangkan biaya variabel per unitnya konstan. Contoh Biaya Variabel Jenis Organisasi Biaya yang biasanya bersifat Variabel terhadap volume output Perusahaan dagang Harga pokok (produk) penjualan Perusahaan Manufaktur Biaya produksi (BB, TKL) Porsi variabel biaya overhead Perusahaan dagang dan Perusahaan Manufaktur Biaya penjualan, umum dan adm. Komisi, biaya pengiriman, dll Perusahaan Jasa Bahan habis pakai, perjalanan, dll 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 250 500 750 1000 Total Biaya Makanan Jumlah Tamu BiayaMakananTotal
  • 6. 6 Biaya Variabel Sejati vs Biaya Variabel Bertahap Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel proporsial (proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap (step-variable). Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi. Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di gunakan dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada eriode mendatang. Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biayasanya ditentukan dalam bentuk borongan. Selain itu, jam kerja pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di gunakan dalam periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan secara efektif, maka akan hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga pemeliharaan akan bekerja secara asal apabila pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan bekerja secara intensif kalau diawasi secara ketat. Sumber daya yang diperoleh dalam jumlah besar (seperti pekerja pemeliharaan) dan yang biayanya meningkat atau berkurang hanya karena adanya perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas, disebut biaya variabel bertahap (step- variable cost). Perilaku biaya variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya variabel sejati. Asumsi Linearitas dan Rentang Relevan Berkaitan dengan biaya variabel, diasumsikan adanya hubungan yang linear antara biaya dan volume, kecuali dalam kasus biaya varabel bertahap. Ekonom dengan tepat dapat menggambarkan biaya yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya variabel sesungguhnya memiliki perilaku kurvilinear. Meskipun beberapa biaya tidak sepenuhnya linear pada diplot sebagai fungsi volume, biaya kurvilinear merupakan garis lurus (linear) dalam rentang sempit suatu aktivitas yang disebut sebagai rentang relevan (relevant range). Rentang relevan adalah rentang aktivitas yang mencakup validitas asumsi yang dibuat oleh manajemen mengenai perilaku biaya. Sebagai contoh, bagian garis yang masuk dalam rentang yang relevan merupakan biaya kurvilinear dengan tigkat keakuratang yang tinggi.
  • 7. 7 b. Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya tetap ini dapat membingungkan. Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan biaya tetap ini dengan basis rata-rata per-unit. Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya tetap dan biaya variabel dasajikan untuk laporan eksternal. Untuk kepentingan internal, biaya tetap tidak perlu disajikan perunit karena dapt membingungkan. Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan internal, untuk mudahnya (dan juga aman) biaya tetap disajikan secara total. Tipe-tipe biaya tetap : Biaya tetap biasanya disebut biaya kapaitas (capacity cost) sebab biaya tersebut terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang terlatih dan item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok untuk mempertahankan aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah menjadi biaya yang telah ditentukan (commited) dan biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan manajemen (discretionary). Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan, dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, dan gaji manajemen puncak dan karyawan operasional. dua faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah: (1) Biaya – biaya tersebut bersifat jangka panjang. (2) Tidak dapat dikurangi menjad nol meskipun pada jangka pendek tanpa mengganggu tingkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi.Struktur organisasi dan fasilitas yang penting dijaga keutuhannya. Biaya untuk merekrut mereka kembali akan jauh lebih besar daripada penghematan jangka pendek yang mungkin diperoleh. Keputusan untuk mendapatkan peralatan dalam jumlah besar atau aktivitas lain yang menyebabkan munculnya biaya tetap yang telah ditentukan harus mempertimbangkan perencanaan jangka panjang. Manajemen harus melakukan analisis yang mendalam terhadap berbagai alternatif yang tersedia sebelum mengambil keputusan. Sekali keputusan kembali, biaya yang terjadi tidak dapat
  • 8. 8 dihindarkan selama beberapa tahun ke depan. Strategi manajemen harus diarahkan untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan seefektif mungkin. Biaya Tetap Kebijakan. Biaya ini disebabkan oleh keputusan tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya tetap kebijakan termasuk iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen, dan magang untuk para mahasiswa. Ada dua perbedaan pokok antara biaya tetap yang telah ditentukan dengan biaya tetap kebijakan biasanya untuk jangka waktu yang lebih pendek. Sebaliknya, seperti yang telah dijelaskan di atas, biaya tetap yang telah di tentukan melibatkan perencanaan untuk beberapa tahun ke depan. Kedua, biaya tetap kebijakan dapat dibuat untuk jangka pendek dengan pengaruh negatif yang minimal terhadap tujuan perusahaan jangka panjang. Suatu biaya akan diklasifikasikan sebagai biaya tetap yang telah ditentukan atau biaya tetap kebijakan sangat tergantung pada strategi manajemen. Karakteristik yang terpenting dari biaya tetap kebijakan bahwa manajemen tidak terpaku pada keputusan yang berkaitan dengan biaya terrsebut. Mereka masih dapat melakukan penyesuaian dari tahun ke tahun atau mungkin dalam waktu kurang dari satu tahun karena kondisi memang menuntut modifikasi keputusan manajemen. Tren Biaya Tetap dibeberapa perusahaan menunjukkan bahwa biaya tetap semakin besar porsinya dibandingkan dengan biaya variabel. Sebagai contoh, pegawai administrasi di safeway dan kroger memasang harga pada barang secara manual. Sekarang, sebagian besar toko dilengkapi dengan pembaca barcode yang dapat memasukkan harga dan informasi lainnya secara otomatis. Sekarang program komputer sudah dirancang untuk melengkapi formulir pajak yang diperlukan dan program tersebut juga menyediakan informasi perencanaan pajak dan konsultasi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Program tersebut dirancang dengan mengumpulkan pengetahuan dari beberapa orang yang ahli di bidang perpajakan. Meskipun semakin banyak pekerjaan manusia telah di gantikan dengan mesin, permintaan secara keseluruhan terhadap pekerjaan yang di tangani oleh manusia tidak berkurang. Sebagai konsekuensinya, biaya kompensasi untuk pegawai tersebut relatif tetap dan lebih bersifat biaya tetap yang di tentukan (commited fixed cost) daripada biaya tetap kebijakan (discretionary fixed cost).
  • 9. 9 Biaya Tetap dan Relevan Konsep rentang relevan yang pembahasannya sudah dimulai pada topik biaya variabel juga penting dalam memahami biaya tetap –khususnya biaya tetap kebijakan. Tingkat biaya tetap kebijakan biasanya ditentukan di awal tahun dan tergantung pada dukungan yang diperlukan untuk program yang direncanakan seperti iklan dan pelatihan. Selanjutnya, cakupan program ini tergantung tingkat aktivitas yang sudah diantisipasi untuk tahun yang bersangkutan. Oleh karenanya, perencanaan tingkat aktivitas akan mempengaruhi total biaya tetap kebijakan. Biaya tetap kebijakan lebih mudah untuk disesuaikan dibandingkan dengan biaya tetap yang telah ditentukan. Biaya tetap yang telah ditentukan tampak kurang fleksibel dan biaya ini terdiri atas biaya gedung, peralatan, dan gaji karyawan ini. Sangat sulit untuk membeli setengah perangkat peralatan atau seperangkat manajer lini produk. Rentang relevan aktivitas untuk biaya tetap adalah rentang aktivitas pada saat grafik biaya tersebut berbentuk garis lurus. Pada saat perusahaan memperluas tingkat aktivitasnya, perluasan tersebut menuntut fasilitas lebih banyak atau tim manajemen kunci yang dibutuhkan unttuk perluasan tersebut. Akibatnya, semakin banyak fasilitas yang dibangun dan posisi baru manajemen akan mengakibatkan biaya tetap yang telah ditentukan. . c. Biaya Semivariabel (mixed cost) Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap. Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional). 2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
  • 10. 10 Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan dan tehnik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel . Hubungan antara biaya semivariabel dengan tingkat aktivitaas dalam persamaan garis lurus adalah Y=a+bx Y = total biaya semivariabel a =total biaya tetap b =biaya variabel per unit aktivitas x =tingkat aktivitas Persamaan ini membuat mudah perhitungan total biaya semivariabel untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentan yanf relevan. B. Mendiagnosis Perilaku Biaya a. Metode Scattergraph Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut.Biaya ditentukan sebagai variabel dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui oleh tingkat aktivitas. Jika aktivitas meningkat maka biaya juga akan meningkat. Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya mendekati linear. Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya menggunnakan metode scattergraph bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot data berdasarkan pada interprestasi visual.
  • 11. 11 b. Metode Tinggi Rendah Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method) memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah. Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena adanya perubahan kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan Analisi biaya ini dimulai dengan mengidentifikasikan periode dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua periode pada kedua periode tersebut dibagi dengan perubahaan aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas. c. Metode Regresi Kuadrat Terkecil Metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas (independent variabel) dari sekumpulan data. Dalam hubungannya dengan pengukuran varialibitas biaya, maka yang dimaksud variabel tergantung adalah besamya biaya, sedangkan variabel bebas adalah tingkatan kapasitas, jadi besamya biaya tergantung tingkatan kapasitas. Jika hanya digunakan dua variabel, satu variabel tergantung dan satu variabel bebas, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi sederhana (simple regression). Tetapi jika terdapat dua variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi berganda (multiple regression). Tujuan garis regresi membuat garis yang jurnlah penyimpangan kuadrat antara garis regresi danm observasi-obsrvasi adalah minimal.Metode ini memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan seluruh data. Metode yang lebih obyektif dan tepat dibandingkan dengan metode scattergraph. Garis yang ditarik dengan metode scattergraph ditentukan berdasarkan inspeksi visual sedangkan dengan metode regresi kuadrat terkecil garis tersebut ditentukan berdasarkan rumus matematis. Selain itu metode regresi kuadrat terkecil menggunakan semua data yang tersedia untuk menentukan rumus biaya. d. Metode Regresi Berganda Di dalam metode regresi sederhana hanya dipakai satu variabel bebas. Dalam keadaan tertentu variabilitas biaya atau Y dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas atau beberapa jenis kegiatan sehingga harus dianalisa dengan metode regresi berganda agar diperoleh perhitungan yang lebih akurat didalam menentukan prediksiMerupakan metode analitis yang digunakan apabila variabel dependen (biaya) disebabkan oleh lebih dari satu
  • 12. 12 faktor. Meskipun menambah lebih banyak faktor atau variabel, akan menambah kerumitan perhitungan tetapi prinsip sama dengan metode regresi kuadrat terkecil sederhana. Karena kerumitan perhitungan regresi berganda dapat dilakukan dengan bantuan komputer. C. Format Kontribusi Laba Rugi Tindakan manajer akan tergantung pada pemahaman atas perilaku biaya. Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba rugi yang baru yang disebut pendekatan konstribusi (contribution approach). Hal khusus yang ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan informasi perilaku biaya dalam laporan tersebut. Format ini dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan. Dimana laporan ini memiliki kelemahan pada saat akan digunakan untuk tujuan internal yaitu manajer membutuhkan data biaya yang disusun dalam format yang berguna untuk perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Tugas ini akan lebih mudah dijalankan apabila data biaya tersedia dalam format tetap dan variabel. Laporan laba-rugi yang disusun dengan pendekatan kontribusi digunakan untuk menjawab kebutuhan manajer. Perbandingan laba rugi kontribusi denga laba rugi tradisional Tradisional Kontribusi Penjualan XXX Penjualan XXX Dikurangi harga pokok penjualan XXX Dikurangi biaya variabel Laba Kotor XXX Produksi Var. XXX Dikurangi biaya Penjualan Var. XXX Penjualan XXX Administrasi Var. XXX XXX Administrasi XXX XXX Margin Kontribusi XXX Laba bersih XXX Dikurangi biaya tetap Produksi tetap XXX Penjualan tetap XXX Administrasi tetap XXX XXX Laba bersih XXX
  • 13. 13 Pendekatan kontribusi membagi biaya ke kelompok tetap dan variabel. Pertama mengurangi penjualan dengan biaya variabel dalam untuk mendapatkan angka margin kontribusi yaitu jumlah yang tersisa dari penjualan setelah dikurangi biaya variabel. Jumlah ini memberikan kontribusi untuk menutup biaya tetap dan menghasilakn laba pada periode tertentu. Pendekatan kontribusi digunakan dalam perencanaan internal dan sebagai alat pembuatan keputuasan. Pendekatan yang menekankan pada perilaku biaya akan menfasilitasi analisi biaya volume laba. Pendekatan ini juga berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan laba per segmen, dan dalamm penganggaran. Juga membantu manajer mengorganisasikan data yang berkaitan dengan semua jenis pembuatan keputusan seperti analisis lini produk, penentuan harga, menggunakan sumber daya yang terbatas, dan analisi membuat atau membeli.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP Kesimpulan Perilaku biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis. Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya Semi Variabel. Metode yang dipakai untuk analisis perilaku biaya yaitu Metode Scattergraph, MetodeTinggi Rendah, Metode Regresi Kuadrat Terkecil, dan Metode Regresi Berganda Format Kontribusi Laba Rugi dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan. Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba rugi yang baru yang disebut pendekatan konstribusi (contribution approach). Hal khusus yang ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan informasi perilaku biaya dalam laporan tersebut. Daftar Pustaka Garrison, Ray H dan Noreen, Eric W, 2000, Akuntansi Manajerial, Penerbit Salemba. Empat, Jakarta. http://datakuliah.blogspot.com/