SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
I.1. Latar Belakang 
Sesuai isi pasal 19 DUHAM (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia) tentang 
setiap orang berhak atas kebebasan memiliki dan mengeluarkan pendapat .Dalam hal 
ini, termasuk memiliki pendapat tanpa gangguan dan untuk mencari, menerima, serta 
menyampaikan informasi dan buah pikiran melalui media massa, dengan tidak 
memandang batas. kebebasan berpendapat ini merupakan bagian dari hidup manusia 
untuk berekspresi mengungkapkan apa yang dirasakannya. bahkan mengenai kebebasan 
berpendapat ini, PBB memasukkannya ke dalam konvensi PBB mengenai hak asasi 
manusia. hal ini menandakan betapa pentingnya hak kebebasan berpendapat. 
Dalam membangun sebuah negara demokrasi yang menyelenggarakan keadilan 
sosial dan menjamin hak asasi manusia, diperlukan adanya susunan yang aman, tertib 
dan damai. Hak menyampaikan pendapat di muka umum dilaksanakan secara 
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang 
berlaku.Negara indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum serta sebuah negara 
yang berdasarkan demokrasi pancasila.Bahwa Undang-undang memberikan 
perlindungan kepada setiap warga negara berhak untuk mengemukakan pendapat 
sebagaimana yang dirumuskan di dalam Pasal 28 UUD 1945, yang bunyi rumusannya 
adalah “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan 
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang”. Namun dengan adanya 
ketentuan tersebut menimbulkan asumsi atau persepsi masyarakat yang lebih luas. 
Contoh potret yang sering kita lihat di media massa,baik di media cetak maupun 
elektronik yaitu tindakan-tindakan anarkis yang dilakukan para mahasiswa saat 
berdemonstrasi misalnya membakar ban,melakukan konvoi di sepanjang jalan , merusak 
fasilitas-fasilitas umum,sampai bentrok dengan petugas keamanan.walaupun niat 
mereka baik,yaitu membantu rakyat untuk menyampaikan aspirasi kepada wakil 
rakyat,namun jika niat mereka dibarengi dengan tindakan-tidakan seperti itu,justru 
dapat merugikan banyak pihak.Padahal mereka sebagai tulang punggung bangsa yang
berpendidikan serta mempunyai intelektual tinggi,tak sepantasnya melakukan hal-hal 
yang tidak terpuji tersebut. Agar semua kejadian itu tidak terulang lagi diperlukannya 
sebuah sikap dan mental yang berlandaskan pancasila dari setiap individ u. 
2 
I.2. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana cara mengeluarkan pendapat/aspirasi yang berlandaskan pancasila? 
2. Jika kita menjadi seorang ketua.Apa yang kita lakukan jika terjadi silang pendapat 
dalam dalam musyawarah tersebut? 
3. Apa manfaat yang didapat jika setiap individu mengamalkan nilai-nilai luhur 
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? 
I.3. Pendekatan Historis 
Kebebasan berpendapat di muka umum merupakan salah satu bagian dari Hak 
Asasi Manusia.Bahwa kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan 
pendapat di muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan 
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 
Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa 
manusia sejak lahir,sebagia anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa (bersifat kodrati). 
Pada hakikatnya Hak Asasi Manusia terdiri atas dua hak dasar yang paling 
fundamental, ialah hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar inilah lahir 
hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini, hak asasi manusia lainnya sulit 
akan ditegakkan. 
Mengingat begitu pentingnya proses internalisasi pemahaman Hak Asasi Manusia 
bagi setiap orang yang hidup bersama dengan orang lainnya, maka suatu pendekatan 
historis mulai dari dikenalnya Hak Asasi Manusia sampai dengan 
perkembangan saat ini perlu diketahui oleh setiap orang untuk lebih menegaskan 
keberadaan hak asasi dirinya dengan hak asasi orang lain.
SEJARAH INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA 
Umumnya para pakar Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan 
lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. . Magna Charta antara lain 
mencanangkan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolut (raja yang 
menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat pada hukum), menjadi dibatasi 
kekuasaannya dan mulai dapat dimintai pertanggungjawaban di muka umum. Dari 
sinilah lahir doktrin raja tidak kebal hukum lagi dan mulai bertanggungjawab kepada 
hukum. Dengan demikian, kekuasaan raja mulai dibatasi sebagai embrio lahirnya 
monarkhi konstitusional yang berintikan kekuasaan raja sebagai simbol belaka. 
Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh perkembangan yang lebih konkret, 
dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris pada tahun 1689. Pada masa itu mulai timbul 
adagium yang intinya adalah bahwa manusia sama di muka hukum (equality before the 
law). Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya negara hukum dan demokrasi. Bill 
of rights melahirkan asas persamaan. Para pejuang HAM dahulu sudah berketatapan 
bahwa hak persamaan harus diwujudkan betapapun beratnya resiko yang dihadapi 
karena hak kebebasan baru dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan. Untuk 
mewujudkan semua itu, maka lahirlah teori Roesseau (tentang contract social/perjanjian 
masyarakat), Motesquieu dengan Trias Politikanya yang mengajarkan pemisahan 
kekuasaan guna mencegah tirani, John Locke di Inggris dan Thomas Jefferson di 
Amerika dengan hak-hak dasar kebebasan dan persamaan yang dicanangkannya. 
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American 
Declaration of Independence yang lahir dari paham Roesseau dan Montesqueu. Jadi, 
walaupun di Perancis sendiri belum dirinci apa HAM itu, tetapi di Amerika Serikat 
lebih dahulu mencanangkan secara lebih rinci. Mulailah dipertegas bahwa manusia 
adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya. 
Selanjutnya pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration, dimana hak-hak 
yang lebih rinci lagi melahirkan dasar The Rule of Law. Antara lain dinyatakah tidak 
boleh ada penangkapan dan penahanan yang semena-mena, termasuk ditangkap tanpa 
alasan yang sah dan ditahan tanpa surat perintah yang dikeluarkan oleh pejabat yang 
sah. Dinyatakan pula presumption of innocence, artinya orang-orang yang ditangkap 
kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah sampai ada keputusan 
3
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah. Dipertegas 
juga dengan freedom of expression (bebas mengeluarkan pendapat), freedom of 
religion (bebas menganut keyakinan/agama yang dikehendaki), the right of property 
(perlindungan terhadap hak milik) dan hak-hak dasar lainnya. 
SEJARAH NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang 
artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni 
Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia 
tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan 
falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan 
berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan 
ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu 
Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat 
dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain. 
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita 
tidak memperhatikan hak orang lain, maka yang terjadi adalah benturan hak atau 
kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia 
dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak 
terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi 
peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta 
keadilan. 
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia, 
4 
yakni: 
ü Undang – Undang Dasar 1945 
ü Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia 
ü Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia 
Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-bedakan 
menjadi sebagai berikut : 
Ø Hak – hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan 
menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.
Ø Hak – hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki 
sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya. 
5
Ø Hak – hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam 
pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk 
mendirikan partai politik. 
Ø Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan 
pemerintahan ( rights of legal equality). 
Ø Hak – hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya hak 
untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan. 
Ø Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan 
(procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan, 
penggeledahan, dan peradilan. 
Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam 
Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat Republik 
Indonesia Nomor XVII/MPR/1998. 
6
BAB II 
PEMBAHASAN 
 Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat sesuai dengan Undang-Undang Dasar 
Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28E ayat (3) yang menyatakan “Setiap orang 
berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”, yang 
oleh karena itu setiap suara, aspirasi, pendapat, buah pikiran, dan gagasan yang 
dihasilkan oleh setiap warga negara Indonesia perlu dihargai dan dijamin 
artikulasinya. Kembali ke rumusan masalah,cara untuk mengeluarkan 
pendapat/aspirasi yang berlandaskan pancasila yaitu dengan menanamkan serta 
mempraktikkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila. 
 Dalam suatu forum yang sedang melakukan musyarah untuk mencapai suatu 
kesepakatan bersama,pasti sebelumnya terjadi silang pendapat diantara peserta 
musyawarah.Jika kita dihadapkan sebagai seorang ketua atau pemimpin dalam 
musyawarah tersebut,yang harus kita lakukan untuk menyikapi silang pendapat 
tersebut yaitu dengan menjadi penengah dan mencari solusi yang tepat demi 
kepentingan bersama.Dan kita selalu berusaha menjaga perasaan orang 
lain,memiliki rasa toleransi yang tinggi,serta dapat menguasai diri dan 
mengendalikan emosi dalam situasi apapun. 
 Pancasila adalah kristalisasi nilai-nilai budaya Indonesia, yang digali dari nilai-nilai 
luhur bangsa sejak zaman dahulu kala, dan kemudian dirumuskan dengan susah 
payah oleh para pejuang nasional di dalam rumusan sebanyak Lima Sila. Masing-masing 
sila mempunyai makna filosofis yang dalam bagi kepribadian bangsa 
Indonesia, di tengah kepungan globalisasi budaya internasional, regional. 
Namun dalam perjalanannya, setelah 66 tahun merdeka, Pancasila seakan-akan tidak 
relevan lagi dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Eksistensinya mulai 
diragukan akibat tergerus praktik-praktik yang tidak Pancasilais, jauh dari nilai-nilai 
luhur dalam falsafah berbangsa dan bernegara. 
Berikut manfaat yang didapat jika setiap individu mengamalkan nilai-nilai 
pancasila : 
a) Pancasila bisa dijadikan sebagi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. 
7
b) Hidup menjadi damai dan tentram,sehingga tidak terjadi kerusuhan atau 
selisih paham antar masyarakat. 
c) Menjadi pribadi yang Berwibawa, Jujur, Terpercaya, Bijaksana,dan 
Mengayomi yang lemah. 
d) Menjadi pribadi yang Barani dan mawas diri, Mampu melihat jauh ke depan, 
Bersikap wajar dan tegas,serta mempunyai sikap saling menghormati dan 
menghargai antar sesama. 
II.1. HAKIKAT KEBEBASAN BERPENDAPAT 
Secara umum Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat adalah hak setiap warga 
Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan,tulisan secara bebas dan bertanggung 
jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 
Kemerdekaan berarti bebas, tanpa ikatan, sedangkan pendapat secara umum dapat 
diartikan sebagai buah pikiran, ide, atau gagasan. Berpendapat berarti mengemukakan 
pendapat sebagai salah satu hak asasi warga Negara dijamin oleh UUD 1945. Jaminan 
kemerdekaan mengemukakan pendapat akan mendorong setiap warga masyarakat untuk 
menghargai adanya perbedaan pendapat. Kemerdekaan berpendapat akan dapat 
menciptakan masyarakat yang lebih demokratis, artinya kebebasan seseorang untuk 
mengemukakan pendapat tanpa tekanan dari pihak perundang-undangan yang berlaku. 
Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan salah satu hak asasi manusia yang 
bersifat pribadi. 
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara 
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara 
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Unsur-unsur dan syarat pokok yang 
terdapat dalam suatu demokrasi yaitu : (1) kedaulatan di tangan rakyat; (2) adanya 
mekanisme pemilihan umum yang jujur dan bebas; (3) adanya partai politik yang 
kompetitif; (4) adanya rotasi kekuasaan yang teratur dan terbatas; (5) adanya lembaga 
legislatif sebagai kontrol lembaga lain; (6) adanya kebebasan warga negara dalam 
semua aspek kehidupan; (7) berfungsinya lembaga penegak hukum yang netral dan non 
diskriminatif; (8) berfungsinya pers sebagai kontrol negara; (9) adanya ruang gerak 
8
masyarakat untuk mengontrol lembaga negara; (10) adanya pertanggungjawaban kepada 
rakyat. 
Kebebasan berpendapat di muka umum merupakan salah satu bagian dari Hak 
Asasi Manusia.Bahwa kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan 
pendapat di muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan 
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar atau 
hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir,sebagia anugerah dari Tuhan Yang 
Maha Esa (bersifat kodrati). 
Pada hakikatnya Hak Asasi Manusia terdiri atas dua hak dasar yang paling 
fundamental, ialah hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar inilah lahir 
hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini, hak asasi manusia lainnya sulit 
akan ditegakkan. Mengingat begitu pentingnya proses internalisasi pemahaman Hak 
Asasi Manusia bagi setiap orang yang hidup bersama dengan orang lainnya, maka suatu 
pendekatan historis mulai dari dikenalnya Hak Asasi Manusia sampai 
denganperkembangansaatiniperludiketahuiolehsetiap orang untuk lebih menegaskan 
keberadaan hak asasi dirinya dengan hak asasi orang lain. 
9

More Related Content

What's hot

Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013ELSAM
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Fenti Anita Sari
 
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)fikri asyura
 
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of LawHak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Lawsri rahayu
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamSayur Lodeh
 
Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)dionteguhpratomo
 
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan PancasilaPendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan PancasilaExa Purnama
 
Tugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaTugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaNadia Santosa
 
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VIIPengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VIIAndhika Pratama
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalahkujays
 
Sejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia pptSejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia pptFotografie
 
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDAYURIKA
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan hamRobet Saputra
 
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesianapak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesiaAdelia Nurhaziza
 
Substansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam PancasilaSubstansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam PancasilaFauzia1112
 

What's hot (20)

Sejarah singkat ham
Sejarah singkat hamSejarah singkat ham
Sejarah singkat ham
 
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
HUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAMHUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAM
 
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of LawHak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan ham
 
Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)
 
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan PancasilaPendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
 
Tugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaTugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusia
 
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VIIPengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Sejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia pptSejarah lahir hak asasi manusia ppt
Sejarah lahir hak asasi manusia ppt
 
Ham
Ham Ham
Ham
 
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasila
 
Ham kelas x
Ham kelas xHam kelas x
Ham kelas x
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan ham
 
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesianapak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
napak tilas penegakan hak asasi manusia di indonesia
 
Substansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam PancasilaSubstansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam Pancasila
 

Viewers also liked

SOAL UAS PKN SMP Kelas VII 2015 KTSP
SOAL UAS PKN SMP Kelas VII 2015 KTSPSOAL UAS PKN SMP Kelas VII 2015 KTSP
SOAL UAS PKN SMP Kelas VII 2015 KTSPIWAN SUKMA NURICHT
 
Latihan UAS PPKN SMP Kurikulum 2013 kelas 7 Tahun 2014
Latihan UAS PPKN SMP Kurikulum 2013 kelas 7 Tahun 2014 Latihan UAS PPKN SMP Kurikulum 2013 kelas 7 Tahun 2014
Latihan UAS PPKN SMP Kurikulum 2013 kelas 7 Tahun 2014 IWAN SUKMA NURICHT
 
Latihan Soal UAS PPKN SMP Kelas 7 kurikulum 2013
Latihan Soal UAS PPKN SMP Kelas 7 kurikulum 2013 Latihan Soal UAS PPKN SMP Kelas 7 kurikulum 2013
Latihan Soal UAS PPKN SMP Kelas 7 kurikulum 2013 IWAN SUKMA NURICHT
 
Kunci dan Perangkat PKN SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat PKN SMP kelas 7Kunci dan Perangkat PKN SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat PKN SMP kelas 7Sulistiyo Wibowo
 
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 

Viewers also liked (6)

SOAL UAS PKN SMP Kelas VII 2015 KTSP
SOAL UAS PKN SMP Kelas VII 2015 KTSPSOAL UAS PKN SMP Kelas VII 2015 KTSP
SOAL UAS PKN SMP Kelas VII 2015 KTSP
 
Uas pkn ganjil kelas 7 2013 2014
Uas pkn ganjil kelas 7 2013 2014Uas pkn ganjil kelas 7 2013 2014
Uas pkn ganjil kelas 7 2013 2014
 
Latihan UAS PPKN SMP Kurikulum 2013 kelas 7 Tahun 2014
Latihan UAS PPKN SMP Kurikulum 2013 kelas 7 Tahun 2014 Latihan UAS PPKN SMP Kurikulum 2013 kelas 7 Tahun 2014
Latihan UAS PPKN SMP Kurikulum 2013 kelas 7 Tahun 2014
 
Latihan Soal UAS PPKN SMP Kelas 7 kurikulum 2013
Latihan Soal UAS PPKN SMP Kelas 7 kurikulum 2013 Latihan Soal UAS PPKN SMP Kelas 7 kurikulum 2013
Latihan Soal UAS PPKN SMP Kelas 7 kurikulum 2013
 
Kunci dan Perangkat PKN SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat PKN SMP kelas 7Kunci dan Perangkat PKN SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat PKN SMP kelas 7
 
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 

Similar to GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA

Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaDoan Gabriel Silalahi
 
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok  2 - Hak Asasi ManusiaKelompok  2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusiayuliansafa
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamMakalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamSentra Komputer dan Foto Copy
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaAhmad Royhan Nst
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XLatifa Syifa
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusiaRuqayyah S
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusiahanan afina
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01nurngaeni
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaboscobahy1
 
Konsep HAM XI 1.pptx
Konsep HAM XI 1.pptxKonsep HAM XI 1.pptx
Konsep HAM XI 1.pptxSugaraAja
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxptmanggalajati
 

Similar to GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA (20)

Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
 
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok  2 - Hak Asasi ManusiaKelompok  2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamMakalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
 
PKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptxPKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptx
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Pkn (ham)
Pkn (ham)Pkn (ham)
Pkn (ham)
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Hak Asasi Manusia (HAM)
Hak Asasi Manusia (HAM)Hak Asasi Manusia (HAM)
Hak Asasi Manusia (HAM)
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Hak Asasi Manusia (PKn)
Hak Asasi Manusia (PKn)Hak Asasi Manusia (PKn)
Hak Asasi Manusia (PKn)
 
Konsep HAM XI 1.pptx
Konsep HAM XI 1.pptxKonsep HAM XI 1.pptx
Konsep HAM XI 1.pptx
 
Ham
HamHam
Ham
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang Sesuai isi pasal 19 DUHAM (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia) tentang setiap orang berhak atas kebebasan memiliki dan mengeluarkan pendapat .Dalam hal ini, termasuk memiliki pendapat tanpa gangguan dan untuk mencari, menerima, serta menyampaikan informasi dan buah pikiran melalui media massa, dengan tidak memandang batas. kebebasan berpendapat ini merupakan bagian dari hidup manusia untuk berekspresi mengungkapkan apa yang dirasakannya. bahkan mengenai kebebasan berpendapat ini, PBB memasukkannya ke dalam konvensi PBB mengenai hak asasi manusia. hal ini menandakan betapa pentingnya hak kebebasan berpendapat. Dalam membangun sebuah negara demokrasi yang menyelenggarakan keadilan sosial dan menjamin hak asasi manusia, diperlukan adanya susunan yang aman, tertib dan damai. Hak menyampaikan pendapat di muka umum dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Negara indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum serta sebuah negara yang berdasarkan demokrasi pancasila.Bahwa Undang-undang memberikan perlindungan kepada setiap warga negara berhak untuk mengemukakan pendapat sebagaimana yang dirumuskan di dalam Pasal 28 UUD 1945, yang bunyi rumusannya adalah “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang”. Namun dengan adanya ketentuan tersebut menimbulkan asumsi atau persepsi masyarakat yang lebih luas. Contoh potret yang sering kita lihat di media massa,baik di media cetak maupun elektronik yaitu tindakan-tindakan anarkis yang dilakukan para mahasiswa saat berdemonstrasi misalnya membakar ban,melakukan konvoi di sepanjang jalan , merusak fasilitas-fasilitas umum,sampai bentrok dengan petugas keamanan.walaupun niat mereka baik,yaitu membantu rakyat untuk menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat,namun jika niat mereka dibarengi dengan tindakan-tidakan seperti itu,justru dapat merugikan banyak pihak.Padahal mereka sebagai tulang punggung bangsa yang
  • 2. berpendidikan serta mempunyai intelektual tinggi,tak sepantasnya melakukan hal-hal yang tidak terpuji tersebut. Agar semua kejadian itu tidak terulang lagi diperlukannya sebuah sikap dan mental yang berlandaskan pancasila dari setiap individ u. 2 I.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara mengeluarkan pendapat/aspirasi yang berlandaskan pancasila? 2. Jika kita menjadi seorang ketua.Apa yang kita lakukan jika terjadi silang pendapat dalam dalam musyawarah tersebut? 3. Apa manfaat yang didapat jika setiap individu mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? I.3. Pendekatan Historis Kebebasan berpendapat di muka umum merupakan salah satu bagian dari Hak Asasi Manusia.Bahwa kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir,sebagia anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa (bersifat kodrati). Pada hakikatnya Hak Asasi Manusia terdiri atas dua hak dasar yang paling fundamental, ialah hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar inilah lahir hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini, hak asasi manusia lainnya sulit akan ditegakkan. Mengingat begitu pentingnya proses internalisasi pemahaman Hak Asasi Manusia bagi setiap orang yang hidup bersama dengan orang lainnya, maka suatu pendekatan historis mulai dari dikenalnya Hak Asasi Manusia sampai dengan perkembangan saat ini perlu diketahui oleh setiap orang untuk lebih menegaskan keberadaan hak asasi dirinya dengan hak asasi orang lain.
  • 3. SEJARAH INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA Umumnya para pakar Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. . Magna Charta antara lain mencanangkan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolut (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat pada hukum), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat dimintai pertanggungjawaban di muka umum. Dari sinilah lahir doktrin raja tidak kebal hukum lagi dan mulai bertanggungjawab kepada hukum. Dengan demikian, kekuasaan raja mulai dibatasi sebagai embrio lahirnya monarkhi konstitusional yang berintikan kekuasaan raja sebagai simbol belaka. Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh perkembangan yang lebih konkret, dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris pada tahun 1689. Pada masa itu mulai timbul adagium yang intinya adalah bahwa manusia sama di muka hukum (equality before the law). Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya negara hukum dan demokrasi. Bill of rights melahirkan asas persamaan. Para pejuang HAM dahulu sudah berketatapan bahwa hak persamaan harus diwujudkan betapapun beratnya resiko yang dihadapi karena hak kebebasan baru dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan. Untuk mewujudkan semua itu, maka lahirlah teori Roesseau (tentang contract social/perjanjian masyarakat), Motesquieu dengan Trias Politikanya yang mengajarkan pemisahan kekuasaan guna mencegah tirani, John Locke di Inggris dan Thomas Jefferson di Amerika dengan hak-hak dasar kebebasan dan persamaan yang dicanangkannya. Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of Independence yang lahir dari paham Roesseau dan Montesqueu. Jadi, walaupun di Perancis sendiri belum dirinci apa HAM itu, tetapi di Amerika Serikat lebih dahulu mencanangkan secara lebih rinci. Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya. Selanjutnya pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration, dimana hak-hak yang lebih rinci lagi melahirkan dasar The Rule of Law. Antara lain dinyatakah tidak boleh ada penangkapan dan penahanan yang semena-mena, termasuk ditangkap tanpa alasan yang sah dan ditahan tanpa surat perintah yang dikeluarkan oleh pejabat yang sah. Dinyatakan pula presumption of innocence, artinya orang-orang yang ditangkap kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah sampai ada keputusan 3
  • 4. pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah. Dipertegas juga dengan freedom of expression (bebas mengeluarkan pendapat), freedom of religion (bebas menganut keyakinan/agama yang dikehendaki), the right of property (perlindungan terhadap hak milik) dan hak-hak dasar lainnya. SEJARAH NASIONAL HAK ASASI MANUSIA Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain. Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain, maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan. Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia, 4 yakni: ü Undang – Undang Dasar 1945 ü Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia ü Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut : Ø Hak – hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.
  • 5. Ø Hak – hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya. 5
  • 6. Ø Hak – hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik. Ø Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan ( rights of legal equality). Ø Hak – hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan. Ø Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan. Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998. 6
  • 7. BAB II PEMBAHASAN  Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat sesuai dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28E ayat (3) yang menyatakan “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”, yang oleh karena itu setiap suara, aspirasi, pendapat, buah pikiran, dan gagasan yang dihasilkan oleh setiap warga negara Indonesia perlu dihargai dan dijamin artikulasinya. Kembali ke rumusan masalah,cara untuk mengeluarkan pendapat/aspirasi yang berlandaskan pancasila yaitu dengan menanamkan serta mempraktikkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila.  Dalam suatu forum yang sedang melakukan musyarah untuk mencapai suatu kesepakatan bersama,pasti sebelumnya terjadi silang pendapat diantara peserta musyawarah.Jika kita dihadapkan sebagai seorang ketua atau pemimpin dalam musyawarah tersebut,yang harus kita lakukan untuk menyikapi silang pendapat tersebut yaitu dengan menjadi penengah dan mencari solusi yang tepat demi kepentingan bersama.Dan kita selalu berusaha menjaga perasaan orang lain,memiliki rasa toleransi yang tinggi,serta dapat menguasai diri dan mengendalikan emosi dalam situasi apapun.  Pancasila adalah kristalisasi nilai-nilai budaya Indonesia, yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa sejak zaman dahulu kala, dan kemudian dirumuskan dengan susah payah oleh para pejuang nasional di dalam rumusan sebanyak Lima Sila. Masing-masing sila mempunyai makna filosofis yang dalam bagi kepribadian bangsa Indonesia, di tengah kepungan globalisasi budaya internasional, regional. Namun dalam perjalanannya, setelah 66 tahun merdeka, Pancasila seakan-akan tidak relevan lagi dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Eksistensinya mulai diragukan akibat tergerus praktik-praktik yang tidak Pancasilais, jauh dari nilai-nilai luhur dalam falsafah berbangsa dan bernegara. Berikut manfaat yang didapat jika setiap individu mengamalkan nilai-nilai pancasila : a) Pancasila bisa dijadikan sebagi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. 7
  • 8. b) Hidup menjadi damai dan tentram,sehingga tidak terjadi kerusuhan atau selisih paham antar masyarakat. c) Menjadi pribadi yang Berwibawa, Jujur, Terpercaya, Bijaksana,dan Mengayomi yang lemah. d) Menjadi pribadi yang Barani dan mawas diri, Mampu melihat jauh ke depan, Bersikap wajar dan tegas,serta mempunyai sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama. II.1. HAKIKAT KEBEBASAN BERPENDAPAT Secara umum Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat adalah hak setiap warga Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan,tulisan secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kemerdekaan berarti bebas, tanpa ikatan, sedangkan pendapat secara umum dapat diartikan sebagai buah pikiran, ide, atau gagasan. Berpendapat berarti mengemukakan pendapat sebagai salah satu hak asasi warga Negara dijamin oleh UUD 1945. Jaminan kemerdekaan mengemukakan pendapat akan mendorong setiap warga masyarakat untuk menghargai adanya perbedaan pendapat. Kemerdekaan berpendapat akan dapat menciptakan masyarakat yang lebih demokratis, artinya kebebasan seseorang untuk mengemukakan pendapat tanpa tekanan dari pihak perundang-undangan yang berlaku. Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan salah satu hak asasi manusia yang bersifat pribadi. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Unsur-unsur dan syarat pokok yang terdapat dalam suatu demokrasi yaitu : (1) kedaulatan di tangan rakyat; (2) adanya mekanisme pemilihan umum yang jujur dan bebas; (3) adanya partai politik yang kompetitif; (4) adanya rotasi kekuasaan yang teratur dan terbatas; (5) adanya lembaga legislatif sebagai kontrol lembaga lain; (6) adanya kebebasan warga negara dalam semua aspek kehidupan; (7) berfungsinya lembaga penegak hukum yang netral dan non diskriminatif; (8) berfungsinya pers sebagai kontrol negara; (9) adanya ruang gerak 8
  • 9. masyarakat untuk mengontrol lembaga negara; (10) adanya pertanggungjawaban kepada rakyat. Kebebasan berpendapat di muka umum merupakan salah satu bagian dari Hak Asasi Manusia.Bahwa kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir,sebagia anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa (bersifat kodrati). Pada hakikatnya Hak Asasi Manusia terdiri atas dua hak dasar yang paling fundamental, ialah hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar inilah lahir hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini, hak asasi manusia lainnya sulit akan ditegakkan. Mengingat begitu pentingnya proses internalisasi pemahaman Hak Asasi Manusia bagi setiap orang yang hidup bersama dengan orang lainnya, maka suatu pendekatan historis mulai dari dikenalnya Hak Asasi Manusia sampai denganperkembangansaatiniperludiketahuiolehsetiap orang untuk lebih menegaskan keberadaan hak asasi dirinya dengan hak asasi orang lain. 9