Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
1. 1
ESTIMASI POPULASI HEWAN
( Laporan Praktikum Ekologi)
Disusun Oleh
Nama : Fitri Mulyana
NPM : 1211060062
Kelas : Biologi B / V
DosenI : Eko Kuswanto M.Si
DosenII : Lora Purnamasari, M.Si
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2014
2. 2
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Estimasi Populasi Hewan
Tanggal Praktikum : 4 Desember 2014
Tempat : Laboratorium Biologi lantai 2 Institut Agama Islam Negeri Raden Intan
Lampung
Nama : Fitri Mulyana
NPM : 1211060062
Jurusan : Pendidikan Biologi
Kelas / Semester : Biologi B/V
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Kelompok : I (satu)
Bandar Lampung, Desember 2014
Mengetahui
Asistan
Septia Astria
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies)
yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara
sesamanya.[1][2] Konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan
memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah
bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika,
di sisi lain, memandang populasi sebagai sarana atau wadah bagi pertukaran alel-alel yang
dimiliki oleh individu-individu anggotanya. Dinamika frekuensi alel dalam suatu populasi
menjadi perhatian utama dalam kajian genetika populasi. (wikipedia)
Estimasi populasi adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan
kepadatan suatu populasi. Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan
dalam bentuk jumlah atau biomasa per unit, persatuan luas, persatuan volume atau persatuan
penagkapan. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan suatu jenis
dengan kepadatan semua jenis yang terdapat pada unit tersebut. Kepadatan relatif biasanya
dinyatakan dalam bentuk persentase.
Kerapatan populasi ialah ukuran besar populasi yang berhubungan dengan suatu ruang,
yang umumnya diteliti dan dinyatakan sebagai cacah individu atau biomasa per satuan luas per
satuan isi. Kerapatan populasi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu secara absolute dan secara
relatif. Oleh karena itu dalam praktikum estimasi populasi hewan akan di hitung menggunakan
metode capture mark release recapture dengan tiga rumus yang berbeda yaitu petersen, Schnabel
dan Eschmeyer Schumacher.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menerapkan metode capture mark release recapture
untuk memperkirakan besarnya populasi simulan (objek populasi) dan membandingkan hasil
estimasi dari tiga rumus yang berbeda, yaitu rumus petersen, schnabel dan eschmeyer-
schumacher.
4. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Populasi
Populasi didefinisikan sebagai kelompok kolektif organisme. Organisme dan spesies
yang sama ( kelompok-kelompok lain di mana individu-individu dapat bertukar informasi
genetika ) menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki berbagai ciri atau sifat yang
merupakan sifat milik individu di dalam kelompok itu. Populasi mempunyai sejarah hidup dalam
arti mereka tumbuh, mengadakan pembedaan-pembedaan dan memelihara diri seperti yang
dilakukan oleh organisme. Sifat-sifat kelompok seperti laju kelahiran, laju kematian,
perbandingan umur, dan kecocokan genetik hanya dapat diterapkan pada populasi
(Resosoedarmo, 1990).
Hewan sebagai komponen penyusun komonitas biotik dalam suatu ekosistem mempunyai
peran dan fungsi penting untuk habitat dan lingkungan serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan
adalah faktor-faktor di luar makhluk hidup yang berpengaruh langsung pada kemungkinan
hewan untuk dapat bertahan hidup, tumbuh dan berkembangbiak. Lingkungan ada yang
berhubungan langsung dan ada yang tidak langsung dengan suatu organisme. Kondisi-kondisi
lokal yang berhubungan langsung dengan suatu organisme disebut lingkungan mikro, sedang
seluruh kondisi abiotik yang ada di luar lingkungan mikro disebut lingkungan makro. Di dalam
habitatnya organisme sudah menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada seingga mampu
bertahan hidup, tumbuh dan berkembangbiak.
Suatu komunitas terdiri dari berbagai kumpulan populasi yang saling berinteraksi satu
sama lain. Oleh karena itu dalam komunitas berarti ada keanekaragaman jenis-jenis ynag
terkumpul membentuk populasi dan saling berinteraksi antar populasi tersebut membentuk
komunitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa di dalam komunitas salah satu cirri utama adalah
adanya keanekaragaman jenis. Keanekaragaman jenis dari seluruh jumlah jenis di dalam
komponen tropic atau dalam suatu komunitas secara keseluruhan ditentukan oleh jenis yang
jarang, dominan, atau umum.Untuk mengetahui keanekaragaman suatu organisme maka kita
harus mengetahui kemelimpahan suatu individu, kemelimpahan dapat di ketahui dengan
menggunakan beberapa metode yaitu CMRR (Capture, Mark, Release, dan Recapture).
5. 5
Capture Mark Release Recapture (CMMR) yaitu menandai, melepaskan dan menangkap
kembali sampel sebagai metode pengamatan populasi. Merupakan metode yang umumnya
dipakai untuk menghitung perkiraan besarnya populasi. Populasimerupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Hal yang pertama
dilakukan adalah dengan menentukan tempat yang akan dilakukan estimasi, lalu menghitung dan
mengidentifikasinya (Resosoedarmo, 1990).
Metode Capture-Recapture seringkali sulit digunakan untuk menduga ukuran populasi
alami. Hal ini disebabkan karena asumsi-asumsi dalam metode Capture-Recapture sulit
dilaksanakan di lapangan. Untuk itu dilakukan metode Removal Sampling yang tidak
melepaskan kembali hewan yang telah disampling. Contoh metode Removal Sampling adalah
Metode Zippin yang dilakukan dengan cara penangkapan pertama tidak dilepaskan kembali,
kemudian dalam jangka waktu tertentu dilakukan kembali penangkapan kedua dan juga hewan
tidak dilepaskan kembali. Sehingga dengan menggunakan persamaan Zippin dapat diduga
populasi hewan dalam suatu areal (Umar, 2009).
6. 6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Hipotesisi
Apabila cara sampling dilaksanakan dengan benar, estimasi populasi hewan dengan
metode capture mark release recapture ketiga rumus (petersen, Schnabel dan Eschmeyer-
Schumacher) akan mendekati hasil sebenarnya (perhitungan secara langsung).
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum tentang estimasi populasi hewan,
terdiri dari sarang rayap, patok kayu karet berukuran 2cm x 2cm x 30 cm, pewarna serangga,
kertas saring, petridish. Namun (praktikum kali ini hanya simulasi dan cukup menggunakan
bahan kancing dan alat tulis.
3.3 Cara Kerja
1. Mengambil kotak kancing yang telah disediakan tiap-tiap kelompok.
2. Setiap kelompok mengambil 2 kancing yang berbeda warna dengan jumlah yang sama
dan menentukan warna dominannya.
3. Kemudian menyebarkannya pada sebuah garis kotak dan menghitung jumlah sebaran
yang berada dalam kotak, kemudian menghitungnya hasil di tulis pada tabel yang
sebelumnya telah dibuat, sedangkan kancing yang ada di bagian luar ditukar dengan
kancing warna dominan di bagian dalam disesuaikan dengan jumlah yang didapat.
4. Mengulang perlakuan tersebut sebanyak 3x pengulangan.
7. 7
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data pengamatan
Table.1 data estimasi populasi
S C M T R CM C (M)2 M.R CM/R R2 R2/C
1 25 21
2 47 25 26 21 1175 29375 525 55.95 441 9.38
3 36 51 9 27 1836 93636 1377 68 792 22
4 49 60 6 43 2940 176400 2580 68.37 1846 37.67
5 46 66 3 43 3038 200376 2838 70.60 1846 40.13
Ju
ml
ah
203 202 44 134 9008 499787 7320 262.92 49.25 109.1
8
Pada saat praktikum terdapat beberapa jenis simbol antara lain:
S : menandai banyak kali pengambilan
C : untuk menyatakan jumlah kancing yang terambil pada pengambilan ke n
M : untuk menyatakan jumlah individu baru yang di tandai pada pengambilan ke na + nb
T : untuk menyatakan jumlah individu tertangkap yang belum tertandai
R : untuk menyatakan individu yang tertangkap lagi pda pengambilan ke n, namun sudah
bertanda.
4.3 Perhitungan
Rumus perkiraan populasi Schumacher-Eschmeyer :
a = ∑ C (M)2 a = 499787 = 68.27
∑ M R 7320
Variasi populasi dapat dihitung dengan rumus :
b = 1 ( ∑ R2 - ∑ M R ) Keterangan : a = jumlah perkiraan populasi
s-1 C a b = variasi populasi
8. 8
b = 1 ( ∑ R2 - ∑ M R )
s-1 C a
= 1 ( 109.18 - 7320
5-1 68
= ¼ (109.18 -107.64)
= 0.25 x 1.84
= 0.46
Misalnya mendapatkan hasil = b kemudian dihitung standar erornya dengan rumus :
Standar Eror = √( 𝒂) 𝟑. 𝒃 angka tiga itu pangkat bukan dikali 3
∑ M R
Standar eror = √( 𝟔𝟖) 𝟑. 𝟎. 𝟒𝟔
7320
= 4.44
Jumlah keseluruhan = a ± standar eror
= 68 + 4.44 = 72.44 (a)
= 68 – 4.44 = 63.56
Range = (a+b) : 2 = 72.44 + 63.56 = 68
2
4.2 Pembahasan
Perhitungan populasi baik untuk hewan maupun tumbuhan dapat dilaksanakan dengan
dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara tidak langsung yaitu dengan perkiraan
besarnya populasi sedemikian rupa sesuai dengan sifat hewan atau tumbuhan yang akan
dihitung. Misalnya untuk menghitung sampling populasi rumput di padang rumput dapat
digunakan metode kuadarat rumput, untuk hewan-hewan besar dapat dilakukan dengan metode
track count atau fecal count, sedangkan untuk hewan yang relatif mudah ditangkap dapat
diperkirakan populasinya dengan metode capture mark release recapture (CMRR). Metode
CMRR dapat di terapkan dengan asumsi- asumsi bahwa :
a. Hewan yang ditandai tidak terpengaruh oleh tanda dan tanda tidak mudah hilang.
b. Hewan yang ditandai harus tercampur secara homogen dalam populasi.
c. Populasi harus dalam sistem tertutup (tidak ada migrasi atau migrasi dapat dihitung).
9. 9
d. Tidak ada kelahiran atau kematian selama periode sampling.
e. Hewan yang ditangkap sekali atau lebih, tidak mempengaruhi hasil sampling selanjutnya.
f. Populasi sampling secara random dengan asumsi semua kelompok umur dan jenis kelamin
dapat ditangkap serta semua individu mempunyai kemampuan yang sama untuk ditangkap.
g. Sampling dilakukan dengan interval waktu yang tetap.
Penandaan yang dilakukan pada individu dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
dengan menggunakan cat yang sukar luntur, dengan memotong bagian sirip atau bulu di sayap,
dengan menggunakan cincin penanda, atau untuk teknologi yang modern dapat dilakukan dengan
menggunakan chip yang dapat memberikan sinyal. Selagi tanda resebut tidak menggangu
aktifitas hidup dari organisme yang di tandai.
Pada praktikum, kancing berwarna hijau dianggap sebagai individu yang belum di tandai,
sedangkan kancing merah yang terambil akan di gantikan oleh kancing coklat yang dianggap
sebagai indivudu yang tertangkap dan di tandai. Saat terambil misalkan 15 buah berwarna hujau,
maka akan di ganti dengan sejumlah yang diambil dengan kancing warna coklat dan
dikembalikan kembali ke toples untuk mengaplikasikan release pada metode CMRR.
Pada hasil perhitungan (terlampir) di dapati bahwa dengan menggunakn perhitungan
rumus schaumacher dan eschmeyer, nilai a adalah 68.27 sedangkan nilai variancenya di dapat b
= 0.46 Dengan diketahuinya nilai a dan b nya maka dapat dihitung nilai standar erornya yaitu
sebesar 4.44
kecilnya nilai dari standar eror ini dikarenakan jumlah pengambilan sampel yang
konsisten, setiap pengambilan kancing selalu diperhitungkan dan penukaran kancingnya pula..
Dengan kecilnya jumlah nilai standar eror ini maka dapat dinyatakan bahwa simulasi estimasi
yang dilakukan datanya baik.
10. 10
BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum tentang estimasi populasi hewan
adalah :
1. Data hasil estimasi dinyatakan baik
2. Data hasil estimasi dinyatakan baik karena nilai standar erornya kecil hanya 44.4
3. Kecilnya jumlah nilai SE karena pengmbilan kancing (individu) selalu konsisten dan
diperhitungkan jumlahnya.