SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
2
MODEL KONSEP KURIKULUM
A. Macam-macam Model Konsep Kurikulum
Telah diungkapkan pada bab sebelumnya, bahwa terdapat empat aliran
pendidikan yaitu pendidikan klasik, pribadi, teknologi, dan interaksionis. Model
konsep kurikulum dari teori pendidikan klasik disebut kurikulum subjek akademis,
pendidikan pribadi disebut kurikulum humanistik, teknologi pendidikan disebut
kurikulum teknologis, dan dari pendidikan interaksionis disebut kurikulum
rekontruksi social.
1. Kurikulum Subjek Akademis
Model konsep kurikulum ini adalah model yang tertua, kurikulum ini lebih
mengutamakan isi pendidikan. Ada 3 pendekatan dalam perkembanagn kurikulum
subjek akademis. Pertama, melanjutkan pendekatan struktur pengetahuan. Kedua,
studi yang bersifat integratif. Ketiga, pendekatan yang dilaksanakan pada sekolah-
sekolah fundamentalis.
1. Sumber kurikulum subjek akademis adalah Pendidikan Klasik (filsafat
perenialisme, esensialisme), yaitu:
1. Berorientasi pada masa lalu,
2. Kurikulum ini berasumsi bahwa antara ilmu, nilai, dan budaya telah solid,
3. Tugas pendidikan adalah memelihara dan mewariskan ilmu, serta nilai
budaya,
4. Guru adalah model (contoh bagi peserta didik).
2. Ciri-ciri Kurikulum Subjek Akademis
a. Metode yang digunakann adalah metode ekspositori dan inkuiri.
b. Kurikulum menekankan isi atau materi pelajaran. Materi pelajaran yang
terpenting di antaranya:
1. Correlated curriculum, materi pelajaran dikorelasikan dengan pelajaran
lainnya.
3
2. Concentrated Curriculum, materi pelajaran tersusun dalam tema-tema
pelajaran tertentu.
3. Integrated Curriculum, materi pelajaran diintegrasikan dalam suatu
persoalan, dan segi kehidupan tertentu.
4. Problem Soining Curriculum, materi pelajaran menggunakan pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh dari disiplin ilmu.
c. Isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu (solid-sistematis)
d. Peranan guru sangat dominan.
e. Dalam kegiatan evaluasi banyak menggunakan uraian daripada tes objektif.
3. Pemilihan Disiplin Ilmu
Terdapat beberapa saran dalam mengatasi masalah pemilihan disiplin
ilmu, yaitu:
1. Menguasakan adanya penguasaan materi yang menyeluruh.
2. Mengutamakan kebutuhan masyarakat.
3. Menekankan pengetahuan dasar.
4. Pendekatan Dalam Perkembangan Kurikulum Subjek Akademis
Terdapat beberapa pendekatan dalam perkembangan kurikulum subjek
akademis, yaitu:
a. Pendekatan berdasarkan struktur pengetahuan
b. Pendekatan bersifat integratif (integrated curriculum).
 Tema yang membentuk kesatuan (unifying theme).
 Menyatukan beberapa disiplin ilmu (contoh social studies).
 Menyatukan berbagai metode belajar.
c. Pendekatan fundamentalis
 Mata pelajaran membaca menulis berhitung.
 Mata pelajaran lain dipelajari tanpa dihubungkan dengan kebutuhan praktis.
2. Kurikulum Humanistik
Kurikulum humanistik dikembangkan berdasarkan pada konsep aliran
pendidikan pribadi, yaitu: John Dewey dan J.J. Rousseau, kurikulum ini lebih
memberikan tempat utama kepada siswa. Pendidikan mereka lebih menekankan
4
bagaimana mengajar siswa dan bagaimana bersikap terhadap sesuatu. Ada beberapa
aliran yang termasuk dalam kurikulum humanistik, yaitu kurikulum: Konfluen,
Krikisme Radikal, dan Mistikisme Modern.
1. Sumber Kurikulum Humanistik
Sumber kurikulum himanistik adalah pendidikan pribadi (filsafat
eksistensialisme), yaitu:
1. Berorientasi ke masa sekarang,
2. Kurikulum ini berasumsi bahwa anak punya potensi,
3. Pendidikan diibaratkan seperti bertani,
4. Guru adalah psikolog, bidan, motivator, dan fasilitator.
2. Ciri-ciri Kurikulum Humanistik
a. Tujuan pendidikan dalam kurikulum humanistik adalah mengembangikan
kpribadian yang dinamis.
b. Kirikulum humanistik menuntut hubungan emosional yang baik antara guru
dan murid.
c. Dalam evaluasi, kurikulum humanistik lebih mengutamakan proses daripada
hasil.
d. Siswa adalah subjek yang memiliki peran utama.
e. Bahan mengajar disesuaikan pada minat atau kebutuhan siswa.
f. Menekankan kebutuhan pribadi
3. Kurikulum Rekonstruksi Sosial
Kurikulum Rekontruksi Sosial adalah kurikulum yang lebih memusatkan
perhatian pada problema-problema yang dihadapi dalam masyarakat. Pada
rekonstruksi sosial tidak terlalu menekankan kebebasan individu. Para rekonstruksi
sosial menentang intimidasi, mereka mendorong agar para siswa mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah sosial yang mendesak dan kerja
sama untuk memecahkannya.
5
1. Sumber kurikulum rekontruksi sosial adalah Pendidikan Interaksional (filsafat
pragmatisme), yaitu:
1. Orientasi ke masa lalu dan sekarang
2. Asumsi : manusia mahluk sosial
3. Menekankan pemecahan problema masyarakat
4. Tujuan pendidikan pembentukan masyarakat lebih baik
5. Pendidikan adalah kerjasama : interaksi guru-siswa-siswa
2. Desain Kurikulum Rekontruksi Sosial.
Ada beberapa ciri dari desain kurikulum ini, yaitu:
1. Tujuan pemecahan masalah masyarakat
2. Isi kurikulum adalah problema-problema yang terjadi dalam masyarakat
3. Metode mengajar bersifat kooperatif (gotong royong atau kerja kelompok)
4. Guru dan siswa belajar bersama
3. Kompenen-kompenen Kurikulum
a. Tujuan dan isi kurikulum.
b. Bahan ajar atau materi
c. Metode.
d. Evaluasi.
4. Pelaksanaan Pengajaran Rekontruksi Sosial
Pengajaran rekontruksi sosial banyak dilaksanakan di daerah-daerah yang
tergolong belum maju dan tingkat ekonominya juga belum tinggi. Pelaksanaan
pengajaran ini diarahkan untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka
(masyarakat sekitar). Para ahli kurikulum yang berorientasi ke masa depan
menyarankan agar isi kurikulum difokuskan pada: pengalian sumber-sumber alam
dan bukan alam, populasi, kesejahteraan masyarakat, masalah air, akibat
pertambahan penduduk, ketidakseragaman pemanfaatan sumber-sumber alam, dan
lain-lain.
6
4. Kurikulum Teknologis
Penerapan teknologi dalam pendidikan, khususnya kurikulum ada dalam
dua bentuk, yaitu: bentuk perangkat lunak, dan perangkat keras. Penerapan teknologi
perangkat keras dikenal sebagai teknologi alat, sedangkan penerapan teknologi
perangkat lunak disebut teknologi system. Teknologi alat lebih menekankan kepada
pengguanaan alat-alat teknologis untuk menunjang efesiensi dan efektifitas
pendidikan. Teknologi system lebih menekankan kepada penyusunan program
pengajaran atau rencana pelajaran dengan menggunakan pendekatan system.
1. Sumber kurikulum akademis adalah Pendidikan Teknologis (filsafat realisme),
yaitu:
a. Berorientasi ke masa sekarang dan yang akan datang,
b. Menekankan pada kompetensi,
c. Kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamati,
d. Peranan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi),
e. Pendidikan bersifat ilmiah (science, experimental, terukur),
f. pendidikan adalah sistem.
2. Ciri-ciri Kurikulum Teknologis
Kurikulum yang dikembangkan dari konsep teknologi pendidikan,
memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:
a. Tujuan diarahkan pada penguasaan kompetens, yang dirumuskan dalam bentuk
perilaku.
b. Metode dipandang sebagai proses mereaksi terhadap rangsangan yang
diberikan dan apabila terjadi respons yang diharapkan maka respons tersebut
diperkuat.
c. Organisasi bahan ajar banyak diambil dari disiplin ilmu dan disajikan dalam
media tulis & elektronik.
d. Evaluasi dilakukan pada setiap saat, pada akhir suatu pelajaran, suatu unit
ataupun semester.
7
3. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum teknologis berpegang pada beberapa kriteria,
yaitu: 1) Prosedur pengembangan kurikulum dinilai dan disempurnakan oleh
pengembang kurikulum yang lain, 2) Hasil pengembangan, terutama yang masih
berbentuk model yang dapat diuji coba ulang, dan memberikan hasil yang sama.
Inti dari pengembangan kurikulum teknologis adalah penekanan pada kompetensi.
Pegembangan dan penggunaan alat dan media pengajaran bukan hanya sebagai
alat Bantu tetapi bersatu dengan program, pengajaran dan ditujukan pada
penguasaan kompetensi tertentu.
B. Ayat Al-Qur’an Yang Berkaitan dengan Kurikulum
Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat islam, Al-Qur’an menjadi landasan
terhadap semua perbuatan yang dilakukan manusia. Di dalam Al-Qur’an berisi
perintah, dan larangan yang bersumber dari Allah SWT., dan kita sebagai seorang
muslim patut untuk mematuhi segala apa yang tertulis dalam Al-Qur’an. Karena,
sudah kita ketahui bersama bahwa tujuan Allah SWT., menciptakan manusia adalah
untuk menyembah kepadanya, sebagaimana firman Allah SWT., dalam Q.S. Adz-
Dzaariyaat : 56, yang berbunyi:

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
Dalam Al-Qur’an juga terdapat ayat yang menjelaskan tentang pentingnya
mempelajari ilmu pengetahuan melalui proses belajar dan mengajar. Di dalam
kurikulum pendidikan dijelaskan bahwa sistem mengajar yang baik adalah mengajar
yang dimulai dengan contoh-contoh dari bahan yang akan diajarkan, sehingga ilmu
tersebut dapat dipahami dengan media pembelajaran secara langsung oleh peserta
didik.
Dalam mengajar seorang guru harus menguasai dan memahami materi
pelajaran yang akan disampaikannya, di mana materi yang akan diajarkan tersebut
disesuaikan dengan kondisi siswa dan tujuan pada kurikulum yang telah
direncanakan sebelumnya. Berikut ini akan kami jelaskan salah satu ayat dalam Al-
8
Qur’an yang berhubungan dengan kurikulum, yaitu Q.S. Al-Baqarah: 31-32, yang
berbunyi;



Artinya: 31. “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!" 32. Mereka menjawab:
"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang
Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Berdasarkan pada ayat Q.S. Al-Baqarah: 31-32 diatas, terdapat beberapa
unsur-unsur pendidikan, yaitu:
1. Tujuan Pendidikan
Di dalam ayat 31-32 surat al-Baqarah mengandung beberapa tujuan
pendidikan, yaitu:
a. Mengajarkan bahwa manusia harus pandai bersyukur karena dianugerahi Allah
SWT., potensi untuk meraih kematangan secara sempurna di bidang ilmu
pengetahuan dibandingkan malaikat.
b. Memberi pelajaran bahwa seseorang yang menuduh kepada orang lain dituntut
meunjukkan bukti sebagai hujjah atas tuduhannya.
c. Memberikan perhatian bagi umat manusia agar menyadari kekurangan-
kekurangannya, mengakui kemurahan dan kasih sayang Allah SWT.
e. Memberi nasihat kepada manusia agar tidak berpura-pura mengetahui jika
memang tidak mengetahui dan hendaknya tidak menyembunyikan sesuatu yang ia
ketahui.
9
2. Guru
Ayat ini menghimbau kepada seorang pendidik atau guru untuk
mengajarkan ilmunya sekaligus dan menyeluruh kepada peserta didik. misalnya:
seorang guru mengajari siswanya tentang apakah belajar itu? maka seorang guru
tidak hanya mengajarkan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan yang
terjadi pada diri manusia, sehingga yang awalnya tidak tahu akan menjadi tahu,
dan yang buruk dapat menjadi baik, dengan belajar. Akan tetapi guru juga harus
mengajarkan kepada siswanya tentang bagaimana belajar yang baik, dan
bagaimana agar belajar kita dapat mencapai hasil yang diinginkan, dan
memberikan contoh dalam bentuk perbuatan sehingga lebih mudah untuk
dipahami oleh siswa.
3. Peserta Didik (Siswa)
Seorang siswa dituntut untuk tidak merasa tinggi diri dalam menuntut
ilmu dan hendaknya tidak menyembunyikan sesuatu yang ia ketahui terutama
dalam mengamalkan ilmunya. misalnya; jika ada seorang siswa yang mengetahui
dan mengerti tentang materi belajar yang telah diajarkan oleh gurunya, namun ada
temannya yang belum mengerti, maka seorang siswa yang terlebih dahulu
mengerti tersebut, harus bersedia mengajarkan kepada temannya yang belum
mengerti. Sebab dalam ayat ini, dikatakan bahwa seorang siswa tidak boleh
sombong dan merasa tinggi hati.
3. Media
Ayat ini menginformasikan bahwa seorang guru mengajar muridnya
secara langsung dengan menggunakan sistem mengajar yang sesuai dengan
kondisi siswanya. Dalam system pengajaran, terdapat beberapa kompenen, yaitu:
1). Siswa, 2). Tujuan, 3). Kondisi, 4). Sumber-sumber belajar, dan 5). Hasil
belajar. Yang dimaksud dengan system mengajar yang sesuai dengan kondisi
siswa yaitu;
Pertama, tujuan pembelajaran (rancangan kurikulum) disesuaikan
dengan kondisi siswa, misalnya: kurikulum untuk siswa SD/MI maka harus
disesuaikan dengan mata pelajaran yang dipelajari pada tingkat SD/MI, bukannya
kurikulum SD/MI menggunakan kurikulum pada tingkat SMP/MTS, dan
SMA/MAN, sebab jika begitu maka tidak sesuai dengan kondisi siswa.
10
Kedua, sumber belajar yang digunakan pun harus disesuaikan dengan
kondisi siswa. misalnya: Jika seorang siswa masih berada pda tingkatan kelas satu
SD/MI, maka guru harus memberikan mata pelajaran (sumber belajar) untuk
tingkat kelas satu, bukan diberi meteri yang seharusnya diberikan pada tingkat
kelas dua, tiga, atau pun kelas empat.
Ketiga, apabila dalam memberikan materi pengajaran, seorang guru
menyesuaikan dengan kondisi pada siswanya, dan didukung pula dengan media
dan alat-alat yang membantu dalam memudahkan proses belajar dan mengajar,
maka Insya Allah hasil pembelajaran yang diperoleh akan baik.
4. Kurikulum
Pada awal ayat 31 surat al-Baqarah ini menjelaskan bahwa sistem
pengajaran yang hendak dilakukan yaitu pengajaran bahasa kepada manusia
terutama anak kecil. Hal ini disebabkan bahwa manusia dianugerahi potensi untuk
berbahasa. Pengajaran ini dimulai dengan mengajarkan nama-nama dalam arti
mengajarkan kata-kata bukan kata kerja seperti ini mama, ini papa, dan lain
sebagainya. Selain itu, memberitahukan contoh contoh dari perincian tiap-tiap
nama tersebut karena dengan menyebutkan contoh-cntohnya, maka pengajaran
yang diberikan sangat mudah dipahami atau dicerna oleh manusia.
Kita sebagai kaum muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu, terutama
ilmu agama, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Rasulullah Saw., yang
berbunyi:
ِ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ْ‫ه‬َ‫ع‬ ٍ‫ْم‬‫ي‬َ‫ث‬ُ‫خ‬ ِ‫ه‬ْ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ث‬ُ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ب‬ ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ه‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ث‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ٌُ‫ب‬َ‫أ‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ى‬ُ‫ز‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ‫ى‬َ‫س‬ٌُ‫م‬ ُ‫ْه‬‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫س‬َ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ًَْ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ع‬ َ‫ع‬َ‫ض‬ًَ ‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫ت‬َ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫د‬َ‫ي‬ َ‫م‬َّ‫ه‬َ‫س‬ًَ ِ‫و‬ْ‫ي‬َ‫ه‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ه‬َ‫ص‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ل‬ٌُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫س‬‫َّا‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ب‬‫ا‬ ِ‫ه‬َ‫ع‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ج‬ ِ‫ه‬ْ‫ب‬
ُ‫و‬ْ‫م‬ِّ‫ه‬َ‫ع‬ًَ ِ‫ِّيه‬‫د‬‫ان‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫و‬ْ‫ي‬ِّ‫ق‬َ‫ف‬ َّ‫م‬ُ‫ي‬َّ‫ه‬‫ان‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٌ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ َّ‫ك‬َ‫ش‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫م‬‫ي‬ًِْ‫أ‬َّ‫ت‬‫ان‬
Artinya:”Dari Ibnu „Abbas bahwasanya Rasulullah SAW meletakkan
tanggannya pada punggung Ibnu „Abbas atau pundaknya, – perawi
Hadis ini, Said ragu- kemudian Rasulullah SAW berdo‟a: Ya Allah
berikanlah kepadanya pemahaman yang mendalam tentang agama dan
ajarilah dia takwil (al-Qur‟an). “
11
Dengan berlandaskan pada hadist ini Ibnu Katsir ra telah mengatakan
bahwa dengan interpretasi apapun makna hadis ini menunjukkan kebolehan
mengajari anak-anak untuk membaca al-Qur’an meskipun dalam usia dini,
bahkan adakalanya disunnahkan atau diwajibkan. Oleh karena itu, kita harus
selalu memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk menuntut ilmu agama dan
ilmu-ilmu umum lainnya, yang dapat dapat kita peroleh melalui belajar di
sekolah, dari keluarga, lingkungan, dan dengan banyak membaca dan berlatih,
dengan system pengajaran yang baik dan terarah (kurikulum), agar tercapai
tujuan yang diinginkan.

More Related Content

What's hot

Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumAndi Inv
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasDedy Wiranto
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Eman Syukur
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 LilyCarmelia
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
 

What's hot (20)

Paradigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sdParadigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sd
 
Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan Kurikulum
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
 
KONSEP PEMBELAJARAN.ppt
KONSEP PEMBELAJARAN.pptKONSEP PEMBELAJARAN.ppt
KONSEP PEMBELAJARAN.ppt
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Rpp berbasis proyek
Rpp berbasis proyekRpp berbasis proyek
Rpp berbasis proyek
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Angket respon siswa
Angket respon siswaAngket respon siswa
Angket respon siswa
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 

Similar to Model Konsep Kurikulum

Pengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiiPengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiihartoni tastie
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajarangesty
 
11a. berbagai pendekatan pengembangan kurikulum pai
11a. berbagai pendekatan pengembangan kurikulum pai11a. berbagai pendekatan pengembangan kurikulum pai
11a. berbagai pendekatan pengembangan kurikulum paiShahib Abdullah
 
Resume manaj. kurikulum dan program pend
Resume manaj. kurikulum dan program pendResume manaj. kurikulum dan program pend
Resume manaj. kurikulum dan program pendSylvester Saragih
 
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustianyTugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustianyRobby Rudianshah
 
Konsep dan definisi kurikulum
Konsep dan definisi kurikulumKonsep dan definisi kurikulum
Konsep dan definisi kurikulumAziyan Bakar
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.pptVisitasi2023
 
nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5Rainne Lee
 
model-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
model-model-kurikulum-pembelajaran.pptmodel-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
model-model-kurikulum-pembelajaran.pptwahyudiirawan2
 
Model konsep kurikulum
Model konsep kurikulumModel konsep kurikulum
Model konsep kurikulumannania
 
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxAnalisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxWinaAyyuni2
 

Similar to Model Konsep Kurikulum (20)

2804124.ppt
2804124.ppt2804124.ppt
2804124.ppt
 
Pengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiiPengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iii
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
Andi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkbAndi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkb
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
11a. berbagai pendekatan pengembangan kurikulum pai
11a. berbagai pendekatan pengembangan kurikulum pai11a. berbagai pendekatan pengembangan kurikulum pai
11a. berbagai pendekatan pengembangan kurikulum pai
 
Resume manaj. kurikulum dan program pend
Resume manaj. kurikulum dan program pendResume manaj. kurikulum dan program pend
Resume manaj. kurikulum dan program pend
 
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustianyTugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
 
Definisi kurikulum
Definisi kurikulumDefinisi kurikulum
Definisi kurikulum
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Konsep dan definisi kurikulum
Konsep dan definisi kurikulumKonsep dan definisi kurikulum
Konsep dan definisi kurikulum
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum+Pengantar.ppt
 
nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5
 
model-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
model-model-kurikulum-pembelajaran.pptmodel-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
model-model-kurikulum-pembelajaran.ppt
 
Model konsep kurikulum
Model konsep kurikulumModel konsep kurikulum
Model konsep kurikulum
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxAnalisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
 

More from Emirita Reta

Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraEmirita Reta
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganEmirita Reta
 
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalPolitik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalEmirita Reta
 
Fungsi Icon-Icon Komputer
Fungsi Icon-Icon KomputerFungsi Icon-Icon Komputer
Fungsi Icon-Icon KomputerEmirita Reta
 
Silabus PAI SMP kelas VII
Silabus PAI SMP kelas VIISilabus PAI SMP kelas VII
Silabus PAI SMP kelas VIIEmirita Reta
 

More from Emirita Reta (8)

Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
 
System Approach
System ApproachSystem Approach
System Approach
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalPolitik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi Nasional
 
Fungsi Icon-Icon Komputer
Fungsi Icon-Icon KomputerFungsi Icon-Icon Komputer
Fungsi Icon-Icon Komputer
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Psikologi Agama
Psikologi Agama Psikologi Agama
Psikologi Agama
 
Silabus PAI SMP kelas VII
Silabus PAI SMP kelas VIISilabus PAI SMP kelas VII
Silabus PAI SMP kelas VII
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Model Konsep Kurikulum

  • 1. 2 MODEL KONSEP KURIKULUM A. Macam-macam Model Konsep Kurikulum Telah diungkapkan pada bab sebelumnya, bahwa terdapat empat aliran pendidikan yaitu pendidikan klasik, pribadi, teknologi, dan interaksionis. Model konsep kurikulum dari teori pendidikan klasik disebut kurikulum subjek akademis, pendidikan pribadi disebut kurikulum humanistik, teknologi pendidikan disebut kurikulum teknologis, dan dari pendidikan interaksionis disebut kurikulum rekontruksi social. 1. Kurikulum Subjek Akademis Model konsep kurikulum ini adalah model yang tertua, kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Ada 3 pendekatan dalam perkembanagn kurikulum subjek akademis. Pertama, melanjutkan pendekatan struktur pengetahuan. Kedua, studi yang bersifat integratif. Ketiga, pendekatan yang dilaksanakan pada sekolah- sekolah fundamentalis. 1. Sumber kurikulum subjek akademis adalah Pendidikan Klasik (filsafat perenialisme, esensialisme), yaitu: 1. Berorientasi pada masa lalu, 2. Kurikulum ini berasumsi bahwa antara ilmu, nilai, dan budaya telah solid, 3. Tugas pendidikan adalah memelihara dan mewariskan ilmu, serta nilai budaya, 4. Guru adalah model (contoh bagi peserta didik). 2. Ciri-ciri Kurikulum Subjek Akademis a. Metode yang digunakann adalah metode ekspositori dan inkuiri. b. Kurikulum menekankan isi atau materi pelajaran. Materi pelajaran yang terpenting di antaranya: 1. Correlated curriculum, materi pelajaran dikorelasikan dengan pelajaran lainnya.
  • 2. 3 2. Concentrated Curriculum, materi pelajaran tersusun dalam tema-tema pelajaran tertentu. 3. Integrated Curriculum, materi pelajaran diintegrasikan dalam suatu persoalan, dan segi kehidupan tertentu. 4. Problem Soining Curriculum, materi pelajaran menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari disiplin ilmu. c. Isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu (solid-sistematis) d. Peranan guru sangat dominan. e. Dalam kegiatan evaluasi banyak menggunakan uraian daripada tes objektif. 3. Pemilihan Disiplin Ilmu Terdapat beberapa saran dalam mengatasi masalah pemilihan disiplin ilmu, yaitu: 1. Menguasakan adanya penguasaan materi yang menyeluruh. 2. Mengutamakan kebutuhan masyarakat. 3. Menekankan pengetahuan dasar. 4. Pendekatan Dalam Perkembangan Kurikulum Subjek Akademis Terdapat beberapa pendekatan dalam perkembangan kurikulum subjek akademis, yaitu: a. Pendekatan berdasarkan struktur pengetahuan b. Pendekatan bersifat integratif (integrated curriculum).  Tema yang membentuk kesatuan (unifying theme).  Menyatukan beberapa disiplin ilmu (contoh social studies).  Menyatukan berbagai metode belajar. c. Pendekatan fundamentalis  Mata pelajaran membaca menulis berhitung.  Mata pelajaran lain dipelajari tanpa dihubungkan dengan kebutuhan praktis. 2. Kurikulum Humanistik Kurikulum humanistik dikembangkan berdasarkan pada konsep aliran pendidikan pribadi, yaitu: John Dewey dan J.J. Rousseau, kurikulum ini lebih memberikan tempat utama kepada siswa. Pendidikan mereka lebih menekankan
  • 3. 4 bagaimana mengajar siswa dan bagaimana bersikap terhadap sesuatu. Ada beberapa aliran yang termasuk dalam kurikulum humanistik, yaitu kurikulum: Konfluen, Krikisme Radikal, dan Mistikisme Modern. 1. Sumber Kurikulum Humanistik Sumber kurikulum himanistik adalah pendidikan pribadi (filsafat eksistensialisme), yaitu: 1. Berorientasi ke masa sekarang, 2. Kurikulum ini berasumsi bahwa anak punya potensi, 3. Pendidikan diibaratkan seperti bertani, 4. Guru adalah psikolog, bidan, motivator, dan fasilitator. 2. Ciri-ciri Kurikulum Humanistik a. Tujuan pendidikan dalam kurikulum humanistik adalah mengembangikan kpribadian yang dinamis. b. Kirikulum humanistik menuntut hubungan emosional yang baik antara guru dan murid. c. Dalam evaluasi, kurikulum humanistik lebih mengutamakan proses daripada hasil. d. Siswa adalah subjek yang memiliki peran utama. e. Bahan mengajar disesuaikan pada minat atau kebutuhan siswa. f. Menekankan kebutuhan pribadi 3. Kurikulum Rekonstruksi Sosial Kurikulum Rekontruksi Sosial adalah kurikulum yang lebih memusatkan perhatian pada problema-problema yang dihadapi dalam masyarakat. Pada rekonstruksi sosial tidak terlalu menekankan kebebasan individu. Para rekonstruksi sosial menentang intimidasi, mereka mendorong agar para siswa mempunyai pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah sosial yang mendesak dan kerja sama untuk memecahkannya.
  • 4. 5 1. Sumber kurikulum rekontruksi sosial adalah Pendidikan Interaksional (filsafat pragmatisme), yaitu: 1. Orientasi ke masa lalu dan sekarang 2. Asumsi : manusia mahluk sosial 3. Menekankan pemecahan problema masyarakat 4. Tujuan pendidikan pembentukan masyarakat lebih baik 5. Pendidikan adalah kerjasama : interaksi guru-siswa-siswa 2. Desain Kurikulum Rekontruksi Sosial. Ada beberapa ciri dari desain kurikulum ini, yaitu: 1. Tujuan pemecahan masalah masyarakat 2. Isi kurikulum adalah problema-problema yang terjadi dalam masyarakat 3. Metode mengajar bersifat kooperatif (gotong royong atau kerja kelompok) 4. Guru dan siswa belajar bersama 3. Kompenen-kompenen Kurikulum a. Tujuan dan isi kurikulum. b. Bahan ajar atau materi c. Metode. d. Evaluasi. 4. Pelaksanaan Pengajaran Rekontruksi Sosial Pengajaran rekontruksi sosial banyak dilaksanakan di daerah-daerah yang tergolong belum maju dan tingkat ekonominya juga belum tinggi. Pelaksanaan pengajaran ini diarahkan untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka (masyarakat sekitar). Para ahli kurikulum yang berorientasi ke masa depan menyarankan agar isi kurikulum difokuskan pada: pengalian sumber-sumber alam dan bukan alam, populasi, kesejahteraan masyarakat, masalah air, akibat pertambahan penduduk, ketidakseragaman pemanfaatan sumber-sumber alam, dan lain-lain.
  • 5. 6 4. Kurikulum Teknologis Penerapan teknologi dalam pendidikan, khususnya kurikulum ada dalam dua bentuk, yaitu: bentuk perangkat lunak, dan perangkat keras. Penerapan teknologi perangkat keras dikenal sebagai teknologi alat, sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak disebut teknologi system. Teknologi alat lebih menekankan kepada pengguanaan alat-alat teknologis untuk menunjang efesiensi dan efektifitas pendidikan. Teknologi system lebih menekankan kepada penyusunan program pengajaran atau rencana pelajaran dengan menggunakan pendekatan system. 1. Sumber kurikulum akademis adalah Pendidikan Teknologis (filsafat realisme), yaitu: a. Berorientasi ke masa sekarang dan yang akan datang, b. Menekankan pada kompetensi, c. Kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamati, d. Peranan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi), e. Pendidikan bersifat ilmiah (science, experimental, terukur), f. pendidikan adalah sistem. 2. Ciri-ciri Kurikulum Teknologis Kurikulum yang dikembangkan dari konsep teknologi pendidikan, memiliki beberapa ciri khusus, yaitu: a. Tujuan diarahkan pada penguasaan kompetens, yang dirumuskan dalam bentuk perilaku. b. Metode dipandang sebagai proses mereaksi terhadap rangsangan yang diberikan dan apabila terjadi respons yang diharapkan maka respons tersebut diperkuat. c. Organisasi bahan ajar banyak diambil dari disiplin ilmu dan disajikan dalam media tulis & elektronik. d. Evaluasi dilakukan pada setiap saat, pada akhir suatu pelajaran, suatu unit ataupun semester.
  • 6. 7 3. Pengembangan Kurikulum Pengembangan kurikulum teknologis berpegang pada beberapa kriteria, yaitu: 1) Prosedur pengembangan kurikulum dinilai dan disempurnakan oleh pengembang kurikulum yang lain, 2) Hasil pengembangan, terutama yang masih berbentuk model yang dapat diuji coba ulang, dan memberikan hasil yang sama. Inti dari pengembangan kurikulum teknologis adalah penekanan pada kompetensi. Pegembangan dan penggunaan alat dan media pengajaran bukan hanya sebagai alat Bantu tetapi bersatu dengan program, pengajaran dan ditujukan pada penguasaan kompetensi tertentu. B. Ayat Al-Qur’an Yang Berkaitan dengan Kurikulum Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat islam, Al-Qur’an menjadi landasan terhadap semua perbuatan yang dilakukan manusia. Di dalam Al-Qur’an berisi perintah, dan larangan yang bersumber dari Allah SWT., dan kita sebagai seorang muslim patut untuk mematuhi segala apa yang tertulis dalam Al-Qur’an. Karena, sudah kita ketahui bersama bahwa tujuan Allah SWT., menciptakan manusia adalah untuk menyembah kepadanya, sebagaimana firman Allah SWT., dalam Q.S. Adz- Dzaariyaat : 56, yang berbunyi:  Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Dalam Al-Qur’an juga terdapat ayat yang menjelaskan tentang pentingnya mempelajari ilmu pengetahuan melalui proses belajar dan mengajar. Di dalam kurikulum pendidikan dijelaskan bahwa sistem mengajar yang baik adalah mengajar yang dimulai dengan contoh-contoh dari bahan yang akan diajarkan, sehingga ilmu tersebut dapat dipahami dengan media pembelajaran secara langsung oleh peserta didik. Dalam mengajar seorang guru harus menguasai dan memahami materi pelajaran yang akan disampaikannya, di mana materi yang akan diajarkan tersebut disesuaikan dengan kondisi siswa dan tujuan pada kurikulum yang telah direncanakan sebelumnya. Berikut ini akan kami jelaskan salah satu ayat dalam Al-
  • 7. 8 Qur’an yang berhubungan dengan kurikulum, yaitu Q.S. Al-Baqarah: 31-32, yang berbunyi;    Artinya: 31. “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" 32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." Berdasarkan pada ayat Q.S. Al-Baqarah: 31-32 diatas, terdapat beberapa unsur-unsur pendidikan, yaitu: 1. Tujuan Pendidikan Di dalam ayat 31-32 surat al-Baqarah mengandung beberapa tujuan pendidikan, yaitu: a. Mengajarkan bahwa manusia harus pandai bersyukur karena dianugerahi Allah SWT., potensi untuk meraih kematangan secara sempurna di bidang ilmu pengetahuan dibandingkan malaikat. b. Memberi pelajaran bahwa seseorang yang menuduh kepada orang lain dituntut meunjukkan bukti sebagai hujjah atas tuduhannya. c. Memberikan perhatian bagi umat manusia agar menyadari kekurangan- kekurangannya, mengakui kemurahan dan kasih sayang Allah SWT. e. Memberi nasihat kepada manusia agar tidak berpura-pura mengetahui jika memang tidak mengetahui dan hendaknya tidak menyembunyikan sesuatu yang ia ketahui.
  • 8. 9 2. Guru Ayat ini menghimbau kepada seorang pendidik atau guru untuk mengajarkan ilmunya sekaligus dan menyeluruh kepada peserta didik. misalnya: seorang guru mengajari siswanya tentang apakah belajar itu? maka seorang guru tidak hanya mengajarkan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan yang terjadi pada diri manusia, sehingga yang awalnya tidak tahu akan menjadi tahu, dan yang buruk dapat menjadi baik, dengan belajar. Akan tetapi guru juga harus mengajarkan kepada siswanya tentang bagaimana belajar yang baik, dan bagaimana agar belajar kita dapat mencapai hasil yang diinginkan, dan memberikan contoh dalam bentuk perbuatan sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh siswa. 3. Peserta Didik (Siswa) Seorang siswa dituntut untuk tidak merasa tinggi diri dalam menuntut ilmu dan hendaknya tidak menyembunyikan sesuatu yang ia ketahui terutama dalam mengamalkan ilmunya. misalnya; jika ada seorang siswa yang mengetahui dan mengerti tentang materi belajar yang telah diajarkan oleh gurunya, namun ada temannya yang belum mengerti, maka seorang siswa yang terlebih dahulu mengerti tersebut, harus bersedia mengajarkan kepada temannya yang belum mengerti. Sebab dalam ayat ini, dikatakan bahwa seorang siswa tidak boleh sombong dan merasa tinggi hati. 3. Media Ayat ini menginformasikan bahwa seorang guru mengajar muridnya secara langsung dengan menggunakan sistem mengajar yang sesuai dengan kondisi siswanya. Dalam system pengajaran, terdapat beberapa kompenen, yaitu: 1). Siswa, 2). Tujuan, 3). Kondisi, 4). Sumber-sumber belajar, dan 5). Hasil belajar. Yang dimaksud dengan system mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa yaitu; Pertama, tujuan pembelajaran (rancangan kurikulum) disesuaikan dengan kondisi siswa, misalnya: kurikulum untuk siswa SD/MI maka harus disesuaikan dengan mata pelajaran yang dipelajari pada tingkat SD/MI, bukannya kurikulum SD/MI menggunakan kurikulum pada tingkat SMP/MTS, dan SMA/MAN, sebab jika begitu maka tidak sesuai dengan kondisi siswa.
  • 9. 10 Kedua, sumber belajar yang digunakan pun harus disesuaikan dengan kondisi siswa. misalnya: Jika seorang siswa masih berada pda tingkatan kelas satu SD/MI, maka guru harus memberikan mata pelajaran (sumber belajar) untuk tingkat kelas satu, bukan diberi meteri yang seharusnya diberikan pada tingkat kelas dua, tiga, atau pun kelas empat. Ketiga, apabila dalam memberikan materi pengajaran, seorang guru menyesuaikan dengan kondisi pada siswanya, dan didukung pula dengan media dan alat-alat yang membantu dalam memudahkan proses belajar dan mengajar, maka Insya Allah hasil pembelajaran yang diperoleh akan baik. 4. Kurikulum Pada awal ayat 31 surat al-Baqarah ini menjelaskan bahwa sistem pengajaran yang hendak dilakukan yaitu pengajaran bahasa kepada manusia terutama anak kecil. Hal ini disebabkan bahwa manusia dianugerahi potensi untuk berbahasa. Pengajaran ini dimulai dengan mengajarkan nama-nama dalam arti mengajarkan kata-kata bukan kata kerja seperti ini mama, ini papa, dan lain sebagainya. Selain itu, memberitahukan contoh contoh dari perincian tiap-tiap nama tersebut karena dengan menyebutkan contoh-cntohnya, maka pengajaran yang diberikan sangat mudah dipahami atau dicerna oleh manusia. Kita sebagai kaum muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu, terutama ilmu agama, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Rasulullah Saw., yang berbunyi: ِ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ْ‫ه‬َ‫ع‬ ٍ‫ْم‬‫ي‬َ‫ث‬ُ‫خ‬ ِ‫ه‬ْ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ث‬ُ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ب‬ ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ه‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ث‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ٌُ‫ب‬َ‫أ‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ى‬ُ‫ز‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ‫ى‬َ‫س‬ٌُ‫م‬ ُ‫ْه‬‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫س‬َ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ًَْ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ع‬ َ‫ع‬َ‫ض‬ًَ ‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫ت‬َ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫د‬َ‫ي‬ َ‫م‬َّ‫ه‬َ‫س‬ًَ ِ‫و‬ْ‫ي‬َ‫ه‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ه‬َ‫ص‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ل‬ٌُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫س‬‫َّا‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ب‬‫ا‬ ِ‫ه‬َ‫ع‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ج‬ ِ‫ه‬ْ‫ب‬ ُ‫و‬ْ‫م‬ِّ‫ه‬َ‫ع‬ًَ ِ‫ِّيه‬‫د‬‫ان‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫و‬ْ‫ي‬ِّ‫ق‬َ‫ف‬ َّ‫م‬ُ‫ي‬َّ‫ه‬‫ان‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٌ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ َّ‫ك‬َ‫ش‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫م‬‫ي‬ًِْ‫أ‬َّ‫ت‬‫ان‬ Artinya:”Dari Ibnu „Abbas bahwasanya Rasulullah SAW meletakkan tanggannya pada punggung Ibnu „Abbas atau pundaknya, – perawi Hadis ini, Said ragu- kemudian Rasulullah SAW berdo‟a: Ya Allah berikanlah kepadanya pemahaman yang mendalam tentang agama dan ajarilah dia takwil (al-Qur‟an). “
  • 10. 11 Dengan berlandaskan pada hadist ini Ibnu Katsir ra telah mengatakan bahwa dengan interpretasi apapun makna hadis ini menunjukkan kebolehan mengajari anak-anak untuk membaca al-Qur’an meskipun dalam usia dini, bahkan adakalanya disunnahkan atau diwajibkan. Oleh karena itu, kita harus selalu memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk menuntut ilmu agama dan ilmu-ilmu umum lainnya, yang dapat dapat kita peroleh melalui belajar di sekolah, dari keluarga, lingkungan, dan dengan banyak membaca dan berlatih, dengan system pengajaran yang baik dan terarah (kurikulum), agar tercapai tujuan yang diinginkan.