SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Download to read offline
i
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN
2014
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN LITBANG KESEHATAN
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN
OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
JL. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah
Tlp. 0271-6970 Fax 0271-697451
e-mail: b2p2to2t@litbang.depkes.go.id, b2p2to2t@gmail.com
ii
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
iii
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
KATA PENGANTAR
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 merupakan hasil analis terhadap Rencana
Kegiatan Tahunan dan indikator kinerja unit berdasarkan kebijakan, sasaran, program
dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana Strategik Badan Litbangkes dan
rencana aksi B2P2TOOT.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 adalah satu buku pedoman dalam mewujudkan
visi masyarakat JAMU yang aman dan berkhasiat sesuai dengan program Saintifikasi
JAMU. JAMU diharapkan dapat terintegrasi dalam pelayanan kesehatan formal secara
sinergi dan berkelanjutan.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 disusun dengan memperhatikan aspek
keterpaduan antar pelaku kegiatan dengan mewujudkan kerjasama yang harmonis, dan
kebersamaan serta dukungan semua pihak. Selain itu RKT 2014 disusun melalui
evaluasi, inventarisasi dan analisis setiap fungsi/bagian yang mengarah pada sasaran
strategik tahunan yang akan dicapai. RKT 2014 diharapkan dapat menjadi pedoman
untuk meningkatkan kinerja B2P2TOOT dengan menerapkan good governance, kegiatan
dan anggaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
Semua masukan, dan saran perbaikan akan kami pertimbangkan untuk penyempurnan
selanjutnya. Besar harapan kami agar RKT ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan
kerjasama dan produktivitas kerja di lingkungan B2P2TOOT pada umumnya dan badan
Litbangkes pada khususnya.
Tawangmangu, Desember 2013
Kepala,
Indah Yuning Prapti
iv
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................... …. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR TABEL …. ..................................................................................... vi
LAMPIRAN…………………………………………………………………….…... vi
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Landasan dan Referensi ............................................................ 2
C. Tujuan RKT .............................................................................. 3
D. Sistematika Penulisan ................................................................. 4
BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2013 ...................................... 5
A. Capaian kinerja Tahun 2013....................................................... 5
B. Rekomendasi hasil evaluasi kinerja Tahun 2013....................... 7
BAB III. RENCANA KINERJA TAHUN 2014................................................. 11
A. Indikator Kinerja Kegiatan........................................................... 11
B. Rencana Kegiatan 2014.............................................................. 12
C. Rencana Anggaran 2014............................................................. 40
D. Rencana Kerja 2014.................................................................... 40
BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN LITBANG TAHUN 2015 ................ 43
A. Indikator Kinerja Kegiatan........................................................... 43
B. Rencana Kegiatan 2015.............................................................. 43
BAB V. EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN................................... 51
A. A. Ketentuan Umum........................................................................ 51
B. B. Monitoring dan Evaluasi Internal................................................. 52
BAB VI. PENUTUP........................................................................................ 55
KONTRIBUTOR............................................................................................ 56
v
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 01. Penyerahan Formula JAMU Saintifik (JAMU Hipertensi dan
Hiperuresimia) dari Komisi Nasional Saintifikasi JAMU kepada
Menteri Kesehatan RI disaksikan oleh Kepala Badan Litbangkes…... 2
Gambar 02. Proses pengumpulan data RISKESDAS 2013 Korwil IV (B2P2TOOT)
di provinsi Riau dan Kalimantan Tengah………………………………… 7
Gambar 03. Komunikasi Kepala Badan Litbangkes dan Kepala B2P2TOOT
dengan Teknisi Kebun B2P2TOOT di KTO Doplang Karangpandan… 12
Gambar 04. Tanaman Phylanthus niruri L, Centella asiatica Urb dan Sonchus
arvensis L............................................................................................... 16
Gambar 05. Formula JAMU Kolesterol………………………………………………….. 16
Gambar 06. Daun Ungu (Graptophyllum pictum) dan Iler (Coleus scutellarioides)
berpotensi sebagai bahan JAMU Hemorrhoid…………………………... 19
Gambar 07. Pengunjung dan aktivitas Rumah Riset JAMU B2P2TOOT……………. 22
Gambar 08. Menteri Pertanian, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Kepala Badan LItbangkes meminum JAMU dan memberikan kesan
dan pesan di stand pameran B2P2TOOT pada acara Pokjanas TOI di
Yogyakarta…………………………………………………………………… 23
Gambar 08. Lantai 4 gedung pascapanen B2P2TOOT……..………………….…….. 23
Gambar 09. Koleksi Museum B2P2TOOT……………………………………………… 25
Gambar 10. Pembukaan International Seminar Forest and Medicinal Plant for
Better Human Welfare Pokjanas TOI di IPB Convention Center
Bogor…………………………………………………………………………. 27
Gambar 11. Uji kandungan darah hewan coba di laboratorium Biomolekuler…….. 30
Gambar 12. Rumah Pembibitan B2P2TOOT…………………………………………… 31
Gambar 13. Rumah adaptasi dan pelestarian B2P2TOOT…………………………… 32
Gambar 14. Lantai 4 gedung pasca panen…………………………………………….. 35
Gambar 15. Laboratorium experimental dan ruang hewan coba……………………. 36
Gambar 16. Aktivitas Peneliti di laboratorium Instrumen dan laboratorium
Galenika……………………………………………………………………… 37
Gambar 17. Peserta Diklat Dokter bacth ke-7 melakukan kerja praktek lapangan di
Rumah Riset JAMU B2P2TOOT………………………………………….. 39
Gambar 18. Peserta Diklat apoteker Bacth 1 melakukan kerja praktek lapangan di
laboratorium pascapanen………………………………………………….. 39
Gambar 19. Tanaman Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) di Kebun Doplang
Karangpandan……………………………………………………………….. 44
Gambar 20. Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari SMK Mitra Mandiri Sidoarjo. 45
Gambar 21. Pameran memperingati HKN ke 48 di Jakarta Expo Center…………… 47
Gambar 22. Tanaman Echinacea purpurea (L.) Moench di kebun produksi Kalisoro
B2P2TOOT…………………………………………………………………... 48
Gambar 23. Mahasiswa Poltekes Kemenkes Surakarta Jurusan JAMU melakukan
Praktek Kerja Lapangan di B2P2TOOT………………………………….. 53
vi
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Hasil Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013………………………………….. 5
Tabel 2. Rencana Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2014…………………………… 13
Tabel 3. Rencana Penelitian B2P2TOOT Tahun 2014………………………….. 15
Tabel 4. Rencana Kerja Tahun 2014……………………………………………… 40
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014 B2P2TOOT…………………... 57
Lampiran 2. Publikasi ilmiah bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional
B2P2TOOT…………………………………………………………………. 58
Lampiran 3. Perjanjian Kerjasama B2P2TOOT dengan instansi terkait…………... 60
Lampiran 4. Perbandingan Output dan anggaran tahun 2014 dan rencana tahun
2015 dan 2016 berdasarkan Renja K/L…………………………………. 62
1
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil riset Saintifikasi JAMU (SJ) menunjukkan bahwa JAMU mampu memberikan
hasil positif terhadap status kesehatan bagi subyek dengan penyakit degeneratif dan
paliatif secara bermakna. Melalui penanganan yang serius JAMU memiliki potensi
besar untuk mengatasi permasalahan multiple burden yang dihadapi Indonesia,
utamanya kasus penyakit tidak menular yang semakin meningkat seperti
kardiovaskular, gangguan pencernaan dan kanker. Dengan berpijak pada budaya dan
potensi masing-masing daerah, JAMU sebagai unsur utama dari sistem kesehatan
tradisional tradisional dapat menjadi salah satu pilihan terapi kesehatan yang
terjangkau. Pengembangan JAMU dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
dengan menciptakan pendapatan baru rumah tangga petani melalui budidaya TO.
Melalui pengembangan JAMU, kedaulatan bangsa Indonesia juga semakin kuat
dengan meningkatkan kemandirian Indonesia terhadap bahan baku obat dari luar
negeri.
Peran strategis B2P2TOOT adalah sebagai pelaksana amanah Permenkes No
003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis
Pelayanan. Pembuktian empiris terkait khasiat dan keamanan JAMU sangat
diperlukan, untuk itu litbang TO dan OT memiliki posisi yang penting upayanya dalam
integrasi JAMU dalam pelayanan kesehatan (health service system). Dalam program
Saintifikasi JAMU, B2P2TOOT berperan:
1. Menyediakan Formula JAMU Saintifik melalui uji berkelanjutan (praklinik, tanaman
obat terstandar, simplisia terstandar, dan uji klinik)
2. Menyediakan bahan baku JAMU berkualitas meliputi aspek hulu penyediaan bibit
TO berkualitas, TO terstandar, SOP budidaya, SOP panen dan pasca panen untuk
Riset Saintifiksi JAMU
3. Menyediakan pelatihan tenaga medis dan paramedis sebagai tenaga profesional
pelaksana Saintifikasi JAMU
Mengawali tahun 2013 program SJ telah menghasilkan 2 JAMU Saintifik yaitu formula
asam urat dan formula hipertensi ringan yang telah diserahkan kepada Menteri
Kesehatan RI oleh Komisi Nasional SJ. Selain itu juga diresmikan Rumah Riset JAMU
(RRJ), klinik JAMU Tipe A Hortus Medicus B2P2TOOT oleh Menteri Kesehatan RI
2
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Dr. Nafsiah Mboi Sp.A, M.PH. RRJ diharapkan dapat menjadi pioner dalam akselerasi
konkrit dari pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan JAMU yang
aman, bermutu, berkhasiat yang terjangkau dan merata kepada masyarakat.
Gambar 01.Penyerahan Formula JAMU Saintifik (JAMU untuk Hipertensi dan
Hiperurisemia) dari Komisi Nasional Saintifikasi JAMU, dr. Soetedjo, Sp.
S(K) kepada Menteri Kesehatan RI Dr. Nafsiah Mboi Sp.A, M.PH
disaksikan Kepala Badan Litbang Kesehatan Dr.dr. Trihono, MSc pada
tanggal 31 Januari 2013 di B2P2TOOT Tawangmangu.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 ini merupakan dokumen rencana kerja jangka
pendek pelaksanaan kegiatan satu tahun anggaran. Penyususunan dokumen ini
dimaksudkan untuk memberikan acuan perencanaan umum kegiatan tahun 2014,
berisikan manajemen penelitian dan pengembangan TO dan OT meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi terhadap manajemen kelitbangan
dan kegiatan pendukung lainnya termasuk publikasi, diseminasi dan aplikasi hasil riset.
RKT merupakan dokumen direktif dan indikatif yang dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan termasuk pembelanjaan anggaran berbasis
kinerja.
B. Landasan dan Referensi
Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT tahun 2013 direncanakan, diorganisasikan,
dilaksanakan dan dievaluasi dengan landasan-landasan sebagai berikut.
1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
2) Undang-Undang No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4219);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3609);
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer
Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
5) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/X/2002 tentang
Persetujuan Penelitian Kesehatan Terhadap Manusia;
6) Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU
Dalam Pelayanan Kesehatan;
7) Peraturan Menteri PANRB No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
8) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang
Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
9) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional;
10) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1031/Menkes/SK/VII/2005 tentang
Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan;
11) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 121/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar
Pelayanan Medik Herbal
12) Kepmenkes No. 375 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025
13) Kepmenkes No. 160 Tahun 2010 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2010-2014
14) Keputusan Kepala LANRI No. 239 Tahun 2003 Tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
15) WHO Traditional Medicine Strategy 2014-2023.
C. Tujuan RKT
Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan adalah:
1) Terwujudnya perencanaan kinerja sebagai dasar alokasi anggaran berbasis
kinerja,
4
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
2) Terumuskannya indikator kinerja dan ditetapkan sesuai dengan informasi kinerja
yang akan dicapai,
3) Terselenggaranya kegiatan sesuai target,
4) Terlaksananya pelaporan kinerja dengan baik dalam bentuk Laporan Kinerja
Tahunan dan Laporan Akuntabilitas.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT 2014 sebagai berikut:
JUDUL/SAMPUL
EDITOR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Tujuan RKT
D. Sistematika Penulisan
BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2013
A.Capaian Kinerja Tahun 2013
B.Rekomendasi Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2013
BAB III.RENCANA KINERJA TAHUN 2014
A. Indikator Kinerja Kegiatan
B. Rencana Kegiatan 2014
C. Rencana Anggaran 2014
D. Gap Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2014
E. Rencana Kerja Tahun 2014
BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2015
BAB V. EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN
BAB VI. PENUTUP
LAMPIRAN
5
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
BAB II
HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2013
A. Capaian Kinerja Tahun 2013
Capaian kinerja B2P2TOOT tahun 2013 rata-rata dapat memenuhi target rencana
kegiatan yang telah disusun dan memberikan efisiensi anggaran sekitar 6,29%
(toleransi 95% untuk penyerapan anggaran dari total).
Tabel 1. Hasil Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013
INDIKATOR
KELUARAN
SUB KEGIATAN
PENDUKUNG
TARGET CAPAIAN
ANGGARAN
(X 1.000)
Produk
ANGGARAN
(x 1.000)
Produk
(%)
1.Indikator I Sub total anggaran: 19.176.366 16.564.355,2
Jumlah
Produk/model/p
rototipe/formula
di bidang TO
dan OT
-Penelitian di bidang TO dan
OT, terdiri dari:
1. Observasi klinik Formula
JAMU untuk Asma
2. Standarisasi Brotowali
(Tinospora crispa)
3. Studi Klinis Formula
JAMU Anemia Defisiensi
Besi
4. Uji Praklinik Formula
JAMU Urolitiasis
5. Toksisitas Akut Formula
JAMU Pelancar ASI pada
Tikus Betina Galur Wistar
6. Studi Klinis Formula
JAMU Insomnia
7. Studi In-Vitro Aktivitas
Kemoprevensi Ramuan
JAMU pada sel kanker
payudara
8. Uji Praklinik Formula
JAMU Infertilitas
9. Uji klinik Fase 1 Ramuan
JAMU Nyeri Kepala Tegang
Otot
10. Ramuan JAMU sebagai
Terapi Alternatif FAM
606.614
93.831
-
131.900
-
-
106.613
151.530
-
109.400
117.620
10 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
572.658,9
65.489,7
-
112.438
-
-
90.223,3
135.081,8
-
84.474
85.015,2
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-Dokumen Program dan
Anggaran
141.925 2 dokumen 120.774,5 100
-Laporan Kinerja 112.697 3 dokumen 86.564,3 100
-Dokumen Keuangan, 143.710 3 dokumen 140.650,1 100
6
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
INDIKATOR
KELUARAN
SUB KEGIATAN
PENDUKUNG
TARGET CAPAIAN
ANGGARAN
(X 1.000)
Produk
ANGGARAN
(x 1.000)
Produk
(%)
Kekayaan Negara dan Tata
Usaha
-Gedung/Bangunan Lab 3.378.820 2.347,4 m2 3.128.726,4 Tersedia
-Perangkat Pengolah Data
dan Komunikasi
230.555 19 unit 224.317,0 100
-Peralatan Fasilitas
Laboratorium
1.046.719 22 unit 969.705,9 100
-Peralatan Fasilitas
Perkantoran
907.377 27 unit 902.972,3 100
-Tanah 316.770 2.805 m2 263.975,0 Tersedia
-Kendaraan operasional 40.420 2 unit 35.851,5 100
-Manajemen kebun 1.287.557 1 dokumen 1.167.117,5 100
- Manajemen Lab 209.235 1 dokumen 183.067,6 100
-Layanan Perkantoran 10.753.967 12 bulan 9.670.946,5 100
2. Indikator II Sub total anggaran: 3.290.433 20 publiksi 3.048.670,3
Jumlah
publikasi
yang dimuat
di media
cetak atau
elektronik
nasional
-Dokumen Hukum,
Organisasi dan
Kepegawaian
840.840 7 dokumen 734.035,4 100
-Dokumen Ilmiah dan Etik 274.110 1 dokumen 238.574,9 100
3. Indikator III
Jumlah
Laporan
Status
Kesehatan
Masyarakat
Hasil Riset
Kesehatan
Nasional
Wilayah IV
Data Status Kesehatan
Masyarakat Hasil Riset
Kesehatan Nasional Wilayah
IV
28.146.121 6 dokumen 26.916.160,6 100
TOTAL ANGGARAN 50.612.920 47.432.158,5 93,71
Capaian indikator I yaitu produk/model/prototipe/standar/formula di bidang TO dan OT
dicapai utamanya melalui penelitian di bidang TO dan OT (Tabel 1). Capaian indikator
II yaitu publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat dalam media cetak dan
elektronik nasional dicapai melalui output informasi dokumentasi dan publikasi serta
output pendukung lainnya. Capain indikator ini adalah 22 dari target 20 publikasi
(Lampiran 2).
7
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Capaian indikator III yaitu 6 data status kesehatan masyarakat hasil riset kesehatan
nasional wilayah IV dicapai melalui Riset Kesehatan Dasar 2013. B2P2TOOT
bertanggung jawab terhadap wilayah IV meliputi, Provinsi: Jambi, Kepulauan Riau,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah. Hasil
Riset Kesehatan Dasar secara nasional dinilai berhasil dalam mengungkap
pembangunan kesehatan, sehingga telah dijadikan indikator kemajuan pembangunan
kesehatan baik nasional maupun lokal atau daerah serta perencanaan pembangunan
kesehatan selanjutnya.
Gambar 02. Proses pengumpulan data Riset Kesehatan Dasar 2013 dari Korwil IV
(B2P2TOOT) di Kabupaten Lingga-Provinsi Riau (A dan B); di Kabupaten
Barito Timur - Provinsi Kalimatan Tengah (C).
B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2013
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun 2013, secara umum perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Program Saintifikasi JAMU,
a. Regulasi terkait implementasi SJ seperti pengadaan bahan baku, standar
pelayanan pengobatan tradisional, pelayanan SJ masuk ke dalam BPJS.
b. Percepatan dan peningkatan jumlah formula JAMU saintifik
c. Penguatan jejaring Saintifikasi JAMU: pembentukan forum komunikasi jejaring
SJ,
d. Peningkatan Sosialisasi SJ
1) Rintisan wisata JAMU di tiap sentra SJ
2) Promosi: misalnya Warta SJ
A
B
C
8
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
e. Pemantapan bahan baku JAMU
1) Regulasi nasional pengadaan bahan baku
2) Penerbitan SOP budidaya dan panen dan pengelolaan pasca panen TO.
3) Peningkatan peran serta masyarakat sebagai produsen mitra.
f. Perlunya dukungan pemerintah daerah bagi percepatan program SJ
1) Peningkatan pendanaan program Saintifikasi JAMU di daerah
2) Advokasi pada stake holder
g. Meningkatkan motivasi dan dedikasi dokter yang telah mengikuti pelatihan
dokter SJ agar tercipta kemandirian dan percepatan pelaksanakan program SJ.
h. Perlunya komitmen yang tinggi dari jajaran pimpinan institusi yang dokternya
telah mengikuti pelatihan Saintifikasi JAMU.
1) Memberikan fasilitas di puskesmas/rumah sakit untuk praktek dokter SJ
2) Memberikan fasilitas untuk penyediaan bahan baku JAMU.
2. Manajeman Ilmiah dan Etik.
Diperlukan peningkatan kinerja Panitia Pembina Ilmiah (PPI) sebagai motor
penggerak kegiatan litbang sehingga fungsi litbang TO dan OT terselenggara
secara optimal.
a. Perolehan etik penelitian perlu dikoordinir oleh PPI sehingga permasalahan
klasik terlambatnya perolehan etik penelitian yang berdampak pada
terlambatnya pelaksanaan dan pembuatan laporan penelitian tidak terjadi lagi di
tahun-tahun mendatang. Pembahasan protokol penelitian dilakukan pada akhir
tahun sebelumnya (T-1) sehingga perolehan etik dan kegiatan litbang dapat
dimulai sedini mungkin pada tahun berjalan.
b. Koordinasi, monitoring, dan evaluasi secara periodik terhadap kemajuan
pelaksanaan kegiatan oleh PPI harus dilakukan tepat waktu secara terjadwal.
c. Peningkatan kerjasama dengan lembaga penelitian atau perguruan tinggi dalam
pengelolaan litbang sehingga kualitas penelitian meningkat.
d. Publikasi dan diseminasi hasil penelitian perlu ditetapkan, ditargetkan dan
dijadwalkan oleh PPI.
e. Mendorong peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian di Jurnal Nasional
terakreditasi dan Jurnal Internasional
f. Pengelolaan Jurnal Tumbuhan Obat dan perolehan akreditasi perlu
dimonitoring.
g. Melaksanakan pertemuan nasional dan internasional untuk membahas isu
terkini (burning issue) hasil penelitian maupun kebijakan, berkaitan dengan
pengembangan dan pelestarian TO dan JAMU.
9
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
3. Manajeman Keuangan dan Ketatausahan
Dengan penyerapan sebesar 97%, diperlukan monitoring dan evaluasi pimpinan
sehingga sumberdaya lebih optimal:
a. Pengembangan sarana dan prasarana perlu direncanakan dan dipersiapkan
lebih matang melalui analisis prioritas kebutuhan disertai data dukung yang
akurat.
b. Supervisi dan monitoring atasan bagian keuangan lebih diintensifkan sehingga
alokasi anggaran/penempatan akun sesuai dengan peruntukkannya.
c. Monitoring penyerapan keuangan setiap bulan.
d. Memberikan mentoring tentang tata cara pembuatan Surat Pertanggung-
Jawaban Keuangan yang benar, sehingga dapat mempercepat penyerapan.
e. Koordinasi antara bagian keuangan dengan pelaksana kegiatan lebih
diintensifkan sehingga antisipasi kegiatan-kegiatan yang terlambat
dilaksanakan dapat dijadwalkan ulang dengan cepat.
4. Manajemen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian
a. Perencanaan pengembangan pegawai lebih optimal, seperti pengajuan
kenaikan pangkat yang tepat waktu, terjadi keseimbangan distribusi staf dan
pembagian tugas.
b. Mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
5. Bagian/seksi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan selalu
melakukan self-monitoring dan evaluasi menggunakan dokumen perencanaan
kegiatan yang telah ada, sehingga pelaksanaan kegiatan terlaksana secara
seimbang dan tidak terkonsentrasi di akhir tahun.
10
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
11
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
BAB III
RENCANA KINERJA TAHUN 2014
A. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Kegiatan B2P2TOOT tahun 2014 ditujukan untuk mencapai tugas dan fungsi institusi,
dengan sasaran strategis meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang TO
dan OT. Agar tujuan kegiatan tahunan dapat diukur dengan jelas maka ditetapkan
indikator kinerja, yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan
Kinerja Tahun 2014 (Lampiran 1), yaitu:
1. Sembilan (9) Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang Tanaman Obat
dan Obat Tradisional, terdiri dari:
2. Dua puluh (20) publikasi ilmiah di bidang tanaman obat dan obat traditional pada
media cetak dan elektronik nasional
3. Enam (6) Laporan Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional
Wilayah IV.
Indikator kinerja pertama dicapai melalui kegiatan penelitian dan pengembangan TO
dan OT sekaligus mendukung program Saintifikasi JAMU. Untuk meningkatkan
pemanfaatan hasil litbang tersebut dilakukan publikasi dan diseminasi serta kegiatan
yang berimplikasi pada tercapainya target indikator kinerja ke-2, seperti keikutsertaan
pada seminar, publikasi ilmiah melalui prosiding, jurbal serta penerbitan buku atau
leaflet tanaman obat. Indikator kinerja ke-3 dicapai melalui Riset Kesehatan Nasional
2014, yaitu Riset Kesehatan berbasis komunitas berskala nasional sampai tingkat
kabupaten/kota. B2P2TOOT bertidak sebagai Koordinator Wilayah 4 meliputi:
Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Sasaran dari kegiatan Litbang TOOT adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya jumlah produk/model/prototipe/standar/formula di bidang TOOT
2. Meningkatnya jumlah publikasi ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan
elektronik nasional
3. Meningkatnya laporan status Kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan
Nasional Wilayah 4.
12
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Gambar 03. Komunikasi Kepala Badan Litbangkes Dr. dr Trihono (jongkok berkacamata)
dan Kepala B2P2TOOT Indah Yuning Prapti, M.Kes (berdiri) dengan teknisi
kebun B2P2TOOT di KTO Doplang Karangpandan
B. RENCANA KEGIATAN 2014
Perencanaan kegiatan dan anggaran tahun 2014 dilakukan sejak awal tahun 2013.
Proses dimulai dari pengusulan rencana kegiatan dan anggaran ke unit eselon I
(Balitbangkes) melalui E-planning dari Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian
Kesehatan. Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran tersebut, disesuaikan dengan
Renja K/L hasil trilateral meeting antara Menteri Keuangan, Bappenas dan
Kementerian Kesehatan dengan pagu indikatif yang telah disetujui oleh DPR. Dengan
demikian kegiatan yang disusun pada akhirnya harus menyesuaikan dengan anggaran
yang tersedia. Dasar penyusunan RKT tahun 2014 adalah menggunakan pagu indikatif
B2P2TOOT (Tabel 2.)
13
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Tabel 2. Rencana Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2014
No Jenis Out RKA-K/L
Anggaran
Renja K/L Pagu indikatif
1 Layanan Perkantoran 16.850.762.500 16.850.762.500
Esensial perkantoran
a Belanja pegawai 6.242.823.000 6.242.823.000
b Tunjangan Kinerja 3.250.175.500 3.250.175.500
c Penyelenggaraan Operasional & Pemeliharaan
Perkantoran
4.195.264.000 4.195.264.000
Esensial Laboratorium dan Kebun Iptek TOOT
a Laboratorium Litbang TOOT 1.897.500.000 1.897.500.000
b Kebun Tanaman Obat 1.265.000.000 1.265.000.000
2 Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang
Tanaman Obat & Obat Tradisonal
7.694.577.000 6.065.365.000
a Litbang TOOT - 548.208.000
b Saintifikasi JAMU 4.694.577.000 2.778.727.000
c Analisis Lanjut Tematik Tanaman Obat 3.000.000.000 2.738.430.000
3 Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran 323.500.000 448.700.000
4 Laporan Kinerja 95.840.000 81.875.000
5 Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan tata usaha 1.026.170.000 749.960.000
a Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha 126.170.000 192.140.000
b PNBP 900.000.000 557.820.000
6 Gedung/Bangunan Laboratorium 2.242.230.000 2.567.933.000
7 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 344.670.000 506.221.000
8 Peralatan Fasilitas Perkantoran 502.350.000 1.316.783.000
9 Peralatan Fasilitas Laboratorium 762.668.950 1.282.000.000
10 Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 474.440.000 2.039.305.000
11 Pengadaan Tanah - 682.175.000
12 Manajemen laboratorium 1.252.500.000 168.500.000
13 Manajemen kebun 2.323.313.000 228.579.000
14 Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian 128.430.000 1.123.830.000
15 Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik 364.030.000 1.386.573.000
16 Kendaraan Bermotor (Ambulan) 455.260.000 -
17 Sarana dan Prasarana Lingkungan Kantor 532.160.000 -
18 Data Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan
Nasional Wilayah IV: TDS dan Food Dietery Survey
11.925.500.000 12.095.739.000
TOTAL PAGU 46.766.241.450 47.594.300.000
14
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Kegiatan B2P2TOOT dikelompokkan dalam Aktivitas Utama dan Generik, dengan kriteria
bahwa Aktivitas Utama adalah mencakup fungsi-fungsi di luar fungsi kesekretariatan dan
komposisi anggaran minimal 55% dari total, dan Aktivitas Generik adalah fungsi
kesekretariatan dan kompisisi anggaran maksimal 45% dari total.
A. Aktivitas Utama
Aktivitas Utama merupakan aktivitas litbang TOOT yang mendukung langsung
terhadap pencapaian indikator kinerja kegiatan. Aktivitas tersebut meliputi: litbang
TOOT, pelayanan iptek, mentoring dan nurturing ilmiah dan etik, manajemen
laboratorium dan kebun serta diseminasi iptek TOOT yang tertuang dalam dokumen
RKA-KL 2014 sebagai output, yaitu:
1) Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang TO dan OT
Sinkronisasi antara output IKK dengan RKAKL menuntut dirubahnya nomenklatur
output RKAKL yang telah diakomodasi badan litbangkes sejak tahun 2013. Output
RKAKL Penelitian dan pengembangan TO dan OT diubah menjadi
Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang TO dan OT. Nomenklatur
tersebut mengindikasikan jenis output yang akan dihasilkan melalui litbang TO dan
OT, yaitu berupa produk, model, prototipe, standar dan formula di bidang TO dan
OT. Dengan anggaran Rp 5.987.491.000,- B2P2TOOT tahun 2014
menyelenggakan serangkaian penelitian di standarisasi TO, penelitian pra-klinik
dan penelitian klinik. Selain itu dilakukan pula penelitian lanjutan riset nasional
tumbuhan obat dan jamu (RISTOJA).
15
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Tabel 3. Rencana Penelitian B2P2TOOT TA 2014
No Topik Penelitian Anggaran
A. Standarisasi TO
1. Standarisasi Mutu Produksi Meniran, Pegagan, Tempuyung 250.620.000
2. Standarisasi Mutu Simplisia Meniran ,Pegagan, Tempuyung 291.988.000
B. Riset Praklinik
1. Formula JAMU untuk Kemoprevensi Ramuan JAMU pada
Kanker Payudara 146.150.000
2. Uji Khasiat dan Keamanan Formula JAMU hiperglikemik 126.640.000
3. Formula JAMU Hiperkolesterolmia 109.392.000
4. Formula Pestisida Nabati 56.156.000
C. Riset Uji Klinik
1. Studi Klinis Ramuan JAMU Hiperglikemia 135.800.000
2. Observasi Klinis Ramuan JAMU Hiperkolestrolemia 1.436.345.000
3. Studi Klinis Formula JAMU Penurun Tekanan Darah 166.925.000
4. Uji Klinis RCT Multi Center Formula JAMU Dispepsia 399.804.000
5. Formula JAMU Osteoartritis dibandingkan dengan Obat
Standar Piroxicam 429.205.000
6. Formula JAMU Untuk Hemoroid Dibandingkan Dengan Obat
Standar. 429.160.000
D. Produk Data
1. Studi Kesetaraan Kandungan Kimia Formula JAMU Jejaring
SJ 280.140.000
2. Ristoja Analisis Lanjut Tahap II: Identifikasi, Analisis
Chemical Profiling dan DNA Fingerprinting 2.787.180.000
E. Prototipe
1. Persediaan JAMU Hiperuisemia 233.986.000
TOTAL ANGGARAN PENELITIAN DI BIDANG TO DAN OT 5.987.491.000
F. Riset Nasional Status Kesehatan Wilayah IV 12.095.739.000
TOTAL ANGGARAN PENELITIAN 18.083.230.000
a) Riset Standarisasi TO
Produksi berbasis pada ketersediaan tanaman di alam tidak akan menjamin
kontinuitas suplainya. Untuk itu pendekatan produksi melalui intervensi teknologi
budidaya harus dilakukan. Hasil standarisasi meniran (Phylanthus niruri L.),
pegagan (Centella asiatica Urb.) dan tempuyung (Sonchus arvensis L.) memerlukan
kajian lanjut atas kestabilan produktivitas yang meliputi hasil biomasa dan
kandungan senyawa aktif. Dari penelitian ini akan diperoleh model SOP budidaya
dan panen P. niruri L.,C. asiatica Urb. dan S. arvensis L (Gambar 3)
16
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Gambar 04 . A: Phylanthus niruri L.,B: Centella asiatica Urb.,C: Sonchus arvensis L.
Selain SOP budidaya dilakukan pula penelitian untuk mendukung SOP pascapanen
tanaman obat tersebut sehingga diperoleh bahan JAMU (simplisia) siap pakai yang
terstandar. Parameter kualitas simplisia yang ditetapkan meliputi parameter
farmakognostik, parameter fitokimia dan parameter mikrobiologi.
b) Riset Formula JAMU Saintifik
Riset praklinik JAMU diperlukan sebagai tahap awal untuk mengetahui khasiat dan
keamanan formula JAMU yang dikembangkan. Riset praklinik B2P2TOOT tahun
2014 bertujuan untuk mendapatkan formula JAMU untuk: Kanker Payudara,
Hiperglikemik, Hiperkolesterolemia, Osteoartritis, Pelancar ASI, Urolitiasis, Anxietas,
Vertigo dan Fertilitas.
a. Uji Praklinik
1). Kemoprevensi Ramuan JAMU Pada Kanker Payudara
Diantara penyakit kanker yang lain, kanker payudara menjadi kasus terbanyak
(16,85%) di Indonesia (Kementerian Kesehatan, 2013). Salah satu terapi
kanker yang sedang dikembangkan saat ini adalah kombinasi senyawa
kemoterapi dengan agen kemopreventif (agent yang dapat menghambat
perkembangan sel kanker, menekan pertumbuhan sel abnormal menjadi
kanker, dan membalikkan tahapan proses karsinogenesis). Beberapa
tumbuhan dengan target molekuler spesifik dapat dikombinasikan untuk
mengoptimalkan terapi kanker, terutama untuk kanker dengan stadium lanjut.
Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi/khasiat formula JAMU sebagai agen
kemopreventif dan keamanannya melalui toksisitas akut dan uji khasiat in vivo
pada mencit yang diimplant sel 4T1.
A B C
17
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
2). Formula JAMU Hiperglikemik
Tahun 2000, jumlah penderita hiperglikemik/diabetes mellitus (DM) di
Indonesia telah menempati urutan ke-4 tertinggi dan satu dari 20 kematian
disebabkan oleh DM (WHO, 2006). Pare dan brotowali merupakan tanaman
obat telah dikenal dapat membatu mengobati DM. Uji preklinik masing-masing
tanaman telah dilakukan akan tetapi informasi mengenai aktivitas dan
toksisitas dalam bentuk formula (kombinasi) belum tersedia. Diperlukan
penelitian untuk mengetahui aktivitas dan toksisitas formula JAMU
hiperglikemik menggunakan hewan uji tikus putih jantan galur Wistar.
3). Formula JAMU Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia (kolesterol dalam darah melebihi kadar normal) dapat
merusak dinding pembuluh darah dan dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit baik penyakit jantung koroner (PJK) oleh proses aterosklerosis atau
kerusakan otak (stroke). Kematian mendadak akibat serangan jantung 40%-
nya disebabkan oleh hiperkolesterolemia. Di Indonesia, terdapat 36 juta (18%)
penduduk yang menderita hiperkolesterolemia. Pada penelitian ini akan
dilakukan uji khasiat dan keamanan ramuan JAMU sebagai anti kolesterol,
yang selanjutnya dapat memberikan alternative dalam pengobatan dan
pencegahan hiperkolesterolemia.
4). Formula Nabati untuk Pestisida
Bahan baku JAMU terstandar harus memenuhi standar kualitas diantaranya
bebas bahan pencemar yang berbahaya seperti pestisida kimia. Dengan
dikembangannya formula pestisida nabati diharapkan dapat digunakan untuk
pengendalian hama dan penyakit tanaman yang ramah lingkungan dan tidak
mencemari bahan JAMU yang dihasilkan.
b. Uji Klinik
Riset klinik yang dilakukan di klinik SJ Hortus Medicus,menggunakan metode
pre-post sebagai tindak lanjut riset praklinik formula JAMU. Hasil dari riset klinik
tersebut menjadi dasar untuk riset klinik multi centre dengan metode
Randomized Control Trial (RCT) .
1). Studi Pre Post Formula JAMU Hiperglikemia
Penderita Diabetes Mellitus di Indonesia meningkat pesat dalam 10 tahun
terakhir karena pada tahun 2000 ada 8,4 juta penderita dan meningkat jadi
21,3 juta orang tahun 2010. Secara empiris dan berbagai bukti ilmiah
18
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
menunjukkan bahwa tanaman obat dapat membantu mengatasi penyakit
tersebut, namun pembuktian melalui uji klinik belum dilakukan.
2). Studi Pre Post Formula JAMU Hiperkolesterolemia
Dalam penelitian ini akan dikembangkan formula JAMU yang berkhasiat dan
aman untuk menurunkan kadar kholesterol dalam darah sehingga dapat
digunakan di pelayanan kesehatan formal.
Gambar 05. Formula JAMU Kolesterol yang digunakan di Rumah Riset JAMU
3). Studi Studi Pre Post Formula JAMU Penurun Tekanan Darah
Formula JAMU dari Rumah Riset JAMU untuk hipertensi ringan telah
ditetapkan sebagai JAMU Saintifik oleh Komnas SJ. Pada penelitian ini akan
dilakukan pengujian lebih lanjut khasiat formula JAMU tersebut dalam
berbagai bentuk sediaan (rebusan, kapsul serbuk dan kapsul ekstrak).
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bentuk sediaan formula JAMU
yang paling adekuat menurunkan tekanan darah dibandingkan menggunakan
golden standart obat modern.
4). Studi RCT Formula Ramuan JAMU Dispepsia
Sekitar 30-40% masyarakat Indonesia mengalami gangguan lambung (Riset
Kesehatan Dasar, 2010), bahkan suatu survei pada satu kelompok orang
menunjukkan 66% responden menderita dyspepsia dari berbagai sebab.
Tanaman obat seperti kunyit dan Cinnamomumburmanii (kayumanis)
mempunyai efek anti radang lambung. Pada penelitian ini akan dibandingkan
19
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
efek analgetik dyspepsia ramuan JAMU dengan obat standar dan
kemampuan dalam mengurangi intensitas nyeri lambung dan frekuensi
serangan dispepsia melalui Uji Klinis RCT.
5). Studi RCT Formula JAMU Osteoartritis
Baik secara empiris maupun uji praklinik berbagai tanaman obat yang memiliki
khasiat meringankan gejala osteoarthritis. Penelitian ini diharapkan
menghasilkan formula yang terbukti aman dan berkhasiat mengurangi gejala
klinis osteoarthritis.
6). Studi RCT Formula JAMU Hemoroid
Hemoroid merupakan penyakit yang sering ditemui di masyarakat. Dengan
tingkat kekambuhan yang tinggi menyebabkan tingginya biaya pengobatan
hemoroid. Banyak tanaman obat yang berpotensi sebagai anti hemoroid.
Gambar 06. A) Daun Ungu (Graptophyllum pictum) dan B) Iler (Coleus
scutellarioides) berpotensi sebagai bahan JAMU Hemorrhoid
c. Produk Data
1). Studi Kesetaraan Kandungan Kimia Formula JAMU Jejaring SJ
Terdapat 80 simplisia yang digunakan dalam pelayanan berbasis penelitian di
Rumah Riset JAMU Hortus Medicus. Lebih dari 15 formula JAMU telah
melalui penelitian tahap preklinis (uji khasiat dan keamanan) dan observasi
klinis (pre-post test), 4 ramuan diantaranya telah sampai pada uji klinis RCT
BA
20
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
(Randomized Controlled Trial) terhadap subjek penelitian yang melibatkan
dokter jejaring Santifikasi JAMU.
Terdapat 2 fomula yang telah memperoleh sertifikat sebagai “JAMU
Tersaintifik” karena terbukti berkhasiat mengatasi penyakit tekanan darah
tinggi dan menurunkan kadar asam urat hingga ke level normal dan setara
dengan obat standar (obat konvensional), mengurangi keluhan/gejala
klinisnya, tidak mengganggu fungsi hati dan ginjal serta meningkatkan skor
kualitas hidup (SF-36).
Penelitian formula JAMU yang telah dilakukan B2P2TOOT adalah
menggunakan bentuk sediaan simplisia rebusan. Beberapa subjek penelitian
beranggapan bahwa sediaan tersebut kurang praktis dan merepotkan
terutama bagi subjek yang punya kesibukan diluar rumah, disamping itu rasa
dan bau rebusan tidak enak menjadi penyebab kurangnya kepatuhan
mengkonsumsi JAMU. Oleh karena itu diperlukan alternatif bentuk sediaan
yang setara dengan sediaan simplisia yang direbus. Melalui penelitian ini akan
diuji kesetaraan profil kromatografi, profil FT-IR dan kandungan kimia
senyawa penanda dalam sediaan formula JAMU yang direbus dengan ekstrak
formula JAMU. Dengan data dasar tersebut akan dikembangkan bentuk
sediaan formula JAMU yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya.
2). Analisis Lanjut Tahap II: Identifikasi, Analisis Chemical Profiling dan DNA
Fingerprinting
Penelitian Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat di
Indonesia Berbasis Komunitas (selanjutnya disebut Ristoja/Riset Tumbuhan
Obat dan JAMU) telah dilakukan pada 209 etnis di 26 provinsi di Indonesia
pada tahun 2012. Tujuan umum penelitian Ristoja adalah tersedianya
database pengetahuan etnomedisin, ramuan obat tradisional (OT) dan
tumbuhan obat (TO) di Indonesia.
Salah satu hasil penelitian Ristoja yaitu data tumbuhan yang digunakan dalam
ramuan sebanyak 19.819 TO yang masih merupakan nama lokal, 15.332
diantaranya sudah dapat diidentifikasi, yang terdiri atas 1.819 TO sudah
teridentifikasi sampai tingkat spesies. Selain nama ilmiah dari spesies
tumbuhan obat diperlukan pula informasi chemicalprofiling dan DNA
fingerprinting-barcoding untuk mendukung tersedianya database tumbuhan
obat dan pemanfaatannya.
21
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis spektrofotometri IR, Gas
Chromatography-Mass Spectrometry(GC-MS) dan High-Performance Thin-
layer Chromatography (HPTLC) untuk chemical fingerprinting/profiling.
Sebagai penanda molekuler teknik Inter-Simple Sequence Repeats (ISSRs)
digunakan untuk mendeteksi keragaman genetik dan analisis DNA
fingerprinting, serta analisis Internal Transcribed Spacer (ITS), gen matK dan
gen rbcL digunakan untuk barcoding DNA
d. Prototipe: Sediaan JAMU Hiperurisemia.
Pada penelitian ini akan dikembangkan sediaan JAMU untuk hiperurisemia
dalam bentuk tablet dan kapsul yang menggunakan ekstrak JAMU. Perubahan
bentuk sediaan JAMU dari sediaan rebusan ke bentuk ekstrak memerlukan uji
pra klinik khasiat dan keamanan. Data yang diperoleh dapat memberi kepastian
informasi bahwa bentuk sediaan yang baru memiliki keamanan dan potensi yang
sama dengan bentuk sediaan sebelumnya.
2) Data Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah
IV: Survey Konsumsi Makanan Individu
Studi diet total (SDT) dan survei konsumsi makanan individu (SKMI/food
consumption survey) merupakan aktivitas-aktivitas untuk memahami kaitan antara
konsumsi pangan dan makanan dengan kesehatan. SDT merupakan studi yang
akan menggali informasi mengenai kecukupan zat gizi yang dikonsumsi individu
berdasarkan kelompok umur dan individu dalam kondisi khusus; jenis-jenis dan
besar kandungan cemaran dalam makanan (kimia, logam berat, biologis,
mikotoksin, dll).
SKMI dilakukan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat
kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan
perorangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara lebih khusus
tujuan pelaksanaan survei ini antara lain adalah untuk a) Menentukan tingkat
kecukupan konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, b) Menentukan
status kesehatan dan gizi keluarga dan individu, c) Menentukan pedoman
kecukupan makanan dan program pengadaan makanan, d) Sebagai dasar
perencanaan dan program pengembangan gizi, e) Sebagai sarana pendidikan gizi
masyarakat, f) Menentukan perundang-undangan bidang pangan dan gizi.
SDT dan SKMI Wilayah IV adalah 1 aktivitas litbang yang dikelola B2P2TOOT di
Jambi, Kepri, Kalteng, Kaltim, Sulbar, dan Sulteng.
22
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
3) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha khususnya
komponen PNBP
Setiap anggaran kementerian negara/lembaga pada dasarnya mempunyai PNBP
yang bersifat umum tidak berasal dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
PNBP B2P2TOOT yang bersifat umum bersumber dari:
- Sewa Gedang Diklat
- Sewa Aula
- Sewa Kantin
Sedangkan PNBP yang bersifat fungsional yaitu penerimaan yang berasal dari
hasil pungutan atas jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan
fungsinya dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat.
PNBP B2P2TOOT yang bersifat fungsional bersumber dari:
- Rumah Riset JAMU
- Wisata Iptek TOOT
- Pascapanen
Gambar 07. Rumah Riset JAMU B2P2TOOT telah mendapatkan ISO 9001:2008
dengan rata-rata pasien yang ditangani sebanyak 200 pasien/hari.
23
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
4) Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi
Sosialisasi dan diseminasi dapat dilakukan dengan berbagai cara: melalui forum-
forum ilmiah (workshop/seminar/simposium), pameran, media penyuluhan,
penerangan kepada tamu pengunjung (wisata limiah litbang TO-OT) maupun
berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi litbang (buku ilmiah,
buku semi populer, brosur, poster dan pedoman teknis). Selain memberikan
informasi tentang IPTEK di bidang tanaman obat dan obat tradisonal, sosialisasi
dan publikasi juga dapat menjadi menstimulus kemajuan dan pengembangan
penelitian.
Gambar 08. Menteri Pertanian, Suswono dan Sultan Hamengkubuwana X,
Gubernur DIY didampingi oleh Kepala Badan Litbang Kesehatan, Dr.
dr. Trihono, M. Sc, meminum JAMU B2P2TOOT dan memberikan
kesan pesan di stand pameran POKJANAS TOI pada Pekan Flori
Flora Kementerian Kehutanan di Yogyakarta pada tanggal 1-8
Oktober 2013.
24
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Dokumentasi dan publikasi hasil litbang tahun 2014 direncanakan berupa:
a. Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi JAMU (Jilid 5), merupakan
pedoman teknis bagi para dokter Saintifikasi JAMU, yang berisi monograph TO
botani, ekologi dan penyebaran, teknik budidaya dan pedoman
pemanfaatannya meliputi bagian tanaman yang digunakan, keamanan, manfaat
atau khasiat dan efek samping.
b. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia (2 kali terbit dalam satu tahun)
c. Buku ilmiah TO dan OT, Stevia rebaudiana, Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat,
Buku Pedoman Wisata Ilmiah.
d. Diseminasi dalam seminar, lokakarya, dan simposium
e. Makalah ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional dan atau internasional.
Pelayanan informasi dan diseminasi hasil litbang dilakukan selain untuk
memberikan informasi kepada masyarakat juga dimaksudkan untuk memajukan
penelitian TO dan OT itu sendiri, melalui masukan dan umpan balik mengenai
informasi tersebut. Di sisi lain, perlu terus dikembangkan peran perpustakaan
sebagai media publikasi dan sumber data. Pengadaan buku-buku terbitan dalam
dan luar negeri diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peneliti di B2P2TOOT
dan masyarakat luas serta semua pihak yang berkepentingan.
Wisata Kesehatan JAMU
Peningkatan fasilitas wisata ilmiah diharapkan dapat meningkatkan promosi dan
diseminasi hasil litbang TO-OT kepada masyarakat luas. Pengembangan sarana
dan prasarana wisata ilmiah meliputi:
a. Sinema fitomedika, media audiovisual sebagai eduksi interaktif tentang TO dan
pengobatan tradisional.
b. Etalase TO dan kebun semi produksi, merupakan wahana pembelajaran dan
peningkatan pengetahuan peserta wisata ilmiah yang konkret.
c. Kebun produksi di Karangpandan dan Kalisoro, sebagai model pembudidayaan
TO yang menghendaki pertumbuhan optimal di dataran menengah (± 600 m
dpl) dan dataran tinggi (± 1.200 m dpl)
d. Aromatic Garden dan Sub-tropic Garden di Tlogodlingo, selain dikelola untuk
kultivasi TO dataran tinggi juga sebagai tempat koleksi tanaman sub-tropic
e. Laboratorium Pasca Panen, sebagai media pengenalan manajemen dan
pengelolaan teknis hasil panen TO
f. Museum JAMU, merupakan rintisan Istana JAMU sebagai sarana pembelajaran
nonformal yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan karsa untuk
25
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
melestarikan JAMU bagi generasi penerus. Museum ini masih membutuhkan
banyak tambahan koleksi untuk mewujudkan profil museum yang ideal dan
informatif.
g. Rumah Riset JAMU (RRJ), merupakan centre rujukan uji klinik bernuansa
taman sekaligus pelayanan JAMU sebagai upaya tetirah sambul berobat yang
dapat menjadi objek wisata husada.
Gambar 09.
A. Koleksi peralatan
JAMU kuno
B. Koleksi naskah
kuno, menyimpan
ramuan JAMU
kekayaan leluhur.
Jejaring Kerjasama
Di tahun 2013 telah dilakukan 11 penandatanganan PKS antara B2P2TOOT
dengan berbagai lembaga pemerintah, PMI dan perguruan tinggi (Lampiran 3) dan
akan terus ditingkatkan di tahun 2014.
A
B
26
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Dengan perkembangan program SJ yang direspon sangat baik dan cepat, perlu
memperluas dan intensifikasi jaringan kerjasama dengan berbagai stakeholders
terkait di tingkat nasional, antara lain:
a. Saintifikasi JAMU (SJ)
Program SJ dengan kegiatan utama penelitian berbasis pelayanan dengan
dukungan kegiatan pelatihan dokter Saintifikasi JAMU 50 jam, pelatihan
Apoteker 50 jam. Hingga akhir tahun tahun 2013 telah diluluskan 255 dokter SJ,
sedangkan apoteker SJ berjumlah 46 orang. Di tahun 2014 akan dilakukan 2
batch pelatihan dokter SJ dan 1 batch pelatihan apoteker SJ.
b. Pokjanas TOI
Kelompok Keja Tumbuhan Obat Indonesia (POKJANAS TOI) merupakan
organisasi yang beranggotakan institusi litbang yang terkait dengan kegiatan
penggalian, pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan tumbuhan obat.
Anggota POKJANAS TOI terdiri atas institusi penelitian dan pengembangan
dari Kementerian dan Non Kementerian, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi,
Swasta, Gabungan Perusahaan JAMU dan pihak-pihak lain yang terkait.
Peran B2P2TOOT secara ex-officio sebagai Sekretariat Jenderal PokjanasTOI
secara efektif meningkatkan kinerja POKJA dalam penyusunan kebijakan
pengembangan SJ di lain sektor dan diseminasi hasil riset di bidang TO dan
OT. Kegiatan penting yang telah dicapai adalah:
a. Konsep Bulog JAMU untuk mewujudkan Kemandirian bahan JAMU.
b. Sosialisasi Kesepakatan/Rekomendasi Tawangmangu yang dihasilkan dari
workshop material transfer agreement (MTA).
c. Usulan penerbitan buku-buku review tanaman obat yang telah di-review
oleh para pakar pada seminar-seminar Pokjanas TOI.
d. Upaya Pokjanas TOI agar menjadi organisasi berbadan hukum.
e. Konsep Restrukturisasi Tim Pembina Pokjanas TOI.
Pada tahun 2014 pertemuan ilmiah yang diagendakan adalah:
a. Seminar Internasional Pokjanas TOI ke-46 dengan tanaman tema
Equisetum debile dan Litsea cubeba yang akan diselenggarakan di Balai
Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Tawangmangu pada
bulan Juni.
b. Seminar nasional Pokjanas TOI ke-47 dengan tanaman tema Eurycoma
longifolia dan Hibiscus sabdarifa yang direncanakan akan berlokasi di
Universitas Mulawarman, Samarinda pada bulan November 2014.
27
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Gambar 10. Pembukaan International Seminar Forest and Medicinal Plant for
Better Human Welfare kerjasama antara B2P2TOOT selaku Sekjen
POKJANAS TOI dan Balitbang Kehutanan di IPB Convention Center
Bogor pada tanggal 10-12 September 2013.
c. Kerjasama Luar Negeri
Kerjasama tingkat internasional yang telah dan terus dikembangkan antara lain:
1) ASEAN Task Force on Traditional Medicine (ATFTM)
2) Nippon Foundation
3) WHO: JAMUnet dan World Health Organization Collaborating Centre
(WHOCC)
4) Globin Med
5) Manajemen Laboratorium
1). Kaji Ulang Sistem Manajemen Mutu (SSM)
Tahun 2013 telah dilakukan akreditasi Lab Klinik RRJ, untuk itu di tahun 2014
dilakukan Kaji ulang SSM ISO 9001:2008, melalui pembahasan temuan audit
mutu internal dan tindak lanjut perbaikan yang efektif dan efisien. Audit internal
diagendakan 2 kali setahun. Selain itu dilakukan pula surveillance oleh lembaga
sertifikasi untuk mengukur pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:
2008, yang sebelumnya diperlukan pendampingan dari konsultan agar
implementasi SSM tetap terjaga dengan baik.
28
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
2). Persiapan Sertifikasi ISO 17025:2008
Sebagai lembaga riset yang menjadi rujukan pengembangan iptek TO dan OT,
akreditasi laboratorium merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi.
Untuk itu di tahun 2014 pengelolaan manajemen laboratorium mengagendakan
penyusunan dokumen ISO 17025:2008 untuk laboratorium pengujian.
Beberapa pengujian telah dilakukan secara rutin untuk keperluan penelitian
maupun kontrol kualitas bahan baku JAMU. Agar diperoleh hasil yang akurat
diperlukan satu sistem manajemen mutu laboratorium. Sertivikasi ISO 17025
sebagai lab. pengujian yang akan diajukan antara lain:
a) Pengujian kadar kurkuminoid pada simplisia temulawak dan kunyit
b) Pengujian kadar andrografolid pada simplisia sambiloto
c) Pengujian angka JAMU dan angka lempeng total pada simplisia
d) Pengujian viabilitas benih
e) Pengujian toksisitas akut dengan hewan coba
f) Pengujian susut pengeringan, kadar abu simplisia, dan kadar sari tanaman
obat
3). Tata kelola bahan baku JAMU
Keberhasilan program Saintifikasi JAMU membutuhkan dukungan sistem
pengelolaan bahan baku JAMU yang solid, sehingga semua kebutuhan dapat
terpenuhi tepat waktu dan jumlah serta mutu yang terjamin. Untuk itu diperlukan
peningkatan kualitas sumber daya manusia maupun sarana prasarana.
Peningkatan ketrampilan, pengetahuan dan wawasan SDM di tahun 2014
dicapai melalui bimbingan teknis serta melakukan studi banding ke Balai Besar
Litbang Pasca Panen, Kementan. Sedangkan peningkatan sarana untuk
pemantapkan sistem penyediaan bahan baku JAMU akan diadakan software
sistem stock opname pergudangan. Software tersebut diharapkan dapat
meningkatkan manajeman pengelolaan bahan baku sehingga terwujud
keseimbangan supply and demand dari unit pengelola bahan baku divisi
pascapanen dengan Rumah Riset JAMU dan stake holder Saintifikasi JAMU
lainnya.
4). Kegiatan Laboratorium
Selain peningkatan manajemen lab. dilakukan pula penyelenggaraan kegiatan
laboratorium berupa:
a) Laboratorium Pascapanen, yaitu penanganan hasil panen TO meliputi
sortasi basah, pencucian, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering,
pengemasan dan penyimpanan serta pengelolaan stok/gudang simplisia
29
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
b) Laboratorium Sistematika Tumbuhan, melaksanakan kegiatan identifikasi
tumbuhan obat, baik dari morfologi maupun pencandraan berdasarkan
marka-marka molekuler.
c) Laboratorium Galenika, melakukan kegiatan penyerbukan simplisia,
ekstraksi dengan berbagai metode (maserasi, infundasi, sokhletasi,
perkolasi) yang dipilih berdasarkan sifat fisik dan kimia kandungan
senyawanya serta destilasi minyak atsiri.
d) Laboratorium Fitokimia, melakukan kegiatan skrining golongan kandungan
kimia ekstrak maupun bahan segar dengan metode spot test dan
kromatografi lapis tipis.
e) Laboratorium Biologi Molekuler dan Kultur Jaringan, melakukan kegiatan
identifikasi dan karakterisasi TO secara genetik, penemuan dan atau
pembuktian khasiat secara in-vitro serta penelusuran mekanisme
aksinya.Laboratorium Kultur Jaringan melakukan kegiatandalam
pengembangan metode perbanyakan bibit sertaisolasi metabolit sekunder
melalui kultur kalus. Penyediaan bibit dikhususkan bagi TO yang langka
selain sebagai wujud pelestarian TO juga sebagai penerapan teknologi
propagasi in vitro tanaman sehingga tercipta tanaman dengan sifat yang
unggul.
f) Laboratorium Formulasi, melakukan pengembangan sediaan JAMU
sehingga dimanfaatkan dengan lebih mudah, efektif dan praktis
g) Laboratorium Instrumen, melakukan kontrol kualitas bahan baku JAMU
melalui identifikasi kualitas dan kuantitas senyawa kimia, pengembangan
metode isolasi dan penetapan kadar senyawa aktif. Selain itu juga
memberikan pelayanan analisis fiokimia kualitatif dan kuantitatif untuk
kegiatan litbang TO-OT.
h) Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, selain melakukan identifikasi
hama dan penyakit tanaman juga melakukan pengembangan metoda dan
agen pengendalian hama dan penyakit tanaman seperti pengembangan
pestisida nabati.
i) Laboratorium Mikrobiologi,melakukan kegiatan: kontrol kualitas bahan baku
JAMU (uji cemaran mikroba),identifikasi mikroba dan uji aktivitas antimikroba
ekstrak TO, pengembangan pemanfaatan mikrobia endofit TO
j) Laboratorium Hewan Coba (animal laboratory) melakukan breeding,
perawatan hewan coba dan penyedia hewan coba untuk uji pra klinik
30
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Gambar 11. Uji kandungan Darah hewan coba untuk mendukung penelitian
pra klinik di Laboratorium Biomolekuler
k) Laboratorium Rumah Riset JAMU, melakukan penelitian berbasis pelayanan
kesehatan berdasarkan kaidah ilmiah dan etik untuk memperoleh evidence
based sehingga JAMU dapat dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan.
6) Manajemen Kebun Tanaman Obat (KTO)
Kegiatan ini berupa (1) pengelolaan kebun koleksi (etalase TO, subtropic garden
dan aromatic garden), (2) pengelolaan kebun produksi di Kalisoro, Karangpandan
(Tohkuning dan Doplang) dan Tlogodlingo, (3) Optimalisasi lahan Doplang dan
Ngembel, (4) pengelolaan dan pengembangan KTO Citeureup.
Rencana Kerja peningkatan pengelolaan KTO tahun 2014, adalah:
1) Tata Kelola Manajeman Kebun, melalui peningkatan sarana dan prasarana
2) Pelestarian plasma nutfah tumbuhan obat Indonesia melalui ekplorasi
tumbuhan obat Indonesia ke kawasan hutan lindung Pananggungan, Kebun
Raya Sigogor, Gunung Bromo pulau Weh Banda Aceh. Pulau Weh merupakan
pulau terluar Indonesia bagian barat yang terpencil sehingga memungkinkan
didapatkan plasma nutfah yang belum banyak digali.
3) Pembinaan Petani
Pembinaan pada petani tanaman obat ditujukan untuk mewujudkan
swasembada budidaya bahan baku JAMU untuk mendukung program
Saintifikasi JAMU.
31
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Manajemen KTO ditunjang oleh empat (4) divisi, meliputi:
1) Divisi Benih dan Pembibitan, menangani segala aspek perbenihan, antara lain:
inventarisasi, koleksi, sortasi, pengujian (viabilitas), storage, pengadaan benih
dan bibit hingga pemeliharaan bibit.
Gambar 12. Rumah pembibitan B2P2TOOT
2) Divisi Budidaya, menangani budidaya TO berdasarkan pedoman yang telah
dikembangkan dan ditetapkan sehingga memenuhi standar Good Agricultural
Practices serta hasil panen memenuhi standar Good Collecting Practices
3) Divisi Koleksi, melingkupi kegiatan inventarisasi, peremajaan tanaman koleksi,
pengamatan dan pendataan pertumbuhan, pencatatan data iklim, serta
pembuatan dan pembaharuan katalog tanaman koleksi.
4) Divisi Adaptasi dan Pelestarian, mengelola adaptasi TO hasil eksplorasi,
adaptasi TO tertentu, pendataan pertumbuhan dan hasil
pengelolaan/pemeliharaan serta pelestarian plasma nutfah TO dengan kategori
“langka” dan terancam punah (endangered plants).
32
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Gambar 13. Rumah adaptasi dan pelestarian B2P2TOOT
7) Manajemen Bidang Ilmiah dan Etik
Sebagai lembaga riset manajemen ilmiah dan etik memiliki peranan yang sangat
penting. Tugas ini diemban Panitia Pembina Ilmiah (PPI). Selain pengelolaan
sekretariat, PPI juga bertanggung jawab melakukan monitoring seluruh penelitian
dari penyusunan protokol hingga laporan yang dilakukan oleh peneliti B2P2TOOT.
Untuk menjamin kualitas hasil penelitian maka dilakukan pembinaan penyusunan
protokol, monitoring pelaksanaan penelitian, pengembangan iptek TOOT dengan
mengundang berbagai pakar yang kompeten di bidangnya.
Dalam menindaklanjuti hasil riset nasional tumbuhan obat dan JAMU (RISTOJA)
dan persipan RISTOJA lanjutan 2015, di tahun 2014 memiliki sekuen agenda:
a. Pertemuan paparan hasil Ristoja tahun 2012, yaitu sebagai media evaluasi
kendala dan kelemahan serta antisipasi pemecahan masalah. Hasil
pembahasan tersebut selanjutnya digunakan untuk melengkapi ruang lingkup
dalam penyusunan proposal RISTOJA tahun 2015.
b. Pertemuan pembahasan dan finalisasi proposal termasuk instrumen dan
pedoman RISTOJA tahun 2015.
c. Pertemuan teknik dengan stakeholder/Lemlit Perguruan Tinggi daerah untuk
menentukan titik pengamatan dan penyusunan RAB RISTOJA 2015.
33
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
8) Sub Output: Essensial Laboratorium dan Kebun TO
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya B2P2TOOT mengelola laboratorium dan
kebun etalase tanaman obat, kebun semi produksi, kebun koleksi, kebun induk
dan pelestarian tanaman obat). Dibutuhkan pembiayaan rutin agar
penyelenggaraan pengelolaan dengan baik dan berfungsi secara maksimal.
B. Aktivitas Generik
Aktivitas dukungan manajemen organisasi terhadap aktivitas utama.
1) Layanan Perkantoran: gaji, tunjangan, penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran
Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan kegiatan operasional yang mutlak
diperlukan untuk menunjang untuk mendukung tugas dan fungsi B2P2TOOT
dalam menjalankan visi dan misinya. Saat ini ada sebanyak 81 PNS dan 8 CPNS.
2) Dokumen Perencanaan dan Anggaran
Rencana kegiatan dan penganggaran perlu disusun dengan fokus dan terarah.
Kegiatan yang akan disusun merupakan perbaikan dan antisipatif dari kekurangan
dan kendala tahun sebelumnya serta akomodatif tahun ke depan.
Rapat kerja pegawai merupakan sarana yang ideal untuk mendapatkan informasi
lengkap dari setiap lini kegiatan, baik kendala yang diditemui pada pelaksanaan
kegiatan (t-1 dan t) yang dapat menjadi masukan untuk kegiatan yang perlu
dilaksanakan di t+1. Hasil dari rapat kerja pegawai ini diharapkan dapat menjadi
masukan dalam penyusunan Rencana kegiatan tahunan maupun lima tahunan
B2P2TOOT.
Keikutsertaan dalam forum koordinasi dengan pusat merupakan sarana untuk
bertukarpikiran dan berkonsultasi untuk penyusunan dokumen perencanaan dan
penganggaran, yaitu: Baseline, Renja K/L, RKA K/L dan RKT.
3) Laporan Kinerja
Tujuan Monitoring untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan,
identifikasi dan permasalahan serta antisipasinya/upaya pemecahannya.Tidak
kalah pentingnya monitoring untuk menilai keberhasilan kegiatan juga perlu
dilakukan evaluasi dengan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran
(output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar. Evaluasi dapat
dilakukan dengan menilai hasil yang diperoleh selama kegiatan pemantauan
berlangsung. Monitoring dan Evaluasi (monev) disampaikan dalam lapran tri wulan
34
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
(PP 39), Laporan Tahunan, Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah (SAKIP).
4) Dokumen Keuangan dan Kekayaan Negara dan Tata usaha (selain PNBP)
Untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan negara, setiap
satker harus menerapkan asas-asas umum pengelolaan keuangan dan kekayaan
negara, yang meliputi pengelolaan SAI dan BMN.
- Kegiatan pertemuan dalam rangka perbaikan pengelolaan SAI, sosialisasi
terkait SAI, pengelolaan Hibah dan pengelolaan barang milik Negara dilakukan
pada tahun berjalan. Kegiatan tersebut dilaksanakan antara satker dengan unit
yang terkait baik vertical maupun horizontal.
- Barang Milik Negara (BMN) merupakan kekayaan fisik yang harus
dipertanggungjawabkan pengelolaan dan pemanfaatannya. Barang milik
negara dapat berupa barang tidak habis pakai dan barang habis pakai
(persediaan). Barang Milik Negara dan Barang persediaan tersebut dapat
berasal dari perolehan belanja APBN maupun hibah. Untuk melaksanakan
penyimpanan dan pengelolaan BMN perlu adanya suatu Tim penyimpan dan
pengelola BMN. Tim ini bertugas untuk mengelola dan menyimpan BMN
maupun barang persediaan. Pada akhirnya membuat suatu laporan
pengelolaan dan penyimpanan BMN dan barang persediaan yang dicatat dalam
laporan keuangan dan barang.
5) Sarana dan Prasarana: perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan
fasilitas perkantoran, peralatan fasilitas laboratorium
a. Gedung/Bangunan Laboratorium
1) Finishing Lantai 4 Laboratorium Pascapanen
Lab Pascapanen merupakan sarana yang sangat penting untuk dapat
menghasilkan bahan JAMU yang berkualitas. Pengeringan hasil panen
masih menjadi kendala dalam memenuhi bahan baku JAMU untuk Klinik
Saintifkasi JAMU. Penyelesaian pembangunan lantai 4 laboratorium pasca
panen perlu dilakukan sehingga dapat mengoptimalkan fungsi pengeringan
simplisia.
35
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Gambar. 14 Lantai 4 Pascapanen memerlukan pembangunan lebih lanjut untuk
memenuhi kebutuhan tempat pengeringan simplisia.
2) Pengolah Air Limbah (PAL) di Rumah Riset JAMU dan Lab Terpadu.
Klinik Saintifikasi JAMU telah diresmikan oleh Menteri Kesehatan sebagai
Rumah Riset JAMU dan di pertengahan tahun 2012 sudah dilakukan inisiasi
pelayanan rawat inap untuk mengoptimalkan fungsi riset berbasis
pelayanan. RRJ ini menempati bangunan lama yang dibeli tahun 2011 akhir,
sehingga masih perlu pembenahan penataan ruangan dan penambahan
fasilitas agar memenuhi standar pelayanan umum. Instalasi pengolah air
limbah (PAL) merupakan sarana yang harus dimiliki rumah sakit dan
laboratorium dengan limbah yang bisa mencemari lingkungan. Oleh karena
itu perlu dibangun PAL di RRJ dan Laboratorium terpadu.
3) Renovasi Laboratorium Hewan Coba
Uji preklinik khasiat dan keamanan JAMU menggunakan hewan coba
dilakukan di laboratorium khusus yaitu Lab.Farmakologi Toksikologi. Selain
sebagai tempat pengujian dengan hewan coba lab ini juga digunakan
sebagai tempat pemeliharaan hewan coba (Gambar 07). Laboratorium ini
akan dikembangkan menjadi laboratoriumfarmakologi dan toksikologi.
36
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Gambar. 15 Lab. experimental (A) dan ruang hewan coba (B) belum bisa
mengakomodasi penelitian pre-klinik yang optimal sehingga
diperlukan pengembangan menjadi 2 lantai.
4) Rehabilitasi Stasiun Penelitian dan Rumah Kaca Tlogodlingo
Rumah kaca di Tlogodlingo dibangun tahun 2000, walaupun masih dapat
digunakan namun ada kerusakan dan keausan yang menyebabkan
fungsinya tidak maksimal. Stasiun Tlogodlingo merupakan sarana
pendukung litbang budidaya dan panen tanaman obat beserta komponen
pendukung lain seperti ruang tamu, gudang alat budidaya, dapur, ruang
simpan sementara hasil panen, dan ruang pengamatan. Diperlukan
perbaikan dan renovasi untuk mengotimalkan fungsi-fungsi tersebut.
b. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Untuk database hasil RISTOJA dan data SJ, perangkat keras pengolah data
yang diadakan antara lain PC desktop, laptop dan printer. Untuk menunjang
fungsi laboratorium sebagai tempat pelatihan maka diperlukan pengadaan
sarana komunikasi lainnya yaitu pemasangan jaringan telepon, TV kabel,
internet serta LED TV.
c. Peralatan Fasilitas Perkantoran
Pembangunan gedung Pelatihan Iptek TO dan JAMU tahun 2012 hanya dapat
dibangun 2 lantai, penyelesaian lantai 3 dengan 15 kamar penginapan dapat
diselesaikan tahun 2013. Pengadaan sarana dan prasarana lab dilakukan di
tahun 2014 berupa kamar set (tempat tidur dan mebelair), mesin cuci,
perangkat laundry, banquet dan lain-lain.
A B
37
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
d. Peralatan Fasilitas Laboratorium
Laboratorium merupakan sarana vital bagi litbang TO dan OT. Tanpa
ketersediaan alat yang cukup sumber daya peneliti akan kurang optimal dalam
pengembangan TO-OT. Pengadaan alat laboratorium tahun 2014 diutamakan
untuk melengkapi operasional Rumah Riset JAMU, dan mendukung kelancaran
pascapanen. Pengadaan alat tersebut antara lain: over bed table, laringoskop,
electrolite analyzer, oven, wall bech lab., unaerobic jar, spray drier, puch and
die cetak tablet, mesin pengemas JAMU instan kering dll.
Gambar 16.
A) Penentuan kadar senyawa aktif di Laboratorium Instrumen
B) Pengukuran kadar sari di Laboratorium Galenika
e. Pengadaan kebun produksi dan kebun induk
Dengan semakin pesatnya perkembangan Saintifikasi JAMU menuntut
ketersediaan bahan baku JAMU yang berkualitas dalam kuantitas yang
memadai. Bahan JAMU yang berkualitas salah satunya ditentukan dari
penanaman TO di lokasi dengan ketinggian tempat yang tepat. B2P2TOOT
A
B
38
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
memiliki lahan yang berlokasi di 600 m dpl seluas ±3 Ha, yang telah difungsikan
sebagai kebun semi produksi namun demikian belum mencukupi kebutuhan
RRJ. Untuk itu diperlukan perluasan lahan untuk menanam TO yang cocok di
tanam di dataran rendah. Salah satu indikator capaian kinerja B2P2TOOT
adalah TO terstandar. Sebagai bukti otentik, TO tersetandar dengan penciri
tertentu membutuhkan perlakuan dan tempat khusus agar dapat dipertahankan
kelestariannya. Oleh karena itu diperlukan kebun induk sebagai sarana untuk
pelestarian dan pengembangannya. Selain fungsi tersebut kebun induk juga
sangat diperlukan untuk pemeliharaan varietas TO tertentu yang membutuhkan
perlakuan khusus.
6) Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian
a. Pengembangan Pegawai
Upaya pengembangan kompetensi SDM pada tahun 2013 meliputi:
1) Pendidikan lanjutan
2) Diklat fungsional peneliti
3) Diklat kepemimpinan
4) Diklat teknis analisis laboratorium
5) Diklat teknis manajemen keuangan dan perbendaharaan negara
6) Pelatihan Asesor Internal dalam rangka Akreditasi Lab untuk mendukung
akreditasi laboratorium
7) Penugasan sebagai pembicara dalam Pertemuan Ilmiah
8) Rekruitmen pegawai baru untuk pengembangan Rumah Riset JAMU dan
manajemen
b. Pelayanan Pelatihan Teknis
Pelatihan teknis yang diselenggarakan oleh B2P2TOOT adalah pelatihan iptek
TO dan OT, pelatihan dokter SJ dan pelatihan apoteker SJ.
1) Pelatihan iptek TOOT kepada masyarakat (petani, mahasiswa, masyarakat
umum), meliputi pelatihan TO dari sisi hulu pembibitan TO hingga sisi hilir
penanganan panen dan pasca panen TO, pelatihan pengembangan produk
herbal (minuman sehat, aroma terapi, sabun, lilin, lulur dll)
2) Pelatihan dokter Saintifikasi JAMU
Merupakan dukungan program Saintifikasi JAMU, yang diikuti oleh 30 dokter
dengan durasi 50 jam tiap batch pelatihan. Tahun 2013 merupakan pelatihan
batch ke-7 dan ke-8 dengan demikian 255 dokter dari seluruh Indonesia
telah mengikuti pelatihan SJ.
39
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Gambar 17. Peserta Diklat Dokter bacth ke-7 melakukan kerja praktek
lapangan di Rumah Riset JAMU B2P2TOOT
3) Pelatihan Apoteker Saintifikasi JAMU
Di awal tahun 2012 B2P2TOOT dan para pakar telah memprakarsai
disusunnya modul pelatihan apoteker SJ dan di akhir tahun 2012 telah
dilaksanakan diklat apoteker untuk 15 peserta. Tahun 2013 telah
dilaksanakan diklat yang diikuti oleh 30 apoteker. Di tahun 2014
direncanakan 1 bach pelatihan apoteker SJ, melalui diklat ini diharapkan
dapat menjadi media akselerasi Program Saintifikasi JAMU.
Gambar 18. Peserta Diklat apoteker Bacth 1 melakukan kerja praktek
lapangan di laboratorium pascapanen
40
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
C. Rencana Anggaran 2014
Sesuai pagu alokatif/difinitif tahun 2013 anggaran B2P2TOOT sebesar Rp.
44.344.125.000,- berasal dari rupiah murni sebesar Rp. 43.766.305.000,- dan PNBP
sebesar Rp. 577.820.000,- dibanding dengan tahun 2013, anggaran penelitian tahun
2014 untuk bidang TO dan OT meningkat hampir 10 kali lipat, karena ada Analisis
Lanjut Ristoja sebesar Rp. 2.787.180.000,-. Demikian pula dengan target PNBP
B2P2TOOT mengalami peningkatan 1000%, hal ini didasarkan pada kecenderungan
meningkatnya pendapatan bukan pajak B2P2TOOT di tahun 2013 yang jauh
melampaui target.
D. Rencana Kerja 2014
Pembuatan rencana kegiatan tahun 2014 menggunakan pagu indikatif, yaitu pagu
yang diberikan oleh Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan, sehingga telah
mengalami pengurangan dari pagu perencanaaan yang diajukan Badan Litbang
Kesehehatan di bulan Maret tahun 2013 melalui E-planing (Tabel 4).
Tabel 4. Rencana Kerja B2P2TOOT Tahun 2014
NO KEGIATAN OUTPUT
ANGGARAN
(X Rp 1,000)
1 2 3 4
1. Penelitian dan
Pengembangan TO dan OT
Standarisasi TO (2)
Uji praklinik JAMU (4)
Pengembangan pestisida
nabati (1)
Observasi klinik formula
JAMU(2)
RCT formula JAMU (3)
Uji kesetaraan formula
JAMU jejaring Saintikasi
JAMU (1)
Pembangangan Formula
(1)
Analisis Lanjut Ristoja (1)
15 laporan 5.987.491
2. Perencanaan Program dan
- Perencanaan Program
dan anggaran 2 Dokumen: RKT, RAK 401.047
3. Laporan Kinerja 3 Dokumen: Laptah, Laptri, LAK 81.875
4. Pengelolaan keuangan,
kekayaan Negara & tata
usaha
3 Dokumen: SAI (SAK dan
SABMN), optimasi
PNBP
749.960
41
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
NO KEGIATAN OUTPUT
ANGGARAN
(X Rp 1,000)
1 2 3 4
5. Pengembangan
Gedung/bangunan Lab.
- Penyelesaian lantai 4
gd.pasca panen
- Pembangunan IPAL
- Pembangunan Lab
ekperimental
1 lantai (lantai 350 m2
)
2 unit(35 m2
)
300 m2
1.017.300
651.000
1.168.550
6. Pengolah data &
komunikasi
19 unit 270.081
7. Fasilitas laboratorium 42 unit 1.273.100
8. Peralatan fasilitas
perkantoran
60 unit 1.316.783
9. Manajemen informasi,
dokumentasi dan
diseminasi
28 dokumen: kerjasama,
publikasi, buku pustaka,
diseminasi, warta hortus med,
vademekum jilid 5,
HerbalNet,Health tourism,
pameran, wislit,
website,pengelolaan
perpustakaan
2,039,305
10
.
Manajemen Laboratorium 3 dokumen 191.750
11. Pengadaan Tanah 9.065 m2
682.175
12
.
Manajemen Kebun TO 1 Dokumen Pengelolaan kebun,
optimasi lahan, pengelolaan
kebun Citeureup
228.579
13. Hukum, organisasi dan
kepegawaian
5 dokumen: pelatihan Iptek, profil
kepegawaian, pembinaan jabfung
lain, pelatihan SJ, pengembangan
regulasi dan organisasi
1.123.830
14. Manajemen Ilmiah dan Etik 1 dokumen 1.386.573
15. Data status kesehatan
masyarakat hasil Riskesnas
wilayah IV
7 dokumen: kesekretariatan,
status kesmas provinsi Jambi,
Kepri, Kalteng, Kaltim, Sulbar dan
Sulteng
12.095.739
16. Layanan perkantoran
Gaji dan Operasional dan
Pemeliharaan perkantoran
- Esensial Perkantoran
- Esensial Lab dan Kebun
12 bulan layanan
5.027.438
3.919.454
42
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
NO KEGIATAN OUTPUT
ANGGARAN
(X Rp 1,000)
1 2 3 4
17. Output Cadangan Cadangan gaji
Cadangan operasional dan
pemeliharaan
Efisiensi
1.215.385
729.735
78.400
TOTAL 44.344.125
43
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN LITBANG TAHUN 2015
A. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Indikator Kinerja kegiatan (IKK) merupakan tolok ukur keberhasilan capaian kinerja
suatu instansi. IKK B2P2TOOT pada tahun 2015-2019 adalah:
IKK 1 Tersedianya Tanaman Obat Terstandar
IKK 2 Tersedianya Bahan JAMU Terstandar
IKK 3 Tersedianya Formula JAMU Saintifik
IKK 4Tersedianya Database Tanaman Obat dan JAMU
IKK 5 Tersedianya Produk Diseminasi Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional
B. RENCANA KEGIATAN 2015
Penelitian dan pengembangan TO dan OT tahun 2015 telah termuat dalam draft
Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015-2019 dan dokumen pengembangan pegawai
B2P2TOOT. Rencana pengembangan tersebut diambil sebagai langkah antisipatif
memenuhi kebutuhan perkembangan TO dan OT tahun 2015.
Aktivitas Utama
Merupakan aktivitas yang berkontribusi langsung pada kinerja Litbang TOOT
a. Riset Tanaman Obat Terstandar
Penelitian dalam mendukung TO terstandar sehingga didapat bahan baku JAMU
terstandar. Litbang peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu bahan JAMU
perlu ditingkatkan
b. Riset Bahan JAMU Terstandar
Penelitian untuk mendukung Program Saintifikasi JAMU dalam memperoleh
standar bahan JAMU
c. Riset Formula JAMU Saintifikasi
Pengembangan Formula JAMU Saintifik
d. Riset Pengembangan Database TO dan JAMU
Riset Tumbuhan Obat dan JAMU (RISTOJA) di Sumatera dan Kalimantan.Riset ini
merupakan riset nasional lanjutan RISTOJA tahun 2012 sebagai salah satu bentuk
penelitian dasar dalam inventarisasi tumbuhan obat Indonesia berbasis etnis,
screening etnomedisin, dan pemanfaatan tumbuhan obat Indonesia.
44
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Perlu menuntaskan formula-formula yang masih ketinggalan di masing-masing
tahap riset. Selain itu, diperlukan kerjasama riset terhadap formula-formula baru
mengingat kebutuhan SJ sudah semakin tinggi.
Gambar 19. Tanaman Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) di Kebun Doplang
Karangpandan
A. Aktivitas Pendukung
Merupakan aktivitas yang mendukung capaian kinerja aktivitas utama
a. Kajian Ilmiah
Rekam medik pasien RRJ merupakan data based yang sangat bernilai bagi
penelitian dan pengembangan JAMU. Dari data inilah kajian ilmiah dilakukan untuk
mengetahui keamanan, khasiat JAMU yang telah diberikan kepada pasien RRJ.
Kajian Ilmiah akan memberikan output berupa naskah rekomendasi yang dapat
digunakan oleh berbagai pihak penggiat JAMU di Indonesia.
b. Perencanaan dan Evaluasi
Merupakan tantangan bagi B2P2TOOT untuk mengembangkan JAMU yang aman,
bermutu dan berkhasiat dalam pelayanan kesehatan formal. Perencanaan
aktivitas utama maupun aktivitas pendukung berfungsi sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan untuk jangka menengah maupun jangka panjang. Dengan
perencanaan yang baik diharapkan implementasi evaluasi dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
45
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
c. Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha
Target penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) B2P2TOOT terus
mengalami peningkatan. Pendapatan PNBP ini paling banyak diperoleh dari RRJ
yang melaksanakan penelitian berbasis pelayanan. PNBP yang disetorkan ke kas
negara akan kembali (dialokasikan kembali) untuk menunjang kegiatan pelayanan
B2P2TOOT
Gambar 20. Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari SMK Mitra Mandiri Sidoarjo
d. Gedung Bangunan/Lab
1. Pengembangan Rumah Riset JAMU
Rumah Riset JAMU sekarang ini menempati bangunan villa tua, walaupun telah
mengalami renovasi beberapa bagian, namun tata ruang dan kontruksi
bangunan yang telah ada kurang dapat mendukung pelaksanaan fungsi ideal
sebagai rumah riset JAMU. Tahun 2015 perlu direncanakan pembangunan
Rumah Riset JAMU yang bisa memenuhi standar sebagai tempat penelitian
klinik dan pelayanan pengobatan JAMU kepada masyarakat. Selain itu juga
diperlukan sarana dan prasarana untuk meningkatkan manajeman data di RRJ,
seperti digitalisasi kartu pasien dan server rekam medik.
2. Pengembangan laboratorium
Salah satu hasil RISTOJA tahun 2012 yaitu spesimen tumbuhan obat dari
berbagai belahan nusantara dengan jumlah koleksi mencapai 26.212 spesimen
dari 1.889 spesies memerlukan penanganan yang serius. Selain tenaga yang
46
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
trampil dan mumpuni diperlukan ruangan yang memadai dari segi kuantitas
maupun kualitas. Oleh karena itu diperlukan pembangunan gedung herbarium
yang memenuhi standar internasional sebagai site penyimpanan spesimen.
Sebagai salah satu rujukan nasional litbang TO dan OT di Indonesia,
laboratorium dengan fasilitas yang memadai merupakan syarat mutlak yang
harus dipenuhi sehingga hasil litbang dapat diakui secara nasional bahkan
internasional. Pengembangan laboratorium dengan sarana dan prasarananya
perlu dilakukan secara simultan sehingga dapat mengikuti tuntutan
perkembangan iptek.
e. Peralatan Fasilitas Perkantoran
Demi mewujudkan Visi Masyarakat sehat dengan JAMU yang aman dan
berkhasiat, tantangan B2P2TOOT semakin besar. Bukan hanya di ranah litbang,
tetapi dukungan manajemen juga berperan besar. Fasilitas perkantoran yang
memadai akan memacu pegawai untuk berkinerja baik dan sesuai target.
f. Peralatan Fasilitas Lab
Sebagai salah satu rujukan nasional litbang TO dan OT di Indonesia, laboratorium
dengan fasilitas yang memadahi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi
sehingga hasil litbang dapat diakui secara nasional bahkan internasional.
Pengembangan laboratorium dengan sarana dan prasarananya perlu dilakukan
secara simultan sehingga dapat mengikuti tuntutan perkembangan iptek.
g. Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi
Pengelolaan dokumen informasi, dokumentasi dan diseminasi dilakukan agar hasil
penelitian dan pengembangan TOOT dapat memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat pada umumnya. Diseminasi dapat dilakukan dengan berbagai cara:
melalui forum-forum ilmiah (workshop/seminar/simposium), pameran, media
penyuluhan, penerangan kepada tamu pengunjung (wisata Iptek TOOT), maupun
berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi litbang (buku ilmiah,
buku semi populer, brosur, poster, pedoman teknis, dan website). Selain
memberikan informasi tentang IPTEK di bidang tanaman obat dan obat tradisional,
diseminasi juga menstimulus kemajuan dan pengembangan penelitian. Ruang
lingkup pengelolaan dokumen informasi, dokumentasi dan diseminasi meliputi:
pengelolaan POKJANAS TOI, JAMUNet, bahan informasi, Jurnal TOI, Warta
HortusMed, INTOI, pengembangan kerjasama, diseminasi hasil litbang, pameran,
perpustakaan, dan museum JAMU.
47
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Gambar 21. Pameran memperingati HKN ke 48 di Jakarta Expo Center
h. Manajemen Laboratorium
Salah satu hasil RISTOJA tahun 2012 yaitu spesimen tumbuhan obat dari
berbagai belahan nusantara dengan jumlah koleksi mencapai 26.212 spesimen
dari 1.889 spesies memerlukan penanganan yang serius. Selain tenaga yang
trampil dan mumpuni diperlukan ruangan yang memadahi dari segi kuantitas
maupun kualitas. Oleh karena itu diperlukan pembangunan gedung herbarium
yang memenuhi standar internasional sebagai site penyimpanan spesimen.
Koleksi spesimen tersebut akan menjadi bagian tak terpisahkan dari museum
JAMU yang dapat dimanfaatkan bagi generasi penerus bangsa dalam mempelajari
dan melestarikan kekayaan TO Indonesia.
Sebagai salah satu rujukan nasional litbang TO dan OT di Indonesia, laboratorium
dengan fasilitas yang memadahi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi
sehingga hasil litbang dapat diakui secara nasional bahkan internasional.
Pengembangan laboratorium dengan sarana dan prasarananya perlu dilakukan
secara simultan sehingga dapat mengikuti tuntutan perkembangan iptek.
i. Tanah (lahan TO)
Pengembangan Kebun Tanaman Obat untuk mendukung Saintifikasi JAMU.
Tanaman obat mempunyai karakterisasi tempat tumbuh, menurut jenis tanah,
ketinggian, cuaca. Pembudidayaan tanaman obat sesuai dengan karakteristik
tempat tumbuh akan menghasilkan tanaman obat yang bermutu tinggi.
48
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
j. Manajemen Kebun Tanaman Obat
Kebun TO merupakan sarana hulu dalam pengembangan JAMU, khususnya
sebagai miniatur pengembangan JAMU yang komprehensif diperlukan contoh
pengelolaan kebun TO yang baik termasuk di dalamnya tersedianya sarana dan
prasarana kebun TO yang memadai. Pada perkembangannya kebun tanaman
obat akan diajukan untuk memperoleh pengakuan standar mutu/ISO,sehingga
kebun tanaman obat yang ada di B2P2TOOT dapat menjadi rujukan untuk
mendukung perkembangan Saintifikasi JAMU di daerah lain. Tata kelola KTO
meliputi: peningkatan pengelolaan kebun, eksplorasi tanaman obat pembinaan
petani TO dan pengelolaan sampah organik.
Gambar 22. Tanaman Echinacea purpurea (L.) Moench di kebun produksi
Kalisoro B2P2TOOT
k. Dokumen Hukum Organisasi dan Kepegawaian
B2P2TOOT sebagai lembaga litbang dengan bidang garap TO dan OT dari aspek
hulu hingga hilir perlu restrukturisasi organisasi dan tata kerja yang sebangun
dengan kapasitas TO dan JAMU. Peningkatan kinerja institusi terus dilakukan
dengan pelatihan pegawai, pembinaan jabatan, pengembangan regulasi dan
organisasi serta penyelenggaraan pelatihan Saintifikasi JAMU untuk mendukung
program SJ.
49
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
l. Dokumen Bidang Ilmiah Etik
Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang sistematis, dan
berdasarkan kaidah ilmiah untuk menjawab masalah atau merumuskan ilmu baru.
Untuk meningkatkan mutu proposal, protokol dan pelaporan penelitian sehingga
hasil penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka perlu
dilakukan pembahasan yang melibatkan pakar terkait untuk perbaikan dan
penyempurnaan. Unsur pakar terdiri dari anggota Komisi Ilmiah dan Komisi Etik
Badan Litbangkes, serta pakar terkait sesuai bidang keahlian dari beberapa
Perguruan Tinggi. Selain itu pembahasan juga menentukan agenda riset yang
sejalan dengan program pemerintah dalam bidang kesehatan.
m. Layanan Perkantoran
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, suatu instansi membutuhkan
dukungan dari komponen input administratif rutin, yaitu Penyelenggaraan
Operasional dan Pemeliharaan Kantor.
50
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
51
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
BAB V
EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN
Untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan perencanaan perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring merupakan fungsi berkelanjutan secara
sistematis menggunakan data kemajuan atau hasil yang diraih. Evaluasi merupakan
penilaian yang sistematis dan objektif yang berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil dari
program, kebijakan berdasarkan implementasi perecanaan dan hasilnya.
Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) berada di bawah tanggung jawab Kepala
B2P2TOOT. Koordinasi pelaksanaan oleh Kabid PKSI. Monev bukan hal yang berdiri
sendiri di bidang PKSI, namun merupakan pelaporan dari masing-masing penanggung
jawab (PJ) kegiatan . PJ kegiatan yang mengetahui secara pasti progress, kendala dan
tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan. Hal ini dilaporkan secara tertib dan
rutin kepada pimpinan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan telah berjalan dan
sebagai bahan pengambilan langkah selanjutnya.
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada berbagai tahapan yaitu sejak tahap
perencanaan, pelaksanaan, maupun tahap pasca-pelaksanaan, dengan tujuan antara
lain:
1) Menjamin pencapaian sasaran dan tujuan yang ditetapkan;
2) Memberikan informasi yang akurat dalam deteksi dini pencapaian kinerja;
3) Mempertajam pengambilan keputusan;
4) Tindak lanjut penyelesaian kendala yang dihadapi;
5) Meningkatkan efisiensi & efektivitas pelaksanaan RAK; dan
6) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan RAK.
Dengan mengacu pada pedoman tersebut, evaluasi dapat dilaksanakan tepat waktu dan
dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga diharapkan ada siklus manajemen yang
menghasilkan rekomendasi bagi penyesuaian RKT pada periode selanjutnya.
A. Ketentuan Umum
Monitoring
Monitoring B2P2TOOT dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan dan penelitian baik
terhadap kualitas maupun pemanfaatan dana yang tersedia/dianggarkan. Dokumen
yang harus dibuat oleh masing-masing PJ kegiatan adalah:
52
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
- Time line kegiatan
Merupakan dokumen tertulis yang dibuat pada awal tahun, memuat secara ringkas
ihwal rencana jadwal waktu kerja, kapan setiap pekerjaan harus dimulai dan selesai
dilakukan tahap demi tahap secara berurutan mulai dari awal persiapan,
pelaksanaan dan pelaporan. Timeline merupakan “Peta” untuk melaksanakan
sebuah kegiatan.
- Log Book
Merupakan dokumen yang berisi catatan harian pelaksanaan kegiatan. Berfungsi
sebagai salah satu alat kendali pelaksanaan kegiatan sekaligus sebagai pedoman
atau kompas untuk PJ kegiatan.
- Form Monitoring
Merupakan dokumen yang dibuat setiap akhir bulan memuat progress, kendala dan
tantangan dalam pelaksanaan kegiatan. Berfungsi sebagai bahan laporan baik
internal maupun eksternal.
Evaluasi
Evaluasi B2P2TOOT adalah menggali informasi yang berkait dengan pelaksanaan dan
hasilnya sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengambilan
kebijakan lebih lanjut.
B. Monitoring dan Evaluasi Internal
a. Monitoring dan EvaluasiKegiatan
Dilakukan secara terstruktur berdasarkan PP 39 tahun 2006 dengan menekankan
capaian substansi program pembangunan, dimana anggaran digunakan sebagai
salah satu in put. Berdasarkan peraturan ini, hasil evaluasi berupa laporan triwulan
yang menginformasikan berapa capaian penyerapan anggaran (in put) dan berapa
capaian hasil kegiatannya (out put), kendala ketidakcapaian sasaran dan saran
untuk mengatasi kendala. Selain itu E-monev Bappenas dan Direktorat Jenderal
Anggaran (DJA) juga digunakan sebagai alat pengandali dan kontrol pelaksanaan
kegiatan.
b. Monitoring dan Evaluasi Keuangan
Menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi
Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntasi Barang Milik Negara (SABMN). Untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan berbasis kinerja maka B2P2TOOT
sebagai salah satu Unit Eselon II di lingkungan Kementerian Kesehatan wajib
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK).
53
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
C. Monitoring dan Evaluasi Eksternal
Pelaksanaan kegiatan instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran
dipertanggungjawabkan melalui mekanismen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP). SAKIP dilaksanakan secara selaras dan sesuai dengan
penyelenggaraan sistem akuntansi pemerintahan dan tata cara pengendalian serta
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Review dilaksanakan oleh Inspektorat
Jenderal (Itjen) Kemenkes atas kinerja indikator kinerja. Dalam proses pengawasan
oleh Itjen Kemenkes juga dilakukan pendampingan guna memperbaiki sistem
pelaksanaan kegiatan.
Gambar 23. Mahasiswa Poltekes Kemenkes Surakarta jurusan JAMU melakukan
Praktek Kerja Lapangan di B2P2TOOT
54
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
55
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
BAB VI
PENUTUP
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) menggambarkan kegiatan tahunan yang akan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan indikator kinerja beserta target yang telah
ditetapkan dalam rencana stratejik. Target kinerja tersebut merupakan komitmen bagi
instansi untuk mencapainya dalam satu periode tahunan. Output yang dihasilkan dari tiap
kegiatan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (quality of life).
Perencanaan merupakan kegiatan yang seyogyanya fleksibel pada waktu tahun berjalan.
Meskipun DIPA telah turun pada awal tahun, namun diharapkan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan yang sangat mendesak dan penting, dengan prosedur yang tidak
lama. Bagi institusi yang sedang berkembang, tentu saja lebih memerlukan modal yang
lebih banyak, baik modal fisik maupun alokasi anggaran. Apalagi untuk terobosan
program baru dan menjanjikan guna mempercepat pembangunan kesehatan secara
nasional mutlak perlu rencana kinerja yang terarah dan mantap.
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dan bersih (good governance dan clean government) bukan semata-mata
dinilai dari tingginya penyerapan anggaran (pembelanjaan), namun lebih penting lagi
adalah bagaimana target dan sasaran tercapai maksimal dan bermanfaat bagi
pembangunan kesehatan seutuhnya.
Dokumen RKT bersifat terbuka untuk masukan dan saran konstruktif dari semua pihak
untuk penyempurnaan. Pelaksanaan rencana kegiatan yang ada dalam dokumen RKT ini
akan melibatkan semua pihak, termasuk jajaran Kementerian Kesehatan dan
Kementerian terkait dan non-Kementerian,Perguruan Tinggi, pemerintah daerah, lembaga
litbang dan masyarakat termasuk swasta.
56
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
KONTRIBUTOR
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
Kepala Bidang Program, Kerjasama dan Informasi
Kepala Bidang Pelayanan Penelitian
Kepala Bagian Tata Usaha
Kasie Program dan Evaluasi beserta staf
Kasie Kerjasama dan Informasi beserta staf
Kasie Pelayanan Teknis Penelitian beserta staf
Kasie Sarana Penelitian beserta staf
Kepala Sub Bagian Umum beserta staf
Kepala Sub Bagian Keuangan beserta staf
EDITOR
Indah Yuning Prapti
Nagiot Cansalony Tambunan
Indah Laksmiwati
Prasetyo Hermanto
Hery Dwi P
57
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Lampiran 1. Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014 B2P2TOOT
58
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Lampiran 2. Publikasi ilmiah di bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT
Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia Ke-44: Pengendalian,
Pelestarian, Pemanfaatan, dan Pengembangan Tumbuhan Obat Indonesia untuk
Peningkatan Kesehatan Masyarakat,
Palembang 14-16 Maret 2013
1 Aktifitas Infusa Daun Piper betle Linn dan Piper
brocatum ruiz & pav Terhadap Viabilitas Sel Hela
Sari Haryanti, Yuli
Widiyastuti, Nita Etikawati
2 Observasi Klinik Formula JAMU Sebagai Penurun
Berat Badan
Danang Ardiyanto dan
Agus Triono
3 Kajian Karakteristik Aksesi Echinacea purpurea (L.)
Moench di B2P2TOOT
Fauzi, Dyah Subositi dan
Awal PKD
4 Pengaruh Penggunaan Formula Penurun Berat
badan Terhadap Fungsi Ginjal (Ureum dan Creatinin)
Agus Triono dan Katno
5 Pengaruh Formula JAMU Osteoarthritis Terhadap
Rasa Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis
Danang Ardiyanto dan
Agus Triono
6 Kandungan Kimia Minyak Atsiri Daun Melaleuca
bracteata F. MUELL yang tumbuh di Tawangmangu
Nita Supriyati dan Elok
Widayanti
7 Identifikasi Fitokimia Daun Kari (Murraya koenigii L.) Amalia Damayanti, Elok
Widayanti, Hartini, Lia
Wulandari
Jurnal Biologi Indonesia Vol 9 No 2 Desember 2013
1. Karakterisasi genetik tempuyung (Sonchus arvensis)
berdasar penanda molekuler Sequence-Related
Amplified Polymorphism (SRAP)
Dyah Subositi& Rohmat
Mujahid
Proceeding: The 2nd International Conference of the Indoinesian Chemical Society 2013
Universitas Islam Indonesia Jogjakarta 22-23 Oct 2013
1. Preclinical Study of JAMU Formula for Hemorrhoids Saryanto and Danang
Ardiyanto
2. The effect of hypertention herb formula to the liver
function
Agus Triyono, Peristiwan
Ridho Widhi Astana
3. Clicical Observation of JAMU Formula for
Hemmorrhoid treatment
Peristiwan Ridho Widhi
Astana and Agus
59
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Poseding Seminar Nasional Diabetes Militus “Si Manis Berujung Kronis”
1 Terapi herbal untuk diabetes Danang Ardiyanto
2. Studi klinis formula JAMU untuk hepatoprotektor Zuraida Zulkarnaen,
Peristiwan Ridho Widhi
3 Studi klinis formula JAMU formula JAMU sebagai
terapi batu saluran kemih
Peristiwan Ridho Widhi
dan Zuraida Zulkarnaen
4 Perbandingan Khasiat penurunan gula darah 4
ekstrak tanaman obat
Agus Triyono, Sunu
Pamadya TI
5 Uji Toksisitas akut dan sub kronik ekstrak tapak dara
(Vinca rosea)
Agus Triyono, Danang
Ardiyanto
6 Studi Klinis Ramuan JAMU untuk dispepsia Sunu Pamadyo Ti dan
Agus Triyono
Proseding: Seminar Internasional Pada Tanggal 10-12 September 2013 di IPB ICC
Bogor tahun 2014
1. Phyllanthin of Meniran ( Phyllanthus sp.) From
Several Areas Of Java
Nita Supriyati, IKA Yanti,
M. Sholikah dan Rohmat
Mujahid
2. Production and Marketing Analysis of Gotu Kola
(Centella Asiatica), Sow Thistle (Sonchus Arvensis)
and Celery (Apium Gravoelens) in Farmer and
CRDMPTM Tawangmangu
Nurul Husniyati Listyana,
Tri Widayat dan Rahma
Widyastuti
3. The Effect Of Antigastritis JAMU Against Urea Levels,
Creatinine, SPGT and SGOT Test Strain Wister Rats
Nuning Rahmawati dan
Fitriana
4. Genetic Diversitry of Tempuyung (Sonchus arvensis
L)
Dyah Subositi dan Rohmat
Mujahid
5. CYTOTOXIC Activity of Methanolic and Chloroform
Extract of Cryptocarya Masoi L. Brk on MCF-7Human
Breast Cancer Cell Line
Yuli Widiyastuti dan Sari
Haryanti
60
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Lampiran 3. Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan instansi terkait dengan
universitas dalam jejaring Ristoja
No Wilayah Provinsi Nama Lembaga
Tahun 2012
A Sumatera Aceh 1. Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Syiah
Kuala
Sumut 2. Lemlit Universitas Sumatera Utara
Sumbar 3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas
Riau dan
Kepri
4. Lemlit Universitas Riau
Jambi 5. Lemlit Universitas Jambi
Sumsel 6. Lemlit Universitas Sriwijaya
Bengkulu 7. Lemlit Universitas Bengkulu
Kep. Babel 8. LPPM Universitas Bangka Belitung
Lampung 9. Lemlit Universitas Lampung
B Kalimantan Kalbar 10.Lemlit Universitas Tanjungpura
Kalteng 11.Lemlit Universitas Palangka Raya
Kalsel 12.Lemlit Universitas Lambung Mangkurat
Kaltim 13.Lemlit Universitas Mulawarman
C Sulawesi Sulsel 14.LPPM Universitas Hasanuddin
Sulbar 15.Lemlit Universitas Negeri Makasar
Sulteng 16.Lemlit Universitas Tadulako
Sultra 17.Lemlit Universitas Haluoleo
Gorontalo 18.Lemlit Universitas Negeri Gorontalo
Sulut 19.Lemlit Universitas Sam Ratulangi
D Nusa
Tenggara
NTB 20.Lemlit Universitas Mataram
NTT 21.Lemlit Universitas Nusa Cendana
E Kepulauan
Maluku
Maluku 22.Lemlit Universitas Pattimura
Maluku Utara 23.LPPM Universitas Khairun
F Tanah
Papua
Papua Barat 24.Lemlit Universitas Negeri Papua
Papua 25.LPPM Universitas Cenderawasih
61
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Tahun 2012
Jawa Jawa Tengah 1. Dinas Kesehantan Kab. Tegal
2. RSUD Kab. Karanganyar
3. Dinas Kesehantan Kab. Karanganyar
Tahun 2013
Jawa Jawa Tengah 1. Dinas Kesehatan Kab. Pekalongan
1. Palang Merah Indonesia Kab. Boyolali
2. Palang Merah Indonesia Kab. Wonogiri
3. Palang Merah Indonesia Kab. Sukoharjo
4. Palang Merah Indonesia Kab. Surakarta
5. Palang Merah Indonesia Kab. Sragen
6. Palang Merah Indonesia Kab. Klaten
7. Palang Merah Indonesia Kab. Karanganyar
8. Poltekes Bakti Mulia
62
Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014
Lampiran 4. Perbandingan Output dan Anggaran tahun 2014 dan Rencana tahun 2015-2016
berdasarkan RENJA K/L (dalam ribuan)
Kode Output 2014 2015 2016
4010.001 Dokumen Perencanaan dan Evaluasi - 323.500 201.200
4010.003 Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di
Bidang TOOT
5.987.491 - -
4010.006 Dokumen Perencanaan Program dan
Anggaran
401.047 - -
4010.007 Laporan Kinerja 81.875 - -
4010.008 Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan
tata usaha
749.960 2.030.480 2.372.600
4010.010 Gedung/bangunan laboratorium 3.593.850 4.514.605 3.511.600
4010.016 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 183.875 - -
4010.018 Peralatan Fasilitas Laboratorium 840.696 2.768.015 2.961.800
4010.020 Peralatan Fasilitas Perkantoran 1.074.393 - 1.958.400
4010.025 Dokumen Informasi, Dokumentasi dan
Diseminasi
2.043.305 1.488.291 38.544.500
4010.027 Manajemen laboratorium 191.750 370.146 100.000
4010.028 Tanah 682.175 965.140 -
4010.029 Manajemen Kebun Tanaman obat 228.579 325.379 2.500.000
4010.030 Dokumen Hukum, Organisasi dan Pegawai 1.123.830 796.940 1.000.000
4010.031 Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik 1,386.573 1.256.700 1.344.700
4010.032 Data Status Kesmas Hasil RISKESNASl
Wilayah IV: Total Diet Study
12.095.739 - -
4010.032 Database tanaman Obat dan JAMU - 82.061.050 8.278.800
4010.033 Formula JAMU - 1.926.000 2.060.800
4010.034 Naskah Rekomendasi - 500.000 535.000
4010.034 Standar Untuk bahan JAMU - 262.150 300.900
4010.036 Standar Untuk Tanaman Obat - 406.600 875,000
4010.994 Layanan Perkantoran 12.536.944 13.028.624 14.940.600
4010.995 Kendaraan Bermotor - - 600.000
4010.996 Perangkat pengolah data dan komunikasi - 191.350 75.000
4010.997 Peralatan Fasilitas Perkantoran - 364.530 1.958.400
4010.998 Gedung/Bangunan - - 1.011.600
TOTAL 43.202.082 113.635.000 83.172.000
Rencana Kinerja Tahunan 2014

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
Muh Romdont
 
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkuluLaporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
Yohanes Sangkang
 

What's hot (20)

Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002
Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002
Laporan akhir kkn wisnu gita permadi b34160002
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALILAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
 
Laporan magang rsad dkt 2013
Laporan magang rsad dkt 2013Laporan magang rsad dkt 2013
Laporan magang rsad dkt 2013
 
Pembuatan dupak-daftar-usul
Pembuatan dupak-daftar-usulPembuatan dupak-daftar-usul
Pembuatan dupak-daftar-usul
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
 
LAPORAN PRAKERIN PT. TRAVELKU JAYA SELALU
LAPORAN PRAKERIN PT. TRAVELKU JAYA SELALULAPORAN PRAKERIN PT. TRAVELKU JAYA SELALU
LAPORAN PRAKERIN PT. TRAVELKU JAYA SELALU
 
Laporan akhir KKN UNUSIDA 2020 Desa Tanjekwagir oleh m ikhsani isfan fajar sa...
Laporan akhir KKN UNUSIDA 2020 Desa Tanjekwagir oleh m ikhsani isfan fajar sa...Laporan akhir KKN UNUSIDA 2020 Desa Tanjekwagir oleh m ikhsani isfan fajar sa...
Laporan akhir KKN UNUSIDA 2020 Desa Tanjekwagir oleh m ikhsani isfan fajar sa...
 
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
 
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...
 
Laporan kkn modong diar
Laporan kkn modong diarLaporan kkn modong diar
Laporan kkn modong diar
 
Laporan akhir KKN UNUSIDA 2020 Desa Tanjekwagir oleh muhammad miftakhus surur
Laporan akhir KKN UNUSIDA 2020 Desa Tanjekwagir oleh muhammad miftakhus sururLaporan akhir KKN UNUSIDA 2020 Desa Tanjekwagir oleh muhammad miftakhus surur
Laporan akhir KKN UNUSIDA 2020 Desa Tanjekwagir oleh muhammad miftakhus surur
 
LAPORAN KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
LAPORAN KKN UNUSIDA BERDAYA 2020LAPORAN KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
LAPORAN KKN UNUSIDA BERDAYA 2020
 
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkuluLaporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
Laporan magang ii di sd 03 kota bengkulu
 
Laporan pkl 1 pengenalan administrasi di PG Tasikmadu,Karanganyar
Laporan pkl 1 pengenalan administrasi di PG Tasikmadu,KaranganyarLaporan pkl 1 pengenalan administrasi di PG Tasikmadu,Karanganyar
Laporan pkl 1 pengenalan administrasi di PG Tasikmadu,Karanganyar
 
Philodendron Selloum SOP
Philodendron Selloum SOPPhilodendron Selloum SOP
Philodendron Selloum SOP
 
Fithra malvarinda politeknik negeri sriwijaya pkmp
Fithra malvarinda politeknik negeri sriwijaya pkmpFithra malvarinda politeknik negeri sriwijaya pkmp
Fithra malvarinda politeknik negeri sriwijaya pkmp
 
Proposal Perencanaan Makanan 3
Proposal Perencanaan Makanan 3Proposal Perencanaan Makanan 3
Proposal Perencanaan Makanan 3
 
Proposal Perencanaan Makanan 2
Proposal Perencanaan Makanan 2Proposal Perencanaan Makanan 2
Proposal Perencanaan Makanan 2
 
Pembuka
PembukaPembuka
Pembuka
 
Laporan kkn lilis siap upload
Laporan kkn  lilis siap uploadLaporan kkn  lilis siap upload
Laporan kkn lilis siap upload
 

Similar to Rencana Kinerja Tahunan 2014

Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Irene Susilo
 
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdfTKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
hasna37
 
Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013
Ditjen P2P
 
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdf
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdfPENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdf
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdf
ELande
 
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmkDewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
Dewi Mustikawati
 

Similar to Rencana Kinerja Tahunan 2014 (20)

Kurikulum dan modul pelatihan untuk pelatih fasilitator stbm kemenkes 2014
Kurikulum dan modul pelatihan untuk pelatih fasilitator stbm kemenkes 2014Kurikulum dan modul pelatihan untuk pelatih fasilitator stbm kemenkes 2014
Kurikulum dan modul pelatihan untuk pelatih fasilitator stbm kemenkes 2014
 
Kurikulum dan modul pelatihan fasilitator stbm kemenkes 2014
Kurikulum dan modul pelatihan fasilitator stbm kemenkes 2014Kurikulum dan modul pelatihan fasilitator stbm kemenkes 2014
Kurikulum dan modul pelatihan fasilitator stbm kemenkes 2014
 
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTA
Laporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTALaporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTA
Laporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTA
 
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
 
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
 
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdfTKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
TKPI_Mahmud dkk_2017_TKPI_Kemenkes RI.pdf
 
Laporan Tahunan 2016
Laporan Tahunan 2016Laporan Tahunan 2016
Laporan Tahunan 2016
 
Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011
Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011
Aipmnh kota kupang tahun 2009-2011
 
Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013
 
Renstra
RenstraRenstra
Renstra
 
Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019Rencana strategis bbpp batu2015 2019
Rencana strategis bbpp batu2015 2019
 
Modul pjj prakarya aspek pengolahan kelas 8 semester genap 250121
Modul pjj prakarya aspek pengolahan kelas 8 semester genap 250121Modul pjj prakarya aspek pengolahan kelas 8 semester genap 250121
Modul pjj prakarya aspek pengolahan kelas 8 semester genap 250121
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Kalimantan Barat - UNTAN
Laporan Akhir EKPD 2009 Kalimantan Barat - UNTANLaporan Akhir EKPD 2009 Kalimantan Barat - UNTAN
Laporan Akhir EKPD 2009 Kalimantan Barat - UNTAN
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - NTT - Undana
Laporan Akhir EKPD 2010 - NTT - UndanaLaporan Akhir EKPD 2010 - NTT - Undana
Laporan Akhir EKPD 2010 - NTT - Undana
 
Laporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGM
Laporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGMLaporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGM
Laporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGM
 
komp Pangan Indonesia.pdf
komp Pangan Indonesia.pdfkomp Pangan Indonesia.pdf
komp Pangan Indonesia.pdf
 
1-029017-2tahunan-218.pdf
1-029017-2tahunan-218.pdf1-029017-2tahunan-218.pdf
1-029017-2tahunan-218.pdf
 
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdf
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdfPENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdf
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdf
 
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmkDewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
 

Recently uploaded

KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
danzztzy405
 

Recently uploaded (17)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 

Rencana Kinerja Tahunan 2014

  • 1.
  • 2. i Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN LITBANG KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL JL. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Tlp. 0271-6970 Fax 0271-697451 e-mail: b2p2to2t@litbang.depkes.go.id, b2p2to2t@gmail.com
  • 4. iii Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 merupakan hasil analis terhadap Rencana Kegiatan Tahunan dan indikator kinerja unit berdasarkan kebijakan, sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana Strategik Badan Litbangkes dan rencana aksi B2P2TOOT. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 adalah satu buku pedoman dalam mewujudkan visi masyarakat JAMU yang aman dan berkhasiat sesuai dengan program Saintifikasi JAMU. JAMU diharapkan dapat terintegrasi dalam pelayanan kesehatan formal secara sinergi dan berkelanjutan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 disusun dengan memperhatikan aspek keterpaduan antar pelaku kegiatan dengan mewujudkan kerjasama yang harmonis, dan kebersamaan serta dukungan semua pihak. Selain itu RKT 2014 disusun melalui evaluasi, inventarisasi dan analisis setiap fungsi/bagian yang mengarah pada sasaran strategik tahunan yang akan dicapai. RKT 2014 diharapkan dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan kinerja B2P2TOOT dengan menerapkan good governance, kegiatan dan anggaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Semua masukan, dan saran perbaikan akan kami pertimbangkan untuk penyempurnan selanjutnya. Besar harapan kami agar RKT ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kerjasama dan produktivitas kerja di lingkungan B2P2TOOT pada umumnya dan badan Litbangkes pada khususnya. Tawangmangu, Desember 2013 Kepala, Indah Yuning Prapti
  • 5. iv Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i KATA PENGANTAR............................................................................... …. iii DAFTAR ISI ................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v DAFTAR TABEL …. ..................................................................................... vi LAMPIRAN…………………………………………………………………….…... vi BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Landasan dan Referensi ............................................................ 2 C. Tujuan RKT .............................................................................. 3 D. Sistematika Penulisan ................................................................. 4 BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2013 ...................................... 5 A. Capaian kinerja Tahun 2013....................................................... 5 B. Rekomendasi hasil evaluasi kinerja Tahun 2013....................... 7 BAB III. RENCANA KINERJA TAHUN 2014................................................. 11 A. Indikator Kinerja Kegiatan........................................................... 11 B. Rencana Kegiatan 2014.............................................................. 12 C. Rencana Anggaran 2014............................................................. 40 D. Rencana Kerja 2014.................................................................... 40 BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN LITBANG TAHUN 2015 ................ 43 A. Indikator Kinerja Kegiatan........................................................... 43 B. Rencana Kegiatan 2015.............................................................. 43 BAB V. EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN................................... 51 A. A. Ketentuan Umum........................................................................ 51 B. B. Monitoring dan Evaluasi Internal................................................. 52 BAB VI. PENUTUP........................................................................................ 55 KONTRIBUTOR............................................................................................ 56
  • 6. v Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 01. Penyerahan Formula JAMU Saintifik (JAMU Hipertensi dan Hiperuresimia) dari Komisi Nasional Saintifikasi JAMU kepada Menteri Kesehatan RI disaksikan oleh Kepala Badan Litbangkes…... 2 Gambar 02. Proses pengumpulan data RISKESDAS 2013 Korwil IV (B2P2TOOT) di provinsi Riau dan Kalimantan Tengah………………………………… 7 Gambar 03. Komunikasi Kepala Badan Litbangkes dan Kepala B2P2TOOT dengan Teknisi Kebun B2P2TOOT di KTO Doplang Karangpandan… 12 Gambar 04. Tanaman Phylanthus niruri L, Centella asiatica Urb dan Sonchus arvensis L............................................................................................... 16 Gambar 05. Formula JAMU Kolesterol………………………………………………….. 16 Gambar 06. Daun Ungu (Graptophyllum pictum) dan Iler (Coleus scutellarioides) berpotensi sebagai bahan JAMU Hemorrhoid…………………………... 19 Gambar 07. Pengunjung dan aktivitas Rumah Riset JAMU B2P2TOOT……………. 22 Gambar 08. Menteri Pertanian, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kepala Badan LItbangkes meminum JAMU dan memberikan kesan dan pesan di stand pameran B2P2TOOT pada acara Pokjanas TOI di Yogyakarta…………………………………………………………………… 23 Gambar 08. Lantai 4 gedung pascapanen B2P2TOOT……..………………….…….. 23 Gambar 09. Koleksi Museum B2P2TOOT……………………………………………… 25 Gambar 10. Pembukaan International Seminar Forest and Medicinal Plant for Better Human Welfare Pokjanas TOI di IPB Convention Center Bogor…………………………………………………………………………. 27 Gambar 11. Uji kandungan darah hewan coba di laboratorium Biomolekuler…….. 30 Gambar 12. Rumah Pembibitan B2P2TOOT…………………………………………… 31 Gambar 13. Rumah adaptasi dan pelestarian B2P2TOOT…………………………… 32 Gambar 14. Lantai 4 gedung pasca panen…………………………………………….. 35 Gambar 15. Laboratorium experimental dan ruang hewan coba……………………. 36 Gambar 16. Aktivitas Peneliti di laboratorium Instrumen dan laboratorium Galenika……………………………………………………………………… 37 Gambar 17. Peserta Diklat Dokter bacth ke-7 melakukan kerja praktek lapangan di Rumah Riset JAMU B2P2TOOT………………………………………….. 39 Gambar 18. Peserta Diklat apoteker Bacth 1 melakukan kerja praktek lapangan di laboratorium pascapanen………………………………………………….. 39 Gambar 19. Tanaman Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) di Kebun Doplang Karangpandan……………………………………………………………….. 44 Gambar 20. Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari SMK Mitra Mandiri Sidoarjo. 45 Gambar 21. Pameran memperingati HKN ke 48 di Jakarta Expo Center…………… 47 Gambar 22. Tanaman Echinacea purpurea (L.) Moench di kebun produksi Kalisoro B2P2TOOT…………………………………………………………………... 48 Gambar 23. Mahasiswa Poltekes Kemenkes Surakarta Jurusan JAMU melakukan Praktek Kerja Lapangan di B2P2TOOT………………………………….. 53
  • 7. vi Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 DAFTAR TABEL Hal Tabel 1. Hasil Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013………………………………….. 5 Tabel 2. Rencana Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2014…………………………… 13 Tabel 3. Rencana Penelitian B2P2TOOT Tahun 2014………………………….. 15 Tabel 4. Rencana Kerja Tahun 2014……………………………………………… 40 DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1. Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014 B2P2TOOT…………………... 57 Lampiran 2. Publikasi ilmiah bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT…………………………………………………………………. 58 Lampiran 3. Perjanjian Kerjasama B2P2TOOT dengan instansi terkait…………... 60 Lampiran 4. Perbandingan Output dan anggaran tahun 2014 dan rencana tahun 2015 dan 2016 berdasarkan Renja K/L…………………………………. 62
  • 8. 1 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil riset Saintifikasi JAMU (SJ) menunjukkan bahwa JAMU mampu memberikan hasil positif terhadap status kesehatan bagi subyek dengan penyakit degeneratif dan paliatif secara bermakna. Melalui penanganan yang serius JAMU memiliki potensi besar untuk mengatasi permasalahan multiple burden yang dihadapi Indonesia, utamanya kasus penyakit tidak menular yang semakin meningkat seperti kardiovaskular, gangguan pencernaan dan kanker. Dengan berpijak pada budaya dan potensi masing-masing daerah, JAMU sebagai unsur utama dari sistem kesehatan tradisional tradisional dapat menjadi salah satu pilihan terapi kesehatan yang terjangkau. Pengembangan JAMU dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menciptakan pendapatan baru rumah tangga petani melalui budidaya TO. Melalui pengembangan JAMU, kedaulatan bangsa Indonesia juga semakin kuat dengan meningkatkan kemandirian Indonesia terhadap bahan baku obat dari luar negeri. Peran strategis B2P2TOOT adalah sebagai pelaksana amanah Permenkes No 003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis Pelayanan. Pembuktian empiris terkait khasiat dan keamanan JAMU sangat diperlukan, untuk itu litbang TO dan OT memiliki posisi yang penting upayanya dalam integrasi JAMU dalam pelayanan kesehatan (health service system). Dalam program Saintifikasi JAMU, B2P2TOOT berperan: 1. Menyediakan Formula JAMU Saintifik melalui uji berkelanjutan (praklinik, tanaman obat terstandar, simplisia terstandar, dan uji klinik) 2. Menyediakan bahan baku JAMU berkualitas meliputi aspek hulu penyediaan bibit TO berkualitas, TO terstandar, SOP budidaya, SOP panen dan pasca panen untuk Riset Saintifiksi JAMU 3. Menyediakan pelatihan tenaga medis dan paramedis sebagai tenaga profesional pelaksana Saintifikasi JAMU Mengawali tahun 2013 program SJ telah menghasilkan 2 JAMU Saintifik yaitu formula asam urat dan formula hipertensi ringan yang telah diserahkan kepada Menteri Kesehatan RI oleh Komisi Nasional SJ. Selain itu juga diresmikan Rumah Riset JAMU (RRJ), klinik JAMU Tipe A Hortus Medicus B2P2TOOT oleh Menteri Kesehatan RI
  • 9. 2 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Dr. Nafsiah Mboi Sp.A, M.PH. RRJ diharapkan dapat menjadi pioner dalam akselerasi konkrit dari pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan JAMU yang aman, bermutu, berkhasiat yang terjangkau dan merata kepada masyarakat. Gambar 01.Penyerahan Formula JAMU Saintifik (JAMU untuk Hipertensi dan Hiperurisemia) dari Komisi Nasional Saintifikasi JAMU, dr. Soetedjo, Sp. S(K) kepada Menteri Kesehatan RI Dr. Nafsiah Mboi Sp.A, M.PH disaksikan Kepala Badan Litbang Kesehatan Dr.dr. Trihono, MSc pada tanggal 31 Januari 2013 di B2P2TOOT Tawangmangu. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 ini merupakan dokumen rencana kerja jangka pendek pelaksanaan kegiatan satu tahun anggaran. Penyususunan dokumen ini dimaksudkan untuk memberikan acuan perencanaan umum kegiatan tahun 2014, berisikan manajemen penelitian dan pengembangan TO dan OT meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi terhadap manajemen kelitbangan dan kegiatan pendukung lainnya termasuk publikasi, diseminasi dan aplikasi hasil riset. RKT merupakan dokumen direktif dan indikatif yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan termasuk pembelanjaan anggaran berbasis kinerja. B. Landasan dan Referensi Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT tahun 2013 direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi dengan landasan-landasan sebagai berikut. 1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
  • 10. 3 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 2) Undang-Undang No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219); 3) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609); 4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; 5) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/X/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan Terhadap Manusia; 6) Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU Dalam Pelayanan Kesehatan; 7) Peraturan Menteri PANRB No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 9) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional; 10) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1031/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan; 11) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 121/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Medik Herbal 12) Kepmenkes No. 375 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 13) Kepmenkes No. 160 Tahun 2010 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 14) Keputusan Kepala LANRI No. 239 Tahun 2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 15) WHO Traditional Medicine Strategy 2014-2023. C. Tujuan RKT Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan adalah: 1) Terwujudnya perencanaan kinerja sebagai dasar alokasi anggaran berbasis kinerja,
  • 11. 4 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 2) Terumuskannya indikator kinerja dan ditetapkan sesuai dengan informasi kinerja yang akan dicapai, 3) Terselenggaranya kegiatan sesuai target, 4) Terlaksananya pelaporan kinerja dengan baik dalam bentuk Laporan Kinerja Tahunan dan Laporan Akuntabilitas. D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT 2014 sebagai berikut: JUDUL/SAMPUL EDITOR KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan RKT D. Sistematika Penulisan BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2013 A.Capaian Kinerja Tahun 2013 B.Rekomendasi Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2013 BAB III.RENCANA KINERJA TAHUN 2014 A. Indikator Kinerja Kegiatan B. Rencana Kegiatan 2014 C. Rencana Anggaran 2014 D. Gap Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2014 E. Rencana Kerja Tahun 2014 BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2015 BAB V. EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN BAB VI. PENUTUP LAMPIRAN
  • 12. 5 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 BAB II HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2013 A. Capaian Kinerja Tahun 2013 Capaian kinerja B2P2TOOT tahun 2013 rata-rata dapat memenuhi target rencana kegiatan yang telah disusun dan memberikan efisiensi anggaran sekitar 6,29% (toleransi 95% untuk penyerapan anggaran dari total). Tabel 1. Hasil Kinerja B2P2TOOT Tahun 2013 INDIKATOR KELUARAN SUB KEGIATAN PENDUKUNG TARGET CAPAIAN ANGGARAN (X 1.000) Produk ANGGARAN (x 1.000) Produk (%) 1.Indikator I Sub total anggaran: 19.176.366 16.564.355,2 Jumlah Produk/model/p rototipe/formula di bidang TO dan OT -Penelitian di bidang TO dan OT, terdiri dari: 1. Observasi klinik Formula JAMU untuk Asma 2. Standarisasi Brotowali (Tinospora crispa) 3. Studi Klinis Formula JAMU Anemia Defisiensi Besi 4. Uji Praklinik Formula JAMU Urolitiasis 5. Toksisitas Akut Formula JAMU Pelancar ASI pada Tikus Betina Galur Wistar 6. Studi Klinis Formula JAMU Insomnia 7. Studi In-Vitro Aktivitas Kemoprevensi Ramuan JAMU pada sel kanker payudara 8. Uji Praklinik Formula JAMU Infertilitas 9. Uji klinik Fase 1 Ramuan JAMU Nyeri Kepala Tegang Otot 10. Ramuan JAMU sebagai Terapi Alternatif FAM 606.614 93.831 - 131.900 - - 106.613 151.530 - 109.400 117.620 10 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 572.658,9 65.489,7 - 112.438 - - 90.223,3 135.081,8 - 84.474 85.015,2 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 -Dokumen Program dan Anggaran 141.925 2 dokumen 120.774,5 100 -Laporan Kinerja 112.697 3 dokumen 86.564,3 100 -Dokumen Keuangan, 143.710 3 dokumen 140.650,1 100
  • 13. 6 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 INDIKATOR KELUARAN SUB KEGIATAN PENDUKUNG TARGET CAPAIAN ANGGARAN (X 1.000) Produk ANGGARAN (x 1.000) Produk (%) Kekayaan Negara dan Tata Usaha -Gedung/Bangunan Lab 3.378.820 2.347,4 m2 3.128.726,4 Tersedia -Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 230.555 19 unit 224.317,0 100 -Peralatan Fasilitas Laboratorium 1.046.719 22 unit 969.705,9 100 -Peralatan Fasilitas Perkantoran 907.377 27 unit 902.972,3 100 -Tanah 316.770 2.805 m2 263.975,0 Tersedia -Kendaraan operasional 40.420 2 unit 35.851,5 100 -Manajemen kebun 1.287.557 1 dokumen 1.167.117,5 100 - Manajemen Lab 209.235 1 dokumen 183.067,6 100 -Layanan Perkantoran 10.753.967 12 bulan 9.670.946,5 100 2. Indikator II Sub total anggaran: 3.290.433 20 publiksi 3.048.670,3 Jumlah publikasi yang dimuat di media cetak atau elektronik nasional -Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian 840.840 7 dokumen 734.035,4 100 -Dokumen Ilmiah dan Etik 274.110 1 dokumen 238.574,9 100 3. Indikator III Jumlah Laporan Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV Data Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV 28.146.121 6 dokumen 26.916.160,6 100 TOTAL ANGGARAN 50.612.920 47.432.158,5 93,71 Capaian indikator I yaitu produk/model/prototipe/standar/formula di bidang TO dan OT dicapai utamanya melalui penelitian di bidang TO dan OT (Tabel 1). Capaian indikator II yaitu publikasi ilmiah di bidang TO dan OT yang dimuat dalam media cetak dan elektronik nasional dicapai melalui output informasi dokumentasi dan publikasi serta output pendukung lainnya. Capain indikator ini adalah 22 dari target 20 publikasi (Lampiran 2).
  • 14. 7 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Capaian indikator III yaitu 6 data status kesehatan masyarakat hasil riset kesehatan nasional wilayah IV dicapai melalui Riset Kesehatan Dasar 2013. B2P2TOOT bertanggung jawab terhadap wilayah IV meliputi, Provinsi: Jambi, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah. Hasil Riset Kesehatan Dasar secara nasional dinilai berhasil dalam mengungkap pembangunan kesehatan, sehingga telah dijadikan indikator kemajuan pembangunan kesehatan baik nasional maupun lokal atau daerah serta perencanaan pembangunan kesehatan selanjutnya. Gambar 02. Proses pengumpulan data Riset Kesehatan Dasar 2013 dari Korwil IV (B2P2TOOT) di Kabupaten Lingga-Provinsi Riau (A dan B); di Kabupaten Barito Timur - Provinsi Kalimatan Tengah (C). B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2013 Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun 2013, secara umum perlu diperhatikan hal- hal sebagai berikut: 1. Program Saintifikasi JAMU, a. Regulasi terkait implementasi SJ seperti pengadaan bahan baku, standar pelayanan pengobatan tradisional, pelayanan SJ masuk ke dalam BPJS. b. Percepatan dan peningkatan jumlah formula JAMU saintifik c. Penguatan jejaring Saintifikasi JAMU: pembentukan forum komunikasi jejaring SJ, d. Peningkatan Sosialisasi SJ 1) Rintisan wisata JAMU di tiap sentra SJ 2) Promosi: misalnya Warta SJ A B C
  • 15. 8 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 e. Pemantapan bahan baku JAMU 1) Regulasi nasional pengadaan bahan baku 2) Penerbitan SOP budidaya dan panen dan pengelolaan pasca panen TO. 3) Peningkatan peran serta masyarakat sebagai produsen mitra. f. Perlunya dukungan pemerintah daerah bagi percepatan program SJ 1) Peningkatan pendanaan program Saintifikasi JAMU di daerah 2) Advokasi pada stake holder g. Meningkatkan motivasi dan dedikasi dokter yang telah mengikuti pelatihan dokter SJ agar tercipta kemandirian dan percepatan pelaksanakan program SJ. h. Perlunya komitmen yang tinggi dari jajaran pimpinan institusi yang dokternya telah mengikuti pelatihan Saintifikasi JAMU. 1) Memberikan fasilitas di puskesmas/rumah sakit untuk praktek dokter SJ 2) Memberikan fasilitas untuk penyediaan bahan baku JAMU. 2. Manajeman Ilmiah dan Etik. Diperlukan peningkatan kinerja Panitia Pembina Ilmiah (PPI) sebagai motor penggerak kegiatan litbang sehingga fungsi litbang TO dan OT terselenggara secara optimal. a. Perolehan etik penelitian perlu dikoordinir oleh PPI sehingga permasalahan klasik terlambatnya perolehan etik penelitian yang berdampak pada terlambatnya pelaksanaan dan pembuatan laporan penelitian tidak terjadi lagi di tahun-tahun mendatang. Pembahasan protokol penelitian dilakukan pada akhir tahun sebelumnya (T-1) sehingga perolehan etik dan kegiatan litbang dapat dimulai sedini mungkin pada tahun berjalan. b. Koordinasi, monitoring, dan evaluasi secara periodik terhadap kemajuan pelaksanaan kegiatan oleh PPI harus dilakukan tepat waktu secara terjadwal. c. Peningkatan kerjasama dengan lembaga penelitian atau perguruan tinggi dalam pengelolaan litbang sehingga kualitas penelitian meningkat. d. Publikasi dan diseminasi hasil penelitian perlu ditetapkan, ditargetkan dan dijadwalkan oleh PPI. e. Mendorong peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian di Jurnal Nasional terakreditasi dan Jurnal Internasional f. Pengelolaan Jurnal Tumbuhan Obat dan perolehan akreditasi perlu dimonitoring. g. Melaksanakan pertemuan nasional dan internasional untuk membahas isu terkini (burning issue) hasil penelitian maupun kebijakan, berkaitan dengan pengembangan dan pelestarian TO dan JAMU.
  • 16. 9 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 3. Manajeman Keuangan dan Ketatausahan Dengan penyerapan sebesar 97%, diperlukan monitoring dan evaluasi pimpinan sehingga sumberdaya lebih optimal: a. Pengembangan sarana dan prasarana perlu direncanakan dan dipersiapkan lebih matang melalui analisis prioritas kebutuhan disertai data dukung yang akurat. b. Supervisi dan monitoring atasan bagian keuangan lebih diintensifkan sehingga alokasi anggaran/penempatan akun sesuai dengan peruntukkannya. c. Monitoring penyerapan keuangan setiap bulan. d. Memberikan mentoring tentang tata cara pembuatan Surat Pertanggung- Jawaban Keuangan yang benar, sehingga dapat mempercepat penyerapan. e. Koordinasi antara bagian keuangan dengan pelaksana kegiatan lebih diintensifkan sehingga antisipasi kegiatan-kegiatan yang terlambat dilaksanakan dapat dijadwalkan ulang dengan cepat. 4. Manajemen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian a. Perencanaan pengembangan pegawai lebih optimal, seperti pengajuan kenaikan pangkat yang tepat waktu, terjadi keseimbangan distribusi staf dan pembagian tugas. b. Mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. 5. Bagian/seksi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan selalu melakukan self-monitoring dan evaluasi menggunakan dokumen perencanaan kegiatan yang telah ada, sehingga pelaksanaan kegiatan terlaksana secara seimbang dan tidak terkonsentrasi di akhir tahun.
  • 18. 11 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 BAB III RENCANA KINERJA TAHUN 2014 A. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Kegiatan B2P2TOOT tahun 2014 ditujukan untuk mencapai tugas dan fungsi institusi, dengan sasaran strategis meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang TO dan OT. Agar tujuan kegiatan tahunan dapat diukur dengan jelas maka ditetapkan indikator kinerja, yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 (Lampiran 1), yaitu: 1. Sembilan (9) Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, terdiri dari: 2. Dua puluh (20) publikasi ilmiah di bidang tanaman obat dan obat traditional pada media cetak dan elektronik nasional 3. Enam (6) Laporan Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV. Indikator kinerja pertama dicapai melalui kegiatan penelitian dan pengembangan TO dan OT sekaligus mendukung program Saintifikasi JAMU. Untuk meningkatkan pemanfaatan hasil litbang tersebut dilakukan publikasi dan diseminasi serta kegiatan yang berimplikasi pada tercapainya target indikator kinerja ke-2, seperti keikutsertaan pada seminar, publikasi ilmiah melalui prosiding, jurbal serta penerbitan buku atau leaflet tanaman obat. Indikator kinerja ke-3 dicapai melalui Riset Kesehatan Nasional 2014, yaitu Riset Kesehatan berbasis komunitas berskala nasional sampai tingkat kabupaten/kota. B2P2TOOT bertidak sebagai Koordinator Wilayah 4 meliputi: Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. Sasaran dari kegiatan Litbang TOOT adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya jumlah produk/model/prototipe/standar/formula di bidang TOOT 2. Meningkatnya jumlah publikasi ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional 3. Meningkatnya laporan status Kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4.
  • 19. 12 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Gambar 03. Komunikasi Kepala Badan Litbangkes Dr. dr Trihono (jongkok berkacamata) dan Kepala B2P2TOOT Indah Yuning Prapti, M.Kes (berdiri) dengan teknisi kebun B2P2TOOT di KTO Doplang Karangpandan B. RENCANA KEGIATAN 2014 Perencanaan kegiatan dan anggaran tahun 2014 dilakukan sejak awal tahun 2013. Proses dimulai dari pengusulan rencana kegiatan dan anggaran ke unit eselon I (Balitbangkes) melalui E-planning dari Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan. Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran tersebut, disesuaikan dengan Renja K/L hasil trilateral meeting antara Menteri Keuangan, Bappenas dan Kementerian Kesehatan dengan pagu indikatif yang telah disetujui oleh DPR. Dengan demikian kegiatan yang disusun pada akhirnya harus menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Dasar penyusunan RKT tahun 2014 adalah menggunakan pagu indikatif B2P2TOOT (Tabel 2.)
  • 20. 13 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Tabel 2. Rencana Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2014 No Jenis Out RKA-K/L Anggaran Renja K/L Pagu indikatif 1 Layanan Perkantoran 16.850.762.500 16.850.762.500 Esensial perkantoran a Belanja pegawai 6.242.823.000 6.242.823.000 b Tunjangan Kinerja 3.250.175.500 3.250.175.500 c Penyelenggaraan Operasional & Pemeliharaan Perkantoran 4.195.264.000 4.195.264.000 Esensial Laboratorium dan Kebun Iptek TOOT a Laboratorium Litbang TOOT 1.897.500.000 1.897.500.000 b Kebun Tanaman Obat 1.265.000.000 1.265.000.000 2 Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang Tanaman Obat & Obat Tradisonal 7.694.577.000 6.065.365.000 a Litbang TOOT - 548.208.000 b Saintifikasi JAMU 4.694.577.000 2.778.727.000 c Analisis Lanjut Tematik Tanaman Obat 3.000.000.000 2.738.430.000 3 Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran 323.500.000 448.700.000 4 Laporan Kinerja 95.840.000 81.875.000 5 Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan tata usaha 1.026.170.000 749.960.000 a Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha 126.170.000 192.140.000 b PNBP 900.000.000 557.820.000 6 Gedung/Bangunan Laboratorium 2.242.230.000 2.567.933.000 7 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 344.670.000 506.221.000 8 Peralatan Fasilitas Perkantoran 502.350.000 1.316.783.000 9 Peralatan Fasilitas Laboratorium 762.668.950 1.282.000.000 10 Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 474.440.000 2.039.305.000 11 Pengadaan Tanah - 682.175.000 12 Manajemen laboratorium 1.252.500.000 168.500.000 13 Manajemen kebun 2.323.313.000 228.579.000 14 Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian 128.430.000 1.123.830.000 15 Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik 364.030.000 1.386.573.000 16 Kendaraan Bermotor (Ambulan) 455.260.000 - 17 Sarana dan Prasarana Lingkungan Kantor 532.160.000 - 18 Data Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV: TDS dan Food Dietery Survey 11.925.500.000 12.095.739.000 TOTAL PAGU 46.766.241.450 47.594.300.000
  • 21. 14 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Kegiatan B2P2TOOT dikelompokkan dalam Aktivitas Utama dan Generik, dengan kriteria bahwa Aktivitas Utama adalah mencakup fungsi-fungsi di luar fungsi kesekretariatan dan komposisi anggaran minimal 55% dari total, dan Aktivitas Generik adalah fungsi kesekretariatan dan kompisisi anggaran maksimal 45% dari total. A. Aktivitas Utama Aktivitas Utama merupakan aktivitas litbang TOOT yang mendukung langsung terhadap pencapaian indikator kinerja kegiatan. Aktivitas tersebut meliputi: litbang TOOT, pelayanan iptek, mentoring dan nurturing ilmiah dan etik, manajemen laboratorium dan kebun serta diseminasi iptek TOOT yang tertuang dalam dokumen RKA-KL 2014 sebagai output, yaitu: 1) Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang TO dan OT Sinkronisasi antara output IKK dengan RKAKL menuntut dirubahnya nomenklatur output RKAKL yang telah diakomodasi badan litbangkes sejak tahun 2013. Output RKAKL Penelitian dan pengembangan TO dan OT diubah menjadi Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang TO dan OT. Nomenklatur tersebut mengindikasikan jenis output yang akan dihasilkan melalui litbang TO dan OT, yaitu berupa produk, model, prototipe, standar dan formula di bidang TO dan OT. Dengan anggaran Rp 5.987.491.000,- B2P2TOOT tahun 2014 menyelenggakan serangkaian penelitian di standarisasi TO, penelitian pra-klinik dan penelitian klinik. Selain itu dilakukan pula penelitian lanjutan riset nasional tumbuhan obat dan jamu (RISTOJA).
  • 22. 15 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Tabel 3. Rencana Penelitian B2P2TOOT TA 2014 No Topik Penelitian Anggaran A. Standarisasi TO 1. Standarisasi Mutu Produksi Meniran, Pegagan, Tempuyung 250.620.000 2. Standarisasi Mutu Simplisia Meniran ,Pegagan, Tempuyung 291.988.000 B. Riset Praklinik 1. Formula JAMU untuk Kemoprevensi Ramuan JAMU pada Kanker Payudara 146.150.000 2. Uji Khasiat dan Keamanan Formula JAMU hiperglikemik 126.640.000 3. Formula JAMU Hiperkolesterolmia 109.392.000 4. Formula Pestisida Nabati 56.156.000 C. Riset Uji Klinik 1. Studi Klinis Ramuan JAMU Hiperglikemia 135.800.000 2. Observasi Klinis Ramuan JAMU Hiperkolestrolemia 1.436.345.000 3. Studi Klinis Formula JAMU Penurun Tekanan Darah 166.925.000 4. Uji Klinis RCT Multi Center Formula JAMU Dispepsia 399.804.000 5. Formula JAMU Osteoartritis dibandingkan dengan Obat Standar Piroxicam 429.205.000 6. Formula JAMU Untuk Hemoroid Dibandingkan Dengan Obat Standar. 429.160.000 D. Produk Data 1. Studi Kesetaraan Kandungan Kimia Formula JAMU Jejaring SJ 280.140.000 2. Ristoja Analisis Lanjut Tahap II: Identifikasi, Analisis Chemical Profiling dan DNA Fingerprinting 2.787.180.000 E. Prototipe 1. Persediaan JAMU Hiperuisemia 233.986.000 TOTAL ANGGARAN PENELITIAN DI BIDANG TO DAN OT 5.987.491.000 F. Riset Nasional Status Kesehatan Wilayah IV 12.095.739.000 TOTAL ANGGARAN PENELITIAN 18.083.230.000 a) Riset Standarisasi TO Produksi berbasis pada ketersediaan tanaman di alam tidak akan menjamin kontinuitas suplainya. Untuk itu pendekatan produksi melalui intervensi teknologi budidaya harus dilakukan. Hasil standarisasi meniran (Phylanthus niruri L.), pegagan (Centella asiatica Urb.) dan tempuyung (Sonchus arvensis L.) memerlukan kajian lanjut atas kestabilan produktivitas yang meliputi hasil biomasa dan kandungan senyawa aktif. Dari penelitian ini akan diperoleh model SOP budidaya dan panen P. niruri L.,C. asiatica Urb. dan S. arvensis L (Gambar 3)
  • 23. 16 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Gambar 04 . A: Phylanthus niruri L.,B: Centella asiatica Urb.,C: Sonchus arvensis L. Selain SOP budidaya dilakukan pula penelitian untuk mendukung SOP pascapanen tanaman obat tersebut sehingga diperoleh bahan JAMU (simplisia) siap pakai yang terstandar. Parameter kualitas simplisia yang ditetapkan meliputi parameter farmakognostik, parameter fitokimia dan parameter mikrobiologi. b) Riset Formula JAMU Saintifik Riset praklinik JAMU diperlukan sebagai tahap awal untuk mengetahui khasiat dan keamanan formula JAMU yang dikembangkan. Riset praklinik B2P2TOOT tahun 2014 bertujuan untuk mendapatkan formula JAMU untuk: Kanker Payudara, Hiperglikemik, Hiperkolesterolemia, Osteoartritis, Pelancar ASI, Urolitiasis, Anxietas, Vertigo dan Fertilitas. a. Uji Praklinik 1). Kemoprevensi Ramuan JAMU Pada Kanker Payudara Diantara penyakit kanker yang lain, kanker payudara menjadi kasus terbanyak (16,85%) di Indonesia (Kementerian Kesehatan, 2013). Salah satu terapi kanker yang sedang dikembangkan saat ini adalah kombinasi senyawa kemoterapi dengan agen kemopreventif (agent yang dapat menghambat perkembangan sel kanker, menekan pertumbuhan sel abnormal menjadi kanker, dan membalikkan tahapan proses karsinogenesis). Beberapa tumbuhan dengan target molekuler spesifik dapat dikombinasikan untuk mengoptimalkan terapi kanker, terutama untuk kanker dengan stadium lanjut. Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi/khasiat formula JAMU sebagai agen kemopreventif dan keamanannya melalui toksisitas akut dan uji khasiat in vivo pada mencit yang diimplant sel 4T1. A B C
  • 24. 17 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 2). Formula JAMU Hiperglikemik Tahun 2000, jumlah penderita hiperglikemik/diabetes mellitus (DM) di Indonesia telah menempati urutan ke-4 tertinggi dan satu dari 20 kematian disebabkan oleh DM (WHO, 2006). Pare dan brotowali merupakan tanaman obat telah dikenal dapat membatu mengobati DM. Uji preklinik masing-masing tanaman telah dilakukan akan tetapi informasi mengenai aktivitas dan toksisitas dalam bentuk formula (kombinasi) belum tersedia. Diperlukan penelitian untuk mengetahui aktivitas dan toksisitas formula JAMU hiperglikemik menggunakan hewan uji tikus putih jantan galur Wistar. 3). Formula JAMU Hiperkolesterolemia Hiperkolesterolemia (kolesterol dalam darah melebihi kadar normal) dapat merusak dinding pembuluh darah dan dapat memicu timbulnya berbagai penyakit baik penyakit jantung koroner (PJK) oleh proses aterosklerosis atau kerusakan otak (stroke). Kematian mendadak akibat serangan jantung 40%- nya disebabkan oleh hiperkolesterolemia. Di Indonesia, terdapat 36 juta (18%) penduduk yang menderita hiperkolesterolemia. Pada penelitian ini akan dilakukan uji khasiat dan keamanan ramuan JAMU sebagai anti kolesterol, yang selanjutnya dapat memberikan alternative dalam pengobatan dan pencegahan hiperkolesterolemia. 4). Formula Nabati untuk Pestisida Bahan baku JAMU terstandar harus memenuhi standar kualitas diantaranya bebas bahan pencemar yang berbahaya seperti pestisida kimia. Dengan dikembangannya formula pestisida nabati diharapkan dapat digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman yang ramah lingkungan dan tidak mencemari bahan JAMU yang dihasilkan. b. Uji Klinik Riset klinik yang dilakukan di klinik SJ Hortus Medicus,menggunakan metode pre-post sebagai tindak lanjut riset praklinik formula JAMU. Hasil dari riset klinik tersebut menjadi dasar untuk riset klinik multi centre dengan metode Randomized Control Trial (RCT) . 1). Studi Pre Post Formula JAMU Hiperglikemia Penderita Diabetes Mellitus di Indonesia meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir karena pada tahun 2000 ada 8,4 juta penderita dan meningkat jadi 21,3 juta orang tahun 2010. Secara empiris dan berbagai bukti ilmiah
  • 25. 18 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 menunjukkan bahwa tanaman obat dapat membantu mengatasi penyakit tersebut, namun pembuktian melalui uji klinik belum dilakukan. 2). Studi Pre Post Formula JAMU Hiperkolesterolemia Dalam penelitian ini akan dikembangkan formula JAMU yang berkhasiat dan aman untuk menurunkan kadar kholesterol dalam darah sehingga dapat digunakan di pelayanan kesehatan formal. Gambar 05. Formula JAMU Kolesterol yang digunakan di Rumah Riset JAMU 3). Studi Studi Pre Post Formula JAMU Penurun Tekanan Darah Formula JAMU dari Rumah Riset JAMU untuk hipertensi ringan telah ditetapkan sebagai JAMU Saintifik oleh Komnas SJ. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian lebih lanjut khasiat formula JAMU tersebut dalam berbagai bentuk sediaan (rebusan, kapsul serbuk dan kapsul ekstrak). Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bentuk sediaan formula JAMU yang paling adekuat menurunkan tekanan darah dibandingkan menggunakan golden standart obat modern. 4). Studi RCT Formula Ramuan JAMU Dispepsia Sekitar 30-40% masyarakat Indonesia mengalami gangguan lambung (Riset Kesehatan Dasar, 2010), bahkan suatu survei pada satu kelompok orang menunjukkan 66% responden menderita dyspepsia dari berbagai sebab. Tanaman obat seperti kunyit dan Cinnamomumburmanii (kayumanis) mempunyai efek anti radang lambung. Pada penelitian ini akan dibandingkan
  • 26. 19 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 efek analgetik dyspepsia ramuan JAMU dengan obat standar dan kemampuan dalam mengurangi intensitas nyeri lambung dan frekuensi serangan dispepsia melalui Uji Klinis RCT. 5). Studi RCT Formula JAMU Osteoartritis Baik secara empiris maupun uji praklinik berbagai tanaman obat yang memiliki khasiat meringankan gejala osteoarthritis. Penelitian ini diharapkan menghasilkan formula yang terbukti aman dan berkhasiat mengurangi gejala klinis osteoarthritis. 6). Studi RCT Formula JAMU Hemoroid Hemoroid merupakan penyakit yang sering ditemui di masyarakat. Dengan tingkat kekambuhan yang tinggi menyebabkan tingginya biaya pengobatan hemoroid. Banyak tanaman obat yang berpotensi sebagai anti hemoroid. Gambar 06. A) Daun Ungu (Graptophyllum pictum) dan B) Iler (Coleus scutellarioides) berpotensi sebagai bahan JAMU Hemorrhoid c. Produk Data 1). Studi Kesetaraan Kandungan Kimia Formula JAMU Jejaring SJ Terdapat 80 simplisia yang digunakan dalam pelayanan berbasis penelitian di Rumah Riset JAMU Hortus Medicus. Lebih dari 15 formula JAMU telah melalui penelitian tahap preklinis (uji khasiat dan keamanan) dan observasi klinis (pre-post test), 4 ramuan diantaranya telah sampai pada uji klinis RCT BA
  • 27. 20 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 (Randomized Controlled Trial) terhadap subjek penelitian yang melibatkan dokter jejaring Santifikasi JAMU. Terdapat 2 fomula yang telah memperoleh sertifikat sebagai “JAMU Tersaintifik” karena terbukti berkhasiat mengatasi penyakit tekanan darah tinggi dan menurunkan kadar asam urat hingga ke level normal dan setara dengan obat standar (obat konvensional), mengurangi keluhan/gejala klinisnya, tidak mengganggu fungsi hati dan ginjal serta meningkatkan skor kualitas hidup (SF-36). Penelitian formula JAMU yang telah dilakukan B2P2TOOT adalah menggunakan bentuk sediaan simplisia rebusan. Beberapa subjek penelitian beranggapan bahwa sediaan tersebut kurang praktis dan merepotkan terutama bagi subjek yang punya kesibukan diluar rumah, disamping itu rasa dan bau rebusan tidak enak menjadi penyebab kurangnya kepatuhan mengkonsumsi JAMU. Oleh karena itu diperlukan alternatif bentuk sediaan yang setara dengan sediaan simplisia yang direbus. Melalui penelitian ini akan diuji kesetaraan profil kromatografi, profil FT-IR dan kandungan kimia senyawa penanda dalam sediaan formula JAMU yang direbus dengan ekstrak formula JAMU. Dengan data dasar tersebut akan dikembangkan bentuk sediaan formula JAMU yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya. 2). Analisis Lanjut Tahap II: Identifikasi, Analisis Chemical Profiling dan DNA Fingerprinting Penelitian Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat di Indonesia Berbasis Komunitas (selanjutnya disebut Ristoja/Riset Tumbuhan Obat dan JAMU) telah dilakukan pada 209 etnis di 26 provinsi di Indonesia pada tahun 2012. Tujuan umum penelitian Ristoja adalah tersedianya database pengetahuan etnomedisin, ramuan obat tradisional (OT) dan tumbuhan obat (TO) di Indonesia. Salah satu hasil penelitian Ristoja yaitu data tumbuhan yang digunakan dalam ramuan sebanyak 19.819 TO yang masih merupakan nama lokal, 15.332 diantaranya sudah dapat diidentifikasi, yang terdiri atas 1.819 TO sudah teridentifikasi sampai tingkat spesies. Selain nama ilmiah dari spesies tumbuhan obat diperlukan pula informasi chemicalprofiling dan DNA fingerprinting-barcoding untuk mendukung tersedianya database tumbuhan obat dan pemanfaatannya.
  • 28. 21 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis spektrofotometri IR, Gas Chromatography-Mass Spectrometry(GC-MS) dan High-Performance Thin- layer Chromatography (HPTLC) untuk chemical fingerprinting/profiling. Sebagai penanda molekuler teknik Inter-Simple Sequence Repeats (ISSRs) digunakan untuk mendeteksi keragaman genetik dan analisis DNA fingerprinting, serta analisis Internal Transcribed Spacer (ITS), gen matK dan gen rbcL digunakan untuk barcoding DNA d. Prototipe: Sediaan JAMU Hiperurisemia. Pada penelitian ini akan dikembangkan sediaan JAMU untuk hiperurisemia dalam bentuk tablet dan kapsul yang menggunakan ekstrak JAMU. Perubahan bentuk sediaan JAMU dari sediaan rebusan ke bentuk ekstrak memerlukan uji pra klinik khasiat dan keamanan. Data yang diperoleh dapat memberi kepastian informasi bahwa bentuk sediaan yang baru memiliki keamanan dan potensi yang sama dengan bentuk sediaan sebelumnya. 2) Data Status Kesehatan Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV: Survey Konsumsi Makanan Individu Studi diet total (SDT) dan survei konsumsi makanan individu (SKMI/food consumption survey) merupakan aktivitas-aktivitas untuk memahami kaitan antara konsumsi pangan dan makanan dengan kesehatan. SDT merupakan studi yang akan menggali informasi mengenai kecukupan zat gizi yang dikonsumsi individu berdasarkan kelompok umur dan individu dalam kondisi khusus; jenis-jenis dan besar kandungan cemaran dalam makanan (kimia, logam berat, biologis, mikotoksin, dll). SKMI dilakukan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara lebih khusus tujuan pelaksanaan survei ini antara lain adalah untuk a) Menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, b) Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan individu, c) Menentukan pedoman kecukupan makanan dan program pengadaan makanan, d) Sebagai dasar perencanaan dan program pengembangan gizi, e) Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat, f) Menentukan perundang-undangan bidang pangan dan gizi. SDT dan SKMI Wilayah IV adalah 1 aktivitas litbang yang dikelola B2P2TOOT di Jambi, Kepri, Kalteng, Kaltim, Sulbar, dan Sulteng.
  • 29. 22 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 3) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha khususnya komponen PNBP Setiap anggaran kementerian negara/lembaga pada dasarnya mempunyai PNBP yang bersifat umum tidak berasal dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. PNBP B2P2TOOT yang bersifat umum bersumber dari: - Sewa Gedang Diklat - Sewa Aula - Sewa Kantin Sedangkan PNBP yang bersifat fungsional yaitu penerimaan yang berasal dari hasil pungutan atas jasa yang diberikan sehubungan dengan tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat. PNBP B2P2TOOT yang bersifat fungsional bersumber dari: - Rumah Riset JAMU - Wisata Iptek TOOT - Pascapanen Gambar 07. Rumah Riset JAMU B2P2TOOT telah mendapatkan ISO 9001:2008 dengan rata-rata pasien yang ditangani sebanyak 200 pasien/hari.
  • 30. 23 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 4) Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi Sosialisasi dan diseminasi dapat dilakukan dengan berbagai cara: melalui forum- forum ilmiah (workshop/seminar/simposium), pameran, media penyuluhan, penerangan kepada tamu pengunjung (wisata limiah litbang TO-OT) maupun berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi litbang (buku ilmiah, buku semi populer, brosur, poster dan pedoman teknis). Selain memberikan informasi tentang IPTEK di bidang tanaman obat dan obat tradisonal, sosialisasi dan publikasi juga dapat menjadi menstimulus kemajuan dan pengembangan penelitian. Gambar 08. Menteri Pertanian, Suswono dan Sultan Hamengkubuwana X, Gubernur DIY didampingi oleh Kepala Badan Litbang Kesehatan, Dr. dr. Trihono, M. Sc, meminum JAMU B2P2TOOT dan memberikan kesan pesan di stand pameran POKJANAS TOI pada Pekan Flori Flora Kementerian Kehutanan di Yogyakarta pada tanggal 1-8 Oktober 2013.
  • 31. 24 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Dokumentasi dan publikasi hasil litbang tahun 2014 direncanakan berupa: a. Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi JAMU (Jilid 5), merupakan pedoman teknis bagi para dokter Saintifikasi JAMU, yang berisi monograph TO botani, ekologi dan penyebaran, teknik budidaya dan pedoman pemanfaatannya meliputi bagian tanaman yang digunakan, keamanan, manfaat atau khasiat dan efek samping. b. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia (2 kali terbit dalam satu tahun) c. Buku ilmiah TO dan OT, Stevia rebaudiana, Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat, Buku Pedoman Wisata Ilmiah. d. Diseminasi dalam seminar, lokakarya, dan simposium e. Makalah ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional dan atau internasional. Pelayanan informasi dan diseminasi hasil litbang dilakukan selain untuk memberikan informasi kepada masyarakat juga dimaksudkan untuk memajukan penelitian TO dan OT itu sendiri, melalui masukan dan umpan balik mengenai informasi tersebut. Di sisi lain, perlu terus dikembangkan peran perpustakaan sebagai media publikasi dan sumber data. Pengadaan buku-buku terbitan dalam dan luar negeri diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peneliti di B2P2TOOT dan masyarakat luas serta semua pihak yang berkepentingan. Wisata Kesehatan JAMU Peningkatan fasilitas wisata ilmiah diharapkan dapat meningkatkan promosi dan diseminasi hasil litbang TO-OT kepada masyarakat luas. Pengembangan sarana dan prasarana wisata ilmiah meliputi: a. Sinema fitomedika, media audiovisual sebagai eduksi interaktif tentang TO dan pengobatan tradisional. b. Etalase TO dan kebun semi produksi, merupakan wahana pembelajaran dan peningkatan pengetahuan peserta wisata ilmiah yang konkret. c. Kebun produksi di Karangpandan dan Kalisoro, sebagai model pembudidayaan TO yang menghendaki pertumbuhan optimal di dataran menengah (± 600 m dpl) dan dataran tinggi (± 1.200 m dpl) d. Aromatic Garden dan Sub-tropic Garden di Tlogodlingo, selain dikelola untuk kultivasi TO dataran tinggi juga sebagai tempat koleksi tanaman sub-tropic e. Laboratorium Pasca Panen, sebagai media pengenalan manajemen dan pengelolaan teknis hasil panen TO f. Museum JAMU, merupakan rintisan Istana JAMU sebagai sarana pembelajaran nonformal yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan karsa untuk
  • 32. 25 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 melestarikan JAMU bagi generasi penerus. Museum ini masih membutuhkan banyak tambahan koleksi untuk mewujudkan profil museum yang ideal dan informatif. g. Rumah Riset JAMU (RRJ), merupakan centre rujukan uji klinik bernuansa taman sekaligus pelayanan JAMU sebagai upaya tetirah sambul berobat yang dapat menjadi objek wisata husada. Gambar 09. A. Koleksi peralatan JAMU kuno B. Koleksi naskah kuno, menyimpan ramuan JAMU kekayaan leluhur. Jejaring Kerjasama Di tahun 2013 telah dilakukan 11 penandatanganan PKS antara B2P2TOOT dengan berbagai lembaga pemerintah, PMI dan perguruan tinggi (Lampiran 3) dan akan terus ditingkatkan di tahun 2014. A B
  • 33. 26 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Dengan perkembangan program SJ yang direspon sangat baik dan cepat, perlu memperluas dan intensifikasi jaringan kerjasama dengan berbagai stakeholders terkait di tingkat nasional, antara lain: a. Saintifikasi JAMU (SJ) Program SJ dengan kegiatan utama penelitian berbasis pelayanan dengan dukungan kegiatan pelatihan dokter Saintifikasi JAMU 50 jam, pelatihan Apoteker 50 jam. Hingga akhir tahun tahun 2013 telah diluluskan 255 dokter SJ, sedangkan apoteker SJ berjumlah 46 orang. Di tahun 2014 akan dilakukan 2 batch pelatihan dokter SJ dan 1 batch pelatihan apoteker SJ. b. Pokjanas TOI Kelompok Keja Tumbuhan Obat Indonesia (POKJANAS TOI) merupakan organisasi yang beranggotakan institusi litbang yang terkait dengan kegiatan penggalian, pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan tumbuhan obat. Anggota POKJANAS TOI terdiri atas institusi penelitian dan pengembangan dari Kementerian dan Non Kementerian, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Swasta, Gabungan Perusahaan JAMU dan pihak-pihak lain yang terkait. Peran B2P2TOOT secara ex-officio sebagai Sekretariat Jenderal PokjanasTOI secara efektif meningkatkan kinerja POKJA dalam penyusunan kebijakan pengembangan SJ di lain sektor dan diseminasi hasil riset di bidang TO dan OT. Kegiatan penting yang telah dicapai adalah: a. Konsep Bulog JAMU untuk mewujudkan Kemandirian bahan JAMU. b. Sosialisasi Kesepakatan/Rekomendasi Tawangmangu yang dihasilkan dari workshop material transfer agreement (MTA). c. Usulan penerbitan buku-buku review tanaman obat yang telah di-review oleh para pakar pada seminar-seminar Pokjanas TOI. d. Upaya Pokjanas TOI agar menjadi organisasi berbadan hukum. e. Konsep Restrukturisasi Tim Pembina Pokjanas TOI. Pada tahun 2014 pertemuan ilmiah yang diagendakan adalah: a. Seminar Internasional Pokjanas TOI ke-46 dengan tanaman tema Equisetum debile dan Litsea cubeba yang akan diselenggarakan di Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Tawangmangu pada bulan Juni. b. Seminar nasional Pokjanas TOI ke-47 dengan tanaman tema Eurycoma longifolia dan Hibiscus sabdarifa yang direncanakan akan berlokasi di Universitas Mulawarman, Samarinda pada bulan November 2014.
  • 34. 27 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Gambar 10. Pembukaan International Seminar Forest and Medicinal Plant for Better Human Welfare kerjasama antara B2P2TOOT selaku Sekjen POKJANAS TOI dan Balitbang Kehutanan di IPB Convention Center Bogor pada tanggal 10-12 September 2013. c. Kerjasama Luar Negeri Kerjasama tingkat internasional yang telah dan terus dikembangkan antara lain: 1) ASEAN Task Force on Traditional Medicine (ATFTM) 2) Nippon Foundation 3) WHO: JAMUnet dan World Health Organization Collaborating Centre (WHOCC) 4) Globin Med 5) Manajemen Laboratorium 1). Kaji Ulang Sistem Manajemen Mutu (SSM) Tahun 2013 telah dilakukan akreditasi Lab Klinik RRJ, untuk itu di tahun 2014 dilakukan Kaji ulang SSM ISO 9001:2008, melalui pembahasan temuan audit mutu internal dan tindak lanjut perbaikan yang efektif dan efisien. Audit internal diagendakan 2 kali setahun. Selain itu dilakukan pula surveillance oleh lembaga sertifikasi untuk mengukur pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008, yang sebelumnya diperlukan pendampingan dari konsultan agar implementasi SSM tetap terjaga dengan baik.
  • 35. 28 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 2). Persiapan Sertifikasi ISO 17025:2008 Sebagai lembaga riset yang menjadi rujukan pengembangan iptek TO dan OT, akreditasi laboratorium merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi. Untuk itu di tahun 2014 pengelolaan manajemen laboratorium mengagendakan penyusunan dokumen ISO 17025:2008 untuk laboratorium pengujian. Beberapa pengujian telah dilakukan secara rutin untuk keperluan penelitian maupun kontrol kualitas bahan baku JAMU. Agar diperoleh hasil yang akurat diperlukan satu sistem manajemen mutu laboratorium. Sertivikasi ISO 17025 sebagai lab. pengujian yang akan diajukan antara lain: a) Pengujian kadar kurkuminoid pada simplisia temulawak dan kunyit b) Pengujian kadar andrografolid pada simplisia sambiloto c) Pengujian angka JAMU dan angka lempeng total pada simplisia d) Pengujian viabilitas benih e) Pengujian toksisitas akut dengan hewan coba f) Pengujian susut pengeringan, kadar abu simplisia, dan kadar sari tanaman obat 3). Tata kelola bahan baku JAMU Keberhasilan program Saintifikasi JAMU membutuhkan dukungan sistem pengelolaan bahan baku JAMU yang solid, sehingga semua kebutuhan dapat terpenuhi tepat waktu dan jumlah serta mutu yang terjamin. Untuk itu diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia maupun sarana prasarana. Peningkatan ketrampilan, pengetahuan dan wawasan SDM di tahun 2014 dicapai melalui bimbingan teknis serta melakukan studi banding ke Balai Besar Litbang Pasca Panen, Kementan. Sedangkan peningkatan sarana untuk pemantapkan sistem penyediaan bahan baku JAMU akan diadakan software sistem stock opname pergudangan. Software tersebut diharapkan dapat meningkatkan manajeman pengelolaan bahan baku sehingga terwujud keseimbangan supply and demand dari unit pengelola bahan baku divisi pascapanen dengan Rumah Riset JAMU dan stake holder Saintifikasi JAMU lainnya. 4). Kegiatan Laboratorium Selain peningkatan manajemen lab. dilakukan pula penyelenggaraan kegiatan laboratorium berupa: a) Laboratorium Pascapanen, yaitu penanganan hasil panen TO meliputi sortasi basah, pencucian, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering, pengemasan dan penyimpanan serta pengelolaan stok/gudang simplisia
  • 36. 29 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 b) Laboratorium Sistematika Tumbuhan, melaksanakan kegiatan identifikasi tumbuhan obat, baik dari morfologi maupun pencandraan berdasarkan marka-marka molekuler. c) Laboratorium Galenika, melakukan kegiatan penyerbukan simplisia, ekstraksi dengan berbagai metode (maserasi, infundasi, sokhletasi, perkolasi) yang dipilih berdasarkan sifat fisik dan kimia kandungan senyawanya serta destilasi minyak atsiri. d) Laboratorium Fitokimia, melakukan kegiatan skrining golongan kandungan kimia ekstrak maupun bahan segar dengan metode spot test dan kromatografi lapis tipis. e) Laboratorium Biologi Molekuler dan Kultur Jaringan, melakukan kegiatan identifikasi dan karakterisasi TO secara genetik, penemuan dan atau pembuktian khasiat secara in-vitro serta penelusuran mekanisme aksinya.Laboratorium Kultur Jaringan melakukan kegiatandalam pengembangan metode perbanyakan bibit sertaisolasi metabolit sekunder melalui kultur kalus. Penyediaan bibit dikhususkan bagi TO yang langka selain sebagai wujud pelestarian TO juga sebagai penerapan teknologi propagasi in vitro tanaman sehingga tercipta tanaman dengan sifat yang unggul. f) Laboratorium Formulasi, melakukan pengembangan sediaan JAMU sehingga dimanfaatkan dengan lebih mudah, efektif dan praktis g) Laboratorium Instrumen, melakukan kontrol kualitas bahan baku JAMU melalui identifikasi kualitas dan kuantitas senyawa kimia, pengembangan metode isolasi dan penetapan kadar senyawa aktif. Selain itu juga memberikan pelayanan analisis fiokimia kualitatif dan kuantitatif untuk kegiatan litbang TO-OT. h) Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, selain melakukan identifikasi hama dan penyakit tanaman juga melakukan pengembangan metoda dan agen pengendalian hama dan penyakit tanaman seperti pengembangan pestisida nabati. i) Laboratorium Mikrobiologi,melakukan kegiatan: kontrol kualitas bahan baku JAMU (uji cemaran mikroba),identifikasi mikroba dan uji aktivitas antimikroba ekstrak TO, pengembangan pemanfaatan mikrobia endofit TO j) Laboratorium Hewan Coba (animal laboratory) melakukan breeding, perawatan hewan coba dan penyedia hewan coba untuk uji pra klinik
  • 37. 30 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Gambar 11. Uji kandungan Darah hewan coba untuk mendukung penelitian pra klinik di Laboratorium Biomolekuler k) Laboratorium Rumah Riset JAMU, melakukan penelitian berbasis pelayanan kesehatan berdasarkan kaidah ilmiah dan etik untuk memperoleh evidence based sehingga JAMU dapat dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan. 6) Manajemen Kebun Tanaman Obat (KTO) Kegiatan ini berupa (1) pengelolaan kebun koleksi (etalase TO, subtropic garden dan aromatic garden), (2) pengelolaan kebun produksi di Kalisoro, Karangpandan (Tohkuning dan Doplang) dan Tlogodlingo, (3) Optimalisasi lahan Doplang dan Ngembel, (4) pengelolaan dan pengembangan KTO Citeureup. Rencana Kerja peningkatan pengelolaan KTO tahun 2014, adalah: 1) Tata Kelola Manajeman Kebun, melalui peningkatan sarana dan prasarana 2) Pelestarian plasma nutfah tumbuhan obat Indonesia melalui ekplorasi tumbuhan obat Indonesia ke kawasan hutan lindung Pananggungan, Kebun Raya Sigogor, Gunung Bromo pulau Weh Banda Aceh. Pulau Weh merupakan pulau terluar Indonesia bagian barat yang terpencil sehingga memungkinkan didapatkan plasma nutfah yang belum banyak digali. 3) Pembinaan Petani Pembinaan pada petani tanaman obat ditujukan untuk mewujudkan swasembada budidaya bahan baku JAMU untuk mendukung program Saintifikasi JAMU.
  • 38. 31 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Manajemen KTO ditunjang oleh empat (4) divisi, meliputi: 1) Divisi Benih dan Pembibitan, menangani segala aspek perbenihan, antara lain: inventarisasi, koleksi, sortasi, pengujian (viabilitas), storage, pengadaan benih dan bibit hingga pemeliharaan bibit. Gambar 12. Rumah pembibitan B2P2TOOT 2) Divisi Budidaya, menangani budidaya TO berdasarkan pedoman yang telah dikembangkan dan ditetapkan sehingga memenuhi standar Good Agricultural Practices serta hasil panen memenuhi standar Good Collecting Practices 3) Divisi Koleksi, melingkupi kegiatan inventarisasi, peremajaan tanaman koleksi, pengamatan dan pendataan pertumbuhan, pencatatan data iklim, serta pembuatan dan pembaharuan katalog tanaman koleksi. 4) Divisi Adaptasi dan Pelestarian, mengelola adaptasi TO hasil eksplorasi, adaptasi TO tertentu, pendataan pertumbuhan dan hasil pengelolaan/pemeliharaan serta pelestarian plasma nutfah TO dengan kategori “langka” dan terancam punah (endangered plants).
  • 39. 32 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Gambar 13. Rumah adaptasi dan pelestarian B2P2TOOT 7) Manajemen Bidang Ilmiah dan Etik Sebagai lembaga riset manajemen ilmiah dan etik memiliki peranan yang sangat penting. Tugas ini diemban Panitia Pembina Ilmiah (PPI). Selain pengelolaan sekretariat, PPI juga bertanggung jawab melakukan monitoring seluruh penelitian dari penyusunan protokol hingga laporan yang dilakukan oleh peneliti B2P2TOOT. Untuk menjamin kualitas hasil penelitian maka dilakukan pembinaan penyusunan protokol, monitoring pelaksanaan penelitian, pengembangan iptek TOOT dengan mengundang berbagai pakar yang kompeten di bidangnya. Dalam menindaklanjuti hasil riset nasional tumbuhan obat dan JAMU (RISTOJA) dan persipan RISTOJA lanjutan 2015, di tahun 2014 memiliki sekuen agenda: a. Pertemuan paparan hasil Ristoja tahun 2012, yaitu sebagai media evaluasi kendala dan kelemahan serta antisipasi pemecahan masalah. Hasil pembahasan tersebut selanjutnya digunakan untuk melengkapi ruang lingkup dalam penyusunan proposal RISTOJA tahun 2015. b. Pertemuan pembahasan dan finalisasi proposal termasuk instrumen dan pedoman RISTOJA tahun 2015. c. Pertemuan teknik dengan stakeholder/Lemlit Perguruan Tinggi daerah untuk menentukan titik pengamatan dan penyusunan RAB RISTOJA 2015.
  • 40. 33 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 8) Sub Output: Essensial Laboratorium dan Kebun TO Dalam menjalankan tugas dan fungsinya B2P2TOOT mengelola laboratorium dan kebun etalase tanaman obat, kebun semi produksi, kebun koleksi, kebun induk dan pelestarian tanaman obat). Dibutuhkan pembiayaan rutin agar penyelenggaraan pengelolaan dengan baik dan berfungsi secara maksimal. B. Aktivitas Generik Aktivitas dukungan manajemen organisasi terhadap aktivitas utama. 1) Layanan Perkantoran: gaji, tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan kegiatan operasional yang mutlak diperlukan untuk menunjang untuk mendukung tugas dan fungsi B2P2TOOT dalam menjalankan visi dan misinya. Saat ini ada sebanyak 81 PNS dan 8 CPNS. 2) Dokumen Perencanaan dan Anggaran Rencana kegiatan dan penganggaran perlu disusun dengan fokus dan terarah. Kegiatan yang akan disusun merupakan perbaikan dan antisipatif dari kekurangan dan kendala tahun sebelumnya serta akomodatif tahun ke depan. Rapat kerja pegawai merupakan sarana yang ideal untuk mendapatkan informasi lengkap dari setiap lini kegiatan, baik kendala yang diditemui pada pelaksanaan kegiatan (t-1 dan t) yang dapat menjadi masukan untuk kegiatan yang perlu dilaksanakan di t+1. Hasil dari rapat kerja pegawai ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam penyusunan Rencana kegiatan tahunan maupun lima tahunan B2P2TOOT. Keikutsertaan dalam forum koordinasi dengan pusat merupakan sarana untuk bertukarpikiran dan berkonsultasi untuk penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran, yaitu: Baseline, Renja K/L, RKA K/L dan RKT. 3) Laporan Kinerja Tujuan Monitoring untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta antisipasinya/upaya pemecahannya.Tidak kalah pentingnya monitoring untuk menilai keberhasilan kegiatan juga perlu dilakukan evaluasi dengan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar. Evaluasi dapat dilakukan dengan menilai hasil yang diperoleh selama kegiatan pemantauan berlangsung. Monitoring dan Evaluasi (monev) disampaikan dalam lapran tri wulan
  • 41. 34 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 (PP 39), Laporan Tahunan, Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP). 4) Dokumen Keuangan dan Kekayaan Negara dan Tata usaha (selain PNBP) Untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan negara, setiap satker harus menerapkan asas-asas umum pengelolaan keuangan dan kekayaan negara, yang meliputi pengelolaan SAI dan BMN. - Kegiatan pertemuan dalam rangka perbaikan pengelolaan SAI, sosialisasi terkait SAI, pengelolaan Hibah dan pengelolaan barang milik Negara dilakukan pada tahun berjalan. Kegiatan tersebut dilaksanakan antara satker dengan unit yang terkait baik vertical maupun horizontal. - Barang Milik Negara (BMN) merupakan kekayaan fisik yang harus dipertanggungjawabkan pengelolaan dan pemanfaatannya. Barang milik negara dapat berupa barang tidak habis pakai dan barang habis pakai (persediaan). Barang Milik Negara dan Barang persediaan tersebut dapat berasal dari perolehan belanja APBN maupun hibah. Untuk melaksanakan penyimpanan dan pengelolaan BMN perlu adanya suatu Tim penyimpan dan pengelola BMN. Tim ini bertugas untuk mengelola dan menyimpan BMN maupun barang persediaan. Pada akhirnya membuat suatu laporan pengelolaan dan penyimpanan BMN dan barang persediaan yang dicatat dalam laporan keuangan dan barang. 5) Sarana dan Prasarana: perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan fasilitas perkantoran, peralatan fasilitas laboratorium a. Gedung/Bangunan Laboratorium 1) Finishing Lantai 4 Laboratorium Pascapanen Lab Pascapanen merupakan sarana yang sangat penting untuk dapat menghasilkan bahan JAMU yang berkualitas. Pengeringan hasil panen masih menjadi kendala dalam memenuhi bahan baku JAMU untuk Klinik Saintifkasi JAMU. Penyelesaian pembangunan lantai 4 laboratorium pasca panen perlu dilakukan sehingga dapat mengoptimalkan fungsi pengeringan simplisia.
  • 42. 35 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Gambar. 14 Lantai 4 Pascapanen memerlukan pembangunan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan tempat pengeringan simplisia. 2) Pengolah Air Limbah (PAL) di Rumah Riset JAMU dan Lab Terpadu. Klinik Saintifikasi JAMU telah diresmikan oleh Menteri Kesehatan sebagai Rumah Riset JAMU dan di pertengahan tahun 2012 sudah dilakukan inisiasi pelayanan rawat inap untuk mengoptimalkan fungsi riset berbasis pelayanan. RRJ ini menempati bangunan lama yang dibeli tahun 2011 akhir, sehingga masih perlu pembenahan penataan ruangan dan penambahan fasilitas agar memenuhi standar pelayanan umum. Instalasi pengolah air limbah (PAL) merupakan sarana yang harus dimiliki rumah sakit dan laboratorium dengan limbah yang bisa mencemari lingkungan. Oleh karena itu perlu dibangun PAL di RRJ dan Laboratorium terpadu. 3) Renovasi Laboratorium Hewan Coba Uji preklinik khasiat dan keamanan JAMU menggunakan hewan coba dilakukan di laboratorium khusus yaitu Lab.Farmakologi Toksikologi. Selain sebagai tempat pengujian dengan hewan coba lab ini juga digunakan sebagai tempat pemeliharaan hewan coba (Gambar 07). Laboratorium ini akan dikembangkan menjadi laboratoriumfarmakologi dan toksikologi.
  • 43. 36 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Gambar. 15 Lab. experimental (A) dan ruang hewan coba (B) belum bisa mengakomodasi penelitian pre-klinik yang optimal sehingga diperlukan pengembangan menjadi 2 lantai. 4) Rehabilitasi Stasiun Penelitian dan Rumah Kaca Tlogodlingo Rumah kaca di Tlogodlingo dibangun tahun 2000, walaupun masih dapat digunakan namun ada kerusakan dan keausan yang menyebabkan fungsinya tidak maksimal. Stasiun Tlogodlingo merupakan sarana pendukung litbang budidaya dan panen tanaman obat beserta komponen pendukung lain seperti ruang tamu, gudang alat budidaya, dapur, ruang simpan sementara hasil panen, dan ruang pengamatan. Diperlukan perbaikan dan renovasi untuk mengotimalkan fungsi-fungsi tersebut. b. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Untuk database hasil RISTOJA dan data SJ, perangkat keras pengolah data yang diadakan antara lain PC desktop, laptop dan printer. Untuk menunjang fungsi laboratorium sebagai tempat pelatihan maka diperlukan pengadaan sarana komunikasi lainnya yaitu pemasangan jaringan telepon, TV kabel, internet serta LED TV. c. Peralatan Fasilitas Perkantoran Pembangunan gedung Pelatihan Iptek TO dan JAMU tahun 2012 hanya dapat dibangun 2 lantai, penyelesaian lantai 3 dengan 15 kamar penginapan dapat diselesaikan tahun 2013. Pengadaan sarana dan prasarana lab dilakukan di tahun 2014 berupa kamar set (tempat tidur dan mebelair), mesin cuci, perangkat laundry, banquet dan lain-lain. A B
  • 44. 37 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 d. Peralatan Fasilitas Laboratorium Laboratorium merupakan sarana vital bagi litbang TO dan OT. Tanpa ketersediaan alat yang cukup sumber daya peneliti akan kurang optimal dalam pengembangan TO-OT. Pengadaan alat laboratorium tahun 2014 diutamakan untuk melengkapi operasional Rumah Riset JAMU, dan mendukung kelancaran pascapanen. Pengadaan alat tersebut antara lain: over bed table, laringoskop, electrolite analyzer, oven, wall bech lab., unaerobic jar, spray drier, puch and die cetak tablet, mesin pengemas JAMU instan kering dll. Gambar 16. A) Penentuan kadar senyawa aktif di Laboratorium Instrumen B) Pengukuran kadar sari di Laboratorium Galenika e. Pengadaan kebun produksi dan kebun induk Dengan semakin pesatnya perkembangan Saintifikasi JAMU menuntut ketersediaan bahan baku JAMU yang berkualitas dalam kuantitas yang memadai. Bahan JAMU yang berkualitas salah satunya ditentukan dari penanaman TO di lokasi dengan ketinggian tempat yang tepat. B2P2TOOT A B
  • 45. 38 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 memiliki lahan yang berlokasi di 600 m dpl seluas ±3 Ha, yang telah difungsikan sebagai kebun semi produksi namun demikian belum mencukupi kebutuhan RRJ. Untuk itu diperlukan perluasan lahan untuk menanam TO yang cocok di tanam di dataran rendah. Salah satu indikator capaian kinerja B2P2TOOT adalah TO terstandar. Sebagai bukti otentik, TO tersetandar dengan penciri tertentu membutuhkan perlakuan dan tempat khusus agar dapat dipertahankan kelestariannya. Oleh karena itu diperlukan kebun induk sebagai sarana untuk pelestarian dan pengembangannya. Selain fungsi tersebut kebun induk juga sangat diperlukan untuk pemeliharaan varietas TO tertentu yang membutuhkan perlakuan khusus. 6) Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian a. Pengembangan Pegawai Upaya pengembangan kompetensi SDM pada tahun 2013 meliputi: 1) Pendidikan lanjutan 2) Diklat fungsional peneliti 3) Diklat kepemimpinan 4) Diklat teknis analisis laboratorium 5) Diklat teknis manajemen keuangan dan perbendaharaan negara 6) Pelatihan Asesor Internal dalam rangka Akreditasi Lab untuk mendukung akreditasi laboratorium 7) Penugasan sebagai pembicara dalam Pertemuan Ilmiah 8) Rekruitmen pegawai baru untuk pengembangan Rumah Riset JAMU dan manajemen b. Pelayanan Pelatihan Teknis Pelatihan teknis yang diselenggarakan oleh B2P2TOOT adalah pelatihan iptek TO dan OT, pelatihan dokter SJ dan pelatihan apoteker SJ. 1) Pelatihan iptek TOOT kepada masyarakat (petani, mahasiswa, masyarakat umum), meliputi pelatihan TO dari sisi hulu pembibitan TO hingga sisi hilir penanganan panen dan pasca panen TO, pelatihan pengembangan produk herbal (minuman sehat, aroma terapi, sabun, lilin, lulur dll) 2) Pelatihan dokter Saintifikasi JAMU Merupakan dukungan program Saintifikasi JAMU, yang diikuti oleh 30 dokter dengan durasi 50 jam tiap batch pelatihan. Tahun 2013 merupakan pelatihan batch ke-7 dan ke-8 dengan demikian 255 dokter dari seluruh Indonesia telah mengikuti pelatihan SJ.
  • 46. 39 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Gambar 17. Peserta Diklat Dokter bacth ke-7 melakukan kerja praktek lapangan di Rumah Riset JAMU B2P2TOOT 3) Pelatihan Apoteker Saintifikasi JAMU Di awal tahun 2012 B2P2TOOT dan para pakar telah memprakarsai disusunnya modul pelatihan apoteker SJ dan di akhir tahun 2012 telah dilaksanakan diklat apoteker untuk 15 peserta. Tahun 2013 telah dilaksanakan diklat yang diikuti oleh 30 apoteker. Di tahun 2014 direncanakan 1 bach pelatihan apoteker SJ, melalui diklat ini diharapkan dapat menjadi media akselerasi Program Saintifikasi JAMU. Gambar 18. Peserta Diklat apoteker Bacth 1 melakukan kerja praktek lapangan di laboratorium pascapanen
  • 47. 40 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 C. Rencana Anggaran 2014 Sesuai pagu alokatif/difinitif tahun 2013 anggaran B2P2TOOT sebesar Rp. 44.344.125.000,- berasal dari rupiah murni sebesar Rp. 43.766.305.000,- dan PNBP sebesar Rp. 577.820.000,- dibanding dengan tahun 2013, anggaran penelitian tahun 2014 untuk bidang TO dan OT meningkat hampir 10 kali lipat, karena ada Analisis Lanjut Ristoja sebesar Rp. 2.787.180.000,-. Demikian pula dengan target PNBP B2P2TOOT mengalami peningkatan 1000%, hal ini didasarkan pada kecenderungan meningkatnya pendapatan bukan pajak B2P2TOOT di tahun 2013 yang jauh melampaui target. D. Rencana Kerja 2014 Pembuatan rencana kegiatan tahun 2014 menggunakan pagu indikatif, yaitu pagu yang diberikan oleh Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan, sehingga telah mengalami pengurangan dari pagu perencanaaan yang diajukan Badan Litbang Kesehehatan di bulan Maret tahun 2013 melalui E-planing (Tabel 4). Tabel 4. Rencana Kerja B2P2TOOT Tahun 2014 NO KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (X Rp 1,000) 1 2 3 4 1. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT Standarisasi TO (2) Uji praklinik JAMU (4) Pengembangan pestisida nabati (1) Observasi klinik formula JAMU(2) RCT formula JAMU (3) Uji kesetaraan formula JAMU jejaring Saintikasi JAMU (1) Pembangangan Formula (1) Analisis Lanjut Ristoja (1) 15 laporan 5.987.491 2. Perencanaan Program dan - Perencanaan Program dan anggaran 2 Dokumen: RKT, RAK 401.047 3. Laporan Kinerja 3 Dokumen: Laptah, Laptri, LAK 81.875 4. Pengelolaan keuangan, kekayaan Negara & tata usaha 3 Dokumen: SAI (SAK dan SABMN), optimasi PNBP 749.960
  • 48. 41 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 NO KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (X Rp 1,000) 1 2 3 4 5. Pengembangan Gedung/bangunan Lab. - Penyelesaian lantai 4 gd.pasca panen - Pembangunan IPAL - Pembangunan Lab ekperimental 1 lantai (lantai 350 m2 ) 2 unit(35 m2 ) 300 m2 1.017.300 651.000 1.168.550 6. Pengolah data & komunikasi 19 unit 270.081 7. Fasilitas laboratorium 42 unit 1.273.100 8. Peralatan fasilitas perkantoran 60 unit 1.316.783 9. Manajemen informasi, dokumentasi dan diseminasi 28 dokumen: kerjasama, publikasi, buku pustaka, diseminasi, warta hortus med, vademekum jilid 5, HerbalNet,Health tourism, pameran, wislit, website,pengelolaan perpustakaan 2,039,305 10 . Manajemen Laboratorium 3 dokumen 191.750 11. Pengadaan Tanah 9.065 m2 682.175 12 . Manajemen Kebun TO 1 Dokumen Pengelolaan kebun, optimasi lahan, pengelolaan kebun Citeureup 228.579 13. Hukum, organisasi dan kepegawaian 5 dokumen: pelatihan Iptek, profil kepegawaian, pembinaan jabfung lain, pelatihan SJ, pengembangan regulasi dan organisasi 1.123.830 14. Manajemen Ilmiah dan Etik 1 dokumen 1.386.573 15. Data status kesehatan masyarakat hasil Riskesnas wilayah IV 7 dokumen: kesekretariatan, status kesmas provinsi Jambi, Kepri, Kalteng, Kaltim, Sulbar dan Sulteng 12.095.739 16. Layanan perkantoran Gaji dan Operasional dan Pemeliharaan perkantoran - Esensial Perkantoran - Esensial Lab dan Kebun 12 bulan layanan 5.027.438 3.919.454
  • 49. 42 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 NO KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN (X Rp 1,000) 1 2 3 4 17. Output Cadangan Cadangan gaji Cadangan operasional dan pemeliharaan Efisiensi 1.215.385 729.735 78.400 TOTAL 44.344.125
  • 50. 43 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN LITBANG TAHUN 2015 A. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Indikator Kinerja kegiatan (IKK) merupakan tolok ukur keberhasilan capaian kinerja suatu instansi. IKK B2P2TOOT pada tahun 2015-2019 adalah: IKK 1 Tersedianya Tanaman Obat Terstandar IKK 2 Tersedianya Bahan JAMU Terstandar IKK 3 Tersedianya Formula JAMU Saintifik IKK 4Tersedianya Database Tanaman Obat dan JAMU IKK 5 Tersedianya Produk Diseminasi Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional B. RENCANA KEGIATAN 2015 Penelitian dan pengembangan TO dan OT tahun 2015 telah termuat dalam draft Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015-2019 dan dokumen pengembangan pegawai B2P2TOOT. Rencana pengembangan tersebut diambil sebagai langkah antisipatif memenuhi kebutuhan perkembangan TO dan OT tahun 2015. Aktivitas Utama Merupakan aktivitas yang berkontribusi langsung pada kinerja Litbang TOOT a. Riset Tanaman Obat Terstandar Penelitian dalam mendukung TO terstandar sehingga didapat bahan baku JAMU terstandar. Litbang peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu bahan JAMU perlu ditingkatkan b. Riset Bahan JAMU Terstandar Penelitian untuk mendukung Program Saintifikasi JAMU dalam memperoleh standar bahan JAMU c. Riset Formula JAMU Saintifikasi Pengembangan Formula JAMU Saintifik d. Riset Pengembangan Database TO dan JAMU Riset Tumbuhan Obat dan JAMU (RISTOJA) di Sumatera dan Kalimantan.Riset ini merupakan riset nasional lanjutan RISTOJA tahun 2012 sebagai salah satu bentuk penelitian dasar dalam inventarisasi tumbuhan obat Indonesia berbasis etnis, screening etnomedisin, dan pemanfaatan tumbuhan obat Indonesia.
  • 51. 44 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Perlu menuntaskan formula-formula yang masih ketinggalan di masing-masing tahap riset. Selain itu, diperlukan kerjasama riset terhadap formula-formula baru mengingat kebutuhan SJ sudah semakin tinggi. Gambar 19. Tanaman Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) di Kebun Doplang Karangpandan A. Aktivitas Pendukung Merupakan aktivitas yang mendukung capaian kinerja aktivitas utama a. Kajian Ilmiah Rekam medik pasien RRJ merupakan data based yang sangat bernilai bagi penelitian dan pengembangan JAMU. Dari data inilah kajian ilmiah dilakukan untuk mengetahui keamanan, khasiat JAMU yang telah diberikan kepada pasien RRJ. Kajian Ilmiah akan memberikan output berupa naskah rekomendasi yang dapat digunakan oleh berbagai pihak penggiat JAMU di Indonesia. b. Perencanaan dan Evaluasi Merupakan tantangan bagi B2P2TOOT untuk mengembangkan JAMU yang aman, bermutu dan berkhasiat dalam pelayanan kesehatan formal. Perencanaan aktivitas utama maupun aktivitas pendukung berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan untuk jangka menengah maupun jangka panjang. Dengan perencanaan yang baik diharapkan implementasi evaluasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
  • 52. 45 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 c. Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha Target penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) B2P2TOOT terus mengalami peningkatan. Pendapatan PNBP ini paling banyak diperoleh dari RRJ yang melaksanakan penelitian berbasis pelayanan. PNBP yang disetorkan ke kas negara akan kembali (dialokasikan kembali) untuk menunjang kegiatan pelayanan B2P2TOOT Gambar 20. Kunjungan Wisata Kesehatan JAMU dari SMK Mitra Mandiri Sidoarjo d. Gedung Bangunan/Lab 1. Pengembangan Rumah Riset JAMU Rumah Riset JAMU sekarang ini menempati bangunan villa tua, walaupun telah mengalami renovasi beberapa bagian, namun tata ruang dan kontruksi bangunan yang telah ada kurang dapat mendukung pelaksanaan fungsi ideal sebagai rumah riset JAMU. Tahun 2015 perlu direncanakan pembangunan Rumah Riset JAMU yang bisa memenuhi standar sebagai tempat penelitian klinik dan pelayanan pengobatan JAMU kepada masyarakat. Selain itu juga diperlukan sarana dan prasarana untuk meningkatkan manajeman data di RRJ, seperti digitalisasi kartu pasien dan server rekam medik. 2. Pengembangan laboratorium Salah satu hasil RISTOJA tahun 2012 yaitu spesimen tumbuhan obat dari berbagai belahan nusantara dengan jumlah koleksi mencapai 26.212 spesimen dari 1.889 spesies memerlukan penanganan yang serius. Selain tenaga yang
  • 53. 46 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 trampil dan mumpuni diperlukan ruangan yang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu diperlukan pembangunan gedung herbarium yang memenuhi standar internasional sebagai site penyimpanan spesimen. Sebagai salah satu rujukan nasional litbang TO dan OT di Indonesia, laboratorium dengan fasilitas yang memadai merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi sehingga hasil litbang dapat diakui secara nasional bahkan internasional. Pengembangan laboratorium dengan sarana dan prasarananya perlu dilakukan secara simultan sehingga dapat mengikuti tuntutan perkembangan iptek. e. Peralatan Fasilitas Perkantoran Demi mewujudkan Visi Masyarakat sehat dengan JAMU yang aman dan berkhasiat, tantangan B2P2TOOT semakin besar. Bukan hanya di ranah litbang, tetapi dukungan manajemen juga berperan besar. Fasilitas perkantoran yang memadai akan memacu pegawai untuk berkinerja baik dan sesuai target. f. Peralatan Fasilitas Lab Sebagai salah satu rujukan nasional litbang TO dan OT di Indonesia, laboratorium dengan fasilitas yang memadahi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi sehingga hasil litbang dapat diakui secara nasional bahkan internasional. Pengembangan laboratorium dengan sarana dan prasarananya perlu dilakukan secara simultan sehingga dapat mengikuti tuntutan perkembangan iptek. g. Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi Pengelolaan dokumen informasi, dokumentasi dan diseminasi dilakukan agar hasil penelitian dan pengembangan TOOT dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat pada umumnya. Diseminasi dapat dilakukan dengan berbagai cara: melalui forum-forum ilmiah (workshop/seminar/simposium), pameran, media penyuluhan, penerangan kepada tamu pengunjung (wisata Iptek TOOT), maupun berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi litbang (buku ilmiah, buku semi populer, brosur, poster, pedoman teknis, dan website). Selain memberikan informasi tentang IPTEK di bidang tanaman obat dan obat tradisional, diseminasi juga menstimulus kemajuan dan pengembangan penelitian. Ruang lingkup pengelolaan dokumen informasi, dokumentasi dan diseminasi meliputi: pengelolaan POKJANAS TOI, JAMUNet, bahan informasi, Jurnal TOI, Warta HortusMed, INTOI, pengembangan kerjasama, diseminasi hasil litbang, pameran, perpustakaan, dan museum JAMU.
  • 54. 47 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Gambar 21. Pameran memperingati HKN ke 48 di Jakarta Expo Center h. Manajemen Laboratorium Salah satu hasil RISTOJA tahun 2012 yaitu spesimen tumbuhan obat dari berbagai belahan nusantara dengan jumlah koleksi mencapai 26.212 spesimen dari 1.889 spesies memerlukan penanganan yang serius. Selain tenaga yang trampil dan mumpuni diperlukan ruangan yang memadahi dari segi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu diperlukan pembangunan gedung herbarium yang memenuhi standar internasional sebagai site penyimpanan spesimen. Koleksi spesimen tersebut akan menjadi bagian tak terpisahkan dari museum JAMU yang dapat dimanfaatkan bagi generasi penerus bangsa dalam mempelajari dan melestarikan kekayaan TO Indonesia. Sebagai salah satu rujukan nasional litbang TO dan OT di Indonesia, laboratorium dengan fasilitas yang memadahi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi sehingga hasil litbang dapat diakui secara nasional bahkan internasional. Pengembangan laboratorium dengan sarana dan prasarananya perlu dilakukan secara simultan sehingga dapat mengikuti tuntutan perkembangan iptek. i. Tanah (lahan TO) Pengembangan Kebun Tanaman Obat untuk mendukung Saintifikasi JAMU. Tanaman obat mempunyai karakterisasi tempat tumbuh, menurut jenis tanah, ketinggian, cuaca. Pembudidayaan tanaman obat sesuai dengan karakteristik tempat tumbuh akan menghasilkan tanaman obat yang bermutu tinggi.
  • 55. 48 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 j. Manajemen Kebun Tanaman Obat Kebun TO merupakan sarana hulu dalam pengembangan JAMU, khususnya sebagai miniatur pengembangan JAMU yang komprehensif diperlukan contoh pengelolaan kebun TO yang baik termasuk di dalamnya tersedianya sarana dan prasarana kebun TO yang memadai. Pada perkembangannya kebun tanaman obat akan diajukan untuk memperoleh pengakuan standar mutu/ISO,sehingga kebun tanaman obat yang ada di B2P2TOOT dapat menjadi rujukan untuk mendukung perkembangan Saintifikasi JAMU di daerah lain. Tata kelola KTO meliputi: peningkatan pengelolaan kebun, eksplorasi tanaman obat pembinaan petani TO dan pengelolaan sampah organik. Gambar 22. Tanaman Echinacea purpurea (L.) Moench di kebun produksi Kalisoro B2P2TOOT k. Dokumen Hukum Organisasi dan Kepegawaian B2P2TOOT sebagai lembaga litbang dengan bidang garap TO dan OT dari aspek hulu hingga hilir perlu restrukturisasi organisasi dan tata kerja yang sebangun dengan kapasitas TO dan JAMU. Peningkatan kinerja institusi terus dilakukan dengan pelatihan pegawai, pembinaan jabatan, pengembangan regulasi dan organisasi serta penyelenggaraan pelatihan Saintifikasi JAMU untuk mendukung program SJ.
  • 56. 49 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 l. Dokumen Bidang Ilmiah Etik Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang sistematis, dan berdasarkan kaidah ilmiah untuk menjawab masalah atau merumuskan ilmu baru. Untuk meningkatkan mutu proposal, protokol dan pelaporan penelitian sehingga hasil penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka perlu dilakukan pembahasan yang melibatkan pakar terkait untuk perbaikan dan penyempurnaan. Unsur pakar terdiri dari anggota Komisi Ilmiah dan Komisi Etik Badan Litbangkes, serta pakar terkait sesuai bidang keahlian dari beberapa Perguruan Tinggi. Selain itu pembahasan juga menentukan agenda riset yang sejalan dengan program pemerintah dalam bidang kesehatan. m. Layanan Perkantoran Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, suatu instansi membutuhkan dukungan dari komponen input administratif rutin, yaitu Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Kantor.
  • 58. 51 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 BAB V EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN Untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan perencanaan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring merupakan fungsi berkelanjutan secara sistematis menggunakan data kemajuan atau hasil yang diraih. Evaluasi merupakan penilaian yang sistematis dan objektif yang berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil dari program, kebijakan berdasarkan implementasi perecanaan dan hasilnya. Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) berada di bawah tanggung jawab Kepala B2P2TOOT. Koordinasi pelaksanaan oleh Kabid PKSI. Monev bukan hal yang berdiri sendiri di bidang PKSI, namun merupakan pelaporan dari masing-masing penanggung jawab (PJ) kegiatan . PJ kegiatan yang mengetahui secara pasti progress, kendala dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan. Hal ini dilaporkan secara tertib dan rutin kepada pimpinan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan telah berjalan dan sebagai bahan pengambilan langkah selanjutnya. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada berbagai tahapan yaitu sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun tahap pasca-pelaksanaan, dengan tujuan antara lain: 1) Menjamin pencapaian sasaran dan tujuan yang ditetapkan; 2) Memberikan informasi yang akurat dalam deteksi dini pencapaian kinerja; 3) Mempertajam pengambilan keputusan; 4) Tindak lanjut penyelesaian kendala yang dihadapi; 5) Meningkatkan efisiensi & efektivitas pelaksanaan RAK; dan 6) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan RAK. Dengan mengacu pada pedoman tersebut, evaluasi dapat dilaksanakan tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga diharapkan ada siklus manajemen yang menghasilkan rekomendasi bagi penyesuaian RKT pada periode selanjutnya. A. Ketentuan Umum Monitoring Monitoring B2P2TOOT dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan dan penelitian baik terhadap kualitas maupun pemanfaatan dana yang tersedia/dianggarkan. Dokumen yang harus dibuat oleh masing-masing PJ kegiatan adalah:
  • 59. 52 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 - Time line kegiatan Merupakan dokumen tertulis yang dibuat pada awal tahun, memuat secara ringkas ihwal rencana jadwal waktu kerja, kapan setiap pekerjaan harus dimulai dan selesai dilakukan tahap demi tahap secara berurutan mulai dari awal persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Timeline merupakan “Peta” untuk melaksanakan sebuah kegiatan. - Log Book Merupakan dokumen yang berisi catatan harian pelaksanaan kegiatan. Berfungsi sebagai salah satu alat kendali pelaksanaan kegiatan sekaligus sebagai pedoman atau kompas untuk PJ kegiatan. - Form Monitoring Merupakan dokumen yang dibuat setiap akhir bulan memuat progress, kendala dan tantangan dalam pelaksanaan kegiatan. Berfungsi sebagai bahan laporan baik internal maupun eksternal. Evaluasi Evaluasi B2P2TOOT adalah menggali informasi yang berkait dengan pelaksanaan dan hasilnya sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengambilan kebijakan lebih lanjut. B. Monitoring dan Evaluasi Internal a. Monitoring dan EvaluasiKegiatan Dilakukan secara terstruktur berdasarkan PP 39 tahun 2006 dengan menekankan capaian substansi program pembangunan, dimana anggaran digunakan sebagai salah satu in put. Berdasarkan peraturan ini, hasil evaluasi berupa laporan triwulan yang menginformasikan berapa capaian penyerapan anggaran (in put) dan berapa capaian hasil kegiatannya (out put), kendala ketidakcapaian sasaran dan saran untuk mengatasi kendala. Selain itu E-monev Bappenas dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) juga digunakan sebagai alat pengandali dan kontrol pelaksanaan kegiatan. b. Monitoring dan Evaluasi Keuangan Menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntasi Barang Milik Negara (SABMN). Untuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan berbasis kinerja maka B2P2TOOT sebagai salah satu Unit Eselon II di lingkungan Kementerian Kesehatan wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK).
  • 60. 53 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 C. Monitoring dan Evaluasi Eksternal Pelaksanaan kegiatan instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran dipertanggungjawabkan melalui mekanismen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP dilaksanakan secara selaras dan sesuai dengan penyelenggaraan sistem akuntansi pemerintahan dan tata cara pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Review dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkes atas kinerja indikator kinerja. Dalam proses pengawasan oleh Itjen Kemenkes juga dilakukan pendampingan guna memperbaiki sistem pelaksanaan kegiatan. Gambar 23. Mahasiswa Poltekes Kemenkes Surakarta jurusan JAMU melakukan Praktek Kerja Lapangan di B2P2TOOT
  • 62. 55 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 BAB VI PENUTUP Rencana Kinerja Tahunan (RKT) menggambarkan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan indikator kinerja beserta target yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik. Target kinerja tersebut merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam satu periode tahunan. Output yang dihasilkan dari tiap kegiatan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (quality of life). Perencanaan merupakan kegiatan yang seyogyanya fleksibel pada waktu tahun berjalan. Meskipun DIPA telah turun pada awal tahun, namun diharapkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang sangat mendesak dan penting, dengan prosedur yang tidak lama. Bagi institusi yang sedang berkembang, tentu saja lebih memerlukan modal yang lebih banyak, baik modal fisik maupun alokasi anggaran. Apalagi untuk terobosan program baru dan menjanjikan guna mempercepat pembangunan kesehatan secara nasional mutlak perlu rencana kinerja yang terarah dan mantap. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) bukan semata-mata dinilai dari tingginya penyerapan anggaran (pembelanjaan), namun lebih penting lagi adalah bagaimana target dan sasaran tercapai maksimal dan bermanfaat bagi pembangunan kesehatan seutuhnya. Dokumen RKT bersifat terbuka untuk masukan dan saran konstruktif dari semua pihak untuk penyempurnaan. Pelaksanaan rencana kegiatan yang ada dalam dokumen RKT ini akan melibatkan semua pihak, termasuk jajaran Kementerian Kesehatan dan Kementerian terkait dan non-Kementerian,Perguruan Tinggi, pemerintah daerah, lembaga litbang dan masyarakat termasuk swasta.
  • 63. 56 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 KONTRIBUTOR Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kepala Bidang Program, Kerjasama dan Informasi Kepala Bidang Pelayanan Penelitian Kepala Bagian Tata Usaha Kasie Program dan Evaluasi beserta staf Kasie Kerjasama dan Informasi beserta staf Kasie Pelayanan Teknis Penelitian beserta staf Kasie Sarana Penelitian beserta staf Kepala Sub Bagian Umum beserta staf Kepala Sub Bagian Keuangan beserta staf EDITOR Indah Yuning Prapti Nagiot Cansalony Tambunan Indah Laksmiwati Prasetyo Hermanto Hery Dwi P
  • 64. 57 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Lampiran 1. Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014 B2P2TOOT
  • 65. 58 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Lampiran 2. Publikasi ilmiah di bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia Ke-44: Pengendalian, Pelestarian, Pemanfaatan, dan Pengembangan Tumbuhan Obat Indonesia untuk Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Palembang 14-16 Maret 2013 1 Aktifitas Infusa Daun Piper betle Linn dan Piper brocatum ruiz & pav Terhadap Viabilitas Sel Hela Sari Haryanti, Yuli Widiyastuti, Nita Etikawati 2 Observasi Klinik Formula JAMU Sebagai Penurun Berat Badan Danang Ardiyanto dan Agus Triono 3 Kajian Karakteristik Aksesi Echinacea purpurea (L.) Moench di B2P2TOOT Fauzi, Dyah Subositi dan Awal PKD 4 Pengaruh Penggunaan Formula Penurun Berat badan Terhadap Fungsi Ginjal (Ureum dan Creatinin) Agus Triono dan Katno 5 Pengaruh Formula JAMU Osteoarthritis Terhadap Rasa Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis Danang Ardiyanto dan Agus Triono 6 Kandungan Kimia Minyak Atsiri Daun Melaleuca bracteata F. MUELL yang tumbuh di Tawangmangu Nita Supriyati dan Elok Widayanti 7 Identifikasi Fitokimia Daun Kari (Murraya koenigii L.) Amalia Damayanti, Elok Widayanti, Hartini, Lia Wulandari Jurnal Biologi Indonesia Vol 9 No 2 Desember 2013 1. Karakterisasi genetik tempuyung (Sonchus arvensis) berdasar penanda molekuler Sequence-Related Amplified Polymorphism (SRAP) Dyah Subositi& Rohmat Mujahid Proceeding: The 2nd International Conference of the Indoinesian Chemical Society 2013 Universitas Islam Indonesia Jogjakarta 22-23 Oct 2013 1. Preclinical Study of JAMU Formula for Hemorrhoids Saryanto and Danang Ardiyanto 2. The effect of hypertention herb formula to the liver function Agus Triyono, Peristiwan Ridho Widhi Astana 3. Clicical Observation of JAMU Formula for Hemmorrhoid treatment Peristiwan Ridho Widhi Astana and Agus
  • 66. 59 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Poseding Seminar Nasional Diabetes Militus “Si Manis Berujung Kronis” 1 Terapi herbal untuk diabetes Danang Ardiyanto 2. Studi klinis formula JAMU untuk hepatoprotektor Zuraida Zulkarnaen, Peristiwan Ridho Widhi 3 Studi klinis formula JAMU formula JAMU sebagai terapi batu saluran kemih Peristiwan Ridho Widhi dan Zuraida Zulkarnaen 4 Perbandingan Khasiat penurunan gula darah 4 ekstrak tanaman obat Agus Triyono, Sunu Pamadya TI 5 Uji Toksisitas akut dan sub kronik ekstrak tapak dara (Vinca rosea) Agus Triyono, Danang Ardiyanto 6 Studi Klinis Ramuan JAMU untuk dispepsia Sunu Pamadyo Ti dan Agus Triyono Proseding: Seminar Internasional Pada Tanggal 10-12 September 2013 di IPB ICC Bogor tahun 2014 1. Phyllanthin of Meniran ( Phyllanthus sp.) From Several Areas Of Java Nita Supriyati, IKA Yanti, M. Sholikah dan Rohmat Mujahid 2. Production and Marketing Analysis of Gotu Kola (Centella Asiatica), Sow Thistle (Sonchus Arvensis) and Celery (Apium Gravoelens) in Farmer and CRDMPTM Tawangmangu Nurul Husniyati Listyana, Tri Widayat dan Rahma Widyastuti 3. The Effect Of Antigastritis JAMU Against Urea Levels, Creatinine, SPGT and SGOT Test Strain Wister Rats Nuning Rahmawati dan Fitriana 4. Genetic Diversitry of Tempuyung (Sonchus arvensis L) Dyah Subositi dan Rohmat Mujahid 5. CYTOTOXIC Activity of Methanolic and Chloroform Extract of Cryptocarya Masoi L. Brk on MCF-7Human Breast Cancer Cell Line Yuli Widiyastuti dan Sari Haryanti
  • 67. 60 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Lampiran 3. Perjanjian Kerjasama antara B2P2TOOT dengan instansi terkait dengan universitas dalam jejaring Ristoja No Wilayah Provinsi Nama Lembaga Tahun 2012 A Sumatera Aceh 1. Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Syiah Kuala Sumut 2. Lemlit Universitas Sumatera Utara Sumbar 3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas Riau dan Kepri 4. Lemlit Universitas Riau Jambi 5. Lemlit Universitas Jambi Sumsel 6. Lemlit Universitas Sriwijaya Bengkulu 7. Lemlit Universitas Bengkulu Kep. Babel 8. LPPM Universitas Bangka Belitung Lampung 9. Lemlit Universitas Lampung B Kalimantan Kalbar 10.Lemlit Universitas Tanjungpura Kalteng 11.Lemlit Universitas Palangka Raya Kalsel 12.Lemlit Universitas Lambung Mangkurat Kaltim 13.Lemlit Universitas Mulawarman C Sulawesi Sulsel 14.LPPM Universitas Hasanuddin Sulbar 15.Lemlit Universitas Negeri Makasar Sulteng 16.Lemlit Universitas Tadulako Sultra 17.Lemlit Universitas Haluoleo Gorontalo 18.Lemlit Universitas Negeri Gorontalo Sulut 19.Lemlit Universitas Sam Ratulangi D Nusa Tenggara NTB 20.Lemlit Universitas Mataram NTT 21.Lemlit Universitas Nusa Cendana E Kepulauan Maluku Maluku 22.Lemlit Universitas Pattimura Maluku Utara 23.LPPM Universitas Khairun F Tanah Papua Papua Barat 24.Lemlit Universitas Negeri Papua Papua 25.LPPM Universitas Cenderawasih
  • 68. 61 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Tahun 2012 Jawa Jawa Tengah 1. Dinas Kesehantan Kab. Tegal 2. RSUD Kab. Karanganyar 3. Dinas Kesehantan Kab. Karanganyar Tahun 2013 Jawa Jawa Tengah 1. Dinas Kesehatan Kab. Pekalongan 1. Palang Merah Indonesia Kab. Boyolali 2. Palang Merah Indonesia Kab. Wonogiri 3. Palang Merah Indonesia Kab. Sukoharjo 4. Palang Merah Indonesia Kab. Surakarta 5. Palang Merah Indonesia Kab. Sragen 6. Palang Merah Indonesia Kab. Klaten 7. Palang Merah Indonesia Kab. Karanganyar 8. Poltekes Bakti Mulia
  • 69. 62 Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014 Lampiran 4. Perbandingan Output dan Anggaran tahun 2014 dan Rencana tahun 2015-2016 berdasarkan RENJA K/L (dalam ribuan) Kode Output 2014 2015 2016 4010.001 Dokumen Perencanaan dan Evaluasi - 323.500 201.200 4010.003 Produk/Model/Prototipe/Standar/Formula di Bidang TOOT 5.987.491 - - 4010.006 Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran 401.047 - - 4010.007 Laporan Kinerja 81.875 - - 4010.008 Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan tata usaha 749.960 2.030.480 2.372.600 4010.010 Gedung/bangunan laboratorium 3.593.850 4.514.605 3.511.600 4010.016 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 183.875 - - 4010.018 Peralatan Fasilitas Laboratorium 840.696 2.768.015 2.961.800 4010.020 Peralatan Fasilitas Perkantoran 1.074.393 - 1.958.400 4010.025 Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 2.043.305 1.488.291 38.544.500 4010.027 Manajemen laboratorium 191.750 370.146 100.000 4010.028 Tanah 682.175 965.140 - 4010.029 Manajemen Kebun Tanaman obat 228.579 325.379 2.500.000 4010.030 Dokumen Hukum, Organisasi dan Pegawai 1.123.830 796.940 1.000.000 4010.031 Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik 1,386.573 1.256.700 1.344.700 4010.032 Data Status Kesmas Hasil RISKESNASl Wilayah IV: Total Diet Study 12.095.739 - - 4010.032 Database tanaman Obat dan JAMU - 82.061.050 8.278.800 4010.033 Formula JAMU - 1.926.000 2.060.800 4010.034 Naskah Rekomendasi - 500.000 535.000 4010.034 Standar Untuk bahan JAMU - 262.150 300.900 4010.036 Standar Untuk Tanaman Obat - 406.600 875,000 4010.994 Layanan Perkantoran 12.536.944 13.028.624 14.940.600 4010.995 Kendaraan Bermotor - - 600.000 4010.996 Perangkat pengolah data dan komunikasi - 191.350 75.000 4010.997 Peralatan Fasilitas Perkantoran - 364.530 1.958.400 4010.998 Gedung/Bangunan - - 1.011.600 TOTAL 43.202.082 113.635.000 83.172.000