3. Pengertian Epistemologi
Secara etimologi, epistemologi merupakan
kata gabungan yang diangkat dari dua kata
dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan
logos.
Episteme berarti pengetahuan atau
kebenaran dan logos berarti pikiran, kata
atau teori.
Dengan demikian epistemologi dapat
diartikan sebagai pengetahuan sistematik
mengenai pengetahuan.
Epistemologi dapat juga diartikan sebagai
teori pengetahuan yang benar (theory of
knowledges).
4. Istilah epistemologi dipakai pertama kali oleh J.F.
Feriere untuk membedakannya dengan cabang
filsafat lain yaitu ontologi (metafisika umum).
Filsafat pengetahuan (Epistemologi) merupakan
salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan
mengenai masalah hakikat pengetahuan.
Epistemologi merupakan bagian dari filsafat yang
membicarakan tentang terjadinya pengetahuan,
sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan,
batas-, batas, sifat-sifat dan kesahihan
pengetahuan.
Objek material epistemologi adalah pengetahuan
Objek formal epistemologi adalah hakekat
pengetahuan
5. Istilah lain yang setara dengan
pengertian epistemologi
Logika material, usaha untuk menetapkan
kebenaran dari suatu pemikiran ditinjau dari segi
isinya. Lawannya adalah logika formal
(menyelidiki bentuk pemikiran yang masuk akal).
Kriteriologia: ukuran untuk menetapkan benar
tidaknya suatu pemikiran atau pengetahuan
tertentu.
Kritika Pengetahuan: pengetahuan yang
berdasarkan tinjauan secara mendalam,
berusaha menentukan benar tidaknya suatu
pikiran atau pengetahuan manusia.
Gnoseologia (gnosis = keilahian) : ilmu
pengetahuan atau cabang filsafat yang berusaha
untuk memperoleh pengetahuan mengenai
hakikat pengetahuan, khususnya mengenai
pengetahuan yang bersifat keilahian.
6. Pengertian Pengetahuan
(Etimologi)
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata
dalam bahasa Inggris : knowledge, yang berarti
kepercayaan yang benar. Episteme
Dalam pengetahuan harus ada subjek
(kesadaran untuk mengetahui sesuatu) dan
objek (sesuatu yang dihadapi sebagai hal yang
ingin diketahui).
Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan
manusia untuk memahami suatu objek yang
dihadapinya.
Semua pengetahuan hanya dikenal dan ada
dalam pikiran manusia.
7. Pengertian Pengetahuan
(Terminologi)
Menurut Sidi Gazalba: pengetahuan
adalah apa yang diketahui atau hasil
pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu
adalah hasil dari kenal, sadar, insyaf,
mengerti dan pandai.
Dalam kamus filsafat: pengetauhuan
adalah proses kehidupan yang
diketahui manusia secara langsung
dari kesadarannya sendiri
8. TERJADINYA PENGETAHUAN
Terjadinya pengetahuan dapat
bersifat:
a priori yang berarti pengetahuan
yang terjadi tanpa adanya atau
melalui pengalaman, baik
pengalaman indera maupun
pengalaman batin.
a posteriori pengetahuan yang
terjadi karena adanya pengalaman.
9. Terjadinya pengetahuan menurut John
Hospes:
1. Pengalaman indera (sense experience). Sumber pengetahuan
yang berupa alat2 untuk menangkap objek pengetahuan dari luar
diri manusia melalui kekuatan indra.
2. Nalar (Reason), merupakan suatu corak berfikir untuk
menggabungkan dua pengetahuan atau lebih dengan maksud
untuk memperoleh pengetahuan baru.
3. Otoritas (authority), pengetahuan yang terjadi karena wibawa
seseorang sehingga orang lain mempunyai pengetahuan.
4. Intuisi (intuition), pengetahuan berasal dari kemampuan manusia
yang berupa proses kejiwaan dengan tanpa suatu rangsangan
atau stimulus.
5. Wahyu (revelation), pengetahuan diperoleh dari kepercayaan
terhadap sesuatu yang diyakini berasal dari Tuhan melalui rasul.
6. Keyakinan (Faith). Keyakinan merupakan kemampuan yang ada
pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan.
10. Jenis Pengetahuan
Menurut Soemargono (1983), pengetahuan dibagi menjadi:
a. Pengetahuan non ilmiah, yaitu pengetahuan yang
diperoleh dengan cara-cara yang tidak termasuk ilmiah.
Biasanya berupa pengetahuan yang diperoleh dari alat
panca indra, atau pengembangan dari pemikiran, atau
dari intuisi.
b. Pengetahuan ilmiah, biasanya disebut ilmu yang
merupakan hasil pemahaman manusia dengan
menggunakan metode ilmiah.
11. Tingkatan pengetahuan menurut Plato
a. Pengetahuan eikasia (khayalan), yaitu pengetahuan yang
objeknya berupa bayangan atau gambaran. Misalnya
khayalan seseorang yang menjadi kaya.
b. Pengetahuan Pistis (substansial), yaitu pengetahuan yang
mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia kenyataan
atau hal-hal yang dapat diindrai secara langsung.
c. Pengetahuan dianoya (matematik/pikir), yaitu suatu
pengetahuan yang tidak hanya pada objek yang yang
tampak, tetapi juga terletak pada bagaimanan cara
berpikirnya.
d. Pengetahuan Noesis (filsafat), hampir sama dengan
pengetahuan pikir, tetapi tidak lagi menggunakan
pertolongan gambar atau diagram tetapi sudah
menggunakan pikiran yang sudah abstrak.
12. Jenis Pengetahuan menurut
Aristoteles
1. Pengetahuan produksi (seni)
2. Pengetahuan praktis (etika,
ekonomi, politik)
3. Pengetahuan teoritis (fisika,
matematika dan metafisika)
13. Jenis pengetahuan menurut
Burhanuddin Salam:
1. Pengetahuan biasa (common sense),
yaitu pengetahuan yang diperoleh dari
pengalaman sehari-hari melalui inderawi.
2. Pengetahuan ilmu atau ilmu
3. Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan
yang diperoleh secara kontemplatif dan
spekulatif yang menekankan pada
universalitas dan kedalaman kajian
tentang sesuatu.
4. Pengetahuan agama, yaitu pengetahuan
yang diperoleh dari Tuhan lewat rasul-
Nya dan diyakini kebenarannya.
14. Jenis Pengetahuan
Menurut Soemargono (1983), pengetahuan dibagi menjadi:
a. Pengetahuan non ilmiah, yaitu pengetahuan yang
diperoleh dengan cara-cara yang tidak termasuk ilmiah.
Biasanya berupa pengetahuan yang diperoleh dari alat
panca indra, atau pengembangan dari pemikiran, atau
dari intuisi.
b. Pengetahuan ilmiah, biasanya disebut ilmuyang
merupakan hasil pemahaman manusia dengan
menggunakan metode ilmiah.
Plato membagi pengetahuan menurut tingkatannya, yaitu:
a. Pengetahuan eikasia (khayalan)
b. Pengetahuan Pistis (substansial)
c. Pengetahuan dianoya (matematik)
d. Pengetahuan Noesis (filsafat)
15. Jenis pengetahuan menurut
Burhanuddin Salam:
1. Pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan
yang diperoleh dari pengalaman sehari-
hari melali inderawi.
2. Pengetahuan ilmu atau ilmu
3. Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan
yang diperoleh secara kontemplatif dan
spekulatif yang menekankan pada
universalitas dan kdalaman kajian
tentang sesuatu.
4. Pengetahuan agama, yaitu pengetahuan
yang diperoleh dari Tuhan lewat rasul-
Nya dan diyakini kebenarannya.
16. HAKEKAT PENGETAHUAN
Pengetahuan berkembang dari rasa ingin
tahu,
Manusia mengembangkan pengetahuan
untuk mengatasi kebutuhan kelangsungan
hidupnya, dan tujuan hidupnya.
Pengetahuan mampu dikembangkan
manusia karena manusia mempunyai
bahasa yang mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi tersebut dan
kemampuan berfikir menurut alur tertentu
(nalar).
17. SUMBER PENGETAHUAN
1. RASIONALISME
- Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan
yang mencukupi dan dapat dipercaya adalah akal
(rasio).
- Pengalaman hanya dapat meneguhkan pengetahuan
yg didapat dari akal.
- Metode pengetahuan bersifat deduktif
- Filusufnya pengikut aliran ini antara lain: Rene
Descartes, Spionoza dan Leebniz.
- Tiga ide yang ada pada manusia menurut
Descartes: (1) innate ideas, yaitu ide yg dibawa
manusia sejak lahir, (2) adventitous ideas, adalah
ide yang berasal dari luar manusia, dan (3)
factitious ideas, yaitu ide yang dihasilkan fikiran itu
sendiri.
18. SUMBER PENGETAHUAN
2. EMPIRISME
- Empeirikos = pengalaman (Yunani)
- Empiris atau pengalamanlah yang
menjadi sumber pengetahuan, baik
pengalaman batin maupun lahir.
- Akal hanya bertugas mengolah bahan-
bahan yang diperoleh dari pengalaman.
- Metode yang diterapkan adalah induktif.
- Filusuf aliran empirisme antara lain:
John Locke, David Hume, William James.
19. SUMBER PENGETAHUAN
3. INTUISI
Intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang
tertinggi. Pengetahuan intuisi diperoleh lewat
perenungan dan pemikiran yang konsisten
Kemampuan intuisi mirip dengan insting tetapi
berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya.
Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan
Pengetahuan yang diperoleh dari intuisi dapat
digunakan sebagai hipotesis bagi analisis
selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya
pernyataan yang dikemukakan.
Mirip dengan intuisi adalah ilusi yang dalam slam
disebut Ma’rifah, yaitu pengetahuan yang datang
dari Tuhan melalui pencerahan dan penyinaran
20. SUMBER PENGETAHUAN
4. WAHYU
Adalah pengetahuan yang disampaikan Tuhan kepada
manusia lewat perantaraan Nabi/Rasul
Pengetahuan dari Wahyu sangat diyakini kebenarannya
karena datang dari Tuhan dan diberikan melalui nabi
yang suci jiwanya.
Wahyu berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan
seseorang yang terjangkau oleh pengalaman, maupun
yang mencakup masalah yang transdental seperti
penciptaan manusia, kehidupan setelah mati.
Bagi manusia, wahyu harus diyakini dulu kebenarannya,
baru kemudian dilakukan pengkajian-pengkajian untuk
mencari bukti-bukti atau logikanya
21. ALIRAN HAKEKAT
PENGETAHUAN
1. RASIONALISME
- Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang
mencukupi dan dapat dipercaya adalah akal (rasio).
- Pengalaman hanya dapat meneguhkan pengetahuan yg
didapat dari akal.
- Metode pengetahuan bersifat deduktif
- Filusufnya pengikut aliran ini antara lain: Rene Descartes,
Spionoza dan Leebniz.
- Tiga ide yang ada pada manusia menurut Descartes: (1)
innate ideas, yaitu ide yg dibawa manusia sejak lahir, (2)
adventitous ideas, adalah ide yang berasal dari luar
manusia, dan (3) factitious ideas, yaitu ide yang
dihasilkan fikiran itu sendiri.
22. ALIRAN DALAM PENGETAHUAN
2. EMPIRISME
- Empeirikos = pengalaman (Yunani)
- Empiris atau pengalamanlah yang menjadi
sumber pengetahuan, baik pengalaman batin
maupun lahir.
- Akal hanya bertugas mengolah bahan-bahan
yang diperoleh dari pengalaman.
- Metode yang diterapkan adalah induktif.
- Filusuf aliran empirisme antara lain: John
Locke, David Hume, William James.
23. ALIRAN DALAM PENGETAHUAN
3. KRITISME
- Aliran ini mencoba menengahi pertentangan
antara empirisme dan rasionalisme.
- Filusuf penggagasnya adalah Immanuel Kant.
- Menurut Kant, peranan akal sangat besar,
terutama dalam pengetahuan a priori, baik
yang sintesis maupun analisis. Peranan empiris
pada pengetahuan aposteriori.
24. ALIRAN DALAM PENGETAHUAN
4. POSITIVISME
- Positivisme berpangkal dari apa yang telah diketahui,
yang faktual dan yang positif.
- Yang kita ketahui secara positif adalah segala yang
tampak, segala gejala-gejala.
- Kita tidak perlu mempertanyakan hakikat atau kepada
penyebab sebenarnya dari gejala. Yang terpenting
adalah melihat fakta gejala tersebut dan menyelidiki
hubungan satu sama lain dari gejala itu.
- Tokoh filusuf positivisme adalah August
Comte.Menurutnya perkembangan pemikiran manusia
berlangsung dalam tiga tahap, yaitu teologis, metafisis
dan ilmiah atau positif.