DNA fingerprinting adalah teknik analisis DNA untuk mengidentifikasi individu dengan melihat pola fragmen DNA yang unik pada setiap orang. Teknik ini ditemukan oleh Profesor Alec Jeffreys pada tahun 1984 dan digunakan untuk mengidentifikasi penjahat dan mengetahui hubungan kekerabatan antar individu dengan mengekstrak dan memotong DNA menjadi fragmen kemudian memisahkannya berdasarkan ukuran menggunakan gel electrophoresis.
2. DEFINISI
DNA fingerprinting adalah analisa DNA yang diambil dari sampel
jaringan di tubuh atau cairan di tubuh untuk mengidentifikasi individu.
3. PENGANTAR
Teknologi DNA yang digunakan pada projek genetik dapat digunakan
juga untuk mengidentifikasi orang dan menunjukkan hubungan antar
seseorang dan lainnya.
DNA dari sel seseorang dipecah menjadi fragmen.
Fragment yang terpilih akan menghasilkan pola yang disebut
fingerprinting.
Fingerprinting orang berbeda-beda.
4. SEJARAH
DNA fingerprinting ditemukan oleh Professor Alec Jeffreys.
Pertama kali ditemukan 10 September 1984 di Universitas Leicester.
Professor Jeffreys bekerja di lab untuk menemukan teknik dari genetika
fingerprinting.
5. GENETIKA FINGERPRINTS
Genetika fingerprints terdapat di rambut, tulang, ludah, darah dan lain-
lain.
Genetika fingerprinting melibatkan ekstraksi DNA.
Menggunakan enzim untuk memotong DNA menjadi fragmen
6. CARA MENDAPATKAN POLA DARI
DNA FINGERPRINT.
Setelah sampel DNA yang telah diekstraksi diambil dari tubuh, sebuah
enzim akan memotong DNA menjadi beberapa bagian kecil/fragmen.
Potongan DNA tersebut akan diisi ke dalam gel electrophoresis yang
menggunakan arus listrik untuk memisahkan fragmen.
Fragmen yang lebih besar bergerak lebih lambat dari pada fragmen
yang lebih kecil.
Saat fragmen DNA telah terpisah-pisah, gelnya menjadi
tercemar/ternodai (ethidium bromide). Noda-noda tersebut akan
menjadi DNA fingerprint.
8. CARA MENGETAHUI BAKAT ANAK
MELALUI SIDIK JARI
Untuk mengetahui bakat anak, akan ada langkah-langkah dalam menganalisis.
1. Menggunakan tinta pada tangan dan menempelkannya pada kertas.
2. Mengscan di komputer untuk menganalisa polanya.
3. Menghitung dan menganalisa total cetakan untuk mengerti pola genetika.
4. Menghitung sudut ATD (sudut antara a-triradius (di bawah jari telunjuk, di dekat
pergelangan tangan) dan d-triradius (di bawah jari kelingking))untuk mengetahui
kemampuan belajarnya.
Sudut normal ATD berkisar antara 38°-55°.
Semakin kecil sudut ATD, semakin sensitif dan susah dipelajari.
5. Analisa kemampuan orang dari data yang didapat.