Tesis ini mengembangkan bahan ajar matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bahan ajar yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS dan instrumen penilaian. Uji coba menunjukkan bahan ajar valid dan reliabel untuk mengukur peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pecahan. Hasilnya, pengembangan bahan ajar ini efekt
Pengembangan bahan ajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe
1. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN
PENDEKATAN KONTRUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA SMP
OLEH: ASTRI JAYANTI
(0900511)
8. Latar Belakang
Irza Effendi (2010:1) bahwa, "Salah satu ciri
penting matematika adalah memiliki obyek abstrak
sehingga kebanyakan siswa menganggap bahwa
matematika itu sulit.“
Russefendi (Yusuf, 2003:1) mengemukakan,
“Matematika penting sebagai pembentuk sikap,
oleh karena itu salah satu tugas guru adalah
mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik”.
9. Latar Belakang
Ibrahim, dkk (2002:76) mengemukakan bahwa
belajar adalah menyangkut apa yang harus
dikerjakan siswa oleh dirinya sendiri, maka
inisiatif belajar harus muncul dari dirinya
Sardiman (1986:98), belajar adalah berbuat dan
sekaligus merupakan proses yang membuat anak
didik harus aktif.
10. Latar Belakang
Menurut Djamarah (2002: 141 – 171), hasil belajar
itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Faktor dari luar
diri siswa, misalnya lingkungan alam dan sosial
budaya, kurikulum, program, sarana dan fasilitas
dari guru. Sedangkan faktor internal yaitu faktor
dari dalam diri siswa itu sendiri, misalnya bakat,
minat, kecerdasan, kemampuan kognitif, motivasi,
kreativitas dan keadaan fisik.
klik
11. Rumusan Masalah
Bahan ajar seperti apa yang dapat dikembangkan
dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw
melalui pendekatan kontruktivisme?
Instrumen seperti apa yang dapat meningkatan
hasil belajar siswa?
klik
12. Batasan Masalah
Hasil Belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan
model jigsaw melalui pendekatan kontruktivisme.
Untuk kemampuan kognitif siswa dilihat berdasarkan
indikator dimana siswa dapat mengerjakan soal-soal yang
telah dibuat yang dapat mengukur tahap-tahap kemampuan
siswa sesuai dengan taksonomi Bloom tahap ke-2 dan tahap
ke-3.
Materi dibatasi pada pokok bahasan pecahan, sub pokok
Operasi pada pecahan
klik
15. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw
Kelompok asal
Pembagian materi atau tugas
Materi yang sama berkumpul di Kelompok ahli
Berdiskusi di Kelompok ahli
Menyampaikan materi di Kelompok Asal
pengundian salah satu kelompok untuk
menyajikan hasil diskusi kelompok
klik
16. Pendekatan Kontruktivisme
Menurut Davis (dalam Hermayani, 2008) pandangan konstruktivisme
dalam pembelajaran matematika berorientasi kepada:
Pengetahuan dibangun dalam pikiran melalui proses asimilasi atau
akomodasi.
Dalam pengerjaan matematika, setiap langkah pebelajar dihadapkan
kepada “apa”.
Informasi baru dikaitkan dengan pengalamannya tentang dunia
melalui suatu kerangka logis yang mentransformasikan,
mengorganisasikan dan menginteprestasikan pengalamannya
Pusat pembelajaran adalah bagaimana pebelajar berpikir, bukan apa
yang mereka katakan atau tulis. Sehinnga proses konstruksi
pengetahuan terjadi di dalam benak siswa sendiri melalui proses
internalisasi.
klik
17. Hasil Belajar
Menurut Bloom ada enam tipe hasil belajar, yaitu:
1. Knowledge (Pengetahuan)
2. Comprehension (Pemahaman)
3. Application (Penerapan)
4. Analysis (analisis
5. Syntesis (sintesis )
6. Evaluation
klik
18. Bahan Ajar
klik
Bahan ajar merupakan alat dalam segala
bentuk bahan untuk membantu melaksanakan
kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta
lingkungan atau suasana yang memungkinkan
siswa untuk belajar
20. Pelaksanaan Uji Coba
Uji coba dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2012 di
SMP Negeri 1 Salopa Kabupaten Tasikmalaya
klik
21. Hasil Uji Coba
Validitas
Reliabilitas
Nomor Soal Koefisien Validitas Kriteria
1 0,71 Tinggi (baik)
2 0,77 Tinggi (baik)
3 0,53 Sedang (cukup)
4 0,78 Tinggi (baik)
5 0,71 Tinggi (baik)
Derajat reliabilitas = 0,71 sehingga
reliabilitas instrumen ini tergolong tinggi
22. Daya Pembeda
Indeks Kesukaran
Nomor Soal Daya Pembeda Kriteria
1 0,28 Cukup
2 0,50 Baik
3 0,24 Cukup
4 0,52 Baik
5 0.35 Cukup
Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria
1 0,75 Mudah
2 0,71 Mudah
3 0,77 Mudah
4 0,43 Sedang
5 0,28 Sukar klik
23. Kesimpulan
Pengembangan bahan ajar dalam model
pembelajaran jigsaw dapat memfasilitasi
peningkatan hasil belajar siswa yaitu dengan
menyusun silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, lembar kerja siswa, dan instrumen
tes hasil belajar.
Instrumen tes hasil belajar yang penulis susun
sudah layak digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa
24. Saran
Akan lebih baik lagi jika setiap bahan ajar yang
termuat dalam makalah ini dapat diimplementasikan
dalam proses pembelajaran serta dapat
dikembangkan kembali dengan melihat berbagai
situasi di lapangan guna menunjang hasil belajar yang
lebih baik.