SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
KARENA AKU MELIHATNYA
Karya: Arga Puspita Aji
Entah kapan, seorang gadis berkulit coklat gelap dengan kantung mata yang besar
duduk di kursi taman dekat rumahnya. Gelapnya kantung disekitar matanya bagaikan karung
goni yang terbakar hangus. Dia diam mematung dengan pandangan hampa menghadap sungai
didepannya. Si Agni Aneh sering diucapkan dari mulut tetangganya ketika hendak
memangilnya. Sedikit tak sopan sebenarnya, namun itu benar-benar sesuai kenyataan, dia
memiliki tingkah laku yang sedikit aneh. Wajar saja, sejak kecelakaan hebat 3 tahun yang
lalu membuatnya koma selama 2 tahun, dia yang mulanya gadis yang ceria, rajin dan
pandai berubah menjadi gadis yang pendiam dan penakut. Dia hidup bersama kakaknya
Henry yang rela membatalkan pernikahannya dan menghabiskan seluruh uangnya atau
apapun demi kesembuhan adiknya, Agni. Namun, ketika Agni bangun dari tidur panjangnya,
kakaknya terkejut melihat perilaku adiknya, Agni sering berteriak ketakutan. Ternyata ketika
koma, jiwanya telah berpergian jauh hingga bertemu dengan roh-roh dan menjadi temannya.
Dan kemampuan itu terbawa ketika Agni bangun dari komanya.
Selama setahun ini, dia menyadari bahwa hantu yang mendekatinya hanya sekadar
meminta bantuan. Kebanyakan hantu tersebut meminta Agni untuk membantu menyelesaikan
masalah di keluarga yang ditinggalkan hantu itu, walaupun sama sekali bukan masalahnya.
Mulai dari perebutan harta warisan, proyek penjualan real estate, dan lainnya yang tak ingin
dingatnya lagi. Walaupun telah menyadarinya, yang namanya manusia setiap ditemui oleh
roh-roh yang bergentayangan pastinya akan ketakutan, begitu pula Agni. Setiap malam, tak
sekalipun Agni tidak didatangi oleh roh-roh berwajah hancur, lebur, tak berbentuk. Dan tak
sekalipun dia tidak ketakutan. Mungkin hal itulah yang menyebabkan lebar nan gelapnya
kantung disekitar matanya.
***
Sebenarnya, dia tak tega melihat kakaknya yang bekerja keras membanting tulang
demi seseorang aneh yang mendeklarasikan bisa melihat hantu seperti dirinya, kerjanya
hanya keluyuran sekadar membantu roh-roh gentayangan. Lalu suatu ketika, dia memutuskan
untuk bekerja di kota, dia akan bekerja sebagai Waitress di salah satu restoran di kota.
Kakaknya, Henry sebenarnya tidak tega membiarkan adik semata wayangnya pergi bekerja.
“Sebaiknya kamu nggak usah kerja, Agni! Kakak takut terjadi apa-apa sama kamu,” kata Kak
Henry seraya mencegahnya,
“Tapi aku sudah pikirkan matang-matang kak, aku tidak ingin merepotkan kakak. Kakak,
selalu bekerja membanting tulang hanya demi aku, jadi aku tidak tega melihatnya.”
“Kamu sama sekali nggak merepotkan kakak, kok! Kakak cuma mau Agni dirumah saja”
“Tapi ini sudah jadi keputusanku kak!”
Karena keputusan Agni telah bulat dan keegoisannya, Kak Henry pun tak kuasa lagi
mencegahnya.
“Ya sudah, kamu boleh bekerja. Asalkan sering-sering pulang ke rumah ya!”
Lalu, setelah mendapat ijin dari kakaknya berangkatlah Agni ke kota untuk bekerja sebagai
waitress di salah satu restoran di kota.
***
Sebulan berjalan Agni bekerja di kota, dia tinggal disebuah kontrakan yang tidak
terlalu luas dan hampir mirip sebuah gubuk. Pekerjaan menjadi waitress pun dia jalani
dengan sungguh-sungguh, hingga dia menjadi karyawan yang cukup rajin di restoran
tempatnya bekerja. Walau terkadang masih terhitung roh-roh yang meminta bantuannya
yang membuatnya bertingkah sedikit aneh seperti biasanya.
***
Suatu ketika, dia sedang mengantarkan pesanan di meja pelanggan. Dia melihat roh
wanita yang berdiri di samping seorang pria tampan berkacamata yang memesan makanan
yang dia bawa. Dengan langkah yang kurang pasti, dia memberikan makanan yang baru
diangkat dari penggorengan menuju pria itu. Bukannya, sampai ke meja, dia malah
mendaratkan makanan itu ke wajah pria yang memesan makanan tersebut.
“Hey, bisa kerja nggak sih? Kalau jalan lihat-lihat dong, jadi basah nih!” bentak Si Pria
tampan itu.
“Maaf-maaf, mas!” jawab Agni sambil ketakutan melihat roh wanita dibelakang pria itu.
***
Seminggu setelah kejadian itu, dia bertemu dengan pria di restoran itu tanpa dibuntuti
roh wanita dibelakangnya. Dia bertemu dengan pria itu disebuah jalan yang sekelilingnya
terdapat barisan pohon marple yang cukup langka apabila dicari di Indonesia. Agni mencoba
menjelaskan apa yang terjadi minggu lalu kepada pria yang baru keluar dari toko buku itu.
Dia menceritakan kemampuannya yang bisa melihat roh-roh gentayangan. Lalu saat pria itu
berada di restoran, dia melihat roh wanita yang berada dibelakang pria itu. Lalu pria itu
berkata
“Apa benar, kau melihatnya? Bagaimana wajahnya? apakah dia bahagia?”
Suasana hening pun tiba sejenak dan dinginnya malam mulai menusuk urat nadi, lalu si pria
itu mengajak Agni ke sebuah coffee shop di pinggir jalan dan Agni meng-iyakan ajakan pria
itu.
Ketika memasuki ruangan coffee shop, suasana hangat mulai terasa karena tungku
perapian masih menyalakan baranya. Lalu pria itu melanjutkan percakapannya sambil
memesan 2 cangkir kopi espresso.
“Maaf, kita tadi belum berkenalan ya? Nama saya Rezka Adyasa, kamu bisa panggil saya
Rezka,” pria itu mencoba berkenalan sebelum berbicara lebih lanjut mengenai hantu tadi.
“Saya Agni Williana, kamu bisa panggil saya Agni!” jawab Agni dengan nada yang agak
sumbang akibat salah tingkah karena baru kali ini dia berbicara dengan seorang pria selain
Kak Henry dan bosnya di restoran tempat dia bekerja. Dan ketika mendengar suara Rezka
saat berkenalan, Agni sedikit paham kepribadian Rezka yang ramah dan tidak suka
menyimpan amarah. Lalu Agni bertanya
“Memang siapa wanita itu, Rezka? Sepertinya dia dekat sekali denganmu?”
“Dia adalah kekasihku ketika aku masih berumur 17 tahun, namanya Rahma.”
Lalu Rezka menceritakan apa yang sebenarnya terjadi bahwa dia dan Rahma pernah
diculik oleh 3 orang penjahat yang meminta tebusan uang sebesar 1 miliar kepada kedua
orang tuanya, namun ketika uang telah dibawa penculik itu, salah satu penculik membawa
dirinya dan Rahma kekasihnya pergi dari tempat persembunyian dengan mobil pugeot warna
hitam legam. Lantas kedua orang tuanya khawatir dan menelpon polisi, lalu terjadilah aksi
kejar-kejaran antara si penculik yang membawa Rezka dan kekasihnya dengan polisi. Ketika
memasuki tikungan tajam mobil itu menabrak pagar pembatas jalan hingga hancur, luluh
lantak. Seketika itu juga mobil yang dinaikinya terpercik api, si penculik segera melarikan
diri meninggalkan Rezka dan Rahma. Sesegera mungkin polisi menyelamatkan Rezka,
namun alangkah terkejutnya Rezka ketika kekasihnya tidak sempat terselamatkan karena
ledakan yang menghancurkan mobil pugeot dan kekasihnya itu.
Setelah menceritakan panjang lebar kisah yang dialami Rezka. Keheningan datang
lagi menyelimuti mereka berdua. Mereka saling memandang satu sama lain, Rezka mencoba
untuk melanjutkan pertanyaannya yang belum terjawab ketika bertemu di jalan tadi,
“Jadi, bagaimana keadaan dia?”
“Dia terlihat sedih, aku melihat matanya berkaca-kaca walaupun itu hanya tipuan roh saja.
Sepertinya dia ingin memberitahukan sesuatu kepadamu,” jawab Agni
“Benarkah? Apakah dia sekarang ada disini? Apa yang ingin dia beritahukan kepadaku?”
Tanya Rezka dengan sedikit penasaran
“Jujur saja, sejak kita bertemu di jalan tadi, aku belum melihatnya sekalipun.”
“Ohh..” jawab Rezka dengan nada sedikit kecewa
“Tapi tenang saja. Dia tahu kalau aku bisa melihatnya, dia pasti akan mendatangiku. Aku
akan bertanya kepadanya apa yang ingin dia sampaikan dan aku berjanji akan
memberitahumu,” kata Agni sedikit memberi harapan kepada Rezka
“Benarkah, terimakasih ya! Hehe, kita baru saling kenal kenapa sudah seakrab ini ya?”
“Entahlah!” jawab Agni
Malam yang semakin gelap membuka selimutnya dan menampakkan bintang-bintang
yang memberi rasa nyaman setelah bekerja ditengah hiruk pikuk perkotaan. Setelah
pembicaraan yang panjang, Rezka mengantarkan Agni pulang ke kontrakan dengan mobil
BMW warna putih bergaris hitam miliknya yang terparkir didepan telepon umum ketika dia
pergi ke toko buku tadi menuju ke kontrakkan Agni.
***
Malam itu ketika Agni hendak memejamkan mata, arwah Rahma benar-benar
memunculkan diri di hadapan Agni. Dan untuk pertama kalinya, Agni tidak merasa ketakutan
ketika bertemu dengan hantu. Namun sebelum Agni bertanya, Rahma langsung berkata
“Aku tidak bisa berlama-lama disini, aku hanya memintamu untuk membantu Rezka mencari
siapa yang menjadi dalang atas kematianku. Sebenarnya aku tahu siapa dia, namun apabila
aku memberitahunya dia tidak akan percaya. Aku hanya memberimu petunjuk bahwa dia
pernah sangat dekat dengannya. Aku akan menemuimu besok malam. Untuk sekarang aku
akan melindungimu dari roh-roh lain agar kau bisa tidur nyenyak.”
Lalu roh Rahma seketika menghilang membuat Agni bertanya-tanya apa yang dimaksud dari
dia pernah sangat dekat dengan Rezka. Namun mendengar bahwa Rahma akan melindungi
dia dari roh-roh yang meminta bantuan padanya, segeralah Agni menutup matanya dan
tertidur.
***
Keesokannya, sang matahari di akhir pekan mencoba untuk menuntun Agni menuju
kediaman Rezka yang telah dia miliki alamatnya dari pembicaraan semalam. Ketika sampai
pada alamat yang dituju, Agni sedikit kagum akan betapa besar dan luasnya rumah Rezka,
memang tak berpagar tapi terlihat aman karena banyaknya pos satpam disana.
Berbeda jauh dari kontrakannya yang bahkan tidak ada ruang untuk bergerak. Luas tamannya
seakan-akan bisa digunakan untuk pertandingan sepak bola. Ketika Agni Masih terkagum-
kagum memandang rumah Rezka, seseorang dari dalam pos satpam bertanya kepadanya
“Cari siapa, neng?” Tanya si satpam
“Ooh. Saya ingin tanya, mas. Apakah ini benar rumahnya Rezka Adyasa?”
“Iya, neng! Eneng siapa ya?” si satpam bertanya untuk kedua kalinya kepada Agni
“Saya temannya Rezka, mas. Rezkanya ada dirumah? Saya ingin bicara dengannya.”
“Oh, bisa-bisa”
Setelah mendapat izin dari satpam tersebut, bergegaslah dia menemui Rezka yang terlihat
sedang duduk berjemur disamping kolam renang taman rumahnya. Entah apa maksudnya
berjemur, karena cuaca saat itu mendung tanpa cahaya matahari sama sekali. Lalu Agni
mencoba untuk menghampiri Rezka.
“Ada yang bisa saya bantu, tuan?” Sindir Agni
“Ohh. Kamu ternyata, Agni. Kok datang nggak bilang-bilang?”
“Iya, maaf. Aku terburu-buru tadi. Karena, ini tentang masalahmu yang kita bicarakan
semalam, ternyata dia benar-benar menemuiku.”
“Benarkah, lalu dia jawab apa?”
“Jawaban apa? Aku sama sekali tida diberi waktu untuk bertanya. Dia tahu kalau aku akan
bertanya tapi dia tidak bisa memberitahukan semuanya, dia hanya sempat memberitahuku
bahwa penculik yang membuatnya terbunuh itu pernah dekat sekali denganmu.” Papar Agni
dengan nada yang menggebu-gebu.
“Benarkah? Setahuku, sejak dulu hanya dialah yang dekat sekali denganku.” Jawab Rezka
sedikit heran.
Untuk kesekian kalinya suasana hening bercampur canggung datang.
“Ehmm. Aku akan mencoba bertanya kepadanya. Dia berjanji akan menemuiku lagi nanti
malam” Cetus Agni seakan-akan memberi sedikit harapan.
Seharian Agni menghabiskan akhir pekannya di rumah Rezka. Mereka saling bertukar
cerita, terutama kemampuan Agni yang bisa melihat roh. Hubungan mereka semakin dekat
sehingga tumbuh suatu perasaan yang lebih dari sekadar teman ataupun sahabat.
***
Malam harinya, Rahma tidak menampakkan dirinya dihadapan Agni dalam kehidupan
nyata namun dia menemui Agni didalam mimpinya. Dia menggambarkan ingatannya kepada
Agni ketika kematiannya. Agni sendiri sadar dan percaya bahwa ini kemampuan Rahma
untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Sekilas dia melihat Rahma dengan
penampilan yang berbeda dengan tatapan mata yang menggambarkan kelicikkan, namun
pada saat yang sama Agni melihat Rahma yang lain sedang tersiksa didalam mobil pugeot
warna hitam seakan-akan kedua Rahma itu saling keterkaitan. Lalu, dengan kejadian yang
sama seperti yang diceritakan Rezka, mobil itu meledak dan menghancurkan semua yang ada
didalamnya termasuk Rahma. Hal itu sangat mengejutkan Agni sehingga dia terbangun dari
mimpinya.
“Apa maksud dari semua ini, apakah Rahma memiliki saudara kembar? Tapi bagaimana bisa
saudara membunuh saudara?”
Mimpi itu masih membayang-bayangi pikiran Agni tentang apa yang sebenarnya
terjadi. Sejak saat itu, Rahma sering menemui Agni didalam mimpinya. Dan Agni sendiri
juga sering menemui Rezka untuk memberitahu apa yang telah diberitahukan Rahma
sehingga semakin lama tumbuhlah rasa ketertarikan diantara Agni dan Rezka dan akhirnya
mereka memutuskan untuk menjalin hubungan.
***
3 bulan berlalu, selama itu Agni tidak lagi menceritakan apa yang diberitahukan
arwah Rahma entah itu dalam kehidupan nyata maupun dalam mimpi kepada Rezka. Namun,
di suatu malam, Rezka mimpi bertemu roh Rahma yang terlihat kecewa dan berkata “Apa
kau benar-benar ingin melupakanku? Apakah kau tidak ingin tahu penyebab kematianku?’.
Lalu mimpi itu disampaikannya kepada Agni ketika mereka bertemu di taman pada suatu
malam.
“Agni, tadi malam aku bermimpi bertemu dengan Rahma dan dia menanyakan keinginanku
untuk memngungkap penyebab kematiannya. Apakah kamu sama sekali belum ditemuinya
belakangan ini?”
Lalu dengan sedikit bingung, Agni mencoba untuk berkata sejujurnya.
“Sebenarnya, dia sering menemuiku. Dia juga memberitahuku banyak hal.”
“Lalu, apa maksudmu tidak memberitahukannya kepadaku?”
“Maaf, aku hanya ti...”
“Kenapa kamu harus berbohong, kamu tahu kan kalau aku sangat ingin mencari tahu siapa
yang menjadi dalang dari kejadian itu?”
“iya, aku tahu,”
“Lantas kenapa kamu menutupinya? terserah lah!”
Karena marah, Rezka meninggalkan Agni sendirian di taman. Agni juga menyadari
kesalahannya namun saat ini bukan itu yang dia permasalahkan, dia benar-benar sendirian di
taman. Sendirian membuat dirinya mudah ditemui oleh arwah-arwah penasaran yang berada
di taman itu. Ternyata benar, belasan hantu mencoba untuk mendekati Agni bersama
dinginnya udara yang berhembus. Karena dia sangat ketakutan akhirnya dia pingsan tak
sadarkan diri.
***
Ketika dia tersadar, dia sudah di dalam kamar di suatu rumah sakit dengan jarum
infus menusuk urat nadinya. Lalu dokter muncul beberapa saat ketika Agni sedang melamun.
Dokter itu sengaja menemui Agni untuk mengecek kondisinya. Agni sedikit tersentak ketika
melihat pernyataan dokter bahwa dia tak sadarkan diri selama 13 hari. Namun yang lebih
mengherankan lagi, tidak ada tanda-tanda Kak Henry menjenguknya. Entah dia diberitahu
atau tidak, hal itu menjadi sedikit ganjil karena dia selama 13 hari tidak pulang ke rumah
karena biasanya kakaknya khawatir ketika Agni lebih dari seminggu tidak pulang ke
rumahnya apalagi tidak sempat menelpon kakaknya. Entah betapa khawatir Kak Henry
menunggu kepulangan Agni.
***
Setelah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, sore itu Agni bergegas pulang
kerumah karena 3 hari yang lalu tepat hari ulang tahunnya ke 18, dia sengaja ingin
merayakannya bersama Kak Henry. Namun betapa terkejutnya ketika sampai di pekarangan
rumah, dia melihat 4 karangan bunga tanda belasungkawa tertulis nama kakaknya Henry.
Karangan bunga itu terpampang tepat didepan rumahnya. Seketika dia lemas, tak berdaya,
seakan-akan dunia mencoba untuk menelannya. Ya, kakaknya telah meninggal tepat di hari
ulang tahunnya tanggal 1 september, 3 hari yang lalu. Setidaknya seperti itu yang diucapkan
mulut tetanganya. Seluruh acara kematian mulai dari upacara pemberkatan hingga
pemakaman telah diadakan tetangganya sebelum Agni pulang. Mereka melakukannya karena
melihat Agni dan Henry hidup berdua tanpa memiliki sanak saudara. Agni menyesali
perpisahannya dengan kakaknya, Henry. Karena mengingat kakaknya yang rela berkorban
demi kesembuhannya disaat dia koma selama 2 tahun, demi hidupnya, namun disaat
kematian kakaknya, dia malah tidak berada disamping kakaknya.
Selama 2 hari, setelah mengetahui kakaknya meninggal, didalam benaknya Agni
masih bertanya-tanya tentang apa yang terjadi selama 13 hari dia tak sadarkan diri. Dia
mengingat-ingat dengan keras. Dan dia teringat ketika tak sadarkan diri, rohnya berpergian
seperti kejadian ketika dia koma 2 tahun lalu hingga akhirnya bertemu Rahma yang
memberitahu Agni cara mengetahui kebenaran tentang apa yang terjadi pada Rezka dan
dirinya di masa lalu.
Roh Rahma mengatakan “Jika Rezka benar-benar ingin mengetahui apa yang telah
terjadi, dia harus pergi ke Bandara Choetta tanggal 6 September ini, tepat jam 5 sore. Ada hal
yang akan membukakan rahasia tentang semua kejadian itu!”. Hanya itu yang dikatakan
Rahma. Lalu roh Agni juga bertemu dengan seseorang berjubah putih kumal, orang itu
berkata kepada Agni “Waktumu telah habis, aku hanya akan memberimu kesempatan hidup
sampai kamu mengucapkan kata selamat tinggal kepada teman-temanmu. Itulah batas waktu
yang kita sepakati”
Selama ini, dia baru tahu jika dia pernah merubah kematiannya dengan melakukan
kesepakatan dengan malaikat maut sehingga dia bisa bangun dari komanya yang seharusnya
dia akhiri dengan kematiannya. Di satu sisi lain, hanya Rezka lah yang pernah menjadi
kerabat ataupun berhubungan dekat dengan Agni yang berarti apabila dia mengucapkan
sesuatu kepada Rezka, dia juga harus mengucapkan selamat tinggal karena kematiannya.
Setelah mengalami dilema, ketika jam dinding menunjukkan angka 4 lebih
seperempat, dia memutuskan mengirim pesan ke ponsel milik Rezka yang bertuliskan “Jika
kamu ingin mengetahui segala sesuatu tentang masa lalumu dengan Rahma, pergilah ke
Bandara Choetta nanti sore jam 5 tepat. Selamat tinggal.”
***
Usai membaca pesan itu melalui ponselnya, Rezka masih berpikir yang dimaksudkan
Agni adalah dia akan menjelaskan semuanya tentang kejadian penculikan yang dialaminya
bersama Rahma disana, namun dia sedikit heran mengapa dalam pesan tersebut Agni
mengucapkan selamat tinggal. Tanpa pikir panjang, Rezka segera pergi ke Bandara Choetta
yang niatnya hendak bertemu dengan Agni. Dan hasilnya nihil, ketika Rezka datang ke
bandara tepat pukul 5 sore, Agni tidak ada disana sehingga Rezka sempat meragukan apa
yang dikatakan Agni didalam pesan itu. Tetapi, ternyata kedatangannya di bandara tidak sia-
sia ketika sekilas dia melihat wajah seseorang yang mirip Rahma memakai sweater berbulu
hitam, dia juga menyadari bahwa itu benar-benar wajah Rahma. Dengan sigap Rezka
mengejar wanita itu, yang terlihat hendak menaiki pesawat yang akan ditumpanginya.
“Rahma! Benarkah kau Rahma?” Rezka mengira itu Rahma karena wajahnya sangat mirip.
“Hmm.. Hmm.. Hmm.. Ternyata kita berjumpa lagi.”
“Apakah ini benar kamu? Apakah kamu baik-baik saja?”
“Rezka.. Rezka, kamu tidak perlu terlalu peduli denganku.”
“Apa yang kau maksud?”
Rahma menjelaskan semua yang telah terjadi, dan membuka rahasia yang terpendam
sekian tahun bahwa dia adalah Rahma yang sebenarnya, dan yang tewas dalam kecelakaan itu
adalah saudara kembarnya yang bernama Bella. Rahma dan Bella dipisahkan sejak bayi oleh
orang tuanya. Rahma berada di Indonesia, sedangkan Bella di Munchen, Jerman. Lalu ketika
Bella diberitahu bahwa dia memiliki kembaran di Indonesia, Bella segera terbang ke
Indonesia untuk bertemu Rahma. Dan tanpa sengaja dia juga bertemu Rezka si anak orang
konglomerat tidak lain dan tidak bukan adalah teman Rahma sejak dulu. Ketika Bella ingin
mengenal Rezka, dia menggunakan identitas Rahma karena wajah mereka yang benar-benar
identik. Lalu Bella yang menyamar menjadi Rahma menjalin hubungan dengan Rezka
sebagai pacar. Namun, tercetus ide licik di otak Rahma untuk memanfaatkan mereka berdua
untuk mendapatkan uang. Sehingga Rahma membuat rencana penculikan bersama 2 teman
laki-lakinya untuk menculik Rezka dan Bella dan meminta uang tebusan sebesar 1 miliar
kepada orang tua Rezka. Tetapi ketika uang tebusan itu telah dia terima, dia malah membawa
Rezka dan Bella pergi dengan mobil Pugeot warna hitamnya dan terjadilah aksi kejar-kejaran
dengan polisi hingga dia menabrak pagar pembatas dan melarikan diri. Dan akhirnya mobil
hitam itu meledak menghancurkan semua yang ada didalamnya termasuk Bella yang tak
terselamatkan.
Mendengarkan penjelasan sinis dari Rahma, Rezka masih sulit mempercayai tenyata
yang selama ini dia sayangi bukanlah Rahma, tetapi Bella. Rezka menunduk dan matanya
berkaca-kaca sampai terlihat biasan sepatu bergaya vintage-nya memantul didalam matanya.
Dan tidak lama kemudian 12 orang polisi menyergap Rahma dan memborgol tangannya.
Ternyata sebelumnya, Agni berinisiatif dan merasa perlu melaporkan kepada polisi walaupun
dia tidak tahu tentang apa yang terjadi di bandara.
***
Usai kejadian di bandara, Rezka berniat menemui Agni di kontrakannya. Namun tidak
ada tanda-tanda keberadaan Agni disana. Lalu ia bertanya kepada pemilik kontrakan tentang
dimana alamat rumah Agni. Setelah mendapatkannya, dia segera mencari alamat itu. Namun,
ketika dia telah menemukan alamatnya, dia sedikit heran melihat banyak orang sedang
berdatangan ke rumah Agni. Dia keluar dari mobil berjalan menuju pintu depan, langkah
Rezka semakin gontai ketika dia melihat peti jenazah didalam rumah itu hingga langkahnya
terhenti dan dia terjatuh dengan lutut menyangga tubuhnya ketika dia melihat tubuh Agni
yang terbaring berbalut baju putih indah dengan wajah pucat didalam peti itu. Ya, dia adalah
Agni. Agni telah meninggal karena telah memberi ucapan selamat tinggal kepada Rezka yang
semata-mata pernah mengenalinya dan hanya dia yang menjadi orang yang dia kenal selain
kakaknya Henry, itu berarti dia harus menepati janjinya kepada kematian. Rezka tak kuasa
menahan air matanya jatuh ketika melihat Agni telah meninggalkannya untuk selamanya. Dia
menyesal telah meninggalkan Agni di taman. Karena itulah pertemuan terakhir dirinya
dengan Agni tanpa mengucapkan selamat tinggal dari mulutnya
***
Beberapa saat setelah upacara pemberkatan selesai, sore itu Rezka duduk termenung
didepan teras rumah Agni. Dia masih meratapi kepergian Agni hingga saat itu. Tak lama
kemudian seorang wanita paruh baya yang mengaku sebagai tetangganya keluar dari dalam
pintu dan membawa selembar kertas mendekati Rezka.
“Nak, kamu ya yang namanya Rezka?” Kata wanita tua itu.
“Iya, bu. Ada apa ya?”
“Ini sepertinya surat untukmu, mataku sedikit rabun, sehingga aku hanya bisa membaca
namamu yang tertulis cukup besar disurat ini.” Kata si wanita tua sambil memberikan surat
itu kepada Rezka.
“Ohh, terima kasih!” Jawab Rezka.
Rezka membaca surat itu, surat itu sungguh cantik dengan kertas yang terlihat tua
memberi kesan klasik dengan tulisan yang terbuat dari tinta hitam. Tulisan dalam surat
tersebut berupa penyampaian maaf Agni tentang kesalahan yang sebelumnya dan ucapan
selamat darinya karena Rezka telah dapat mengungkap semua yang telah terjadi di masa
lalunya. Agni juga menuliskan bahwa memang inilah takdirnya, dia diberi kemampuan
melihat hantu. Hanya karena untuk membantu mereka untuk menyelesaikan masalah yang
dialami keluarga maupun kerabat yang ditinggalkan. Dan ternyata, masalah Rezka adalah
masalah terakhir yang bisa dia bantu dengan kemampuannya, dia juga berkata bahwa
kematiannya takkan sia-sia. Agni berpesan agar Rezka harus berbahagia menjalani hidupnya
sekarang. Dan, untuk kesekian kali Rezka menitihkan air mata, walaupun tak sederas air mata
sore tadi ketika dia tahu bahwa Agni telah meninggal dunia.
***
Tidak ingin terpuruk terlalu dalam Rezka mencoba untuk bangkit. Beberapa bulan
kemudian, dia memutuskan untuk menjual rumah mewahnya dan mendiami rumah milik
kakak dari Agni, Henry. Disana, dia merintis sebuah yayasan anak. Yayasan itu khusus anak-
anak yang dikucilkan karena sikap dan perilakunya yang aneh seperti halnya Agni. Dia
menampung anak-anak itu dalam suatu asrama. Mereka saling berbagi cerita, pengalaman
aneh dan lain-lain dengan Rezka dan teman-temannya yang turut membantu. Dan pada suatu
ketika, seorang anak perempuan berkata pada Rezka
“Kak Rezka, Kak Agni sama Kak Bella bilang terima ke kakak.”
“Benarkah? Apakah kamu melihatnya sekarang?”
“Ya, mereka berdua ada dibelakangmu, sedang tersenyum bahagia.”
Dan sejak saat itu, Rezka berusaha untuk menghargai kehidupan, dia bahagia pernah
bertemu dengan 2 wanita yang tangguh dan memotivasi dia untuk menjalani hidup lebih baik.
Karena kematian mereka, tidaklah sia-sia.
- END -

More Related Content

What's hot

Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015Fajar Sany
 
Cerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakCerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakSabrina Eyna
 
Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016
Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016
Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016Fajar Sany
 
Kisah pendekar bongkok kho ping hoo
Kisah pendekar bongkok kho ping hooKisah pendekar bongkok kho ping hoo
Kisah pendekar bongkok kho ping hooSariyanti Palembang
 
Cerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran UnikCerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran UnikApit Nopiyanti
 
The story of ours
The story of oursThe story of ours
The story of oursNH Media
 
Bahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - CerpenBahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - CerpenWahyu Perwira
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiTito Aloysius
 
Cerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakCerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakResdianto
 
Father Tri - TOS-Pulang Lah Ayah
Father Tri - TOS-Pulang Lah AyahFather Tri - TOS-Pulang Lah Ayah
Father Tri - TOS-Pulang Lah AyahTRIENDI
 
Layu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangLayu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangdesmin
 

What's hot (20)

Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
 
Cerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakCerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanak
 
Fabel 1
Fabel 1Fabel 1
Fabel 1
 
Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016
Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016
Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016
 
Kisah pendekar bongkok kho ping hoo
Kisah pendekar bongkok kho ping hooKisah pendekar bongkok kho ping hoo
Kisah pendekar bongkok kho ping hoo
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Cerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran UnikCerpen - Pelajaran Unik
Cerpen - Pelajaran Unik
 
Adore y ou, my brother chapter 3
Adore y ou, my brother chapter 3Adore y ou, my brother chapter 3
Adore y ou, my brother chapter 3
 
HaPPy16rd
HaPPy16rdHaPPy16rd
HaPPy16rd
 
The story of ours
The story of oursThe story of ours
The story of ours
 
Sayap malaikat (hamzah puadi ilyas)
Sayap malaikat (hamzah puadi ilyas)Sayap malaikat (hamzah puadi ilyas)
Sayap malaikat (hamzah puadi ilyas)
 
"CERPEN"
"CERPEN""CERPEN"
"CERPEN"
 
Bahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - CerpenBahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - Cerpen
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
 
Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)
 
Dgt
DgtDgt
Dgt
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 
Cerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakCerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menak
 
Father Tri - TOS-Pulang Lah Ayah
Father Tri - TOS-Pulang Lah AyahFather Tri - TOS-Pulang Lah Ayah
Father Tri - TOS-Pulang Lah Ayah
 
Layu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangLayu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembang
 

Viewers also liked

Viewers also liked (19)

Uhu av erasmus
Uhu av erasmusUhu av erasmus
Uhu av erasmus
 
I2i explained
I2i explainedI2i explained
I2i explained
 
How does your media product represent particular social groups
How does your media product represent particular social groupsHow does your media product represent particular social groups
How does your media product represent particular social groups
 
Space
SpaceSpace
Space
 
Prueba Examén
Prueba ExaménPrueba Examén
Prueba Examén
 
J2EE6_DevelopWebApplications_00_Preample
J2EE6_DevelopWebApplications_00_PreampleJ2EE6_DevelopWebApplications_00_Preample
J2EE6_DevelopWebApplications_00_Preample
 
Analysis of profesisional magazine covers (update)
Analysis of profesisional magazine covers (update)Analysis of profesisional magazine covers (update)
Analysis of profesisional magazine covers (update)
 
Sales Specific Acceleration
Sales Specific AccelerationSales Specific Acceleration
Sales Specific Acceleration
 
Appointment setting start up meeting.pptx
Appointment setting start up meeting.pptxAppointment setting start up meeting.pptx
Appointment setting start up meeting.pptx
 
Space
SpaceSpace
Space
 
Pictures media
Pictures mediaPictures media
Pictures media
 
The music bizz
The music bizzThe music bizz
The music bizz
 
9 februari
9 februari9 februari
9 februari
 
J2EE6_DevelopWebServices_00_Preample
J2EE6_DevelopWebServices_00_PreampleJ2EE6_DevelopWebServices_00_Preample
J2EE6_DevelopWebServices_00_Preample
 
Corey Vondrak Portfolio
Corey Vondrak PortfolioCorey Vondrak Portfolio
Corey Vondrak Portfolio
 
Albi Pro Cat1113
Albi Pro Cat1113Albi Pro Cat1113
Albi Pro Cat1113
 
браузери
браузерибраузери
браузери
 
02/09
02/0902/09
02/09
 
That thing.. lara croft
That thing.. lara croftThat thing.. lara croft
That thing.. lara croft
 

Similar to Karena Aku Melihat

Similar to Karena Aku Melihat (20)

85242 aku dan kamu
85242 aku dan kamu85242 aku dan kamu
85242 aku dan kamu
 
Karunia mutiara cinta
Karunia mutiara cintaKarunia mutiara cinta
Karunia mutiara cinta
 
Bawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merahBawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merah
 
Aku mencintaimu
Aku mencintaimuAku mencintaimu
Aku mencintaimu
 
Aku mencintaimu suamiku
Aku mencintaimu suamikuAku mencintaimu suamiku
Aku mencintaimu suamiku
 
Aa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kamiAa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kami
 
Sandra
SandraSandra
Sandra
 
Cerkak
CerkakCerkak
Cerkak
 
Persahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuhPersahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuh
 
Timbunan sampah (edi supardi emon)
Timbunan sampah (edi supardi emon)Timbunan sampah (edi supardi emon)
Timbunan sampah (edi supardi emon)
 
Aq mencintai suaimi ku
Aq mencintai suaimi kuAq mencintai suaimi ku
Aq mencintai suaimi ku
 
211_azkue 2009.doc
211_azkue 2009.doc211_azkue 2009.doc
211_azkue 2009.doc
 
Cinta ibu
Cinta ibuCinta ibu
Cinta ibu
 
Cinta ibu
Cinta ibuCinta ibu
Cinta ibu
 
Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)
 
Presentasi teknik penulisan-cerpen3
Presentasi teknik penulisan-cerpen3Presentasi teknik penulisan-cerpen3
Presentasi teknik penulisan-cerpen3
 
Cerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdfCerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdf
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
crita kanak-kanak
crita kanak-kanakcrita kanak-kanak
crita kanak-kanak
 
Kado buat elisa
Kado buat elisaKado buat elisa
Kado buat elisa
 

More from Arga Puspita Aji

Kriminalitas dan Pembahasan Kasus
Kriminalitas dan Pembahasan KasusKriminalitas dan Pembahasan Kasus
Kriminalitas dan Pembahasan KasusArga Puspita Aji
 
Kesenjangan Sosial dan Contoh Kasus
Kesenjangan Sosial dan Contoh KasusKesenjangan Sosial dan Contoh Kasus
Kesenjangan Sosial dan Contoh KasusArga Puspita Aji
 
Materi Sosiologi: Ketidakadilan
Materi Sosiologi: KetidakadilanMateri Sosiologi: Ketidakadilan
Materi Sosiologi: KetidakadilanArga Puspita Aji
 
Karya Tulis Ilmiah Seks Bebas dan Penutupan Lokalisasi Ngujang
Karya Tulis Ilmiah Seks Bebas dan Penutupan Lokalisasi NgujangKarya Tulis Ilmiah Seks Bebas dan Penutupan Lokalisasi Ngujang
Karya Tulis Ilmiah Seks Bebas dan Penutupan Lokalisasi NgujangArga Puspita Aji
 

More from Arga Puspita Aji (6)

Kriminalitas dan Pembahasan Kasus
Kriminalitas dan Pembahasan KasusKriminalitas dan Pembahasan Kasus
Kriminalitas dan Pembahasan Kasus
 
Kesenjangan Sosial dan Contoh Kasus
Kesenjangan Sosial dan Contoh KasusKesenjangan Sosial dan Contoh Kasus
Kesenjangan Sosial dan Contoh Kasus
 
Materi Sosiologi: Ketidakadilan
Materi Sosiologi: KetidakadilanMateri Sosiologi: Ketidakadilan
Materi Sosiologi: Ketidakadilan
 
Karya Tulis Ilmiah Seks Bebas dan Penutupan Lokalisasi Ngujang
Karya Tulis Ilmiah Seks Bebas dan Penutupan Lokalisasi NgujangKarya Tulis Ilmiah Seks Bebas dan Penutupan Lokalisasi Ngujang
Karya Tulis Ilmiah Seks Bebas dan Penutupan Lokalisasi Ngujang
 
Teks Anekdot
Teks AnekdotTeks Anekdot
Teks Anekdot
 
Seni Musik
Seni MusikSeni Musik
Seni Musik
 

Karena Aku Melihat

  • 1. KARENA AKU MELIHATNYA Karya: Arga Puspita Aji Entah kapan, seorang gadis berkulit coklat gelap dengan kantung mata yang besar duduk di kursi taman dekat rumahnya. Gelapnya kantung disekitar matanya bagaikan karung goni yang terbakar hangus. Dia diam mematung dengan pandangan hampa menghadap sungai didepannya. Si Agni Aneh sering diucapkan dari mulut tetangganya ketika hendak memangilnya. Sedikit tak sopan sebenarnya, namun itu benar-benar sesuai kenyataan, dia memiliki tingkah laku yang sedikit aneh. Wajar saja, sejak kecelakaan hebat 3 tahun yang lalu membuatnya koma selama 2 tahun, dia yang mulanya gadis yang ceria, rajin dan pandai berubah menjadi gadis yang pendiam dan penakut. Dia hidup bersama kakaknya Henry yang rela membatalkan pernikahannya dan menghabiskan seluruh uangnya atau apapun demi kesembuhan adiknya, Agni. Namun, ketika Agni bangun dari tidur panjangnya, kakaknya terkejut melihat perilaku adiknya, Agni sering berteriak ketakutan. Ternyata ketika koma, jiwanya telah berpergian jauh hingga bertemu dengan roh-roh dan menjadi temannya. Dan kemampuan itu terbawa ketika Agni bangun dari komanya. Selama setahun ini, dia menyadari bahwa hantu yang mendekatinya hanya sekadar meminta bantuan. Kebanyakan hantu tersebut meminta Agni untuk membantu menyelesaikan masalah di keluarga yang ditinggalkan hantu itu, walaupun sama sekali bukan masalahnya. Mulai dari perebutan harta warisan, proyek penjualan real estate, dan lainnya yang tak ingin dingatnya lagi. Walaupun telah menyadarinya, yang namanya manusia setiap ditemui oleh roh-roh yang bergentayangan pastinya akan ketakutan, begitu pula Agni. Setiap malam, tak sekalipun Agni tidak didatangi oleh roh-roh berwajah hancur, lebur, tak berbentuk. Dan tak sekalipun dia tidak ketakutan. Mungkin hal itulah yang menyebabkan lebar nan gelapnya kantung disekitar matanya. *** Sebenarnya, dia tak tega melihat kakaknya yang bekerja keras membanting tulang demi seseorang aneh yang mendeklarasikan bisa melihat hantu seperti dirinya, kerjanya hanya keluyuran sekadar membantu roh-roh gentayangan. Lalu suatu ketika, dia memutuskan untuk bekerja di kota, dia akan bekerja sebagai Waitress di salah satu restoran di kota. Kakaknya, Henry sebenarnya tidak tega membiarkan adik semata wayangnya pergi bekerja. “Sebaiknya kamu nggak usah kerja, Agni! Kakak takut terjadi apa-apa sama kamu,” kata Kak Henry seraya mencegahnya, “Tapi aku sudah pikirkan matang-matang kak, aku tidak ingin merepotkan kakak. Kakak, selalu bekerja membanting tulang hanya demi aku, jadi aku tidak tega melihatnya.” “Kamu sama sekali nggak merepotkan kakak, kok! Kakak cuma mau Agni dirumah saja” “Tapi ini sudah jadi keputusanku kak!” Karena keputusan Agni telah bulat dan keegoisannya, Kak Henry pun tak kuasa lagi mencegahnya. “Ya sudah, kamu boleh bekerja. Asalkan sering-sering pulang ke rumah ya!” Lalu, setelah mendapat ijin dari kakaknya berangkatlah Agni ke kota untuk bekerja sebagai waitress di salah satu restoran di kota.
  • 2. *** Sebulan berjalan Agni bekerja di kota, dia tinggal disebuah kontrakan yang tidak terlalu luas dan hampir mirip sebuah gubuk. Pekerjaan menjadi waitress pun dia jalani dengan sungguh-sungguh, hingga dia menjadi karyawan yang cukup rajin di restoran tempatnya bekerja. Walau terkadang masih terhitung roh-roh yang meminta bantuannya yang membuatnya bertingkah sedikit aneh seperti biasanya. *** Suatu ketika, dia sedang mengantarkan pesanan di meja pelanggan. Dia melihat roh wanita yang berdiri di samping seorang pria tampan berkacamata yang memesan makanan yang dia bawa. Dengan langkah yang kurang pasti, dia memberikan makanan yang baru diangkat dari penggorengan menuju pria itu. Bukannya, sampai ke meja, dia malah mendaratkan makanan itu ke wajah pria yang memesan makanan tersebut. “Hey, bisa kerja nggak sih? Kalau jalan lihat-lihat dong, jadi basah nih!” bentak Si Pria tampan itu. “Maaf-maaf, mas!” jawab Agni sambil ketakutan melihat roh wanita dibelakang pria itu. *** Seminggu setelah kejadian itu, dia bertemu dengan pria di restoran itu tanpa dibuntuti roh wanita dibelakangnya. Dia bertemu dengan pria itu disebuah jalan yang sekelilingnya terdapat barisan pohon marple yang cukup langka apabila dicari di Indonesia. Agni mencoba menjelaskan apa yang terjadi minggu lalu kepada pria yang baru keluar dari toko buku itu. Dia menceritakan kemampuannya yang bisa melihat roh-roh gentayangan. Lalu saat pria itu berada di restoran, dia melihat roh wanita yang berada dibelakang pria itu. Lalu pria itu berkata “Apa benar, kau melihatnya? Bagaimana wajahnya? apakah dia bahagia?” Suasana hening pun tiba sejenak dan dinginnya malam mulai menusuk urat nadi, lalu si pria itu mengajak Agni ke sebuah coffee shop di pinggir jalan dan Agni meng-iyakan ajakan pria itu. Ketika memasuki ruangan coffee shop, suasana hangat mulai terasa karena tungku perapian masih menyalakan baranya. Lalu pria itu melanjutkan percakapannya sambil memesan 2 cangkir kopi espresso. “Maaf, kita tadi belum berkenalan ya? Nama saya Rezka Adyasa, kamu bisa panggil saya Rezka,” pria itu mencoba berkenalan sebelum berbicara lebih lanjut mengenai hantu tadi. “Saya Agni Williana, kamu bisa panggil saya Agni!” jawab Agni dengan nada yang agak sumbang akibat salah tingkah karena baru kali ini dia berbicara dengan seorang pria selain Kak Henry dan bosnya di restoran tempat dia bekerja. Dan ketika mendengar suara Rezka saat berkenalan, Agni sedikit paham kepribadian Rezka yang ramah dan tidak suka menyimpan amarah. Lalu Agni bertanya “Memang siapa wanita itu, Rezka? Sepertinya dia dekat sekali denganmu?” “Dia adalah kekasihku ketika aku masih berumur 17 tahun, namanya Rahma.” Lalu Rezka menceritakan apa yang sebenarnya terjadi bahwa dia dan Rahma pernah diculik oleh 3 orang penjahat yang meminta tebusan uang sebesar 1 miliar kepada kedua orang tuanya, namun ketika uang telah dibawa penculik itu, salah satu penculik membawa dirinya dan Rahma kekasihnya pergi dari tempat persembunyian dengan mobil pugeot warna hitam legam. Lantas kedua orang tuanya khawatir dan menelpon polisi, lalu terjadilah aksi
  • 3. kejar-kejaran antara si penculik yang membawa Rezka dan kekasihnya dengan polisi. Ketika memasuki tikungan tajam mobil itu menabrak pagar pembatas jalan hingga hancur, luluh lantak. Seketika itu juga mobil yang dinaikinya terpercik api, si penculik segera melarikan diri meninggalkan Rezka dan Rahma. Sesegera mungkin polisi menyelamatkan Rezka, namun alangkah terkejutnya Rezka ketika kekasihnya tidak sempat terselamatkan karena ledakan yang menghancurkan mobil pugeot dan kekasihnya itu. Setelah menceritakan panjang lebar kisah yang dialami Rezka. Keheningan datang lagi menyelimuti mereka berdua. Mereka saling memandang satu sama lain, Rezka mencoba untuk melanjutkan pertanyaannya yang belum terjawab ketika bertemu di jalan tadi, “Jadi, bagaimana keadaan dia?” “Dia terlihat sedih, aku melihat matanya berkaca-kaca walaupun itu hanya tipuan roh saja. Sepertinya dia ingin memberitahukan sesuatu kepadamu,” jawab Agni “Benarkah? Apakah dia sekarang ada disini? Apa yang ingin dia beritahukan kepadaku?” Tanya Rezka dengan sedikit penasaran “Jujur saja, sejak kita bertemu di jalan tadi, aku belum melihatnya sekalipun.” “Ohh..” jawab Rezka dengan nada sedikit kecewa “Tapi tenang saja. Dia tahu kalau aku bisa melihatnya, dia pasti akan mendatangiku. Aku akan bertanya kepadanya apa yang ingin dia sampaikan dan aku berjanji akan memberitahumu,” kata Agni sedikit memberi harapan kepada Rezka “Benarkah, terimakasih ya! Hehe, kita baru saling kenal kenapa sudah seakrab ini ya?” “Entahlah!” jawab Agni Malam yang semakin gelap membuka selimutnya dan menampakkan bintang-bintang yang memberi rasa nyaman setelah bekerja ditengah hiruk pikuk perkotaan. Setelah pembicaraan yang panjang, Rezka mengantarkan Agni pulang ke kontrakan dengan mobil BMW warna putih bergaris hitam miliknya yang terparkir didepan telepon umum ketika dia pergi ke toko buku tadi menuju ke kontrakkan Agni. *** Malam itu ketika Agni hendak memejamkan mata, arwah Rahma benar-benar memunculkan diri di hadapan Agni. Dan untuk pertama kalinya, Agni tidak merasa ketakutan ketika bertemu dengan hantu. Namun sebelum Agni bertanya, Rahma langsung berkata “Aku tidak bisa berlama-lama disini, aku hanya memintamu untuk membantu Rezka mencari siapa yang menjadi dalang atas kematianku. Sebenarnya aku tahu siapa dia, namun apabila aku memberitahunya dia tidak akan percaya. Aku hanya memberimu petunjuk bahwa dia pernah sangat dekat dengannya. Aku akan menemuimu besok malam. Untuk sekarang aku akan melindungimu dari roh-roh lain agar kau bisa tidur nyenyak.” Lalu roh Rahma seketika menghilang membuat Agni bertanya-tanya apa yang dimaksud dari dia pernah sangat dekat dengan Rezka. Namun mendengar bahwa Rahma akan melindungi dia dari roh-roh yang meminta bantuan padanya, segeralah Agni menutup matanya dan tertidur. *** Keesokannya, sang matahari di akhir pekan mencoba untuk menuntun Agni menuju kediaman Rezka yang telah dia miliki alamatnya dari pembicaraan semalam. Ketika sampai pada alamat yang dituju, Agni sedikit kagum akan betapa besar dan luasnya rumah Rezka, memang tak berpagar tapi terlihat aman karena banyaknya pos satpam disana.
  • 4. Berbeda jauh dari kontrakannya yang bahkan tidak ada ruang untuk bergerak. Luas tamannya seakan-akan bisa digunakan untuk pertandingan sepak bola. Ketika Agni Masih terkagum- kagum memandang rumah Rezka, seseorang dari dalam pos satpam bertanya kepadanya “Cari siapa, neng?” Tanya si satpam “Ooh. Saya ingin tanya, mas. Apakah ini benar rumahnya Rezka Adyasa?” “Iya, neng! Eneng siapa ya?” si satpam bertanya untuk kedua kalinya kepada Agni “Saya temannya Rezka, mas. Rezkanya ada dirumah? Saya ingin bicara dengannya.” “Oh, bisa-bisa” Setelah mendapat izin dari satpam tersebut, bergegaslah dia menemui Rezka yang terlihat sedang duduk berjemur disamping kolam renang taman rumahnya. Entah apa maksudnya berjemur, karena cuaca saat itu mendung tanpa cahaya matahari sama sekali. Lalu Agni mencoba untuk menghampiri Rezka. “Ada yang bisa saya bantu, tuan?” Sindir Agni “Ohh. Kamu ternyata, Agni. Kok datang nggak bilang-bilang?” “Iya, maaf. Aku terburu-buru tadi. Karena, ini tentang masalahmu yang kita bicarakan semalam, ternyata dia benar-benar menemuiku.” “Benarkah, lalu dia jawab apa?” “Jawaban apa? Aku sama sekali tida diberi waktu untuk bertanya. Dia tahu kalau aku akan bertanya tapi dia tidak bisa memberitahukan semuanya, dia hanya sempat memberitahuku bahwa penculik yang membuatnya terbunuh itu pernah dekat sekali denganmu.” Papar Agni dengan nada yang menggebu-gebu. “Benarkah? Setahuku, sejak dulu hanya dialah yang dekat sekali denganku.” Jawab Rezka sedikit heran. Untuk kesekian kalinya suasana hening bercampur canggung datang. “Ehmm. Aku akan mencoba bertanya kepadanya. Dia berjanji akan menemuiku lagi nanti malam” Cetus Agni seakan-akan memberi sedikit harapan. Seharian Agni menghabiskan akhir pekannya di rumah Rezka. Mereka saling bertukar cerita, terutama kemampuan Agni yang bisa melihat roh. Hubungan mereka semakin dekat sehingga tumbuh suatu perasaan yang lebih dari sekadar teman ataupun sahabat. *** Malam harinya, Rahma tidak menampakkan dirinya dihadapan Agni dalam kehidupan nyata namun dia menemui Agni didalam mimpinya. Dia menggambarkan ingatannya kepada Agni ketika kematiannya. Agni sendiri sadar dan percaya bahwa ini kemampuan Rahma untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Sekilas dia melihat Rahma dengan penampilan yang berbeda dengan tatapan mata yang menggambarkan kelicikkan, namun pada saat yang sama Agni melihat Rahma yang lain sedang tersiksa didalam mobil pugeot warna hitam seakan-akan kedua Rahma itu saling keterkaitan. Lalu, dengan kejadian yang sama seperti yang diceritakan Rezka, mobil itu meledak dan menghancurkan semua yang ada didalamnya termasuk Rahma. Hal itu sangat mengejutkan Agni sehingga dia terbangun dari mimpinya. “Apa maksud dari semua ini, apakah Rahma memiliki saudara kembar? Tapi bagaimana bisa saudara membunuh saudara?”
  • 5. Mimpi itu masih membayang-bayangi pikiran Agni tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sejak saat itu, Rahma sering menemui Agni didalam mimpinya. Dan Agni sendiri juga sering menemui Rezka untuk memberitahu apa yang telah diberitahukan Rahma sehingga semakin lama tumbuhlah rasa ketertarikan diantara Agni dan Rezka dan akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan. *** 3 bulan berlalu, selama itu Agni tidak lagi menceritakan apa yang diberitahukan arwah Rahma entah itu dalam kehidupan nyata maupun dalam mimpi kepada Rezka. Namun, di suatu malam, Rezka mimpi bertemu roh Rahma yang terlihat kecewa dan berkata “Apa kau benar-benar ingin melupakanku? Apakah kau tidak ingin tahu penyebab kematianku?’. Lalu mimpi itu disampaikannya kepada Agni ketika mereka bertemu di taman pada suatu malam. “Agni, tadi malam aku bermimpi bertemu dengan Rahma dan dia menanyakan keinginanku untuk memngungkap penyebab kematiannya. Apakah kamu sama sekali belum ditemuinya belakangan ini?” Lalu dengan sedikit bingung, Agni mencoba untuk berkata sejujurnya. “Sebenarnya, dia sering menemuiku. Dia juga memberitahuku banyak hal.” “Lalu, apa maksudmu tidak memberitahukannya kepadaku?” “Maaf, aku hanya ti...” “Kenapa kamu harus berbohong, kamu tahu kan kalau aku sangat ingin mencari tahu siapa yang menjadi dalang dari kejadian itu?” “iya, aku tahu,” “Lantas kenapa kamu menutupinya? terserah lah!” Karena marah, Rezka meninggalkan Agni sendirian di taman. Agni juga menyadari kesalahannya namun saat ini bukan itu yang dia permasalahkan, dia benar-benar sendirian di taman. Sendirian membuat dirinya mudah ditemui oleh arwah-arwah penasaran yang berada di taman itu. Ternyata benar, belasan hantu mencoba untuk mendekati Agni bersama dinginnya udara yang berhembus. Karena dia sangat ketakutan akhirnya dia pingsan tak sadarkan diri. *** Ketika dia tersadar, dia sudah di dalam kamar di suatu rumah sakit dengan jarum infus menusuk urat nadinya. Lalu dokter muncul beberapa saat ketika Agni sedang melamun. Dokter itu sengaja menemui Agni untuk mengecek kondisinya. Agni sedikit tersentak ketika melihat pernyataan dokter bahwa dia tak sadarkan diri selama 13 hari. Namun yang lebih mengherankan lagi, tidak ada tanda-tanda Kak Henry menjenguknya. Entah dia diberitahu atau tidak, hal itu menjadi sedikit ganjil karena dia selama 13 hari tidak pulang ke rumah karena biasanya kakaknya khawatir ketika Agni lebih dari seminggu tidak pulang ke rumahnya apalagi tidak sempat menelpon kakaknya. Entah betapa khawatir Kak Henry menunggu kepulangan Agni. *** Setelah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, sore itu Agni bergegas pulang kerumah karena 3 hari yang lalu tepat hari ulang tahunnya ke 18, dia sengaja ingin merayakannya bersama Kak Henry. Namun betapa terkejutnya ketika sampai di pekarangan rumah, dia melihat 4 karangan bunga tanda belasungkawa tertulis nama kakaknya Henry.
  • 6. Karangan bunga itu terpampang tepat didepan rumahnya. Seketika dia lemas, tak berdaya, seakan-akan dunia mencoba untuk menelannya. Ya, kakaknya telah meninggal tepat di hari ulang tahunnya tanggal 1 september, 3 hari yang lalu. Setidaknya seperti itu yang diucapkan mulut tetanganya. Seluruh acara kematian mulai dari upacara pemberkatan hingga pemakaman telah diadakan tetangganya sebelum Agni pulang. Mereka melakukannya karena melihat Agni dan Henry hidup berdua tanpa memiliki sanak saudara. Agni menyesali perpisahannya dengan kakaknya, Henry. Karena mengingat kakaknya yang rela berkorban demi kesembuhannya disaat dia koma selama 2 tahun, demi hidupnya, namun disaat kematian kakaknya, dia malah tidak berada disamping kakaknya. Selama 2 hari, setelah mengetahui kakaknya meninggal, didalam benaknya Agni masih bertanya-tanya tentang apa yang terjadi selama 13 hari dia tak sadarkan diri. Dia mengingat-ingat dengan keras. Dan dia teringat ketika tak sadarkan diri, rohnya berpergian seperti kejadian ketika dia koma 2 tahun lalu hingga akhirnya bertemu Rahma yang memberitahu Agni cara mengetahui kebenaran tentang apa yang terjadi pada Rezka dan dirinya di masa lalu. Roh Rahma mengatakan “Jika Rezka benar-benar ingin mengetahui apa yang telah terjadi, dia harus pergi ke Bandara Choetta tanggal 6 September ini, tepat jam 5 sore. Ada hal yang akan membukakan rahasia tentang semua kejadian itu!”. Hanya itu yang dikatakan Rahma. Lalu roh Agni juga bertemu dengan seseorang berjubah putih kumal, orang itu berkata kepada Agni “Waktumu telah habis, aku hanya akan memberimu kesempatan hidup sampai kamu mengucapkan kata selamat tinggal kepada teman-temanmu. Itulah batas waktu yang kita sepakati” Selama ini, dia baru tahu jika dia pernah merubah kematiannya dengan melakukan kesepakatan dengan malaikat maut sehingga dia bisa bangun dari komanya yang seharusnya dia akhiri dengan kematiannya. Di satu sisi lain, hanya Rezka lah yang pernah menjadi kerabat ataupun berhubungan dekat dengan Agni yang berarti apabila dia mengucapkan sesuatu kepada Rezka, dia juga harus mengucapkan selamat tinggal karena kematiannya. Setelah mengalami dilema, ketika jam dinding menunjukkan angka 4 lebih seperempat, dia memutuskan mengirim pesan ke ponsel milik Rezka yang bertuliskan “Jika kamu ingin mengetahui segala sesuatu tentang masa lalumu dengan Rahma, pergilah ke Bandara Choetta nanti sore jam 5 tepat. Selamat tinggal.” *** Usai membaca pesan itu melalui ponselnya, Rezka masih berpikir yang dimaksudkan Agni adalah dia akan menjelaskan semuanya tentang kejadian penculikan yang dialaminya bersama Rahma disana, namun dia sedikit heran mengapa dalam pesan tersebut Agni mengucapkan selamat tinggal. Tanpa pikir panjang, Rezka segera pergi ke Bandara Choetta yang niatnya hendak bertemu dengan Agni. Dan hasilnya nihil, ketika Rezka datang ke bandara tepat pukul 5 sore, Agni tidak ada disana sehingga Rezka sempat meragukan apa yang dikatakan Agni didalam pesan itu. Tetapi, ternyata kedatangannya di bandara tidak sia- sia ketika sekilas dia melihat wajah seseorang yang mirip Rahma memakai sweater berbulu hitam, dia juga menyadari bahwa itu benar-benar wajah Rahma. Dengan sigap Rezka mengejar wanita itu, yang terlihat hendak menaiki pesawat yang akan ditumpanginya. “Rahma! Benarkah kau Rahma?” Rezka mengira itu Rahma karena wajahnya sangat mirip. “Hmm.. Hmm.. Hmm.. Ternyata kita berjumpa lagi.”
  • 7. “Apakah ini benar kamu? Apakah kamu baik-baik saja?” “Rezka.. Rezka, kamu tidak perlu terlalu peduli denganku.” “Apa yang kau maksud?” Rahma menjelaskan semua yang telah terjadi, dan membuka rahasia yang terpendam sekian tahun bahwa dia adalah Rahma yang sebenarnya, dan yang tewas dalam kecelakaan itu adalah saudara kembarnya yang bernama Bella. Rahma dan Bella dipisahkan sejak bayi oleh orang tuanya. Rahma berada di Indonesia, sedangkan Bella di Munchen, Jerman. Lalu ketika Bella diberitahu bahwa dia memiliki kembaran di Indonesia, Bella segera terbang ke Indonesia untuk bertemu Rahma. Dan tanpa sengaja dia juga bertemu Rezka si anak orang konglomerat tidak lain dan tidak bukan adalah teman Rahma sejak dulu. Ketika Bella ingin mengenal Rezka, dia menggunakan identitas Rahma karena wajah mereka yang benar-benar identik. Lalu Bella yang menyamar menjadi Rahma menjalin hubungan dengan Rezka sebagai pacar. Namun, tercetus ide licik di otak Rahma untuk memanfaatkan mereka berdua untuk mendapatkan uang. Sehingga Rahma membuat rencana penculikan bersama 2 teman laki-lakinya untuk menculik Rezka dan Bella dan meminta uang tebusan sebesar 1 miliar kepada orang tua Rezka. Tetapi ketika uang tebusan itu telah dia terima, dia malah membawa Rezka dan Bella pergi dengan mobil Pugeot warna hitamnya dan terjadilah aksi kejar-kejaran dengan polisi hingga dia menabrak pagar pembatas dan melarikan diri. Dan akhirnya mobil hitam itu meledak menghancurkan semua yang ada didalamnya termasuk Bella yang tak terselamatkan. Mendengarkan penjelasan sinis dari Rahma, Rezka masih sulit mempercayai tenyata yang selama ini dia sayangi bukanlah Rahma, tetapi Bella. Rezka menunduk dan matanya berkaca-kaca sampai terlihat biasan sepatu bergaya vintage-nya memantul didalam matanya. Dan tidak lama kemudian 12 orang polisi menyergap Rahma dan memborgol tangannya. Ternyata sebelumnya, Agni berinisiatif dan merasa perlu melaporkan kepada polisi walaupun dia tidak tahu tentang apa yang terjadi di bandara. *** Usai kejadian di bandara, Rezka berniat menemui Agni di kontrakannya. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Agni disana. Lalu ia bertanya kepada pemilik kontrakan tentang dimana alamat rumah Agni. Setelah mendapatkannya, dia segera mencari alamat itu. Namun, ketika dia telah menemukan alamatnya, dia sedikit heran melihat banyak orang sedang berdatangan ke rumah Agni. Dia keluar dari mobil berjalan menuju pintu depan, langkah Rezka semakin gontai ketika dia melihat peti jenazah didalam rumah itu hingga langkahnya terhenti dan dia terjatuh dengan lutut menyangga tubuhnya ketika dia melihat tubuh Agni yang terbaring berbalut baju putih indah dengan wajah pucat didalam peti itu. Ya, dia adalah Agni. Agni telah meninggal karena telah memberi ucapan selamat tinggal kepada Rezka yang semata-mata pernah mengenalinya dan hanya dia yang menjadi orang yang dia kenal selain kakaknya Henry, itu berarti dia harus menepati janjinya kepada kematian. Rezka tak kuasa menahan air matanya jatuh ketika melihat Agni telah meninggalkannya untuk selamanya. Dia menyesal telah meninggalkan Agni di taman. Karena itulah pertemuan terakhir dirinya dengan Agni tanpa mengucapkan selamat tinggal dari mulutnya ***
  • 8. Beberapa saat setelah upacara pemberkatan selesai, sore itu Rezka duduk termenung didepan teras rumah Agni. Dia masih meratapi kepergian Agni hingga saat itu. Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya yang mengaku sebagai tetangganya keluar dari dalam pintu dan membawa selembar kertas mendekati Rezka. “Nak, kamu ya yang namanya Rezka?” Kata wanita tua itu. “Iya, bu. Ada apa ya?” “Ini sepertinya surat untukmu, mataku sedikit rabun, sehingga aku hanya bisa membaca namamu yang tertulis cukup besar disurat ini.” Kata si wanita tua sambil memberikan surat itu kepada Rezka. “Ohh, terima kasih!” Jawab Rezka. Rezka membaca surat itu, surat itu sungguh cantik dengan kertas yang terlihat tua memberi kesan klasik dengan tulisan yang terbuat dari tinta hitam. Tulisan dalam surat tersebut berupa penyampaian maaf Agni tentang kesalahan yang sebelumnya dan ucapan selamat darinya karena Rezka telah dapat mengungkap semua yang telah terjadi di masa lalunya. Agni juga menuliskan bahwa memang inilah takdirnya, dia diberi kemampuan melihat hantu. Hanya karena untuk membantu mereka untuk menyelesaikan masalah yang dialami keluarga maupun kerabat yang ditinggalkan. Dan ternyata, masalah Rezka adalah masalah terakhir yang bisa dia bantu dengan kemampuannya, dia juga berkata bahwa kematiannya takkan sia-sia. Agni berpesan agar Rezka harus berbahagia menjalani hidupnya sekarang. Dan, untuk kesekian kali Rezka menitihkan air mata, walaupun tak sederas air mata sore tadi ketika dia tahu bahwa Agni telah meninggal dunia. *** Tidak ingin terpuruk terlalu dalam Rezka mencoba untuk bangkit. Beberapa bulan kemudian, dia memutuskan untuk menjual rumah mewahnya dan mendiami rumah milik kakak dari Agni, Henry. Disana, dia merintis sebuah yayasan anak. Yayasan itu khusus anak- anak yang dikucilkan karena sikap dan perilakunya yang aneh seperti halnya Agni. Dia menampung anak-anak itu dalam suatu asrama. Mereka saling berbagi cerita, pengalaman aneh dan lain-lain dengan Rezka dan teman-temannya yang turut membantu. Dan pada suatu ketika, seorang anak perempuan berkata pada Rezka “Kak Rezka, Kak Agni sama Kak Bella bilang terima ke kakak.” “Benarkah? Apakah kamu melihatnya sekarang?” “Ya, mereka berdua ada dibelakangmu, sedang tersenyum bahagia.” Dan sejak saat itu, Rezka berusaha untuk menghargai kehidupan, dia bahagia pernah bertemu dengan 2 wanita yang tangguh dan memotivasi dia untuk menjalani hidup lebih baik. Karena kematian mereka, tidaklah sia-sia. - END -