Merangkum dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap untuk membuat sistem hidroponik terapung sederhana di rumah mulai dari persiapan bahan dan alat, pembuatan larutan nutrisi, transplanting bibit, hingga keunggulan dan kekurangan metode ini. Sistem ini memungkinkan budidaya sayuran berkualitas tinggi tanpa menggunakan tanah dengan menyediakan nutrisi cair ke akar tanaman.
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Merakit hidroponik sistem terapung sederhana di rumah
1. Merakit Hidroponik Sistem
Terapung Sederhana di
Rumah
Hari jumat kemarin saya mampir ke Toko
Dramaga Tani untuk membeli benih cabe dan
tomat. Kedua komoditas ini belum ada di rumah,
makanya saya ingin sekali menanam setelah
bibit caisin selesai di transplanting semua. Pada
saat ngobrol dengan si mbak yang jaga, saya
melihat ada perangkat untuk menanam
hidroponik. Langsung saja saya tertarik
membelinya, karena bibit caisin yang saya
punya sepertinya cocok apabila ditanam dengan
sisitem ini. Perangkat hidroponik yang saya beli
adalah hidroponik dengan sistem terapung atau
Floating Hydroponic.
Mengutip dari
Wikipedia, Hidroponik adalah budidaya
2. tanaman dengan memanfaatkan airtanpa me
nggunakan tanah dengan menekankan pada
pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Cukup dengan menggunakan media air yang
sudah diberi larutan nutrisi lengkap (biasa
disebut larutan A dan B) kita sudah bisa
melakukan budidaya sayuran. Hidroponik ada
banyak macamnya, yang akan saya praktekan
di sini adalah hidroponik dengan system
terapung.
Bagaimana cara membuatnya? Mudah kok,
yang saya lakukan ini adalah hidroponik
terapung sederhana skala rumah tangga.
A. Bahan yang Dibutuhkan
3. Pertama, Nutrisi Hidroponik
Terdiri dari larutan A dan B. Satu paket ini
kemarin saya beli seharga Rp. 40.000,- untuk
500 ml. Larutan ini terdiri dari unsur makro (N,
P, K, Ca, Mg dan S) serta mikro (Fe, Mn, Bo,
Zn, Cu, dan Mo) yang dibutuhkan tanaman.
Kedua, Rockwool Cultilene
Merupakan salah satu media tanam dan semai
secara hidroponik. Rockwool dapat digunakan
untuk berbagai kebutuhan mulai dari tahap
persemaian sampai fase produksi.
4. Keunggulannya adalah ramah lingkungan, tidak
mengandung pathogen penyebab penyakit,
mudah dalam penggunaan nutrisi (pupuk
hidroponik), serta dapat meminimalkan
penggunaan desinfektan. Saya membeli satu
bungkus rockwool seharga Rp. 15.000.
Ketiga, Air
Air adalah media utama untuk dicampurkan
dengan nutrisi. Kebutuhan air disesuaikan
dengan banyaknya nutrisi dan air yang
digunakan harus merupakan air bersih.
Keempat, Bibit Tanaman
Sebelum mengaplikasikan hidroponik, bibit
harus sudah kita semai dulu. Umur bibit yang
digunakan kurang lebih 14 hss (hari setelah
semai). Sebaiknya lakukan persemaian dengan
menggunakan media tisu karena hidroponik
menghendaki terjaganya kebersihan. Saya
kemarin tidak berniat menggunakan hidroponik
5. untuk menanam, jadi saya melakukan
penyemaian menggunakan tanah. Kalau sudah
terlanjur, sebelum dimasukan ke dalam
rockwool, akar harus dibersihkan terlebih dahulu
dari tanah.
Kelima, Gabus Stereo foam
Gabus ini berfungsi sebagai penahan tanaman
agar mengambang di atas larutan. Saya tidak
tau harganya berapa karena saya
menggunakan gabus bekas yang ada di box
lemari es.
Keenam, Wadah Tanam
Wadah tanam untuk skala rumah tangga
sebaiknya tidak usah terlalu besar agar mudah
mengangkat atau memindahkan tanaman.
Mengapa perlu dipindahkan? Biasanya di rumah
belum tersedia yang namanya rumah plastik,
nah hidroponik ini tidak boleh bersentuhan
langsung dengan air hujan karena akan
6. membuat larutan nutrisi tidak pekat lagi,
sedangkan tananam tetap harus terkena sinar
matahari. Untuk menyiasatinya, saya
menggunakan wadah bak kecil, jika pagi sampai
sore tidak hujan, hidroponiknya dapat saya
letakkan di tempat yang terkena sinar matahari
agar tanaman dapat berfotosintesis. Apabila
hujan datang, kita tinggal memindahkan ke
tempat yang aman. Tadinya saya ingin
memakai box kayu bekas tempat telur, tetapi
karena terpalnya belum ada, jadi saya
menggunakan bak plastik ini. Satu buah bak
platik tadi saya beli dengan harga Rp. 16.000,-
B. Peralatan Merakit Hidroponik
Pertama, Pulpen
Digunakan untuk menggambar lubang tanam
pada stereo foam agar rapih dan jarak
tanamnya teratur.
Kedua, Pisau
7. Digunakan untuk melubagi stereo foam yang
sudah digambar dan untuk memotong rockwool
Ketiga, Pengukur Literan
Digunakan untuk mengukur banyaknya air yang
dibutuhkan. Apabila tidak tersedia di rumah,
maka dapat menggunakan botol bekas untuk
mengukurnya.
8. Keempat, Ember
Digunakan untuk mencampur air dengan nutrisi
hidroponik
C. Cara Membuat Hidroponik Terapung
Sederhana
Pertama, Membuat Larutan Nutrisi
Banyaknya air yang digunakan harus sesuai
dengan petunjuk yang tertera pada botol nutrisi.
Dari botol nutrisi A dan B yang saya beli,
mengharuskan mencampur air sebanyak 5 liter
untuk 500 ml nutrisi. Setelah air tersedia, maka
campurkan kedua nutrisi tersebut dan aduk rata.
Tuangkan larutan ke dalam wadah.
9. Kedua, Membuat Lubang Tanam di Stereo
Foam
Potong stereo foam seukuran dengan wadah
yang akan kita gunakan. Kemudian buatlah
lubang-lubang tanam yang sesuai dengan
menggunakan pulpen. Lubangi lubang-lubang
tanam tersebut dengan menggunakan pisau.
Kemudian taro di atas larutan hingga
mengambang.
10. Ketiga, Mempersiapkan Rockwool
Potong rockwool sesuai ukuran lubang tanam.
Kemudian rendam sebentar ke dalam air hingga
terserap semua dan ditiriskan sambil dikibas-
kibaskan. Jangan diperas ya supaya
11. rockwoolnya tidak menjadi keras yang dapat
merusak bibit.
Keempat, Transplanting Bibit
Ambil bibit yang sudah disiapkan. Masukkan ke
dalam rockwool secara perlahan dan biarkan
akarnya menggantung agar bersentuhan
langsung dengan nutrisi. Kemudian masukan
bibit ke dalam lubang stereo foam yang sudah
12. dilubangi secara perlahan. Pertahankan agar
akar tetap menggantung dan bersentuhan
langsung dengan nutrisi. Lakukan hingga
selesai dan hidroponik terapung sederhanapun
selesai dibuat.
13. Sewaktu kuliah saya tidak mempelajari secara
spesifik mengenai hidroponik. Saya
mempelajarinya otodidak di tahun 2003-2004
karena mendapatkan amanah untuk menjadi
ketua Pelatihan Hidroponik Sistem Terapung.
Saya banyak belajar di salah satu usaha
hidroponik yang terletak di daerah Ciapus Bogor
14. saat itu. Ketika sedang mencari bahan dan
peralatan untuk pelatihan di Ciawi, saya
bertemu dengan Ir. Zulkarnain yang
mempraktekan hidroponik dengan
menggunakan wadah kecil. Darinya saya
banyak belajar bagaimana hidroponik itu.
Menurut saya sistem hidroponik ini memiliki
kelebihan dan kekurangan, diantaranya adalah:
Kelebihan budidaya tanaman dengan
menggunakan system hidroponik terapung:
1. Sayuran yang dihasilkan lebih berkualitas
karena nutrisnya benar-benar terjaga
2. Tak perlu melakukan penyiraman karena air
tersedia bersama larutan
3. Nutrisinya bisa dipakai berulang-ulang, hanya
perlu ditambahkan jika mau habis
4. Asupan gizinya kontinyu karena tersedia
terus di dalam wadah
15. 5. Hama penyakitnya lebih sedikit karena
berada di lingkungan yang terjaga
6. Mudah dalam pemanenan dengan cukup
mengangkat stereo foam saja
7. Harga jual sayuran hidroponik lebih tinggi
karena hasilnya yang berkualitas
Kekurangan budidaya tanaman dengan
system hidroponik terapung:
1. Membutuhkan modal yang cukup besar
terutama untuk kebutuhan nutrisi dan
pembuatan rumah plastic
2. Membutuhkan pengetahuan yang lebih agar
budidaya berjalan dengan baik
Di kalangan petani yang saya temui jarang
sekali yang mempraktekan system budidaya
dengan hidroponik, kalaupun ada hanya
beberapa saja dan sekedar hobi. Nah, kalau
teman-teman mau membuat sendiri di rumah,
ikuti cara-cara di atas. Saya sendiri sedang
memulai lagi mempraktekan hidroponik setelah
lama tidak melakukannya.
16. Semoga informasi ini bermanfaat. Mohon maaf
jika ada kesalahan informasi karena saya
menuliskan berdasarkan pengalaman.
[UPDATE]
1. Ada masukan dari teman saya nisa,
penyemaian benih bisa langsung di rock wool
agar bibit tidak ditransplanting lagi dan
menghindarkan dari kerusakan bibit
17. 2. Kemudian hidroponik umumnya dilakukan
oleh kalangan hobbies karena memang
membutuhkan modal yang cukup besar apabila
dilaksanakan pada tingkat petani, kalaupun
mengusahakan hidroponik dalam skala besar
tentu pasar yang dituju adalah pasar modern
seperti supermarket sehingga pemasukan
sesuai dengan pengeluarannya. Mengenai
analisis biaya sendiri belum saya lakukan
karena ini sekedar hobi saja. Kalau mau analisis
biayanya, bisa klik blog
ini:http://budidayahidroponik.blogspot.com/2014/
07/analisis-biaya-dan-pendapatan.html
3. Hidroponik sistem terapung ini khusus untuk
sayuran berdaun ya