SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN TANAMAN
PANGAN
(Acara I)
PENGENALAN ALAT PENGOLAH TANAH
Disusun oleh
M. Yuwan Kilmi
131710201007
(TEP – A)
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan tanah pada lahan pertanian merupakan kegiatan awal yang
biasanya dilakukan oleh para petani sebelum menanam. Pengolahan tanah pada
lahan pertanian terbagi menjadi dua macam diantaranya pengolahan tanah primer
dan pengolahan lahan sekunder baik itu pada tanah kering atau tegal maupun
tanah sawah yang terjangkau oleh irigasi. Pengolahan tanah primer dilakukan
dengan tujuan untuk membalikkan tanah dengan cara dibajak sedangkan
pengolahan tanah sekunder menggunakan garu yang bertujuan untuk lebih
meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih baik bagi
pertumbuhan benih maupun tanaman, disamping itu juga tujuan lain dari
pengolahan tanah sekunder ini adalah untuk mengawetkan lengas tanah dan
meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih
menghancurkan sisa-sisa tanaman serta mencampurnya dengan tanah.
Dalam pengolahan tanah baik itu tanah primer maupun tanah sekunder,
pasti tidak akan terlepas dari bantuan berupa alat dan mesin pertanian untuk
memudahkan pekerjaan. Menurut Gultom (2013) Alat mesin pertanian adalah
berbagai alat dan mesin yang digunakan dalam usaha pertanian, dan juga berguna
untuk mempermudah budidaya serta peningkatan kualitas dan kuantitas hasil
pertanian. Alat dan mesin pertanian ini, ada yang secara konvensional artinya
dalam pengolahan tanah masih tradisional yaitu dengan menggunakan tenaga
ternak seperti sapi atau kerbau. Tetapi ada juga yang secara modern yaitu
menggunakan traktor. Traktor merupakan sumber tenaga mekanis yang bersifat
tenaga linier dan tenaga perputaran. Tenaga mekanis ini, merupakan salah satu
penghasil tenaga mekanik yaitu motor bakar.
Peralatan yang digunakan dalam pembajakan adalah berbagai jenis bajak,
yaitu : bajak tanah kering (singkal yang sempit), bajak tanah sawah singkal relatif
lebar, bajak rotary (dapat membajak dan menggaru pada saat yang bersamaan
sekaligus), bajak piringan, bajak singkal sisir (slatted moldboard plow, giant
plow, cangkul, linggis, gancu, dan genjlik).
1.2 Tujuan Praktikum
Berangkat dari latar belakang diatas, maka tujuan dari praktikum ini antara
lain sebagai berikut.
a) Mengetahui fungsi bagian-bagian aktif dan pasif traktor serta kegunaannya
dalam pengolahan tanah primer dan sekunder, untuk memperlancar operasi
lapang.
b) Mengenal berbagai pola pengolahan tanah yang umum dilaksanakan.
c) Memperpanjang umur pakai semua implemen.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan laporan ini adalah untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya penyusun laporan untuk mengerti dan
dapat mengenal lebih dalam tentang berbagai macam alat pengolah tanah baik itu
alat pengolah tanah primer maupun alat pengolah tanah sekunder.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengolahan Tanah
Mengolah tanah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengubah
tanah atau lahan pertanian dengan menggunakan suatu alat pertanian sedemikian
rupa sehingga dapat diperoleh susunan tanah sebaik-baiknya, ditinjau dari struktur
dan porositas tanah. Yang paling penting dalam pengolahan tanah selain
menjamin struktur dan porositasnya adalah untuk menjamin keseimbangan antara
air, udara, dan suhu dalam tanah. Maka pengolahan tanah mutlak perlu guna
menciptakan lingkungan yang cukup baik. (Kanisius : 1983).
Pengolahan tanah atau lahan pertanian dibedakan menjadi dua macam
yaitu pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder.
a) Pengolahan Tanah Primer
Pengolahan tanah primer merupakan Kegiatan pengolahan tanah yang
dilakukan dengan cara membalik tanah pertanian dengan kedalaman lebih dari 15
cm sampai dengan 90 cm dan bentuk ukuranya berupa bongkahan yang lebih
besar. Pengolahan tanah biasanya dilakukan dengan menggunakan traktor (yang
sifatnya mekanis) atau menggunakan tenaga ternak seperti kerbau, sapi, dan
lembu (yang sifatnya tradisional atau secara konvensional). Pada saat proses
pengolahan tanah pertama, terdapat beberapa keuntungan yaitu dipotong,
membalik, mengisi udara dalam tanah, menanam atau menisi gulma, pada saat
bajak beroprasi tanah akan terpotong oleh pisau dari bajak, dan kemudian terbalik
sehingga bagian tanah yang dalam akan keluar dan bagian dalamnya terisi udara
dan gulma. Adapun fungsi dari pengolahan tanah pertama yaitu mempersiapkan
pengolahan tanah kedua, bentuk bongkahan tanah tadi akan terurai adanya air
dilahan.
b) Pengolahan Tanah Skunder
Pengolahan tanah skunder atau pengolahan tanah kedua ini dilakukan
setelah pengolahan tanah pertama. Pengolahan tanah kedua ini bertujuan, agar
bogkahan tanah dari pengolahan primer sebelumnya menjadi gembur, rata dan
tekturnya lebih halus. Manfaat lain yang didapatkan adalah lahan menjadi bersih
sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu yang hancur dan bercampur dengan
lapisan tanah.
2.2 Macam – Macam Alat Pengolahan Tanah
Pengolahan lahan pada areal pertanian terbagi menjadi dua macam, yaitu
pengolahan lahan pertama yang bertujuan untuk membalik tanah dan pengolahan
lahan kedua yang bertujuan untuk meratakan tanah setelah mengalami proses
pembalikkan tanah. Alat yang digunakan pun dalam proses pengolahan lahan
sangatlah berbeda antara pengolahan lahan pertama dengan pengolahan lahan
kedua. Berikut beberapa macam alat pengolahan lahan untuk pengolahan lahan
pertama dan pengolahan lahan kedua adalah sebagai berikut.
1) Alat pengolahan lahan pertama
Bajak singkal, dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan
sangat baik untuk membalik tanah.
Bajak piring, Bajak piringan fungsinya sama dengan bajak singkal, tetapi
singkalnya diganti dengan piringan. Piringan bulat seperti parabola dan berfungsi
untuk memotong dan membalik tanah.
Bajak rotari, bajak yang terdiri dari pisau-pisau berputar. Berbeda dengan
bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari
pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar
karena digerakkan oleh suatu motor.
Bajak chisel, alat ini tidak membalik tanah seperti bajak yang lain. Tetapi
hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai.
Bajak subsoil, alat ini sering digunakan untuk memecah lapisan keras
didalam tanah.
2) Alat pengolahan lahan kedua
Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan
tanah kedua adalah alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu,
selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan tanah
hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman, juga bertujuan
untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada
tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman dan mencampurnya
dengan tanah. Macam-macam garu yang digunakan untuk pengolahan tanah
kedua adalah : garu piringan (disk harrow); garu bergigi paku (spikes tooth
harrow); garu bergigi per (springs tooth harrow); dan garu-garu untuk pekerjaan
khusus (special harrow). Garu piringan (disk harrow), mempunyai ukuran dan
kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini
disebabkan karena pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak
diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama.
Selanjutnya, karena draft penggaruan lebih kecil dari draft pembajakan, maka
dengan besar daya penarikan yang sama, lebar kerja garu akan lebih besar
dibandingkan dengan lebar kerja bajak, dengan demikian jumlah piringan garu
piringan dengan sendirinya akan lebih banyak dibandingkan dengan bajak
piringan.
Garu bergigi paku (spikes tooth harrow) atau biasa disebut sebagai garu
sisir, adalah jenis garu yang sudah umum digunakan petani di Indonesia. Garu
sisir yang ditarik hewan, umumnya giginya terbuat dari kayu dan biasa digunakan
untuk pengolahan tanah sawah dalam keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan
setelah tanah diolah dengan bajak singkal.Konstruksi garu bergigi paku yang
ditarik dengan tenaga traktor biasanya terdiri dari satu batang penempatan.
Pemasangan gigi pada batang penempatan disusun berselang-seling antara batang
penempatan yang satu dengan lainnya. Garu bergigi paku digunakan untuk
meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan, lebih cocok digunakan
untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini cukup efektif untuk memberantas
tanaman pengganggu khususnya yang masih kecil-kecil, atau baru tumbuh.
Garu bergigi per (spring tooth harrow) ini, secara keseluruhan
konstruksinya hampir menyerupai garu bergigi paku, hanya gigi-giginya terbuat
dari per atau pegas. Alat ini lebih sesuai digunakan untuk tanah yang mudah
dihancurkan dan untuk memberantas gulma yang mempunyai perakaran yang
cukup kuat dan dalam. Hal ini dikarenakan garu bergigi per mempunyai penetrasi
kedalaman yang lebih besar dibandingkan dengan garu bergigi paku. Dari sifatnya
yang lentur dan bentuknya yang lengkung akan dapat mengangkat atau mencabut
akar-akar tanaman sehingga terlempar keluar ke permukaan tanah.
Garu-garu khusus (special harrow), biasanya digunakan untuk mengerjakan
pengolahan tanah dengan tujuan yang lebih khusus. Sebagai misal, pengolahan
tanah dengan tujuan khusus untuk memusnahkan tanaman pengganggu,
menghancurkan seresah, atau untuk menggemburkan tanah secara intensif, atau
mungkin bertujuan untuk membuat bedengan (seed bed) yang lebih layak..
Macam-macam garu khusus antara lain adalah : pencacah gulma atau seresah
(weeder mulcher); garu potong putar (rotary cross harrow); penggemburan tanah
(soil surgeon).
BAB 3. METODOLGI
2.1 Waktu Dan Tempat
Hari : Jum’at
Tanggal : 16 Mei 2014
Pukul : 13.00 – selesai
Tempat : Laboratorum motor bakar FTP Unej
2.2 Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut ini.
a) Macam – macam alat pengolahan tanah pertama (I)
b) Macam – macam alat pengolahan tanah kedua (II)
2.3 Metode Praktikum
Mengamati semua alat pengolah tanah primer dan sekunder secara
mekanis
Menyebutkan kegunaan dari semua alat pengolah tanah primer dan
sekunder secara mekanis tersebut
Menggambarkannya pada tempat yang telah disediakan
Mulai
Selesai
BAB 4. PEMBAHASAN
3.1 Alat Pengolahan Tanah
Macam – macam alat pengolahan tanah berdasarkan praktikum adalah.
a. Bajak Singkal
Bagian Fungsi
1. Singkal Untuk mengangkat dan
membalik tanah
2. Mata Bajak Untuk memotong tanah
3. Penahan
Samping
Menjaga keseimbangan bajak
4. Kerangka
kuat
Menempelkan bajak
5.Titik
Gandeng
Menggandengkan antara bajak
dengan traktor
6. Handle
Untuk mengatur kedalaman
pembajakan
7. Landslide
Untuk melindungi kaki agar
tidak kena mata bajak
b. Bajak Singkal Rotary
Bagian Fungsi
1. Pisau Bajak
Memecah tanah saat
berputar
2. Titik Gandeng
Menyambung traktor
degan implement
3. Batang Tarik
Menyambung titik
gandeng dan titik
tarik
4. Handle Kedalaman
Mengatur kedalaman
bajak
5. Kerangka Kuat Memperkuat bajak
c. Bajak Singkal 2 Arah
d) Bajak Piringan
1. Titik gandeng
Penggandeng bajak
dengan traktor
2. Batang tarik Menarik bajak
3. Kerangka kuat Tempat menempel bajak
4. Skeapper Membalik tanah
5. Piringan
Memotong tanah secara
vertical
6. Penahan samping
Untuk meluruskan bajak
dan juga sebagai penahan
samping
7. Handle
Kedalaman
Mengatur kedalaman bajak
8. Roda Mengatur kedalaman bajak
Bagian Fungsi
1. Singkal
Untuk membolak balik
tanah
2. Handle Perubah
Arah
Pengatur arah bajak
3. Handle Kedalaman Pengatur kedalaman bajak
4. Handle Posisi Mengatur posisi bajak
5. Titik gandeng
Penghubung traktor dengan
bajak
6. Panahan Samping
Untuk menyeimbangkan
dan menahan bajak
7. Batang Tarik Menarik bajak
8. Coulter Membelah tanah
9. Landslide
Untuk melindngi kaki agar
tidak menyentuh mata
bajak
e) Glebek
f) Garu Sisir
3.2 Bajak Chisel
Bajak chisel atau bajak pahat merupakan sebuah bajak yang menyerupai
pahat atau ujung skop sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata
pahat ini terletak pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar. Bar
ini secara garis besar dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a) kaku, adalah konstruksi yang berat
Jenis batang ini terbuat dari baja dengan kadar karbon tinggi. Batang ini
mungkin berbentuk lurus mungkin juga berbentuk lengkung.
b) lentur (flexible)
Ukurannya biasanya lebih panjang dan lebih ramping. Terbuat dari baja
yang dicampur dengan nikel. Bekerja seperti aksi dari per. Batang (bar) ini
1. Titik Gandeng
Penghubung traktor dengan
bajak
2. Batang tarik Menarik bajak
3. Kerangka Kuat Tempat menempel bajak
4. Penahan
Untuk meluruskan bajak
dan juga sebagai penahan
samping
5. Mata bajak Memotong tanah
1.titik gandeng
Menghubungkan
traktor dengan bajak
2.kerangka
kuat Memperkuat bajak
3.batang tarik Menarik bajak
4.plat Meratakan tanah
5.pisau bajak
Membawa gulma ke
tepi
dipasang pada kerangka yang mana jarak bar yang satu dengan yang lain masing-
masing ±30 cm, dapat juga antara (30 – 60) cm untuk ukuran bajak pahat yang
besar. Bajak pahat ini dapat dipergunakan untuk pembajakan dangkal maupun
dipergunakan untuk pembajakan dalam sampai kedalaman ≥45 cm, tergantung
pada keperluan dan jenis mata pahatnya. Berdasarkan jenisnya pula, lebar kerja
alat sangat bervariasi tergantung dari sumber daya penarik dan keperluannya.
3.2.1 Gambar Beserta Penjelasan (Fungsi + keterangan)
Gambar 1. Bajak Chisel
Keterangan :
A = Titik gandeng, berfungsi untuk menggandengkan bajak dengan traktor.
B = Batang tarik, berfungsi untuk menarik bajak ketika bajak tersebut di
sambungkan dengan traktor yang sedang berjalan.
C = Kerangka kuat, berfungsi sebagai penguat ketika bajak tersebut
digunakan.
D = Mata bajak, berfungsi sebagai tempat untuk mengolah tanah.
3.2.2 Kelebihan Bajak Chisel
Kelebihan dari bajak chisel ini, adalah untuk memecah tanah yang keras
sampai kedalaman sekitar 18 inci. Alat ini dilengkapi dengan 2 buah roda yang
berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman pemecah tanah. Alat ini,
sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai (Daywin et al, 2008 :53).
Adapun kelebihan lain dari bajak chisel adalah untuk memecah tanah yang keras
dan kering, ini biasa dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah tertentu;
dipergunakan untuk pengerjaan praktis pada tanah bawah; dipergunakan pada
D
C
B
A
tanah yang berjerami, dan dipergunakan untuk memotong sisa-sisa perakaran
yang berada dalam tanah; dipergunakan untuk memecah lapisan keras (hardpan)
atau plow sole; untuk memperbaiki infiltrasi air pada tanah, sehingga dapat
mengurangi erosi.
3.2.3 Kekurangan Bajak Chisel
Kekurangan dari bajak chisel sendiri adalah tidak dapat membalik tanah
seperti kebanyakan bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah (Daywin et al,
2008 :53).
3.3 Bajak Raksasa
Alat ini sesuai dengan namanya, berbentuk sangat besar dan digunakan
untuk membalik tanah pada kedalaman 100 sampai 180 cm. Dengan
menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dapat diangkat keatas
permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan.
Gambar 2. Bajak Raksasa
Keterangan :
A = Titik gandeng, berfungsi untuk menggandengkan bajak dengan traktor.
B = Batang tarik, berfungsi untuk menarik bajak ketika bajak tersebut di
sambungkan dengan traktor yang sedang berjalan.
C = Kerangka kuat, berfungsi sebagai penguat ketika bajak tersebut
digunakan.
D = Mata bajak, berfungsi sebagai tempat untuk mengolah tanah.
D
C
B
A
Keuntungan dari bajak raksasa dapat mencangkup lahan yang relatif luas
dalam waktu yang relatif singkat, selain itu bajak dapat menembus tanah relatif
dalam sehingga memudahkan dalam pengolahan tanah, pembalikkan dan
persiapan tanah untuk proses pengolahan tanah selanjutnya.
Kekurangan dari bajak raksasa adalah hanya dapat dilakukan pada lahan
yang sangat luas dan besar karena sulit dilakukan paa lahan yang sempit dan
tenaga yang dibutuhkan untuk menggunakan bajak raksasa ini harus banyak
sehingga hanya akan membuang-buang tenaga.
3.4 Bajak Sederhana Yang Ditarik Oleh ternak
Alat pengolah tanah tradisional, sangatlah bermacam – macam. Mulai dari
cangkul, garpu, parang, pacul ragak, dan lain sebagainya. Sedangkan alat
pengolah yang bersifat tradisional yang biasa ditarik oleh hewan ternak salah
satunya adalah waluku (bajak). Menurut Siregar et al (1990 : 66), waluku secara
garis besar terdiri dari badan waluku dan bagian tajamnya yang disebut singkal.
Dalam penerapannya untuk mengolah tanah, waluku itu memerlukan alat lain
yang disebut pasangan. Pasangan adalah alat perakitan ternak yang ujungnya
dipasang dengan waluku itu sendiri.
3.4.1 Gambar Beserta Penjelasan (Fungsi + keterangan)
Gambar 3. Waluku Gambar 4. Pasangan
Keterangan :
A = Titik Gandeng, berfungsi sebagai titik yang dipasang dan digandengkan
dengan pasangan.
F
EA
B
C
D
B = Batang Tarik, berfungsi untuk menarik bajak tersebut ketika digunakan
untuk membalik tanah.
C = Kerangka Penguat, berfungsi sebagai titik penguat pada waluku
tersebut.
D = Mata Bajak, berfungsi sebagai tempat untuk membalik tanah.
E = Titik gandeng, berfungsi sebagai titik gandeng atau tempat untuk
menyambung ujung waluku.
F = Penahan Samping, berfungsi sebagai tempat untuk menahan bajak
tersebut ketika dipasangkan pada punggung hewan ternak biasanya
juga sebagai tempat untuk mengikatkan tali tersebut pada hewan
ternak.
3.4.2 Kelebihan Bajak Sederhana
Keunggulan dari waluku (bajak) tradisional ini selain untuk membalik
tanah juga dapat meningkatkan hubungan sosial diantara petani seperti ketika
akan meminjam peralatan maupun hewan penarik (kerbau atau sapi) pada petani
lain dan komunikasi saat sedang membajak sawah-sawah mereka yang khas
dengan nyanyian-nyanyian daerah asal mereka. Berbeda dengan bajak modern,
kebiasaan-kebiasaan tersebut pun mulai hilang. Menurut Siregar et al (1990 : 68)
menyatakan bahwasanya bajak jenis tradisional ini atau waluku pembuatannya
sangat sederhana sehingga para petani dapat membuatnya sendiri dan dapat
menghemat pengeluaran biaya.
3.4.3 Kekurangan Bajak Sederhana
Kekurangan dari bajak model tradisional ini, adalah hanyak digunakan
untuk mengolah tanah persawahan irigasi (Siregar et al, 1990 : 67). Karena badan
waluku tersebut terbuat dari kayu waru, mesikupun kayu waru posisi uratnya
(melingkar – lingkar) dan sifatnya tidak mudah patah. Tetapi jika waluku tersebut
digunakan untuk membalikkan tanah yang sifatnya kering dan bebatuan maka
waluku tersebut akan patah juga.
BAB 5. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan diatas, dapat diambil beberapa
kesimpulan diantaranya :
1) Keunggulan dari berbagai macam bajak lebih banyak dibandingkan
kelemahan dari masing – masing bajak tersebut.
2) Bajak chisel dapat disebut juga sebagai bajak pahat, yang memiliki mata
pahat dan terletak pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar.
Bar tersebut bersifat kaku dan lentur.
3) Bajak tradisional sangat bermacam – macam salah satu diantaranya adalah
waluku atau sebutan lain dari bajak tradisional tersebut. Dalam
penggunaannya waluku tersebut menggunakan pasangan untuk dipasangkan
pada punggung hewan ternak.
4.2 Saran
Berdasarkan fakta yang terdapat di lapang, penulis memberikan sebuah
saran yang mungkin dapat bermanfaat. Ketika praktikum, sebaiknya alat pengolah
tanah tersebut dipraktekkan cara kerjanya di lapang sehingga praktikan dapat
lebih mengerti lagi, tentang prinsip kerja alat pengolah tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, S. Tanpa Tahun. Alat Pertanian.
http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2358_05_PB/files/res/downloads/down
load_0288.pdf. [20 Mei 2014].
Daywin, F. J., Sitompul, R. G., Hidayat, I. 2008. Mesin – Mesin Budidaya
Pertanian Di Lahan Kering. Graha Ilmu : Bogor.
Gultom, R. 2013. Pengenalan Alat Dan Mesin Pertanian. dikutip pada 17 Mei
2014 di http://tujuhbelasdesember.blogspot.com/2013/05/alat-dan-mesin-
pertanian.html. [13 Mei 2014].
IPB. 2014. Alat Dan Mesin Pengolah Tanah.
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budida
ya%20Pertanian/Alat%20Pengolahan%20tanah/index4april.html. [22 Mei
2014].
Kanisius, A.A., 1973. Tanah dan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.
Siregar, H. R. J., Abu, R., Wahyungsih., Galba, S., Saadah, S. 1990. Teknologi
Pertanian Tradisional Sebagai Tanggapan Aktif Masyarakat Terhada
Lingkungan Di Cianjur. Depdikbud : Jakarta.
Universitas Sumatera Utara. Tanpa Tahun. Alat Dan Mesin Pengolah Tanah.
http://ocw.usu.ac.id/course/download/313-MESIN -
PERALATAN/tep.202_handout_alat_dan_mesin_pengolahan_tanah.pdf.
[15 Mei 2014].

More Related Content

What's hot

Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Helmas Tanjung
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihTidar University
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)Iqrimha Lairung
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyAndrew Hutabarat
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Paditani57
 

What's hot (20)

9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Padi
 

Similar to Laporan alsintan 1

P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7
P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7
P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7sebastianchristandi4
 
Alat Mesin Pertanian
Alat Mesin PertanianAlat Mesin Pertanian
Alat Mesin PertanianAnjar Winarti
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Yuwan Kilmi
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan Noveriady
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahperdos5 cuy
 
Makalah agroekologi
Makalah agroekologiMakalah agroekologi
Makalah agroekologiMaki hakim
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahagista55
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxBPPSINDANGKASIH
 
Pengolahan tanah tanaman padi.docx
Pengolahan tanah tanaman padi.docxPengolahan tanah tanaman padi.docx
Pengolahan tanah tanaman padi.docxBPPSINDANGKASIH
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganYuwan Kilmi
 
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdfAlat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdfRafaRugian
 
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docxLaporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docxpriyamohanisyahputri
 
Mesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktorMesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktorNayla Rahmi
 
Contoh tugas mhs ugm2
Contoh tugas mhs  ugm2Contoh tugas mhs  ugm2
Contoh tugas mhs ugm2cobybryn
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapFerli Dian SAputra
 

Similar to Laporan alsintan 1 (20)

P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7
P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7
P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7
 
Alat Mesin Pertanian
Alat Mesin PertanianAlat Mesin Pertanian
Alat Mesin Pertanian
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 
Alsin laporan 5
Alsin laporan 5Alsin laporan 5
Alsin laporan 5
 
Makalah agroekologi
Makalah agroekologiMakalah agroekologi
Makalah agroekologi
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
 
Alsintan
AlsintanAlsintan
Alsintan
 
Pengolahan tanah tanaman padi.docx
Pengolahan tanah tanaman padi.docxPengolahan tanah tanaman padi.docx
Pengolahan tanah tanaman padi.docx
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
 
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdfAlat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Hgi
HgiHgi
Hgi
 
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docxLaporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
 
Ptm alat berat dozer
Ptm alat berat   dozerPtm alat berat   dozer
Ptm alat berat dozer
 
Mesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktorMesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktor
 
Contoh tugas mhs ugm2
Contoh tugas mhs  ugm2Contoh tugas mhs  ugm2
Contoh tugas mhs ugm2
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkap
 

More from Yuwan Kilmi

Tutorial Map Info
Tutorial Map InfoTutorial Map Info
Tutorial Map InfoYuwan Kilmi
 
Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8Yuwan Kilmi
 
Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5Yuwan Kilmi
 
Laporan ikb acara 3
Laporan ikb acara 3Laporan ikb acara 3
Laporan ikb acara 3Yuwan Kilmi
 
Laporan ikb acara 1
Laporan ikb acara 1Laporan ikb acara 1
Laporan ikb acara 1Yuwan Kilmi
 
Laporan acara flip flop
Laporan acara flip flopLaporan acara flip flop
Laporan acara flip flopYuwan Kilmi
 
Acara 7 transistor
Acara 7 transistorAcara 7 transistor
Acara 7 transistorYuwan Kilmi
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaYuwan Kilmi
 
Alsintan acara 3
Alsintan acara 3Alsintan acara 3
Alsintan acara 3Yuwan Kilmi
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Yuwan Kilmi
 
Traktor pertanian
Traktor pertanianTraktor pertanian
Traktor pertanianYuwan Kilmi
 
Prinsip Kerja Pada Mesin
Prinsip Kerja Pada MesinPrinsip Kerja Pada Mesin
Prinsip Kerja Pada MesinYuwan Kilmi
 

More from Yuwan Kilmi (14)

Tutorial Map Info
Tutorial Map InfoTutorial Map Info
Tutorial Map Info
 
Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8
 
Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5
 
Laporan ikb acara 3
Laporan ikb acara 3Laporan ikb acara 3
Laporan ikb acara 3
 
Laporan ikb acara 1
Laporan ikb acara 1Laporan ikb acara 1
Laporan ikb acara 1
 
Laporan dioda
Laporan diodaLaporan dioda
Laporan dioda
 
Laporan acara flip flop
Laporan acara flip flopLaporan acara flip flop
Laporan acara flip flop
 
Acara 7 transistor
Acara 7 transistorAcara 7 transistor
Acara 7 transistor
 
Acara 2 ikb
Acara 2 ikbAcara 2 ikb
Acara 2 ikb
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahaya
 
Alsintan acara 3
Alsintan acara 3Alsintan acara 3
Alsintan acara 3
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2
 
Traktor pertanian
Traktor pertanianTraktor pertanian
Traktor pertanian
 
Prinsip Kerja Pada Mesin
Prinsip Kerja Pada MesinPrinsip Kerja Pada Mesin
Prinsip Kerja Pada Mesin
 

Recently uploaded

BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 

Recently uploaded (19)

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 

Laporan alsintan 1

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN TANAMAN PANGAN (Acara I) PENGENALAN ALAT PENGOLAH TANAH Disusun oleh M. Yuwan Kilmi 131710201007 (TEP – A) KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN 2014
  • 2. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tanah pada lahan pertanian merupakan kegiatan awal yang biasanya dilakukan oleh para petani sebelum menanam. Pengolahan tanah pada lahan pertanian terbagi menjadi dua macam diantaranya pengolahan tanah primer dan pengolahan lahan sekunder baik itu pada tanah kering atau tegal maupun tanah sawah yang terjangkau oleh irigasi. Pengolahan tanah primer dilakukan dengan tujuan untuk membalikkan tanah dengan cara dibajak sedangkan pengolahan tanah sekunder menggunakan garu yang bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih baik bagi pertumbuhan benih maupun tanaman, disamping itu juga tujuan lain dari pengolahan tanah sekunder ini adalah untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman serta mencampurnya dengan tanah. Dalam pengolahan tanah baik itu tanah primer maupun tanah sekunder, pasti tidak akan terlepas dari bantuan berupa alat dan mesin pertanian untuk memudahkan pekerjaan. Menurut Gultom (2013) Alat mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan dalam usaha pertanian, dan juga berguna untuk mempermudah budidaya serta peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Alat dan mesin pertanian ini, ada yang secara konvensional artinya dalam pengolahan tanah masih tradisional yaitu dengan menggunakan tenaga ternak seperti sapi atau kerbau. Tetapi ada juga yang secara modern yaitu menggunakan traktor. Traktor merupakan sumber tenaga mekanis yang bersifat tenaga linier dan tenaga perputaran. Tenaga mekanis ini, merupakan salah satu penghasil tenaga mekanik yaitu motor bakar. Peralatan yang digunakan dalam pembajakan adalah berbagai jenis bajak, yaitu : bajak tanah kering (singkal yang sempit), bajak tanah sawah singkal relatif lebar, bajak rotary (dapat membajak dan menggaru pada saat yang bersamaan
  • 3. sekaligus), bajak piringan, bajak singkal sisir (slatted moldboard plow, giant plow, cangkul, linggis, gancu, dan genjlik). 1.2 Tujuan Praktikum Berangkat dari latar belakang diatas, maka tujuan dari praktikum ini antara lain sebagai berikut. a) Mengetahui fungsi bagian-bagian aktif dan pasif traktor serta kegunaannya dalam pengolahan tanah primer dan sekunder, untuk memperlancar operasi lapang. b) Mengenal berbagai pola pengolahan tanah yang umum dilaksanakan. c) Memperpanjang umur pakai semua implemen. 1.3 Manfaat Manfaat yang diperoleh dari penulisan laporan ini adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya penyusun laporan untuk mengerti dan dapat mengenal lebih dalam tentang berbagai macam alat pengolah tanah baik itu alat pengolah tanah primer maupun alat pengolah tanah sekunder.
  • 4. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengolahan Tanah Mengolah tanah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengubah tanah atau lahan pertanian dengan menggunakan suatu alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh susunan tanah sebaik-baiknya, ditinjau dari struktur dan porositas tanah. Yang paling penting dalam pengolahan tanah selain menjamin struktur dan porositasnya adalah untuk menjamin keseimbangan antara air, udara, dan suhu dalam tanah. Maka pengolahan tanah mutlak perlu guna menciptakan lingkungan yang cukup baik. (Kanisius : 1983). Pengolahan tanah atau lahan pertanian dibedakan menjadi dua macam yaitu pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder. a) Pengolahan Tanah Primer Pengolahan tanah primer merupakan Kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan dengan cara membalik tanah pertanian dengan kedalaman lebih dari 15 cm sampai dengan 90 cm dan bentuk ukuranya berupa bongkahan yang lebih besar. Pengolahan tanah biasanya dilakukan dengan menggunakan traktor (yang sifatnya mekanis) atau menggunakan tenaga ternak seperti kerbau, sapi, dan lembu (yang sifatnya tradisional atau secara konvensional). Pada saat proses pengolahan tanah pertama, terdapat beberapa keuntungan yaitu dipotong, membalik, mengisi udara dalam tanah, menanam atau menisi gulma, pada saat bajak beroprasi tanah akan terpotong oleh pisau dari bajak, dan kemudian terbalik sehingga bagian tanah yang dalam akan keluar dan bagian dalamnya terisi udara dan gulma. Adapun fungsi dari pengolahan tanah pertama yaitu mempersiapkan pengolahan tanah kedua, bentuk bongkahan tanah tadi akan terurai adanya air dilahan.
  • 5. b) Pengolahan Tanah Skunder Pengolahan tanah skunder atau pengolahan tanah kedua ini dilakukan setelah pengolahan tanah pertama. Pengolahan tanah kedua ini bertujuan, agar bogkahan tanah dari pengolahan primer sebelumnya menjadi gembur, rata dan tekturnya lebih halus. Manfaat lain yang didapatkan adalah lahan menjadi bersih sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu yang hancur dan bercampur dengan lapisan tanah. 2.2 Macam – Macam Alat Pengolahan Tanah Pengolahan lahan pada areal pertanian terbagi menjadi dua macam, yaitu pengolahan lahan pertama yang bertujuan untuk membalik tanah dan pengolahan lahan kedua yang bertujuan untuk meratakan tanah setelah mengalami proses pembalikkan tanah. Alat yang digunakan pun dalam proses pengolahan lahan sangatlah berbeda antara pengolahan lahan pertama dengan pengolahan lahan kedua. Berikut beberapa macam alat pengolahan lahan untuk pengolahan lahan pertama dan pengolahan lahan kedua adalah sebagai berikut. 1) Alat pengolahan lahan pertama Bajak singkal, dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bajak piring, Bajak piringan fungsinya sama dengan bajak singkal, tetapi singkalnya diganti dengan piringan. Piringan bulat seperti parabola dan berfungsi untuk memotong dan membalik tanah. Bajak rotari, bajak yang terdiri dari pisau-pisau berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakkan oleh suatu motor. Bajak chisel, alat ini tidak membalik tanah seperti bajak yang lain. Tetapi hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai. Bajak subsoil, alat ini sering digunakan untuk memecah lapisan keras didalam tanah.
  • 6. 2) Alat pengolahan lahan kedua Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua adalah alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu, selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman, juga bertujuan untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan tanah. Macam-macam garu yang digunakan untuk pengolahan tanah kedua adalah : garu piringan (disk harrow); garu bergigi paku (spikes tooth harrow); garu bergigi per (springs tooth harrow); dan garu-garu untuk pekerjaan khusus (special harrow). Garu piringan (disk harrow), mempunyai ukuran dan kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini disebabkan karena pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama. Selanjutnya, karena draft penggaruan lebih kecil dari draft pembajakan, maka dengan besar daya penarikan yang sama, lebar kerja garu akan lebih besar dibandingkan dengan lebar kerja bajak, dengan demikian jumlah piringan garu piringan dengan sendirinya akan lebih banyak dibandingkan dengan bajak piringan. Garu bergigi paku (spikes tooth harrow) atau biasa disebut sebagai garu sisir, adalah jenis garu yang sudah umum digunakan petani di Indonesia. Garu sisir yang ditarik hewan, umumnya giginya terbuat dari kayu dan biasa digunakan untuk pengolahan tanah sawah dalam keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan setelah tanah diolah dengan bajak singkal.Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya terdiri dari satu batang penempatan. Pemasangan gigi pada batang penempatan disusun berselang-seling antara batang penempatan yang satu dengan lainnya. Garu bergigi paku digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan, lebih cocok digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini cukup efektif untuk memberantas tanaman pengganggu khususnya yang masih kecil-kecil, atau baru tumbuh.
  • 7. Garu bergigi per (spring tooth harrow) ini, secara keseluruhan konstruksinya hampir menyerupai garu bergigi paku, hanya gigi-giginya terbuat dari per atau pegas. Alat ini lebih sesuai digunakan untuk tanah yang mudah dihancurkan dan untuk memberantas gulma yang mempunyai perakaran yang cukup kuat dan dalam. Hal ini dikarenakan garu bergigi per mempunyai penetrasi kedalaman yang lebih besar dibandingkan dengan garu bergigi paku. Dari sifatnya yang lentur dan bentuknya yang lengkung akan dapat mengangkat atau mencabut akar-akar tanaman sehingga terlempar keluar ke permukaan tanah. Garu-garu khusus (special harrow), biasanya digunakan untuk mengerjakan pengolahan tanah dengan tujuan yang lebih khusus. Sebagai misal, pengolahan tanah dengan tujuan khusus untuk memusnahkan tanaman pengganggu, menghancurkan seresah, atau untuk menggemburkan tanah secara intensif, atau mungkin bertujuan untuk membuat bedengan (seed bed) yang lebih layak.. Macam-macam garu khusus antara lain adalah : pencacah gulma atau seresah (weeder mulcher); garu potong putar (rotary cross harrow); penggemburan tanah (soil surgeon).
  • 8. BAB 3. METODOLGI 2.1 Waktu Dan Tempat Hari : Jum’at Tanggal : 16 Mei 2014 Pukul : 13.00 – selesai Tempat : Laboratorum motor bakar FTP Unej 2.2 Alat Yang Digunakan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut ini. a) Macam – macam alat pengolahan tanah pertama (I) b) Macam – macam alat pengolahan tanah kedua (II) 2.3 Metode Praktikum Mengamati semua alat pengolah tanah primer dan sekunder secara mekanis Menyebutkan kegunaan dari semua alat pengolah tanah primer dan sekunder secara mekanis tersebut Menggambarkannya pada tempat yang telah disediakan Mulai Selesai
  • 9. BAB 4. PEMBAHASAN 3.1 Alat Pengolahan Tanah Macam – macam alat pengolahan tanah berdasarkan praktikum adalah. a. Bajak Singkal Bagian Fungsi 1. Singkal Untuk mengangkat dan membalik tanah 2. Mata Bajak Untuk memotong tanah 3. Penahan Samping Menjaga keseimbangan bajak 4. Kerangka kuat Menempelkan bajak 5.Titik Gandeng Menggandengkan antara bajak dengan traktor 6. Handle Untuk mengatur kedalaman pembajakan 7. Landslide Untuk melindungi kaki agar tidak kena mata bajak b. Bajak Singkal Rotary Bagian Fungsi 1. Pisau Bajak Memecah tanah saat berputar 2. Titik Gandeng Menyambung traktor degan implement 3. Batang Tarik Menyambung titik gandeng dan titik tarik 4. Handle Kedalaman Mengatur kedalaman bajak 5. Kerangka Kuat Memperkuat bajak
  • 10. c. Bajak Singkal 2 Arah d) Bajak Piringan 1. Titik gandeng Penggandeng bajak dengan traktor 2. Batang tarik Menarik bajak 3. Kerangka kuat Tempat menempel bajak 4. Skeapper Membalik tanah 5. Piringan Memotong tanah secara vertical 6. Penahan samping Untuk meluruskan bajak dan juga sebagai penahan samping 7. Handle Kedalaman Mengatur kedalaman bajak 8. Roda Mengatur kedalaman bajak Bagian Fungsi 1. Singkal Untuk membolak balik tanah 2. Handle Perubah Arah Pengatur arah bajak 3. Handle Kedalaman Pengatur kedalaman bajak 4. Handle Posisi Mengatur posisi bajak 5. Titik gandeng Penghubung traktor dengan bajak 6. Panahan Samping Untuk menyeimbangkan dan menahan bajak 7. Batang Tarik Menarik bajak 8. Coulter Membelah tanah 9. Landslide Untuk melindngi kaki agar tidak menyentuh mata bajak
  • 11. e) Glebek f) Garu Sisir 3.2 Bajak Chisel Bajak chisel atau bajak pahat merupakan sebuah bajak yang menyerupai pahat atau ujung skop sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar. Bar ini secara garis besar dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a) kaku, adalah konstruksi yang berat Jenis batang ini terbuat dari baja dengan kadar karbon tinggi. Batang ini mungkin berbentuk lurus mungkin juga berbentuk lengkung. b) lentur (flexible) Ukurannya biasanya lebih panjang dan lebih ramping. Terbuat dari baja yang dicampur dengan nikel. Bekerja seperti aksi dari per. Batang (bar) ini 1. Titik Gandeng Penghubung traktor dengan bajak 2. Batang tarik Menarik bajak 3. Kerangka Kuat Tempat menempel bajak 4. Penahan Untuk meluruskan bajak dan juga sebagai penahan samping 5. Mata bajak Memotong tanah 1.titik gandeng Menghubungkan traktor dengan bajak 2.kerangka kuat Memperkuat bajak 3.batang tarik Menarik bajak 4.plat Meratakan tanah 5.pisau bajak Membawa gulma ke tepi
  • 12. dipasang pada kerangka yang mana jarak bar yang satu dengan yang lain masing- masing ±30 cm, dapat juga antara (30 – 60) cm untuk ukuran bajak pahat yang besar. Bajak pahat ini dapat dipergunakan untuk pembajakan dangkal maupun dipergunakan untuk pembajakan dalam sampai kedalaman ≥45 cm, tergantung pada keperluan dan jenis mata pahatnya. Berdasarkan jenisnya pula, lebar kerja alat sangat bervariasi tergantung dari sumber daya penarik dan keperluannya. 3.2.1 Gambar Beserta Penjelasan (Fungsi + keterangan) Gambar 1. Bajak Chisel Keterangan : A = Titik gandeng, berfungsi untuk menggandengkan bajak dengan traktor. B = Batang tarik, berfungsi untuk menarik bajak ketika bajak tersebut di sambungkan dengan traktor yang sedang berjalan. C = Kerangka kuat, berfungsi sebagai penguat ketika bajak tersebut digunakan. D = Mata bajak, berfungsi sebagai tempat untuk mengolah tanah. 3.2.2 Kelebihan Bajak Chisel Kelebihan dari bajak chisel ini, adalah untuk memecah tanah yang keras sampai kedalaman sekitar 18 inci. Alat ini dilengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman pemecah tanah. Alat ini, sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai (Daywin et al, 2008 :53). Adapun kelebihan lain dari bajak chisel adalah untuk memecah tanah yang keras dan kering, ini biasa dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah tertentu; dipergunakan untuk pengerjaan praktis pada tanah bawah; dipergunakan pada D C B A
  • 13. tanah yang berjerami, dan dipergunakan untuk memotong sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah; dipergunakan untuk memecah lapisan keras (hardpan) atau plow sole; untuk memperbaiki infiltrasi air pada tanah, sehingga dapat mengurangi erosi. 3.2.3 Kekurangan Bajak Chisel Kekurangan dari bajak chisel sendiri adalah tidak dapat membalik tanah seperti kebanyakan bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah (Daywin et al, 2008 :53). 3.3 Bajak Raksasa Alat ini sesuai dengan namanya, berbentuk sangat besar dan digunakan untuk membalik tanah pada kedalaman 100 sampai 180 cm. Dengan menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dapat diangkat keatas permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan. Gambar 2. Bajak Raksasa Keterangan : A = Titik gandeng, berfungsi untuk menggandengkan bajak dengan traktor. B = Batang tarik, berfungsi untuk menarik bajak ketika bajak tersebut di sambungkan dengan traktor yang sedang berjalan. C = Kerangka kuat, berfungsi sebagai penguat ketika bajak tersebut digunakan. D = Mata bajak, berfungsi sebagai tempat untuk mengolah tanah. D C B A
  • 14. Keuntungan dari bajak raksasa dapat mencangkup lahan yang relatif luas dalam waktu yang relatif singkat, selain itu bajak dapat menembus tanah relatif dalam sehingga memudahkan dalam pengolahan tanah, pembalikkan dan persiapan tanah untuk proses pengolahan tanah selanjutnya. Kekurangan dari bajak raksasa adalah hanya dapat dilakukan pada lahan yang sangat luas dan besar karena sulit dilakukan paa lahan yang sempit dan tenaga yang dibutuhkan untuk menggunakan bajak raksasa ini harus banyak sehingga hanya akan membuang-buang tenaga. 3.4 Bajak Sederhana Yang Ditarik Oleh ternak Alat pengolah tanah tradisional, sangatlah bermacam – macam. Mulai dari cangkul, garpu, parang, pacul ragak, dan lain sebagainya. Sedangkan alat pengolah yang bersifat tradisional yang biasa ditarik oleh hewan ternak salah satunya adalah waluku (bajak). Menurut Siregar et al (1990 : 66), waluku secara garis besar terdiri dari badan waluku dan bagian tajamnya yang disebut singkal. Dalam penerapannya untuk mengolah tanah, waluku itu memerlukan alat lain yang disebut pasangan. Pasangan adalah alat perakitan ternak yang ujungnya dipasang dengan waluku itu sendiri. 3.4.1 Gambar Beserta Penjelasan (Fungsi + keterangan) Gambar 3. Waluku Gambar 4. Pasangan Keterangan : A = Titik Gandeng, berfungsi sebagai titik yang dipasang dan digandengkan dengan pasangan. F EA B C D
  • 15. B = Batang Tarik, berfungsi untuk menarik bajak tersebut ketika digunakan untuk membalik tanah. C = Kerangka Penguat, berfungsi sebagai titik penguat pada waluku tersebut. D = Mata Bajak, berfungsi sebagai tempat untuk membalik tanah. E = Titik gandeng, berfungsi sebagai titik gandeng atau tempat untuk menyambung ujung waluku. F = Penahan Samping, berfungsi sebagai tempat untuk menahan bajak tersebut ketika dipasangkan pada punggung hewan ternak biasanya juga sebagai tempat untuk mengikatkan tali tersebut pada hewan ternak. 3.4.2 Kelebihan Bajak Sederhana Keunggulan dari waluku (bajak) tradisional ini selain untuk membalik tanah juga dapat meningkatkan hubungan sosial diantara petani seperti ketika akan meminjam peralatan maupun hewan penarik (kerbau atau sapi) pada petani lain dan komunikasi saat sedang membajak sawah-sawah mereka yang khas dengan nyanyian-nyanyian daerah asal mereka. Berbeda dengan bajak modern, kebiasaan-kebiasaan tersebut pun mulai hilang. Menurut Siregar et al (1990 : 68) menyatakan bahwasanya bajak jenis tradisional ini atau waluku pembuatannya sangat sederhana sehingga para petani dapat membuatnya sendiri dan dapat menghemat pengeluaran biaya. 3.4.3 Kekurangan Bajak Sederhana Kekurangan dari bajak model tradisional ini, adalah hanyak digunakan untuk mengolah tanah persawahan irigasi (Siregar et al, 1990 : 67). Karena badan waluku tersebut terbuat dari kayu waru, mesikupun kayu waru posisi uratnya (melingkar – lingkar) dan sifatnya tidak mudah patah. Tetapi jika waluku tersebut digunakan untuk membalikkan tanah yang sifatnya kering dan bebatuan maka waluku tersebut akan patah juga.
  • 16. BAB 5. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan yang disampaikan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya : 1) Keunggulan dari berbagai macam bajak lebih banyak dibandingkan kelemahan dari masing – masing bajak tersebut. 2) Bajak chisel dapat disebut juga sebagai bajak pahat, yang memiliki mata pahat dan terletak pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar. Bar tersebut bersifat kaku dan lentur. 3) Bajak tradisional sangat bermacam – macam salah satu diantaranya adalah waluku atau sebutan lain dari bajak tradisional tersebut. Dalam penggunaannya waluku tersebut menggunakan pasangan untuk dipasangkan pada punggung hewan ternak. 4.2 Saran Berdasarkan fakta yang terdapat di lapang, penulis memberikan sebuah saran yang mungkin dapat bermanfaat. Ketika praktikum, sebaiknya alat pengolah tanah tersebut dipraktekkan cara kerjanya di lapang sehingga praktikan dapat lebih mengerti lagi, tentang prinsip kerja alat pengolah tanah.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Budi, S. Tanpa Tahun. Alat Pertanian. http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2358_05_PB/files/res/downloads/down load_0288.pdf. [20 Mei 2014]. Daywin, F. J., Sitompul, R. G., Hidayat, I. 2008. Mesin – Mesin Budidaya Pertanian Di Lahan Kering. Graha Ilmu : Bogor. Gultom, R. 2013. Pengenalan Alat Dan Mesin Pertanian. dikutip pada 17 Mei 2014 di http://tujuhbelasdesember.blogspot.com/2013/05/alat-dan-mesin- pertanian.html. [13 Mei 2014]. IPB. 2014. Alat Dan Mesin Pengolah Tanah. http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budida ya%20Pertanian/Alat%20Pengolahan%20tanah/index4april.html. [22 Mei 2014]. Kanisius, A.A., 1973. Tanah dan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius. Siregar, H. R. J., Abu, R., Wahyungsih., Galba, S., Saadah, S. 1990. Teknologi Pertanian Tradisional Sebagai Tanggapan Aktif Masyarakat Terhada Lingkungan Di Cianjur. Depdikbud : Jakarta. Universitas Sumatera Utara. Tanpa Tahun. Alat Dan Mesin Pengolah Tanah. http://ocw.usu.ac.id/course/download/313-MESIN - PERALATAN/tep.202_handout_alat_dan_mesin_pengolahan_tanah.pdf. [15 Mei 2014].