SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
• Kelompok :
1.Andi Asitra Sidabutar   5295
2.Anggit Fauziah P        5700
3.Ridha Septa             5712
4.Esti                    5756
5.Titis Dian P            5788
6.Wiendha paramitha       5817
Latar Belakang
Sumber daya alam yang meliputi vegetasi,
tanah, air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya merupakan salah
satu modal dasar dalam pembangunan
Nasional oleh karena itu harus dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat
dan kepentingan pembangunan nasional
dengan memperhatikan kelestariannya.
Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan
sumberdaya alam adalah kegiatan
pertambangan bahan galian yang hingga
saat ini merupakan salah satu sektor
penyumbang devisa negara yang terbesar.
Definisi Penambangan

    Penambangan ialah kegiatan untuk
menghasilkan bahan galian yang dilakukan
baik secara manual maupun mekanis yang
      meliputi pemberaian, pemuatan,
     pengangkutan dan pemimbunan.
Penyebab Terjadinya Penambangan
        di Hutan Lindung

Dikeluarkannya Perpu No. 1 tahun 2004
yang kemudian disyahkan menjadi
UU No. 19 tahun 2004 yang mengizinkan
adanya penambangan di Hutan Lindung.
Keperluan akan sumber energi dari bumi
yang cukup besar dan juga keinginan
meraup keuntungan yang sebesar-
besarnya.
Perusahaan Pertambangan
(Ditetapkan oleh Keppres No. 41 Tahun 2004)

       •   PT Freeport Indonesia Comp.
       •   Karimun Granit
       •   INCO Tbk.
       •   Indomico
       •   Aneka Tambang Tbk.
       •   Natarang Mining
       •   Nusa Halmahera Minerals
       •   Pelsart Tambang Kencana
       •   Interex Sacra Raya
       •   Weda Bay Nickel
       •   Gag Nikel
       •   Saricknas Mining (Kompas)
Dampak Pertambangan Bagi Kondisi Tanah

• Penurunan produktivitas tanah, pemadatan
  tanah, terjadinya erosi dan sedimentasi,
  terjadinya gerakan tanah atau longsoran,
  drainase yang buruk,
• Tanah memiliki karakteristik yang
  berhidrokarbon tinggi, zat meracun tinggi,
  kadar hara rendah, hancuran batuan, sifat
  fisika, kimia dan biologi yang jelek.
• Tanah berlubang dengan ukuran yan besar dan
  sangat sulit untuk diperbaharui.
• Pencemaran limbah menyebabkan tanah
  menjadi sulit untuk diolah.
Dampak Pertambangan Bagi Lingkungan

• Terjadinya peningkatan konsentrasi debu, gas
  CO2, N2O maupun SO2 yang menyebabkan
  pemanasan atmosfer bumi.
• Masuknya gulma/hama/penyakit tanaman,
• Pencemaran air permukaan/air tanah oleh
  bahan beracun,
• Terganggunya flora dan fauna,
• Terganggunya keamanan dan kesehatan
  penduduk,
• Perubahan iklim mikro.
Solusi dan Upaya Perbaikan
 Kegiatan penambangan harus dilakukan dengan
  menggunakan teknologi tepat guna dan ramah
  lingkungan,
 Harus adanya audit lingkungan yang trasparan,
 Harus adanya pembenahan peraturan perizinan
  dan pengawasan yang berkelanjutan di
  lapangan,
 Rehabilitasi dan reklamasi areal bekas
  penambangan.
Reklamasi dan Rehabilitasi…
• Reklamasi ialah usaha memperbaiki
  (memulihkan kembali) lahan yang rusak sebagai
  akibat kegiatan usaha pertambangan, agar
  dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan
  kemampuannya.
• Rehabilitasi lahan ialah usaha memperbaiki,
  memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi
  lahan yang rusak (krisis), agar dapat berfungsi
  secara optimal, baik sebagai unsur produksi,
  media pengatur tata air, maupun sebagai unsur
  perlindungan alam lingkungan.
Prinsip Kegiatan Reklamasi
• Kegiatan Reklamasi harus dianggap
  sebagai kesatuan yang utuh dari kegiatan
  penambangan,
• Kegiatan Reklamasi harus dilakukan
  sedini mungkin dan tidak harus menunggu
  proses penambangan secara keseluruhan
  selesai dilakukan.
Sasaran Reklamasi
Pemulihan lahan bekas tambang untuk
memperbaiki lahan yang terganggu
ekologinya.
Mempersiapkan lahan bekas tambang
yang sudah diperbaiki ekologinya untuk
pemanfaatan selanjutnya.
Perencanaan
Untuk melakukan reklamasi lahan bekas tambang diperlukan
perencanaan yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat
tercapai sasaran sesuai yang dikehendaki. Hal-hal yang harus
diperhatikan didalam perencanaan reklamasi adalah sebagai
berikut :
1. Mempersiapkan rencana reklamasi sebelum pelaksanaan
   penambangan
2. Luas areal yang direklamasikan sama dengan luas areal
   penambangan.
3. Memindahkan dan menempatkan tanah pucuk pada tempat
   tertentu dan mengatur sedemikian rupa untuk keperluan
   revegetasi.
4. Mengembalikan/memperbaiki pola drainase alam yang rusak
5. Menghilangkan/memperkecil kandungan (kadar) bahan
   beracun sampai tingkat yang aman sebelum dapat
dibuang ke suatu tempat     pembuangan.
Perencanaan
6. Mengembalikan lahan seperti keadaan semula dan/atau
    sesuai dengan tujuan penggunaannya.
7. Memperkecil erosi selama dan setelah proses reklamasi.
8. Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi
    dalam aktifitas penambangan.
9. Permukaan yang padat harus digemburkan namun bila tidak
    memungkinkan agar ditanami dengan tanaman pionir yang
    akarnya mampu menembus tanah yang keras.
10. Setelah penambangan maka pada lahan bekas tambang
    yang diperuntukkan bagi revegetasi, segera dilakukan
    penanaman kembali dengan jenis tanaman yang sesuai
    dengan rencana rehabilitasi dari Departemen Kehutanan
    dan RKL yang dibuat.
11. Mencegah masuknya hama dan gulma yang berbahaya.
12. Memantau dan mengelola areal reklamasi sesuai dengan
    kondisi yang diharapkan.
PELAKSANAAN KEGIATAN REKLAMASI LAHAN

Setiap lokasi pertambangan mempunyai kondisi tertentu
yang mempengaruhi pelaksanaan reklamasi. Pelaksanaan
reklamasi umumnya merupakan gabungan dari pekerjaan
teknik sipil dan teknik vegetasi.
Pelaksanaan reklamasi meliputi kegiatan sebagai berikut :
 o Persiapan lahan yang berupa pengamanan lahan bekas
    tambang, pengaturan bentuk lahan (“landscaping”),
    pengaturan/penempatan bahan tambang kadar rendah
    (“lowgrade”) yang belum dimanfaatkan.
 o Pengendalian erosi dan sidementasi
 o Pengelolaan tanah pucuk (“top soil”).
 o Revegetasi (penanaman kembali) dan/atau pemanfaatan
    lahan bekas tambang untuk tujuan lainnya.
Persiapan Lahan
Dalam kegiatan persiapan lahan, hal-hal
yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :
•Pengamanan Lahan Bekas Tambang.
•Pengaturan Bentuk Lahan.
•Pengaturan/Penempatan Low Grade.
Pengendalian Erosi dan
         Sedimentasi

 Pengendalian erosi merupakan kegiatan
 yang mutlak dilakukan selama kegiatan
penambangan dan setelah penambangan.
   Erosi mengakibatkan berkurangnya
  kesuburan tanah, terjadinya endapan
   lumpur. Untuk mengendalikan erosi
  dilakukan tindakan konservasi tanah.
Pengelolaan Tanah Pucuk
Maksud dari pengelolaan ini untuk mengatur dan memisahkan tanah
pucuk dengan lapisan tanah lain. Hal ini penting karena tanah
merupakan media tumbuh bagi tanaman dan merupakan salah satu
faktor penting untuk keberhasilan pertumbuhan tanaman pada
kegiatan reklamasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pengelolaan tanah pucuk adalah :
    o Pengamatan profil tanah dan identifikasi perlapisan tanah
       tersebut sampai endapan bahan galian.
    o Pengupasan tanah berdasarkan atas lapisan-lapisan tanah dan
       ditempatkan pada tempat tertentu sesuai tingkat lapisannya.
       Timbunan tanah pucuk tidak melebihi dari 2 meter.
    o Pembentukkan lahan sesuai dengan susunan lapisan tanah
       semula. Tanah pucuk ditempatkan paling atas dengan ketebalan
       minimal 0.15 m.
    o Ketebalan timbunan tanah pucuk pada tanah yang mengandung
       racun dianjurkan mengisolasi dan memisahkannya.
    o Tanah sebaiknya jangan dilakukan dalam keadaan basah untuk
       menghindari pemadatan dan rusaknya struktur tanah.
    o Bila lapisan tanah pucuk tipis (terbatas/sedikit), perlu
       dipertimbangkan
Kegiatan Revegetasi

Keberhasilan revegetasi bergantung pada
beberapa hal seperti : persiapan penanaman,
pemeliharaan tanaman serta pemantauan
tanaman.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan
penanaman antara lain sebagai berikut :
• Kegiatan pemupukan
• Pemilihan jenis tumbuhan
• Pengumpulan dan ekstraksi biji
• Penyimpanan biji
• Persiapan pembenihan
Daerah-daerah yang Bersifat
            Alkali dan Masin
Kondisi Alkalinitas dan salinitas biasanya terjadi
bersamaan dalam tanah. Lapisan tanah yang
mempunyai sifat salinitas tinggi sering dijumpai
pada daerah-daerah pertambangan. Tanah yang
mempunyai keasinan tinggi harus diperlakukan
sama dengan perlakuan tanah penutup
pembentuk asam agar efek perusakannya
terhadap pertumbuhan tanaman maupun bagi
kualitas air bagian hilirnya dapat dicegah.
Bahan Kimia Beracun
Dalam kegiatan pengolahan bahan tambang banyak
digunakan bahan kimia. Sedapat mungkin dibuat daftar
bahan kimia yang dipergunakan, cara-cara
pemusuhannya yang aman terhadap sisa bahan kimia
ataupun terhadap wadahnya. Apabila ada keraguan
dalam pemusnahan yang aman terhadap bahan-bahan
yang berbahaya, hubungan segera pihak-pihak yang
berwenang. Butiran sianida tidak boleh ditimbun
karena masih mempunyai potensi yang membahayakan
selama bertahun-tahun. Apabila kondisi tanahnya
tetap kering dan basa. Sisa sinida dan bahan
berbahaya lainnya harus dimusnahkan dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Teiling
Sifat teiling yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman
adalah: kurangnya unsur hara penting, konsentrasi logam
berat dan garam yang tinggi, jumlah dan jenis organisme
mikrobiologi yang kurang, struktur dan tekstur tanah yang
membatasi aerasi dan infiltrasi, serta daya absorbsi pada
tailing mengakibatkan ketegangan pada tanaman.
Pengelolaan teiling dapat dilakukan dengan : (a) Lapisan
air permanen. Lapisan air ini akan mencegah terjadinya
oksidasi tailing dan mengurangi kemungkinan konsolodasi
dari teiling. (b) Cladding, yaitu salah satu pelindung
permanen untuk melindungi permukaan teiling dari erosi
ngin dimana permukaan atau cara perbaikan lainnya tidak
dapat dilakukan. (c) Capping. Dalam hal ini teiling dilapisi
dengan clay yang compak atau mineral yang kedap air,
kemudian diatasnya dilapiskan tanah yang tidak kedap air.
Tanah pucuk selanjutnya dilapiskan kembali pada
permukaannya.
Air Tambang Asam (ATA)
Air tambang asam dapat dikenali dari endapan
ferihidroksida didasar aliran dan bau belerang, tetapi hal ini
tidak selalu terjadi. Sekali ATA terbentuk maka akan sulit
dan membutuhkan biaya yang besar untuk menanganinya.
ATA seringkali menyebabkan masalah terjadinya logam
berat. Untuk pengolahan dan pencegahannya perlu
diketahui karakteristik dari penutup tanah atau bahan
buangan dan pengetahuan tentang hidrologi di daerah
tersebut. Sehingga kemungkinan timbulnya ATA bisa
diduga dari material yang berpotensi menghasilkan asam
diseleksi dan diisolasi. Apabila diperkirakan akan terjadi
ATA maka perlu ada persiapan dalam tahap perencanaan
untuk mencegah ATA tersebut.
PENUTUP
Pelaksanaan reklamasi lahan umumnya
merupakan gabungan dari pekerjaan teknik sipil
dan teknik vegetasi. Perencanaan dan
pelaksanaan reklamasi lahan tambang yang
dilakukan secara tepat diharapkan dapat
memperoleh hasil yang optimal.
Pengelolaan sumberdaya alam tidak dapat
dilakukan secara sektoral, tetapi harus dilakukan
secara terkoordinasi lintas sektoral.
Dengan demikian kerjasama antar lembaga-
lembaga terkait harus ditindak lanjuti di lapangan
demi suksesnya pembangunan nasional yang
berwawasan lingkungan.

More Related Content

What's hot

Cara pengolahan pertambangan
Cara pengolahan pertambanganCara pengolahan pertambangan
Cara pengolahan pertambanganandrians07
 
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995Taufik Riyadi
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanBondan the Planter of Palm Oil
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIRizki Chairunnisya
 
Bn38 2009lmp lampiran permentan no 14 tahun 2009
Bn38 2009lmp lampiran permentan no 14 tahun 2009Bn38 2009lmp lampiran permentan no 14 tahun 2009
Bn38 2009lmp lampiran permentan no 14 tahun 2009walhiaceh
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganYusufRiyandi
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Yuwan Kilmi
 
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganCara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganbernardusadityo92
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahperdos5 cuy
 
Menambang tanpa merusak lngkungan adang p.kusuma
Menambang tanpa merusak lngkungan adang p.kusumaMenambang tanpa merusak lngkungan adang p.kusuma
Menambang tanpa merusak lngkungan adang p.kusumaAlexander Palunte
 
Pengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpaduPengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpaduBima Andika
 

What's hot (20)

Cara pengolahan pertambangan
Cara pengolahan pertambanganCara pengolahan pertambangan
Cara pengolahan pertambangan
 
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
 
budidaya
budidayabudidaya
budidaya
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
 
Bn38 2009lmp lampiran permentan no 14 tahun 2009
Bn38 2009lmp lampiran permentan no 14 tahun 2009Bn38 2009lmp lampiran permentan no 14 tahun 2009
Bn38 2009lmp lampiran permentan no 14 tahun 2009
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Legal indonesiamining
Legal indonesiaminingLegal indonesiamining
Legal indonesiamining
 
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4
 
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganCara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 
Lahan Kritis
Lahan KritisLahan Kritis
Lahan Kritis
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Menambang tanpa merusak lngkungan adang p.kusuma
Menambang tanpa merusak lngkungan adang p.kusumaMenambang tanpa merusak lngkungan adang p.kusuma
Menambang tanpa merusak lngkungan adang p.kusuma
 
degradasi tanah
degradasi tanahdegradasi tanah
degradasi tanah
 
Pengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpaduPengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpadu
 

Viewers also liked

Dampak industri & teknologi
Dampak industri & teknologiDampak industri & teknologi
Dampak industri & teknologicobybryn
 
Taylor mn 510 lesson plan assignment
Taylor mn 510 lesson plan assignmentTaylor mn 510 lesson plan assignment
Taylor mn 510 lesson plan assignmentpoohbear6301
 
Camping bernardino 26 27 dic.
Camping bernardino 26   27 dic.Camping bernardino 26   27 dic.
Camping bernardino 26 27 dic.Pajarito Azul
 
Taylor mn 510 lesson plan assignment
Taylor mn 510 lesson plan assignmentTaylor mn 510 lesson plan assignment
Taylor mn 510 lesson plan assignmentpoohbear6301
 
100 windows7 shortcuts
100 windows7 shortcuts100 windows7 shortcuts
100 windows7 shortcutsprathams_s
 
การย่อยอาหาร2
การย่อยอาหาร2การย่อยอาหาร2
การย่อยอาหาร2Prem Rati
 
T8: Penulisan Dapatan Kajian e-learning
T8: Penulisan Dapatan Kajian e-learningT8: Penulisan Dapatan Kajian e-learning
T8: Penulisan Dapatan Kajian e-learningGovernment
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambanganfebry777
 
The best christmas ever!
The best christmas ever!The best christmas ever!
The best christmas ever!BAndriachukk
 
Power point ulasan jurnal "Using Mobile Phone As Pedagogical Tools, Are Teach...
Power point ulasan jurnal "Using Mobile Phone As Pedagogical Tools, Are Teach...Power point ulasan jurnal "Using Mobile Phone As Pedagogical Tools, Are Teach...
Power point ulasan jurnal "Using Mobile Phone As Pedagogical Tools, Are Teach...Government
 
Intramuscular and sucutaneous workshop
Intramuscular and sucutaneous workshopIntramuscular and sucutaneous workshop
Intramuscular and sucutaneous workshopNajrey Hadji Adatu
 
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakatDampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakatsymons12
 
Vygotsky teori pembelajaran dari perspektif sosiobudaya
Vygotsky   teori pembelajaran dari perspektif sosiobudayaVygotsky   teori pembelajaran dari perspektif sosiobudaya
Vygotsky teori pembelajaran dari perspektif sosiobudayaSyed Ahmad Azhar
 
Tsukuba University_resume 2012 _ yunghsunchen
Tsukuba University_resume 2012 _ yunghsunchenTsukuba University_resume 2012 _ yunghsunchen
Tsukuba University_resume 2012 _ yunghsunchenYung-Hsun Chen
 

Viewers also liked (16)

Dampak industri & teknologi
Dampak industri & teknologiDampak industri & teknologi
Dampak industri & teknologi
 
Taylor mn 510 lesson plan assignment
Taylor mn 510 lesson plan assignmentTaylor mn 510 lesson plan assignment
Taylor mn 510 lesson plan assignment
 
Camping bernardino 26 27 dic.
Camping bernardino 26   27 dic.Camping bernardino 26   27 dic.
Camping bernardino 26 27 dic.
 
Taylor mn 510 lesson plan assignment
Taylor mn 510 lesson plan assignmentTaylor mn 510 lesson plan assignment
Taylor mn 510 lesson plan assignment
 
100 windows7 shortcuts
100 windows7 shortcuts100 windows7 shortcuts
100 windows7 shortcuts
 
การย่อยอาหาร2
การย่อยอาหาร2การย่อยอาหาร2
การย่อยอาหาร2
 
T8: Penulisan Dapatan Kajian e-learning
T8: Penulisan Dapatan Kajian e-learningT8: Penulisan Dapatan Kajian e-learning
T8: Penulisan Dapatan Kajian e-learning
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
The best christmas ever!
The best christmas ever!The best christmas ever!
The best christmas ever!
 
Power point ulasan jurnal "Using Mobile Phone As Pedagogical Tools, Are Teach...
Power point ulasan jurnal "Using Mobile Phone As Pedagogical Tools, Are Teach...Power point ulasan jurnal "Using Mobile Phone As Pedagogical Tools, Are Teach...
Power point ulasan jurnal "Using Mobile Phone As Pedagogical Tools, Are Teach...
 
Intramuscular and sucutaneous workshop
Intramuscular and sucutaneous workshopIntramuscular and sucutaneous workshop
Intramuscular and sucutaneous workshop
 
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakatDampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
Dampak teknologi terhadap tatanan hidup masyarakat
 
Vygotsky teori pembelajaran dari perspektif sosiobudaya
Vygotsky   teori pembelajaran dari perspektif sosiobudayaVygotsky   teori pembelajaran dari perspektif sosiobudaya
Vygotsky teori pembelajaran dari perspektif sosiobudaya
 
Investment Casting ppt
Investment Casting pptInvestment Casting ppt
Investment Casting ppt
 
Tsukuba University_resume 2012 _ yunghsunchen
Tsukuba University_resume 2012 _ yunghsunchenTsukuba University_resume 2012 _ yunghsunchen
Tsukuba University_resume 2012 _ yunghsunchen
 
Problem based-teaching
Problem based-teachingProblem based-teaching
Problem based-teaching
 

Similar to Contoh tugas mhs ugm2

REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.pptREKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.pptLailiyaNikma
 
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.pptReklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.pptRandiAndhika3
 
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdfStudi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdfFerdian234
 
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganCara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganbernardusadityo92
 
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganCara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganbernardusadityo92
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanNidya Milano
 
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambanganisasptiany
 
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambanganisasptiany
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
PertambanganArifpiece
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
PertambanganArifpiece
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationyudha Adipratama
 
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptxMODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptxRiadhatulUlum1
 
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasijournal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasiBaso Herwadi
 
Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Nurul Wulandari
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaAnnisa Wasistiana
 
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangPemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangRivai Anas Amirul Huda
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganYuwan Kilmi
 

Similar to Contoh tugas mhs ugm2 (20)

REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.pptREKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
 
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.pptReklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
 
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdfStudi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
 
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganCara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
 
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganCara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
 
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
 
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
 
Cara pengolahan
Cara pengolahanCara pengolahan
Cara pengolahan
 
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptxMODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
 
Tambak windu
Tambak winduTambak windu
Tambak windu
 
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasijournal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
 
Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangPemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
 
Makalah eca
Makalah ecaMakalah eca
Makalah eca
 

Contoh tugas mhs ugm2

  • 1.
  • 2. • Kelompok : 1.Andi Asitra Sidabutar 5295 2.Anggit Fauziah P 5700 3.Ridha Septa 5712 4.Esti 5756 5.Titis Dian P 5788 6.Wiendha paramitha 5817
  • 3. Latar Belakang Sumber daya alam yang meliputi vegetasi, tanah, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan Nasional oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dan kepentingan pembangunan nasional dengan memperhatikan kelestariannya. Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumberdaya alam adalah kegiatan pertambangan bahan galian yang hingga saat ini merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara yang terbesar.
  • 4. Definisi Penambangan Penambangan ialah kegiatan untuk menghasilkan bahan galian yang dilakukan baik secara manual maupun mekanis yang meliputi pemberaian, pemuatan, pengangkutan dan pemimbunan.
  • 5. Penyebab Terjadinya Penambangan di Hutan Lindung Dikeluarkannya Perpu No. 1 tahun 2004 yang kemudian disyahkan menjadi UU No. 19 tahun 2004 yang mengizinkan adanya penambangan di Hutan Lindung. Keperluan akan sumber energi dari bumi yang cukup besar dan juga keinginan meraup keuntungan yang sebesar- besarnya.
  • 6. Perusahaan Pertambangan (Ditetapkan oleh Keppres No. 41 Tahun 2004) • PT Freeport Indonesia Comp. • Karimun Granit • INCO Tbk. • Indomico • Aneka Tambang Tbk. • Natarang Mining • Nusa Halmahera Minerals • Pelsart Tambang Kencana • Interex Sacra Raya • Weda Bay Nickel • Gag Nikel • Saricknas Mining (Kompas)
  • 7. Dampak Pertambangan Bagi Kondisi Tanah • Penurunan produktivitas tanah, pemadatan tanah, terjadinya erosi dan sedimentasi, terjadinya gerakan tanah atau longsoran, drainase yang buruk, • Tanah memiliki karakteristik yang berhidrokarbon tinggi, zat meracun tinggi, kadar hara rendah, hancuran batuan, sifat fisika, kimia dan biologi yang jelek. • Tanah berlubang dengan ukuran yan besar dan sangat sulit untuk diperbaharui. • Pencemaran limbah menyebabkan tanah menjadi sulit untuk diolah.
  • 8. Dampak Pertambangan Bagi Lingkungan • Terjadinya peningkatan konsentrasi debu, gas CO2, N2O maupun SO2 yang menyebabkan pemanasan atmosfer bumi. • Masuknya gulma/hama/penyakit tanaman, • Pencemaran air permukaan/air tanah oleh bahan beracun, • Terganggunya flora dan fauna, • Terganggunya keamanan dan kesehatan penduduk, • Perubahan iklim mikro.
  • 9. Solusi dan Upaya Perbaikan  Kegiatan penambangan harus dilakukan dengan menggunakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan,  Harus adanya audit lingkungan yang trasparan,  Harus adanya pembenahan peraturan perizinan dan pengawasan yang berkelanjutan di lapangan,  Rehabilitasi dan reklamasi areal bekas penambangan.
  • 10. Reklamasi dan Rehabilitasi… • Reklamasi ialah usaha memperbaiki (memulihkan kembali) lahan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan kemampuannya. • Rehabilitasi lahan ialah usaha memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi lahan yang rusak (krisis), agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air, maupun sebagai unsur perlindungan alam lingkungan.
  • 11. Prinsip Kegiatan Reklamasi • Kegiatan Reklamasi harus dianggap sebagai kesatuan yang utuh dari kegiatan penambangan, • Kegiatan Reklamasi harus dilakukan sedini mungkin dan tidak harus menunggu proses penambangan secara keseluruhan selesai dilakukan.
  • 12. Sasaran Reklamasi Pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang terganggu ekologinya. Mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki ekologinya untuk pemanfaatan selanjutnya.
  • 13. Perencanaan Untuk melakukan reklamasi lahan bekas tambang diperlukan perencanaan yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai sasaran sesuai yang dikehendaki. Hal-hal yang harus diperhatikan didalam perencanaan reklamasi adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan rencana reklamasi sebelum pelaksanaan penambangan 2. Luas areal yang direklamasikan sama dengan luas areal penambangan. 3. Memindahkan dan menempatkan tanah pucuk pada tempat tertentu dan mengatur sedemikian rupa untuk keperluan revegetasi. 4. Mengembalikan/memperbaiki pola drainase alam yang rusak 5. Menghilangkan/memperkecil kandungan (kadar) bahan beracun sampai tingkat yang aman sebelum dapat dibuang ke suatu tempat pembuangan.
  • 14. Perencanaan 6. Mengembalikan lahan seperti keadaan semula dan/atau sesuai dengan tujuan penggunaannya. 7. Memperkecil erosi selama dan setelah proses reklamasi. 8. Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi dalam aktifitas penambangan. 9. Permukaan yang padat harus digemburkan namun bila tidak memungkinkan agar ditanami dengan tanaman pionir yang akarnya mampu menembus tanah yang keras. 10. Setelah penambangan maka pada lahan bekas tambang yang diperuntukkan bagi revegetasi, segera dilakukan penanaman kembali dengan jenis tanaman yang sesuai dengan rencana rehabilitasi dari Departemen Kehutanan dan RKL yang dibuat. 11. Mencegah masuknya hama dan gulma yang berbahaya. 12. Memantau dan mengelola areal reklamasi sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
  • 15. PELAKSANAAN KEGIATAN REKLAMASI LAHAN Setiap lokasi pertambangan mempunyai kondisi tertentu yang mempengaruhi pelaksanaan reklamasi. Pelaksanaan reklamasi umumnya merupakan gabungan dari pekerjaan teknik sipil dan teknik vegetasi. Pelaksanaan reklamasi meliputi kegiatan sebagai berikut : o Persiapan lahan yang berupa pengamanan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk lahan (“landscaping”), pengaturan/penempatan bahan tambang kadar rendah (“lowgrade”) yang belum dimanfaatkan. o Pengendalian erosi dan sidementasi o Pengelolaan tanah pucuk (“top soil”). o Revegetasi (penanaman kembali) dan/atau pemanfaatan lahan bekas tambang untuk tujuan lainnya.
  • 16. Persiapan Lahan Dalam kegiatan persiapan lahan, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : •Pengamanan Lahan Bekas Tambang. •Pengaturan Bentuk Lahan. •Pengaturan/Penempatan Low Grade.
  • 17. Pengendalian Erosi dan Sedimentasi Pengendalian erosi merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan selama kegiatan penambangan dan setelah penambangan. Erosi mengakibatkan berkurangnya kesuburan tanah, terjadinya endapan lumpur. Untuk mengendalikan erosi dilakukan tindakan konservasi tanah.
  • 18. Pengelolaan Tanah Pucuk Maksud dari pengelolaan ini untuk mengatur dan memisahkan tanah pucuk dengan lapisan tanah lain. Hal ini penting karena tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman dan merupakan salah satu faktor penting untuk keberhasilan pertumbuhan tanaman pada kegiatan reklamasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan tanah pucuk adalah : o Pengamatan profil tanah dan identifikasi perlapisan tanah tersebut sampai endapan bahan galian. o Pengupasan tanah berdasarkan atas lapisan-lapisan tanah dan ditempatkan pada tempat tertentu sesuai tingkat lapisannya. Timbunan tanah pucuk tidak melebihi dari 2 meter. o Pembentukkan lahan sesuai dengan susunan lapisan tanah semula. Tanah pucuk ditempatkan paling atas dengan ketebalan minimal 0.15 m. o Ketebalan timbunan tanah pucuk pada tanah yang mengandung racun dianjurkan mengisolasi dan memisahkannya. o Tanah sebaiknya jangan dilakukan dalam keadaan basah untuk menghindari pemadatan dan rusaknya struktur tanah. o Bila lapisan tanah pucuk tipis (terbatas/sedikit), perlu dipertimbangkan
  • 19. Kegiatan Revegetasi Keberhasilan revegetasi bergantung pada beberapa hal seperti : persiapan penanaman, pemeliharaan tanaman serta pemantauan tanaman. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan penanaman antara lain sebagai berikut : • Kegiatan pemupukan • Pemilihan jenis tumbuhan • Pengumpulan dan ekstraksi biji • Penyimpanan biji • Persiapan pembenihan
  • 20. Daerah-daerah yang Bersifat Alkali dan Masin Kondisi Alkalinitas dan salinitas biasanya terjadi bersamaan dalam tanah. Lapisan tanah yang mempunyai sifat salinitas tinggi sering dijumpai pada daerah-daerah pertambangan. Tanah yang mempunyai keasinan tinggi harus diperlakukan sama dengan perlakuan tanah penutup pembentuk asam agar efek perusakannya terhadap pertumbuhan tanaman maupun bagi kualitas air bagian hilirnya dapat dicegah.
  • 21. Bahan Kimia Beracun Dalam kegiatan pengolahan bahan tambang banyak digunakan bahan kimia. Sedapat mungkin dibuat daftar bahan kimia yang dipergunakan, cara-cara pemusuhannya yang aman terhadap sisa bahan kimia ataupun terhadap wadahnya. Apabila ada keraguan dalam pemusnahan yang aman terhadap bahan-bahan yang berbahaya, hubungan segera pihak-pihak yang berwenang. Butiran sianida tidak boleh ditimbun karena masih mempunyai potensi yang membahayakan selama bertahun-tahun. Apabila kondisi tanahnya tetap kering dan basa. Sisa sinida dan bahan berbahaya lainnya harus dimusnahkan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
  • 22. Teiling Sifat teiling yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman adalah: kurangnya unsur hara penting, konsentrasi logam berat dan garam yang tinggi, jumlah dan jenis organisme mikrobiologi yang kurang, struktur dan tekstur tanah yang membatasi aerasi dan infiltrasi, serta daya absorbsi pada tailing mengakibatkan ketegangan pada tanaman. Pengelolaan teiling dapat dilakukan dengan : (a) Lapisan air permanen. Lapisan air ini akan mencegah terjadinya oksidasi tailing dan mengurangi kemungkinan konsolodasi dari teiling. (b) Cladding, yaitu salah satu pelindung permanen untuk melindungi permukaan teiling dari erosi ngin dimana permukaan atau cara perbaikan lainnya tidak dapat dilakukan. (c) Capping. Dalam hal ini teiling dilapisi dengan clay yang compak atau mineral yang kedap air, kemudian diatasnya dilapiskan tanah yang tidak kedap air. Tanah pucuk selanjutnya dilapiskan kembali pada permukaannya.
  • 23. Air Tambang Asam (ATA) Air tambang asam dapat dikenali dari endapan ferihidroksida didasar aliran dan bau belerang, tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Sekali ATA terbentuk maka akan sulit dan membutuhkan biaya yang besar untuk menanganinya. ATA seringkali menyebabkan masalah terjadinya logam berat. Untuk pengolahan dan pencegahannya perlu diketahui karakteristik dari penutup tanah atau bahan buangan dan pengetahuan tentang hidrologi di daerah tersebut. Sehingga kemungkinan timbulnya ATA bisa diduga dari material yang berpotensi menghasilkan asam diseleksi dan diisolasi. Apabila diperkirakan akan terjadi ATA maka perlu ada persiapan dalam tahap perencanaan untuk mencegah ATA tersebut.
  • 24. PENUTUP Pelaksanaan reklamasi lahan umumnya merupakan gabungan dari pekerjaan teknik sipil dan teknik vegetasi. Perencanaan dan pelaksanaan reklamasi lahan tambang yang dilakukan secara tepat diharapkan dapat memperoleh hasil yang optimal. Pengelolaan sumberdaya alam tidak dapat dilakukan secara sektoral, tetapi harus dilakukan secara terkoordinasi lintas sektoral. Dengan demikian kerjasama antar lembaga- lembaga terkait harus ditindak lanjuti di lapangan demi suksesnya pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan.