SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
adalah
Pengolahan tanah adalah salah satu
kegiatan memotong, mencincang
dan menggemburkan tanah dimana
proses ini dilakukan pada tahap
awal persiapan lahan dan yang
bertujuan untuk menciptakan
kondisi lingkungan yang sesuai
untuk pertumbuhan tanaman
(Hardjosentono, 1996).
Tujuan
1. Memperbaiki daerah
perakaran tanaman,
kelembaban dan aerasi
tanah
2. Memperbesar kapasitas
Infiltrasi tanah
3. Mengendalikan
tumbuhan pengganggu
4. Memperbaiki struktur
fisik tanah
1. Pengolahan Tanah
Tradisional
2. Pengolahan Tanah
Peralihan
3. Pengolahan Tanah
Modern
Ciri-ciri
Alat
yg
dipakai
- Sangat tergantung
pada kebiasaan atau
adat turun temurun
- Menolak teknis,
teknologi dan inovasi
baru dari luar
- Membuat Keputusan
pengolahan berdasarkan
adat. contoh :
musyawarah
- Tingkat teknis dan
teknologi tergolong
sangat rendah
- Pengolahan tanah
masih menggunakan
tenaga manusia itu
sendiri belum ada
bantuan.
Peralatan yg
digunakan :
1. Cangkul
Ciri-ciri
- Telah mendapat
inovasi yang
tergolong sederhana
- Teknologi yang
digunakan tergolong
bantuan makhluk
hidup selain manusia
contoh : kerbau dan
sapi
- Tingkat teknis telah
mendapat pembaruan
dari berbagai pihak
- Proses pengolahan
tanah relatif cukup
cepat
Peralatan yg
digunakan :
1. Kerbau
2. Sapi
Alat
yg
dipakai
`
Ciri-ciri
- Telah mendapat
inovasi yang
tergolong sederhana
- Teknologi yang
digunakan tergolong
bantuan makhluk
hidup selain manusia
contoh : kerbau dan
sapi
- Tingkat teknis telah
mendapat pembaruan
dari berbagai pihak
- Proses pengolahan
tanah relatif cukup
cepat
Alat
yg
dipakai
Peralatan yg digunakan :
1. Traktor Roda Dua
2. Traktor Roda Empat
Pengolahan tanah kedua
dilakukan setelah pembajakan.
Dengan pengolahan tanah kedua,
tanah menjadi gembur dan rata,
tata air diperbaiki, sisa-sisa
tanaman dan tumbuhan
pengganggu dihancurkan dan
dicampur dengan lapisan tanah
atas, kadang-kadang diberilcan
kepadatan tertentu pada
permukaan tanah, dan mungkin
juga dibuat guludan atau alur
untuk pertanaman.
Pengolahan tanah pertama
dilakukan untuk memotong,
memecah dan membalik tanah.
Alat Pengolaahan Tanah
Pertama :
1. Cangkul
2. Bajak singkal
(moldboard plow)
3. Bajak piring (disk plow)
4. Bajak pisau berputar
(rotary plow)
5. Bajak chisel (chisel
plow)
6. Bajak subsoil (subsoil
plow)
7. Bajak raksasa (giant
plow)
Alat pengolah tanah kedua
yang menggunakau daya
traktor antara lain:
1. Garu (harrow)
2. Perata dan Penggembur
(land roller dan
pulverizer)
3. alat-alat lainnya.
KLASIFIKASI ALAT PENGOLAHAN TANAH
No Nama Alat Sumber
Tenaga
Kapasitas Kerja per 1 Ha
1 Cangkul Manusia 10 hari
2 Bajak Singkal Kerbau 2 hari
3 Bajak Rotari Traktor (mesin) 2 hari
4 Bajak Chisel Traktor (mesin) 2 hari
5 Bajak Subsoil Traktor (mesin) 1 hari
6. Bajak Piring Traktor (mesin) 1 hari
A. Pengolahan Tanah Pertama
No Nama Alat Sumber
Tenaga
Kapasitas Kerja per 1 Ha
1 Garu piring Traktor (mesin) 1 hari
2 Garu Paku Traktor (mesin) 1 hari
3 Garu Rotari Traktor (mesin) 1 hari
B. Pengolahan Tanah Kedua
1. Bajak Singkal
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk
bermacam-macam jenis tanah dan sangat
baik untuk membalik tanah.
Bagian dari bajak singkal yang memotong
dan membalik tanah disebut bottom. Suatu
bajak dapat terdiri dari satu bottom atau
lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-
bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard),
2) pisau (share), dan 3) penahan samping
(landside). Ketiga bagian utama tersebut
diikat pada bagian yang disebut penyatu
(frog).
2. Bajak Piring
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik
melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi
ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan
berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi
gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan
bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah
rangka. Setiap piringan dari bajak piringan biasanya
dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain
untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga
membantu dalam pembalikan potongan tanah.
Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak
memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur
belakang (rear furrow wheel).
Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah :
a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering
b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket
c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu
d. Dapat untuk tanah-tanah berakar
e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan
yang dalam.
3. Bajak Rotari
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari
pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak
piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka
bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat
mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang
berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak
ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah
untuk pertanaman padi.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa
dipergunakam. Jenis pertama yang disebut dengan
tipe vertikal, jenis kedua adalah tipe tarik dengan
penggerak PTO (pull power take off driven rotary
plow). Alat ini digandengkan dengan traktor
melalui tiga titik gandeng (three point hitch).
Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari asal
PTO traktor, jenis ketiga adalah bajak rotari tipe
kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden
type rotary plow)
4. Bajak Chisel
Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada
suatu rangka. Digunakann untuk memecah
tanah yang keras sampai
kedalaman sekitar 18 inci. Diperlengkapi
dengan 2 buah roda yang berguna untuk
transportasi dan mengatur kedalaman pemecah
tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1
sampai 2 inci. Alat ini, tidak membalik tanah
seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah
tanah dan sering digunakan sebelum
pembajakan tanah dimulai
5. Bajak Subsoil
Alat Bajak subsoil ini hampir
sama dengan bajak chisel hanya
bentuknya lebih besar dan
digunakan untuk pengolahan tanah
yang lebih dalam. Menggunakan
alat ini dapat memecahkan tanah
pada kedalaman 20 sampai 36 inci.
Alat ini sering juga
digunakan untuk memecahkan
lapisan keras didalam tanah
(hardpan), atau
untuk memperbaiki drainase tanah
Sesuai dengan namanya,
berbentuk sangat besar dan
digunakan untuk membalik tanah
pada kedalaman 100 sampai 180
cm.
Dapat berbentuk bajak singkal
atau bajak piringan berbentuk
bajak singkal atau Bajak piringan.
Dengan menggunakan alat ini
tanah subur yang ada di dalam
tanah dapat diangkat ke atas
permukaan tanah.
6. Bajak Raksasa
Beberapa jenis garu yang digunakan pada
pengolahan tanah kedua adalah :
a) Garu piring (disk harrow)
b) Garu paku (splice tooth harrow)
c) Garu rotari (rotary harrow)
1. Garu
a) Garu piring (disk harrow)
Digunakan sebelum pembajakan, untuk
memotong rumput-rumput pada permukaan
tanah, untuk menghancurkan permukaan tanah,
sehingga keratan tanah (furrow slice) lebih
berhubungan dengan tanah dasar.
Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal
(single action) apabila pada saat memotong
tanah hanya melempar tanah ke satu arah pada
saat memotong tanah hanya melempar tanah ke
satu arah saja. Juga dapat mempunyai aksi ganda
(double action), apabila piringan yang di depan
berlawanan arah dengan yang di belakang dalam
melempar tanah
b) Garu paku (splice harrow)
Garu ini mempunyai gigi yang
bentuknya seperti paku terdiri dari
beberapa baris gigi yang diikatkan
pada rangka. Garu ini digunakan
untuk menghaluskan dan meratakan
tanah setelah pembajakan. Juga
dapat digunakan untuk penyiangan
pada tanainan yang baru tumbuh.
c) Garu rotari (rotary harrow)
Garu rotari cangkul merupakan
susunan roda yang dikelilingi oleh
gigi-gigi berbentuk pisau yang
dipasangkan pada as dengan jarak
tertentu dan berputar vertikal.
Putaran roda garu ini disebabkan
oleh tarikan traktor.
Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda
yang disusun rapat pada satu as. Puingan piring dapat
tajam atau bergerigi. Digunakan untuk penyelesaian
dari proses pengolahan tanah untuk persemaian. Alat ini
dapat digolongkan atas dua jenis yaitu :
a. Surface packer terdiri dari macam-macam bentuk,
antara lain :
1) V Shaped roller pulverizers,
2) kombinasi T shaped dan Sprocket Wheel pulverizers,
3) Flexible sprocket wheelpulverizes.
b. Subsurface packer, terdiri dari 2 macam, yaitu
1) V Shaped packer dan
2) Crowfoot roller.
2. Land Rollers dan Pulverizers
2. Land Rollers dan Pulverizers
Land Rollers Pulverizers
Alat-alat Lainnya ( Sub Surface Tillage Tools and Field Cultivation).
Alat ini digunakan untuk mengolah tanah tanpa merubah
tanah dibagian permukaan dan juga sekaligus dapat untuk
penyiangan. Keuntungan menggunakan alat ini adalah :
1) Meningkatkan kemampuan tanah dalam hal menyerap air,
2) Mengurangi aliran permukaan (run off),
3) Mengurangi erosi air atau angin,
4) Mengurangi tingkat penguapan air dari permukaan tanah.
Alat ini ada 2 jenis, yaitu :
1) Subsurface tillage sweeps, yaitu alat yang menggunakan sweep.
2) Subsurface tillage Rod Weeders.
3. Alat-alat lainnya
Tanpa olah tanah adalah sistem di mana permukaan tanah hanya
dibersihkan dari gulma baik secara manual maupun dengan menggunakan
herbisida. Sesudah pembersihan, tanaman langsung ditugalkan. Jika
penugalan sulit dilakukan, dapat digunakan cangkul untuk memudahkan
penanaman. Keuntungan olah tanah konservasi adalah sebgai berikut : a.
Menghemat tenaga kerja dan biaya b. Memperbaiki struktur tanah melalui
peningkatan pori makro. Proses ini terjadi karena dengan tanpa olah tanah,
fauna (hewan) tanah seperti cacing menjadi lebih aktif. Dalam pelaksanaan
TOT sangat erat kaitannya dengan herbisida, karena herbisida diperlukan
sebagai pengganti olah tanah untuk mematikan sisa-sisa tanaman musim
lalu dan untuk menyiapkan lahan tanam yang bebas dari gulma.
Contoh tanaman : -
1. Tanpa Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah minimum (Minimum Tillage). Bagian
tanah yang diolah hanya pada calon zona perakaran dengan
kelembaban dan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pengolahan tanah minimum adalah
teknik konservasi tanah dimana gangguan mekanis terhadap
tanah diupayakan sesedikit mungkin. Dengan cara ini
kerusakan struktur tanah dapat dihindari sehingga aliran
permukaan dan erosi berkurang. Teknik ini juga mengurangi
biaya dan tenaga kerja untuk pengolahan tanah dan
mengurangi biaya / tenaga kerja untuk penyiangan secara
mekanik. Pengolahan tanah minimum cukup efektif dalam
mengendalikan erosi, dan biasa dilakukan pada tanah – tanah
yang berpasir dan rentan terhadap erosi.
Contoh tanaman :
2. Pengolahan Tanah Minimum
Pengolahan tanah sempurna memerlukan biaya yang tinggi,
disamping mempercepat kerusakan sumberdaya tanah. Pada
umumnya saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan
terbuka, tanah dihancurkan oleh alat pengolah, sehingga agregat
tanah mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat tersebut
terjadi hujan, tanah dengan mudah dihancurkan dan terangkut
bersama air permukaan (erosi). Untuk jangka panjang,
pengolahan tanah yang terus menerus mengakibatkan pemadatan
pada lapisan tanah bagian bawah lapisan olah, hal demikian
menghambat pertumbuhan akar. Untuk mengatasi kerusakan
karena pengolahan tanah, akhir – akhir ini diperkenalkan sistem
pengolahan tanah minimum (Minimum Tillage) yang diikuti
oleh pemberian mulsa dapat meningkatkan produksi pertanian.
Contoh tanaman :
3. Pengolahan Tanah Maksimum
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7

Mesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktorMesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktorNayla Rahmi
 
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdfAlat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdfRafaRugian
 
Alat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahanAlat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahanadbel Edwar
 
ALAT_PENGOLAHAN_TANAH_PRIMER_1.pptx
ALAT_PENGOLAHAN_TANAH_PRIMER_1.pptxALAT_PENGOLAHAN_TANAH_PRIMER_1.pptx
ALAT_PENGOLAHAN_TANAH_PRIMER_1.pptxAliusmanuddin Cmp
 
Makalah agroekologi
Makalah agroekologiMakalah agroekologi
Makalah agroekologiMaki hakim
 
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docxLaporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docxpriyamohanisyahputri
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Siska Meidifra
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01anggitampan
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxAgusGede3
 
PPT Scraper.pptx
PPT Scraper.pptxPPT Scraper.pptx
PPT Scraper.pptxYuanNifer
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanahtappulak
 
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper Dinasty Dea
 

Similar to P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7 (20)

Scraper dan loader
Scraper dan loaderScraper dan loader
Scraper dan loader
 
Mesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktorMesper kel 6 traktor
Mesper kel 6 traktor
 
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdfAlat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
Alat_dan_Mesin_Pertanian (1).pdf
 
Alat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahanAlat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahan
 
ALAT_PENGOLAHAN_TANAH_PRIMER_1.pptx
ALAT_PENGOLAHAN_TANAH_PRIMER_1.pptxALAT_PENGOLAHAN_TANAH_PRIMER_1.pptx
ALAT_PENGOLAHAN_TANAH_PRIMER_1.pptx
 
Makalah agroekologi
Makalah agroekologiMakalah agroekologi
Makalah agroekologi
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docxLaporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
Laporan Praktikum Mesin&Peralatan KEL.5.docx
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Pelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 BeratPelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 Berat
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
 
Kupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-beratKupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-berat
 
PPT Scraper.pptx
PPT Scraper.pptxPPT Scraper.pptx
PPT Scraper.pptx
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanah
 
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
 
Alsin pemupukan
Alsin pemupukanAlsin pemupukan
Alsin pemupukan
 
Hgi
HgiHgi
Hgi
 
Alat Pengolahan Tanah
Alat Pengolahan TanahAlat Pengolahan Tanah
Alat Pengolahan Tanah
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

P5 materi pengolahan tanah tingkat smp 7

  • 1.
  • 2. adalah Pengolahan tanah adalah salah satu kegiatan memotong, mencincang dan menggemburkan tanah dimana proses ini dilakukan pada tahap awal persiapan lahan dan yang bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman (Hardjosentono, 1996). Tujuan 1. Memperbaiki daerah perakaran tanaman, kelembaban dan aerasi tanah 2. Memperbesar kapasitas Infiltrasi tanah 3. Mengendalikan tumbuhan pengganggu 4. Memperbaiki struktur fisik tanah
  • 3. 1. Pengolahan Tanah Tradisional 2. Pengolahan Tanah Peralihan 3. Pengolahan Tanah Modern
  • 4. Ciri-ciri Alat yg dipakai - Sangat tergantung pada kebiasaan atau adat turun temurun - Menolak teknis, teknologi dan inovasi baru dari luar - Membuat Keputusan pengolahan berdasarkan adat. contoh : musyawarah - Tingkat teknis dan teknologi tergolong sangat rendah - Pengolahan tanah masih menggunakan tenaga manusia itu sendiri belum ada bantuan. Peralatan yg digunakan : 1. Cangkul
  • 5.
  • 6. Ciri-ciri - Telah mendapat inovasi yang tergolong sederhana - Teknologi yang digunakan tergolong bantuan makhluk hidup selain manusia contoh : kerbau dan sapi - Tingkat teknis telah mendapat pembaruan dari berbagai pihak - Proses pengolahan tanah relatif cukup cepat Peralatan yg digunakan : 1. Kerbau 2. Sapi Alat yg dipakai
  • 7.
  • 8. ` Ciri-ciri - Telah mendapat inovasi yang tergolong sederhana - Teknologi yang digunakan tergolong bantuan makhluk hidup selain manusia contoh : kerbau dan sapi - Tingkat teknis telah mendapat pembaruan dari berbagai pihak - Proses pengolahan tanah relatif cukup cepat Alat yg dipakai Peralatan yg digunakan : 1. Traktor Roda Dua 2. Traktor Roda Empat
  • 9.
  • 10. Pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-kadang diberilcan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat guludan atau alur untuk pertanaman. Pengolahan tanah pertama dilakukan untuk memotong, memecah dan membalik tanah.
  • 11. Alat Pengolaahan Tanah Pertama : 1. Cangkul 2. Bajak singkal (moldboard plow) 3. Bajak piring (disk plow) 4. Bajak pisau berputar (rotary plow) 5. Bajak chisel (chisel plow) 6. Bajak subsoil (subsoil plow) 7. Bajak raksasa (giant plow) Alat pengolah tanah kedua yang menggunakau daya traktor antara lain: 1. Garu (harrow) 2. Perata dan Penggembur (land roller dan pulverizer) 3. alat-alat lainnya.
  • 12. KLASIFIKASI ALAT PENGOLAHAN TANAH No Nama Alat Sumber Tenaga Kapasitas Kerja per 1 Ha 1 Cangkul Manusia 10 hari 2 Bajak Singkal Kerbau 2 hari 3 Bajak Rotari Traktor (mesin) 2 hari 4 Bajak Chisel Traktor (mesin) 2 hari 5 Bajak Subsoil Traktor (mesin) 1 hari 6. Bajak Piring Traktor (mesin) 1 hari A. Pengolahan Tanah Pertama
  • 13. No Nama Alat Sumber Tenaga Kapasitas Kerja per 1 Ha 1 Garu piring Traktor (mesin) 1 hari 2 Garu Paku Traktor (mesin) 1 hari 3 Garu Rotari Traktor (mesin) 1 hari B. Pengolahan Tanah Kedua
  • 14. 1. Bajak Singkal Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian- bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut penyatu (frog).
  • 15.
  • 16. 2. Bajak Piring Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah rangka. Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel). Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah : a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu d. Dapat untuk tanah-tanah berakar e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.
  • 17. 3. Bajak Rotari Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi. Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang disebut dengan tipe vertikal, jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari asal PTO traktor, jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow)
  • 18.
  • 19. 4. Bajak Chisel Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka. Digunakann untuk memecah tanah yang keras sampai kedalaman sekitar 18 inci. Diperlengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1 sampai 2 inci. Alat ini, tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai
  • 20. 5. Bajak Subsoil Alat Bajak subsoil ini hampir sama dengan bajak chisel hanya bentuknya lebih besar dan digunakan untuk pengolahan tanah yang lebih dalam. Menggunakan alat ini dapat memecahkan tanah pada kedalaman 20 sampai 36 inci. Alat ini sering juga digunakan untuk memecahkan lapisan keras didalam tanah (hardpan), atau untuk memperbaiki drainase tanah
  • 21. Sesuai dengan namanya, berbentuk sangat besar dan digunakan untuk membalik tanah pada kedalaman 100 sampai 180 cm. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan berbentuk bajak singkal atau Bajak piringan. Dengan menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dapat diangkat ke atas permukaan tanah. 6. Bajak Raksasa
  • 22. Beberapa jenis garu yang digunakan pada pengolahan tanah kedua adalah : a) Garu piring (disk harrow) b) Garu paku (splice tooth harrow) c) Garu rotari (rotary harrow) 1. Garu
  • 23. a) Garu piring (disk harrow) Digunakan sebelum pembajakan, untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk menghancurkan permukaan tanah, sehingga keratan tanah (furrow slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga dapat mempunyai aksi ganda (double action), apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah
  • 24. b) Garu paku (splice harrow) Garu ini mempunyai gigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris gigi yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk penyiangan pada tanainan yang baru tumbuh.
  • 25. c) Garu rotari (rotary harrow) Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini disebabkan oleh tarikan traktor.
  • 26. Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu as. Puingan piring dapat tajam atau bergerigi. Digunakan untuk penyelesaian dari proses pengolahan tanah untuk persemaian. Alat ini dapat digolongkan atas dua jenis yaitu : a. Surface packer terdiri dari macam-macam bentuk, antara lain : 1) V Shaped roller pulverizers, 2) kombinasi T shaped dan Sprocket Wheel pulverizers, 3) Flexible sprocket wheelpulverizes. b. Subsurface packer, terdiri dari 2 macam, yaitu 1) V Shaped packer dan 2) Crowfoot roller. 2. Land Rollers dan Pulverizers
  • 27. 2. Land Rollers dan Pulverizers Land Rollers Pulverizers
  • 28. Alat-alat Lainnya ( Sub Surface Tillage Tools and Field Cultivation). Alat ini digunakan untuk mengolah tanah tanpa merubah tanah dibagian permukaan dan juga sekaligus dapat untuk penyiangan. Keuntungan menggunakan alat ini adalah : 1) Meningkatkan kemampuan tanah dalam hal menyerap air, 2) Mengurangi aliran permukaan (run off), 3) Mengurangi erosi air atau angin, 4) Mengurangi tingkat penguapan air dari permukaan tanah. Alat ini ada 2 jenis, yaitu : 1) Subsurface tillage sweeps, yaitu alat yang menggunakan sweep. 2) Subsurface tillage Rod Weeders. 3. Alat-alat lainnya
  • 29. Tanpa olah tanah adalah sistem di mana permukaan tanah hanya dibersihkan dari gulma baik secara manual maupun dengan menggunakan herbisida. Sesudah pembersihan, tanaman langsung ditugalkan. Jika penugalan sulit dilakukan, dapat digunakan cangkul untuk memudahkan penanaman. Keuntungan olah tanah konservasi adalah sebgai berikut : a. Menghemat tenaga kerja dan biaya b. Memperbaiki struktur tanah melalui peningkatan pori makro. Proses ini terjadi karena dengan tanpa olah tanah, fauna (hewan) tanah seperti cacing menjadi lebih aktif. Dalam pelaksanaan TOT sangat erat kaitannya dengan herbisida, karena herbisida diperlukan sebagai pengganti olah tanah untuk mematikan sisa-sisa tanaman musim lalu dan untuk menyiapkan lahan tanam yang bebas dari gulma. Contoh tanaman : - 1. Tanpa Pengolahan Tanah
  • 30. Pengolahan tanah minimum (Minimum Tillage). Bagian tanah yang diolah hanya pada calon zona perakaran dengan kelembaban dan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengolahan tanah minimum adalah teknik konservasi tanah dimana gangguan mekanis terhadap tanah diupayakan sesedikit mungkin. Dengan cara ini kerusakan struktur tanah dapat dihindari sehingga aliran permukaan dan erosi berkurang. Teknik ini juga mengurangi biaya dan tenaga kerja untuk pengolahan tanah dan mengurangi biaya / tenaga kerja untuk penyiangan secara mekanik. Pengolahan tanah minimum cukup efektif dalam mengendalikan erosi, dan biasa dilakukan pada tanah – tanah yang berpasir dan rentan terhadap erosi. Contoh tanaman : 2. Pengolahan Tanah Minimum
  • 31. Pengolahan tanah sempurna memerlukan biaya yang tinggi, disamping mempercepat kerusakan sumberdaya tanah. Pada umumnya saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan terbuka, tanah dihancurkan oleh alat pengolah, sehingga agregat tanah mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat tersebut terjadi hujan, tanah dengan mudah dihancurkan dan terangkut bersama air permukaan (erosi). Untuk jangka panjang, pengolahan tanah yang terus menerus mengakibatkan pemadatan pada lapisan tanah bagian bawah lapisan olah, hal demikian menghambat pertumbuhan akar. Untuk mengatasi kerusakan karena pengolahan tanah, akhir – akhir ini diperkenalkan sistem pengolahan tanah minimum (Minimum Tillage) yang diikuti oleh pemberian mulsa dapat meningkatkan produksi pertanian. Contoh tanaman : 3. Pengolahan Tanah Maksimum