2. adalah
Pengolahan tanah adalah salah satu
kegiatan memotong, mencincang
dan menggemburkan tanah dimana
proses ini dilakukan pada tahap
awal persiapan lahan dan yang
bertujuan untuk menciptakan
kondisi lingkungan yang sesuai
untuk pertumbuhan tanaman
(Hardjosentono, 1996).
Tujuan
1. Memperbaiki daerah
perakaran tanaman,
kelembaban dan aerasi
tanah
2. Memperbesar kapasitas
Infiltrasi tanah
3. Mengendalikan
tumbuhan pengganggu
4. Memperbaiki struktur
fisik tanah
4. Ciri-ciri
Alat
yg
dipakai
- Sangat tergantung
pada kebiasaan atau
adat turun temurun
- Menolak teknis,
teknologi dan inovasi
baru dari luar
- Membuat Keputusan
pengolahan berdasarkan
adat. contoh :
musyawarah
- Tingkat teknis dan
teknologi tergolong
sangat rendah
- Pengolahan tanah
masih menggunakan
tenaga manusia itu
sendiri belum ada
bantuan.
Peralatan yg
digunakan :
1. Cangkul
5.
6. Ciri-ciri
- Telah mendapat
inovasi yang
tergolong sederhana
- Teknologi yang
digunakan tergolong
bantuan makhluk
hidup selain manusia
contoh : kerbau dan
sapi
- Tingkat teknis telah
mendapat pembaruan
dari berbagai pihak
- Proses pengolahan
tanah relatif cukup
cepat
Peralatan yg
digunakan :
1. Kerbau
2. Sapi
Alat
yg
dipakai
7.
8. `
Ciri-ciri
- Telah mendapat
inovasi yang
tergolong sederhana
- Teknologi yang
digunakan tergolong
bantuan makhluk
hidup selain manusia
contoh : kerbau dan
sapi
- Tingkat teknis telah
mendapat pembaruan
dari berbagai pihak
- Proses pengolahan
tanah relatif cukup
cepat
Alat
yg
dipakai
Peralatan yg digunakan :
1. Traktor Roda Dua
2. Traktor Roda Empat
9.
10. Pengolahan tanah kedua
dilakukan setelah pembajakan.
Dengan pengolahan tanah kedua,
tanah menjadi gembur dan rata,
tata air diperbaiki, sisa-sisa
tanaman dan tumbuhan
pengganggu dihancurkan dan
dicampur dengan lapisan tanah
atas, kadang-kadang diberilcan
kepadatan tertentu pada
permukaan tanah, dan mungkin
juga dibuat guludan atau alur
untuk pertanaman.
Pengolahan tanah pertama
dilakukan untuk memotong,
memecah dan membalik tanah.
11. Alat Pengolaahan Tanah
Pertama :
1. Cangkul
2. Bajak singkal
(moldboard plow)
3. Bajak piring (disk plow)
4. Bajak pisau berputar
(rotary plow)
5. Bajak chisel (chisel
plow)
6. Bajak subsoil (subsoil
plow)
7. Bajak raksasa (giant
plow)
Alat pengolah tanah kedua
yang menggunakau daya
traktor antara lain:
1. Garu (harrow)
2. Perata dan Penggembur
(land roller dan
pulverizer)
3. alat-alat lainnya.
12. KLASIFIKASI ALAT PENGOLAHAN TANAH
No Nama Alat Sumber
Tenaga
Kapasitas Kerja per 1 Ha
1 Cangkul Manusia 10 hari
2 Bajak Singkal Kerbau 2 hari
3 Bajak Rotari Traktor (mesin) 2 hari
4 Bajak Chisel Traktor (mesin) 2 hari
5 Bajak Subsoil Traktor (mesin) 1 hari
6. Bajak Piring Traktor (mesin) 1 hari
A. Pengolahan Tanah Pertama
13. No Nama Alat Sumber
Tenaga
Kapasitas Kerja per 1 Ha
1 Garu piring Traktor (mesin) 1 hari
2 Garu Paku Traktor (mesin) 1 hari
3 Garu Rotari Traktor (mesin) 1 hari
B. Pengolahan Tanah Kedua
14. 1. Bajak Singkal
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk
bermacam-macam jenis tanah dan sangat
baik untuk membalik tanah.
Bagian dari bajak singkal yang memotong
dan membalik tanah disebut bottom. Suatu
bajak dapat terdiri dari satu bottom atau
lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-
bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard),
2) pisau (share), dan 3) penahan samping
(landside). Ketiga bagian utama tersebut
diikat pada bagian yang disebut penyatu
(frog).
15.
16. 2. Bajak Piring
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik
melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi
ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan
berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi
gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan
bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah
rangka. Setiap piringan dari bajak piringan biasanya
dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain
untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga
membantu dalam pembalikan potongan tanah.
Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak
memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur
belakang (rear furrow wheel).
Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah :
a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering
b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket
c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu
d. Dapat untuk tanah-tanah berakar
e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan
yang dalam.
17. 3. Bajak Rotari
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari
pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak
piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka
bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat
mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang
berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak
ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah
untuk pertanaman padi.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa
dipergunakam. Jenis pertama yang disebut dengan
tipe vertikal, jenis kedua adalah tipe tarik dengan
penggerak PTO (pull power take off driven rotary
plow). Alat ini digandengkan dengan traktor
melalui tiga titik gandeng (three point hitch).
Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari asal
PTO traktor, jenis ketiga adalah bajak rotari tipe
kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden
type rotary plow)
18.
19. 4. Bajak Chisel
Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada
suatu rangka. Digunakann untuk memecah
tanah yang keras sampai
kedalaman sekitar 18 inci. Diperlengkapi
dengan 2 buah roda yang berguna untuk
transportasi dan mengatur kedalaman pemecah
tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1
sampai 2 inci. Alat ini, tidak membalik tanah
seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah
tanah dan sering digunakan sebelum
pembajakan tanah dimulai
20. 5. Bajak Subsoil
Alat Bajak subsoil ini hampir
sama dengan bajak chisel hanya
bentuknya lebih besar dan
digunakan untuk pengolahan tanah
yang lebih dalam. Menggunakan
alat ini dapat memecahkan tanah
pada kedalaman 20 sampai 36 inci.
Alat ini sering juga
digunakan untuk memecahkan
lapisan keras didalam tanah
(hardpan), atau
untuk memperbaiki drainase tanah
21. Sesuai dengan namanya,
berbentuk sangat besar dan
digunakan untuk membalik tanah
pada kedalaman 100 sampai 180
cm.
Dapat berbentuk bajak singkal
atau bajak piringan berbentuk
bajak singkal atau Bajak piringan.
Dengan menggunakan alat ini
tanah subur yang ada di dalam
tanah dapat diangkat ke atas
permukaan tanah.
6. Bajak Raksasa
22. Beberapa jenis garu yang digunakan pada
pengolahan tanah kedua adalah :
a) Garu piring (disk harrow)
b) Garu paku (splice tooth harrow)
c) Garu rotari (rotary harrow)
1. Garu
23. a) Garu piring (disk harrow)
Digunakan sebelum pembajakan, untuk
memotong rumput-rumput pada permukaan
tanah, untuk menghancurkan permukaan tanah,
sehingga keratan tanah (furrow slice) lebih
berhubungan dengan tanah dasar.
Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal
(single action) apabila pada saat memotong
tanah hanya melempar tanah ke satu arah pada
saat memotong tanah hanya melempar tanah ke
satu arah saja. Juga dapat mempunyai aksi ganda
(double action), apabila piringan yang di depan
berlawanan arah dengan yang di belakang dalam
melempar tanah
24. b) Garu paku (splice harrow)
Garu ini mempunyai gigi yang
bentuknya seperti paku terdiri dari
beberapa baris gigi yang diikatkan
pada rangka. Garu ini digunakan
untuk menghaluskan dan meratakan
tanah setelah pembajakan. Juga
dapat digunakan untuk penyiangan
pada tanainan yang baru tumbuh.
25. c) Garu rotari (rotary harrow)
Garu rotari cangkul merupakan
susunan roda yang dikelilingi oleh
gigi-gigi berbentuk pisau yang
dipasangkan pada as dengan jarak
tertentu dan berputar vertikal.
Putaran roda garu ini disebabkan
oleh tarikan traktor.
26. Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda
yang disusun rapat pada satu as. Puingan piring dapat
tajam atau bergerigi. Digunakan untuk penyelesaian
dari proses pengolahan tanah untuk persemaian. Alat ini
dapat digolongkan atas dua jenis yaitu :
a. Surface packer terdiri dari macam-macam bentuk,
antara lain :
1) V Shaped roller pulverizers,
2) kombinasi T shaped dan Sprocket Wheel pulverizers,
3) Flexible sprocket wheelpulverizes.
b. Subsurface packer, terdiri dari 2 macam, yaitu
1) V Shaped packer dan
2) Crowfoot roller.
2. Land Rollers dan Pulverizers
28. Alat-alat Lainnya ( Sub Surface Tillage Tools and Field Cultivation).
Alat ini digunakan untuk mengolah tanah tanpa merubah
tanah dibagian permukaan dan juga sekaligus dapat untuk
penyiangan. Keuntungan menggunakan alat ini adalah :
1) Meningkatkan kemampuan tanah dalam hal menyerap air,
2) Mengurangi aliran permukaan (run off),
3) Mengurangi erosi air atau angin,
4) Mengurangi tingkat penguapan air dari permukaan tanah.
Alat ini ada 2 jenis, yaitu :
1) Subsurface tillage sweeps, yaitu alat yang menggunakan sweep.
2) Subsurface tillage Rod Weeders.
3. Alat-alat lainnya
29. Tanpa olah tanah adalah sistem di mana permukaan tanah hanya
dibersihkan dari gulma baik secara manual maupun dengan menggunakan
herbisida. Sesudah pembersihan, tanaman langsung ditugalkan. Jika
penugalan sulit dilakukan, dapat digunakan cangkul untuk memudahkan
penanaman. Keuntungan olah tanah konservasi adalah sebgai berikut : a.
Menghemat tenaga kerja dan biaya b. Memperbaiki struktur tanah melalui
peningkatan pori makro. Proses ini terjadi karena dengan tanpa olah tanah,
fauna (hewan) tanah seperti cacing menjadi lebih aktif. Dalam pelaksanaan
TOT sangat erat kaitannya dengan herbisida, karena herbisida diperlukan
sebagai pengganti olah tanah untuk mematikan sisa-sisa tanaman musim
lalu dan untuk menyiapkan lahan tanam yang bebas dari gulma.
Contoh tanaman : -
1. Tanpa Pengolahan Tanah
30. Pengolahan tanah minimum (Minimum Tillage). Bagian
tanah yang diolah hanya pada calon zona perakaran dengan
kelembaban dan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pengolahan tanah minimum adalah
teknik konservasi tanah dimana gangguan mekanis terhadap
tanah diupayakan sesedikit mungkin. Dengan cara ini
kerusakan struktur tanah dapat dihindari sehingga aliran
permukaan dan erosi berkurang. Teknik ini juga mengurangi
biaya dan tenaga kerja untuk pengolahan tanah dan
mengurangi biaya / tenaga kerja untuk penyiangan secara
mekanik. Pengolahan tanah minimum cukup efektif dalam
mengendalikan erosi, dan biasa dilakukan pada tanah – tanah
yang berpasir dan rentan terhadap erosi.
Contoh tanaman :
2. Pengolahan Tanah Minimum
31. Pengolahan tanah sempurna memerlukan biaya yang tinggi,
disamping mempercepat kerusakan sumberdaya tanah. Pada
umumnya saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan
terbuka, tanah dihancurkan oleh alat pengolah, sehingga agregat
tanah mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat tersebut
terjadi hujan, tanah dengan mudah dihancurkan dan terangkut
bersama air permukaan (erosi). Untuk jangka panjang,
pengolahan tanah yang terus menerus mengakibatkan pemadatan
pada lapisan tanah bagian bawah lapisan olah, hal demikian
menghambat pertumbuhan akar. Untuk mengatasi kerusakan
karena pengolahan tanah, akhir – akhir ini diperkenalkan sistem
pengolahan tanah minimum (Minimum Tillage) yang diikuti
oleh pemberian mulsa dapat meningkatkan produksi pertanian.
Contoh tanaman :
3. Pengolahan Tanah Maksimum