SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Riyan Afiantoro/6
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
1. Pengertian Umum dan NPWP
Dasar Hukum : UU no.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU No.9 Tahun 1994 dan
UU No.16 Tahun 2000.
 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang olehorang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi kemakmuran rakyat.
 Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan
kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak
tertentu.
 Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
yang melakukanusaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
PT ,Perseroan Komanditer ,dan perseroan lainnya.
 Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang
dalam kegiatanusaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor
barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan
barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau
memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.
 Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan
pajak berdasarkan UU Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya,
tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk
dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
 Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan
takwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan paling lama 3(tiga) bulan takwim.
 Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 tahun takwim kecuali bila Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim.
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib
Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya.
PENDAFTARAN UNTUK MENDAPAT NPWP :
 Berdasarkan sistem self assessment setiap WP wajib mendaftarkan diri ke
Kantor Direktorat Jendral Pajak untuk dicatat sebagai WP sekaligus untuk
mendapatkan NPWP.
 Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang
dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan
keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian
pemisahan penghasilan dan harta.
FUNGSI NPWP
 sebagai sarana dalam administrasi perpajakan.
 tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.
 menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak.
 dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
PELAPORAN USAHA UNTUK PENGUKUHAN PKP
 Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha
dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP.
 Pengusaha orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha
tersebar di beberapa tempat, wajibmelaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PKP ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan, juga wajib mendaftarakandiri ke KPP di tempat kegiatan
usaha dilakukan.
FUNGSI PENGUKUHAN PKP
 Pengawasan dalam melaksanakanhak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan
PPnBM.
 Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.
 Pemenuhan kewajiban PPN dan PPnBM.
HAK FISKUS
 Menerbitkan NPWP dan atau mengukuhkan PKP secara jabatan.
 Menerbitkan SPT.
 Melakukan pemeriksaan dan penyegelan.
 Melakukan penyidikan.
 Menerbitkan Surat Paksa dan Melakukan Penyitaan.
KEWAJIBAN FISKUS
 Kewajiban untuk melakukan penyuluhan kepada WP.
 Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak.
 Merahasiakan data WP.
2. Surat Pemberitahuan dan Tata Cara Pembayaran Pajak
 Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat yang oleh WP digunakan untuk
pembayaran / penyetoran pajak yang terutang ke kas Negara melalui kantor
pos atau bank BUMN atau bank BUMD atau tempat pembayaran lainnya
yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
o SSP Standar adalah surat yang oleg WP digunakan untuk melakukan
pembayaran / penyetoran pajak yang terutang ke Kantor Penerimaan
Pembayaran dan digunakan sebagai bukti pembayaran.
o SSP Khusus adalah bukti pembayaran / penyetoranpajak terutang ke
Kantor Penerima Pembayaran yang dicetak dengan menggunakan
mesin transaksi yang isinya sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Keputusan Dirjen Pajak.
Tempat Pembayaran Pajak : kantor pos, Bank BUMN atau Bank BUMD, dan
tempat lainnya yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.
 Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh WP digunakan untuk
melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak objek dan atau bukan objek
pajak dan harta atau kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan
Fungsi :
o Bagi WP untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan
penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang.
o Bagi Pengusaha Kena Pajak untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan Jumlah Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah yang sebenarnya
terutang.
Jenis Surat Pemberitahuan:
o Surat Pemberitahuan Masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu
masa pajak.
o Surat Pemberitahuan Tahunan adalah surat pemberitahuan untuk
suatu tahun pajak
3. Penetapan dan Ketetapan Pajak
 Fungsi Ketetapan Pajak:
o Koreksi atas jumlah pajak terutang menurut Surat Pemberitahuan
Wajib Pajak
o Sarana untuk mengenakan sanksi
o Sarana untuk menagih pajak
o Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar
o Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang
 Macam-macam Ketetapan Pajak:
o Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat untuk melakukan tagihan
pajak / sanksi administrasi berupa bunga / benda.
o Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) adalah surat ketetapan
pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit
pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi
administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar.
o Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) adalah
surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak
yang telah ditetapkan.
o Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) adalah surat ketetapan
pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena
jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang / tidak
seharusnya terutang.
o Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah surat ketetapan pajak yang
menentukanjumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlahkredit
pajak / pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
o Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) adalah surat keputusan
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan mengenai pajak
terutang yang harus dibayar dalam satu tahun pajak.
4. Penagihan Pajak
 Penagihan Pasif dilakukan dengan menggunakan SPT ,SKPKB ,SKPKBT ,dan
surat lainnya. Jika dalam jangka waktu 30 hari belum dilunasi, maka 7 hari
setelah jatuh tempo akan diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang
dimulai dengan menerbitkan surat teguran.
 Penagihan Aktif merupakan kelanjutan dari penagihan pasak pasif, di mana
dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif dalam arti tidak hanya
mengirim surat tagihan / SKP tetapi akan diikuti dengan tindakan sita dan
dilanjutkan dengan pelaksanaan lelang.
 Tahap Penagihan Pajak :
Surat Teguran Surat Paksa Surat Sita Lelang
5. Keberatan dan Banding
 Keberatan adalah WP merasa kurang / tidak puas dengan ketetapan pajak
yang dikenakankepadanya. Biasanya berupa keberatan mengenai : SKPKB,
SKPKBT, SKPLB, SKPN, dan Pemotongan atau Pemungutanoleh pihak ketiga.
Dan keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal
dilakukan pemotongan.
Pihak yang dapat mengajukan Keberatan :
o Bagi WP Badan oleh Pengurus.
o Bagi WP orang pribadi oleh WP yang bersangkutan.
Syarat mengajukan Keberatan :
o Satu keberatan harus dilakukan untuk satu jenis dan satu tahun.
o Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia.
o Wajib menyatakan alas an-alasan secara jelas.
o Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang menurut
penghitungan WP.
 Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP atau
penanggung pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding,
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Syarat mengajukan Banding :
o Diajukan dalam Surat Banding dengan bahasa Indonesia kepada
Pengadilan Pajak.
o Dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterimanya
keputusan yang dibandingkan.
o Disertai dengan alas an yang jelas dan tanggal diterimanya surat
keputusan yang disbanding.
o Banding dilakukan terhadap besarnya jumlah pajak yang terutang
dimaksud telah dibayar 50%.
o Banding dapat dilanjutkan oleh ahli waris.
6. Pembukuan dan Pencatatan
 Pembukuan yaitu proses pencatatan secara teratur untuk mengumpulkan
data dan informasi mengenai :
o Keadaan harta, Kewajiban, Modal, Penghasilan dan Biaya, Penjualan
dan Pembelian.
o Harga perolehan dan penyerahan barang/jasa yang :
 Terutang PPN dan tidak terutang PPN
 Dikenai PPN dengan tariff0% dan terkena Pajak Penjualan atas
barang mewah.
Pembukuan ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan
perhitungan L/R pada setiap akhir Tahun Pajak oleh WP.
 Pencatatanadalah pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto
/ penerimaan penghasilan sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak
yang terutang.
7. Pemeriksaan dan Penyidikan
 Pemeriksaanadalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,
mengolah data / keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemeriksa Pajak adalah PNS di Lingkungan Direktorat Jendral Pajak / tenaga
ahli yang ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak yang diberi tugas,
wewenang, tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan pajak.
Dengan tujuan : menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dalam rangka memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan
kepada WP. Dan juga dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
 Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk
mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang
tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan
tersangkanya.
Dengan tujuan : tindak pidana menjadi terang, menemukan tersangka,
mengetahui besarnya pajak yang digelapkan.

More Related Content

What's hot

SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangSEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangRoko Subagya
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutangkaromah95
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakanErwin Syah
 
Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816 Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816 forum_dosen
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPNkaromah95
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kupRoko Subagya
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitaskaromah95
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pphRoko Subagya
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTsaidah2323
 
PPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-BmPPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-Bmdesy diana
 
Makalah Pajak Pertambahan Nilai
Makalah Pajak Pertambahan NilaiMakalah Pajak Pertambahan Nilai
Makalah Pajak Pertambahan NilaiDini Audi
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpKppkp Bangil
 
Pengampunanpajak
PengampunanpajakPengampunanpajak
Pengampunanpajakomni sukses
 

What's hot (20)

Pertemuan 8 pajak
Pertemuan 8 pajakPertemuan 8 pajak
Pertemuan 8 pajak
 
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangSEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816 Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 
Booklet KUP
Booklet KUPBooklet KUP
Booklet KUP
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
 
PPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-BmPPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-Bm
 
Makalah Pajak Pertambahan Nilai
Makalah Pajak Pertambahan NilaiMakalah Pajak Pertambahan Nilai
Makalah Pajak Pertambahan Nilai
 
Uukup
UukupUukup
Uukup
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
 
makalah NPWP
makalah NPWPmakalah NPWP
makalah NPWP
 
PPN dan PPnbm
PPN dan PPnbmPPN dan PPnbm
PPN dan PPnbm
 
Pengampunanpajak
PengampunanpajakPengampunanpajak
Pengampunanpajak
 

Similar to Riyan afiantoro rmk 1

Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxPerpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxAtikaSitiAminah1
 
Wajib Pajak dll Presentasi
Wajib Pajak dll Presentasi Wajib Pajak dll Presentasi
Wajib Pajak dll Presentasi Yesica Adicondro
 
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.pptKetentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.pptIrmaBoruSitumorang
 
PPT Perpajakan I [TM2].pdf
PPT Perpajakan I [TM2].pdfPPT Perpajakan I [TM2].pdf
PPT Perpajakan I [TM2].pdfNurFaridSyahbana
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPAriza Ekky
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakanNoviaIslan
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copysusanti daly
 
Administrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_keduaAdministrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_keduaYuliawanti Ginaris
 
INISIASI ketentuan umum tata cara perpajakan (Pendaftaran NPWP, penghapusan ...
INISIASI ketentuan umum  tata cara perpajakan (Pendaftaran NPWP, penghapusan ...INISIASI ketentuan umum  tata cara perpajakan (Pendaftaran NPWP, penghapusan ...
INISIASI ketentuan umum tata cara perpajakan (Pendaftaran NPWP, penghapusan ...YudhiAprianto3
 
Materi 2 Pajak.pptx
Materi 2 Pajak.pptxMateri 2 Pajak.pptx
Materi 2 Pajak.pptxmayahusnia1
 
pajak 3.1.pptx
pajak 3.1.pptxpajak 3.1.pptx
pajak 3.1.pptxarifahnr
 
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena PajakNomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena PajakMuhammad Syuhada
 

Similar to Riyan afiantoro rmk 1 (20)

Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxPerpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
 
Wajib Pajak dll Presentasi
Wajib Pajak dll Presentasi Wajib Pajak dll Presentasi
Wajib Pajak dll Presentasi
 
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.pptKetentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
PPT Perpajakan I [TM2].pdf
PPT Perpajakan I [TM2].pdfPPT Perpajakan I [TM2].pdf
PPT Perpajakan I [TM2].pdf
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKP
 
Uu kup
Uu kupUu kup
Uu kup
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakan
 
KUP
KUPKUP
KUP
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 
2_KUP A - NPWP.pptx
2_KUP A - NPWP.pptx2_KUP A - NPWP.pptx
2_KUP A - NPWP.pptx
 
Administrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_keduaAdministrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_kedua
 
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptxKelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
 
KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1
 
INISIASI ketentuan umum tata cara perpajakan (Pendaftaran NPWP, penghapusan ...
INISIASI ketentuan umum  tata cara perpajakan (Pendaftaran NPWP, penghapusan ...INISIASI ketentuan umum  tata cara perpajakan (Pendaftaran NPWP, penghapusan ...
INISIASI ketentuan umum tata cara perpajakan (Pendaftaran NPWP, penghapusan ...
 
KUP.pptx
KUP.pptxKUP.pptx
KUP.pptx
 
Materi 2 Pajak.pptx
Materi 2 Pajak.pptxMateri 2 Pajak.pptx
Materi 2 Pajak.pptx
 
pajak 3.1.pptx
pajak 3.1.pptxpajak 3.1.pptx
pajak 3.1.pptx
 
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena PajakNomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
 

Riyan afiantoro rmk 1

  • 1. Riyan Afiantoro/6 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN 1. Pengertian Umum dan NPWP Dasar Hukum : UU no.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU No.9 Tahun 1994 dan UU No.16 Tahun 2000.  Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang olehorang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi kemakmuran rakyat.  Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.  Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan yang melakukanusaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi PT ,Perseroan Komanditer ,dan perseroan lainnya.  Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatanusaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.  Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan UU Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.  Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan paling lama 3(tiga) bulan takwim.  Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 tahun takwim kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim.  Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. PENDAFTARAN UNTUK MENDAPAT NPWP :  Berdasarkan sistem self assessment setiap WP wajib mendaftarkan diri ke Kantor Direktorat Jendral Pajak untuk dicatat sebagai WP sekaligus untuk mendapatkan NPWP.  Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
  • 2. FUNGSI NPWP  sebagai sarana dalam administrasi perpajakan.  tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.  menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak.  dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan. PELAPORAN USAHA UNTUK PENGUKUHAN PKP  Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP.  Pengusaha orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha tersebar di beberapa tempat, wajibmelaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan, juga wajib mendaftarakandiri ke KPP di tempat kegiatan usaha dilakukan. FUNGSI PENGUKUHAN PKP  Pengawasan dalam melaksanakanhak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPnBM.  Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.  Pemenuhan kewajiban PPN dan PPnBM. HAK FISKUS  Menerbitkan NPWP dan atau mengukuhkan PKP secara jabatan.  Menerbitkan SPT.  Melakukan pemeriksaan dan penyegelan.  Melakukan penyidikan.  Menerbitkan Surat Paksa dan Melakukan Penyitaan. KEWAJIBAN FISKUS  Kewajiban untuk melakukan penyuluhan kepada WP.  Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak.  Merahasiakan data WP. 2. Surat Pemberitahuan dan Tata Cara Pembayaran Pajak  Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat yang oleh WP digunakan untuk pembayaran / penyetoran pajak yang terutang ke kas Negara melalui kantor pos atau bank BUMN atau bank BUMD atau tempat pembayaran lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. o SSP Standar adalah surat yang oleg WP digunakan untuk melakukan pembayaran / penyetoran pajak yang terutang ke Kantor Penerimaan Pembayaran dan digunakan sebagai bukti pembayaran. o SSP Khusus adalah bukti pembayaran / penyetoranpajak terutang ke Kantor Penerima Pembayaran yang dicetak dengan menggunakan mesin transaksi yang isinya sesuai dengan yang ditetapkan dalam Keputusan Dirjen Pajak. Tempat Pembayaran Pajak : kantor pos, Bank BUMN atau Bank BUMD, dan tempat lainnya yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.  Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak objek dan atau bukan objek
  • 3. pajak dan harta atau kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan Fungsi : o Bagi WP untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. o Bagi Pengusaha Kena Pajak untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan Jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah yang sebenarnya terutang. Jenis Surat Pemberitahuan: o Surat Pemberitahuan Masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak. o Surat Pemberitahuan Tahunan adalah surat pemberitahuan untuk suatu tahun pajak 3. Penetapan dan Ketetapan Pajak  Fungsi Ketetapan Pajak: o Koreksi atas jumlah pajak terutang menurut Surat Pemberitahuan Wajib Pajak o Sarana untuk mengenakan sanksi o Sarana untuk menagih pajak o Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar o Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang  Macam-macam Ketetapan Pajak: o Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat untuk melakukan tagihan pajak / sanksi administrasi berupa bunga / benda. o Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar. o Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. o Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang / tidak seharusnya terutang. o Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah surat ketetapan pajak yang menentukanjumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlahkredit pajak / pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. o Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) adalah surat keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan mengenai pajak terutang yang harus dibayar dalam satu tahun pajak.
  • 4. 4. Penagihan Pajak  Penagihan Pasif dilakukan dengan menggunakan SPT ,SKPKB ,SKPKBT ,dan surat lainnya. Jika dalam jangka waktu 30 hari belum dilunasi, maka 7 hari setelah jatuh tempo akan diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang dimulai dengan menerbitkan surat teguran.  Penagihan Aktif merupakan kelanjutan dari penagihan pasak pasif, di mana dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif dalam arti tidak hanya mengirim surat tagihan / SKP tetapi akan diikuti dengan tindakan sita dan dilanjutkan dengan pelaksanaan lelang.  Tahap Penagihan Pajak : Surat Teguran Surat Paksa Surat Sita Lelang 5. Keberatan dan Banding  Keberatan adalah WP merasa kurang / tidak puas dengan ketetapan pajak yang dikenakankepadanya. Biasanya berupa keberatan mengenai : SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, dan Pemotongan atau Pemungutanoleh pihak ketiga. Dan keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal dilakukan pemotongan. Pihak yang dapat mengajukan Keberatan : o Bagi WP Badan oleh Pengurus. o Bagi WP orang pribadi oleh WP yang bersangkutan. Syarat mengajukan Keberatan : o Satu keberatan harus dilakukan untuk satu jenis dan satu tahun. o Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia. o Wajib menyatakan alas an-alasan secara jelas. o Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang menurut penghitungan WP.  Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP atau penanggung pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding, berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Syarat mengajukan Banding : o Diajukan dalam Surat Banding dengan bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak. o Dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterimanya keputusan yang dibandingkan. o Disertai dengan alas an yang jelas dan tanggal diterimanya surat keputusan yang disbanding. o Banding dilakukan terhadap besarnya jumlah pajak yang terutang dimaksud telah dibayar 50%. o Banding dapat dilanjutkan oleh ahli waris. 6. Pembukuan dan Pencatatan  Pembukuan yaitu proses pencatatan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai : o Keadaan harta, Kewajiban, Modal, Penghasilan dan Biaya, Penjualan dan Pembelian.
  • 5. o Harga perolehan dan penyerahan barang/jasa yang :  Terutang PPN dan tidak terutang PPN  Dikenai PPN dengan tariff0% dan terkena Pajak Penjualan atas barang mewah. Pembukuan ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan L/R pada setiap akhir Tahun Pajak oleh WP.  Pencatatanadalah pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto / penerimaan penghasilan sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang. 7. Pemeriksaan dan Penyidikan  Pemeriksaanadalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data / keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemeriksa Pajak adalah PNS di Lingkungan Direktorat Jendral Pajak / tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan pajak. Dengan tujuan : menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada WP. Dan juga dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.  Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya. Dengan tujuan : tindak pidana menjadi terang, menemukan tersangka, mengetahui besarnya pajak yang digelapkan.