Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron menghantarkan impuls saraf dan terdiri dari dendrit, badan sel, dan akson. Neuroglia mendukung neuron dan terdiri dari astroglia, oligodendroglia, dan mikroglia. Jaringan saraf menghubungkan panca indera, otak, dan organ lainnya.
2. Jaringan
Syaraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls (rangsangan) dan terdiri
dari sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf mengirimkan
impuls dari panca indera ke saraf pusat (otak atau
sumsum tulang belakang) dan sebaliknya dari saraf
pusat ke organ lainnya. Bertugas menangkap
rangsangan dari lingkungan sekitarnya,
meneruskannya ke jaringan penerimaan terorganisasi
di otak, dan mengirimkan jawaban pada organ-organ
efektor.
Jaringan syaraf 98% berada di sususan syarah otak
pusat dan medula spinalis (sum-sum tulang belakang),
sisanya adapada syaraf tepi.
4. Neuron
Sel berbentuk serabut panjang. Sebuah sel saraf
(neuron) terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Dendrit berfungsi untuk menerima impuls dari sel saraf
lain dan membawanya ke badan sel.
Badan sel berfungsi untuk mengolah sel. Di badan sel
terdapat inti sel saraf.
Akson berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
badan sel ke sel saraf lain.
Selubung mielin berfungsi supaya lebih cepat
menghantarkan impuls serta untuk memelihara akson.
Sel schwann adalah sel pembentuk selubung mielin.
Nodus ranvier adalah bagian akson yang tidak
terdapat selubung mielin
5. Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu neuron sensorik,
neuron motorik, dan neuron penghubung.
- Neuron sensorik menghantarkan impuls dari reseptor (penerima rangsangan berupa
panca indera) ke saraf pusat.
- Neuron motorik menghantarkan impuls dari saraf pusat ke efektor (penggerak
berupa otot).
- Neuron penghubung adalah penghubung antara neuron sensorik dan neuron
motorik.
Penghubung antara neuron satu dengan neuron lain adalah sinapsis yang terdapat
neurotransmiter. Pengiriman impuls ke neuron lain melibatkan asetat dan kolin yang
membentuk asetilkolin dengan bantuan enzim asetilkolinesterase. Iritabilitas adalah
kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas
adalah kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.-
7. Neugrolia
Neuro = syaraf, Glia = lem. Neuroglia adalah sel-
sel yang paling banyak ditemukan dalam sistem
saraf. Sel-sel tersebut tidak berperan secara
langsung dalam pengolahan informasi dan
transmisi dan berfungsi untuk menyokong
kebutuhan dari sel neuron dan menyatukan
jaringan syaraf pusat. Sebuah sel berukuran kecil
yang menghasilkan mielin.
8. Secara umum terdapat tiga macam Neuoroglia yakni :
1.Astroglia/Astrosit yang terbagi menjadi dua yaitu astrosit protoplasma dan astrosit
fibrosa. Keduanya berperan dalam memelihara homeostasis internal pembuluh darah
otak melalui pembentukan sawar darah otak . Ketika sistem saraf pusat mengalami
cedera, astrosit bertanggung jawab untuk pembentukan jaringan parut gliosis.
2. oligodendroglia/ oligodendrocytes berperan sebagai pembentuk selubung myelin dari
sel-sel neuron di sistem saraf pusat. Pada sistem saraf pusat, pembentukan selubung
myelin oleh oligodendrosit yang merupakan salah satu sel yang terdiferensiasi secara
khusus dan hanya dapat ditemukan di otak dan "medula spinalis". '"Oligodendrosit'" bisa
dikatakan memiliki fungsi serupa dengan "sel schwan" yang bisa kita temukan di sistem
saraf tepi. Akan tetapi oligodendrosit tidak memiliki ;neurolema:membran plasma dari sel
Schwan layaknya "sel schawn" dan tidak memiliki kemampuan untuk
"regenerasi".Sehingga kerusakan pada sistem saraf pusat seringkali menyebabkan
kecacatan permanen.
3. mikroglia merupakan bentuk diferensiasi dari makrofag di sistem saraf pusat dan
berperan dalam proses fagositosis di otak. Mikroglia akan aktif disaat terjadi
proses inflamasi ataupun proses degeneratif yang mempengaruhi sistem saraf pusat.