Dokumen tersebut membahas tentang jaringan telekomunikasi khususnya jaringan telepon. Jaringan telepon dibedakan menjadi jaringan privat dan publik, dengan contoh jaringan privat seperti PBX dan jaringan publik seperti PSTN. PSTN merupakan jaringan telepon publik pertama yang menggunakan akses analog dan bersifat circuit switched.
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
Slide minggu ke 14
1. TK2083 Teknologi Informasi Teknik Komputer
Disusun Oleh: Marlindia Ike Sari, M.T.
ike@politekniktelkom.ac.id
Hanya untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom
Jaringan Telekomunikasi- Telepon
4. Pengertian
Jaringan Privat : jaringan yang dibangun
oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan,
institusi atau seseorang di lingkungan
internalnya sendiri lebih cepat, aman, dan
murah.
Contoh : PBX (Private Branch eXchange),
LAN (Local Area Network),
VPN (Virtual Private Network).
5. pengertian
Jaringan Publik : jaringan yang dibangun
oleh pemerintah maupun penyedia jasa
telekomunikasi kepada publik, baik yang
berorientasi profit maupun non-profit,
sehingga masyarakat luas dapat
memanfaatkannya dalam bertukar informasi.
Contoh : PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS
6. Public Switch Telephony Network
(PSTN)
PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat
circuit switch yang pada awalnya disiapkan
untuk fasilitas teleponi.
PSTN merupakan jaringan telekomunikasi
pertama dan terbesar di seluruh dunia
7. Karakteristik utama PSTN:
Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz
Bersifat circuit-switched
Memiliki bandwith 64 kbps
Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat
terbatas
Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain,
seperti ISDN, PLMN, PDN
8. PSTN dapat dibagi menjadi 3 jaringan utama, yaitu :
1. Jaringan Backbone
Merupakan core network/jaringan inti yang
membangun PSTN, yaitu jaringan yang
menghubungkan antar sentral.
2. Jaringan Akses
Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan
sentral sampai ke pelanggan.
Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)
Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf)
Hybrid Fiber Coaxial (HFC)
3. Jaringan Interkoneksi
10. 1. Sentral Telepon /
MDF (Main Distribution
Frame)
2. Kabel Primer
3. Rumah Kabel (RK)
4. Kabel Sekunder
5. Kotak Pembagi (KP)
6. Kabel / Saluran
Penanggal
7. Teminal Batas
8. Kabel Rumah
9. Daerah Catuan
Langsung
10. Perangkat lain yang
diintegrasikan pada
JARLOKAT.
11. Terminal
Pelanggan.
11. Jaringan Catu Langsung
Jaringan catu langsung yaitu jaringan dimana
pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP
(5) terdekat dan langsung dihubungkan dengan
RPU /MDF tanpa melalui Rumah Kabel (3)
12. Pemakaian Jaringan Catu Langsung
Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar.
Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit
(jumlah KP juga sedikit)
Daerah dengan demand/pelanggan terpusat
Daerah dengan pelanggan VIP
Keuntungan pemakaian Jaringan Catu
Langsung :
Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah)
karena pada jaringan ini tidak digunakan RK
Administrasi kabel menjadi lebih sederhana
Titik rawan gangguan kecil
13. Kerugian Pemakaian Jaringan Catu
Langsung :
Tidak fleksibel
Sulit melokalisir gangguan karena kabel
primer yang digunakan terlalu panjang
sehingga kesulitan untuk menentukan letak
kerusakan dengan tepat
14. Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu
dari KP(5) terdekat, yang dihubungkan
terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (3),
yang akan diteruskan ke RPU (MDF).
Penyambungan saluran dari KP ke RK sama
dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi
penyambungan seterusnya ke RPU di RK
dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).
15. Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung :
Saluran di kota-kota yang jumlah
pelanggannya besar
Daerah yang lokasinya jauh dari sentral
Daerah yang pelanggannya menyebar
16. Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung
:
Lebih Fleksibel
Mudah dalam melokalisir gangguan karena
dapat diurut dari RK ke RK.
Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung :
Dari segi ekonomi tidak menguntungkan
(karena membutuhkan RK yang banyak
sehingga biayanya menjadi lebih mahal)
Sumber gangguan lebih banyak
17. Jarlokar
Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang
memanfaatkan media udara sebagai media
transmisinya, dimana antenna dijadikan
sebagai pemancar dan penerima sinyal
informasi.
Beberapa teknologi yang menggunakan radio
diantaranya adalah :
WLL (Wireless Local Loop)
Seluler
WiFi
Wimax
18. Jarlokaf
Jarlokaf adalah jaringan lokal akses yang
memanfaatkan media fiber optic sebagai
media transmisinya, sehingga proses
pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan
lebih cepat.
19. jarlokaf
FTTC (Fiber to The Curb)
Telephone
office
Metallic
Cable
Remote
Terminal
Optical Fiber Cable
Home
20. jarlokaf
FTTB (Fiber to The Building)
Telephone
office
Metallic
CableRTOptical Fiber Cable
22. Perangkat Terminal
Jaringan PSTN dapat melayani beberapa
perangkat terminal pelanggan, diantaranya :
fixed telephone, cordless telephone, fax,
komputer, pay phone, dan PBX.
23. Penomoran (Numbering)
Teknik Penomoran
1. Penomoran Terbuka
Penomoran jenis ini membedakan penomoran
untuk setiap panggilan.
Misalnya : panggilan local, SLJJ, atau SLI
2. Penomoran Tertutup
Suatu nomor yang diberikan untuk semua
jenis panggilan
Misalnya : E-mail
24. Teknik penomoran
1. Penentuan Awalan (Prefik)SLI, SLJJ
2. Penentuan Kode Negara
3. Penentuan Kode Area
4. Penentuan Nomor Pelanggan
5. Struktur Penomoran Nasional
6. Struktur Penomoran Internasional
7. Penomoran Darurat
8. Penomoran Sistem Telepon Bergerak
25. 2. Penentuan Kode Negara
Kode Negara telah diatur oleh ITU sbb :
1 digit contoh USA =1, Uni Soviet = 7
2 digit contoh Indonesia = 62
3 digit untuk Negara-negara kecil
26. 3. Penentuan Kode Area
Dapat dilakukan secara random (Australia),
maupun sistematis (Indonesia).
Penomoran dilakukan secara “significant –
geografis “
Area code ABC atau AB (6 kota)
27. B = 5
B = 1
B = 6
B = 2
B = 3
B = 8
B = 9
B = 7
28. 4. Penentuan Nomor Pelanggan
Nomor pada pelanggan terdiri dari dua informasi,
yaitu : bagian untuk kode sentral dan bagian
untuk kode user.
Indonesia :
[S1 S2 S3 S4] s/d [S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
S8]
Kode sentral [S1] atau [S1 S2] atau [S1
S2 S3]
A u s tra lia (1 9 9 9 ) : S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8
K o d e S e n tra l
S e la lu 8 d ig it
29. 5. Struktur Penomoran Nasional
0 X X YYYY
A w a l a n J a r a k j a u h
( T r u n k P r e f i k s )
X
+ K o d e W i l a y a h
( A r e a C o d e ) + N o m o r P e l a n g g a n
( S u b s c r i b e r N u m b e r )
N o m o r T e l e p o n N a s i o n a l
( N a t i o n a l N u m b e r )
A w a l a n J a r a k j a u h
( T r u n k P r e f i k s )
K o d e W i l a y a h
( A r e a C o d e )
N o m o r P e l a n g g a n
( S u b s c r i b e r N u m b e r )
0 6 4 1 0 87 52 2
O f f i c e C o d e
( K o d e S e n t r a l )
D a p a t d i t e m p a t i n o m o r k h u s u s :
1 . 1 0 X n o m o r k h u s u s y a n g t e r p u s a t
2 . 1 1 X u n t u k n o m o r d a r u r a t
3 . 8 X S T K B
M a k s i m u m 1 3 D i g i t
30. 6. Struktur Penomoran Internasional
0 X YYYY
A w a la n S L I
( T r u n k P r e f ik s )
X
+
K o d e W ila y a h
( A r e a C o d e )+
N o m o r P e la n g g a n
( S u b s c r ib e r N u m b e r )
N o m o r T e le p o n In t e r n a s io n a l
( In t e r n a t i o n a l N u m b e r )
O f f ic e C o d e
( K o d e S e n t r a l)
x0 xx xx
K o d e N e g a r a
( C o u n t r y C o d e ) + +
0 0 1 6 4 1 0 87 52 26 2
M a k s im u m 1 5 D ig it
( R e c . IT U - T E 1 6 6 ( 2 )
31. Penomoran Darurat
Pemberian nomor darurat memiliki aturan sebagai berikut :
Maksimum 3 digit
Dimulai dengan digit “1”
Pelayanan khusus local (11x)
Contoh : 113 Pemadam Kebakaran
117 Pengaduan gangguan
110 Polisi
Pelayanan khusus terpusat (10x)
Contoh : 108 Informasi
103 Waktu
Pelayanan bagi operator (19x)
32. Pentarifan (Charging)
Charging/pentarifan adalah pembebanan yang
dikenakan pada pelanggan sebagai biaya
penyewaan jasa telekomunikasi berdasarkan
tipe dan layanan yang digunakan
33. Metode Pentarifan
Fixed-periode Charging Metode
Periode waktu tetap
Call rate berubah-ubah terhadap jarak
Spesifikasi metode waktu yang umum : Tiga menit
pertama sebagai periode awal panggilan dan
pertambahan satu menit berikutnya.
Periodic Pulse Metering Methode
Call rate tetap
Periode waktu berubah-ubah terhadap jarak
Meskipun kelas berdasarkan jarak terus meningkat,
pembebanan dapat berdasarkan periode waktu “pulsa
metering”
34. Komponen Tarif
Komponen dasar
Beban penggunaan jaringan, yaitu dasar untuk
menutup biaya pelayanan dan bergantung pada
penggunaan sarana jaringan penyambungan
Komponen Khusus
Beban untuk pemasangan dan penggunaan
jaringan. Bergantung pada jenis dan fasilitas
dan/atau daerah, meliputi :
Biaya pemasangan awal, hanya dikenai satu kali
Biaya langganan atau biaya sewa bulanan
Biaya pemakaian fasilitas (fitur) dasar dan tambahan
35. Kriteria Pentarifan
Sambungan yang berhasil.
Waktu pembicaraan (pagi, siang, malam,
diskon)
Jarak komunikasi (zone metering)
Berdasarkan jarak (dan tingkat sentral)
dimana setiap zoning ada perbedaan
perhiutungan pulsa, misalnya :
Zone I > 30 - 200 (km) Rp. 950 /
menit.
Zone II > 200 - 500 (km) Rp. 1320 /
menit.
Zone III > 500 (km) Rp. 1650 /
menit.
Lama pembicaraan (duration call metering).
36. Pengkabelan (Cabling)
Untuk memudahkan dalam pengelolaan kabel
dan troubleshooting apabila terjadi kerusakan
dikemudian hari, maka PT. Telkom telah
menetapkan standarisasi pengaturan urat
kabel
37. Private Branch eXchange (PBX)
Latar Belakang PBX
pembangunan sebuah sentral privat yang
memungkinkan komunikasi internal
perusahaan dapat dilakukan secara gratis
39. pbx
LINE CARDS : merupakan terminasi/interface antara
saluran extension dengan sentral PBX. Berfungsi
melakukan fungsi BORSCHT (Battery, Overloaded, Ringing,
Signaling, Coding, Hybrid dan Testing).
TRUNK CARDS : sebagai terminasi/interface antara
saluran/trunk ke PSTN dengan sentral PBX. Berfungsi :
melakukan konversi sinyal saluran dengan sinyal internal
sentral PBX, mengawasi kondisi saluran/trunk,
interface/terminasi signaling dengan PSTN.
SWITCH CARDS : Melakukan fungsi penyambungan
(switching) antara port extension (Line Cards) dengan port
extension (Line Cards) lain dalam panggilan internal dan
antara port extension (Line Cards) dengan port Trunk Cards
dalam panggilan eksternal (incoming atau outgoing call).
40. SIGNALING CARDS : penerima/pengirim
pensinyalan dengan extension (DTMF/decadic
pulses) dan pensinyalan dengan sentral publik
(DTMF/MFC/decadic pulses).
PROCESSOR CARDS : sebagai pusat kontrol
yang mengendalikan seluruh aktivitas sentral
baik dalam hal call processing, operation &
maintenance, safe guarding dan billing.
SWITCH BOARD/IVR (Interactive Voice
Response) : untuk layanan penyambungan
panggilan masuk (incoming call) : dapat
menggunakan tenaga manusia (operator) atau
mesin otomat (auto attendant).