Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, jenis, dan metode perencanaan pendidikan. Perencanaan pendidikan adalah proses menetapkan tujuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Ada beberapa jenis perencanaan seperti makro, mikro, dan strategis berdasarkan besaran, tingkat, dan jangka waktu. Metode perencanaan mencakup input-output, mean-ways-ends, dan Del
2. PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses menentukan tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan
untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin
(Roger.A.Kauffman,1972).
Menurut koontz (1972) berpendapat bahwa perencanaan sebagai
suatu proses intelektual yang menentukan secara sadar tindakan
yang akan ditempuh dan mendasarkan keputusan-keputusan pada
tujuan yang hendak dicapai, informasi yang tepat waktu dan dapat
dipercaya.
Sementara anen (1999) menyatakan beberapa tekanan terhadap
definisi perencanaan dengan menyebutkan bahwa: “planning is
future thinking, planning is controlling the future, planning is
decision making, planning is integrated decision making.”
3. Dengan demikian yang dimaksud perencanaan
pendidikan adalah keputusan yang diambil untuk
melakukan tindakan selama waktu tertentu(sesuai dengan
jangka waktu perencanaan) menetapkan, merumuskan
tujuan dan mengatur pendaya-gunaan manusia, material,
metode dan waktu agar penyelenggaraan system
administrasi menjadi lebih efektif dan efisien.
4. TUJUAN PERENCANAAN
Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam
perubahan (a way to anticipate and offset change).
b. Perencanaan memberikan pengarahan (direction) kepada administrator-
administrator maupun non-administrator.
c. Perencanaan juga dapat menhindari atau setidak-tidaknya memperkecil
tumpang-tindih dan pemborosan (wasteful) pelaksanaan aktivitas-
aktivitas.
d. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan
digunakan untuk memudahkan pengawasan.
5. METODE-METODE PERENCANAAN
a. Metode input-output analisys (analisis masukan dan keluaran) metode ini
dilakukan dengan mengadakan pengkajian terhadap interelasi dan interpendensi
berbagai komponen masukan dan keluaran dari suatu system. Metode ini digunakan
untuk menilai alternatif dalam proses informasi.
b. Metode mean-ways and analysis (analisis mengenai alat-cara-tujuan):metode ini
digunakan untuk meneliti sumber-sumber dan alternative untuk mencapai tujuan
tertentu. Tiga hal yang perlu dianalisis yaitu means berkaitan dengan sumber-
sumber yang berkaitan, ways berhubungan dengan cara dan alternatif tindakan dan
ends berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai.
c. Metode econometric analysis (analisis ekonometrik): Metode ini menggunakan
data empiric teori ekonomi dan statitiska dalam mengukur perubahan dalam kaitan
dengan ekonomi.
6. d. Metode Delphi: Metode ini digunakan untuk menentukan sejumlah
alternative program, pengekplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang
melandasi “judgements” tertentu dengan mencari informasi yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu consensus.
e. Metode value added analysis (analisis nilai tambah): Metode ini
digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan produksi atau
pelayanan. Dengan demikian kita dapat mendapatkan gambaran singkat
tentang kontribusi dari aspek tertentu terhadap aspek lainnya.
f. Metode cause-efeck diagram (diagram sebab akibat): metode ini
digunakan dalam perencanaan dengan menggunakan sikuen hipotetik
untuk memperoleh gambaran tentang masa depan. Metode ini sangat
cocok untuk perencanaan yang bersifat strategic.
7. g. Metode heuristic (prosedur penelitian ilmiah): metode
ini dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu dan untuk
mengakomodasi pandangan-pandangan yang bertentangan
atau ketidakoastian, metode ini didasarkan atas seperangkat
prinsip dan prosedur yang mensistematiskan langkah-
langkah dalam usaha pemecahan masalah.
h. Metode life-cycle analysis (analisa siklus kehidupan):
digunakan untuk mengalokasikan sumber-sumber dengan
memperhatikan siklus-siklus kehidupan mengenai
produksi, proyek, program, dan aktivitas.
8. JENIS-JENIS PERENCANAAN
a. Menurut besarannya
1. Perencanaan Makro
Perencanaan yang menetapkan kebijakan kebijakan yang akan
ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai
tujuan itu pada tingkat nasional. Tujuan yang harus dicapai
negara(khususnya dalam bidang peningkatan SDM). Contoh
perencanaan makro seperti penerimaan mahasiswa baru
diperguruan tinggi.
2. Perencanaan Meso
Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro,
kemudian dijabarkan kedalam program-program yang
berskala kecil. Pada tingkat ini perencanaan sudah lebih
bersifat operasional disesuaikan dengan departemen atau unit-
unit. Contoh perencanaan Meso , yaitu perencanaan pada
tingkat departemen dan direktorat jenderal pusat.
9. 3. Perencanaan Mikro
Perencanaan pada tingkat institusional dan merupakan penjabaran dari
perencanaan tingkat meso. Kekhususan-kekhususan dari lembaga
mendapat perhatian, namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang
telah ditetaokan dalam perencanaan makro ataupun meso. Contoh
perencanaan mikro, yaitu kegiatan belajar mengajar.
10. b. Menurut tingkatannya
1. Perencanaan strategis: berbagai upaya untuk mempersiapkan
seperangkat keputusan dimasa yang akan datang yang
mempengaruhi keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh
suatu organisasi.
2. Perencanaan taksis: upaya dalam mempersiapkan berbagai
keputusan untuk kegiatan-kegiatan jangka pendek terutama
dalam mengalokasikan berbagai sumber yang diperlukan
dalam pencapaian tujuan.
3. Perencanaan teknis: upaya untuk mempersiapkan berbagai
keputusan untuk dilaksanakan, terutama dalam jangka waktu
yang pendek dan untuk tugas-tugas yang spesifik dalam
rangka pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
11. c. Berdasarkan jangka waktunya
1. Perencanaan jangka panjang: perencanaan yang mempunyai
ckupan waktu antara 10-25 tahun. Rencana yangdisusun
bersifat prespektif, umum, global, dan belum terperinci.
2. Perencanaan jangka menengah: perencanaan yang
mempunyai cakupan waktu antara 5-10 tahun. Rencana yang
disusun merupakan penjabaran dari rencana jangka panjang.
3. Perencanaan jangka pendek: yaitu perencanaan tahunan atau
perencanaan yang disusun untuk kurun waktu kurang dari 5
tahun. Sering disebut perencanaan operasional, dari
perencanaan jangka panjang dan jangka menengah.
12. ISSUES FOR DISCUSSION
Pada kenyataan saat ini, terdapat kesenjangan pada
kebanyakan negara berkembang, antara The Myth
Planning dan Reality of The Plan. Kesenjangan ini
terutama disebabkan oleh keengganan administrator
untuk terlalu terikat kepada planning yang sudah ada,
karena rational planning ternyata terlalu ketat, hingga
planning kehilangan kemampuannya untuk merespon
berbagai tantangan yang muncul. Transactional
planning berusaha menciptakan hubungan yang nyata
antara planning theory dan planning practice.
Bagaimana tanggapan saudara/i mengenai
perencanaan yang seharusnya dibuat untuk
dilaksanakan, namun pada kenyataannya tidak sesuai
dengan rencana yang telah dibuat, dengan kondisi
kondisi yang ada?