1. PELTIER
Koko Friansa (117090027)
Jurusan Teknik Fisika , Institut Teknologi Telkom
E-mail: friansa@hfi.fisika.net
2. Peltier adalah modul Thermo-Electric,
umumnya dibungkus oleh keramik tipis
yang berisikan batang-batang Bismuth
Telluride di dalamnya.
Ketika disupply tegangan DC 12volt-15volt
salah satu sisi akan menjadi panas,
sementara sisi lainnya akan dingin.
3. Efek Seeback
“jika 2 buah logam yang berbeda
disambungkan salah satu ujunganya,
kemudian diberikan suhu yang
berbeda pada sambungan, maka
terjadi perbedaan tegangan pada
ujung yang satu dengan ujung yang
lain”.( Muhaimin, 1993)
4. Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun
1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck.
Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah
rangkaian.
5. Penemuan Seebeck ini memberikan inspirasi pada Jean
Charles Peltier untuk melihat kebalikan dari fenomena
tersebut, Maka hal ini dikenal dengan nama Efek Peltier.
Yaitu: Ketika arus listrik dialirkan, terjadi penyerapan
panas pada sambungan kedua logam tersebut dan
pelepasan panas pada sambungan yang lainnya.
6. Prinsip kerja, yaitu ketika arus DC dialirkan ke
elemen peltier yang terdiri dari beberapa pasang
sel semikonduktor tipe p (semikonduktor yang
mempunyai tingkat konduktivitas yang lebih
rendah) dan tipe n (semi konduktor dengan
tingkat konduktivitas yang lebih tinggi), akan
mengakibatkan salah satu sisi elemen peltier
menjadi dingin (kalor diserap) dan sisi lainnya
menjadi panas (kalor dilepaskan)
Material yang banyak digunakan saat ini adalah
Bi2Te3, PbTe, dan SiGe.