SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Superkonduktor belakangan ini menjadi topik pembicaraan dan penelitian 
yang paling populer. Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi kita, misalnya, 
transmisi listrik yang efisien (tak ada lagi kehilangan energi selama transmisi). 
Memang saat ini penggunaan super konduktor belum praktis, di karenakan 
masalah perlunya pendinginan. Suhu kritis superkonduktor masih jauh di bawah 
suhu kamar. 
Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan di 
bawah suatu nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu 
konduktor, semikonduktor atau pun suatu insulator pada keadaan ruang. Suhu 
dimana terjadi perubahan sifat konduktivitas menjadi super konduktor disebut 
dengan temperatur kritis (Tc). Oleh karena itu perlu mengetahui bagaimana 
prinsip kerja dari bahan super konduktor serta aplikasi dari penggunaan bahan 
super konduktor terutama pada generator. 
1.2 Permasalahan 
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang timbul 
adalah sebagai berikut bagaimana prinsip kerja generator yang menggunakan 
prinsip bahan superkonduktor? 
1.3 Tujuan 
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memahami 
prinsip kerja generator yang menggunakan prinsip bahan superkonduktor.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
2.1 Sejarah Superkonduktor 
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda, 
Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun1911. Pada tanggal 
10 Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara mendinginkan 
hingga 4 K atau 269oC. Kemudian pada tahun 1911, Onnes mulai mempelajari 
sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin. Pada waktu itu telah 
diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika didinginkan dibawah 
suhu ruang, akan tetapi belum ada yang dapat mengetahui berapa batas bawah 
hambatan yang dicapai ketika temperatur logam mendekati 0 K atau nol mutlak. 
Beberapa ilmuwan pada waktu itu seperti William Kelvin memperkirakan 
bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika suhu 
mencapai nol mutlak. Dilain pihak, ilmuwan yang lain termasuk Onnes 
memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada keadaan tersebut. Untuk 
mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian mengalirkan arus pada 
kawat merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil 
menurunkan suhunya. Pada suhu 4,2 K, Onnes mendapatkan hambatannya tiba-tiba 
menjadi hilang. Arus mengalir melalui kawat merkuri terus-menerus. 
Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa 
kehilangan energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu 
kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan kemudian 
mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian ternyata 
arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberinama 
superkondutivitas. Atas penemuannya itu, Onnes dianugerahi Nobel Fisika pada 
tahun 1913. 
2.2 Pengertian Superkonduktor 
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan 
listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Artinya superkonduktor dapat 
menghantarkan arus walaupun tanpa adanyasumber tegangan. Karakteristik dari 
bahan Superkonduktor adalah medanmagnet dalam superkonduktor bernilai nol 
dan mengalami efek meissner. Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah 
suhu kritisnya.
Gambar 1. Grafik hubungan antara resistivitas terhadap Suhu 
2.3 Sifat Superkonduktor 
2.3.1 Sifat Kelistrikan Superkonduktor 
Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik jika 
terlebih dahulu menjelaskan bagaimana kerja logam konduktor pada umumnya. 
Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis serta elektron bebas. Ketika medan 
listrik diberikan pada bahan, elektron akan mendapat percepatan. Medan listrik 
akan menghamburkan elektron kesegala arah dan menumbuk atom-atom 
pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan listrik pada logam konduktor. 
Gambar 2. Keadaan normal Atom Kisi pada logam 
Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara elektron dengan 
inti atom. Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami hambatan dari 
atom kisi. Efek ini dapat dijelaskan oleh Teori BCS. Ketika elektron melewati 
kisi, inti yang bermuatan positif menarik elektronyang bermuatan negatif dan 
mengakibatkan elektron bergetar.
Gambar 3. Keadaan Superkonduktor Atom Kisi pada logam 
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan 
mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi lebih besar. 
Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar elektron sehingga kedua elektron 
bergerak berpasangan. Pasangan ini disebut Cooper Pairs. 
Efek ini dapat dijelaskan dengan istilah Phonons. Ketika elektron pertama 
pada Cooper Pairs melewati inti atom kisi. Elektron yang mendekati inti atom 
kisi akan bergetar dan memancarkan Phonon. 
Sedangkan elektron lainnya menyerap Phonon. Pertukaran Phonon ini 
mengakibatkan gaya tarik menarik antar elektron. Pasangan elektron iniakan 
melalu kisi tanpa gangguan dengan kata lain tanpa hambatan. 
2.3.2 Sifat Kemagnetan Superkonduktor 
Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme sempurna. Jika 
sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada 
medan magnet dalam superkonduktor. Ha lini terjadi karena superkonduktor 
menghasilkan medan magnet dalam bahan yang berlawanan arah dengan medan 
magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat diamati jika medan magnet 
diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian didinginkan sampai menjadi 
superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan 
Efek Meissner. 
Gambar 4. Diamagnetik Sempurna
2.3.3 Sifat Quantum Superkonduktor 
Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan 
Bardeen, Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS. Ini 
adalah bentuk lain dari pasangan partikel yang mungkin dengan Teori BCS. Teori 
BCS menjelaskan bahwa : 
a. Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan 
dasar terpisah dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap. 
b. Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi 
gap yang diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung initerjadi 
ketika satu elektron berinteraksi dengan kisi dan merusaknya. Elektron 
kedua memanfaatkan keuntungan dari deformasi kisi. Kedua elektron ini 
beronteraksi melalui deformasi kisi. 
c. London Penetration Depth merupakan konsekuensi dari Teori BCS. 
d. Teori BCS memprediksi suhu kritis 
2.4 Efek Meissner 
Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, 
medan magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil dan 
dinamakan London Penetration Depth. 
Pada bahansuperkonduktor umumnya London Penetration Depth sekitar 1 
00 nm. Setelah itu medan magnet bernilai nol. Peristiwa ini dinamakan Efek 
Meissner dan merupakan karakteristik dari superkonduktor. Efek Meissner adalah 
efek dimana superkonduktor menghasilkan medan magnet. 
Efek Meissner ini sangat kuat sehingga sebuah magnet dapat melayang 
karena ditolak oleh superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu 
besar. Apabila medan magnetnya terlalu besar, maka efek Meissner ini akan 
hilang dan material akan kehilangan sifat superkonduktivitasnya. 
Gambar 5. Efek Meissner
Gambar 6. London Penetration Depth 
2.5 Suhu dan Medan Magnet Kritis 
Suhu kritis adalah suhu yang membatasi antara sifat konduktordan 
superkonduktor. Jika suhu suatu bahan dinaikan, maka getaran electron akan 
bertambah sehingga banyak Phonons yang dipancarkan. Ketika mencapai suhu 
kritis tertentu, maka Phonons akan memecahkan Cooper 
Pairs dan bahan kembali ke keadaan normal. Contoh grafik Hambatan terhadap 
suhu pada bahan YBa2Cu3O7 sebagai berikut, 
Gambar 7. Grafik Hambatan terhadap Suhu 
Medan magnet kritis adalah batas kuatnya medan magnet sehingga bahan 
superkonduktor memiliki medan magnet. Jika medan magnet yangdiberikan pada 
bahan superkonduktor, maka bahan superkonduktor takakan mengalami efek 
meissner lagi.
BAB III 
PEMBAHASAN 
3.1 Generator Sinkron 
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesinsinkron yang digunakan 
untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat 
berupa generator sinkron tiga fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung 
dari kebutuhan. 
3.1.1 Konstruksi Generator Sinkron 
Pada generator sinkron, arus DC diterapkan pada lilitan rotor untuk 
mengahasilkan medan magnet rotor. Rotor generator diputar olehprime mover 
menghasilkan medan magnet berputar pada mesin. Medan magnet putar ini 
menginduksi tegangan tiga fasa pada kumparan stator generator. Rotor pada 
generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub 
medan magnet rotor dapat berupasalient (kutub sepatu) dan dan non salient (rotor 
silinder). Gambaran bentuk kutup sepatu generator sinkron diperlihatkan pada 
gambar dibawah ini. 
Gambar 8 Rotor salient (kutub sepatu) pada generator sinkron 
Pada kutub salient, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor 
sedangkan pada kutub non salient, konstruksi kutub magnet rata dengan 
permukaan rotor. Rotor silinder umumnya digunakan untuk rotor dua kutub dan 
empat kutub, sedangkan rotor kutub sepatu digunakan untuk rotor dengan empat 
atau lebih kutub. Pemilihan konstruksi rotor tergantung dari kecepatan putar 
prime mover, frekuensidan rating daya generator. Generator dengan kecepatan 
1500 rpm keatas pada frekuensi 50 Hz dan rating daya sekitar 10 MVA 
menggunakan rotor silinder. Sementara untuk daya dibawah 10 MVA dan 
kecepatan rendah maka digunakan rotor kutub sepatu. Gambaran bentuk kutup 
silinder generator sinkron diperlihatkan pada gambar di bawah ini .
Gambar 9 Gambaran bentuk (a) rotor Non-salient (rotor silinder), (b) penampang 
rotor pada generator sinkron 
Arus DC disuplai ke rangkaian medan rotor dengan dua cara: 
1. Menyuplai daya DC ke rangkaian dari sumber DC eksternal dengan sarana slip 
ring dan sikat. 
2. Menyuplai daya DC dari sumber DC khusus yang ditempelkan langsung pada 
batang rotor generator sinkron. 
3.1.2 Prinsip Kerja Generator Sinkron 
Jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan konstan pada medan magnet 
homogen, maka akan terinduksi tegangan sinusoidal pada kumparan tersebut. 
Medan magnet bisa dihasilkan oleh kumparan yangdialiri arus DC atau oleh 
magnet tetap. Pada mesin tipe ini medan magnet diletakkan pada stator (disebut 
generator kutub eksternal /external pole generator) yang mana energi listrik 
dibangkitkan pada kumparan rotor. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada 
slip ring dan karbon sikat, sehingga menimbulkan permasalahan pada 
pembangkitan daya tinggi. 
Untuk mengatasi permasalahan ini, digunakan tipe generator dengan kutub 
internal (internal pole generator), yang mana medan magnet dibangkitkan oleh 
kutub rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian stator. Tegangan yang 
dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks magnet pada celah udara terdistribusi 
sinusoidal dan rotordiputar pada kecepatan konstan. Tegangan AC tiga fasa 
dibangkitan pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang 
diset sedemikian rupa sehingga membentuk beda fasa dengan sudut 120°. Bentuk 
gambaran sederhana hubungan kumparan 3-fasa dengan tegangan yang 
dibangkitkan diperlilhatkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 10 Gambaran kumparan 3-fasa dan tegangan yang dibangkitkan 
Pada rotor kutub sepatu, fluks terdistribusi sinusoidal didapatkan dengan 
mendesain bentuk sepatu kutub. Sedangkan pada rotor silinder, kumparan rotor 
disusun secara khusus untuk mendapatkan flukster distribusi secara sinusoidal. 
Untuk tipe generator dengan kutub internal (internal pole generator), suplai DC 
yang dihubungkan kekumparan rotor melalui slip ring dan sikat untuk 
menghasilkan medan magnet merupakan eksitasi daya rendah. Jika rotor 
menggunakan magnet permanen, maka tidak slip ring dan sikat karbon tidak 
begitu diperlukan. 
3.2 Elektromagnet dari Bahan Superkonduktor 
Elektromagnetika merupakan penggabungan listrik dan magnet. Sewaktu 
mengalirkan listrik pada sebuah kawat dapat diciptakan medanmagnet. Listrik dan 
magnet benar-benar tidak terpisahkan kecuali dalam superkonduktor tipe I yang 
menunjukkan Efek Meissner (bahan superkonduktor dapat meniadakan medan 
magnet sampai pada batas tertentu). Ini bisa dibuktikan dengan cara meletakkan 
kompas di dekat kawat tersebut. Jarum penunjuk pada kompas akan bergerak 
karena kompas mendeteksi adanya medan magnet. Elektromagnetika sudah 
banyak dimanfaatkan dalam membuat mesin motor, kaset, video,speaker (alat 
pengeras suara), dan sebagainya. 
Gambar 11. Elektromagnet 
David Goodwin dari Office of High Energy and Nuclear Physics di 
Amerika adalah orang yang mengusulkan ide electromagnetic propulsion ini. Jika 
dialirkan listrik pada magnet yang super dingin tersebut dapat diamati terjadinya
getaran (vibration) selama beberapa nano detik (1nanodetik = 10-9 detik) sebelum 
magnet itu menjadi superkonduktor. Menurut Goodwin, walaupun getaran ini 
terjadi hanya selama beberapa nano detik saja, tetap dapat memanfaatkan keadaan 
unsteady state (belum tercapainya keadaan tunak) ini. 
Jika getaran-getaran yang tercipta ini dapat diarahkan ke satu arah yang 
sama maka akan didapat kekuatan yang cukup untuk ‘melempar’ sebuah pesawat 
ruang angkasa. Kekuatan ini tidak hanya cukup untuk ‘melempar’ secara asal - 
asalan, tetapi justru pesawat ruang angkasa bisa mencapai jarak maksimum yang 
lebih jauh dengan kecepatan yang lebih tinggi dari segala macam pesawat yang 
menggunakan propellant. 
Untuk menerangkan idenya, Goodwin menggunakan kumparan kawat 
(solenoid) yang disusun dari kawat magnet superkonduktor yang dililitkan pada 
batang logam berbentuk silinder (Gambar 11). 
Kawatmagnetik yang digunakan adalah logam paduan niobium dan timah. 
Elektromagnet ini menjadi bahan superkonduktor setelah didinginkan 
menggunakan helium cair sampai temperatur 4 K (-269oC). Pelat logam dibawah 
solenoida berfungsi untuk memperkuat getaran yang tercipta. Supaya terjadi 
getaran dengan frekuensi 400.000 Hz, perlu diciptakan kondisi asimetri pada 
medan magnet. 
Pelat logam (bisa terbuat dari bahan logam aluminium atau tembaga) yang 
sudah diberi tegangan ini diletakkan secara terpisah (isolated) dari sistem 
solenoida supaya tercipta kondisi asimetri. Selama beberapa mikrodetik sebelum 
magnet mulai berosilasi ke arah yang berlawanan, listrik yang ada di pelat logam 
harus dihilangkan. Tantangan utama yang masih harus diatasi adalah teknik untuk 
mengarahkan getaran-getaran yang terbentuk pada kondisi unsteady ini 
supaya semuanya bergerak pada satu arah yang sama. 
3.3 Generator Superkonduktor 
Superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana diketahui, 
apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu arus induksi akan 
mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan 
dalam generator. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat 
berlawanan dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak dapat 
menembus material superkonduktor tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet 
tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah diamagnetisme dan efek ini 
kemudian dikenal dengan efek Meissner. Penggunaan superkonduktor yang 
sangat luas tentu saja dibidang listrik. Generator yang dibuat dari superkonduktor 
memiliki efisiensisebesar sekitar 99% dan ukurannya jauh lebih kecil 
dibandingkan dengan generator yang menggunakan kawat tembaga. 
Penggunaan Superkonduktor Suhu Tinggi (HTS) teknologi, generator 
dapat memberikan yang cepat, dukungan daya reaktif. Generator HTS membantu 
untuk menjaga jaringan listrik berjalan lancar dalam menghadapi pola baru arus 
listrik yang dibawa oleh deregulasi pembangkit listrik di seluruh dunia. Generator 
mengubah energi inputrotasi mekanik, seperti yang dari turbin uap atau gas, 
menjadi listrik. Hal ini dengan memutar bidang rotor, yang menghasilkan 
tegangan pada konduktor armature stasioner. Bidang generator dapat diproduksi 
dengan gulungan tembaga atau magnet permanen. Dalam mesin besar,
pertimbangan mekanis dan keinginan untuk bervariasi tingkat lapangan yang 
dihasilkan biasanya mendukung penggunaan gulungan tembaga lebih dari magnet 
permanen. 
Manfaat dari generator HTS : 
 Meningkatkan efisiensi mesin mencapai 99%, mengurangi kerugian 
sebanyak 50% dari generator konvensional 
 Penyimpan Energi 
 Mengurangi polusi per unit energi yang dihasilkan 
 Turunkan biaya siklus hidup 
 Enhanced grid stabilitas 
 Mengurangi biaya modal 
 Mengurangi biaya instalasi 
Keuntungan Generator HTS yaitu Efisiensi Generator kehilangan daya 
dalam gulungan rotor dan di bardinamo. Dengan menggunakan kawat 
superkonduktor untuk belitan bidang, kerugian ini bisa dibilang dihilangkan. 
Bidang diciptakan pada dinamo oleh rotor tidak dibatasi oleh karakteristik 
kejenuhan besi danarmatures dibangun tanpa gigi besi. Ini menghapus kerugian 
yang dialamipada gigi dinamo. Ruang ditambahkan untuk tembaga di dinamo 
dimungkinkan pemindahan gigi dinamo lebih lanjut untuk mengurangikerugian. 
Generator HTS akan menghasilkan tenaga listrik dengan kerugian lebih rendah 
dari generator konvensional setara mereka. 
Sebuah 1.000 MW generator superkonduktor (ukuran khas di power plant) 
dapat menyimpan sebanyak $ 4 juta per tahun dalam mengurangi kerugian per 
generator. Bahkan peningkatan efisiensi kecil menghasilkan penghematan dolar 
besar. Setengah dari satu persen perbaikan menyediakan utilitas atau IPP dengan 
kapasitas tambahan untuk dijual dengan nilai terkait hampir $ 300.000 per 100 
generator MVA. 
Permintaan di seluruh dunia untuk generasi listrik tambahan yang semakin 
meningkat. Pusat Informasi Energi Nasional memprakirakan bahwa dunia akan 
membutuhkan 500.000 MW dari kapasitas pembangkitan listrik tambahan selama 
sepuluh tahun mendatang. Sebuah generator HTS merupakan 1 / 3 volume 
keseluruhan generator konvensional setara. 
Misalnya, dalam pembangkit listrik dimana ekspansi sulit (misal: kapal 
atau kekuasaan lokomotif), generator superkonduktor dapat meningkatkan 
kapasitas pembangkit tanpa menggunakan ruang tambahan. Lebih kecil, ringan 
HTS generator menggunakan desain "udara inti", menghilangkan banyak baja 
struktural dan magnetik setara konvensional. Konstruksi, pengiriman, dan 
instalasisemua disederhanakan dan lebih murah. Keuntungan utama dari generator 
HTS diturunkan reaktansi dinamo. Manfaat ini sangat dapat berdampak 
pertimbangan stabilitasutilitas. 
Salah satu implikasi adalah pengurangan jumlah cadangan berputar 
(kapasitas pembangkitan tidak terpakai tapi berputar) yangdiperlukan untuk 
memastikan sistem tenaga stabil secara keseluruhan. Manfaat lain adalah bahwa 
generator HTS memiliki kemampuan yang signifikan untuk koreksi faktor daya 
tanpa menambahkan reaktor sinkron atau kapasitor pada sistem tenaga.
Gambar 12 Generator Superkonduktor 
BAB IV 
KESIMPULAN 
Berdasarkan analisis di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 
1. Aplikasi dari superkonduktor antara lain digunakan dalam bidang 
kelistrikan yaitu generator dan kabel transmisi listrik, bidang transportasi 
yaitu kereta maglev, bidang komputer yaitu superkomputer 
2. Superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana diketahui, 
apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet,suatu arus 
induksi akan mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang 
kemudian diterapkan dalam generator.
DAFTAR PUSTAKA 
http://archive.kaskus.us/thread/4044212 
http://www.forumsains.com/fisika/superkonduktor/?wap2 
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1987/04/11/ILT/mbm.19870411.ILT3 
1181.id.html 
http://www.infosuperkonduktor.co.cc/2011/05/sejarah-dan-aplikasi.html 
http://bemteunnes.wordpress.com/2008/04/12/speed-drop/ 
http://www.scribd.com/doc/76488998/Makalah-Super

More Related Content

What's hot (20)

Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
8.0 keelektromagnetan
8.0 keelektromagnetan8.0 keelektromagnetan
8.0 keelektromagnetan
 
ppt Listrik statis
ppt Listrik statisppt Listrik statis
ppt Listrik statis
 
Aplikasi listrik statis
Aplikasi listrik statisAplikasi listrik statis
Aplikasi listrik statis
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
Ppt listrik statis
Ppt listrik statisPpt listrik statis
Ppt listrik statis
 
listrik statis kelas 9
listrik statis kelas 9listrik statis kelas 9
listrik statis kelas 9
 
Listrik Statis
Listrik StatisListrik Statis
Listrik Statis
 
Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]
 
listrik statis
listrik statislistrik statis
listrik statis
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
listrik statis
listrik statislistrik statis
listrik statis
 
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi DamayantiFisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
 
Listrik dinamis dan statis
Listrik  dinamis dan statisListrik  dinamis dan statis
Listrik dinamis dan statis
 
Tugas Presentasi listrik statis
Tugas Presentasi listrik statisTugas Presentasi listrik statis
Tugas Presentasi listrik statis
 
8.5
8.58.5
8.5
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Fisika listrik statis
Fisika listrik statisFisika listrik statis
Fisika listrik statis
 
Kuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statisKuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statis
 
Listrik Statis
Listrik StatisListrik Statis
Listrik Statis
 

Viewers also liked

Pengantar Superkonduktor
Pengantar SuperkonduktorPengantar Superkonduktor
Pengantar SuperkonduktorFuad Anwar
 
Analysing Previous Students Work
Analysing Previous Students WorkAnalysing Previous Students Work
Analysing Previous Students WorkHafsahzaman
 
A2 Media Studies - Evaluation Q1
A2 Media Studies - Evaluation Q1A2 Media Studies - Evaluation Q1
A2 Media Studies - Evaluation Q1ellieneww
 
Film certification 2
Film certification  2Film certification  2
Film certification 2daybell123
 
Analysing previous students work
Analysing previous students workAnalysing previous students work
Analysing previous students workHafsahzaman
 
This is england opening credit
This is england opening creditThis is england opening credit
This is england opening creditHafsahzaman
 
HOW TO CREATE A WEBSITE?
HOW TO CREATE A WEBSITE?HOW TO CREATE A WEBSITE?
HOW TO CREATE A WEBSITE?Amlooking4
 
A2 Media Studies Evaluation Q1
A2 Media Studies Evaluation Q1A2 Media Studies Evaluation Q1
A2 Media Studies Evaluation Q1ellieneww
 
Evaluation question 1
Evaluation question 1Evaluation question 1
Evaluation question 1JackRankin
 
Audience Research Survey Results
Audience Research Survey Results Audience Research Survey Results
Audience Research Survey Results ellieneww
 
A2 Media Studies: Question 6
A2 Media Studies: Question 6A2 Media Studies: Question 6
A2 Media Studies: Question 6ellieneww
 
Gebeurtenissen 11 Augustus
Gebeurtenissen 11 AugustusGebeurtenissen 11 Augustus
Gebeurtenissen 11 Augustustomdeblobnde
 
ตับของคุณใกล้พังแล้ว
ตับของคุณใกล้พังแล้วตับของคุณใกล้พังแล้ว
ตับของคุณใกล้พังแล้วSuchart Sriwichai
 
Analysing previous students work
Analysing previous students work Analysing previous students work
Analysing previous students work Hafsahzaman
 
Evaluation question 3
Evaluation question 3Evaluation question 3
Evaluation question 3JackRankin
 

Viewers also liked (20)

Pengantar Superkonduktor
Pengantar SuperkonduktorPengantar Superkonduktor
Pengantar Superkonduktor
 
Analysing Previous Students Work
Analysing Previous Students WorkAnalysing Previous Students Work
Analysing Previous Students Work
 
A2 Media Studies - Evaluation Q1
A2 Media Studies - Evaluation Q1A2 Media Studies - Evaluation Q1
A2 Media Studies - Evaluation Q1
 
Experience gifting
Experience giftingExperience gifting
Experience gifting
 
Film certification 2
Film certification  2Film certification  2
Film certification 2
 
Analysing previous students work
Analysing previous students workAnalysing previous students work
Analysing previous students work
 
This is england opening credit
This is england opening creditThis is england opening credit
This is england opening credit
 
HOW TO CREATE A WEBSITE?
HOW TO CREATE A WEBSITE?HOW TO CREATE A WEBSITE?
HOW TO CREATE A WEBSITE?
 
A2 Media Studies Evaluation Q1
A2 Media Studies Evaluation Q1A2 Media Studies Evaluation Q1
A2 Media Studies Evaluation Q1
 
Evaluation question 1
Evaluation question 1Evaluation question 1
Evaluation question 1
 
Audience Research Survey Results
Audience Research Survey Results Audience Research Survey Results
Audience Research Survey Results
 
A2 Media Studies: Question 6
A2 Media Studies: Question 6A2 Media Studies: Question 6
A2 Media Studies: Question 6
 
amlooking4
amlooking4amlooking4
amlooking4
 
Question 7
Question 7Question 7
Question 7
 
Gebeurtenissen 11 Augustus
Gebeurtenissen 11 AugustusGebeurtenissen 11 Augustus
Gebeurtenissen 11 Augustus
 
ตับของคุณใกล้พังแล้ว
ตับของคุณใกล้พังแล้วตับของคุณใกล้พังแล้ว
ตับของคุณใกล้พังแล้ว
 
Analysing previous students work
Analysing previous students work Analysing previous students work
Analysing previous students work
 
Evaluation question 3
Evaluation question 3Evaluation question 3
Evaluation question 3
 
Planning
PlanningPlanning
Planning
 
ยาคูลท์
ยาคูลท์ยาคูลท์
ยาคูลท์
 

Similar to PRINSIP KERJA GENERATOR SUPERKONDUKTOR

Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. newBahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. newIsti Qomah
 
355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisikaratnacahya2
 
355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisikaratnacahya2
 
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanPengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanDhiah Febri
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikBudiChel1
 
Nanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptxNanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptxriri891544
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikSylvester Saragih
 
Pertemua #2 Mata Kuliah Kimia Terapan 23.pdf
Pertemua #2 Mata Kuliah Kimia Terapan 23.pdfPertemua #2 Mata Kuliah Kimia Terapan 23.pdf
Pertemua #2 Mata Kuliah Kimia Terapan 23.pdftitiek deasy saptaryani
 
LISTRIK STATIS DAN PERANNYA DAN KEHIDUPAN
LISTRIK STATIS DAN PERANNYA DAN KEHIDUPANLISTRIK STATIS DAN PERANNYA DAN KEHIDUPAN
LISTRIK STATIS DAN PERANNYA DAN KEHIDUPANPatarSianipar
 

Similar to PRINSIP KERJA GENERATOR SUPERKONDUKTOR (20)

9 c.superkonduktor
9 c.superkonduktor9 c.superkonduktor
9 c.superkonduktor
 
Superkonduktor
SuperkonduktorSuperkonduktor
Superkonduktor
 
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. newBahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
Quantum dot
Quantum dotQuantum dot
Quantum dot
 
355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika
 
355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul
 
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanPengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Nanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptxNanochemistry in Supramolecule.pptx
Nanochemistry in Supramolecule.pptx
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
 
Pertemua #2 Mata Kuliah Kimia Terapan 23.pdf
Pertemua #2 Mata Kuliah Kimia Terapan 23.pdfPertemua #2 Mata Kuliah Kimia Terapan 23.pdf
Pertemua #2 Mata Kuliah Kimia Terapan 23.pdf
 
LISTRIK STATIS DAN PERANNYA DAN KEHIDUPAN
LISTRIK STATIS DAN PERANNYA DAN KEHIDUPANLISTRIK STATIS DAN PERANNYA DAN KEHIDUPAN
LISTRIK STATIS DAN PERANNYA DAN KEHIDUPAN
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 

PRINSIP KERJA GENERATOR SUPERKONDUKTOR

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Superkonduktor belakangan ini menjadi topik pembicaraan dan penelitian yang paling populer. Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi kita, misalnya, transmisi listrik yang efisien (tak ada lagi kehilangan energi selama transmisi). Memang saat ini penggunaan super konduktor belum praktis, di karenakan masalah perlunya pendinginan. Suhu kritis superkonduktor masih jauh di bawah suhu kamar. Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan di bawah suatu nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu konduktor, semikonduktor atau pun suatu insulator pada keadaan ruang. Suhu dimana terjadi perubahan sifat konduktivitas menjadi super konduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc). Oleh karena itu perlu mengetahui bagaimana prinsip kerja dari bahan super konduktor serta aplikasi dari penggunaan bahan super konduktor terutama pada generator. 1.2 Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut bagaimana prinsip kerja generator yang menggunakan prinsip bahan superkonduktor? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memahami prinsip kerja generator yang menggunakan prinsip bahan superkonduktor.
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Superkonduktor Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun1911. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara mendinginkan hingga 4 K atau 269oC. Kemudian pada tahun 1911, Onnes mulai mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin. Pada waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika didinginkan dibawah suhu ruang, akan tetapi belum ada yang dapat mengetahui berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika temperatur logam mendekati 0 K atau nol mutlak. Beberapa ilmuwan pada waktu itu seperti William Kelvin memperkirakan bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika suhu mencapai nol mutlak. Dilain pihak, ilmuwan yang lain termasuk Onnes memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada keadaan tersebut. Untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian mengalirkan arus pada kawat merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil menurunkan suhunya. Pada suhu 4,2 K, Onnes mendapatkan hambatannya tiba-tiba menjadi hilang. Arus mengalir melalui kawat merkuri terus-menerus. Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa kehilangan energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan kemudian mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian ternyata arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberinama superkondutivitas. Atas penemuannya itu, Onnes dianugerahi Nobel Fisika pada tahun 1913. 2.2 Pengertian Superkonduktor Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Artinya superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanyasumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medanmagnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.
  • 3. Gambar 1. Grafik hubungan antara resistivitas terhadap Suhu 2.3 Sifat Superkonduktor 2.3.1 Sifat Kelistrikan Superkonduktor Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik jika terlebih dahulu menjelaskan bagaimana kerja logam konduktor pada umumnya. Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis serta elektron bebas. Ketika medan listrik diberikan pada bahan, elektron akan mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan elektron kesegala arah dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan listrik pada logam konduktor. Gambar 2. Keadaan normal Atom Kisi pada logam Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara elektron dengan inti atom. Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami hambatan dari atom kisi. Efek ini dapat dijelaskan oleh Teori BCS. Ketika elektron melewati kisi, inti yang bermuatan positif menarik elektronyang bermuatan negatif dan mengakibatkan elektron bergetar.
  • 4. Gambar 3. Keadaan Superkonduktor Atom Kisi pada logam Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi lebih besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar elektron sehingga kedua elektron bergerak berpasangan. Pasangan ini disebut Cooper Pairs. Efek ini dapat dijelaskan dengan istilah Phonons. Ketika elektron pertama pada Cooper Pairs melewati inti atom kisi. Elektron yang mendekati inti atom kisi akan bergetar dan memancarkan Phonon. Sedangkan elektron lainnya menyerap Phonon. Pertukaran Phonon ini mengakibatkan gaya tarik menarik antar elektron. Pasangan elektron iniakan melalu kisi tanpa gangguan dengan kata lain tanpa hambatan. 2.3.2 Sifat Kemagnetan Superkonduktor Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme sempurna. Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada medan magnet dalam superkonduktor. Ha lini terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam bahan yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek Meissner. Gambar 4. Diamagnetik Sempurna
  • 5. 2.3.3 Sifat Quantum Superkonduktor Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan Bardeen, Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS. Ini adalah bentuk lain dari pasangan partikel yang mungkin dengan Teori BCS. Teori BCS menjelaskan bahwa : a. Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar terpisah dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap. b. Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap yang diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung initerjadi ketika satu elektron berinteraksi dengan kisi dan merusaknya. Elektron kedua memanfaatkan keuntungan dari deformasi kisi. Kedua elektron ini beronteraksi melalui deformasi kisi. c. London Penetration Depth merupakan konsekuensi dari Teori BCS. d. Teori BCS memprediksi suhu kritis 2.4 Efek Meissner Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil dan dinamakan London Penetration Depth. Pada bahansuperkonduktor umumnya London Penetration Depth sekitar 1 00 nm. Setelah itu medan magnet bernilai nol. Peristiwa ini dinamakan Efek Meissner dan merupakan karakteristik dari superkonduktor. Efek Meissner adalah efek dimana superkonduktor menghasilkan medan magnet. Efek Meissner ini sangat kuat sehingga sebuah magnet dapat melayang karena ditolak oleh superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan magnetnya terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan kehilangan sifat superkonduktivitasnya. Gambar 5. Efek Meissner
  • 6. Gambar 6. London Penetration Depth 2.5 Suhu dan Medan Magnet Kritis Suhu kritis adalah suhu yang membatasi antara sifat konduktordan superkonduktor. Jika suhu suatu bahan dinaikan, maka getaran electron akan bertambah sehingga banyak Phonons yang dipancarkan. Ketika mencapai suhu kritis tertentu, maka Phonons akan memecahkan Cooper Pairs dan bahan kembali ke keadaan normal. Contoh grafik Hambatan terhadap suhu pada bahan YBa2Cu3O7 sebagai berikut, Gambar 7. Grafik Hambatan terhadap Suhu Medan magnet kritis adalah batas kuatnya medan magnet sehingga bahan superkonduktor memiliki medan magnet. Jika medan magnet yangdiberikan pada bahan superkonduktor, maka bahan superkonduktor takakan mengalami efek meissner lagi.
  • 7. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Generator Sinkron Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesinsinkron yang digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan. 3.1.1 Konstruksi Generator Sinkron Pada generator sinkron, arus DC diterapkan pada lilitan rotor untuk mengahasilkan medan magnet rotor. Rotor generator diputar olehprime mover menghasilkan medan magnet berputar pada mesin. Medan magnet putar ini menginduksi tegangan tiga fasa pada kumparan stator generator. Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupasalient (kutub sepatu) dan dan non salient (rotor silinder). Gambaran bentuk kutup sepatu generator sinkron diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Gambar 8 Rotor salient (kutub sepatu) pada generator sinkron Pada kutub salient, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor sedangkan pada kutub non salient, konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor. Rotor silinder umumnya digunakan untuk rotor dua kutub dan empat kutub, sedangkan rotor kutub sepatu digunakan untuk rotor dengan empat atau lebih kutub. Pemilihan konstruksi rotor tergantung dari kecepatan putar prime mover, frekuensidan rating daya generator. Generator dengan kecepatan 1500 rpm keatas pada frekuensi 50 Hz dan rating daya sekitar 10 MVA menggunakan rotor silinder. Sementara untuk daya dibawah 10 MVA dan kecepatan rendah maka digunakan rotor kutub sepatu. Gambaran bentuk kutup silinder generator sinkron diperlihatkan pada gambar di bawah ini .
  • 8. Gambar 9 Gambaran bentuk (a) rotor Non-salient (rotor silinder), (b) penampang rotor pada generator sinkron Arus DC disuplai ke rangkaian medan rotor dengan dua cara: 1. Menyuplai daya DC ke rangkaian dari sumber DC eksternal dengan sarana slip ring dan sikat. 2. Menyuplai daya DC dari sumber DC khusus yang ditempelkan langsung pada batang rotor generator sinkron. 3.1.2 Prinsip Kerja Generator Sinkron Jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan konstan pada medan magnet homogen, maka akan terinduksi tegangan sinusoidal pada kumparan tersebut. Medan magnet bisa dihasilkan oleh kumparan yangdialiri arus DC atau oleh magnet tetap. Pada mesin tipe ini medan magnet diletakkan pada stator (disebut generator kutub eksternal /external pole generator) yang mana energi listrik dibangkitkan pada kumparan rotor. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada slip ring dan karbon sikat, sehingga menimbulkan permasalahan pada pembangkitan daya tinggi. Untuk mengatasi permasalahan ini, digunakan tipe generator dengan kutub internal (internal pole generator), yang mana medan magnet dibangkitkan oleh kutub rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian stator. Tegangan yang dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks magnet pada celah udara terdistribusi sinusoidal dan rotordiputar pada kecepatan konstan. Tegangan AC tiga fasa dibangkitan pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang diset sedemikian rupa sehingga membentuk beda fasa dengan sudut 120°. Bentuk gambaran sederhana hubungan kumparan 3-fasa dengan tegangan yang dibangkitkan diperlilhatkan pada gambar di bawah ini.
  • 9. Gambar 10 Gambaran kumparan 3-fasa dan tegangan yang dibangkitkan Pada rotor kutub sepatu, fluks terdistribusi sinusoidal didapatkan dengan mendesain bentuk sepatu kutub. Sedangkan pada rotor silinder, kumparan rotor disusun secara khusus untuk mendapatkan flukster distribusi secara sinusoidal. Untuk tipe generator dengan kutub internal (internal pole generator), suplai DC yang dihubungkan kekumparan rotor melalui slip ring dan sikat untuk menghasilkan medan magnet merupakan eksitasi daya rendah. Jika rotor menggunakan magnet permanen, maka tidak slip ring dan sikat karbon tidak begitu diperlukan. 3.2 Elektromagnet dari Bahan Superkonduktor Elektromagnetika merupakan penggabungan listrik dan magnet. Sewaktu mengalirkan listrik pada sebuah kawat dapat diciptakan medanmagnet. Listrik dan magnet benar-benar tidak terpisahkan kecuali dalam superkonduktor tipe I yang menunjukkan Efek Meissner (bahan superkonduktor dapat meniadakan medan magnet sampai pada batas tertentu). Ini bisa dibuktikan dengan cara meletakkan kompas di dekat kawat tersebut. Jarum penunjuk pada kompas akan bergerak karena kompas mendeteksi adanya medan magnet. Elektromagnetika sudah banyak dimanfaatkan dalam membuat mesin motor, kaset, video,speaker (alat pengeras suara), dan sebagainya. Gambar 11. Elektromagnet David Goodwin dari Office of High Energy and Nuclear Physics di Amerika adalah orang yang mengusulkan ide electromagnetic propulsion ini. Jika dialirkan listrik pada magnet yang super dingin tersebut dapat diamati terjadinya
  • 10. getaran (vibration) selama beberapa nano detik (1nanodetik = 10-9 detik) sebelum magnet itu menjadi superkonduktor. Menurut Goodwin, walaupun getaran ini terjadi hanya selama beberapa nano detik saja, tetap dapat memanfaatkan keadaan unsteady state (belum tercapainya keadaan tunak) ini. Jika getaran-getaran yang tercipta ini dapat diarahkan ke satu arah yang sama maka akan didapat kekuatan yang cukup untuk ‘melempar’ sebuah pesawat ruang angkasa. Kekuatan ini tidak hanya cukup untuk ‘melempar’ secara asal - asalan, tetapi justru pesawat ruang angkasa bisa mencapai jarak maksimum yang lebih jauh dengan kecepatan yang lebih tinggi dari segala macam pesawat yang menggunakan propellant. Untuk menerangkan idenya, Goodwin menggunakan kumparan kawat (solenoid) yang disusun dari kawat magnet superkonduktor yang dililitkan pada batang logam berbentuk silinder (Gambar 11). Kawatmagnetik yang digunakan adalah logam paduan niobium dan timah. Elektromagnet ini menjadi bahan superkonduktor setelah didinginkan menggunakan helium cair sampai temperatur 4 K (-269oC). Pelat logam dibawah solenoida berfungsi untuk memperkuat getaran yang tercipta. Supaya terjadi getaran dengan frekuensi 400.000 Hz, perlu diciptakan kondisi asimetri pada medan magnet. Pelat logam (bisa terbuat dari bahan logam aluminium atau tembaga) yang sudah diberi tegangan ini diletakkan secara terpisah (isolated) dari sistem solenoida supaya tercipta kondisi asimetri. Selama beberapa mikrodetik sebelum magnet mulai berosilasi ke arah yang berlawanan, listrik yang ada di pelat logam harus dihilangkan. Tantangan utama yang masih harus diatasi adalah teknik untuk mengarahkan getaran-getaran yang terbentuk pada kondisi unsteady ini supaya semuanya bergerak pada satu arah yang sama. 3.3 Generator Superkonduktor Superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana diketahui, apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu arus induksi akan mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan dalam generator. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat berlawanan dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak dapat menembus material superkonduktor tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah diamagnetisme dan efek ini kemudian dikenal dengan efek Meissner. Penggunaan superkonduktor yang sangat luas tentu saja dibidang listrik. Generator yang dibuat dari superkonduktor memiliki efisiensisebesar sekitar 99% dan ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan generator yang menggunakan kawat tembaga. Penggunaan Superkonduktor Suhu Tinggi (HTS) teknologi, generator dapat memberikan yang cepat, dukungan daya reaktif. Generator HTS membantu untuk menjaga jaringan listrik berjalan lancar dalam menghadapi pola baru arus listrik yang dibawa oleh deregulasi pembangkit listrik di seluruh dunia. Generator mengubah energi inputrotasi mekanik, seperti yang dari turbin uap atau gas, menjadi listrik. Hal ini dengan memutar bidang rotor, yang menghasilkan tegangan pada konduktor armature stasioner. Bidang generator dapat diproduksi dengan gulungan tembaga atau magnet permanen. Dalam mesin besar,
  • 11. pertimbangan mekanis dan keinginan untuk bervariasi tingkat lapangan yang dihasilkan biasanya mendukung penggunaan gulungan tembaga lebih dari magnet permanen. Manfaat dari generator HTS :  Meningkatkan efisiensi mesin mencapai 99%, mengurangi kerugian sebanyak 50% dari generator konvensional  Penyimpan Energi  Mengurangi polusi per unit energi yang dihasilkan  Turunkan biaya siklus hidup  Enhanced grid stabilitas  Mengurangi biaya modal  Mengurangi biaya instalasi Keuntungan Generator HTS yaitu Efisiensi Generator kehilangan daya dalam gulungan rotor dan di bardinamo. Dengan menggunakan kawat superkonduktor untuk belitan bidang, kerugian ini bisa dibilang dihilangkan. Bidang diciptakan pada dinamo oleh rotor tidak dibatasi oleh karakteristik kejenuhan besi danarmatures dibangun tanpa gigi besi. Ini menghapus kerugian yang dialamipada gigi dinamo. Ruang ditambahkan untuk tembaga di dinamo dimungkinkan pemindahan gigi dinamo lebih lanjut untuk mengurangikerugian. Generator HTS akan menghasilkan tenaga listrik dengan kerugian lebih rendah dari generator konvensional setara mereka. Sebuah 1.000 MW generator superkonduktor (ukuran khas di power plant) dapat menyimpan sebanyak $ 4 juta per tahun dalam mengurangi kerugian per generator. Bahkan peningkatan efisiensi kecil menghasilkan penghematan dolar besar. Setengah dari satu persen perbaikan menyediakan utilitas atau IPP dengan kapasitas tambahan untuk dijual dengan nilai terkait hampir $ 300.000 per 100 generator MVA. Permintaan di seluruh dunia untuk generasi listrik tambahan yang semakin meningkat. Pusat Informasi Energi Nasional memprakirakan bahwa dunia akan membutuhkan 500.000 MW dari kapasitas pembangkitan listrik tambahan selama sepuluh tahun mendatang. Sebuah generator HTS merupakan 1 / 3 volume keseluruhan generator konvensional setara. Misalnya, dalam pembangkit listrik dimana ekspansi sulit (misal: kapal atau kekuasaan lokomotif), generator superkonduktor dapat meningkatkan kapasitas pembangkit tanpa menggunakan ruang tambahan. Lebih kecil, ringan HTS generator menggunakan desain "udara inti", menghilangkan banyak baja struktural dan magnetik setara konvensional. Konstruksi, pengiriman, dan instalasisemua disederhanakan dan lebih murah. Keuntungan utama dari generator HTS diturunkan reaktansi dinamo. Manfaat ini sangat dapat berdampak pertimbangan stabilitasutilitas. Salah satu implikasi adalah pengurangan jumlah cadangan berputar (kapasitas pembangkitan tidak terpakai tapi berputar) yangdiperlukan untuk memastikan sistem tenaga stabil secara keseluruhan. Manfaat lain adalah bahwa generator HTS memiliki kemampuan yang signifikan untuk koreksi faktor daya tanpa menambahkan reaktor sinkron atau kapasitor pada sistem tenaga.
  • 12. Gambar 12 Generator Superkonduktor BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan analisis di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aplikasi dari superkonduktor antara lain digunakan dalam bidang kelistrikan yaitu generator dan kabel transmisi listrik, bidang transportasi yaitu kereta maglev, bidang komputer yaitu superkomputer 2. Superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana diketahui, apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet,suatu arus induksi akan mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan dalam generator.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA http://archive.kaskus.us/thread/4044212 http://www.forumsains.com/fisika/superkonduktor/?wap2 http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1987/04/11/ILT/mbm.19870411.ILT3 1181.id.html http://www.infosuperkonduktor.co.cc/2011/05/sejarah-dan-aplikasi.html http://bemteunnes.wordpress.com/2008/04/12/speed-drop/ http://www.scribd.com/doc/76488998/Makalah-Super