Dokumen ini membahas tentang penyedap sintetis khususnya ester. Ester dapat memberikan aroma seperti buah dan dibuat dari reaksi asam karboksilat dan alkohol. Contoh ester penghasil aroma yaitu oktil asetat untuk jeruk, butil butirat untuk nanas, dan amil asetat untuk pisang. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan ester sederhana seperti amil asetat dan reaksinya seperti hidrolisis dan
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Anggi ppt
1. ESTER – PADA PEMBUATAN
ESSENSE
Created by : Anggi Winarni
2. A. Perisa, Essense atau Penyedap Sintetis
Penyedap sintetis atau sering disebut
sebagai penyedap artificial adalah
komponen atau zat yang dibuat
menyerupai aroma penyedap alami.
Penyedap sintetis dapat dibuat dari bahan
penyedap aroma baik campuran dengan
bahan alami maupun dari bahan sintetis
itu sendiri. Beberapa komponen penyedap
sintetis berperan sebagai penguat aroma
pada penyedap alami, contohnya
asetaldehida dapat digunakan sebagai
penguat aroma jeruk.
3. contoh senyawa pembentuk aroma sintetis ditunjukkan pada
tabel 1. berikut :
Senyawa Sifat Aroma Penggunaan
AsetaldehidaAsetalde tajam, aroma buah kuat penyedap
hid benzyl metal etil rasa daun hijauaroma buah, apel, jeruk dan
asetatAsetoin ( asetil susu mentegapenyedap buah
metal karbinaol) (krim), tumbuhanbau : vanilimentega, susu
Alil butirat yoghurt dengan fatty yogurt, strawberry
creamy, rasa mentega apel, nanas, peach, apri
Alil sinamat
aroma buah apel, bau cot
Benzaldehid nenas, rasa apel
penyedap
Borneol ( bomil bau menyerupai bumbu berry, anggur, dan
alcohol) manis dengan rasa buah peach
2-etil butiraldehid aroma dan rasa almond almond, cherry, peach,
apricot, kacang
bau dan rasa
mint, lime, nut penyedap mint, bumbu
bau dan rasa cokelat cokelat
4. B. Ester
Penyedap sintetis yang memberikan aroma seperti buah,
pada umunya golongan senyawa ester. Alkil alkanoat atau
yang disebut juga ester merupakan turunan dari asam
karboksilat. Ester (alkil alkanoat) sering sekali digunakan
dalam kehidupan sehari-hari karena mempunyai bau yang
khas, seperti wangi buah-buahan dan bunga-bungaan yang
biasa digunakan untuk parfuam dan pewangi makanan
contohnya, seperti oktil asetat sebagai essense yg beraroma
jeruk, butil butirat sebagai essense beraroma nanas, amil
asetat sebagai essense beraroma pisang, isoamil valerat
sebagai essense yang beraroma apel,dll.
5. PEMBUATAN DAN REAKSI
A. Reaksi Pembuatan Ester
Ester dapat dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol
yang dipanaskan dengan katalis asam ( HCl atau H2SO4 ) :
asam karboksilat alkohol ester air
Proses reaksi diatas dinamakan esterifikasi ( Emil Fischer ). Reaksi
keseimbangan yang terjadi dapat digeser kekanan dengan beberapa cara
yaitu penambahan alkohol atau asam karboksilatnya ( tergantung mana
yang lebih murah ) dan ester atau air yang terbentuk dipindahkan segera
melalui penyulingan. Cara lain dengan mempertinggi suhu dan
katalisator ( HCl atau H2SO4 ) untuk mempercepat terjadinya
keseimbangan, sedangkan pengeluaran H2O dengan penarik atau
higroskopik ( H2SO4, ZnCl2 ) digunakan untuk memperoleh ester yang
lebih banyak. Keseimbangan akan tercapai dengan hasil ester 66,67%.
6. B. Aplikasi Pembuatan Ester ( amil esetat )
Sederhana
AMYL ASETAT
proses pembuatan amil asetatAmyl asetat merupakan salah satu ester yang
memiliki rumus bangun CHCOOH5H11
Adapun cara-cara yang di pakai dalam pembuatn amyl asetat, adalah
a) Pembuatan ester dari alkil halida
b) Pembuatan ester dari asam anhidrit
c) Pembuatan ester dari asam amino
d) Pembuatan ester dari asam nitrat
e) Pembuatan ester dari karbon monoksida
f) Pembuatan ester dari asam organik
7. • Contoh pembuatan ester
Pembuatan ester dari alkohol dan asil klorida (klorida asam)
Jika kita menambahkan sebuah asil klorida kedalam sebuah
alkohol, maka reaksi yang terjadicukup progresif (bahkan
berlangsung hebat) pada suhu kamar menghasilkan sebuah
ester danawan-awan dari asap hidrogen klorida yang asam
dan beruap.Sebagai contoh, jika kita menambahkan etanol
krlorida kedalam etanol, maka akan terbentuk banyak
hidrogen klorida bersama dengan ester cair etil etanoat.
8. B. Reaksi terhadap Ester
1. Reaksi Hidrolisis
Hidrolisis dari suatu ester menghasilkan asam karboksilat dan alkohol
dalam suasana asam. Reaksi ini kebalikan dari esterifikasi langsung
asam karboksilat dan alkohol. Untuk mendorong reaksi kearah
pembentukan ester digunakan asam karboksilat dan alkohol berlebihan
dan menghasilkan air. sedangkan pad hidrolisis dalam suasana asam
digunakan air yang berlebihan untuk mendorong keseimbangan kearah
karboksilat dan alkohol.
H+,panas
CH3COOC2H5 + H2O ——-> CH3COOH + C2H5OH
etil asetat air asam asetat etanol
9. 2. Penyabunan atau Saponifikasi
Penyabunan atau saponifikasi merupakan reaksi hidrolisis ester dalam suasana
basa dan bukan merupakan reaksi keseimbangan. Karena itu penyabunan
biasanya memberikan hasil yang lebih baik dari asam karboksilat dan alkohol
dalam suasana asam. Hasil mula-mula dari penyabunan adalah karboksilat karena
campurannya bersifat basa. Setelah campuran di asamkan karboksilat berubah
menjadi asam karboksilat.