Pasien berusia 42 tahun dirawat di rumah sakit karena sulit bergerak dan sakit pada kaki. Pemeriksaan menemukan tanda-tanda krepitasi, deformitas, dan memar pada ekstremitas kanan bawah. Perawat merencanakan latihan berjalan dan kolaborasi obat untuk meningkatkan aktifitas pasien, serta memberikan dukungan untuk mengurangi cemasnya.
2. KASUS
Tn.C Usia 42th, sudah 1 mingu dirawat
di RS. Pasien mengeluh sulit bergerak,
sakit kalau kakinya digerakkan. Tn.C
merasa cemas dengan dirinya. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan, TD :
130/90 mmHg, N : 88x/menit, RR :
20x/mnit, S : 36,5 C, terdapat tanda-
tanda krepitasi di daerah ekstremitas,
perubahan bentuk ( deformitas ), tidak
ditemukan luka yang menembus kulit
dari tulang hanya terdapat memar pada
ekstremitas kanan bawah.
3. CEMAS
DEFINISI Cemas adalah perasaan yg
sgt tdk menyenangkan, agak tdk
menentu dan kabur ttg ssuatu yg
akaan terjadi. Perasaan ini disertai dg
suatu atw beberapa reaksi badaniah
yg khas dan yg akan dtg berulang bagi
seseorang tertentu.
4. Penggolongan cemas
1. cemas ringan
Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada
sesuatu yang berbedadan membutuhkan
perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat
danmembantu individu memfokuskan perhatian
untuk belajar, bertindak,menyelesaikan masalah,
merasakan, dan melindungi dirinya
sendiri.Anxietas ringan berhubungan dengan
ketegangan akan peristiwakehidupan sehari-hari.
Pada tingkat ini lahan persepsi melebar
danindividu akan berhati-hati dan waspada.
5. 2.Cemas sedang
Ansietas sedang merupakan perasaan
yang mengganggu bahwaada sesuatu yang
benar-benar berbeda, individu menjadi
gugup atauagitasi. Pada tingkat ini lahan
persepsiterhadap lingkungan menurun,
individu lebih memfokuskan pada halyang
penting saat itu dan mengesampingkan
hal yang lain.
6. Penyebab
Teori Psikoanalitik Menurut
freud,struktur kepribadian terdiri dari 3 elemen
yaitu “ID,EGO Dan SUPER EGO”. Ego
melambangkan dorongan insting danimpuls primitif.
Super ego mencerminkan hati nurani seseorang
dandikendalikan oleh norma-norma budaya
seseorang , sedangkan Egodigambarkan sebagai
mediator antara tuntutan dari ID dan Super Ego.
Teori Interpersonal Anxietas terjadi dari
ketakutan akan penolakan interpersonal. Halini juga
dihubungkan akan trauma pada masa pertumbuhan,
sepertikehilangan, perpisahan individu yang
mempunyai harga diri rendah biasanya sangat
mudah mengalami anxietas yang berat.
7. Teori Perilaku Anxietas merupakan hasil
frustasi dari segala sesuatu yangmengganggu
kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan
yangdiinginkan.teori ini meyakini bahwa manusia
yang pada awalkehidupannya dihadapkan pada rasa
takut yang berlebihan akanmenunjukkan
kemungkinan anxietas yang berat pada kehidupan
masadewasanya.
8. GEJALA
1.Gejala psikologik
Ketegangan, kekhawatiran, pank, perasaan tak
nyata.
2.Gejala Fisik
Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala
terasa ringan, pusing, ketegangan otot, sulit
bernafas, gelisah
3.Gejala penyerta
depresi, sering ditemukan bersama gangguan
panik
9. KREPITASI
Krepitasi merupakan rasa gemertak
yang terjadi jika bagian-bagian
tulang di gerakkan. Atau pada saat
ekstremitas diperiksa dengan
tangan, teraba adanya derik tulang.
Krepitasi yang teraba akibat
gesekan antar fragmen satu dengan
lainnya.
10. EKSTREMITAS
Ekstremitas adalah anggota badan
seperti lengan dan tungkai.
Ekstremitas dibagi menjadi 2 yaitu
ekstremitas atas dan bawah.
Nyeri pada ekstremitas adalah perasaan
tidak menyenangkan yang merupakan
pertanda bahwa tubuh telah mengalami
kerusakan atau terancam oleh suatu
cederan atau gangguan fungsional atau
perubahan patologis yang dirasakan pada
anggota gerak.
11. DEFORMITAS
Deformitas ( perubahan bentuk)
Suatu jenis defek yang di tanadai
dengan bentuk/ posisi abnormal dari
suatu bagian tubuh , yang
disebabkan oleh suatu tenaga
mekanisme nondisrubsi (Dorland,
2002)
deformity : perubahan bentuk
sebagian atau umum.
12. MEMAR
Memar adalah suatu keadaan dimana
terjadi perdarahan di dalam jaringan
kulit, tanpa merusak integritas kulit
Penyebab Memar : terjadinya
kecelakaan, benturan dengan benda
tumpul.
Pengobatan Memar biasanya
diberikan kompres dengan air hangat
15. TUJUAN KEPERAWATAN
Setelah dalakukan askep 2x24 jam
pasien dapat meningkatkan aktifitas.
Kriteria hasil :
-kaki tidak sakit saat digerakkan
-tidak ada krepitasi di daerah
ekstremitas
-perubahan bentuk (deformitas) menurun
-tidak ada memar pada ekstremitas
bawah,kaki
16. RENCANA KEPERAWATAN
Kaji kaki pasien
Kaji krepitasi da daerah ekstremitas
Kaji deformitas
Kaji memar pada ekstremitas bawah
kaki
Beri infus
Beri posisi nyaman
Latihan berjalan
Kolaborasi obat
17. IMPLEMENTASI
mengkaji kaki pasien
mengkaji krepitasi da daerah ekstremitas
mengkaji deformitas
mengkaji memar pada ekstremitas bawah
kaki
memberi infus
memberi posisi nyaman
melatihberjalan
mengkolaborasi obat
18. EVALUASI
S : pasien mengeluh sulit bergerak dan
sakit kalau kaki digerakkan
O : - Krepitasi di daerah ekstremitas
- Perubahan bentuk(deformitas)
- Memar pada ekstremitas kanan
bawah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
20. TUJUAN KEPERAWATAN
Setelah dilakukan askep selama 1x24
jam cemas pasien menurun
Kriteria hasil
-pasien merasa tidak cemas
-TTV normal
-kepercayaan diri pasien meningkat
21. RENCANA KEPERWATAN
Kaji cemas
Kaji TTV
Beri infus
Kaji kepercayaan diri
Beri kebebasan untuk berkomunikasi
22. IMPLEMENTASI
Mengkaji cemas
Mengkaji TTV
Memberi infus
Memberi kepercayaan diri
Memberi kebebasan untuk
berkomunikasi
23. EVALUASI
S : pasien mengeluh merasa cemas engan
dirinya
O :-TD : 130/90 mmHg
-N :88x/menit
-RR :20x/menit
-S :36,5°c
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan