SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
“PERLAKUAN ZAKAT PERUSAHAAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN ENTITAS SYARIAH DARI PERSPEKTIF
AKUNTANSI SYARIAH”
TUGAS MATA KULIAH
SEMINAR AKUNTANSI
Oleh :
Nama: Hasunah
NIM : 110810301139
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Jember
2014
RINGKASAN
Akuntansi syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Konsep akuntansi syariah banyak digunakan oleh lembaga
keuangan, perbankan, dan juga instrumen keuangan lainnya. Di mana
prinsip utama dalam konsep keuangan syariah adalah adanya transaksi
keuangan berupa penyimpanan maupun penyaluran dana yang tidak
mengenal prinsip bunga.
Triyuwono (2000) menyatakan bahwa konsep akuntansi syariah
merupakan paradigma baru dalam wacana akuntansi dan sangat terkait
dengan kondisi obyektif yang ada dan melingkupi umat secara khusus dan
masyarakat dunia secara umum. Kondisi ini meliputi norma agama,
kontribusi umat pada masa lalu, sistem ekonomi konvensional yang masih
mendominasi perekonomian dunia, termasuk di sini masih mendominasi
berbagai lembaga keuangan serta instrumen keuangan yang
dikeluarkan. Sedangkan Hameed (2003) mendefinisikan akuntansi syariah
sebagai proses akuntansi yang menyediakan informasi yang sesuai (tidak
hanya terbatas pada data keuangan) kepada stakeholders sebuah entitas
untuk menjamin bahwa institusi tersebut beroperasi secara berkelanjutan
sesuai dengan prinsip syariah dan membawanya kepada tujuan sosio-
ekonomik.
Menurut AAOIFI pada Statement of Financial Accouniting (SFA)
No. 1, akuntansi syariah memiliki dua pendekatan dalam mengembangkan
tujuan akuntansi syariah, yaitu:
1. Pendekatan (pragmatis) memulai dengan tujuan yang dibangun
dalam akuntansi modern, mengujinya dengan syariah Islam,
menerima yang konsisten dengan syariah dan menolak yang tidak.
2. Pendekatan (idealis) membangun tujuan berdasarkan prinsip-prinsip
dan ajaran Islam dan kemudian mempertimbangkan tujuan yang
dibangun ini dalam hubungannya dengan akuntansi modern.
Terdapat perbedaan pendapat dalam perspektif akuntansi modern
apakah zakat tepat sebagai biaya atau tidak. Sedangkan untuk akuntansi
syariah pragmatis yang walaupun masih banyak mengadopsi konsep
akuntansi modern, menurut penulis tetap harus terdapat pembeda yang
signifi kan diantaranya. Berikut beberapa pendapat tentang perlakuan zakat
perusahaan dalam laporan keuangan entitas syariah dari prespektif akuntansi
syariah:
1. Triyuwono (2006), Mulawarman (2006), dan Slamet (2001)
beranggapan bahwa penggunaan teori entitas dalam laporan
keuangan menyebabkan informasi akuntansi bersifat egois karena
tujuan pelaporan keuangan hanya untuk pemilik modal saja.
2. AAOIFI dan MASB beranggapan bahwa konsekuensi diterapkannya
konsep entitas (walaupun tidak secara penuh) adalah
diperlakukannya zakat sebagai biaya. Hal ini dikarenakan zakat tidak
dianggap sebagai kepentingan pemilik modal. Perlakuan zakat
sebagai biaya oleh AAOIFI dan MASB menimbulkan kritik dari
pakar akuntansi Islam.
3. Akhyar Adnan kurang sependapat jika zakat diperlakukan sebagai
biaya. Menurut beliau pengakuan zakat sebagai biaya sama sekali
tidak sesuai dengan konsep biaya itu sendiri dari perspektif
akuntansi dan sekaligus berseberangan dengan makna hakiki zakat
yang diajarkan oleh Islam karena zakat bukan untuk menghasilkan
pendapatan perusahaan. Ketidakcocokan pengakuan pengeluaran
zakat sebagai biaya akan semakin jelas bila zakat dilihat dari
perspektif Islam. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261,
secara tegas Allah memberikan metafora zakat
4. Suwardjono tidak sependapat dengan Akhyar Adnan, menurutnya
perlakuan zakat sebagai biaya sudah tepat.
Terdapat perbedaan pendapat dalam perspektif akuntansi modern
apakah zakat tepat sebagai biaya atau tidak. Pada Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah terdapat paradigma
dasar transaksi syariah: Transaksi syariah berlandasakan pada paradigma
dasar bahwa alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan
ilahi) dan sarana kebahagian hidup bagi seluruh umat manusia untuk
mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual.
Setelah dibahas tentang berbagai teori di atas Slamet (2001) menilai
bahwa enterprise theory merupakan teori yang paling pas untuk akuntansi
syariah karena mengandung nilai kejujuran, keadilan, kebenaran, amanah,
dan pertanggungjawaban. Harahap dan Slamet, Sudibyo (2002) juga
memandang konsep enterprise yang paling cocok untuk akuntansi keuangan
syariah. Menurutnya, konsep enterprise mengakui sistem ekonomi pasar,
mentolerir kapitalisme dan individualisme, tetapi amat menekankan
sosialisme.
Slamet (2001) menyatakan bahwa enterprise theory dapat diadopsi
dalam akuntansi syariah namun terlebih dahulu harus disesuaikan dengan
nilai-nilai Islam yang pada akhirnya tercetuslah istilah shari’ate enterprise
theory. Dan terdapat konsekuensi dari penggunaan enterprise theory yaitu
digunakannya value added statement sebagai laporan kinerja perusahaan.
Masing-masing pendekatan memiliki nilai lebih dan kurangnya
dalam pengembangan akuntansi syariah. Dalam penelitiannya, Ratmono
(2004) membuktikan akuntansi syariah filosofis teoritis memang ideal
namun belum teruji dalam tataran empiris. Sedangkan akuntansi syari’ah
praktis seperti PSAK 59 dan AAOIFI merupakan akuntansi syariah yang
sudah dipraktikkan namun lemah dalam tataran epistemologisnya.
Rekomendasi Ratmono adalah bahwa PSAK 59 perlu didekonstruksi agar
sifatnya tidak sekedar materi (penyediaan informasi kinerja dan kepatuhan
terhadap prinsip syariah mengenai produk finansialnya namun juga spirit
(akuntabilitas). Informasi pengungkapan tidak hanya untuk direct
stakeholders saja namun juga indirect stakeholders, serta bukan hanya bagi
kepentingan transaksi ekonomi namun sosial dan lingkungan.
Berikut adalah perbandingan substansi laporan kinerja keuangan
antara SVAS dengan laporan kinerja lainnya menurut Mulaarman:
Akuntansi
Syariah
Pragmatis
Akuntansi
Syariah Idealis
1
Akuntansi
Syariah Idealis
2
Tujuan Utama Laba sebagai
penentu zakat
VA sebagai
penentu zakat
Zakat sebagai
penentuVA
Laporan
Kinerja
Expended
Income
Statement
VAS zakat
sebagai salah
satu bagiannya
VAS berbasis
zakat
Posisi Laba Setelah
dikurangi zakat
Bagian dari VA Bagian dari VA
dikrangi zakat
Sasaran
Utama
Stakeholders:
stakeholders
addition
Shareholders dan
stakehoders
Shareholders
dan stakehoders
Konsep
Teoritis
Entity Theory Enterprise
Theory
Shari’ate
Enterprise
Theory
Bentuk
Laporan
Kuantitatif Kuantitatif
kualitatif
Kuantitatif
kualitatif
Akuntansi syariah idealis tidak memperlihatkan bagaimana bentuk
persamaan akuntansinya. Bentuk persamaan ini kemudian seharusnya
diturunkan dalam laporan keuangan yang berartikulasi. Dalam akuntansi
modern dikenal istilah artikulasi laporan keuangan. Artikulasi ini
menunjukkan adanya hubungan-hubungan dalam laporan keuangan. Dengan
artikulasi, akan selalu dapat ditunjukkan bahwa laba dalam laporan laba rugi
akan sama dengan laba dalam laporan perubahan ekuitas dan jumlah rupiah
ekuitas akhir dalam laporan perubahan ekuitas akan sama dengan jumlah
ekuitas dalam neraca.
Penulis melihat laporan keuangan yang diusulkan pendekatan
idealis, yaitu shari’ate value added, tidak berartikulasi. Penulis hanya
mendapatkan sisi artikulasi dari neraca yang berdasar current value dengan
memisahkan aset yang terkena zakat dan tidak kemudian dapat dihitung
jumlah zakatnya (Boydoun dan Willet, 2000). Akan tetapi, dalam
menentukan bagi hasil/dividen kepada pemilik/partner, belum dapat
dirumuskan. Shari’ate Value Added Statement yang diusulkan pendekatan
idealis ini tidak menerangkan dari mana angka-angka selain angka zakat
didapat. Jika Triyuwono mengatakan laporan laba rugi seharusnya
digantikan dengan SVAS dengan alasan laba merupakan simbol ketamakan
pemilik,akan tetapi, menurut penulis, ketika laporan/laba rugi digantikan
dengan SVAS kita akan kesulitan menghitung bagi hasil/dividen kepada
pihak yang bersyirkah/pemegang saham karena dalam SVAS laba tersebut
tidak nampak.
Menurut penulis, tidak ada salahnya dengan laba jika laba bukan
merupakan tujuan akhir dari bisnis asalkan laba tersebut dihitung sesuai
prinsip syariah. Hal senada disampaikan Arwani (2008) bahwa bisnis
dilakukan dengan peranan untuk mencapai laba sebagai alat mencapai
tujuan bukan “akhir suatu tujuan”. Dengan pernyataan lain, laba bukanlah
tujuan akhir dari suatu aktivitas bisnis, akan tetapi bisnis dilakukan untuk
memperluas kesejahteraan sosial.
Kajian mengenai shari’ate enterprise theory sepertinya masih sangat
terbuka luas. Ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam setiap konsep
yang diambil. Apakah ketika menggantikan sesuatu konsep dengan konsep
lainnya akan menyebabkan hilangnya suatu manfaat dari informasi atau
tidak. Pengembangan akuntansi syariah idealis memang benar-benar harus
dimulai dari tujuan akuntansi syariah, akan tetapi jangan dilupakan dalam
kaitannya dengan relevansi dalam praktik. Jangan sampai sudah membuat
suatu konsep/teori yang sangat baik tetapi tidak dapat diaplikasikan dalam
dunia nyata.
CRITCAL REVIEW
Berdasarkan yang diungkapkan dalam jurnal di atas mengenai
perlakuan zakat perushaan dalam laporan keuangan entitas syariah dari
prespektif akuntansi syariah, jurnal tersebut telah memberikan gambaran
mengenai perlakuan zakat pada laporan keuangan entitas syariah dengan
berbagai pendekatan, konsep dan dengan berbagai pendapat para ahli
akuntansi syariah. Di mana hal itu sangat memperkuat tentang pendapat
penulis bahwa masih diperlukannya berbagai penelitian dan pengembangan
mengenai berbagai teori yang disebutkan di atas. Khususnya untuk teori
yang paling mendekati dengan konsep syariah yaitu shari’ate enterprise
theory di mana teori ini masih sangat terbuka luas untuk dilakuakn
penelitian dan dikaji ulang mengenai kaidahnya dalam akuntansi syariah
yaitu pada perlakuan zakat suatu entitas dalam laporan syariah.
Jadi jurnal ini sangat bermanfaat karena di dalam jurnal ini
meberikan celah-celah bagi mahasiswa maupun para akademisi untuk
melakukan penelitian terhadap berbagai teori-teori maupun konsep yang
diungkapkan di atas. Khususnya konsep shari’ate enterprise theory yang
paling relevan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan
fakta baru maupun ilmu pengetahuan yang baru sehingga dapat
diaplikasikan dan dapat dimanfaatkan.
Namun jurnal ini juga memiliki beberapa kelemahan, di mana dalam
jurnal hanya menyampaikan mengenai pendapat dari berbagai tokoh/para
ahli tanpa memeberikan kejelasan yang tepat mengenai teori maupun
konsep mana yang sebaiknya diterapkan. Sehingga pembaca mengalami
kebingungan tentang apa yang sebenarnya ingin disampaikan penulis.
Penulis hanya memberikan gambaran bahwa teori-teori maupun konsep
pada jurnal di atas dapat dilakukan penelitian dan hanya menyampaikan
tentang pendapat para tokoh/para ahli.
Referensi
http://edukasi.kompas.com/read/2013/07/16/1525163/Akuntansi.Syariah.Up
aya.Pemahaman.dan.Pengembangan.Sukuk

More Related Content

What's hot

Profesi akuntan publik
Profesi akuntan publikProfesi akuntan publik
Profesi akuntan publik
Agnes Yoon Nii
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinan
vitalfrans
 
Bab ii filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi
Bab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansiBab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi
Bab ii filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi
Abi Bie
 
Audit berpeduli risiko
Audit berpeduli risikoAudit berpeduli risiko
Audit berpeduli risiko
Inspektorat
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
resa_putra
 
Auditng, assurance
Auditng, assuranceAuditng, assurance
Auditng, assurance
agunghery19
 
Sampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifSampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantif
Dwi Wahyu
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
levana412y
 

What's hot (20)

PPT Fraud.pptx
PPT Fraud.pptxPPT Fraud.pptx
PPT Fraud.pptx
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
 
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENT
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENTMetode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENT
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENT
 
Follow The Money
Follow The MoneyFollow The Money
Follow The Money
 
Profesi akuntan publik
Profesi akuntan publikProfesi akuntan publik
Profesi akuntan publik
 
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranAspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
 
Fraud Risk Management
Fraud Risk ManagementFraud Risk Management
Fraud Risk Management
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinan
 
ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
 
Bab ii filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi
Bab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansiBab ii   filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi
Bab ii filsafat dasar metodologi penelitian akuntansi
 
Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud
Prevention, Detection, and Deterence Effect of FraudPrevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud
Prevention, Detection, and Deterence Effect of Fraud
 
Audit berbasis resiko
Audit berbasis resikoAudit berbasis resiko
Audit berbasis resiko
 
Pengendalian Fraud & Strategi Anti Fraud Multifinance
Pengendalian Fraud & Strategi Anti Fraud MultifinancePengendalian Fraud & Strategi Anti Fraud Multifinance
Pengendalian Fraud & Strategi Anti Fraud Multifinance
 
Audit investasi
Audit investasiAudit investasi
Audit investasi
 
Audit berpeduli risiko
Audit berpeduli risikoAudit berpeduli risiko
Audit berpeduli risiko
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Audit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik Perpajakan
Audit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik PerpajakanAudit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik Perpajakan
Audit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik Perpajakan
 
Auditng, assurance
Auditng, assuranceAuditng, assurance
Auditng, assurance
 
Sampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifSampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantif
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
 

Similar to Critical review jurnal ilmiah

53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
Agus arwani
 
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptxPPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
RaniNurjannah1
 
Contoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagusContoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagus
Purwo Adi Wibowo
 
Rangkuman Akuntansi Syariah Dasar
Rangkuman Akuntansi Syariah DasarRangkuman Akuntansi Syariah Dasar
Rangkuman Akuntansi Syariah Dasar
Abida Muttaqiena
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik laba
Amy Cuex
 

Similar to Critical review jurnal ilmiah (20)

53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
 
KELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AH
KELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AHKELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AH
KELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AH
 
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
 
Kelompok 2 - Perbankan Syari'ah
Kelompok 2   - Perbankan Syari'ahKelompok 2   - Perbankan Syari'ah
Kelompok 2 - Perbankan Syari'ah
 
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONALTriyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
 
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
 
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONAL
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONALPERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONAL
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONAL
 
2250 2286-1-pb
2250 2286-1-pb2250 2286-1-pb
2250 2286-1-pb
 
Tugas 1 meringkas artikel
Tugas 1 meringkas artikelTugas 1 meringkas artikel
Tugas 1 meringkas artikel
 
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptxPPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
 
Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi
 
Contoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagusContoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagus
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Resume Bab 4 & 5.pptx
Resume Bab 4 & 5.pptxResume Bab 4 & 5.pptx
Resume Bab 4 & 5.pptx
 
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Rangkuman Akuntansi Syariah Dasar
Rangkuman Akuntansi Syariah DasarRangkuman Akuntansi Syariah Dasar
Rangkuman Akuntansi Syariah Dasar
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik laba
 

More from Hasunah (19)

critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
KDRT
KDRTKDRT
KDRT
 
Chapter 4
Chapter 4Chapter 4
Chapter 4
 
Chapter 2
Chapter 2Chapter 2
Chapter 2
 
ANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJ
 
bab 2
 bab 2 bab 2
bab 2
 
bab 1
bab 1bab 1
bab 1
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bank
 
Transaksi istishna
Transaksi istishnaTransaksi istishna
Transaksi istishna
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitas
 
Bab 2
Bab 2 Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
 
Ppt environmental accounting
Ppt environmental accountingPpt environmental accounting
Ppt environmental accounting
 
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
 
Ppt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataPpt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan data
 
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENKONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Critical review jurnal ilmiah

  • 1. “PERLAKUAN ZAKAT PERUSAHAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH DARI PERSPEKTIF AKUNTANSI SYARIAH” TUGAS MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI Oleh : Nama: Hasunah NIM : 110810301139 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember 2014
  • 2. RINGKASAN Akuntansi syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Konsep akuntansi syariah banyak digunakan oleh lembaga keuangan, perbankan, dan juga instrumen keuangan lainnya. Di mana prinsip utama dalam konsep keuangan syariah adalah adanya transaksi keuangan berupa penyimpanan maupun penyaluran dana yang tidak mengenal prinsip bunga. Triyuwono (2000) menyatakan bahwa konsep akuntansi syariah merupakan paradigma baru dalam wacana akuntansi dan sangat terkait dengan kondisi obyektif yang ada dan melingkupi umat secara khusus dan masyarakat dunia secara umum. Kondisi ini meliputi norma agama, kontribusi umat pada masa lalu, sistem ekonomi konvensional yang masih mendominasi perekonomian dunia, termasuk di sini masih mendominasi berbagai lembaga keuangan serta instrumen keuangan yang dikeluarkan. Sedangkan Hameed (2003) mendefinisikan akuntansi syariah sebagai proses akuntansi yang menyediakan informasi yang sesuai (tidak hanya terbatas pada data keuangan) kepada stakeholders sebuah entitas untuk menjamin bahwa institusi tersebut beroperasi secara berkelanjutan sesuai dengan prinsip syariah dan membawanya kepada tujuan sosio- ekonomik. Menurut AAOIFI pada Statement of Financial Accouniting (SFA) No. 1, akuntansi syariah memiliki dua pendekatan dalam mengembangkan tujuan akuntansi syariah, yaitu: 1. Pendekatan (pragmatis) memulai dengan tujuan yang dibangun dalam akuntansi modern, mengujinya dengan syariah Islam, menerima yang konsisten dengan syariah dan menolak yang tidak. 2. Pendekatan (idealis) membangun tujuan berdasarkan prinsip-prinsip dan ajaran Islam dan kemudian mempertimbangkan tujuan yang dibangun ini dalam hubungannya dengan akuntansi modern.
  • 3. Terdapat perbedaan pendapat dalam perspektif akuntansi modern apakah zakat tepat sebagai biaya atau tidak. Sedangkan untuk akuntansi syariah pragmatis yang walaupun masih banyak mengadopsi konsep akuntansi modern, menurut penulis tetap harus terdapat pembeda yang signifi kan diantaranya. Berikut beberapa pendapat tentang perlakuan zakat perusahaan dalam laporan keuangan entitas syariah dari prespektif akuntansi syariah: 1. Triyuwono (2006), Mulawarman (2006), dan Slamet (2001) beranggapan bahwa penggunaan teori entitas dalam laporan keuangan menyebabkan informasi akuntansi bersifat egois karena tujuan pelaporan keuangan hanya untuk pemilik modal saja. 2. AAOIFI dan MASB beranggapan bahwa konsekuensi diterapkannya konsep entitas (walaupun tidak secara penuh) adalah diperlakukannya zakat sebagai biaya. Hal ini dikarenakan zakat tidak dianggap sebagai kepentingan pemilik modal. Perlakuan zakat sebagai biaya oleh AAOIFI dan MASB menimbulkan kritik dari pakar akuntansi Islam. 3. Akhyar Adnan kurang sependapat jika zakat diperlakukan sebagai biaya. Menurut beliau pengakuan zakat sebagai biaya sama sekali tidak sesuai dengan konsep biaya itu sendiri dari perspektif akuntansi dan sekaligus berseberangan dengan makna hakiki zakat yang diajarkan oleh Islam karena zakat bukan untuk menghasilkan pendapatan perusahaan. Ketidakcocokan pengakuan pengeluaran zakat sebagai biaya akan semakin jelas bila zakat dilihat dari perspektif Islam. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261, secara tegas Allah memberikan metafora zakat 4. Suwardjono tidak sependapat dengan Akhyar Adnan, menurutnya perlakuan zakat sebagai biaya sudah tepat. Terdapat perbedaan pendapat dalam perspektif akuntansi modern apakah zakat tepat sebagai biaya atau tidak. Pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah terdapat paradigma
  • 4. dasar transaksi syariah: Transaksi syariah berlandasakan pada paradigma dasar bahwa alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagian hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual. Setelah dibahas tentang berbagai teori di atas Slamet (2001) menilai bahwa enterprise theory merupakan teori yang paling pas untuk akuntansi syariah karena mengandung nilai kejujuran, keadilan, kebenaran, amanah, dan pertanggungjawaban. Harahap dan Slamet, Sudibyo (2002) juga memandang konsep enterprise yang paling cocok untuk akuntansi keuangan syariah. Menurutnya, konsep enterprise mengakui sistem ekonomi pasar, mentolerir kapitalisme dan individualisme, tetapi amat menekankan sosialisme. Slamet (2001) menyatakan bahwa enterprise theory dapat diadopsi dalam akuntansi syariah namun terlebih dahulu harus disesuaikan dengan nilai-nilai Islam yang pada akhirnya tercetuslah istilah shari’ate enterprise theory. Dan terdapat konsekuensi dari penggunaan enterprise theory yaitu digunakannya value added statement sebagai laporan kinerja perusahaan. Masing-masing pendekatan memiliki nilai lebih dan kurangnya dalam pengembangan akuntansi syariah. Dalam penelitiannya, Ratmono (2004) membuktikan akuntansi syariah filosofis teoritis memang ideal namun belum teruji dalam tataran empiris. Sedangkan akuntansi syari’ah praktis seperti PSAK 59 dan AAOIFI merupakan akuntansi syariah yang sudah dipraktikkan namun lemah dalam tataran epistemologisnya. Rekomendasi Ratmono adalah bahwa PSAK 59 perlu didekonstruksi agar sifatnya tidak sekedar materi (penyediaan informasi kinerja dan kepatuhan terhadap prinsip syariah mengenai produk finansialnya namun juga spirit (akuntabilitas). Informasi pengungkapan tidak hanya untuk direct stakeholders saja namun juga indirect stakeholders, serta bukan hanya bagi kepentingan transaksi ekonomi namun sosial dan lingkungan.
  • 5. Berikut adalah perbandingan substansi laporan kinerja keuangan antara SVAS dengan laporan kinerja lainnya menurut Mulaarman: Akuntansi Syariah Pragmatis Akuntansi Syariah Idealis 1 Akuntansi Syariah Idealis 2 Tujuan Utama Laba sebagai penentu zakat VA sebagai penentu zakat Zakat sebagai penentuVA Laporan Kinerja Expended Income Statement VAS zakat sebagai salah satu bagiannya VAS berbasis zakat Posisi Laba Setelah dikurangi zakat Bagian dari VA Bagian dari VA dikrangi zakat Sasaran Utama Stakeholders: stakeholders addition Shareholders dan stakehoders Shareholders dan stakehoders Konsep Teoritis Entity Theory Enterprise Theory Shari’ate Enterprise Theory Bentuk Laporan Kuantitatif Kuantitatif kualitatif Kuantitatif kualitatif Akuntansi syariah idealis tidak memperlihatkan bagaimana bentuk persamaan akuntansinya. Bentuk persamaan ini kemudian seharusnya diturunkan dalam laporan keuangan yang berartikulasi. Dalam akuntansi modern dikenal istilah artikulasi laporan keuangan. Artikulasi ini menunjukkan adanya hubungan-hubungan dalam laporan keuangan. Dengan artikulasi, akan selalu dapat ditunjukkan bahwa laba dalam laporan laba rugi akan sama dengan laba dalam laporan perubahan ekuitas dan jumlah rupiah ekuitas akhir dalam laporan perubahan ekuitas akan sama dengan jumlah ekuitas dalam neraca.
  • 6. Penulis melihat laporan keuangan yang diusulkan pendekatan idealis, yaitu shari’ate value added, tidak berartikulasi. Penulis hanya mendapatkan sisi artikulasi dari neraca yang berdasar current value dengan memisahkan aset yang terkena zakat dan tidak kemudian dapat dihitung jumlah zakatnya (Boydoun dan Willet, 2000). Akan tetapi, dalam menentukan bagi hasil/dividen kepada pemilik/partner, belum dapat dirumuskan. Shari’ate Value Added Statement yang diusulkan pendekatan idealis ini tidak menerangkan dari mana angka-angka selain angka zakat didapat. Jika Triyuwono mengatakan laporan laba rugi seharusnya digantikan dengan SVAS dengan alasan laba merupakan simbol ketamakan pemilik,akan tetapi, menurut penulis, ketika laporan/laba rugi digantikan dengan SVAS kita akan kesulitan menghitung bagi hasil/dividen kepada pihak yang bersyirkah/pemegang saham karena dalam SVAS laba tersebut tidak nampak. Menurut penulis, tidak ada salahnya dengan laba jika laba bukan merupakan tujuan akhir dari bisnis asalkan laba tersebut dihitung sesuai prinsip syariah. Hal senada disampaikan Arwani (2008) bahwa bisnis dilakukan dengan peranan untuk mencapai laba sebagai alat mencapai tujuan bukan “akhir suatu tujuan”. Dengan pernyataan lain, laba bukanlah tujuan akhir dari suatu aktivitas bisnis, akan tetapi bisnis dilakukan untuk memperluas kesejahteraan sosial. Kajian mengenai shari’ate enterprise theory sepertinya masih sangat terbuka luas. Ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam setiap konsep yang diambil. Apakah ketika menggantikan sesuatu konsep dengan konsep lainnya akan menyebabkan hilangnya suatu manfaat dari informasi atau tidak. Pengembangan akuntansi syariah idealis memang benar-benar harus dimulai dari tujuan akuntansi syariah, akan tetapi jangan dilupakan dalam kaitannya dengan relevansi dalam praktik. Jangan sampai sudah membuat suatu konsep/teori yang sangat baik tetapi tidak dapat diaplikasikan dalam dunia nyata.
  • 7. CRITCAL REVIEW Berdasarkan yang diungkapkan dalam jurnal di atas mengenai perlakuan zakat perushaan dalam laporan keuangan entitas syariah dari prespektif akuntansi syariah, jurnal tersebut telah memberikan gambaran mengenai perlakuan zakat pada laporan keuangan entitas syariah dengan berbagai pendekatan, konsep dan dengan berbagai pendapat para ahli akuntansi syariah. Di mana hal itu sangat memperkuat tentang pendapat penulis bahwa masih diperlukannya berbagai penelitian dan pengembangan mengenai berbagai teori yang disebutkan di atas. Khususnya untuk teori yang paling mendekati dengan konsep syariah yaitu shari’ate enterprise theory di mana teori ini masih sangat terbuka luas untuk dilakuakn penelitian dan dikaji ulang mengenai kaidahnya dalam akuntansi syariah yaitu pada perlakuan zakat suatu entitas dalam laporan syariah. Jadi jurnal ini sangat bermanfaat karena di dalam jurnal ini meberikan celah-celah bagi mahasiswa maupun para akademisi untuk melakukan penelitian terhadap berbagai teori-teori maupun konsep yang diungkapkan di atas. Khususnya konsep shari’ate enterprise theory yang paling relevan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan fakta baru maupun ilmu pengetahuan yang baru sehingga dapat diaplikasikan dan dapat dimanfaatkan. Namun jurnal ini juga memiliki beberapa kelemahan, di mana dalam jurnal hanya menyampaikan mengenai pendapat dari berbagai tokoh/para ahli tanpa memeberikan kejelasan yang tepat mengenai teori maupun konsep mana yang sebaiknya diterapkan. Sehingga pembaca mengalami kebingungan tentang apa yang sebenarnya ingin disampaikan penulis. Penulis hanya memberikan gambaran bahwa teori-teori maupun konsep pada jurnal di atas dapat dilakukan penelitian dan hanya menyampaikan tentang pendapat para tokoh/para ahli.