Viral dan buzz marketing sama-sama merupakan bentuk pemasaran produk melalui online, tetapi viral marketing lebih fokus pada penyebaran pesan dari situs ke situs, sedangkan buzz marketing menggunakan tokoh untuk membuat obrolan tentang produk. Keduanya efektif dari segi biaya karena tidak membayar iklan konvensional.
3. Viral dan Buzz Marketing, keduanya sama-sama
merupakan bentuk dari pemasaran produk
melalui jasa online.Tetapi terdapat hal yang
membedakan sistem pemasaran mereka. Disini
kami akan coba menjelaskan apa itu Viral
Marketing dan Buzz Marketing.
5. Viral Marketting
Pengertian viral marketing adalah strategi dan
proses penyebaran pesan elektronik yang
menjadi saluran untuk mengkomunikasikan
informasi suatu produk kepada masyarakat
secara meluas dan berkembang melalui
jaringan internet yang menduplikasikan dirinya
menjadi semakin banyak, seperti kerja virus
computer.
6. Professor Andreas Kaplan dan Michael
Haenlein menyatakan bahwa untuk suksesnya
sebuah pemasaran viral harus memenuhi 3
kriteria sebagai berikut
1. Media dan orang yang bertindak untuk menyampaikan
pesan yang sedang dikampanyekan. Orang ini harus
mempunyai jaringan sosial yang cukup luas dan dipercaya
media yang diakses oleh semua orang.
2. Pesan atau ajakan yang akan dikampanyekan yang mudah
diingat dan mengunggah orang atau mengikutinya.
3. Lingkungan yang mendukung dan waktu yang tepat untuk
melancarkan program viral marketing.
7. Konsumen dan Buzz, konsumen sebagai pengguna
barang atau jasa dan buzz sebagai isu
menghebohkan mengenai produk yang sudah
dikonsumsi konsumen.
Contoh kasus : Ada seseorang yang sudah memiliki
gadget dengan merek tertentu, setelah itu dia
memposting segala keunggulan dari gadgetnya di
internet atau akun jejaring sosial miliknya. Lalu
temannya memberikan respon dengan bertanya
lebih lanjut tentang produk tersebut hingga akhirnya
tertarik dan ingin membelinya juga. Nah di sinilah
proses viral marketing berlangsung.
Komponen Viral Marketing
8. Pada dasarnya, Viral
Marketing ...
Merupakan teknik maupun sistem pemasaran
melalui jasa online
Lebih berfokus kepada proses pemasaran dari
website ke website
Namun kekurangannya, yaitu mereka tidak bisa
menjelaskan secara detail seperti apa produk
maupun jasa yang ditawarkan, dikarenakan
konsumen tidak bisa melihat wujud asli dari
produk tadi tetapi hanya melalui gambar atau
pemaparan yang di pasang di website.
10. Buzz Marketing
Teknik pemasaran suatu produk atau jasa untuk
menghasilkan bisnis melalu informasi dari mulut
ke mulut. Adapun ‘mulut’ yang ‘dipinjam’ untuk
memasarkan produk atau jasa adalah ‘mulut’
orang-orang yang penting, populer, atau
memiliki pengaruh. Pesan yang disampaikan
oleh orang-orang berpengaruh ini membuat
produk atau jasa tertentu menjadi dikenal publik
secara luas.
11. Menurut Emanuel Rosen (2000) dalam bukunya
yang berjudulThe Anatomy of Buzz: HowTo create
Word – Of-Mouth Marketing, definisi Buzz secara
umum adalah : “infectious chatter; genuine,
street-level excitement about a hot new person,
place or thing”. Artinya obrolan murni ditingkat
pelanggan yang menular, tentang orang, barang,
atau tempat.. Atau secara lebih umum lagi
Emanuel Rosen merumuskan : “ Buzz is all the
word of mouth about a brand”, artinya Buzz
adalah semua dari mulut ke mulut (obrolan)
tentang merek.
12. Proses Buzz Marketing
Proses buzz marketing bermula dari menarik
perhatian konsumen dan media yang membuat
produk, jasa, atau layanan bisnis internet anda
menjadi layak untuk jadi bahan perbincangan.
13. Untuk dapat menciptakan BUZZ tersebut
tentunya produk atau jasa memang layak
dibicarakan orang dan memiliki kelebihan
berikut ini :
Mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
Mudah di gunakan.
Harga sesuai dengan nilai yang didapatkan dengan
menggunakan produk atau jasa tersebut.
Mampu membuat hidup menjadi lebih baik.
Terdapat sebuah solusi yang mampu memecahkan
keluhan atau masalah pelanggan.
14. Menurut Emanuel Rosen pula ada tiga
hal yang membuat buzz marketing
menjadi penting :
Pertama, noise. Hal ini merujuk pada kenyataan
bahwa konsumen saat ini sulit menentukan
pilihan karena banyaknya iklan yang dilihat
melalui media setiap hari.
Kedua, skepticism. Dalam konteks ini ,
konsumen pada umumnya meragukan (skeptis)
terhadap kebenaran dari informasi yang
diterimanya.
15. Menurut Emanuel Rosen pula ada tiga
hal yang membuat buzz marketing
menjadi penting :
Ketiga, connectivity. Konsumen selalu
melakukan interaksi dan berkomunikasi satu
sama lain hampir setiap hari dan akhirnya saling
berkomentar tentang suatu pengalaman-
pengalaman mereka terhadap penggunaan
suatu produk atau jasa.
16. Contoh Kasus
(contoh kasus kami ambil dari twitter)
Topik Untuk Dibicarakan
Audiens
Buzzer yang Relevan & Lingkaran Pengaruh
Tujuan Bisnis
17. Tabel perbandingan antara Buzz
dan Viral Marketing
PENDEKATAN PERSAMAAN PERBEDAAN
Buzz Marketing
Menggunakan
Media Online,dari
mulut ke mulut,
dan efektif dari
segi biaya
Menggunakan teknik khusus, seperti
event atau promosi untuk menarik
konsumen dan media membicarakan
tentang suatu isu produk,dilakukan oleh
seorang tokoh.
Viral Marketing Menciptakan materu tentang brand
diinternet atau website yang membuat
konsumenasik bila bisa berbagi dengan
teman-temannya tentang materi
tersebut, biasanya melalui email,dapat
dilakukan oleh siapa saja
18. Kesimpulan
Dari materi yang telah dijelaskan diatas, kita dapat melihat
bahwa buzz marketing bagian dari viral marketing. Dalam
viral marketing dapat dilakukan oleh siapa saja dari mulut
ke mulut, sedangkan dalam buzz marketing meskipun
dilakukan dari mulut ke mulut pula, buzz marketing
menggunakan seorang buzzer atau tokoh yang memiliki
pengikut banyak pada sebuah jejaring sosial.
Kedua teknik pemasaran diatas memiliki manfaat dari segi
efektifitas biaya, karena tidak harus membayar kolom, atau
durasi, seperti yang dilakukan oleh teknik-teknik
pemasaran konvensional melalui televisi, radio, koran, atau
majah.