it's about teenager and their problems.
It's given to some teenager, highschool student of Jakarta to best support them giving information about teenager.
3. Siapakah REMAJA ?
(who am I ?)
Fisik
Badan Rambut
Tanda
pubertas
Organ seksual
semakin
matang
Pola pikir /
kecerdasan
Berpikir abstrak
Konsep diri
Berbahasa
Berpikir mengenai masa depan
4. Siapakah REMAJA ?
(who am I ?)
Afeksi / Perasaan
• Mudah bergejolak
• Mulai menyukai/menyayangi lawan
jenis
• Mulai dapat mengungkapkan
perasaan dengan baik
• Dapat mengelola (memilah) situasi
dimana mengungkapkannya
Sosial
Ingin mandiri dan lepas dari orang
tua,
Senang berkumpul dan
dipengaruhi teman sebaya
Aktif berkegiatan (di sekolah,
tempat tinggal, komunits/ klub,
dengan teman dll)
Mengidolakan dan meniru
seseorang yang dikagumi
Melakukan sesuatu karena ingin
diakui keberadaan dan
kemampuan dirinya.
5. Siapakah REMAJA ?
(who am I ?)
Moral
Mampu membedakan baik dan buruk
(sumber: pelajaran orang tua, guru,
pengalaman sendiri/orang lain, media)
Memilih nilai-nilai yang sesuai dengan
dirinya (bisa sama atau berbeda dengan
umum)
Kritis bila ucapan orang dewasa tidak
konsisten dengan perbuatannya.
Mampu membedakan sebab atau
dorongan mengapa orang melakukan
suatu hal
Kekhasan Lain
Anak mencari
identitas diri
sendiri
Berani mencoba
hal-hal baru yang
menarik
perhatiannya
7. Data Permasalahan Remaja di
Indonesia (1)
Kehamilan di luar nikah Penelitian Australia National University dan
Pusat Kesehatan UI 2010 di Jatabek:
20, 9 % dari 3.006 responden remaja usia 17-24 tahun pernah mengalami
kehamilan kelahiran sebelum menikah
38,7 % mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah
menikah
HIV-AIDS BKKBN tahun 2012:
45,9 % dari 9.883 kasus HIV dan 2.224 kasus AIDS adalah kelompok usia
20-29 tahun (butuh 3-10 tahun dari terinfeksi HIV hingga menjadi AIDS)
Penyalahgunaan NAPZA BNN
Data tahun 2012: 22 % dari 4,5 juta jiwa pengguna narkotika di Indonesia
adalah pelajar dan mahasiswa
8. Data Permasalahan Remaja di
Indonesia (2)
Genk motor IPW:
Tahun 2012 terdapat 60 kasus kematian
karena genk motor yang melibatkan
remaja
Tawuran pelajar Komnas PA
Tahun 2012 ada 229 kasus tawuran antar
pelajar SMP dan SMA, 19 siswa
meninggal dunia
9. Data Anak Berhadapan dengan
Hukum (1)
Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM (Juni 2014)
Jumlah tahanan anak di Indonesia 2.060 anak (1.891 laki-laki,
169 perempuan) anak masih dalam proses
peradilan
Jumlah narapidana anak di Indonesia 3.379 anak (3.095
laki-laki, 284 perempuan) sudah proses peradilan final
(putusan peradilan)
Komisi Nasional Perlindungan Anak (LSM Komnas PA) tahun
2011
Terdapat 1.851 pengaduan anak yang berhadapan dengan
hukum (pencurian, kekerasan, perkosaan, narkoba,
perjudian, dan penganiayaan)
10. Data Anak Berhadapan dengan
Hukum (2)
BPS: Profil Kriminal Remaja 2010 :
200 remaja berhadapan dengan hukum
(187 laki-laki, 13 perempuan)
Pemilikan senjata tajam (4), narkoba (19),
perkosaan/pencabulan (12), pengeroyokan
(8), pembunuhan (4), penganiayaan (8),
lakalantas (10), pencurian (120),
pemerasan (2), penggelapan (5), penadah
hasil kejahatan (5), tindak kriminal lain (3)
11. Pengertian
Kenakalan remaja Juvenile delinquency (Inggris)
Juvenilis delinquere (Latin):
Juvenilis: anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada
masa muda, sifat-sifat khas pada periode remaja
Delinquere: terabaikan, mengabaikan jahat, nakal,
anti sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut,
pengacau dll
Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari
berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara
sosial hingga terjadi tindakan kriminal”
12. Tipe Kenakalan Remaja
Santrock (2006); Singgih D. Gunarso (1988)
Pelanggaran nilai sosial:
Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak
diatur dalam undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan
sebagai pelanggaran hukum, bukan suatu bentuk tindak kriminal
Misal: lari dari rumah, bolos sekolah, susah mengontrol emosi, sex bebas,
malas beribadah dll;
Pelanggaran nilai hukum:
Kenakalan yang bersifat melanggar hukum yang
penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku
sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa
Misal: pencurian, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan, vandalisme,
tindak kekerasan, dan minum-minuman keras, pelacuran, dll
13. Contoh/ Bentuk Kenakalan Remaja
Membolos sekolah
Kebut-kebutan di jalanan
Perkelahian antar pelajar
Geng motor
Penyalahgunaan narkotika
Melawan orang tua dan
guru
Malas beribadah
Berbohong kepada semua
orang
Seks pra nikah
Merusak fasilitas umum
Tawuran
Suka Terlambat
Berkelahi dengan teman
Nonton majalah atau video
porno
Main game berlebihan
Judi besar dan kecil-kecilan
Menghabiskan uang
sekolah
15. Dampak Kenakalan Remaja
Membahayakan diri sendiri
Mengalami masalah dengan NAPZA (ketergantungan)
Mengembangkan perilaku-perilaku yang “maladaptif”
Berkonflik dengan lingkungan
Membahayakan dan merugikan orang lain (lingkungan sekitar)
Berhadapan dengan hukum (berbuat kriminal)
Kematian
Terpaksa “mengambil” peran orang (menjadi) orang dewasa
Prestasi akademis terganggu
16. Bila dianggap pelanggaran hukum
Penyalahgunaan Narkoba
UU nmr 35 Tahun 2009 Pasal 127 ayat (1) tentang
Narkotika sanksi penyalahgunaan narkotika: 4
tahun (narkotika gol 1); 2 tahun (narkotika gol 2)
dan 1 tahum (narkotika gol 3)
Tawuran
KUHP Pasal 358 sanksi melakukan penyerangan
atau perkelahian oleh beberapa orang sanksi
pidana selama-lamanya: 2 tahun 8 bulan bila
berakibat orang luka berat, 4 tahun bila ada yang
meninggal
17. Bila dianggap pelanggaran hukum
Kekerasan Seksual kejahatan terhadap kesusilaan
KUHP pasal 285 & 288 selama-lamanya 9 tahun bila beperempuan belum
berumur 15 tahun atau umurnya tidak jelas (pasal 288), 12 tahun bila
melakukan perkosaan
UU nmr 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak 3-15 tahun penjara,
denda 30-300 juta bila terjadi persetubuhan dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan (pasal 81 ayat 1), 3-15 tahun penjara, denda 60-300 juta bila
melakukan perbuatan cabul dengan cara kekerasan, ancaman kekerasan,
memaksa, tipu muslihat (pasal 82)
Aborsi (menggugurkan kandungan)
KUHP pasal 341, 346, 348 penjara selama-lamanya 4 tahun sengaja
menyebabkan gugur/ mati kandungan/ menyuruh orang lain yang
menyebabkan itu (pasal 346), 5 tahun 6 bulan orang yang sengaja
menyebabkan gugur/ mati kandungan dengan seijin perempuannya dan 7
tahun penjara bila perempuannya meninggal (pasal 348 ayat 1 dan 2), 7 tahun
penjara bila menghilangkan nyawa anak yang baru dilahirkan (pasal 341)
18. Riset
Remaja di Lapas lebih banyak menjadi korban kekerasan serta
menyaksikan dan mendengar peristiwa kekerasan
terkait ayah dibandingkan remaja di luar lapas.
Semakin tinggi paparan terhadap kekerasan (yang dilakukan
oleh laki – laki), maka remaja akan semakin mendukung
kekerasan.
Anak dengan figur ayah yang aktif akan tumbuh dengan resiko
lebih rendah mengalami permasalahan psikologis dan perilaku
(Robert Bauserman – Journal of Family Psychology Vol 16, No 1 hal 91-102)
21. Peran maskulin
Mengendalikan diri khususnya
dalam ekspresi emosi terlihat
tenang, cool
Menghindari sifat-sifat feminim
(lembut, peka, peduli dsb)
dingin, cuek, tidak peduli orang
lain, tidak peka, tidak berempati
Agresif dan keras
Obyektifikasi seks aktivitas
seksual sebagai obyek penyakuran
birahi
Mengandalkan diri
sendiri (mandiri)
Berprestasi,
memiliki
pencapaian tinggi,
sukses dengan
segala cara
Harus tegar/ kuat,
tegas, berani
Berpikir rasional
22. Faktor Internal
Upaya mencari identitas upaya diakui
lingkungan sekitar, upaya memenuhi citra
laki-laki ideal (dianggap maskulin, jantan,
macho)
Keinginan mencoba sesuatu yang baru
cenderung ingin melakukan perilaku beresiko
Kemampuan pemecahan masalah belum
terasah dengan baik pertimbangan kurang
matang/ terburu-buru, menggampangkan
23. Faktor Eksternal
Belajar dari lingkungan sekitar memenuhi citra ideal laki-laki
maskulin
Pengaruh/ tekanan teman sebaya terkait citra ideal laki-laki
maskulin tidak ingin dikucilkan/ dijauhi/ dilecehkan
Pengaruh media (media massa, media online dsb)
keterpaparan terhadap kekerasan yang tinggi
Situasi keluarga/rumah (ketidaknyamanan, konflik dalam
keluarga)
Pengasuhan penerapan aturan tidak konsisten
24. Menjadi Orang Dewasa yang:
Kenal dan paham diri sendiri menghargai diri sendiri
Hangat dan dekat dengan orang lain menghargai orang lain
Mampu mengenal & mengelola emosi/perasaan secara tepat
& tidak merugikan orang lain maupun diri sendiri
Mengembangkan diri pengetahuan, kemampuan,
ketrampilan yang dimiliki
Menjadi laki-laki maskulin yang peduli, anti kekerasan, peka
pada orang lain citra laki-laki ideal adil dan setara gender
Terarah hidupnya ada cita-cita, visi hidup, tujuan dan
rencana jangka pendek, menengah maupun panjang
26. Yang bisa dilakukan: Remaja (diri sendiri)
Mulai dengan mengenali diri sendiri kenali kelebihan
dan kekurangan, kenali minat dan bakat
Belajar menghargai diri sendiri menghargai orang lain
Belajar peka atau peduli pada orang lain
Melatih life skill bagamana mengelola emosi,
membuat keputusan, memecahkan masalah dll
Cari kegiatan pengisi waktu luang yang bisa
mengembangkan diri kegiatan ekskul, kegiatan sosial,
kegiatan di lingkungan, dsb
27. Yang bisa dilakukan oleh Lingkungan
(Orangtua, guru, orang dewasa lain)
Dengarkan dan pahami tidak menilai atau menghakimi,
menyalahkan hargai sebagai indiv dengan kelebihan dan
kekurangan
Untuk figur otoritas (orang tua, guru dll) jadilah teman/
sahabat remaja
Berikan dukungan, cinta/kasih sayang tulus bukan hanya
aturan/ perintah/ nasihat semata
Berikan kepercayaan dan kesempatan remaja
mengembangkan diri berbagi tanggung jawab
Jadilah teladan, dsb
28. YAYASAN PULIH
Alamat : Jl. Teluk Peleng No. 63 A Komplek AL Rawa Bambu
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520
Telp 021 788 42 580
Fax 021 782 3021
Email : pulihfoundation@gmail.com
Email : info@pulih.or.id
Twitter : @YayasanPulih
Facebook : yayasan.pulih
Website : www.pulih.or.id