Laporan penelitian kenakalan remaja di Kawasan Pamotan menemukan bahwa kenakalan yang kerap terjadi antara lain perkelahian, bolos sekolah, dan balap liar. Kenakalan remaja ini umumnya dilakukan siswa SMP dan SMA dan lokasi sering ditemukan adalah jalan raya dan warung kopi. Upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk mencegahnya antara lain memberikan sosialisasi dan penertiban secar
1. LAPORAN PENELITIAN KENAKALAN REMAJA
DI KAWASAN PAMOTAN
Anggota kelompok 3:
1. Nabilla Iqda Sania (19)
2. Intan Faidatunnafisah (12)
3.Riska Ismatul Muna (27)
4.Anggi Listia Putri (6)
5.Alya nanda safitri (4)
6. Fadhilatul Ainur Rohmah (10)
7.salwa fadila fatma (29)
8.Nur Fajrikhikmawati (23)
9.Nikky Natasya (20)
10.Diva Rahmadhani (8)
SMA NEGERI 1 PAMOTAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2023
2.
3. KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena oleh Rahmat dan karunia-Nya lah
tugas ini dapat kami selesaikan dengan sebaik-baiknya.
Adapun tugas ini merupakan "Laporan Hasil Wawancara" untuk memenuhi nilai mata
pelajaran Sosiologi, yang kamu buat setelah kami melakukan wawancara langsung di Polres
Pamotan dengan narasumber terkait. Topik yang dipilih adalah "Kenakalan Remaja" dengan
seorang polisi sebagai narasumber.
Terimakasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas
ini. Baik dari orang tua, guru, teman-teman, narasumber terkait, dan pihak-pihak lain yang
telah turut membantu. Tanpa bantuannya, mungkin saja tugas ini tak dapat terselesaikan
seperti saat ini.
Demikianlah pengantar dari kami, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyusunan laporan
ini. Kritik dan saran pun tak henti-hentinya kami tunggu untuk ter sempurnanya tugas ini. atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
4. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Subjek Penelitian
4. Pedoman Wawancara
5. Pedoman Penelitian
BAB IV. PEMBAHASAN DAN HASIL
BAB V. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kenakalan remaja dapat dikategorikan sebagai bentuk perilaku menyimpang karena tidak
sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat dan perbuatan tersebut juga dapat merugikan
orang lain serta melanggar hukum yang berlaku. Perilaku menyimpang yang kerap terjadi dan
kerap dilakukan terkait dengan kenakalan remaja adalah tawuran, bolos sekolah, pacaran
disaat jam sekolah, balap liar, dan lain sebagainya.Kenakalan remaja muncul sebagai
permasalahan yang harus ditangani dengan benar karena remaja sebagai generasi penerus
harus memiliki karakter dan etika yang baik. Orangtua sebagai pendidik pertama dan yang
utama hendaknya memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas dalam memberikan
bimbingan pada anak remaja. Orangtua juga harus mengetahui tentang masa remaja, yaitu
masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa meliputi kondisi psikologis
dan kondisi fisik individu. Orangtua yang tidak memiliki pengetahuan tentang masa remaja
anaknya dikhawatirkan tidak bisa mendidik dan memberikan pendampingan dengan tepat
sehingga remaja akan terjerumus dalam perbuatan yang menyimpang. Perilaku yang
menyimpang atau kenakalan remaja adalah suatu perilaku yang global, mulai dari perilaku
yang tidak dapat ditoleransi secara sosial seperti kenakalan yang terjadi berkaitan dengan
napza, pelanggaran sosial, hingga tindakan kriminal yang merugikan orang lain.
Peran keluarga sebagai lingkungan sosial terdekat sangat diperlukan agar anak dapat menjadi
pribadi yang peka akan keadaan di lingkungan sekitarnya. Kenakalan remaja dapat terjadi
karena banyak faktor seperti pergaulannya dengan teman sebaya dan pengaruh dari
lingkungan tempatnya berinteraksi setiap harinya serta pengaruh dari dalam dirinya sendiri.
Pada masa ini remaja mengalami perubahan pada pertumbuhan dan perkembangannya.
Pertumbuhan dan perkembangan yang dimaksud adalah fisik, sosial, emosi, dan psikologisnya.
Remaja yang sedang mengalami masa pertumbuhan ini sangat rentan juga melakukan
perilaku menyimpang yang ditandai dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang
6. melanggar norma di masyarakat dan hal tersebut dapat menimbulkan keresahan bahkan
kerugian bagi orang-orang disekitarnya.
2. Rumusan Masalah
Kenakalan remaja dapat dikategorikan sebagai bentuk perilaku menyimpang
karena tidak sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat dan perbuatan tersebut
juga dapat merugikan orang lain serta melanggar hukum yang berlaku. Perilaku
menyimpang yang kerap terjadi dan kerap dilakukan terkait dengan kenakalan remaja
adalah tawuran, bolos sekolah, pacaran disaat jam sekolah, balap liar, dan lain
sebagainya.Kenakalan remaja muncul sebagai
permasalahan yang harus ditangani dengan benar karena remaja sebagai generasi
penerus harus memiliki karakter dan etika yang baik.
Remaja yang sedang mengalami masa pertumbuhan ini sangat rentan juga melakukan
perilaku menyimpang yang ditandai dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang
melanggar norma di masyarakat dan hal tersebut dapat menimbulkan keresahan bahkan
kerugian bagi orang orang di sekitarnya.
3. Tujuan penelitian
Agar kita dapat mengetahui tentang kenakalan-kenakalan remaja yang kerap terjadi di
masyarakat, dan kita juga bisa mengetahui bagaimana cara mengatasi kenakalan tersebut.
4. Manfaat penelitian
1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja
2. Untuk mengetahui pengaruh kontrol orang tua terhadap resiko seorang anak mengalami
kenakalan remaja
3. Untuk mengetahui motif seorang anak melakukan perilaku tergolong dalam kenakalan
remaja
4. Untuk mengetahui upaya orang tua, masyarakat dan pemerintah dalam mencegah
terjadinya kenakalan remaja
7. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bolos Sekolah, Bolos Sekolah bisa diatasi dengan cara: Membuat suasana sekolah menjadi
nyaman.
Mencoba menyukai materi yang disampaikan guru.
Pacaran, Pacaran bisa diatasi dengan cara :
Untuk wanita jangan terlalu dandan menor agar lelaki tidak nafsu kepada kita.
Balap liar, Balap liar bisa diatasi dengan cara:
Menghindari pergaulan dengan anak yang suka balap liar.
Bergaullah kepada anak yang berperilaku sopan santun dan baik.
Tawuran, Tawuran bisa diatasi dengan cara:
Jangan mencari masalah sesama teman.
Menghindari pergaulan bebas.
8. BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Sabtu, 4 Maret 2023
2. Lokasi Penelitian
Polres Pamotan
3. Subjek Penelitian
Remaja, Karena akhir-akhir ini kenakalan remaja sangat sering terjadi terutama bolos
sekolah dan berpacaran melampaui batas
4. Pedoman Wawancara
1. Selama mengabdi di polsek pamotan, tindakan apa saja yang sering bapak tangani?
2. Apakah tindakan tersebut masih dalam batas wajar?
3. Kebanyakan pelaku kenakalan remaja biasa dilakukan oleh SMP/SMA ?
9. 4. Dimana lokasi yang sering ditemukan tindak ketidakdisiplinan remaja?
5. Sekolah mana yang sering berurusan dengan kepolisian?
6. Apa pernah ditemukan tindak kriminal saat melakukan razia? Apa sampai berlanjut ke
kepolisian?
7. Apakah ada perlawanan dari remaja saat dilakukan razia? dan biasanya tindakan apa yang
dilakukan oleh remaja?
8. Apakah ada sanksi yang diberikan untuk membuat efek jera bagi remaja? sanksi tersebut
berupa apa?
9. Kasus apa yang sering bapak tangani berkaitan dengan kenakalan remaja?
10. Apa tindak kepolisian untuk mengatasi kenakalan remaja?
11. Bagaimana proses penertiban di tempat umum agar tidak mengganggu masyarakat lain?
12. Apa dampak yang terlihat dari upaya mengatasi kenakalan remaja?
13. Apa masalah yang mungkin terjadi setelah adanya konflik tersebut?
14. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi pelanggaran tersebut?
15. Apakah tindakan yang dilakukan kepolisian untuk mengatasi kenakalan remaja dilakukan
berkelanjutan atau hanya 1 kali?
16. Adakah bentuk kerjasama antara pihak kepolisian dengan pihak sekolah untuk
menangani masalah kenakalan remaja?
5. Pedoman Penelitian
Metode Wawancara Dalam Penelitian Kualitatif
a. . Metode Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian. Dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan
informan, atau orang yang diwawancarai. Kemudian dengan atau tanpa menggunakan
pedoman guide wawancara. Dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan
sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah
keterlibatannya dalam kehidupan informan. Pewawancara adalah orang yang menggunakan
metode wawancara. Sekaligus dia bertindak sebagai “pemimpin” dalam proses wawancara
10. tersebut. Dia juga berhak menentukan materi yang akan diwawancarai serta kapan dimulai
dan diakhiri. Namun, kadang kala informan pun dapat menentukan perannya dalam hal
kesepakatan. Mengenai kapan waktu wawancara mulai dilaksanakan dan diakhiri. Informan
adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara. Selain itu, informan
adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi. Ataupun fakta
dari sebuah objek penelitian
b. Bentuk-Bentuk Subjek Dan Objek Wawancara
Apabila dilihat dari subjek dan objek maka metode wawancaranya dibagi menjadi beberapa
bentuk, yaitu:
Pertama, wawancara individu dengan individu, yaitu wawancara yang dilakukan antara
seseorang dengan lainnya.
Kedua, wawancara individu dan kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan seseorang
terhadap suatu kelompok.
Ketiga, wawancara kelompok dengan individu, yaitu sekelompok pewawancara
mewawancarai seseorang.
Keempat, wawancara kelompok dengan kelompok lainnya, yaitu dua kelompok yang saling
mewawancarai. Atau satu kelompok yang mewawancarai kelompok lainnya.
c. Melaksanakan Wawancara Yang Baik
Berbicara dengan orang lain merupakan aktivitas yang relatif mudah. Tetapi melakukan
wawancara merupakan kegiatan yang tidak mudah. Hal ini disebabkan wawancara memiliki
batas-batas metodologis yang harus dipatuhi oleh pewawancara. Adapun berbicara (ngobrol),
tidak memiliki metodologi tertentu. Dalam arti orang biasa mengajak ngobrol lawan bicaranya
sesuka hati, tanpa dikendalikan oleh misi pembicaraannya. Karena itu, jika muncul
pertanyaan bagaimana melakukan wawancara dengan baik. Maka ada beberapa faktor utama
yang harus diperhatikan. Yaitu, bagaimana kemampuan pewawancara, apa isi wawancara,
bagaimana situasi wawancara. Serta bagaimana kesiapan dari responden.
11. BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.Identitas Narasumber
Nama :Trisno
Asal :Rembang
Waktu :Sabtu, 4 Maret 2023
Tempat:Polsek Pamotan
(Ket. P=Pewawancara, N=Narasumber)
B.Hasil Wawancara
1)P=Tindakan kenakalan remaja apa saja yang sering dilakukan ya pak?
N=Perkelahian, blong, balap liar
Umum: agak berkurang
2)P=Apakah tindakan tersebut masih dalam batas kewajaran pak?
N=Batas kewajaran
3)P=Dimana lokasi sering ditemukan tindakan ketidak disiplinan remaja pak?
N=Jalan raya, warung kopi
4)P=Kenakalan remaja apa saja yang sering ditemukan pada saat jam pelajaran/di luar jam
pelajaran pak?
N=Luar jam pelajaran
Contoh: jam" olahraga, clas meeting
5)P=Apakah tindakan yang dilakukan oleh remaja pernah merusak fasilitas umum pak?
N=Ada pernah
Coret" tembok
6)P=Kasus kasus apa saja yang paling sering di tangani oleh pihak kepolisian yang berkaitan
dengan kenakalan remaja pak?
N=Perkelahian, hamil diluar nikah
7)P=Tindakan apa saja yang dilakukan pihak kepolisian untuk mengatasi kenakalan remaja
pak?
N=Memberikan sosialisasi/ gambaran kepada anak"
12. 8)P=Bagaimana proses penertiban di tempat tempat umum agar tidak mengganggu
masyarakat yang lain pak?
N=melakukan operasi bersama satpol PP, dll
9)P=Dampak apa yang terlihat dari upaya pihak kepolisian untuk mengatasi kenakalan
remaja pak?
N=Akan dibully
10)P=Untuk pelaku kenakalan remaja biasanya lebih dilakukan anak SMP/SMA pak?
N=SMP →berkelahi sendiri"
SMA → berkelahi sudah mulai berubah mengajak teman/antar geng
11)P=Masalah apa yang sering terjadi setelah konflik itu terjadi pak?
N=dari pihak polisi akan merahasiakan sesuatu konfliknya,jika dia bisa dibina ya di bina
12)P=Sekolah mana yang biasanya sering berurusan dengan kepolisian pak?
N=Kemarin :SMP 1 Pamotan
13)P=Bagaimana caranya untuk mencegah terjadi pelanggaran yang dilakukan kaum remaja
pak?
N=Selalu berkoordinasi dengan guru BK/BP untuk mengontrol anak"
14)P=Tindakan yang dilakukan oleh kepolisian untuk melakukan kenakalan remaja dilakukan
secara berkelanjutan apa satu kali pak?
N=Biasa" saja
15)P=Apakah ada penurunan pelanggaran dari tahun ke tahun pak?
N=Sekarang sudah tidak jamannya lagi karena sudah beralih ke teknologi
16)P=Adakah bentuk kerja sama antara pihak kepolisian dengan pihak sekolahan untuk
menangani masalah kenakalan remaja pak?
N=Dari pihak sekolah meminta untuk memberikan UU yang mengatur tentang kenakalan
remaja
17)P=Apakah ada sanksi yang diberikan dari pihak kepolisian dapat membuat efek jerah bagi
remaja yang melakukan tindakan tersebut pak?
N=Pihak sekolah menyerahkan ke Polsek / menyelesaikan sendiri
Jika menyerahkan ke Polsek akan di kasih surat pertimbangan , bisa ditahan asalkan
kenakalan melampaui batas kewajaran.
18.)P=Untuk kasus seperti pencurian hp bisa ditahan meskipun dibawah umur pak?
N=Pencurian hp bisa ditahan ( 10 hari ) meskipun masih anak-anak atau masih sekolah
13.
14. BAB V
PENUTUP
Seiring perkembangan zaman, teknologi komunikasi di era digitalisasi ini semakin maju dan
berkembang. Berdasarkan dari hasil penelitian yang di analisis, di rangkum beserta dibahas
pada pembahasan saat wawancara menghasilkan sebuah kesimpulan yang masing-masing
dirangkum dalam berbagai point-point.
Terima kasih atas waktu telah diberikan kepada kami sehingga kami pun bisa menyelesaikan
laporan ini dengan baik dan benar. Jika ada kata-kata yang kurang dapat dimengerti ataupun
salah-salah kata saya mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh