Dokumen tersebut membahas tentang Al-Quran sebagai sumber hukum Islam. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril dan berisi ajaran-ajaran tentang akidah, syariat, dan ibadah. Dokumen ini juga menjelaskan cara penurunan Al-Quran, bukti kebenaran Al-Quran, disiplin ilmu dalam memahami Al-Quran, serta cara berinteraksi dengan Al-Quran secara tepat.
2. SUMBER HUKUM ISLAM (Al-Qur’an)
Al-Qur'an menurut bahasa = Bacaan
Al-Qur'an menurut definisi = firman Allah yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril yang
mengandung aqidah, syariah dan ibadah sebagai petunjukmengandung aqidah, syariah dan ibadah sebagai petunjuk
hidup bagi manusia di dunia dan bagi yang membacanya
mendapat pahala (Studi ilmu-ilmu Al-Qur’an : hal 17)
3. Cara diturunkannya Al-Qur’an
1. Diturunkan sekaligus dari lauhul mahfudz ke baitul izzah
pada malam qodar (sebuah tempat di lapisan-lapisan
langit). Kaum jin diwajibkan pula taat pada Al-Qur’an (al
ahqoof : 29)
2. Dari baitul izzah ke bumi secara berangsur-angsur
Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara bertahap
1. Menguatkan dan meneguhkan hati rasul (al kahfi : 6)
2. Tantangan dan mukjizat (al furqon : 33, Hud : 13)
3. Memudahkan hafalan dan pemahaman (al jumu’ah : 2)
4. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi
5. Bukti bahwa Al-Qur’an benar-benar firman Allah (Huud : 1)
4. Bukti – Bukti Kebenaran Al-Qur’an
1. Tetap dalam bahasa aslinya (QS Yusuf : 2)
2. Dijamin kemurniannya (QS Al Hijr : 9)
3. Penyampainya Ummiy (QS Al Jumu’ah : 2)
4. Menundukkan semua makhluk (QS Al ahqof : 29)
5. Tidak ada yang dapat meniru (QS Al Isra : 88)5. Tidak ada yang dapat meniru (QS Al Isra : 88)
6. Tidak ada pertentangan di dalamnya (An Nisa : 82)
7. Mampu dihapal oleh jutaan orang (Al Qomar : 17,
22, 32, 40)
8. Menjelaskan hal-hal yang gaib, kisah masa lalu,
masa sekarang dan masa yang akan datang
(kiamat)
9. Dan lain-lain
5. Al-Qur’an adalah kitab suci yang paripurna,
mengakomodasi seluruh kepentingan umat
manusia dalam hal :
1. Aqidah (Rukun iman), ibadah (rukun islam) dan
akhlak (muamalah)
2. Perekonomian, pemerintahan
3. Pernikahan, perceraian, jual-beli3. Pernikahan, perceraian, jual-beli
4. Berperang di jalan Allah swt, harta rampasan
perang, perlakuan terhadap tawanan
5. Ilmu pengetahuan dan teknologi (geografi,
kosmologi, biologi, dll)
6. Etika, moral, hukum dan HAM
7. Hak-hak bertetangga
8. Dan lain-lain
6. Cara diturunkannya wahyu kepada rasul
(Sirah nabawiyah : 191 – 195)
1. Mimpi yang hakiki. (kitab Jamiush shahih : 96)
2. Apa yang disusupkan kedalam hati atau jiwa
Rasulullah saw, tanpa dilihatnyaRasulullah saw, tanpa dilihatnya
3. Malaikat muncul dihadapan Rasulullah saw
berupa seorang laki-laki (Kitab Jamiush
shahih : 5)
4. Wahyu datang seperti bunyi lonceng.
5. Rasulullah saw melihat malaikat dalam bentuk
aslinya. (An Najm : 6)
7. 6. Wahyu disampaikan kepada Rasulullah saw
dilapisan langit ketika terjadi isra’ dan mi’raj
7. Allah swt berfirman secara langsung kepada
Rasulullah saw tanpa perantara seperti yang terjadi
pada Musa Bin Imran (perintah sholat)
Penyebutan ayat dalam Al-Qur’anPenyebutan ayat dalam Al-Qur’an
1. Assab ‘atuth thiwaal (tujuh surat yang panjang –
panjang yaitu surat QS Al-Baqoroh QS Ali-Imran , QS
An-Nisaa , QS Al-A'raf , QS Al-An'am ,QS Al-Maidah
,QS Yunus )
2. Fawaatihush shuwaar (surat yang diawali dengan
huruf hizaiyyah), ada 29 surat
8. 3. Al miun (surat yang ayatnya lebih dari 100 ayat)
4. Al matsani (surat yang ayatnya kurang dari 100 ayat)
5. Al mufashshol (surat yang ayatnya pendek - pendek)
Sikap manusia terhadap Al-Qur’an : Beriman, Munafiq
dan Kafir (berpaling)
Peringatan Allah kepada manusia :
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (Al-
Qur’an), maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya
pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Thohaa :
124)
9. Disiplin ilmu dalam Al-Qur'an
Mawatin nuzul : ilmu tentang tempat-tempat turunnya
ayat (1. makiyyah ayat yang turun sebelum rasul
hijrah. 2. Madaniyyah ayat yang turun setelah rasul
hijrah).hijrah).
Asbabun nuzul : Ilmu tentang sebab-sebab turunnya
ayat
1. Kisah turunnya surah al lahab
2. Kisah turunnya surat al kafirun, dll
10. Muhkamat dan mutasyabihat : ilmu tentang kata atau
kalimat yang mudah dan yang sulit difahami, contoh
:Alim lam mim, nun, thoha, yasin disebut
Fawatihushuwar (semua ayat ini hanya Allah yang
tahu maknanya). Orang yg dalam hatinya condong
pada kesesatan cenderung mengikuti ayat
mutasyabihat (ali imran : 7)mutasyabihat (ali imran : 7)
Nasakh dan mansukh : ilmu tentang ayat-ayat yang
menghapus dan yang dihapus hukumnya, contoh
hukum yang dihapus
1. Sholat menghadap baitul maqdis
2. Menikahi mantan istri bapak
3. Praktik perbudakan, dll
11. Aqsamul qur’an : ilmu tentang sumpah-
sumpah Allah dalam Al Qur’an (demi
masa, demi malam, demi bukit sinai, demi
waktu duha, dll)
Amtsalul qur’an : ilmu tentang perumpamaan-
perumpamaan dalam Al Qur’an (perumpamaan
orang berinfaq, perumpamaan orang kafir, dll)orang berinfaq, perumpamaan orang kafir, dll)
Qoshoshul qur’an : ilmu tentang kisah-kisah
dalam Al Qur’an (kisah para nabi dan
umatnya, kisah munculnya sihir di jaman
nabi sulaiman, dll)
Tajwid : ilmu tentang tata cara membaca Al
Qur’an
12. Tiga cara berinterkasi dengan Al-Qur'an
1. Membaca dan menghafal (membaca adalah langkah
awal untuk memahami)
a. Perintah rasul untuk membaca Al-Qur’an karena
dapat memberi syafaat di hari kiamat
b. rasul mengutamakan orang yang menghafal Al-
Qur’an dalam hal kepemimpinan dan tugasQur’an dalam hal kepemimpinan dan tugas
dakwah
2. Memahami dan menafsirkan (memahami adalah
langkah awal untuk mengamalkan)
a. memahami Al-Qur’an yang ideal dengan
mengetahui karakteristik bahasa arab,
pengetahuan tentang sebab turunnya ayat,
tujuan turunnya ayat, kandungan hukum dalam
ayat dan lain-lain
13. Cara menafsirkan Al-Qur’an
1. Ayat dengan ayat
2. Ayat dengan sunnah Rasul yang shahih
3. Ayat dengan perilaku sahabat
4. Ayat dengan perilaku tabi’in
5. Ayat dengan perilaku tabi’ut tabi’in
Hal-hal yang harus dihindari dalam memahami &Hal-hal yang harus dihindari dalam memahami &
menafsirkan Al-Qur’an
1. Mengikuti ayat yang mutasyabihat (ayat yang sulit
dipahami) dan meninggalkan ayat yang muhkamat
(yang mudah dipahami)
2. Menghindari takwil yang tanpa dalil
3. Menafsirkan ayat hanya berdasarkan hasil pemikiran
akal
14. 4. Menghindari kisah-kisah israiliyat (kisah dari ahli kitab
yang baru masuk islam)
5. Keluar dari ijma (kesepakatan) para ulama
6. Mengikuti selain jalan orang mukmin yang tulus dan
ikhlas
7. Taqlid (mengikuti pendapat orang lain tanpa dasar)
Menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan cara lain tidak
dibenarkan, misalnya :
1. Kaum rasionalis (mengandalkan akal, rasio)
2. Kaum sufi dengan ajaran tasawufnya
3. Tafsir ilmiah (berdasarkan teknologi)
4. Dan lain-lain
15. 3. Mengamalkan dan berdakwah
a. Al-Qur’an harus menjadi kitab yang diikuti, bukan
mengikuti
b. Al-Qur’an pengobat hati (sombong, hasad,
gelisah, putus asa, dll), bukan semata obat fisik
c. Al-Qur’an bukan semata penolak jin atau setan
yang biasa ditempel di dinding, dikalungkan di
leher, ditulis di piring lalu airnya diminum
d. Akal harus tunduk pada Al-Qur’an, karena
kemampuan akal sangat terbatas
e. Menyampaikan Al-Qur’an dengan dasar ilmu yang
benar dan niat yang lurus (dakwah)
f. Peringatan Allah “… dan janganlah kamu
mengatakan terhadap Allah swt, kecuali yang
benar…” (an nisa : 171)