SlideShare a Scribd company logo
TEKNOLOGI
WWWWACANAACANAACANAACANA No. 3/Juli-Agustus 1996 5
PPPPERTANIANANERTANIANANERTANIANANERTANIANAN SSSSISTEMISTEMISTEMISTEM VVVVERTIKULTURERTIKULTURERTIKULTURERTIKULTUR
Anya .P. Damastuti
Sistem pertanian vertikultur adalah sistem budi daya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Sistem ini cocok
diterapkan di lahan-lahan sempit atau di pemukiman yang padat penduduknya. Sistem ini dapat menjadi solusi kesulitan mencari
lahan pertanian yang tergusur oleh perumahan dan industri.
elebihan sistem pertanian v ertikultur: (1) ef isiensi
penggunaan lahan karena y ang ditanam jumlahny a
lebih bany ak dibandingkan sistem konv ensional, (2)
penghematan pemakaian pupuk dan pestisida, (3)
kemungkinan tumbuhny a rumput dan gulma lebih kecil, (4)
dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan
dalam wadah tertentu, (5) mempermudah
monitoring/pemeliharaan tanaman, dan (6) adany a atap
plastik memberikan keuntungan (a) mencegah kerusakan
karena hujan, (b) menghemat biay a peny iraman karena atap
plastik mengurangi penguapan. Kekuranganny a adalah (1)
rawan terhadap serangan jamur, karena kelembaban udara
y ang tinggi akibat tingginy a populasi tanaman adany a atap
plastik, (2) inv estasi awal cukup tinggi, (3) sistem
peny iraman harus continu, dan diperlukan beberapa
peralatan tambahan, misalny a tangga sebagai alat bantu
peny iraman.
Jenis tanaman y ang dapat ditanam dengan sistem ini sangat
bany ak, misalny a tanaman buah dan say ur semusim (sawi,
selada, kubis, wortel, tomat, terong, cabai dan lain-lainny a),
juga bunga seperti anggrek, bougenv ille, mawar, melati,
azelea dan kembang sepatu y ang diatur tingginy a dengan
pemangkasan.
Lingkungan y ang dibutuhkan adalah tersediany a unsur hara
(makro dan mikro), cukup sinar matahari dan karbondioksida
untuk f otosintesis dan oksigen untuk pernapasan. Hal lain
y ang perlu diperhatikan adalah ketinggian daerah y ang
hendak ditanami karena berkaitan dengan temperatur dan
kelembaban udara. Juga derajat keasaman tanah. Yang
paling penting, air harus mudah diperoleh di daerah tersebut.
Untuk optimasi sebaikny a di daerah dekat pasar
(mempermudah penjualan).
Pelaksanaan v ertikultur dapat menggunakan bangunan
khusus (modif ikasi dari sistem green house) maupun tanpa
bangunan khusus, misalny a di pot gantung dan penempelan
di tembok-tembok. Wadah tanaman sebaikny a disesuaikan
dengan bahan y ang bany ak tersedia di pasar lokal. Bahan
y ang dapat digunakan, misalny a kay u, bambu, pipa paralon,
pot, kantong plastik dan gerabah. Bentuk bangunan dapat
dimodif ikasi menurut kreativ itas dan lahan y ang tersedia.
Yang penting perlu diketahui lebih dahulu adalah karakteristik
tanaman y ang ingin dibudiday akan sehingga kita dapat
merancang sistemny a dengan benar.
Media y ang digunakan biasany a terdiri atas: (1) top soil;
y aitu berupa lapisan tanah y ang bany ak mengandung
humus, (2) pasir halus, (3) pupuk kandang, (4) pupuk hijau
dan (5) kapur pertanian. Komposisiny a tergantung
kandungan unsur hara masing-masing lokasi. Bila kita
kesulitan untuk menentukan komposisi, kita dapat
menggunakan metode trial and error untuk beberapa
komposisi dan kemudian dipilih y ang hasilny a paling baik.
Untuk tanaman y ang bernilai ekonomis tinggi, media tanam
lebih baik disterilisasi lebih dahulu untuk mematikan semua
jasad pengganggu tanaman dan menghemat pemakaian
pestisida. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara kimia,
misalny a dengan f ungisida, insektisida dan bakterisida
dengan dosis tertentu dan dengan cara f isis, misalny a
dengan pemanasan dengan suhu di atas 100 derajat Celcius
setelah itu dilakukan pengukuran pH y ang dapat dilakukan
dengan kertas lakmus atau pH meter
Cara penanaman tergantung pada jenis tanamanny a. Ada
y ang dapat ditanam langsung di wadah v ertikultur, ada y ang
harus disemai dulu baru ditanam, dan ada y ang harus
disemai kemudian disapih dan baru ditanam di wadah.
Pesemaian dibutuhkan oleh tanaman y ang berbiji kecil,
misalny a sawi, kubis, tomat, cabai, terong, lobak, selada
dan wortel. Untuk tanaman y ang bernilai ekonomis tinggi dan
membutuhkan perawatan y ang agak khusus, misalny a
paprika, cabai hot beauty atau cabai keriting dan tomat buah
dilakukan cara penanaman y ang terakhir.
Peny usunan tanaman diusahakan maksimal dengan
memperhatikan kelembaban udara, kerapian dan
kemungkinan berjangkitny a peny akit. Peny iraman harus
dilakukan secara teratur sesuai kebutuhan tanaman,
misalny a pagi dan sore. Penggantian tanaman y ang sakit
dan mati perlu dilakukan agar tidak meny ebar ke tanaman
y ang ada didekatny a. Peny iangan dari gulma perlu juga
dilakukan karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Pemberian pupuk juga dilakukan sesuai dengan jenis dan
kondisi tanamanny a. Intiny a, monitoring tanaman diperlukan
untuk mencegah kerusakan tanaman akibat hama dan
peny akit tanaman.
Panen dilakukan menurut tujuanny a, dikonsumsi sendiri atau
untuk dijual dalam jangka waktu tertentu. Jika dikonsumsi
langsung, sebaikny a dipanen pada kondisi optimal, jika dijual
dalam jangka waktu tertentu sebaikny a dipanen saat
setengah masak agar tidak mudah membusuk. Jadi perlu
diketahui teknologi pasca panen y ang tepat agar panenan
dapat dikonsumsi dalam kondisi terbaikny a.
Kerusakan-kerusakan y ang dapat terjadi saat/setelah panen
di antarany a, kerusakan f isik (misalny a akibat pendinginan
dan pemanasan), kerusakan mekanis (misalny a akibat
kerusakan dan benturan benda keras), kerusakan kimia
(berubahny a rasa buah), kerusakan f isiologis dan kerusakan
mikrobiologis (akibat bakteri, jamur dan jasad renik lainny a).
Secara umum kegiatan pasca panen meliputi proses-proses
sebagai berikut: pencucian/pembersihan,sortasi/seleksi,
pengelompokan, pengawetan, pengemasan, pengangkutan
dan peny impanan. Proses y ang dilakukan tergantung
tanaman y ang dipakai dan untuk keperluan apa.
Demikian sekilas tentang sistem pertanian v ertikultur.
Inf ormasi lebih jauh dapat dibaca pada buku-buku tentang
pertanian v ertikultur , misalny a VERTIKULTUR, Bercocok
tanam secara bertingkat karangan Ir. L.Widarto, atau silakan
menghubungi : PUSAT INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN
(PITT) ELSPPAT.
K

More Related Content

What's hot

Tugas budi
Tugas budiTugas budi
Tugas budi
Raden Sengkuni
 
Media dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikMedia dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikJennie Ong
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoAndrew Hutabarat
 
Perkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
Perkembangan Jamur Konsumsi di DuniaPerkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
Perkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
Nur Haida
 
Pengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduPengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduEla Afellay
 
Mari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yukMari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yuk
SMK Muhammadiyah Kramat
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
Operator Warnet Vast Raha
 
agronomi
agronomiagronomi
agronomi
Luna Qyu
 
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baruDampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
Kusmiati
 
PESTISIDA
PESTISIDAPESTISIDA
PESTISIDA
Luthfiana Rahmasari
 
Bab 1. p.i.p. (pendahuluan) rev 1
Bab 1. p.i.p. (pendahuluan) rev 1Bab 1. p.i.p. (pendahuluan) rev 1
Bab 1. p.i.p. (pendahuluan) rev 1
chuy12567
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanindahayupradini
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponik
Layin Alfiyah
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
Dina akib
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
Deni Wahyu
 
Penerapan teknologi-bio-perforasi
Penerapan teknologi-bio-perforasiPenerapan teknologi-bio-perforasi
Penerapan teknologi-bio-perforasiJohny S P
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Belajar Bareng Hidroponik
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organikdita wahyu
 

What's hot (20)

Makalah_34 Makalah presentasi gulma kel 5
Makalah_34 Makalah presentasi gulma kel 5Makalah_34 Makalah presentasi gulma kel 5
Makalah_34 Makalah presentasi gulma kel 5
 
Tugas budi
Tugas budiTugas budi
Tugas budi
 
Media dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikMedia dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponik
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
 
Perkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
Perkembangan Jamur Konsumsi di DuniaPerkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
Perkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
 
Pengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduPengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpadu
 
Mari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yukMari berhidroponik yuk
Mari berhidroponik yuk
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
agronomi
agronomiagronomi
agronomi
 
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baruDampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
 
PESTISIDA
PESTISIDAPESTISIDA
PESTISIDA
 
Bab 1. p.i.p. (pendahuluan) rev 1
Bab 1. p.i.p. (pendahuluan) rev 1Bab 1. p.i.p. (pendahuluan) rev 1
Bab 1. p.i.p. (pendahuluan) rev 1
 
Cara cara pengendalian gulma
Cara cara pengendalian gulmaCara cara pengendalian gulma
Cara cara pengendalian gulma
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponik
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Penerapan teknologi-bio-perforasi
Penerapan teknologi-bio-perforasiPenerapan teknologi-bio-perforasi
Penerapan teknologi-bio-perforasi
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 

Similar to W3 a2

Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 
Minyak Organik
Minyak OrganikMinyak Organik
Minyak Organikalicnono
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Wulung Gono
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
Septian Muna Barakati
 
Bahan ajar kelas x budidaya tanaman obat
Bahan ajar kelas x   budidaya tanaman obatBahan ajar kelas x   budidaya tanaman obat
Bahan ajar kelas x budidaya tanaman obat
BabangPattimura
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
Febrina Tentaka
 
9.4 Teknologi Produksi Tumbuhan kelas VIII
9.4 Teknologi Produksi Tumbuhan kelas VIII9.4 Teknologi Produksi Tumbuhan kelas VIII
9.4 Teknologi Produksi Tumbuhan kelas VIII
RickyPrasetyoPutro1
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Jean Tambunan
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
f' yagami
 
1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx
EkaHadiJoyo
 
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_ghBab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Andrew Hutabarat
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahsujononasa
 
Praktikum Vertikultur Tanaman
Praktikum Vertikultur TanamanPraktikum Vertikultur Tanaman
Praktikum Vertikultur Tanaman
Hariyatunnisa Ahmad
 
dasgro nih.pdf
dasgro nih.pdfdasgro nih.pdf
dasgro nih.pdf
faradinaerviahar
 
Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6
Kovarnan varnan
 
Kertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasiKertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasi
mohdjaafarhashim
 
Modul2 kb3, tumbuhan hama_(gulma)
Modul2 kb3, tumbuhan hama_(gulma)Modul2 kb3, tumbuhan hama_(gulma)
Modul2 kb3, tumbuhan hama_(gulma)
muditateach
 

Similar to W3 a2 (20)

Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Minyak Organik
Minyak OrganikMinyak Organik
Minyak Organik
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Bahan ajar kelas x budidaya tanaman obat
Bahan ajar kelas x   budidaya tanaman obatBahan ajar kelas x   budidaya tanaman obat
Bahan ajar kelas x budidaya tanaman obat
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
 
9.4 Teknologi Produksi Tumbuhan kelas VIII
9.4 Teknologi Produksi Tumbuhan kelas VIII9.4 Teknologi Produksi Tumbuhan kelas VIII
9.4 Teknologi Produksi Tumbuhan kelas VIII
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
Hidroponik ( tugasan )
Hidroponik ( tugasan )Hidroponik ( tugasan )
Hidroponik ( tugasan )
 
1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx
 
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_ghBab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_gh
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
Praktikum Vertikultur Tanaman
Praktikum Vertikultur TanamanPraktikum Vertikultur Tanaman
Praktikum Vertikultur Tanaman
 
dasgro nih.pdf
dasgro nih.pdfdasgro nih.pdf
dasgro nih.pdf
 
Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6Rbt tugasan sem 6
Rbt tugasan sem 6
 
Kertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasiKertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasi
 
Modul2 kb3, tumbuhan hama_(gulma)
Modul2 kb3, tumbuhan hama_(gulma)Modul2 kb3, tumbuhan hama_(gulma)
Modul2 kb3, tumbuhan hama_(gulma)
 

More from Andrew Hutabarat

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
Andrew Hutabarat
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
Andrew Hutabarat
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
Andrew Hutabarat
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
Andrew Hutabarat
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Andrew Hutabarat
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Andrew Hutabarat
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
Andrew Hutabarat
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
Andrew Hutabarat
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
Andrew Hutabarat
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
Andrew Hutabarat
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Andrew Hutabarat
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
Andrew Hutabarat
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Andrew Hutabarat
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
Andrew Hutabarat
 

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 

Recently uploaded (20)

Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 

W3 a2

  • 1. TEKNOLOGI WWWWACANAACANAACANAACANA No. 3/Juli-Agustus 1996 5 PPPPERTANIANANERTANIANANERTANIANANERTANIANAN SSSSISTEMISTEMISTEMISTEM VVVVERTIKULTURERTIKULTURERTIKULTURERTIKULTUR Anya .P. Damastuti Sistem pertanian vertikultur adalah sistem budi daya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Sistem ini cocok diterapkan di lahan-lahan sempit atau di pemukiman yang padat penduduknya. Sistem ini dapat menjadi solusi kesulitan mencari lahan pertanian yang tergusur oleh perumahan dan industri. elebihan sistem pertanian v ertikultur: (1) ef isiensi penggunaan lahan karena y ang ditanam jumlahny a lebih bany ak dibandingkan sistem konv ensional, (2) penghematan pemakaian pupuk dan pestisida, (3) kemungkinan tumbuhny a rumput dan gulma lebih kecil, (4) dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu, (5) mempermudah monitoring/pemeliharaan tanaman, dan (6) adany a atap plastik memberikan keuntungan (a) mencegah kerusakan karena hujan, (b) menghemat biay a peny iraman karena atap plastik mengurangi penguapan. Kekuranganny a adalah (1) rawan terhadap serangan jamur, karena kelembaban udara y ang tinggi akibat tingginy a populasi tanaman adany a atap plastik, (2) inv estasi awal cukup tinggi, (3) sistem peny iraman harus continu, dan diperlukan beberapa peralatan tambahan, misalny a tangga sebagai alat bantu peny iraman. Jenis tanaman y ang dapat ditanam dengan sistem ini sangat bany ak, misalny a tanaman buah dan say ur semusim (sawi, selada, kubis, wortel, tomat, terong, cabai dan lain-lainny a), juga bunga seperti anggrek, bougenv ille, mawar, melati, azelea dan kembang sepatu y ang diatur tingginy a dengan pemangkasan. Lingkungan y ang dibutuhkan adalah tersediany a unsur hara (makro dan mikro), cukup sinar matahari dan karbondioksida untuk f otosintesis dan oksigen untuk pernapasan. Hal lain y ang perlu diperhatikan adalah ketinggian daerah y ang hendak ditanami karena berkaitan dengan temperatur dan kelembaban udara. Juga derajat keasaman tanah. Yang paling penting, air harus mudah diperoleh di daerah tersebut. Untuk optimasi sebaikny a di daerah dekat pasar (mempermudah penjualan). Pelaksanaan v ertikultur dapat menggunakan bangunan khusus (modif ikasi dari sistem green house) maupun tanpa bangunan khusus, misalny a di pot gantung dan penempelan di tembok-tembok. Wadah tanaman sebaikny a disesuaikan dengan bahan y ang bany ak tersedia di pasar lokal. Bahan y ang dapat digunakan, misalny a kay u, bambu, pipa paralon, pot, kantong plastik dan gerabah. Bentuk bangunan dapat dimodif ikasi menurut kreativ itas dan lahan y ang tersedia. Yang penting perlu diketahui lebih dahulu adalah karakteristik tanaman y ang ingin dibudiday akan sehingga kita dapat merancang sistemny a dengan benar. Media y ang digunakan biasany a terdiri atas: (1) top soil; y aitu berupa lapisan tanah y ang bany ak mengandung humus, (2) pasir halus, (3) pupuk kandang, (4) pupuk hijau dan (5) kapur pertanian. Komposisiny a tergantung kandungan unsur hara masing-masing lokasi. Bila kita kesulitan untuk menentukan komposisi, kita dapat menggunakan metode trial and error untuk beberapa komposisi dan kemudian dipilih y ang hasilny a paling baik. Untuk tanaman y ang bernilai ekonomis tinggi, media tanam lebih baik disterilisasi lebih dahulu untuk mematikan semua jasad pengganggu tanaman dan menghemat pemakaian pestisida. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara kimia, misalny a dengan f ungisida, insektisida dan bakterisida dengan dosis tertentu dan dengan cara f isis, misalny a dengan pemanasan dengan suhu di atas 100 derajat Celcius setelah itu dilakukan pengukuran pH y ang dapat dilakukan dengan kertas lakmus atau pH meter Cara penanaman tergantung pada jenis tanamanny a. Ada y ang dapat ditanam langsung di wadah v ertikultur, ada y ang harus disemai dulu baru ditanam, dan ada y ang harus disemai kemudian disapih dan baru ditanam di wadah. Pesemaian dibutuhkan oleh tanaman y ang berbiji kecil, misalny a sawi, kubis, tomat, cabai, terong, lobak, selada dan wortel. Untuk tanaman y ang bernilai ekonomis tinggi dan membutuhkan perawatan y ang agak khusus, misalny a paprika, cabai hot beauty atau cabai keriting dan tomat buah dilakukan cara penanaman y ang terakhir. Peny usunan tanaman diusahakan maksimal dengan memperhatikan kelembaban udara, kerapian dan kemungkinan berjangkitny a peny akit. Peny iraman harus dilakukan secara teratur sesuai kebutuhan tanaman, misalny a pagi dan sore. Penggantian tanaman y ang sakit dan mati perlu dilakukan agar tidak meny ebar ke tanaman y ang ada didekatny a. Peny iangan dari gulma perlu juga dilakukan karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk juga dilakukan sesuai dengan jenis dan kondisi tanamanny a. Intiny a, monitoring tanaman diperlukan untuk mencegah kerusakan tanaman akibat hama dan peny akit tanaman. Panen dilakukan menurut tujuanny a, dikonsumsi sendiri atau untuk dijual dalam jangka waktu tertentu. Jika dikonsumsi langsung, sebaikny a dipanen pada kondisi optimal, jika dijual dalam jangka waktu tertentu sebaikny a dipanen saat setengah masak agar tidak mudah membusuk. Jadi perlu diketahui teknologi pasca panen y ang tepat agar panenan dapat dikonsumsi dalam kondisi terbaikny a. Kerusakan-kerusakan y ang dapat terjadi saat/setelah panen di antarany a, kerusakan f isik (misalny a akibat pendinginan dan pemanasan), kerusakan mekanis (misalny a akibat kerusakan dan benturan benda keras), kerusakan kimia (berubahny a rasa buah), kerusakan f isiologis dan kerusakan mikrobiologis (akibat bakteri, jamur dan jasad renik lainny a). Secara umum kegiatan pasca panen meliputi proses-proses sebagai berikut: pencucian/pembersihan,sortasi/seleksi, pengelompokan, pengawetan, pengemasan, pengangkutan dan peny impanan. Proses y ang dilakukan tergantung tanaman y ang dipakai dan untuk keperluan apa. Demikian sekilas tentang sistem pertanian v ertikultur. Inf ormasi lebih jauh dapat dibaca pada buku-buku tentang pertanian v ertikultur , misalny a VERTIKULTUR, Bercocok tanam secara bertingkat karangan Ir. L.Widarto, atau silakan menghubungi : PUSAT INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN (PITT) ELSPPAT. K