SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BEBAN PADA BAJA
Disusun Oleh:
Tar. Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
NIT. 24319015
PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN LANDASAN
POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kami
nikmat-Nya. Shalwat besertakan salam kami haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah
menjadi teladan bagi kami untuk menjalankan segala aktifitas termasuk pembuatan karya ilmiah
ini.
Makalah yang berjudul “PENDAHULUAN BAJA SEBAGAI BAHAN STRUKTUR”
ini disusun sabagai syarat pengumpulan tugas pertama mata kuliah Rekayasa Struktur Baja.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besatnya
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kami nikmat terindah di dunia ini yaitu nikmat Islam
sehingga saya selalu bersemangat untuk menyelesaikan makalah ini yang saya niatkan
untuk menjadi sebaik-baik ummat yang bermanfaat bagi ummat lainnya.
2. Bapak Faisal Reza selaku dosen mata kuliah Rekayasa Struktur Baja yang telah memberi
tugas dan materi tentang baja.
Penulis mengharapkan dengan selesainya makalah ini lebih memacu semangat menulis
terutama bagi diri penuli sendiri. Karena dengan menulis kita dapat membagi ilmu yang kita miliki
sehingga lebih bermanfaat bagi manusia lainnya.
Bogor, 21 April 2020
M. Zhabri Gaffari D.
A. Perencanaan Struktur
Perencanaan Struktur dapat didefinisikan sebagai campura antar seni dan ilmu
pengetahuan yang dikombinasikan dengan insstuisi seorang ahli struktur mengenai
perilaku struktur dengan dasar-dasar pengetahuan dalam statistika, dinamika, mekanika
bahan, dan analisa struktur, untuk menghaslkan suatu struktur yang ekonomis dana man,
selama pelayanannya. Suatu struktur dinyatakin optimum apabila memenuhi kriteria
berikut:
a. Biaya minimum
b. Berat minimum
c. Waktur kosntruksi minimum
d. Tenaga kerja minimum
e. Biaya manufaktur minimum
f. Manfaat maksimum pada masa layan
Prosedur perencanaan struktur secara literasi dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Perancangan. penetapan fungsi pada struktur
b. Penetapan konfigurasi struktur awal (preliminar) sesuai langkah 1 termasuk
pemilihan jenis material yang akan digunakan
c. Penetapan beban kerja struktur
d. Pemilihan awal bentuk dan ukuran elemen struktur berdasarkan langkah 1,2, 3
e. Analisa struktur. Untuk memperoleh gaya-gaya dalam dan perpindahan elemen
f. Evaluasi. Apakah perancangan sudah optimum sesuai yang diharapkan
g. Perencanaan ulang langkah t hingga 6
h. Perencanaan akhir, apakah langkah t hingga 7 sudah memberikan hasil
optimum.
B. Beban
Beban adalah gaya luar yang bekerja pada suatu struktur. Beberapa jenis beban
yang sering dijumpai antara lain:
a. Beban Mati, adalah berat dari semua bagian suatu gedung/bangunan yang
bersifat tetap selama masa layan struktur, termasuk unsur-unsur tambahan,
finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari gedung/bangunan tersebut.
b. Beban Hidup, adalah beban gravitasi yang bekerja pada struktur dalam
masa layannya, dan tirnbul akibat penggunaan suatu gedung. Termasuk
beban ini adalah berat manusia, perabotan yang dapat dipindah-pindah,
kendaraan, dan barang-barang lain
c. Beban Angin, adalah beban yang bekerja pada struktur akibat tekanan-
tekanan dari gerakan angin. Beban angin sangat tergantung dari lokasi dan
ketinggian dari struktur. Besarnya tekanan tiup harus diambil minimum
sebesar 25 kg/m2
d. Beban Gempa, adalah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada
struktur akibat adanya pergerakan tanah oleh gempa bumi, baik pergerakan
arah vertikal maupun horizontal. Besarnya gaya geser dasar (statik ekivalen)
ditentukan berdasarkan persamaan:
C = faktor respon gempa yang ditentukan berdasarkan lokasi bangunan
dan jenis tanahnya.
I = faktor keutamaan gedung.
R = faktor reduksi gempa yang tergantung
W,:= berat total bangunan termasuk beban hidup yang bersesuaian.
C. Konsep Desain
1. Struktur harus memiliki kekuatan, kekakuan, kekerasan dan kestabilan yang
mencukupi.
2. Menjamin adanya cadangan kekuatan lebih dalam memikul beban layan dan
kemungkinan beban berlebihan (Overload).
3. Memperhitungkan adanya kemungkinan Understrenght (kekurangan kekuatan).
Dua filosofi yang sering digunakan dalam perencanaan struktur baja adalah
perencanaan berdasarkan tegangan kerja / working stress design ( Allowable Stress
Design/ASD ) dan perencanaan kondisi batas / limit states design ( Load and Resistance
Factor Design/LRFD ).
Metoda ASD dalam perencanaan struktur baja telah digunakan dalam kurun waktu
kurang lebih 100 tahun. Dan dalam 20 tahun terakhir prinsip perencanaan struktur baja
mulai beralih ke konsep LRFD yang jauh lebih rasional dengan berdasarkan pada konsep
probabilitas.
Metode LRFD untuk perencanaan struktur baja yang diatur dalam SNI 03-1729-
2002, berdasarkan pada konsep probabilitas dengan mengacu pada metode First Order
Second Moment. Metode ini mengasumsikan bahwa beban Q dan tahanan R saling bebas
secara statistik.
Peluang kegagalan pada baja:
a. Dalam konteks analisa keandalan suatu struktur, yang dimaksud dengan istilah
kegagalan (failure) adalah terjadinya salah satu dari sejumlah kondisi batas
yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Faktor beban dan tahanan dipilih sedemikian rupa sehingga peluang kegagalan
suatu struktur adalah kecil sekalai atau masih dalam batas – batas yang dapat
diterima.
D. Allowable Stress Design (ASD)
Perencanaan berdasarkan ASD (PPBBI 1984).Perencanan dalam struktur baja
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Pembebanan Tetap
Dimana :
σ = P/A= tegangan
Fy = tegangan leleh
b. Pembebanan Sementara
Dimana :
σ = P/A= tegangan
σ = 0,75 σ (σ = tegangan ijin) : dengan sambungan
σ = σ ; tanpa sambungan
Fy = tegangan leleh
Kombinasi muatan (PPPURG 1987 / PMI 1970 NI.18),
a. Pembebanan tetap, D + L.
b. Pembebanan sementara, D + L + W.
D + L + E.
Keterangan:
D = adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen,
termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan
tetap.
L = adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung,
termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan
lain-lain.
W = adalah beban angin.
E = adalah beban gempa, yang ditentukan
Faktor Tahanan:
a. Akibat Pembebanan Tetap
b. Akibat Pembebanan Sementara
E. Load and Resistance Factor Design(LRFD)
Perencanaan berdasarkan LFRD (SNI 03-1729-2002). Perencanan dalam
struktur baja harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Dimana:
Ф = faktor tahanan
Rn = Tahanan nominal
Γi = faktor beban
Q i = beban mati, beban hidup, angin dan gempa
Rumus LRFD:
Dengan keterangan:
D : beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi pernlanen, termasuk dinding,
lantai atap, plafon, parrisi rerap, rangga dan peralatan layan tetap.
L : beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, rermasuk kejut, tetapi
tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain.
L,, : beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawaran oleh pekerja, peralaran,
dan material atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak
H : beban hujan, tidak rermasuk ya,g ciiakibatkan genar-rgan air
W : beban angin
E : beban gempa yang ditentukan dari peraturan gempa
F. Perbedaan ASD dan LRFD
DAFTAR PUTAKA
Setiawan, A. 2008. “Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD. Jakarta: Erlangga
Power Point Bapak Faisal Reza

More Related Content

What's hot

Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpileBustang Jalil
 
Balok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelBalok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelAfret Nobel
 
Jembatan Rangka Baja.pdf
Jembatan Rangka Baja.pdfJembatan Rangka Baja.pdf
Jembatan Rangka Baja.pdfAgusSudiana4
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokLeticia Freidac
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipilgaffarudin
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatanAgus Tri
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingHBieb Almospy
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedungNaruto40
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokShaleh Afif Hasibuan
 
Batang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxBatang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxnugrahafillah1
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaFajar Istu
 
Cth smbungan baut
Cth smbungan bautCth smbungan baut
Cth smbungan bautFuji Antjo
 
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"MOSES HADUN
 

What's hot (20)

Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpile
 
Balok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelBalok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobel
 
PPT JEMBATAN
PPT JEMBATANPPT JEMBATAN
PPT JEMBATAN
 
Jembatan Rangka Baja.pdf
Jembatan Rangka Baja.pdfJembatan Rangka Baja.pdf
Jembatan Rangka Baja.pdf
 
Preliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisiPreliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisi
 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
Batang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxBatang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptx
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Cth smbungan baut
Cth smbungan bautCth smbungan baut
Cth smbungan baut
 
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
 

Similar to BEBAN PADA BAJA

Perancangan Konstruksi
Perancangan KonstruksiPerancangan Konstruksi
Perancangan KonstruksiArchthink
 
Bab 2 skripsi ujang
Bab 2 skripsi ujang Bab 2 skripsi ujang
Bab 2 skripsi ujang ujang asf
 
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITSMakalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITSAndhanaAdhyaksa
 
Tugas besar jembatan edit amah
Tugas besar jembatan edit amahTugas besar jembatan edit amah
Tugas besar jembatan edit amahMARIAMAHULM
 
Its paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paperIts paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paperjiemmy4free
 
Perhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docxPerhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docxPutuAgusSantosa1
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1aryawi
 
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaModul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaIrham AF I
 
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptxpresentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptxZikrullahZikrul
 
11019 1-330752706581
11019 1-33075270658111019 1-330752706581
11019 1-330752706581Mtulun
 
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptxPPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptxARJUNUANSA
 
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptxPertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptxAndriDwiCahyono
 
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptxMuh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptxMuhammadAyyub36
 
muh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdfmuh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdfFitriHariyanti4
 
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenAnalisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenIqlal Suriansyah
 

Similar to BEBAN PADA BAJA (20)

Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)
Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)
Rekayasa Struktur Baja 2 (beban Pada Baja)
 
skripsi.pdf
skripsi.pdfskripsi.pdf
skripsi.pdf
 
Perancangan Konstruksi
Perancangan KonstruksiPerancangan Konstruksi
Perancangan Konstruksi
 
Bab 2 skripsi ujang
Bab 2 skripsi ujang Bab 2 skripsi ujang
Bab 2 skripsi ujang
 
Struktur jembatan
Struktur jembatanStruktur jembatan
Struktur jembatan
 
PAPARAN RSUD.ppt
PAPARAN RSUD.pptPAPARAN RSUD.ppt
PAPARAN RSUD.ppt
 
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITSMakalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
Makalah penyangga baja konstruksi D4 Mesin ITS
 
Tugas besar jembatan edit amah
Tugas besar jembatan edit amahTugas besar jembatan edit amah
Tugas besar jembatan edit amah
 
Its paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paperIts paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paper
 
Perhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docxPerhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docx
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1
 
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaModul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
 
Makalah statika
Makalah statikaMakalah statika
Makalah statika
 
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptxpresentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
presentasi 1- pengantar KBL bangunan tunggi dan bentang lebar.pptx
 
11019 1-330752706581
11019 1-33075270658111019 1-330752706581
11019 1-330752706581
 
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptxPPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
PPT AHLI MUDA GEDUNG.pptx
 
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptxPertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
Pertemuan 5 - Pengantar Rekayasa Sipil.pptx
 
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptxMuh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
Muh. Azhar Syukur_SKK Gedung.pptx
 
muh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdfmuh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdf
 
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenAnalisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
 

More from Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan (9)

Mekanika Tanah 1 (Pemadatan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pemadatan Tanah)Mekanika Tanah 1 (Pemadatan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pemadatan Tanah)
 
Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1
 
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
 
Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Perhitungan Klasifikasi Tanah)
 
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
 
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
 
Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (Pendahuluan Baja)
 
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
 
Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1Tugas mekanika tanah 1
Tugas mekanika tanah 1
 

BEBAN PADA BAJA

  • 1. BEBAN PADA BAJA Disusun Oleh: Tar. Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan NIT. 24319015 PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN LANDASAN POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG 2020
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kami nikmat-Nya. Shalwat besertakan salam kami haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah menjadi teladan bagi kami untuk menjalankan segala aktifitas termasuk pembuatan karya ilmiah ini. Makalah yang berjudul “PENDAHULUAN BAJA SEBAGAI BAHAN STRUKTUR” ini disusun sabagai syarat pengumpulan tugas pertama mata kuliah Rekayasa Struktur Baja. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besatnya kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kami nikmat terindah di dunia ini yaitu nikmat Islam sehingga saya selalu bersemangat untuk menyelesaikan makalah ini yang saya niatkan untuk menjadi sebaik-baik ummat yang bermanfaat bagi ummat lainnya. 2. Bapak Faisal Reza selaku dosen mata kuliah Rekayasa Struktur Baja yang telah memberi tugas dan materi tentang baja. Penulis mengharapkan dengan selesainya makalah ini lebih memacu semangat menulis terutama bagi diri penuli sendiri. Karena dengan menulis kita dapat membagi ilmu yang kita miliki sehingga lebih bermanfaat bagi manusia lainnya. Bogor, 21 April 2020 M. Zhabri Gaffari D.
  • 3. A. Perencanaan Struktur Perencanaan Struktur dapat didefinisikan sebagai campura antar seni dan ilmu pengetahuan yang dikombinasikan dengan insstuisi seorang ahli struktur mengenai perilaku struktur dengan dasar-dasar pengetahuan dalam statistika, dinamika, mekanika bahan, dan analisa struktur, untuk menghaslkan suatu struktur yang ekonomis dana man, selama pelayanannya. Suatu struktur dinyatakin optimum apabila memenuhi kriteria berikut: a. Biaya minimum b. Berat minimum c. Waktur kosntruksi minimum d. Tenaga kerja minimum e. Biaya manufaktur minimum f. Manfaat maksimum pada masa layan Prosedur perencanaan struktur secara literasi dapat dilakukan sebagai berikut: a. Perancangan. penetapan fungsi pada struktur b. Penetapan konfigurasi struktur awal (preliminar) sesuai langkah 1 termasuk pemilihan jenis material yang akan digunakan c. Penetapan beban kerja struktur d. Pemilihan awal bentuk dan ukuran elemen struktur berdasarkan langkah 1,2, 3 e. Analisa struktur. Untuk memperoleh gaya-gaya dalam dan perpindahan elemen f. Evaluasi. Apakah perancangan sudah optimum sesuai yang diharapkan g. Perencanaan ulang langkah t hingga 6 h. Perencanaan akhir, apakah langkah t hingga 7 sudah memberikan hasil optimum. B. Beban Beban adalah gaya luar yang bekerja pada suatu struktur. Beberapa jenis beban yang sering dijumpai antara lain:
  • 4. a. Beban Mati, adalah berat dari semua bagian suatu gedung/bangunan yang bersifat tetap selama masa layan struktur, termasuk unsur-unsur tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung/bangunan tersebut. b. Beban Hidup, adalah beban gravitasi yang bekerja pada struktur dalam masa layannya, dan tirnbul akibat penggunaan suatu gedung. Termasuk beban ini adalah berat manusia, perabotan yang dapat dipindah-pindah, kendaraan, dan barang-barang lain c. Beban Angin, adalah beban yang bekerja pada struktur akibat tekanan- tekanan dari gerakan angin. Beban angin sangat tergantung dari lokasi dan ketinggian dari struktur. Besarnya tekanan tiup harus diambil minimum sebesar 25 kg/m2
  • 5. d. Beban Gempa, adalah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada struktur akibat adanya pergerakan tanah oleh gempa bumi, baik pergerakan arah vertikal maupun horizontal. Besarnya gaya geser dasar (statik ekivalen) ditentukan berdasarkan persamaan: C = faktor respon gempa yang ditentukan berdasarkan lokasi bangunan dan jenis tanahnya. I = faktor keutamaan gedung. R = faktor reduksi gempa yang tergantung W,:= berat total bangunan termasuk beban hidup yang bersesuaian. C. Konsep Desain 1. Struktur harus memiliki kekuatan, kekakuan, kekerasan dan kestabilan yang mencukupi. 2. Menjamin adanya cadangan kekuatan lebih dalam memikul beban layan dan kemungkinan beban berlebihan (Overload). 3. Memperhitungkan adanya kemungkinan Understrenght (kekurangan kekuatan). Dua filosofi yang sering digunakan dalam perencanaan struktur baja adalah perencanaan berdasarkan tegangan kerja / working stress design ( Allowable Stress Design/ASD ) dan perencanaan kondisi batas / limit states design ( Load and Resistance Factor Design/LRFD ). Metoda ASD dalam perencanaan struktur baja telah digunakan dalam kurun waktu kurang lebih 100 tahun. Dan dalam 20 tahun terakhir prinsip perencanaan struktur baja mulai beralih ke konsep LRFD yang jauh lebih rasional dengan berdasarkan pada konsep probabilitas. Metode LRFD untuk perencanaan struktur baja yang diatur dalam SNI 03-1729- 2002, berdasarkan pada konsep probabilitas dengan mengacu pada metode First Order Second Moment. Metode ini mengasumsikan bahwa beban Q dan tahanan R saling bebas secara statistik.
  • 6. Peluang kegagalan pada baja: a. Dalam konteks analisa keandalan suatu struktur, yang dimaksud dengan istilah kegagalan (failure) adalah terjadinya salah satu dari sejumlah kondisi batas yang telah ditentukan sebelumnya. b. Faktor beban dan tahanan dipilih sedemikian rupa sehingga peluang kegagalan suatu struktur adalah kecil sekalai atau masih dalam batas – batas yang dapat diterima. D. Allowable Stress Design (ASD) Perencanaan berdasarkan ASD (PPBBI 1984).Perencanan dalam struktur baja harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Pembebanan Tetap Dimana : σ = P/A= tegangan Fy = tegangan leleh b. Pembebanan Sementara Dimana : σ = P/A= tegangan σ = 0,75 σ (σ = tegangan ijin) : dengan sambungan σ = σ ; tanpa sambungan Fy = tegangan leleh Kombinasi muatan (PPPURG 1987 / PMI 1970 NI.18), a. Pembebanan tetap, D + L. b. Pembebanan sementara, D + L + W. D + L + E.
  • 7. Keterangan: D = adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap. L = adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain. W = adalah beban angin. E = adalah beban gempa, yang ditentukan Faktor Tahanan: a. Akibat Pembebanan Tetap b. Akibat Pembebanan Sementara E. Load and Resistance Factor Design(LRFD) Perencanaan berdasarkan LFRD (SNI 03-1729-2002). Perencanan dalam struktur baja harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Dimana: Ф = faktor tahanan Rn = Tahanan nominal Γi = faktor beban Q i = beban mati, beban hidup, angin dan gempa Rumus LRFD:
  • 8. Dengan keterangan: D : beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi pernlanen, termasuk dinding, lantai atap, plafon, parrisi rerap, rangga dan peralatan layan tetap. L : beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, rermasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain. L,, : beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawaran oleh pekerja, peralaran, dan material atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak H : beban hujan, tidak rermasuk ya,g ciiakibatkan genar-rgan air W : beban angin E : beban gempa yang ditentukan dari peraturan gempa F. Perbedaan ASD dan LRFD
  • 9. DAFTAR PUTAKA Setiawan, A. 2008. “Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD. Jakarta: Erlangga Power Point Bapak Faisal Reza