SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Perbandingan Pendidikan
Sejarah
Pendidikan Indonesia
Kolonial
Sekolah pertama didirikan di Ambon. Untuk anak Indonesia krn anak Belanda belum
ada Tujuan melenyapkan agama katolik,menyebarkan protestan. Pendidikan utk
kecerdasan belum lahir.
Th 1630 an didirikan sekolah di Jakarta untuk anak Indonesia & Belanda.Tujuan
menjadi tenaga kerja yang kompeten untuk VOC. Penddkn utk penyebaran agama
Kristen.
Pengajarannya individual. Problem bahasa pengantar.
Tahun 1816 an.
Sekolah bagi anak Belanda.
Kurikulum mengalami perubahan radikal. Dipengaruhi ide liberalisme, orang menaruh
kepercayaan akan kekuasaan pengetahuan yg diperoleh mll penelitian empiris.
Penddkn bukan lagi memupuk rasa takut pada Tuhan melainkan ditujukan pada
pengembangan intelektualitas.
Sekolah bagi anak Indonesia. Penddkn utk anak kaum ningrat yg punya kekuasaan.
Penddkn utk mendidik anak menjadi pegawai perkebunan – seiring dg tanam paksa.
Doidirikan departemen Pendidikan & Agama.
Sebelum reorganisasi 1892.
Sekolah rendah sebelum 1982 sekolah yg sederhana,
fasilitas tidak memadai.
Murid terutama laki-laki.
Sekolah di luar Jawa melebihi Jawa, lambat laun
Jawa menjadi pusat pendidikan.
Sekolah rendah diizinkan memperluas programnya
sehingga mendekati rencana Sekolah Guru.
Mulai dimasuki anak golongan rendah.
Karena krisis Belanda
Mengeluarkan kebijakan diferensiasi dalam pendidikan
anak-anak golongan atas dan rendah.
Sekolah Kelas Satu.
Khusus kaum bangsawan. Lama 5 tahun.
Kebanyakan di Jawa.
Dimasukkan bahasa Belanda dalam kurikulum.
Sekolah ini masih ketinggalan dibandingkan
sekolah rendah untuk bangsa Belanda.
Tidak memberi persiapan yang cukup untuk menjadi
pegawai rendah dan
Tidak membuka kesempatan untuk melanjutkan
pelajaran.
Bahasa belanda diajarkan sejak kelas satu.
Perpanjangan belajar menjadi 7 tahun.
Sekolah Kelas Dua.
Timbul karena Belanda tidak mampu menyediakan pendidikan yg sama bagi
semua anak Indonesia.
Kurikulumnya dijaga jangan sampai sama dengan kelas satu. Untuk mengaburkan
Penggolongan, ttp yang terjadi menegaskan penggolongan.
Meninjukkan Belanda tidak punya perencanaan yang komprehensif ttg pendidikan.
Sekolah trial error, dengan senantiasa mengadakan perubahan menurut keadaan z
Pendidikan terus diberikan, pendidikan sederhana untukorang banyak, dan
Pendidikan yang baik untukgolongan elite yang kecil.
Sekolah Desa (Volkksschool).
•Tujuan: penyebaran pendidikan seluas mungkin dengan biaya rendah, utk kesejahteraan.
•Pemerintah memberikan bantuan keuangan. Perkembangannya baik, yg sebelumnya
tdkpernah tercapai oleh sekolah penjajahan Belanda.
•Kurikulum: membaca,menulis & berhitung.
•Mulai ada pelarangan tindak kekerasan atau paksaan.
•Masih diragukan apabila diserahkan kepada desa yg dengan suka rela menyerahkan
anaknya ke sekolah berdasar keputusannya sendiri.
•Angak putus sekolah tinggi, kurang minat penduduk akan lembaga pendidikan yg
dipaksakan, tidak akan merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat.
•Merupakan paradoks, rakyat desa yg ekonomi lemah diharuskan mendirikan sekolah yg
bermutu rendah, sedangkan golongan menengah ke atas diber pendidikan yg lebih baik
tanpa keharusan mendirikan bangunannya. Tidak ada kebebasan kurikulum.
•Ada pembatasa kurikulum, harapannya lulusan tidak mampu bekerja di kantor melakukan
pekerjaan administrasi, agar tidakmeninggalkan desanya.
•Tujuan utama pemberantasan buta huruf, namun tidak tercapai krn pertambahan jumlha
penduduk setiap tahun.
•Sekolah desa menjadi substruktur bagi sekolah sambungan, sama dengan kedua kelas
terakhir Sekolah Kelas Dua.
•Sekolah desa dikecam sbg sekolah yg bermutu rendah. Namun sekolah ini merupakan
penyebaran pendidikan yg luas, karena ada di desa, penyebar buah pikiran barat.
Menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan. Meletakkan dasar
untukpendidikan universal.
ELS (Europese Lagere School).
Belanda mengakui kemampuan anak Indonesia dalam segala pelajaran walaupun
pengantarnya bahasa Belanda.
Pada hakikatnya pendidikan dipandang orang Belanda sbg bahaya potensial bagi minoritas
oraang Belanda yg jumlahnya 200 kali lipat.
Pendidikan hanya diberikan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pemerinbtah &
perusahaan Belanda.
Mereka memberi kesempatan seluas-luasnya anak-anak Belanda utk sekolah.
ELS banyak dimasuki anak Belanda yg menikahi pembantunya dari pada anak priyayi.
Pola sekolah: sekolah rendah 7 th.
Selama pemerintahan Belanda tidak pernah terwujud sekolah menengah berbahasa
Indonesia.
Budaya Belanda terus dimasukkan ke rakyat Indonesia, kesadaran tidak menguasai bahasa
Belanda mencekan orang Indonesia dg rasa inferior dlm menghadapi orang Belanda.
Kurikulum ELS ditetapkan di Nederland tdk mungkin relevan dg kebutuhan anak Indonesia.
HCS (Hollands Chinese School).
•Sekolah sbg alat politik untuk mencegah orang Cina menjadi tak loyal thd
Belanda.
•Rasa takut kehilangan loyalitas cina mendorong Belanda menawarkan
kesempatan belajar yg paling baik yg ada, yakni HCS yg membuka
kesempatan untuk memasuki MULO maupun HBS.
•Lahirnya HCS menimbulkan rasa tak puas yg serius di kalangan
Indonesia menuntut sekolah yg sama derajadnya.
•Bagi Belanda sulit menolaknya,apalagi setelah lahir Budi Oetomo dan
Serikat Islam menjadi penyambung lidah bangsa Indonesia.
HIS (Hollands Inlandse School).
Lahirnya HIS wajar, karena Sekolah Kelas Satu makin banyak kritikan akan kelemahannya yakni lulusan
tidakmemiliki kedudukan yg baik, dan lulusannya menjadi golongan yg tak puas akan keadaan.
Desakan Budi Utomo & Serikat Islam agar reorganisasi Sekolah Kelas Satu.
Belanda tidak bisa mengelak karena adanya HCS (untuk Cina).
Pembukaan HIS disukung oleh ekonomi yg meningkat, perluasan wilayah pemerintahan Belanda di luar
Jawa. Menyebabkan kebutuhan pegawai berpendidikan.
Dilema bagi belanda,dengan adanya sekolah ini menjadikan penguasaan bahsa Belanda meningkat,
kekhawatiran Belanda apabila Indonesia menuntut persamaannya dengan Belanda.
HIS titik penting bagi sejarah pendidikan Indonesia, inilah sekolah pertama untuk orang Indonesia yg
memiliki kedudukan yg sama dengan oraang Belanda.
HIS mrp jalan utamaa untuk mobilitas sosial.
Awalnya untuk anak elite, tetapi banyak dimasuki anak golongan rendah.
Belanda tidak menunjukkan diskriminasi yang ketat, mereka sadar suatu saat Indonesia akan dikuasai
oleh raja-raja Indonesia. Belanda menghormati raja-raja yg suatu saat akan memerintah tanah jajahannya.
Kurikulum sudah mulai dikritik. Anak didik lebih mengenal Belanda dari pada Indonesia (Geografi, Sejarah,
Budaya).
Lembaga pendidikan ini sebagai penghasilpegawai, bukan sebagai lembaga pendidikan umum.
MULO (Meer uitgebreid Lager Onderwus)
Faktor didirikannya MULO, Banyaknya lulusan kelas satu; Anak Cina telah memiliki
Kesempatan sekolah di HCS. MULO untuk membendung invasi anak-anak Indonesi
Ke ELS. MULO sebagai lambang pendidikan nonrasial.
Dari sekolah MULO timbul intelektual baru. Mengganti pendidikan yang tidak serasi
Persipan calon pendidikan pegawai, ahli hukum, dokter.
HBS (Hogere Burgerschool) & AMS (Algemense Middelbare School).
Sekitar tahun 1860 an anak-anak Belanda memperoleh kesempatan utk diper-
Siapkan memasuki universitas di Nederland.
HBS menyajikan kurikulum modern, Bahasa Modern, matematika, IPA.
Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak yang akan kembali ke Nederland,
Oleh karenanya sekolah ini dikonkordansi sampai berakhirnya
masa penjajahan Belanda.
HBS satu-satunya sekolah untuk persiapan ke PT dan bermutu tinggi.
Guru berkualitas, standar akademis yg tinggi yang dituntut dari murid-muridnya.
Seleksi ketat untuk staff pengajar.
HBS berorientasi penuh pada penddikan Belanda, anak Indonesia masuk
dengan syarat bahasa Perancis, yg tdk diajarkan di HIS. Namun realitanya
Anak Indonesia meningkat & menunjukkan hasil yg lebih baik.
Politik Pendidikan Kolonial
1. Dualisme: Sekolah untuk anak Belanda & pribumi. Pendidikan utk mempertahan-
kan perbedaan sosial dan bukan mobilitas sosial.
2. Gradualisme: pendidikan rendah sesederhana mungkin untuk orang Indonesia.
3. Konkordansi: Sekolah menjadi agen kebudayaan barat.
4. Kontrol sentral yg ketat.
5. Tidak ada perencanaan sistem pendidikan yg sistematis.
6. Pendidikan pegawai.

More Related Content

Similar to 13038424.ppt

Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaIjal Mustofa
 
Kehidupan masyarakat indonesia di massa kolonial by eyung
Kehidupan masyarakat indonesia di massa kolonial by eyungKehidupan masyarakat indonesia di massa kolonial by eyung
Kehidupan masyarakat indonesia di massa kolonial by eyungNdeaneyung
 
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahan
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahanPendidikan di indonesia pada masa penjajahan
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahanAnan Nur
 
Bab 2 Sekolah Untuk Anak Indonesia sebelum Peorganisasi 1892
Bab 2 Sekolah Untuk Anak Indonesia sebelum Peorganisasi 1892Bab 2 Sekolah Untuk Anak Indonesia sebelum Peorganisasi 1892
Bab 2 Sekolah Untuk Anak Indonesia sebelum Peorganisasi 1892Laily Syafa'ati
 
Sejarah Pendidikan Indonesia.pptx
Sejarah Pendidikan Indonesia.pptxSejarah Pendidikan Indonesia.pptx
Sejarah Pendidikan Indonesia.pptxArisMuzhiatIllahi
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaYeti Rohayati
 
Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat dan Islam
Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat dan IslamPengaruh Perkembangan Pendidikan Barat dan Islam
Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat dan IslamFanny Budiman
 
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanSejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanIwan Syahril
 
Fix landasan historis sistem pendidikan nasional indonesia merdeka
Fix landasan historis sistem pendidikan nasional indonesia merdekaFix landasan historis sistem pendidikan nasional indonesia merdeka
Fix landasan historis sistem pendidikan nasional indonesia merdekaSalma Van Licht
 
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanSejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanYeti Rohayati
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDARSEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDARAgus Mukhandar
 
PESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.ppt
PESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.pptPESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.ppt
PESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.pptEdiSusanto677453
 
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxTugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxSobirin15
 
PPTKEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
PPTKEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM PPTKEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
PPTKEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM Rini Ayu Agustin
 
PPT KEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
PPT KEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM PPT KEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
PPT KEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM Rini Ayu Agustin
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaWarnet Raha
 

Similar to 13038424.ppt (20)

Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
 
Anak anak is ok
Anak anak is okAnak anak is ok
Anak anak is ok
 
Kehidupan masyarakat indonesia di massa kolonial by eyung
Kehidupan masyarakat indonesia di massa kolonial by eyungKehidupan masyarakat indonesia di massa kolonial by eyung
Kehidupan masyarakat indonesia di massa kolonial by eyung
 
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahan
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahanPendidikan di indonesia pada masa penjajahan
Pendidikan di indonesia pada masa penjajahan
 
Bab 2 Sekolah Untuk Anak Indonesia sebelum Peorganisasi 1892
Bab 2 Sekolah Untuk Anak Indonesia sebelum Peorganisasi 1892Bab 2 Sekolah Untuk Anak Indonesia sebelum Peorganisasi 1892
Bab 2 Sekolah Untuk Anak Indonesia sebelum Peorganisasi 1892
 
Sejarah Pendidikan Indonesia.pptx
Sejarah Pendidikan Indonesia.pptxSejarah Pendidikan Indonesia.pptx
Sejarah Pendidikan Indonesia.pptx
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
 
Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat dan Islam
Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat dan IslamPengaruh Perkembangan Pendidikan Barat dan Islam
Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat dan Islam
 
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanSejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
 
Fix landasan historis sistem pendidikan nasional indonesia merdeka
Fix landasan historis sistem pendidikan nasional indonesia merdekaFix landasan historis sistem pendidikan nasional indonesia merdeka
Fix landasan historis sistem pendidikan nasional indonesia merdeka
 
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanSejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDARSEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA BY AGUS MUKHANDAR
 
PESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.ppt
PESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.pptPESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.ppt
PESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.ppt
 
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxTugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
 
PPTKEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
PPTKEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM PPTKEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
PPTKEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
 
PPT KEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
PPT KEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM PPT KEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
PPT KEMUHAMMADIYAAN KH. HISYAM
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
 
Kajian kurikulum
Kajian kurikulumKajian kurikulum
Kajian kurikulum
 
Presentation filsafat
Presentation filsafatPresentation filsafat
Presentation filsafat
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

13038424.ppt

  • 2. Kolonial Sekolah pertama didirikan di Ambon. Untuk anak Indonesia krn anak Belanda belum ada Tujuan melenyapkan agama katolik,menyebarkan protestan. Pendidikan utk kecerdasan belum lahir. Th 1630 an didirikan sekolah di Jakarta untuk anak Indonesia & Belanda.Tujuan menjadi tenaga kerja yang kompeten untuk VOC. Penddkn utk penyebaran agama Kristen. Pengajarannya individual. Problem bahasa pengantar. Tahun 1816 an. Sekolah bagi anak Belanda. Kurikulum mengalami perubahan radikal. Dipengaruhi ide liberalisme, orang menaruh kepercayaan akan kekuasaan pengetahuan yg diperoleh mll penelitian empiris. Penddkn bukan lagi memupuk rasa takut pada Tuhan melainkan ditujukan pada pengembangan intelektualitas. Sekolah bagi anak Indonesia. Penddkn utk anak kaum ningrat yg punya kekuasaan. Penddkn utk mendidik anak menjadi pegawai perkebunan – seiring dg tanam paksa. Doidirikan departemen Pendidikan & Agama.
  • 3. Sebelum reorganisasi 1892. Sekolah rendah sebelum 1982 sekolah yg sederhana, fasilitas tidak memadai. Murid terutama laki-laki. Sekolah di luar Jawa melebihi Jawa, lambat laun Jawa menjadi pusat pendidikan. Sekolah rendah diizinkan memperluas programnya sehingga mendekati rencana Sekolah Guru. Mulai dimasuki anak golongan rendah. Karena krisis Belanda Mengeluarkan kebijakan diferensiasi dalam pendidikan anak-anak golongan atas dan rendah.
  • 4. Sekolah Kelas Satu. Khusus kaum bangsawan. Lama 5 tahun. Kebanyakan di Jawa. Dimasukkan bahasa Belanda dalam kurikulum. Sekolah ini masih ketinggalan dibandingkan sekolah rendah untuk bangsa Belanda. Tidak memberi persiapan yang cukup untuk menjadi pegawai rendah dan Tidak membuka kesempatan untuk melanjutkan pelajaran. Bahasa belanda diajarkan sejak kelas satu. Perpanjangan belajar menjadi 7 tahun.
  • 5. Sekolah Kelas Dua. Timbul karena Belanda tidak mampu menyediakan pendidikan yg sama bagi semua anak Indonesia. Kurikulumnya dijaga jangan sampai sama dengan kelas satu. Untuk mengaburkan Penggolongan, ttp yang terjadi menegaskan penggolongan. Meninjukkan Belanda tidak punya perencanaan yang komprehensif ttg pendidikan. Sekolah trial error, dengan senantiasa mengadakan perubahan menurut keadaan z Pendidikan terus diberikan, pendidikan sederhana untukorang banyak, dan Pendidikan yang baik untukgolongan elite yang kecil.
  • 6. Sekolah Desa (Volkksschool). •Tujuan: penyebaran pendidikan seluas mungkin dengan biaya rendah, utk kesejahteraan. •Pemerintah memberikan bantuan keuangan. Perkembangannya baik, yg sebelumnya tdkpernah tercapai oleh sekolah penjajahan Belanda. •Kurikulum: membaca,menulis & berhitung. •Mulai ada pelarangan tindak kekerasan atau paksaan. •Masih diragukan apabila diserahkan kepada desa yg dengan suka rela menyerahkan anaknya ke sekolah berdasar keputusannya sendiri. •Angak putus sekolah tinggi, kurang minat penduduk akan lembaga pendidikan yg dipaksakan, tidak akan merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat. •Merupakan paradoks, rakyat desa yg ekonomi lemah diharuskan mendirikan sekolah yg bermutu rendah, sedangkan golongan menengah ke atas diber pendidikan yg lebih baik tanpa keharusan mendirikan bangunannya. Tidak ada kebebasan kurikulum. •Ada pembatasa kurikulum, harapannya lulusan tidak mampu bekerja di kantor melakukan pekerjaan administrasi, agar tidakmeninggalkan desanya. •Tujuan utama pemberantasan buta huruf, namun tidak tercapai krn pertambahan jumlha penduduk setiap tahun. •Sekolah desa menjadi substruktur bagi sekolah sambungan, sama dengan kedua kelas terakhir Sekolah Kelas Dua. •Sekolah desa dikecam sbg sekolah yg bermutu rendah. Namun sekolah ini merupakan penyebaran pendidikan yg luas, karena ada di desa, penyebar buah pikiran barat. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan. Meletakkan dasar untukpendidikan universal.
  • 7. ELS (Europese Lagere School). Belanda mengakui kemampuan anak Indonesia dalam segala pelajaran walaupun pengantarnya bahasa Belanda. Pada hakikatnya pendidikan dipandang orang Belanda sbg bahaya potensial bagi minoritas oraang Belanda yg jumlahnya 200 kali lipat. Pendidikan hanya diberikan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pemerinbtah & perusahaan Belanda. Mereka memberi kesempatan seluas-luasnya anak-anak Belanda utk sekolah. ELS banyak dimasuki anak Belanda yg menikahi pembantunya dari pada anak priyayi. Pola sekolah: sekolah rendah 7 th. Selama pemerintahan Belanda tidak pernah terwujud sekolah menengah berbahasa Indonesia. Budaya Belanda terus dimasukkan ke rakyat Indonesia, kesadaran tidak menguasai bahasa Belanda mencekan orang Indonesia dg rasa inferior dlm menghadapi orang Belanda. Kurikulum ELS ditetapkan di Nederland tdk mungkin relevan dg kebutuhan anak Indonesia.
  • 8. HCS (Hollands Chinese School). •Sekolah sbg alat politik untuk mencegah orang Cina menjadi tak loyal thd Belanda. •Rasa takut kehilangan loyalitas cina mendorong Belanda menawarkan kesempatan belajar yg paling baik yg ada, yakni HCS yg membuka kesempatan untuk memasuki MULO maupun HBS. •Lahirnya HCS menimbulkan rasa tak puas yg serius di kalangan Indonesia menuntut sekolah yg sama derajadnya. •Bagi Belanda sulit menolaknya,apalagi setelah lahir Budi Oetomo dan Serikat Islam menjadi penyambung lidah bangsa Indonesia.
  • 9. HIS (Hollands Inlandse School). Lahirnya HIS wajar, karena Sekolah Kelas Satu makin banyak kritikan akan kelemahannya yakni lulusan tidakmemiliki kedudukan yg baik, dan lulusannya menjadi golongan yg tak puas akan keadaan. Desakan Budi Utomo & Serikat Islam agar reorganisasi Sekolah Kelas Satu. Belanda tidak bisa mengelak karena adanya HCS (untuk Cina). Pembukaan HIS disukung oleh ekonomi yg meningkat, perluasan wilayah pemerintahan Belanda di luar Jawa. Menyebabkan kebutuhan pegawai berpendidikan. Dilema bagi belanda,dengan adanya sekolah ini menjadikan penguasaan bahsa Belanda meningkat, kekhawatiran Belanda apabila Indonesia menuntut persamaannya dengan Belanda. HIS titik penting bagi sejarah pendidikan Indonesia, inilah sekolah pertama untuk orang Indonesia yg memiliki kedudukan yg sama dengan oraang Belanda. HIS mrp jalan utamaa untuk mobilitas sosial. Awalnya untuk anak elite, tetapi banyak dimasuki anak golongan rendah. Belanda tidak menunjukkan diskriminasi yang ketat, mereka sadar suatu saat Indonesia akan dikuasai oleh raja-raja Indonesia. Belanda menghormati raja-raja yg suatu saat akan memerintah tanah jajahannya. Kurikulum sudah mulai dikritik. Anak didik lebih mengenal Belanda dari pada Indonesia (Geografi, Sejarah, Budaya). Lembaga pendidikan ini sebagai penghasilpegawai, bukan sebagai lembaga pendidikan umum.
  • 10. MULO (Meer uitgebreid Lager Onderwus) Faktor didirikannya MULO, Banyaknya lulusan kelas satu; Anak Cina telah memiliki Kesempatan sekolah di HCS. MULO untuk membendung invasi anak-anak Indonesi Ke ELS. MULO sebagai lambang pendidikan nonrasial. Dari sekolah MULO timbul intelektual baru. Mengganti pendidikan yang tidak serasi Persipan calon pendidikan pegawai, ahli hukum, dokter.
  • 11. HBS (Hogere Burgerschool) & AMS (Algemense Middelbare School). Sekitar tahun 1860 an anak-anak Belanda memperoleh kesempatan utk diper- Siapkan memasuki universitas di Nederland. HBS menyajikan kurikulum modern, Bahasa Modern, matematika, IPA. Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak yang akan kembali ke Nederland, Oleh karenanya sekolah ini dikonkordansi sampai berakhirnya masa penjajahan Belanda. HBS satu-satunya sekolah untuk persiapan ke PT dan bermutu tinggi. Guru berkualitas, standar akademis yg tinggi yang dituntut dari murid-muridnya. Seleksi ketat untuk staff pengajar. HBS berorientasi penuh pada penddikan Belanda, anak Indonesia masuk dengan syarat bahasa Perancis, yg tdk diajarkan di HIS. Namun realitanya Anak Indonesia meningkat & menunjukkan hasil yg lebih baik.
  • 12. Politik Pendidikan Kolonial 1. Dualisme: Sekolah untuk anak Belanda & pribumi. Pendidikan utk mempertahan- kan perbedaan sosial dan bukan mobilitas sosial. 2. Gradualisme: pendidikan rendah sesederhana mungkin untuk orang Indonesia. 3. Konkordansi: Sekolah menjadi agen kebudayaan barat. 4. Kontrol sentral yg ketat. 5. Tidak ada perencanaan sistem pendidikan yg sistematis. 6. Pendidikan pegawai.