SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PESANTREN SEBAGAI KIBLAT POLA
PENDIDIKAN UNGGUL
OLEH:
Edi Susanto
2022
LATAR BELAKANG
Pada zaman
penjajahan, pesantren
menjadi basis
perjuangan kaum
nasionalis-pribumi/
subkultur
Kampung peradaban
sebagai forgotten
community
Dunia tertutup, Islam
fundamentalis , dan
dicap sebagai pusat
radikalisme, TERORIS.
Banyaknya lembaga
pendidikan umum
yang bercirikan Islam
di semua tingkatan/
sekolah-sekolah
bertaraf internasional
(SBI)
Dibiayai oleh Pemerintah
Pusat 50%, Propinsi 30%,
dan Kabupaten/Kota
20%.
Pendidikan yang
bermartabat, pro-
perubahan, kreatif,
inovatif, dan
eksperimentif
Pionir intelektual di
tanah air
Potensi transformasi
peradaban Islam yang
kosmopolit.
PESANTREN
Mastuhu memperkirakan pesantren telah ada sejak 300-400 tahun yang lalu. Sementara
itu, Departemen Agama, pesantren pertama didirikan pada tahun 1062 dengan nama
pesantren Jan Tampes 2 di Pamekasan Madura. Dan ada yang menyebutkan pesantren
pertama didirikan oleh Raden Rahmat pada Abad 15 M.
Kata santri dirunut dari kata cantrik, yaitu para pembantu begawan
atau resi yang diberi upah berupa ilmu
Profesor John berpendapat bahwa istilah santri berasal dari bahasa
Tamil, yang berarti guru mengaji
CC. Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari kata
shastri yang dalam bahasa India adalah orang-orang yang tahu
buku-buku suci agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci
agama Hindu
Selain istilah tersebut, dikenal pula istilah pondok yang berasal dari
kata Arab fundûq dan berarti penginapan
Kata pesantren berasal dari akar kata santri dengan awalan ”pe” dan
akhiran ”an” berarti tempat tinggal para santri
CIRI-CIRI PESANTREN
Menurut Mukti Ali, pesantren mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1)
adanya hubungan yang akrab antara kyai dan santri; (2) tradisi ketundukan
dan kepatuhan seorang santri terhadap kyai; (3) pola hidup sederhana; (4)
kemandirian atau independensi (5) berkembangnya iklim dan tradisi
tolong menolong serta suasana persaudaraan; (6) disiplin ketat; (7) berani
menderita untuk mencapai tujuan; dan (8) kehidupan dengan tingkat
relegius tinggi. (Mastuhu:2005)
Alamsyah Ratu Perwiranegara juga mengemukakan beberapa pola umum
yang khas yang terdapat dalam pendidikan pesantren tradisional, yaitu: (1)
independen; (2) kepemimpinan tunggal; (3) kebersamaan dalam hidup
yang merefleksikan kerukunan; (4) kegotong-royongan; dan (5) motivasi
yang terarah dan pada umumnya mengarah pada peningkatan kehidupan
beragama.
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
PESANTREN
Alamsyah Ratu Perwiranegara mengemukakan beberapa pola umum yang khas yang
terdapat dalam pendidikan pesantren tradisional, yaitu: (1) independen; (2)
kepemimpinan tunggal; (3) kebersamaan dalam hidup yang merefleksikan kerukunan; (4)
kegotong-royongan; dan (5) motivasi yang terarah dan pada umumnya mengarah pada
peningkatan kehidupan beragama.
Memiliki muatan kurikulum agama lebih banyak
Berbasis masyarakat
Mengembangkan kurikulum berdasarkan kekhasan lembaga
Siswa tinggal di asrama/pesantren/pondokan
Penguasaan bahasa Asing (Arab dan Inggris) sangat
ditekankan
POTENSI PESANTREN
Dalam konteks sekolah umum pada saat ini, penekanan pada penguasaan
bahasa asing tersebut juga dilakukan (Bilingual). Hal ini terutama diterapkan
pada sekolah-sekolah yang dikembangkan menjadi sekolah bertaraf
internasional (SBI). Hanya saja yang membedakan adalah nasib pesantren
yang telah mengembangkan pembelajaran 2 bahasa asing tersebut juga L1
(Multilingual) sejak dahulu tidak seberuntung sekolah-sekolah tertentu yang
didesain menjadi SBI. Bahkan sampai saat ini belum ada pesantren yang
dikembangkan menjadi SBI.
Potensi pesantren sudah sangat cukup siap. Karena pesantren sebenarnya
memiliki kelebihan dari sekolah umum di bidang penguasaan bahasa asing
Kebijakan pemerintah mengenai SBI selain
didukung secara konstitusi dalam UU No. 20 tahun
2003 tentang Sisdiknas Pasal 50 ayat (3)
Pilar pendidikan,
yaitu: learning to know,
learning to do, learning to live
together, and learning to be
SBI DAN SEKOLAH-SEKOLAH UNGGULAN
(Pesantren mampu bersaing secara internasional)
PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF
PENGEMBANGAN PESANTREN
Peraturan Pemerintah RI
Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional
Pendidikan
• Pengembangan manajemen kelembagaan
• Mempertahankan karakter utama pesantren
• Peningkatan kualitas SDM
PENUTUP
Sebuah hal yang sangat ironis manakala model pendidikan pesantren
yang sudah cukup ideal tersebut tidak dapat dikembangkan dan
diberdayakan menjadi sebuah desain pesantren yang unggul, tetapi
justru diadopsi oleh sekolah umum dan dapat dikembangkan menjadi
sekolah yang bermutu.
Pesantren semestinya tidak perlu terpengaruh untuk mengikuti pola
pengembangan sekolah umum yang dianggap lebih baik, sebaliknya
pesantren justru perlu mempertahankan karakteristiknya dan
mengembangkannya
MUHAMMAD
AMRI

More Related Content

Similar to PESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.ppt

AJI SUSENO BAB I proposal.docx
AJI SUSENO BAB I proposal.docxAJI SUSENO BAB I proposal.docx
AJI SUSENO BAB I proposal.docx
NirwanIlyasin
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depan
Bagoes Bhaghazkharaa
 
Kurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahKurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyah
IzzanAlbari
 

Similar to PESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.ppt (20)

KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
 
Pesantren Perguruan Tinggi dan Modern
Pesantren Perguruan Tinggi dan ModernPesantren Perguruan Tinggi dan Modern
Pesantren Perguruan Tinggi dan Modern
 
Pendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docx
Pendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docxPendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docx
Pendidikan Islam Multikultural dan karakter bangsa indonesia.docx
 
AJI SUSENO BAB I proposal.docx
AJI SUSENO BAB I proposal.docxAJI SUSENO BAB I proposal.docx
AJI SUSENO BAB I proposal.docx
 
Pendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxPendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docx
 
Pendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfPendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdf
 
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docx
 
Manajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantrenManajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantren
 
Aswaja x -bab3
Aswaja x -bab3Aswaja x -bab3
Aswaja x -bab3
 
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantrenPembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
 
Lembaga
LembagaLembaga
Lembaga
 
Adang.ahmad.dimyati
Adang.ahmad.dimyatiAdang.ahmad.dimyati
Adang.ahmad.dimyati
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depan
 
Dinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pbDinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pb
 
Sepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa DepanSepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
Sepuluh Ciri Pesantren Masa Depan
 
Modernisasi pesantren
Modernisasi pesantrenModernisasi pesantren
Modernisasi pesantren
 
Pend Lam
Pend LamPend Lam
Pend Lam
 
Kurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahKurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyah
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

PESANTREN_SEBAGAI_KIBLAT_POLA_PENDIDIKAN.ppt

  • 1. PESANTREN SEBAGAI KIBLAT POLA PENDIDIKAN UNGGUL OLEH: Edi Susanto 2022
  • 2. LATAR BELAKANG Pada zaman penjajahan, pesantren menjadi basis perjuangan kaum nasionalis-pribumi/ subkultur Kampung peradaban sebagai forgotten community Dunia tertutup, Islam fundamentalis , dan dicap sebagai pusat radikalisme, TERORIS. Banyaknya lembaga pendidikan umum yang bercirikan Islam di semua tingkatan/ sekolah-sekolah bertaraf internasional (SBI) Dibiayai oleh Pemerintah Pusat 50%, Propinsi 30%, dan Kabupaten/Kota 20%. Pendidikan yang bermartabat, pro- perubahan, kreatif, inovatif, dan eksperimentif Pionir intelektual di tanah air Potensi transformasi peradaban Islam yang kosmopolit.
  • 3. PESANTREN Mastuhu memperkirakan pesantren telah ada sejak 300-400 tahun yang lalu. Sementara itu, Departemen Agama, pesantren pertama didirikan pada tahun 1062 dengan nama pesantren Jan Tampes 2 di Pamekasan Madura. Dan ada yang menyebutkan pesantren pertama didirikan oleh Raden Rahmat pada Abad 15 M. Kata santri dirunut dari kata cantrik, yaitu para pembantu begawan atau resi yang diberi upah berupa ilmu Profesor John berpendapat bahwa istilah santri berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji CC. Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari kata shastri yang dalam bahasa India adalah orang-orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu Selain istilah tersebut, dikenal pula istilah pondok yang berasal dari kata Arab fundûq dan berarti penginapan Kata pesantren berasal dari akar kata santri dengan awalan ”pe” dan akhiran ”an” berarti tempat tinggal para santri
  • 4. CIRI-CIRI PESANTREN Menurut Mukti Ali, pesantren mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) adanya hubungan yang akrab antara kyai dan santri; (2) tradisi ketundukan dan kepatuhan seorang santri terhadap kyai; (3) pola hidup sederhana; (4) kemandirian atau independensi (5) berkembangnya iklim dan tradisi tolong menolong serta suasana persaudaraan; (6) disiplin ketat; (7) berani menderita untuk mencapai tujuan; dan (8) kehidupan dengan tingkat relegius tinggi. (Mastuhu:2005) Alamsyah Ratu Perwiranegara juga mengemukakan beberapa pola umum yang khas yang terdapat dalam pendidikan pesantren tradisional, yaitu: (1) independen; (2) kepemimpinan tunggal; (3) kebersamaan dalam hidup yang merefleksikan kerukunan; (4) kegotong-royongan; dan (5) motivasi yang terarah dan pada umumnya mengarah pada peningkatan kehidupan beragama.
  • 5. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN PESANTREN Alamsyah Ratu Perwiranegara mengemukakan beberapa pola umum yang khas yang terdapat dalam pendidikan pesantren tradisional, yaitu: (1) independen; (2) kepemimpinan tunggal; (3) kebersamaan dalam hidup yang merefleksikan kerukunan; (4) kegotong-royongan; dan (5) motivasi yang terarah dan pada umumnya mengarah pada peningkatan kehidupan beragama. Memiliki muatan kurikulum agama lebih banyak Berbasis masyarakat Mengembangkan kurikulum berdasarkan kekhasan lembaga Siswa tinggal di asrama/pesantren/pondokan Penguasaan bahasa Asing (Arab dan Inggris) sangat ditekankan
  • 6. POTENSI PESANTREN Dalam konteks sekolah umum pada saat ini, penekanan pada penguasaan bahasa asing tersebut juga dilakukan (Bilingual). Hal ini terutama diterapkan pada sekolah-sekolah yang dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI). Hanya saja yang membedakan adalah nasib pesantren yang telah mengembangkan pembelajaran 2 bahasa asing tersebut juga L1 (Multilingual) sejak dahulu tidak seberuntung sekolah-sekolah tertentu yang didesain menjadi SBI. Bahkan sampai saat ini belum ada pesantren yang dikembangkan menjadi SBI. Potensi pesantren sudah sangat cukup siap. Karena pesantren sebenarnya memiliki kelebihan dari sekolah umum di bidang penguasaan bahasa asing
  • 7. Kebijakan pemerintah mengenai SBI selain didukung secara konstitusi dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 50 ayat (3) Pilar pendidikan, yaitu: learning to know, learning to do, learning to live together, and learning to be SBI DAN SEKOLAH-SEKOLAH UNGGULAN (Pesantren mampu bersaing secara internasional) PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF PENGEMBANGAN PESANTREN Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan • Pengembangan manajemen kelembagaan • Mempertahankan karakter utama pesantren • Peningkatan kualitas SDM
  • 8. PENUTUP Sebuah hal yang sangat ironis manakala model pendidikan pesantren yang sudah cukup ideal tersebut tidak dapat dikembangkan dan diberdayakan menjadi sebuah desain pesantren yang unggul, tetapi justru diadopsi oleh sekolah umum dan dapat dikembangkan menjadi sekolah yang bermutu. Pesantren semestinya tidak perlu terpengaruh untuk mengikuti pola pengembangan sekolah umum yang dianggap lebih baik, sebaliknya pesantren justru perlu mempertahankan karakteristiknya dan mengembangkannya