2. ZAINUL ULUM, S.P., M.E., CFRA
KOORDINATOR KELOMPOK KERJA PENYULUH ANTIKORUPSI APIP JATENG
(KEPAK APIP 33)
Bukansiapa-siapa,hanyarakyatbiasayangmemilih
menyalakansuluhdaripadamengutukkegelapan.
• HP.085640604922
• Surel:zainulgrunge@gmail.com
• Slides:s.id/slidezainul
Lisensi dan Sertifikasi:
• Asesor Manajemen Tata Kelola IT Pemerintah – Kementerian Kominfo-RI
RI (2018)
• Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah – LSP LKPP-RI (2018)
• Penyuluh Anti Korupsi Muda - LSP Komisi Pemberantasan Korupsi-RI (2020)
3. Tarif dihitung berdasarkan
cost-recovery
Penetapan tarif menunjukkan
misi pemilik jasa
Tarif ditetapkan sebagai
imbalan atas kesediaan
pemberi jasa kepada
pengguna jasa
Tingkat tarif berada pada titik
equilibrium atas demand-
supply
4
ACCEPTANCE
PRICING
3
TARGET RATE
OF RETURN
PRICING
2
COST PLUS
1
FULL COST
PRICING
5. 6
Menetapkan tingkat
tarif akhir
5
Memilih metode
penetapan tarif yang
sesuai
4
Analisis biaya, tarif
dan penawaran
kompetitor
3
Kalkulasi biaya
pelayanan
2
Menetapkan target
sasaran pasar
berdasarkan
permintaan
Menetapkan tujuan
penetapan tarif
1
6. memaksimalkan laba jangka panjang
memaksimalkan laba jangka pendek
meningkatkan volume (kuantitas) penjualan
meningkatkan nilai (Rp) penjualan
meningkatkan pangsa pasar
mencapai target laba tertentu
pertumbuhan perusahaan
menghambat masuknya pendatang baru dalam industri
menyesuaikan dengan harga pesaing
mendorong perusahaan-perusahaan marginal keluar dari industri untuk bertahan hidup
Langkah 1 :
Tujuan Penetapan Tarif
7. Permintaan elastis: Pengguna jasa peka/sensitif terhadap harga
• perubahan harga akan menyebabkan perubahan yang berarti pada volume Permintaan
Permintaan Inelastis: Pengguna Jasa tidak peka/sensitif terhadap perubahan
• perubahan harga tidak akan mempengaruhi perubahan volume Permintaan Pelayanan secara
8. produk semakin berbeda / unik
pembeli tidak menyadari adanya produk pengganti
produk pengganti / pesaing tidak ada / hanya sedikit
pembeli sulit membandingkan kualitas produk dengan produk pengganti
produk lebih berkualitas, prestige, atau eksklusif
pembeli lambat mengubah kebiasaan membelinya dan mencari harga lebih rendah
pembeli berpikir bahwa harga lebih tinggi adalah pantas karena ada perbaikan mutu, inflasi,
sebagainya
9. Langkah 3
Memperkirakan Besarnya Biaya
1. Biaya Produksi
– Biaya produksi
langsung
bahan baku, tenaga
kerja langsung
– Biaya produksi tidak
langsung/overhead
bahan penolong,
tenaga kerja tak
langsung, biaya
pemeliharaan dan
peralatan produksi
PENGELOMPOKAN BIAYA
2.Biaya non Produksi
– Biaya jasa,
promosi,
pengiriman,
komisi, gaji
tenaga marketer
– Biaya administrasi
dan umum seperti
gaji eksekutif, gaji
sekretaris/
administrasi
kantor,
pengeluaran
peralatan kantor
4. Biaya Tetap
– biaya yang
secara total
jumlahnya tidak
berubah
walaupun ada
perubahan
aktifitas
perusahaan
(jumlah
penjualan atau
jumlah produksi)
3. Biaya Variabel
– biaya yang secara
total berubah
proporsional
dengan
perubahan
aktivitas
perusahaan
(jumlah penjualan
atau jumlah
produksi)
10. Jam operasional alat per
tahun
Pemeliharaan rutin (pelumas)
selama 1 tahun (Rp)
Faktor biaya pelumas per
jam (Rp)
210 jam (30 HK )
840 jam (4 bulan)
1.260 jam (6 bulan)
2.100 jam (10 bulan)
600.000
1.000.000
1.200.000
2.000.000
2.857,15
1.190,48
952,39
952,38
Contoh: Biaya Variabel
Total biaya pemeliharaan (pelumas)
berubah proporsional dengan
perbedaan jam operasional alat
11. Contoh Biaya Tetap
Upah tenaga
operator (Rp)
Jam operasional
(HK)
Rp200.000,-
Rp200.000,-
Rp200.000,-
0
10
200
12. Langkah 4
Analisis Pesaing
Produk Perusahaan
dibanding
Produk Pesaing
Harga Produk Perusahaan
dibanding
Harga Produk Pesaing
Lebih rendah Harga lebih redah
Kurang lebih sama Harga relatif sama
Lebih tinggi Harga lebih tinggi