Dokumen ini membahas pengaruh iklan dalam masyarakat modern dan bagaimana iklan telah menjadi alat kapitalisme untuk mempengaruhi pola pikir masyarakat. Iklan tidak hanya berfungsi sebagai media promosi tetapi juga menentukan opini publik dengan menawarkan citra palsu yang diulang terus menerus sehingga diinternalisasi masyarakat tanpa disadari.
2. Fenomena Iklan
O Iklan adalah sebuah produk budaya yang
sekaligus berperan dalam membentuk budaya
di masyarakat. Secara tidak sadar, masyarakat
telah digiring ke wilayah tertentu sesuai dengan
yang diinginkan “para penggiring”.
O Fenomena merajalelanya iklan hampir-hampir
merampas privasi kita, mengeksploitasi ranah
privat dan menjadikannya bahan tontonan dan
komoditi, dan secara diam-diam telah
mentransformasi hidup kita denga cara
mengkodifikasi relasi antar manusia.
3. Sonny Keraf, fungsi
iklan sebagai pemberi
informasi
iklan membeberkan dan
menggambarkan seluruh
kenyataan yang rinci tentang
suatu produk agar konsumen
dapat mengetahui dengan baik
produk tersebut.
4. Sonny Keraf, fungsi
iklan sebagai
pembentuk pendapat
umum
fungsi iklan mirip dengan
propaganda politik
dengan menampilkan model
iklan yang manipulatif, persuasif
dan tendensius dengan maksud
untuk menggiring konsumen
terhadap produk tersebut.
6. Konsep Manusia Menurut Marx, ada
dua jenis dorongan dan hasrat yang
dimiliki manusia:
O pertama, dorongan dan hasrat yang konstan
atau tetap, seperti lapar dan nafsu seksual,
yang merupakan bagian integral dalam watak
manusia dan yang dapat diubah hanya dalam
hal bentuk dan arahnya di berbagai
kebudayaan;
O kedua, dorongan yang relatif, yang bukan
merupakan bagian integral dalam watak
manusia tetapi yang berasal dari struktur sosial
dan kondisi-kondisi produksi dan komunikasi
tertentu.
7.
8. O Melalui iklan di berbagai media yang
diluncurkan terus menerus, para produsen,
dengan menggunakan figure idola sebagai
model produknya, menawarkan sebuah citra
diri kepada masyarakat.
O Citra ini tentu saja bersifat palsu dan
menipu, namun karena intensitasnya yang
besar, yang menyerang kesadaran
masyarakat, citra palsu ini tidak saja
menjadi diterima namun juga menjadi
ukuran standar. Akhirnya, tanpa disadari,
kapitalisme dengan manifesto-manifestonya
mengarahkan pola pikir manusia.
12. O Iklan adalah sebuah produk pasar
kapitalistis yang fungsinya telah melebar
dari sekedar media promosi menjadi
penentu opini publik.
O Masyarakat awam yang kurang memiliki
kesadaran kritis tentu akan sangat mudah
dipengaruhi oleh iklan-iklan yang cenderung
menghipnotis.
O Strateginya adalah, dengan sangat halus,
memasukkan pengaruh ke dalam
ketidaksadaran manusia, untuk kemudian
dikuasai.
13. Referensi:
O Ibrahim, Idi Subandy. 2011. Kritik Budaya Komunikasi.
Yogyakarta: Jalasutra.
O Ardian, Dony Gahral. 2006. Percik Pemikiran
Kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra.
O Keraf, A. Sony. 2000. Etika Bisnis. Jakarta: Kanisius.
O Lull, James. 1997. Media Komunikasi Kebudayaan
suatu Pendekatan Global. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
O Bungin, Burhan 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori,
Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di
Masyarakat. Jakarta: Prenada Media Group.
O http://husnimubabrok.wordpress.com/2012/08/07/pe
ngaruh-media-informasi-iklan-terhadap-pembentukan-budaya-
publik-kata-otak-kita/
14. “Jika Orang Ingin Melambangkan
Kapitalisme dalam Citra Visual,
Boleh Jadi Iklanlah yang Teringat”
-Peter L. Berger-