Dokumen tersebut membahas konsep umum dan tata kelola jabatan fungsional bidang perbendaharaan, mencakup penyusunan kebutuhan dan formasi, pengangkatan, penilaian kinerja, kenaikan jabatan, serta mekanisme pemberhentian. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik tugas dan tanggung jawab jabatan fungsional analis pengelolaan keuangan APBN dan pranata keuangan APBN.
2. SISTEMATIKA
1. KONSEP UMUM JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERBENDAHARAAN
(TERBUKA)
2. PEDOMAN PENGUSULAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN ANGKA
KREDIT JF PRANATA KEUANGAN APBN DAN JF ANALIS PENGELOLAAN
KEUANGAN APBN
3. CURRENT ISSUE
4. DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI PAN-RB
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
• PermenPAN-RB Nomor 53 Tahun 2018 ttg Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan Keuangan APBN
• PermenPAN-RB Nomor 54 Tahun 2018 ttg Jabatan Fungsional Pranata Keuangan APBN
• PermenPAN-RB Nomor 13 Tahun 2019 ttg Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS
• PermenPAN-RB Nomor 6 Tahun 2022 ttg Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara
• Peraturan BKN Nomor 18 Tahun 2019 ttg Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan JF Analis Pengelolaan Keuangan
APBN
• Peraturan BKN Nomor 19 Tahun 2019 ttg Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan JF Pranata Keuangan APBN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 150/PMK.05/2019 ttg Petunjuk Teknis JF Analis Pengelolaan Keuangan
APBN
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 151/PMK.05/2019 ttg Petunjuk Teknis JF Pranata Keuangan APBN
PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN
• Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-14/PB/2021 ttg Pedoman Pengusulan Penilaian dan Penetapan AK
Bagi JF APK APBN dan JF PK APBN
• Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2022 ttg Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi dan
Mekanisme Pengangkatan Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain bagi JF APK APBN dan JF PK APBN
4
5. PENGEMBANGAN KARIER ASN
5
JABATAN ASN
Jabatan
Administrasi
Jabatan
Fungsional
Jabatan
Pimpinan
Tinggi
• Administrator
• Pengawas
• Pelaksana
• Fungsional Keterampilan
Pemula, Terampil, Mahir, Penyelia
• Fungsional Keahlian
Ahli Pertama, Ahli Muda, Ahli Madya, Ahli Utama
• Pimpinan Tinggi Utama
• Pimpinan Tinggi Madya
• Pimpinan Tinggi Pratama
JA JF JPT
6. KEDUDUKAN JF
6
Pimpinan Tinggi,
Pejabat Administrator,
Pejabat Pengawas
Pejabat Fungsional berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab secara langsung kepada pejabat
pimpinan tinggi, pejabat administrator, atau pejabat
pengawas yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan
tugas JF.
JF memiliki tugas memberikan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
7. PRANATA KEUANGAN
APBN
ANALIS PENGELOLAAN KEUANGAN
APBN
KATEGORI : KETERAMPILAN KATEGORI : KEAHLIAN
RUMPUN : AKUNTAN DAN ANGGARAN
RUMPUN : AKUNTAN DAN ANGGARAN
PENDIDIKAN: MIN. D-3 PENDIDIKAN: MIN. S-1/D-4
Jenjang BUP*) Kelas
Jabatan***)
Tunj
Fungs
Terampil II/c – II/d 58 th 7 360.000
Mahir III/a – III/b 58 th 8 540.000
Penyelia III/c – III/d 58 th 9 960.000
Jenjang BUP* Kelas
Jabatan***)
Tunj
Fungs
Ahli Pertama III/a – III/b 58 th 8 540.000
Ahli Muda III/c – III/d 58 th 10 1.100.000
Ahli Madya IV/a – IV/c 60 th 12 1.380.000
*) BUP: Batas Usia Pensiun
**) Pejabat Perbendaharaan/Pengelola Keuangan Existing
***) Kelas Jabatan sesuai persetujuan Menpan untuk K/L
PermenPANRB Nomor 54 Tahun 2018 PermenPANRB Nomor 53 Tahun 2018
Perikatan dan Penyelesaian
Tagihan
Pelaksanaan Perintah
Pembayaran
Kebendaharaan
SUB UNSUR **) tugas sebagai
PPK
PPSPM
Bendahara
Perikatan dan Penyelesaian
Tagihan
Pelaksanaan Perintah
Pembayaran
Analisis Laporan Keuangan
Instansi
SUB UNSUR **) tugas sebagai
PPK
PPSPM
Penyusun LK
Penyiapan Analisis Laporan
Keuangan Instansi
Pengelolaan Administrasi
Belanja Pegawai
Penyusun LK
PPABP
Jabatan Fungsional Bidang Perbendaharaan-Terbuka
7
8. JF PPK PPSPM Bendahara
Pengeluaran
BPP Bendahara
Penerimaan
Penyusun
LK/Petugas SAI
PPABP
Analis
Pengelolaan
Keuangan
APBN
a. Perikatan dan
Penyelesaian
Tagihan
b. Analisis
Laporan
Keuangan
Instansi
a. Pelaksanaan
Perintah
Pembayaran
b. Analisis
Laporan
Keuangan
Instansi
- Analisis
Laporan
Keuangan
Instansi
Pranata
Keuangan
APBN
a. Perikatan dan
Penyelesaian
Tagihan
b. Penyiapan
Analisis
Laporan
Keuangan
Instansi
c. Pengelolaan
Administrasi
Belanja
Pegawai
a. Pelaksanaan
Perintah
Pembayaran
b. Penyiapan
Analisis
Laporan
Keuangan
Instansi
c. Pengelolaan
Administrasi
Belanja
Pegawai
a. Kebendaharaan
Pengeluaran
b. Penyiapan
Analisis Laporan
Keuangan
Instansi
c. Pengelolaan
Administrasi
Belanja Pegawai
a. Kebendaharaan
Pengeluaran
Pembantu
b. Penyiapan
Analisis Laporan
Keuangan
Instansi
c. Pengelolaan
Administrasi
Belanja Pegawai
a. Kebendaharaan
Penerimaan
b. Penyiapan
Analisis Laporan
Keuangan
Instansi
c. Pengelolaan
Administrasi
Belanja Pegawai
a. Penyiapan
Analisis
Laporan
Keuangan
Instansi
b. Pengelolaan
Administrasi
Belanja
Pegawai
a. Pengelolaan
Administrasi
Belanja
Pegawai
b. Penyiapan
Analisis
Laporan
Keuangan
Instansi
Matriks Sub Unsur Pelaksanaan Tugas
8
9. Adanya Pemaketan butir
kegiatan bagi Jafung yang
melaksanakan tugas sebagai
PPK, PPSPM, Bendahara,
angka kredit dalam setahun
ditetapkan dalam besaran
tertentu sesuai jenjang
jabatan.
Selain itu, terdapat butir
kegiatan non pemaketan
sebagai penambah angka
kredit karena penghitungannya
secara normatif per butir
kegiatan dalam satu tahun.
Adanya kekhususan dalam
penghitungan dan
penentuan formasi jafung
pada satker yaitu minimal 3
(tiga) formasi meliputi PPK,
PPSPM dan Bendahara
Pengeluaran.
Untuk menjamin
terlaksananya saling uji
antara ketiganya dan
terselenggaranya fungsi
pengelolaan keuangan APBN.
Implementasi jafung tidak
merubah tugas dan kewenangan
PPK, PPSPM, dan Bendahara
maupun mekanisme yang telah
diatur dalam peraturan mengenai
pengelolaan keuangan APBN.
Jafung yang melaksanakan tugas
sebagai PPK/PPSPM/Bendahara
tetap harus memenuhi ketentuan:
1. Memiliki Surat Keputusan
pengangkatan/penetapan dari
PA/KPA/Kepala Satker;
2. Memiliki Sertifikat
Kompetensi dari Instansi
Pembina;
3. Tetap melaporkan
pelaksanaan tugasnya
kepada KPA.
PEMAKETAN TUGAS
PENGGUNAAN JABATAN
(FORMASI)
KEDUDUKAN & TANGGUNG
JAWAB
Karakteristik JF Perbendaharaan Terbuka
9
10. Tata Kelola JF Perbendaharaan
10
Penyusunan Kebutuhan
Kegiatan persiapan organisasi dan penyusunan kebutuhan JF
berdasarkan beban kerja yang ditentukan dari karakteristik JF
dan organisasi
Pengangkatan dalam JF
Inpassing, Pengangkatan Pertama, Perpindahan Jabatan,
Promosi, *Penyetaraan Jabatan
Penilaian Kinerja
Penilaian berdasarkan SKP (target, capaian, hasil, dan
manfaat) dan Perilaku Kerja
Angka Kredit
Penilaian AK sebagai salah satu indikator penilaian kinerja JF
Kenaikan Jabatan
Kenaikan Jabatan (dan pangkat/golongan)
Pemberhentian dari Jabatan
Mekanisme Pemberhentian dari Jabatan untuk JF
Penyusunan
Kebutuhan
Pengangkatan
dalam JF
Penilaian Kinerja Angka Kredit
Kenaikan Jabatan
Pemberhentian
dari Jabatan
11. Penyusunan dan Penetapan Formasi
11
ANALISIS
JABATAN
ANALISIS
BEBAN KERJA
Setiap pegawai memiliki Jam Kerja Efektif :
• 1.250 Jam Kerja/Tahun – K/L non Kemenkeu
• 1.500 Jam Kerja/Tahun - Kemenkeu
K/L melakukan Analisis Kebutuhan Jafung PK APBN dan APK APBN
5 Tahun
Jafung PK
APBN dan
APK APBN
PETA
JABATAN
PERHITUNGAN
KEBUTUHAN
JAFUNG
LOWONGAN/
KEKURANGAN
FORMASI
Ditetapkan
oleh
MenPAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
formasi:
1. Analisis beban kerja;
2. Peta Jabatan;
3. Sinkronisasi tugas Jafung dengan Jabatan
Struktural dan Jabatan Fungsional Umum;
4. Keselarasan dengan Rencana Strategis/ Blue
Print Organisasi;
5. Indikator lain yang diatur dalam Peraturan
Menteri PAN RB, meliputi antara lain:
a. Level unit organisasi;
b. Jumlah pemangku kepentingan (missal :
satker, pegawai);
c. Besaran pagu DIPA; dan
d. Frekuensi dan volume transaksi
*) Perka BKN No. 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil
12. Alur Penyusunan Kebutuhan JF
12
1
K/L menyampaikan usulan formasi jafung
kepada DJPb
DJPb melakukan evaluasi dan memberikan
rekomendasi atas usulan formasi jafung
2
Berdasarkan rekomendasi DJPb, PPK
menyampaikan usulan formasi jafung
kepada Kemenpan RB dan tembusan BKN
untuk ditetapkan
3
Satker melakukan perhitungan kebutuhan
formasi Jafung dan menyampaikannya
secara hierarkis kepada K/L pusatnya
beserta tembusan ke KPPN
4
5
DJPB
K/L
KEMEN
PAN RB
Satker
Usulan
perhitungan
formasi
kompilasi
& usulan
formasi
Rekomendasi
formasi
usulan &
rekomendasi
formasi
Penetapan
Formasi
1
2
3
4
5
BKN
Poin-poin yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan kebutuhan :
1. Formasi adalah kunci pengangkatan.
Jika tidak ada formasi JF tidak dapat
diangkat pada instansi bersangkutan.
2. Formasi ditetapkan oleh Kementerian
PAN-RB per unit organisasi pada KL.
3. Formasi ditetapkan untuk jangka
waktu 5 tahunan.
4. Jika terdapat perubahan pada unit
organisasi/KL maka diperlukan
rekomendasi ulang dari instansi
Pembina.
5. Pasca penyetaraan jabatan KL wajib
menyesuakan formasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Penetapan formasi oleh Men PAN RB
13. • Pengangkatan utk PNS yg memiliki
pengalaman dan msh melaksanakan
tugas di bidang tugas JF
• Persyaratan:
1. Berstatus PNS
2. Memiliki integritas dan moralitas yg
baik
3. Sehat jasmani & rohani
4. Min D3 utk Kategori Keterampilan &
Min S1/DIV utk Kategori Keahlian di
bidang JF
5. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dalam 2
tahun terakhir
6. Memiliki pengalaman tugas sesuai
bidang tugas JF paling singkat 2 tahun
• Periode inpassing s.d. 23 Oktober 2020
(sesuai PermenPANRB JF)
• Telah berakhir pada Perpanjangan
inpassing s.d. 6 April 2021 (sesuai
PermenPANRB 42/2018 terkait
inpassing nasional)
• Pengangkatan utk mengisi lowongan
kebutuhan JF dari CPNS
• Persyaratan:
1. Berstatus PNS
2. Memiliki integritas dan moralitas yg
baik
3. Sehat jasmani & rohani
4. Min D3 utk Kategori Keterampilan &
Min S1/DIV utk Kategori Keahlian di
bidang JF
5. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dalam 1
tahun terakhir
• Paling lama 1 tahun sejak PNS diangkat
dalam JF
1 2 3 4
Pengangkatan Pertama
Perpindahan Jabatan
Penyesuaian/ Inpassing Promosi
• Pengangkatan dari perpindahan
jabatan lain (JPT, JA atau JF lain)
• Persyaratan:
1. Berstatus PNS
2. Memiliki integritas dan moralitas
yg baik
3. Sehat jasmani & rohani
4. Min D3 utk Kategori Keterampilan
& Min S1/DIV utk Kategori
Keahlian di bidang JF
5. Lulus Uji Kompetensi (Teknis,
Manajerial & Soskul)
6. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dalam
2 tahun terakhir
7. Memiliki pengalaman tugas sesuai
bidang tugas JF paling singkat 2
tahun
8. Usia utk semua jenjang Kategori
Keterampilan dan JF Ahli Pertama
dan Ahli Muda maks 53 tahun dan
JF Ahli Madya maks 55 tahun
• Pengangkatan dlm JF karena
menghasilkan inovasi yg bermanfaat
bagi instansi dan kepentingan
nasional
• Persyaratan:
1. Lulus Uji Kompetensi (Teknis,
Manajerial & Soskul)
2. Nilai Prestasi Kerja Min Baik dalam 2
tahun terakhir
3. Memiliki rekam jejak yg baik
4. Tidak pernah melakukan
pelanggaran kode etik dan profesi
PNS
5. Tidak pernah dikenakan hukuman
disiplin PNS
Khusus Kategori Keterampilan, minimal
SLTA
2a
• Pengangkatan dlm JF dari JA (berdasarkan PermenPANRB 17/2021)
• Jabatan Administrator (Es III) disetarakan ke JF Ahli Madya
• Jabatan Pengawas (Es IV) disetarakan ke JF Ahli Muda
• Jabatan Pelaksana (Es V) disetarakan ke JF Ahli Pertama
• Beberapa ketentuan mengenai JF melalui Penyetaraan mengikuti ketentuan nasional dari
KemenPANRB (bukan Instansi Pembina)
Penyetaraan Jabatan/Delayering
Mekanisme Pengangkatan dalam JF
13
14. Penilaian Kinerja
14
PENILAIAN KINERJA :
SASARAN KERJA PEGAWAI NILAI PERILAKU *)
- Disusun disetiap awal tahun
- Disusun berdasarkan penetapan
kinerja unit kerja
- SKP diambil dari kegiatan sebagai
turunan dari penetapan kinerja unit
- SKP disetujui dan ditetapkan oleh
atasan langsung JF
- Penilaian SKP dilakukan oleh atasan
langsung
ANGKA KREDIT
Perilaku kerja meliputi:
- Orientasi Pelayanan;
- Komitmen;
- Inisiatif Kerja;
- Kerja Sama; dan
- Kepemimpinan.
*) Permenpan 13/2019
15. Angka Kredit
15
Pranata Keuangan APBN
Analis Pengelolaan Keuangan APBN
Terampil Mahir Penyelia
II/c II/d III/a III/b III/c III/d
60 80 100 150 200 300
Ahli Pertama Ahli Muda Ahli Madya
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c
100 150 200 300 400 550 700
20 50 100
50 100 150 150
Minimal 5 AK
per tahun
Minimal 12.5 AK
per tahun
Minimal 25 AK
per tahun
Minimal 12.5 AK
per tahun
Minimal 25 AK
per tahun
Minimal 37.5 AK
per tahun
Tambahan ketentuan :
• Untuk PK APBN Mahir yang akan naik
ke PK APBN Penyelia, wajib
mengumpulkan AK dari Pengembangan
Profesi sebanyak 4 AK.
• Untuk APK APBN Ahli Muda yang akan
naik ke APK APBN Ahli Madya, wajib
mengumpulkan AK dari Pengembangan
Profesi sebanyak 6 AK.
• JF PK APBN Penyelia yang sudah berada
pada pangkat puncak, wajib
mengumpukan 10 AK/tahun dari
kegiatan pengelolaan keuangan APBN
dan/atau Pengembangan Profesi.
• JF APK APBN Ahli Madya yang sudah
berada pada pangkat puncak, wajib
mengumpukan 20 AK/tahun dari
kegiatan analisis pengelolaan keuangan
APBN dan/atau Pengembangan Profesi.
16. Angka Kredit (2)
16
Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 17/2021 :
- Pejabat Administrasi yang disetarakan menjadi Pejabat Fungsional, melaksanakan
mekanisme koordinasi.
- Mekanisme koordinasi dimaksud merupakan pelimpahan sebagian wewenang dari
Pimpinan Tinggi Pratama. (Ditugaskan menjadi koordinator/subkoordinator).
- Pelaksanaan tugas sebagai koordinator dimaksud, diberikan AK setelah 1 tahun
melaksanakan tugas sebagai koordinator/subkoordinator.
- AK dimaksud adalah 25% dari Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi, dan termasuk pada unsur utama.
AK Kredit Koordinator pada JF Perbendaharaan :
- Harus dibuktikan dengan SK/ST/SPRINT
- Paling lama berlaku untuk PAK Semester I Tahun 2022
- Bagi JF yang AK Koord/Subkoordnya pada tahun 2021 belum berhasil dinilaikan, dapat diajukan pada PAK Semester I
Tahun 2022
- Pada beberapa KL, nomenklatur yang digunakan mungkin tidak coordinator. Misalnya POKJA/WAKAPOKJA.
KHUSUS JF HASIL PENYETARAAN JABATAN
17. KENAIKAN JENJANG JABATAN
17
Kenaikan jabatan ditetapkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (SK
dari Sekjen atau pejabat yg diberi
kewenangan)
Syarat
Kenaikan jabatan bagi PK APBN dan APK
APBN memperhatikan:
a. ketersediaan lowongan kebutuhan
jabatan;
b. paling singkat 1 (satu) tahun dalam
jabatan terakhir;
c. memenuhi Angka Kredit Kumulatif
yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan setingkat lebih tinggi;
d. setiap unsur penilaian prestasi kerja
paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir;
e. telah mengikuti dan lulus uji
kompetensi; dan
f. Tambahan: PAK yang menyatakan
bahwa JF bersangkutan telah
direkomendasikan.
• PK APBN Mahir ke Penyelia,
wajib mengumpulkan 4 AK
dari sub unsur pengembangan
profesi
• APK APBN Muda ke Madya
Angka Kredit wajib
mengumpulkan 6 AK dari sub
unsur pengembangan profesi
• AK Pengembangan Profesi
tidak bersifat kumulatif dari
jenjang/pangkat sebelumnya
Dlm hal telah memenuhi syarat
kenaikan jenjang tapi tidak tersedia
lowongan, JF wajib memenuhi AK
minimal sbb:
Jenjang JF Target AK*)
APK APBN Ahi Pertama 10 AK
APK APBN Ahli Muda 20 AK
PK APBN Terampil 4 AK
PK APBN Mahir 10 AK
*) Angka Kredit dari kegiatan
pengelolaan keuangan APBN dan/atau
pengembangan profesi
Jika pada tahun pertama telah
memenuhi atau melebihi AK yang
disyaratkan untuk kenaikan
jabatan dalam masa pangkat yang
didudukinya, pada tahun kedua
dan seterusnya wajib
mengumpulkan paling sedikit
20% Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan
jabatan dari tugas jabatan (s.d. JF
ditetapkan kenaikan jenjang
jabatannya)
Jika memiliki Angka Kredit
melebihi Angka Kredit yang
ditentukan untuk kenaikan jabatan
setingkat lebih tinggi, kelebihan
Angka Kredit tersebut dapat
diperhitungkan untuk kenaikan
jabatan berikutnya.
Penetapan Ketidaktersediaan Lowongan Kelebihan AK
KENAIKAN JABATAN
AK Pengembangan Profesi
Merupakan kenaikan jenjang JF yang telah memenuhi syarat. Contoh: Dari Terampil ke Mahir, Dari Ahli Muda ke Ahli Madya.
18. KENAIKAN PANGKAT
18
Syarat
Kenaikan pangkat bagi PK APBN
dan APK APBN memperhatikan:
1. paling singkat 2 (dua) tahun
dalam pangkat terakhir;
2. memenuhi Angka Kredit
Kumulatif yang ditentukan
untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi;
3. setiap unsur penilaian
prestasi kerja paling kurang
bernilai baik dalam2 (dua)
tahun terakhir; dan
4. Tambahan: Rekomendasi
PAK
Kenaikan pangkat PNS
ditetapkan dengan Keputusan
Pejabat Pembina Kepegawaian
yang bersangkutan
setelah mendapat
persetujuan teknis Kepala
BKN/Kepala Kanreg BKN
Jika JF memiliki Angka Kredit melebihi
Angka Kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi,
kelebihan Angka Kredit tersebut dapat
diperhitungkan untuk kenaikan pangkat
Berikutnya
Jika JF pada tahun pertama telah
memenuhi atau melebihi AK yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat
dalam masa pangkat yang diduduki, pada
tahun berikutnya wajib mengumpulkan
paling kurang 20% Angka Kredit dari
jumlah Angka Kredit yang dipersyaratkan
untuk kenaikan pangkat yang berasal dari
tugas jabatan
Penetapan dan Persetujuan Teknis
Kenaikan Pangkat dalam Jenjang
Jabatan berbeda
Kenaikan pangkat
bagi PK APBN dan APK
APBN dalam jenjang
jabatan yang lebih tinggi
dapat dipertimbangkan
jika kenaikan
jabatannya telah
ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang
Contoh: dari Terampil II/d
ke Mahir III/a.
Kelebihan AK
KENAIKAN PANGKAT
Merupakan kenaikan pangkat JF yang telah memenuhi syarat dalam satu jenjang. Contoh:
- dari Terampil II/c ke Terampil II/d
- dari Ahli Pertama III/a ke Ahli Pertama III/b
19. PK APBN II/d-Terampil
NIP 198505052005031001
DANANG TRIYANTO
1. Berdasarkan hasil penilaian dan penetapan AK pada bulan
Januari tahun 2022,Sdr. Danang Triyanto,memperoleh Angka
Kredit sebesar 100 (memenuhi target AK Kumulatif
kenaikan jenjang)
2. Ybs dipertimbangkan untuk dinaikkan pangkatnya menjadi
Penata Muda (III/a) (sekaligus kenaikan jenjang ke Mahir),
maka sebelum dipertimbangkan kenaikan pangkat III/a-nya, ybs
harus ditetapkan kenaikan jabatannya menjadi Pranata
Keuangan APBN Mahir terlebih dahulu, yaitu dg syarat:
1. mengikuti dan lulus uji kompetensi kenaikan jenjang mahir
2. tersedia formasi jabatan
Ketentuan PERBKN:
Kenaikan pangkat bagi Pejabat
Fungsional dalam jenjang
jabatan yang lebih tinggi dapat
dipertimbangkan jika kenaikan
jabatannya telah ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang
sesuai denganketentuan
peraturan perundang-undangan
SIMULASI KENAIKAN PANGKAT BEDA JENJANG
19
20. PK APBN - II/d - TERAMPIL
NIP 199010162011042010
BUDI PRASTOWO
1. Sdr Budi Prastowo ditetapkan naik pangkat menjadi Penata
Muda (III/a), setelah sebelumnya naik ke jenjang PK APBN
Mahir.
2. Yang bersangkutan memperoleh Angka Kredit Kumulatif
sebesar 110.
3. Adapun Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat
menjadi pangkat Penata Muda (III/a) yaitu 100 Angka
Kredit.
4. Dengan demikian Budi Prastowo memiliki kelebihan 10
Angka Kredit dan dapat diperhitungkan untuk kenaikan
pangkat berikutnya.
KETENTUAN PERBKN:
Pejabat Fungsional yang memiliki
Angka Kredit melebihi Angka Kredit
yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi, kelebihan Angka Kredit
tersebut dapat diperhitungkan
untuk kenaikan jabatan/pangkat
berikutnya
SIMULASI KENAIKAN PANGKAT
20
21. Ketentuan Khusus SLTA/SMA
21
PNS dengan pendidikan SLTA atau
setara dan memiliki pengalaman
dalam pengelolaan keuangan
dapat diangkat dalam Jabatan
Fungsional Pranata Keuangan
APBN melalui
penyesuaian/inpassing.
KETENTUAN KHUSUS INPASSING
PNS wajib memiliki ijazah
Diploma III bidang ekonomi,
keuangan, akuntansi,
manajemen, administrasi,
hukum paling lama 7 tahun
sejak diangkat menjadi
Pranata Keuangan APBN
PNS tsb melaksanakan
kegiatan (diangkat dalam)
jenjang Terampil
• PK APBN tsb dapat diberikan kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi sepanjang
belum melampaui batas waktu kewajiban
untuk memperoleh ijazah DIII
• Ketentuan kenaikan pangkat
• PK APBN yang belum memiliki ijazah sesuai
dengan ketentuan diberhentikan dari
jabatannya
Pangkat saat
diangkat
Kenaikan pangkat
paling tinggi
PK APBN II/b - II/d II/d
PK APBN III/a - III/b III/b
22. PEMBERHENTIAN DARI JF
22
• Huruf b - e dapat diangkat kembali
sesuai dengan jenjang jabatan terakhir
apabila tersedia kebutuhan JF
• Pengangkatan kembali dalam JF: AK
terakhir + AK dari penilaian
pelaksanaan tugas bidang JF selama
diberhentikan.
• Huruf e, disesuaikan pada jenjang
sesuai dengan pangkat terakhir pada
jabatannya paling kurang 1 tahun
setelah diangkat kembali pada jenjang
JF terakhir yang didudukinya, setelah
mengikuti dan lulus uji kompetensi
apabila tersedia kebutuhan JF.
Pejabat Fungsional diberhentikan
dari jabatannya apabila
a. mengundurkan diri dari
Jabatan;
b. diberhentikan sementara
sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar
tanggungan negara;
d. menjalani tugas belajar lebih
dari 6 bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada
Jabatan Pimpinan Tinggi,
Jabatan Administrator, Jabatan
Pengawas dan Jabatan
Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan
jabatan.
Sesuai PermenPAN-RB 13 Tahun 2019 Huruf b – e :
Terhadap huruf a dan huruf f :
dilaksanakan pemeriksaan;
mendapatkan ijin dari Pejabat yang
Berwenang sebelum ditetapkan
pemberhentiannya;
tidak dapat diangkat kembali dalam JF yang
sama sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Huruf a: Pengunduran Diri
1. Dapat dipertimbangkan
dalam hal memiliki alasan
pribadi yang tidak
mungkin untuk
melaksanakan tugas JF.
2. Wajib disampaikan secara
tertulis kepada Pejabat
Pembina Kepegawaian
dengan menyertakan
alasan.
3. Pejabat Pembina
Kepegawaian menetapkan
pemberhentian Pejabat
Fungsional karena
pengunduran diri setelah
mendapatkan
persetujuan dari Instansi
Pembina.
Huruf a dan f :
Huruf f: Tidak memenuhi
syarat Jabatan
Kriteria tidak memenuhi
persyaratan dapat
dipertimbangkan dalam
1. Tidak memenuhi kualifikasi
pendidikan yang
dipersyaratkan untuk
menduduki JF
2. Tidak memenuhi standar
kompetensi yang ditentukan
pada JF yang diduduki
23. PEDOMAN PENGUSULAN,
PENILAIAN, DAN
PENETAPAN ANGKA
KREDIT JF PRANATA
KEUANGAN APBN DAN JF
ANALIS PENGELOLAAN
KEUANGAN APBN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERBENDAHARAAN NOMOR PER-
14/PB/2021 TENTANG PEDOMAN
PENGUSULAN PENILAIAN DAN
PENETAPAN AK BAGI JF APK APBN
DAN JF PK APBN
DITJEN PERBENDAHARAAN
26. POKOK-POKOK PERUBAHAN
Pendetailan
persyaratan
penilaian AK
Pendetailan
proses/periode
penilaian AK
Pendetailan
susunan Tim
Penilai Angka
Kredit
Pendetailan
Hasil Kerja JF
• Pendetilan dokumen persyaratan SK, untuk mempermudah
tim penilai melaksanakan penilaian (ST Limpah, Sertifikat
Kompetensi, SK Pengelola Keuangan, penggantian Surat Ijin
Penulisan menjadi SPRINT/ST/SK Penyusunan Juklak/Juknis)
• Memperjelas waktu-waktu yang harus diperhatikan.
• Memperjelas proses bisnis pengusulan, penilaian, dan
penetapan AK.
• Penyesuaian pejabat pengusul sebagai dampak
penyetaraan jabatan pada KL.
• Penyesuaian komponen Anggota Tim Penilai untuk
mengurangi beban penilaian DUPAK oleh Tim Penilai.
• Memperjelas output/bukti hasil kegiatan.
• Memperbarui output/bukti hasil kegiatan mengikuti
perkembangan pengaturan terkini.
Peraturan Direktur Jenderal nomor
PER-26/PB/2020 tentang Pedoman
Penilaian dan Penetapan AK bagi JF
Analis Pengelolaan Keuangan APBN
dan JF Pranata Keuangan APBN
Peraturan Direktur Jenderal nomor
PER-14/PB/2021 tentang Pedoman
Pengusulan, Penilaian, dan
Penetapan AK bagi JF Analis
Pengelolaan Keuangan APBN dan JF
Pranata Keuangan APBN
26
28. TUGAS JABATAN
28
Unsur Utama
PPK
ANALISIS PENGELOLAAN
KEUANGAN APBN BAGI ANALIS
PENGELOLAAN KEUANGAN APBN
------------------------------------------------
PENGELOLAAN KEUANGAN APBN
BAGI PRANATA KEUANGAN APBN
PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN
PROFESI
PPSPM
Bendahara
Penyusunan LK
PPABP
Unsur Penunjang
1. Pengajar/pelatih pada Pendidikan dan pelatihan
fungsional/teksnis di bidang Pengelolaan Keuangan
APBN;
2. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi di
bidang Pengelolaan Keuangan APBN;
3. Keanggotaan dalam organisasi profesi;
4. Keanggotaan dalam Tim Penilai;
5. Perolehan penghargaan/tanda jasa; dan
6. Perolehan ijazah/gelar Pendidikan lainnya
Min. 80%*
* Tidak termasuk
sub unsur Pendidikan
Formal
Max. 20%*
29. TUGAS JABATAN
29
PPK PPSPM
Bendahara
Angka Kredit Paket :
Terampil : 5 AK
Mahir : 12.5 AK
Penyelia : 25 AK
Ahli Pertama : 12.5 AK
Ahli Muda: 25 AK
Ahli Madya : 37.5 AK
Ketentuan AK Paket :
1. Diberikan untuk masa pelaksanaan tugas selama 1 (satu)
tahun masa pelaksanaan tugas
2. Diberikan Angka Kredit pemaketan secara proporsional
berdasarkan jumlah bulan pelaksanaan tugas.
3. Dihitung penuh 1 bulan pelaksanaan tugas jika dalam
bulan dimaksud ybs melaksanakan tugas dalam 20 hari
kalender.
Pekerjaan Satu Jenjang
di atas
Pekerjaan sesuai
Jenjang Jabatan
Pekerjaan Satu Jenjang
di bawah
Mendapatkan AK sesuai dengan jenjangnya
Mendapatkan 80% dari AK
sesuai Butir Kegiatan
Mendapatkan 100% dari AK
sesuai Butir Kegiatan
JF APK APBN yang mendapatkan penugasan pada Analisis LK
dan JF PK APBN yang mendapatkan penugasan pada
Penyiapan Analisis LK dan/atau Pengelolaan Administrasi
Belanja Pegawai, dapat melaksanakan butir kegiatan yang
sama untuk paling banyak 3 orang pada jenjang yang sama
dan mendapatkan AK yang sama.
30. GOLONGAN III/a - MAHIR
NIP 198708152011121001
ARI BOWO LEKSONO
1. Sdri Ari yang berada di jenjang Mahir ditugaskan untuk
melaksanakan tugas mengklasifikasi dokumen sumber analisis
kualitas rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana pencairan
dana dengan Angka Kredit 0,01.
2. Kegiatan dimaksud merupakan tugas jabatan Pranata
Keuangan APBN Penyelia.
3. Dalam hal ini Angka Kredit yang diperoleh sebesar 80% X
0,01= 0,008.
4. Sdr Ari wajib melampirkan surat penugasan pelaksaan butir
kegiatan tidak sesuai jenjang dari Pejabat yang Berwenang.
Pejabat Fungsional yang
melaksanakan tugas satu tingkat di
atas jenjang jabatannya, Angka
Kredit yang diperoleh ditetapkan
80% (delapan puluh persen) dari
Angka Kredit setiap butir kegiatan
SIMULASI JF TIDAK SESUAI DENGAN JENJANG (I)
30
31. GOLONGAN III/d - PENYELIA
NIP 197910272011121003
KUKUH SUKMA PRAMANA
1. Sdr Kukuh merupakan JF Penyelia dan
ditugaskan untuk menyusun kertas kerja
analisis/update analisis kebutuhan penyedia
barang/jasa dengan Angka Kredit 0,01.
2. Kegiatan dimaksud merupakan tugas jabatan
Pranata Keuangan APBN Mahir.
3. Dalam hal ini Angka Kredit yang diperoleh
sebesar 100% X 0,01 = 0,01
4. Sdr Kukuh wajib melampirkan surat
penugasan pelaksanaan butir kegiatan tidak
sesuai jenjang dari Pejabat yang Berwenang
Pejabat Fungsional yang
melaksanakan tugas satu tingkat
di bawah jenjang jabatannya,
Angka Kredit yang diperoleh
ditetapkan sebesar 100%
(seratus persen) dari Angka
Kredit setiap butir kegiatan
SIMULASI JF TIDAK SESUAI DENGAN JENJANG (II)
31
32. PROSES PENGUSULAN ANGKA KREDIT
32
JAFUNG ATASAN
LANGSUNG
PEJABAT YG
MENGUSULKAN AK
PENGAJUAN :
7 JULI/
7 JANUARI
PENGAJUAN :
10 JULI/
10 JANUARI
VERIFIKASI
DUPAK DUPAK DUPAK
2
1 3
1 Analis Pengelolaan Keuangan APBN atau Pranata Keuangan APBN
menyampaikan bahan usulan penilaian dan penetapan Angka Kredit
kepada Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit melalui Atasan
Langsung.
2
Atasan Langsung melaksanakan pemeriksaan kelengkapan usulan
dan bahan usulan.
Dalam hal usulan dan bahan usulan tidak sesuai, Atasan Langsung
menyampaikan kembali usulan kepada Analis Pengelolaan
Keuangan APBN atau Pranata Keuangan APBN untuk diperbaiki.
Dalam hal usulan dan bahan usulan sudah sesuai, Atasan Langsung
menyampaikan usulan kepada Pejabat yang Mengusulkan Angka
Kredit.
3
Berdasarkan usulan yang disampaikan oleh Atasan Langsung,
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit menandatangani DUPAK.
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit menyusun surat usulan
penilaian dan penetapan Angka Kredit kepada Tim Penilai
Semua usulan disampaikan melalui aplikasi e-Jafung, kecuali penyampaian
Surat Usulan Penilaian dan Penetapan AK kepada Tim Penilai.
Jika tanggal yang sudah ditentukan bertepatan dengan hari libur
kerja/nasional, maka batas akhirnya adalah hari kerja setelahnya.
33. DOKUMEN PENGUSULAN ANGKA KREDIT
33
1. DAFTAR USULAN PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK)*
2. SERTIFIKAT KOMPETENSI
3. SURAT PERNYATAAN TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN FORMAL DAN/ATAU
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN*
4. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN ANALISIS PENGELOLAAN
KEUANGAN APBN DAN/ATAUPENGELOLAAN KEUANGAN APBN*
5. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI*
6. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG PELAKSANAAN
TUGAS*
7. SURAT KEPUTUSAN PENGANGKATAN/PENETAPAN SEBAGAI PEJABAT
PERBENDAHARAAN
8. SURAT PENUGASAN UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS SATU JENJANG
DIATAS DAN/ATAU SATU JENJANG DIBAWAH
Dokumen nomor 1, 3,4,5 dan 6 dihasilkan dari aplikasi E-Jafung dan
ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan ketentuan.
34. PEJABAT YANG
MENGUSULKAN
ANGKA KREDIT
34
INSTANSI PUSAT INSTANSI VERTIKAL
JF APK APBN
AHLI MADYA
JF APK APBN
AHLI MADYA
JF APK APBN
AHLI PERTAMA, AHLI MUDA
JF PK APBN TERAMPIL,
MAHIR DAN PENYELIA
JF APK APBN
AHLI PERTAMA, AHLI MUDA
JF PK APBN TERAMPIL,
MAHIR DAN PENYELIA
PEJABAT YANG MENGUSULKAN AK
Kepala Biro/Eselon II yang
membidangi Kepegawaian/SDM
Pimpinan Instansi
Eselon III yang membidangi
Kepegawaian/SDM*
* Dalam hal Eselon III telah disetarakan
ke dalam jabatan fungsional, usulan
Angka Kredit disampaikan oleh Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II)
yang membidangi kepegawaian pada
unit kerja Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya yang membidangi
kesekretariatan pada masing-masing
kementerian negara/ lembaga
35. PROSES PENILAIAN ANGKA KREDIT
35
KETUA
TIM PENILAI
SEKRETARIS
TIM PENILAI
ANGGOTA
TIM PENILAI
DUPAK
PEMBAGIAN
TUGAS
PENILAIAN :
12 JULI/
12 JANUARI
DUPAK
DISTRIBUSI
DUPAK:
14 JULI/
14 JANUARI
DUPAK
PENILAIAN:
20 JULI/
20 JANUARI
SIDANG PLENO :
25 JULI/25 JANUARI
4 5 6 4
Ketua Tim Penilai menentukan pembagian tugas penilaian
DUPAK untuk masing-masing anggota Tim Penilai dengan
ketentuan setiap DUPAK dinilai oleh 2 (dua) orang anggota Tim
Penilai;
5 Sekretaris Tim Penilai membagikan DUPAK kepada anggota Tim
Penilai
Dalam hal anggota Tim Penilai merupakan salah satu Analis
Pengelolaan Keuangan APBN atau Pranata Keuangan APBN yang
sedang dinilai, maka penilaian atas Angka Kredit yang
bersangkutan dilaksanakan oleh anggota yang lain atau ketua Tim
Penilai dapat memperbarui surat keputusan Tim Penilai
6 Anggota Tim Penilai melaksanakan penilaian Angka Kredit
terhadap Analis Pengelolaan Keuangan APBN atau Pranata
Keuangan APBN dengan mempedomani Lampiran I Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-14/PB/2021
Setelah semua DUPAK dinilai, proses
selanjutnya adalah sidang pleno
Jika tanggal yang sudah ditentukan bertepatan dengan hari libur
kerja/nasional, maka batas akhirnya adalah hari kerja setelahnya
36. SIDANG PLENO
36
SIDANG PLENO :
25 JULI/25 JANUARI
Untuk Penilaian yang sama antar
penilai 1 dan penilai 2, Sidang Pleno
bertujuan untuk mengesahkan hasil
penilaian.
Untuk Penilaian yang tidak sama
antar penilai 1 dan penilai 2, Sidang
Pleno bertujuan untuk menentukan
lnilai Final
Dalam forum Sidang Pleno, Ketua
Tim Penilai juga menyampaikan
beberapa kebijakan untuk penilaian
AK
Jadwal pelaksanaan Sidang Pleno ditetapkan
oleh ketua Tim Penilai.
Pelaksanaan Sidang Pleno wajib dihadiri oleh
anggota Tim Penilai yang berjumlah paling
sedikit 50% (lima puluh persen) ditambah 1
(satu) orang.
Apabila jumlah Tim Penilai yang hadir tidak
dapat memenuhi persyaratan, Sidang Pleno
tidak dapat dilaksanakan dan harus dijadwalkan
kembali.
Apa itu Sidang Pleno? Kapan
dilaksanakan Sidang Pleno?
BAPAK
(BERITA ACARA PENILAIAN
DAN PENETAPAN AK)
SELANJUTNYA DISAMPAIKAN
KEPADA PEJABAT YANG
BERWENANG MENETAPKAN
AK
Apa Output
Sidang Pleno?
37. TIM PENILAI
37
KETUA
TP PUSAT : DIREKTUR SISTEM PERBENDAHARAAN
TP UNIT KERJA : KEPALA KANWIL DJPB PROV DKI JAKARTA
TP INSTANSI : KEPALA KANWIL DJPB DAN KEPALA KPPN
SEKRETARIS
TP PUSAT : PERWAKILAN DARI KL
TP UNIT KERJA : PERWAKILAN DARI KL
TP INSTANSI : PERWAKILAN DARI SATKER
ANGGOTA
1
orang
1
orang
3
orang
paling
sedikit
TP PUSAT – Ahli Madya :
Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Madya
TP UNIT KERJA
TP INSTANSI Ahli Pertama-Ahli Muda :
Analis Pengelolaan Keuangan APBN yang memiliki jenjang
jabatan paling rendah setara dengan Analis Pengelolaan
Keuangan APBN yang dinilai.
TP PUSAT – Pranata Keuangan APBN
TP INSTANSI Pranata Keuangan APBN :
Pranata Keuangan APBN yang memiliki jenjang jabatan paling
rendah setara dengan Pranata Keuangan APBN yang dinilai.
Jika diperlukan ditambahkan:
• Pejabat administrator, pejabat
pengawas, dan/atau pejabat
pelaksana yang memiliki pangkat
dan golongan paling rendah setara
dengan JF yang dinilai;
• Analis Perbendaharaan Negara
dan/atau Pembina Teknis
Perbendaharaan Negara yang
memiliki jenjang jabatan paling
rendah setara dengan JF yang dinilai.
38. PROSES PENETAPAN ANGKA KREDIT
38
SIDANG PLENO :
25 JULI/25 JANUARI
BAPAK
PAK
PENETAPAN:
31 JULI/
31 JANUARI
PENYAMPAIAN BAPAK:
27 JULI/27 JANUARI
7
8
7 Berdasarkan BAPAK yang telah disahkan
dalam sidang pleno, Ketua Tim Penilai
menyampaikan BAPAK kepada Pejabat
yang Berwenang Menetapkan AK
sebagai bahan untuk Penetapan AK.
8 Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka
Kredit menetapkan Angka Kredit Analis
Pengelolaan Keuangan APBN atau Pranata
Keuangan APBN.
Dokumen Asli PAK disampaikan kepada Badan
Kepegawaian Negara, dan salinan sah
disampaikan kepada:
a. Analis Pengelolaan Keuangan APBN atau
Pranata Keuangan APBN yang
bersangkutan;
b. Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan;
c. Eselon II/Kepala Biro yang membidangi
Kepegawaian/SDM pada KL; dan
d. Pejabat lain yang dianggap perlu.
Jika tanggal yang sudah ditentukan pada proses BAPAK
bertepatan dengan hari libur kerja/nasional, maka batas
akhirnya adalah hari kerja setelahnya
Jika tanggal yang sudah ditentukan pada proses PAK
bertepatan dengan hari libur kerja/nasional, maka batas
akhirnya adalah hari kerja sebelumnya
DIREKTUR JENDERAL
PERBENDAHARAAN
Bagi JF APK APBN Ahli Madya pada
Instansi Pusat dan Instansi Vertikal
DIREKTUR SISTEM
PERBENDAHARAAN
Bagi JF APK APBN Ahli Pertama-Ahli Muda
dan JF PK APBN Terampil-Mahir-Penyelia
pada Instansi Pusat dan Instansi Vertikal
40. 40
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN TUGAS JABATAN
ANGKA
KREDIT
(Maks)
JF HASIL KERJA KETERANGAN
a. Pendidikan
formal dan
memperoleh
ijazah/gelar
Mengikuti pendidikan formal dan memperoleh
ijazah/gelar sesuai bidang JF: Ekonomi,
Keuangan, Akuntansi, Manajemen,
Administrasi, Hukum
1. Surat izin
belajar/ tugas
belajar
2. Ijazah
dilegalisir
• AK yg diberikan adalah selisih
dengan AK pendidikan sebelumnya.
Misalnya JF APK APBN ketika
diangkat dgn pendidikan S1,
selanjutnya menyelesaikan
pendidikan S2 dan menilaikan ijazah
S2 tersebut maka diberikan AK = 50
(150 dikurangi 100)
• AK awal pendidikan untuk SLTA/D1
adalah 25, sehingga JF PK APBN yg
diangkat mll inpassing dgn
pendidikan SLTA/D1, ketika
menilaikan ijazah D3 diberikan 35 AK
(60 dikurangi 25)
• Khusus JF APK APBN yg diangkat mll
penyetaraan jabatan, AK pendidikan
S2/S3 yg diberikan sebanyak 25% dr
AK Kumulatif kebutuhan naik
pangkat, dgn syarat pendidikan
S2/S3 tersebut belum dilakukan
penyesuaian ijazah dan pangkatnya.
1 Doktor (S3) 200 APKAPBN
2 Magister (S2) 150 APKAPBN
3 Sarjana (S1) / Diploma IV (D4) 100 APKAPBN
4 Diploma III (D3) 60 PKAPBN
PENILAIAN ANGKA KREDIT SUB UNSUR PENDIDIKAN-SEMUA JENJANG
40
41. SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN TUGAS JABATAN
ANGKA
KREDIT
(Maks)
JF
HASIL
KERJA
KETERANGAN
b. Pendidikan dan pelatihan
(diklat) fungsional/ teknis
serta memperoleh
Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP)
atau sertifikat
Mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat)
fungsional/teknis di Bidang Pengelolaan Keuangan
APBN serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat
• Diklat yang diselenggarakan
oleh BPPK Kemenkeu, LKPP
(Teknis PBJ), dan Lembaga
Diklat yang terakreditasi BPPK
Kemenkeu atau LKPP
• AK diperoleh per sertifikat
berdasarkan jamlat yang
tercantum pada sertifikat atau
pada dokumen sah yang
menyebutkan jamlat.
Dokumen yang sah misalnya
Kerangka Acuan Program
(KAP), surat pemanggilan atau
pengumuman kegiatan diklat
• ST wajib mencantumkan
nama JF, nama Pelatihan dan
Tanggal Pelatihan
1 lamanya lebih dari 960 jam 15
APKAPBN/
PKAPBN
1. Sertifikat
2. Surat
Tugas
2 lamanya antara 641-960 jam 9
3 lamanya antara 481-640 jam 6
4 lamanya antara 161-480 jam 3
5 lamanya antara 81-160 jam 2
6 lamanya antara 31-80 jam 1
7 lamanya kurang dari/sama dengan 30 jam 0,5
c. Pendidikan dan pelatihan
(diklat) Prajabatan
Mengikuti pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan tingkat III 2 APKAPBN 1. Sertifikat
2. Surat
Tugas
Bagi pengangkatan JF melalui
CPNS (Pengangkatan Pertama)
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan tingkat II 2 PKAPBN
PENILAIAN ANGKA KREDIT SUB UNSUR PENDIDIKAN-SEMUA JENJANG
41
42. PENGAKUAN IJAZAH
42
Nilai AK diberikan
selisih antar ijazah
Untuk JF PK APBN
maks D3
Gelar dari
pendidikan profesi
tidak termasuk
Cakupan Bidang
Pendidikan mengacu
pada ketentuan yang
diaturoleh Kemendikbud,
Ristek
Unsur Penunjang :
Ijazah dengan jenjang
yang sama dan diluar
6 bidang
43. Melaksanakan tugas sebagai PPK*, meliputi:
a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana
penarikan dana;
b. Menerbitkan Surat Penunjukan Barang/Jasa;
c. Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian
dengan Penyedia Barang/Jasa;
d. Melaksanakan kegiatan swakelola;
e. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian yag
dilakukannya;
f. Mengendalikan pelaksanaan perikatan;
g. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih
kepada negara;
h. Membuat dan menandatangani SPP atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan SPP;
i. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Kegiatan kepada
KPA;
j. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan Kegiatan Kepada
KPA dengan BA Penyerahan;
k. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan;
l. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
Belanja Negara.
1. Analisis Rencana Pelaksanaan
Kegiatan dan Rencana Penarikan
Dana;
2. Analisis Kebutuhan Penyedia
Barang/Jasa;
3. Analisis klasifikasi kegiatan swakelola
dan/atau non swakelola;
4. Analisis langkah-langkah
rencana/update pengendalian
perikatan;
5. Analisis efisiensi
pembayaran/belanja;
6. Analisis efektifitas
pembayaran/belanja;
7. Analisis transparansi
pembayaran/belanja;
8. Analisis keterbukaan
pembayaran/belanja;
9. Analisis bersaing/kompetitif
pembayaran/belanja.
PEMAKETAN TUGAS – SEMUA JENJANG NON PEMAKETAN – PER JENJANG
AHLI MADYA
Menyusun
rekomendasi
AHLI MUDA
Mengevaluasi
analisis
AHLI PERTAMA
Menyusun Analisis
PENYELIA
Mengklasifikasi
dokumen sumber
MAHIR
Menyusun kertas
kerja
KEGIATAN PERIKATAN DAN PENYELESAIAN TAGIHAN - PPK
43
44. PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI PPK
(Butir Kegiatan Pemaketan)
a. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan
dana berdasarkan DIPA;
b. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
c. membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak
dengan Penyedia Barang/Jasa;
d. melaksanakan kegiatan swakelola;
e. memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/ kontrak yang
dilakukannya;
f. mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;
g. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih
kepada negara;
h. membuat dan menandatangani SPP;
i. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA;
j. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA
dengan Berita Acara Penyerahan;
k. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan;
l. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
*) PP 45 TAHUN 2013
TATA CARA PENILAIAN
a. Pemberian AK bagi JF PK APBN atau JF APK APBN yang
ditetapkan menjadi PPK diberikan AK Paket sesuai
dengan jenjangnya.
b. JF yang mendapatkan penugasan menjadi PPK pada
lebih dari satu satker, hanya bisa mendapat 1 (satu)
penugasan paket.
c. AK diberikan secara proporsional berdasarkan TMT
penetapan dan/atau pemberhentian sebagai PPK,
dengan ketentuan apabila dalam 1 bulan melaksanakan
tugas paling sedikit 20 hari kalender, maka dihitung
sebagai 1 bulan pelaksanaan tugas.
KEGIATAN PERIKATAN DAN PENYELESAIAN TAGIHAN-PPK
DOKUMEN PERSYARATAN BK Pemaketan
a. SK Penetapan sebagai PPK
b. Sertifikat PPK Negara Tersertifikasi (PNT)
44
45. (Butir Kegiatan Non Pemaketan)
JENJANG
MAHIR PENYELIA AHLI PERTAMA AHLI MUDA AHLI MADYA
Menyusun kertas kerja analisis/update
kualitas rencana pelaksanaan kegiatan
dan rencana penarikan dana
Mengklasifikasi dokumen sumber
analisis kualitas rencana pelaksanaan
kegiatan dan rencana penarikan dana
Menyusun analisis/update analisis
kualitas rencana pelaksanaan kegiatan
dan rencana penarikan dana
Mengevaluasi analisis/update analisis
kualitas rencana pelaksanaan kegiatan
dan rencana penarikan dana
Menyusun rekomendasi rencana
pelaksanaan kegiatan dan rencana
penarikan dana
Menyusun kertas kerja analisis/update
analisis kebutuhan penyedia
barang/jasa
Mengklasifikasi dokumen sumber
analisis/update analisis kebutuhan
penyedia barang/jasa
Menyusun analisis/update kebutuhan
penyedia barang/jasa
Mengevaluasi analisis/update
kebutuhan penyedia barang/jasa
Menyusun rekomendasi analisis/update
kebutuhan penyedia barang/jasa
Menyusun kertas kerja
klasfikasi/update klasifikasi kegiatan
swakelola
Mengklasifikasi dokumen sumber
klasfikasi/update klasifikasi kegiatan
swakelola
Menyusun analisis klasifikasi/update
klasifikasi kegiatan swakelola dan/atau
non swakelola
Mengevaluasi analisis klasifikasi/update
klasifikasi kegiatan swakelola dan/atau
non swakelola
Menyusun rekomendasi analisis
klasifikasi/update klasifikasi kegiatan
swakelola dan/atau non swakelola
Menyusun kertas kerja penyusunan
langkah-langkah rencana / update
rencana pengendalian perikatan
Mengklasifikasi dokumen sumber
penyusunan langkah-langkah rencana /
update rencana pengendalian perikatan
Menyusun analisis langkah langkah
rencana/update pengendalian
perikatan
Mengevaluasi analisis langkah langkah
rencana/update pengendalian
perikatan
Menyusun rekomendasi langkah
langkah rencana/update pengendalian
perikatan
Menyusun kertas kerja penyusunan
analisis efisiensi pembayaran
Mengklasifikasi dokumen sumber
analisis efisiensi pembayaran
Menyusun analisis efisiensi
pembayaran/belanja
Mengevaluasi analisis efisiensi
pembayaran/belanja
Menyusun rekomendasi analisis
efisiensi pembayaran/belanja
Menyusun kertas kerja penyusunan
analisis efektifitas pembayaran
Mengklasifikasi dokumen sumber
analisis efektifitas pembayaran
Menyusun analisis efektifitas
pembayaran/belanja
Mengevaluasi analisis efektifitas
pembayaran/belanja
Menyusun rekomendasi analisis
efektifitas pembayaran/ belanja
Menyusun kertas kerja penyusunan
analisis transparasi pembayaran
Mengklasifikasi dokumen sumber
analisis transparasi pembayaran
Menyusun analisis transparansi
pembayaran/belanja
Mengevaluasi analisis transparansi
pembayaran/belanja
Menyusun rekomendasi analisis
transparansi pembayaran/ belanja
Menyusun kertas kerja penyusunan
analisis keterbukaan pembayaran
Mengklasifikasi dokumen sumber
analisis keterbukaan pembayaran
Menyusun analisis keterbukaan
pembayaran/belanja
Mengevaluasi analisis keterbukaan
pembayaran/belanja
Menyusun rekomendasi analisis
keterbukaan pembayaran/belanja
Menyusun kertas kerja penyusunan
analisis bersaing/kompetitif
pembayaran
Mengklasifikasi dokumen sumber
analisis bersaing/kompetitif
pembayaran
Menyusun analisis bersaing/kompetitif
pembayaran/belanja
Mengevaluasi analisis
bersaing/kompetitif
pembayaran/belanja
Menyusun rekomendasi analisis
bersaing/kompetitif
pembayaran/belanja
KEGIATAN PERIKATAN DAN PENYELESAIAN TAGIHAN-PPK
45
46. TATA CARA PENILAIAN
(Butir Kegiatan Non Pemaketan)
KEGIATAN PERIKATAN DAN PENYELESAIAN TAGIHAN-PPK
a. Butir kegiatan non-paket PPK terdapat pada JF PK APBN dan JF APK APBN, pada JF PK APBN, terdapat pada jenjang
Mahir dan Penyelia.
b. Butir kegiatan non-paket PPK dikerjakan oleh JF PK APBN atau JF APK APBN yang ditunjuk sebagai PPK, dibuktikan
dengan SK Penunjukan PPK;
c. Kegiatan yang dapat dinilai adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah pengangkatan sebagai JF PK APBN atau JF
APK APBN;
d. Bukti fisik yang diupload pada e-jafung harus sesuai dengan format PER-14/PB/2021;
e. Penilaian AK non-paket PPK sesuai dengan jumlah format PER-14/PB/2021 yang diupload (1 kali 1 bulan untuk
setiap satker yang dikelola), bukan jumlah transaksi;
f. JF PK APBN dan JF APK APBN yang ditunjuk sebagai PPK di beberapa satker dapat melakukan kegiatan yang sama di
seluruh satkernya dengan mengupload masing-masing bukti fisik sesuai PER-14/PB/2021.
46
47. - Tina seorang JF APK APBN yang ditunjuk sebagai PPK pada satker 123456, 234567, dan 345678, pada saat pengisian DUPAK, Tina memasukkan 3 kali
AK Paket PPK maka tim penilai harus memberikan nilai 0 pada volume 2 butir Paket PPK dan memberikan nilai 1 volume hanya di 1 butir kegiatan
Paket PPK.
- Anto diangkat sebagai JF APK APBN Ahli Pertama pada tanggal 1 April 2021, dan ditunjuk sebagai PPK pada tanggal 1 Januari 2021, maka AK Paket
PPK yang dapat diberikan untuk PAK Periode I adalah per 1 April 2021 ((April-Juni)/12 = 0,25).
- Anto diangkat sebagai JF PK APBN Penyelia pada tanggal 1 April 2021, dan ditunjuk sebagai PPK pada tanggal 1 Mei 2021, maka AK Paket PPK yang
dapat diberikan untuk PAK Periode I adalah per 1 Mei 2021 ((Mei-Juni)/12 = 0,16).
- Rendi diangkat sebagai JF PK APBN pada tanggal 1 April 2021, dan ditunjuk sebagai PPK pada tanggal 1 Juli 2021, maka AK Paket PPK yang dapat
diberikan untuk PAK Periode I adalah 0, karena PAK Periode I adalah pekerjaan yang dilakukan pada tanggal 1 Januari s.d. 30 Juni 2021.
- Fulan adalah JF PK APBN jenjang Mahir yang ditugaskan sebagai PPK dan mengajukan Angka Kredit non paket atas dasar kegiatan Menyusun Kertas
Kerja Efisiensi Pembayaran dengan melampirkan bukti dukung berupa Kertas Kerja sesuai dengan format yang telah ditentukan. Berdasarkan hal
tersebut, Fulan berhak mendapatkan Angka Kredit sebesar 0,01.
- Kukuh adalah JF APK APBN jenjang Ahli Pertama yang ditugaskan sebagai PPK dan mengajukan Angka Kredit dari butir kegiatan non paket pada 4
(empat) satuan kerja yang ditangani yaitu:
a. Menyusun analisis efisiensi pembayaran pada satker 445325;
b. Menyusun analisis efisiensi pembayaran pada satker 445326;
c. Menyusun analisis efisiensi pembayaran pada satker 445327;
d. Menyusun analisis efisiensi pembayaran pada satker 445328;
pada saat akan mengajukan Angka Kredit pada butir kegiatan tersebut, Kukuh mengunggah bukti dukung atas masing-masing kegiatan agar dapat
diakui Angka Kredit dari semua kegiatan tersebut. Atas dasar bukti dukung yang diunggah, Kukuh berhak mendapatkan Angka Kredit sebesar 4 x
0,01 AK = 0,04
Contoh Kasus
KEGIATAN PERIKATAN DAN PENYELESAIAN TAGIHAN-PPK
47
48. Melaksanakan tugas sebagai PPSPM*, meliputi:
a. Menguji kebenaran Surat Permintaan Pembayaran atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan Surat Permintaan
Pembayaran beserta dokumen pendukung
b. Menolak dan mengembalikan Surat Permintaan Pembayaran,
apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan
c. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah
disediakan
d. Menerbitkan Surat Perintah Membayar atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan Surat Perintah Membayar
e. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih
f. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran
kepada Kuasa Pengguna Anggaran
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengujian
1. Analisis penolakan SPP;
2. Analisis kesalahan SPM;
3. Analisis retur SP2D;
4. Analisis revolving uang
persediaan.
PEMAKETAN TUGAS – SEMUA JENJANG NON PEMAKETAN – PER JENJANG
AHLI MADYA
Menyusun rekomendasi
AHLI MUDA
Mengevaluasi analisis
AHLI PERTAMA
Menyusun Analisis
PENYELIA
Mengklasifikasi
dokumen sumber
MAHIR
Menyusun kertas kerja
KEGIATAN PELAKSANAAN PERINTAH PEMBAYARAN -PPSPM
48
49. PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI PPSPM
a. Menguji kebenaran Surat Permintaan Pembayaran atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan Surat Permintaan
Pembayaran beserta dokumen pendukung;
b. Menolak dan mengembalikan Surat Permintaan
Pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk
dibayarkan ;
c. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah
disediakan;
d. Menerbitkan Surat Perintah Membayar atau dokumen lain
yang dipersamakan dengan Surat Perintah Membayar;
e. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak
tagih;
f. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah
pembayaran kepada Kuasa Pengguna Anggaran;
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengujian;
PEMAKETAN
TUGAS
TATA CARA PENILAIAN
a. Subunsur Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM) terdapat pada JF PK
APBN dan JF APK APBN, pada JF PK APBN, terdapat pada jenjang Mahir
dan Penyelia;
b. Dibuktikan dengan SK Pengangkatan sebagai PPSPM (SK Kepala K/L atau
KPA);
c. Setiap Pejabat Fungsional yang ditunjuk sebagai PPSPM di lebih dari satu
satker, hanya dapat diperhitungkan satu kali untuk AK Paket PPSPM;
d. AK Paket dihitung secara proporsional berdasarkan tanggal SK
penunjukan sebagai PPSPM atau tanggal SK pengangkatan JF jika SK
PPSPM tertanggal sebelum SK pengangkatan JF.
Contoh kasus:
- Sammy seorang JF APK APBN yang diangkat sebagai PPSPM pada satker 123456, 234567, dan 345678, pada saat pengisian DUPAK, Sammy memasukkan 3
kali AK Paket PPSPM maka tim penilai harus memberikan nilai 0 pada volume 2 butir Paket PPSPM dan memberikan nilai 1 volume hanya di 1 butir
kegiatan Paket PPSPM.
- Jody diangkat sebagai JF PK APBN pada tanggal 1 April 2021, dan diangkat sebagai PPSPM pada tanggal 1 Mei 2021, maka AK Paket PPSPM yang dapat
diberikan untuk PAK Periode I adalah per 1 Mei 2021.
DOKUMEN PERSYARATAN BK Pemaketan
a. SK Penetapan sebagai PPSPM
b. Sertifikat PPSPM Negara Tersertifikasi (SNT)
KEGIATAN PELAKSANAAN PERINTAH PEMBAYARAN -PPSPM
49
50. PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI PPSPM
TUGAS
NON-PAKET
JENJANG
MAHIR PENYELIA PERTAMA MUDA MADYA
Menyusun kertas kerja
analisis penolakan Surat
Permintaan Pembayaran
Mengklasifikasi dokumen
sumber analisis penolakan
Surat Permintaan
Pembayaran
Menyusun analisis
penolakan Surat
Permintaan Pembayaran
Mengevaluasi analisis
penolakan Surat
Permintaan Pembayaran
Menyusun rekomendasi
analisis penolakan Surat
Permintaan Pembayaran
Menyusun kertas kerja
analisis kesalahan Surat
Perintah Membayar
Mengklasifikasi dokumen
sumber analisis kesalahan
Surat Perintah Membayar
Menyusun analisis
kesalahan Surat Perintah
Membayar
Mengevaluasi analisis
kesalahan Surat Perintah
Membayar
Menyusun rekomendasi
analisis kesalahan Surat
Perintah Membayar
Menyusun kertas kerja
analisis retur Surat
Perintah Pencairan Dana
Mengklasifikasi dokumen
sumber analisis retur Surat
Perintah Pencairan Dana
Menyusun analisis retur
Surat Perintah Pencairan
Dana
Mengevaluasi analisis retur
Surat Perintah Pencairan
Dana
Menyusun rekomendasi
analisis retur Surat
Perintah Pencairan Dana
Menyusun kertas kerja
revolving uang persediaan
Mengklasifikasi dokumen
sumber analisis revolving
uang persediaan
Menyusun analisis
revolving uang persediaan
Mengevaluasi analisis
revolving uang persediaan
Menyusun rekomendasi
analisis revolving uang
persediaan
(Butir Kegiatan Non Pemaketan)
KEGIATAN PELAKSANAAN PERINTAH PEMBAYARAN -PPSPM
50
51. TATA CARA PENILAIAN
a. Butir kegiatan non-paket PPSPM terdapat pada JF PK APBN dan JF APK APBN, pada JF PK APBN, terdapat pada
jenjang Mahir dan Penyelia.
b. Butir kegiatan non-paket PPSPM dikerjakan oleh JF PK APBN atau JF APK APBN yang ditunjuk sebagai PPSPM,
dibuktikan dengan SK Penunjukan PPSPM;
c. Kegiatan yang dapat dinilai adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah pengangkatan sebagai JF PK APBN atau JF
APK APBN;
d. Bukti fisik yang diupload pada e-jafung harus sesuai dengan format PER-14/PB/2021;
e. Penilaian AK non-paket PPSPM sesuai dengan jumlah format PER-14/PB/2021 yang diupload (1 kali 1 bulan untuk
setiap satker yang dikelola), bukan jumlah transaksi;
f. JF PK APBN dan JF APK APBN yang ditunjuk sebagai PPSPM di beberapa satker dapat melakukan kegiatan yang
sama di seluruh satkernya dengan mengupload masing-masing bukti fisik sesuai PER-14/PB/2021.
Contoh kasus:
- Terdapat 100 transaksi dalam satu bulan pada salah satu butir kegiatan non-paket PPSPM yang disusun dalam 1
format. Jika format sudah sesuai maka volume yang dapat diberikan tim penilai adalah 1.
- Burhan seorang JF PK APBN yang ditunjuk sebagai PPSPM pada satker 123456, 234567, dan 345678, pada saat
pengisian DUPAK, Burhan memasukkan 3 kali kegiatan menginvetarisasi dokumen capaian output dengan bulan
yang sama untuk ketiga satker yang dikelola, maka tim penilai harus memberikan nilai 1 pada volume setiap format
yang sesuai.
(Butir Kegiatan Non Pemaketan)
KEGIATAN PELAKSANAAN PERINTAH PEMBAYARAN -PPSPM
51
52. Melaksanakan tugas sebagai Bendahara
Penerimaan*, meliputi:
a. Menerima dan menyimpan uang Pendapatan
Negara;
b. Menyetorkan uang Pendapatan Negara ke
rekening Kas Negara secara periodik sesuai
ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
c. Menatausahakan transaksi uang Pendapatan
Negara di lingkungan Kementerian/Lembaga/
Satuan Kerja;
d. Menyelenggarakan pembukuan transaksi
uang Pendapatan Negara;
e. Mengelola rekening tempat penyimpanan
uang Pendapatan Negara;
f. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban
bendahara kepada Badan Pemeriksa
Keuangan dan Kuasa Bendahara Umum
Negara.
1. Analisis penentuan target
penerimaan;
2. Analisis realisasi
penerimaan;
3. Analisis kepatuhan
penerimaan dan
penyetoran penerimaan;
4. Analisis
ekstensifikasi/intensifikasi
penerimaan;
5. Analisis pengembalian
penerimaan.
PEMAKETAN TUGAS – SEMUA JENJANG NON PEMAKETAN – PER JENJANG
TERAMPIL
Menginventarisasi
dokumen
PENYELIA
Menyusun Analisis
MAHIR
Menyusun kertas
kerja
KEGIATAN KEBENDAHARAAN-BENDAHARA PENERIMAAN
52
53. Melaksanakan tugas sebagai Bendahara Pengeluaran*,
meliputi:
a. menerima dan menyimpan uang persediaan;
b. melaksanakan pengujian tagihan yang akan dibayarkan
melalui uang persediaan;
c. melaksanakan pembayaran yang dananya berasal dari
uang persediaan berdasarkan perintah Kuasa Pengguna
Anggaran;
d. menolak perintah pembayaran apabila tagihan tidak
memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
e. melaksanakan pemotongan/pemungutan dari
pembayaran yang dilakukan atas kewajiban kepada
Negara
f. menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban
kepada Negara ke Rekening Kas Umum Negara;
g. menatausahakan transaksi uang persediaan;
h. menyelenggarakan pembukuan transaksi uang
persediaan;
i. mengelola rekening tempat penyimpanan uang
persediaan;dan
j. menyampaikan laporan pertanggungjawaban bendahara
kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan Kuasa Bendahara
Umum Negara.
1. Analisis realisasi
belanja;
2. Analisis capaian
output;
3. Analisis pengembalian
belanja.
PEMAKETAN TUGAS – SEMUA JENJANG NON PEMAKETAN – PER JENJANG
TERAMPIL
Menginventarisasi
dokumen
PENYELIA
Menyusun Analisis
MAHIR
Menyusun kertas
kerja
KEGIATAN KEBENDAHARAAN-BENDAHARA PENGELUARAN
53
54. Melaksanakan tugas sebagai Bendahara
Pengeluaran Pembantu, meliputi:
a. Membantu Bendahara Pengeluaran
dalam melaksanakan tugas
kebendaharaan;
b. Menyampaikan pertanggungjawaban
kepada Bendahara Pengeluaran;
c. Mengelola rekening tempat
penyimpanan uang persediaan
1. Analisis Revolving
Uang Persediaan;
2. Analisis Realisasi
Belanja;
3. Analisis Capaian
Output;
4. Analisis
Pengembalian
Belanja.
PEMAKETAN TUGAS – SEMUA JENJANG NON PEMAKETAN – PER JENJANG
TERAMPIL
Menginventarisasi
dokumen
PENYELIA
Menyusun Analisis
MAHIR
Menyusun kertas
kerja
PEMAKETAN TUGAS DAN ANGKA KREDIT-BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
54
55. TATA CARA PENILAIAN
a. Subunsur Kebendaharaan hanya terdapat pada JF PK APBN;
b. Dibuktikan dengan SK pengangkatan sebagai Bendahara (SK Kepala Satker)
dan Sertifikat BNT;
c. Setiap Pejabat Fungsional yang diangkat sebagai Bendahara di lebih dari
satu satker, hanya dapat diperhitungkan satu kali untuk AK Paket
Bendahara;
d. AK Paket dihitung secara proporsional berdasarkan tanggal SK
pengangkatan sebagai Bendahara atau tanggal SK pengangkatan JF jika SK
Bendahara tertanggal sebelum SK pengangkatan JF.
Contoh kasus:
- Andi seorang JF PK APBN yang ditunjuk sebagai BP pada satker 123456, 234567, dan 345678, pada saat pengisian DUPAK, Andi memasukkan 3 kali AK Paket
BP maka tim penilai harus memberikan nilai 0 pada volume 2 butir Paket BP dan memberikan nilai 1 volume hanya di 1 butir kegiatan Paket BP.
- Toto diangkat sebagai JF PK APBN pada tanggal 1 April 2021, dan ditunjuk sebagai BP pada tanggal 1 Januari 2021, maka AK Paket BP yang dapat diberikan
untuk PAK Periode I adalah per 1 April 2021.
- Benny diangkat sebagai JF PK APBN pada tanggal 1 April 2021, dan ditunjuk sebagai BP pada tanggal 1 Juli 2021, maka AK Paket BP yang dapat diberikan
untuk PAK Periode I adalah 0, karena PAK Periode I adalah pekerjaan yang dilakukan pada tanggal 1 Januari s.d. 30 Juni 2021.
KEGIATAN KEBENDAHARAAN
DOKUMEN PERSYARATAN BK Pemaketan
a. SK Penetapan sebagai Bendahara
Pengeluaran/BPP/Penerimaan
b. Sertifikat Bendahara Negara Tersertifikasi (BNT) Sesuai
Jenis Bendahara
55
56. PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI
BENDAHARA PENGELUARAN/BENDAHARA PENGELUARAN
PEMBANTU
JENJANG
TERAMPIL MAHIR PENYELIA
Menginventarisasi dokumen
realisasi belanja
Menyusun kertas kerja
analisis realisasi belanja
Menyusun analisis realisasi
belanja
Menginventarisasi dokumen
capaian output
Menyusun kertas kerja
analisis capaian output
Menyusun analisis
capaian output
Menginventarisasi dokumen
pengembalian belanja
Menyusun kertas kerja
analisis pengembalian belanja
Menyusun analisis
pengembalian belanja
Menginventarisasi dokumen
Revolving UP*
Menyusun kertas kerja
Revolving UP*
Menyusun analisis
Revolving UP*
KEGIATAN KEBENDAHARAAN
(Butir Kegiatan Non Pemaketan)
PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI
BENDAHARA PENERIMAAN
JENJANG
TERAMPIL MAHIR PENYELIA
Menginventarisasi
penentuan target
penerimaan
Menyusun kertas kerja
penentuan target
penerimaan
Menyusun analisis
penentuan target
penerimaan
Menginventarisasi realisasi
penerimaan
Menyusun kertas kerja
realisasi penerimaan
Menyusun Analisis realisasi
penerimaan
Menginventarisasi
kepatuhan penerimaan dan
penyetoran penerimaan
Menyusun kertas kerja
kepatuhan penerimaan dan
penyetoran penerimaan
Menyusun Analisis
kepatuhan penerimaan dan
penyetoran penerimaan
Menginventarisasi
ekstensifikasi/intensifikasi
penerimaan
Menyusun kertas kerja
ekstensifikasi/intensifikasi
penerimaan
Menyusun Analisis
ekstensifikasi/intensifikasi
penerimaan
Menginventarisasi
pengembalian penerimaan
Menyusun kertas kerja
pengembalian penerimaan
Menyusun Analisis
pengembalian penerimaan
*BK untuk Bendahara Pengeluaran Pembantu
56
57. TATA CARA PENILAIAN
Contoh kasus:
- Terdapat 100 transaksi pada salah satu butir kegiatan non-paket BP yang disusun
dalam 1 format. Jika format sudah sesuai maka volume yang dapat diberikan tim
penilai adalah 1.
- Burhan seorang JF PK APBN yang ditunjuk sebagai BP pada satker 123456, 234567,
dan 345678, pada saat pengisian DUPAK, Andi memasukkan 3 kali kegiatan
menginvetarisasi dokumen capaian output untuk ketiga satker yang dikelola, maka
tim penilai harus memberikan nilai 1 pada volume setiap format yang sesuai.
KEGIATAN KEBENDAHARAAN
a. Butir kegiatan non-paket Bendahara terdapat pada JF PK
APBN.
b. Butir kegiatan non-paket Bendahara dikerjakan oleh JF
PK APBN yang ditunjuk sebagai Bendahara, dibuktikan
dengan SK Penunjukan sebagai Bendahara sesuai
dengan jenis bendahara pada SK.
c. Kegiatan yang dapat dinilai adalah kegiatan yang
dilaksanakan setelah pengangkatan sebagai JF PK APBN;
d. Bukti fisik yang diupload pada e-jafung harus sesuai
dengan format PER-14/PB/2021;
e. Penilaian AK non-paket Bendahara sesuai dengan
jumlah format PER-14/PB/2021 yang diupload (1 kali 1
bulan untuk setiap satker yang dikelola), bukan jumlah
transaksi;
f. JF PK APBN dan JF APK APBN yang ditunjuk sebagai
Bendahara di beberapa satker dapat melakukan
kegiatan yang sama di seluruh satkernya dengan
mengupload masing-masing bukti fisik sesuai PER-
14/PB/2021.
57
58. 1. Penyiapan data transaksi
keuangan;
2. Penyiapan bahan rekonsiliasi
laporan keuangan;
3. Penyiapan bahan analisis
pendukung laporan keuangan;
4. Penyiapan bahan laporan
keuangan;
5. Penyiapan bahan monitoring
dan evaluasi penyusunan
laporan keuangan;
6. Penyiapan tindak lanjut
temuan atas laporan keuangan;
7. Penyiapan bahan
penatausahaan dokumen
transaksi keuangan;
8. Pengadministrasian
pengelolaan keuangan.
1. Pengolahan data transaksi
keuangan;
2. Pelaksanaan rekonsiliasi
laporan keuangan;
3. Pengolahan data pendukung
laporan keuangan;
4. Penyusunan laporan
keuangan;
5. Pelaksanaan monitoring dan
evaluasi penyusunan laporan
keuangan;
6. Penyusunan analisis
permasalahan temuan hasil
pemeriksaan laporan
keuangan;
7. Pelaksanaan penatausahaan
dokumen transaksi
keuangan.
NON PEMAKETAN PALK – PER JENJANG NON PEMAKETAN ALK – PER JENJANG
AHLI MADYA
Menyusun
rekomendasi
AHLI MUDA
Menganalisis
AHLI PERTAMA
Mengolah/
menyusun/
melaksanakan
PENYELIA
Menyiapkan
rekomendasi
MAHIR
Menyiapkan
analisis
TERAMPIL
Menginventarisa
si
TUGAS NON PEMAKETAN UNSUR PENYIAPAN/
ANALIS LAPORAN KEUANGAN INSTANSI
58
59. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menginventarisasi data transaksi
PK APBN
Terampil
0,012 AK/Output
Menyiapkan analisis telaah transaksi LK
PK APBN
Mahir
0,03 AK/Output
Menyiapkan rekomendasi telaah transaksi LK
PK APBN
Penyelia
0,06 AK/Output
1. Volume dihitung Per Jenis Transaksi berikut:
a. Pagu Belanja DIPA;
b. Revisi DIPA;
c. SPM dan SP2D (per Jenis Belanja);
d. SP3B dan SP3B-BLU (per Jenis Belanja);
e. SPHL dan SP2HL (per Jenis Belanja);
f. Pengembalian Belanja;
g. Pagu Transfer;
h. Transfer;
i. Pengembalian Transfer;
j. Estimasi Pendapatan Pajak;
k. Estimasi Pendapatan Bukan Pajak;
l. Pendapatan Pajak;
m. Pendapatan Bukan Pajak;
n. Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak;
o. Pengembalian Pendapatan Pajak dan Imbalan Bunga;
p. Mutasi Uang Persediaan;
q. Kas di Bendahara Pengeluaran;
r. Kas pada BLU; dan/atau
s. Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari
Hibah.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja
yang dikelola dan disusun paling lambat akhir bulan
berikutnya, dan khusus untuk pagu belanja DIPA
dilaksanakan satu kali dalam satu tahun.
Contoh :
PK APBN Terampil menyusun Laporan Hasil Inventarisasi Data Transaksi Bulan Januari
2021 yang terdiri dari Data Pagu Belanja DIPA; Revisi DIPA; SPM dan SP2D Belanja
Pegawai; SPM dan SP2D Belanja Barang Kontraktual; SPM dan SP2D Belanja Barang
Non-Kontraktual.
Maka volume yang dapat diperhitungkan adalah sebesar 4 volume (data SPM dan SP2D
Belanja Barang Kontraktual dan Belanja Barang Non-Kontraktual dihitung sebagai 1
(satu) volume)
Angka kredit yang diperoleh sebesar 4 x 0,012 AK = 0,048 AK
Hasil inventarisir data transaksi
Konsep analisis telaah transaksi keuangan
Konsep rekomendasi telah transaksi keuangan
PENYIAPAN DATA TRANSAKSI
59
60. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menginventarisasi bahan rekonsiliasi LK
PK APBN
Terampil
0,008 AK/Output
Menyiapkan analisis rekonsiliasi LK
PK APBN
Mahir
0,02 AK/Output
Menyiapkan rekomendasi hasil rekonsiliasi LK
PK APBN
Penyelia
0,04 AK/Output
Contoh :
PK APBN Mahir menyusun konsep analisis rekonsiliasi sebagai berikut :
• 4 Konsep Analisis Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan UAKPB yaitu Januari 2021, Februari 2021, April 2021, dan Mei 2021;
• 3 Konsep Analisis Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan Bendahara Pengeluaran yaitu Februari 2021, Maret 2021, dan Mei 2021; dan
• 5 Konsep Analisis Rekonsiliasi Eksternal antara UAKPA dengan KPPN yaitu Januari 2021, Februari 2021, Maret 2021, April 2021, dan Mei 2021.
Maka Angka Kredit dihitung sebagai berikut :
• Volume = 4 (Konsep Analisis Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan UAKPB) + 3 (Konsep Analisis Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan Bendahara
Pengeluaran) + 5 (Konsep Analisis Rekonsiliasi Eksternal antara UAKPA dengan KPPN) = 12 volume
• Angka kredit yang diperoleh sebesar 12 x 0,02 AK = 0,24 AK
Hasil inventarisir data bahan Rekonsiliasi LK
Konsep analisis rekonsiliasi LK
Konsep rekomendasi hasil rekonsiliasi LK
1. Volume dihitung Per Jenis Rekonsiliasi berikut:
a. Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan UAKPB;
b. Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan
Bendahara Pengeluaran;
c. Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan
Bendahara Penerimaan; dan/atau
d. Rekonsiliasi Eksternal antara UAKPA dengan KPPN.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja
yang dikelola.
3. Hasil Kerja PK APBN Mahir dan Penyelia wajib
melampirkan Laporan Hasil Rekonsiliasi dan/atau
Berita Acara Rekonsiliasi.
PENYIAPAN REKONSILIASI LK
60
61. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menginventarisasi data/dokumen
pendukung LK
PK APBN
Terampil
0,012 AK/Output
Menyiapkan analisis data/dokumen pendukung LK
PK APBN
Mahir
0,03 AK/Output
Menyiapkan rekomendasi atas analisis
dokumen pendukung LK
PK APBN
Penyelia
0,03 AK/Output
Contoh :
PK APBN Penyelia menyusun konsep rekomendasi atas analisis data/dokumen pendukung laporan keuangan bulan Januari 2021 yang terdiri dari:
• Konsep Rekomendasi Dokumen terkait Transaksi Piutang;
• Konsep Rekomendasi Dokumen terkait Transaksi Persediaan;
• Konsep Rekomendasi Dokumen terkait Transaksi KDP; dan
• Konsep Rekomendasi atas Laporan Keuangan tahun 2020.
Maka volume yang dapat diperhitungkan adalah sebesar 3 volume (konsep rekomendasi atas Laporan Keuangan tahun 2020 tidak dapat diperhitungkan
karena bukan termasuk jenis dokumen pendukung LK)
Angka kredit yang diperoleh sebesar 3 x 0,03 AK = 0,09 AK
Hasil Inventarisir Data Pendukung LK
Konsep analisis data/dokumen pendukung LK
Konsep rekomendasi analisis pendukung LK
1. Volume dihitung Per Jenis dokumen pendukung:
a. Dokumen yang terkait dengan transaksi
penerimaan;
b. Dokumen yang terkait dengan transaksi
pengeluaran;
c. Memo Penyesuaian;
d. Dokumen yang terkait transaksi piutang;
e. Dokumen yang terkait transaksi persediaan;
f. Dokumen yang terkait transaksi Konstruksi Dalam
Pengerjaan (KDP); dan/atau
g. Dokumen lainnya dalam rangka penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja
yang dikelola.
PENYIAPAN BAHAN ANALISIS PENDUKUNG LAPORAN KEUANGAN
61
62. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menginventarisasi data/dokumen penyusun LK
PK APBN
Terampil
0,008 AK/Output
Menyiapkan analisis LK
PK APBN
Mahir
0,02 AK/Output
Menyiapkan rekomendasi LK
PK APBN
Penyelia
0,04 AK/Output
Hasil inventarisir data/dokumen penyusun LK
Konsep Analisis Laporan Keuangan
Konsep Rekomendasi LK
1. Volume dihitung per komponen Laporan Keuangan
meliputi Neraca, LRA, LO, LPE, CaLK, LAK BLU, dan/atau,
LPSAL BLU.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja
yang dikelola.
1. Volume dihitung Per Jenis Telaah berikut:
a. Kelengkapan Laporan Keuangan;
b. Kesesuaian dengan persamaan dasar Akuntansi
Pemerintah;
c. Kesesuaian dengan e-Rekon&LK;
d. Neraca Percobaan Akrual
e. Laporan Operasional (LO);
f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);
g. Neraca;
h. Laporan Realisasi Anggaran;
i. Catatan atas Laporan Keuangan (CALK);
j. Keterkaitan transaksi akrual intra laporan
keuangan; dan/atau
k. Kesesuaian dengan Laporan Barang Miliki Negara
(L-BMN).
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja
yang dikelola.
PENYIAPAN BAHAN LAPORAN KEUANGAN
62
UAKPA
UA KONSOLIDATOR :
Volume hasil kerja dihitung berdasarkan Komponen Laporan
1. volume hasil kerja dihitung berdasarkan Komponen
Laporan untuk laporan konsolidasinya setiap periode
2. sementara untuk Laporan Keuangan Satuan Kerja di
bawahnya dihitung berdasarkan Satuan Kerja setiap
periode (per Laporan Keuangan, tidak per Komponen LK)
dibuktikan dg SK penugasan sbg Tim Penyusun LK
Unit Konsolidator
63. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menginventarisasi data/dokumen
perencanaan Monev penyusunan LK
PK APBN
Terampil
0,012 AK/Output
Menyiapkan analisis hasil Monev penyusunan LK
PK APBN
Mahir
0,03 AK/Output
Menyiapkan rekomendasi hasil Monev
penyusunan LK
PK APBN
Penyelia
0,06 AK/Output
Contoh :
PK APBN Mahir yang berkedudukan pada Satker setingkat UAPPA-W ditugaskan melaksanakan monitoring dan evaluasi pada beberapa Satker setingkat UAKPA
yang ada di wilayahnya. Penyusunan Hasil Konsep Analisis Data/Dokumen Monev Laporan Keuangan sebagai berikut :
• Bulan Januari 2021 melakukan monitoring dan evaluasi pada 3 (tiga) Satuan Kerja, yaitu Satker AAAAAA, Satker BBBBBB, dan Satker CCCCCC; dan
• Bulan Maret 2021 melakukan monitoring dan evaluasi pada 5 (lima) Satuan Kerja, yaitu Satker AAAAAA, Satker BBBBBB, Satker CCCCCC, Satker DDDDDD, dan
Satker EEEEEE.
Maka Angka Kredit dihitung sebagai berikut :
• Volume = 3 (konsep analisis monev bulan Januari) + 5 (konsep analisis monev bulan Maret) = 8 volume
• Angka kredit yang diperoleh sebesar 8 x 0,03 AK = 0,24 AK
Hasil inventarisir data perencanaan Monev
Konsep analisis hasil Monev penyusunan LK
Konsep rekomendasi Monev penyusunan LK
1. Volume dihitung berdasarkan pelaksanaan monev
berikut:
a. UAPPA-W melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap UAKPA;
b. UAPPA-E1 melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap UAPPA-W dan/atau UAKPA; dan/atau
c. UAPA melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
UAPPA-E1, UAPPA-W, dan/atau UAKPA.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Unit Akuntansi
yang dilakukan monitoring dan evaluasi.
3. Surat Tugas/Surat Perintah/Surat Keputusan terkait
penunjukkan Tim Monev wajib dilampirkan.
4. Hasil Kerja PK APBN Mahir dan Penyelia wajib
melampirkan Laporan Hasil Monev.
PENYIAPAN MONITORING DAN EVALUASI
63
64. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menginventarisasi data/bahan temuan atas
LK
PK APBN
Terampil
0,012 AK/Output
Menyiapkan analisis temuan atas LK
PK APBN
Mahir
0,03 AK/Output
Menyiapkan tindak lanjut analisis temuan atas
LK
PK APBN
Penyelia
0,06 AK/Output
Contoh :
PK APBN Penyelia menyusun konsep rekomendasi atas rencana tindak lanjut pada LK sebagai berikut :
• ketidaksesuaian saldo pada Kas di Bendahara Pengeluaran akibat keterlambatan penyetoran ke kas Negara berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan dari APIP;
• kesalahan pencatatan akun atas pengembalian belanja berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan dari APIP;
• ketidaksesuaian pencatatan Kontruksi Dalam Pengerjaan untuk kontrak multi-years berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan dari BPK;
Maka Angka Kredit dihitung adalah sebesar 3 volume
Hasil inventarisir data temuan atas LK
Konsep analisis temuan atas LK
Konsep rekomendasi analisis temuan atas LK
1. Volume dihitung berdasarkan ringkasan
temuan/analisis/rekomendasi yang dapat disusun
untuk setiap tindak lanjut yang disusun oleh JF.
2. Temuan dapat berasal dari pemeriksa berikut :
a. Badan Pemeriksa Keuangan;
b. Inspektorat/Inspektorat Utama/Inspektorat Jenderal
masing-masing Kementerian Negara/Lembaga;
dan/atau
c. Unit Akuntansi yang lebih tinggi.
3. Wajib melampirkan Daftar Rencana Tindak Lanjut atas
Laporan Hasil Pemeriksaan yang sudah ditetapkan oleh
pimpinan KL sebagai bukti dukung. Apabila tidak
tersedia, dapat diganti dengan Surat Pernyataan dari
Atasan Langsung yang paling sedikit memuat ringkasan
temuan dan rencana tidak lanjut.
PENYIAPAN TINDAK LANJUT TEMUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
64
65. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Melaksanakan penatausahaan dokumen tingkat dasar
PK APBN
Terampil
0,008 AK/Output
Menyiapkan analisis penatausahaan dokumen
PK APBN
Mahir
0,02 AK/Output
Menyiapkan rekomendasi penatausahaan dokumen
PK APBN
Penyelia
0,04 AK/Output
Contoh :
PK APBN Mahir menyusun Hasil Konsep Analisis Penatausahaan Dokumen Tingkat Dasar sebagai berikut :
• 4 konsep analisis penatausahaan dokumen Satker A yaitu untuk bulan Januari 2021, Februari 2021, April 2021, dan Mei 2021; dan
• 5 konsep analisis penatausahaan dokumen Satker B yaitu untuk bulan Januari 2021, Februari 2021, Maret 2021, April 2021, dan Mei 2021.
Maka Angka Kredit dihitung sebagai berikut :
• Volume = 4 (Satker A) + 5 (Satker B) = 9 volume
• Angka kredit yang diperoleh sebesar 9 x 0,02 AK = 0,18 AK
Hasil inventarisir data penatausahaan dokumen
Konsep Analisis penatausahaan dokumen
Konsep Rekomendasi penatausahaan dokumen
Hasil kerja hanya dapat disusun
1 (satu) kali setiap Bulan per
Satuan Kerja yang dikelola.
PENYIAPAN BAHAN PENATAUSAHAAN DOKUMEN
65
66. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menginventarisasi data/bahan/dokumen
perikatan dan pembayaran tagihan
PK APBN
Terampil
0,008 AK/Output
Mengolah data/bahan/dokumen perikatan
dan pembayaran tagihan
PK APBN
Mahir
0,02 AK/Output
Melaporkan/menyampaikan data/dokumen
perikatan dan pembayaran tagihan
PK APBN
Penyelia
0,04 AK/Output
Contoh :
PK APBN Penyelia menyusun 3 (tiga) Laporan Data/Bahan/Dokumen Perikatan dan Pembayaran Tagihan yang terdiri dari Laporan atas Perekaman BAST
Kontraktual Bulan Januari 2022, Laporan atas Perekaman BAST Non Kontraktual Bulan Januari 2022, dan Laporan atas Perekaman BAST UP Tunai Bulan
Januari 2022
Maka volume yang dapat diperhitungkan adalah sebesar 3 volume
Angka kredit yang diperoleh sebesar 3 x 0,04 AK = 0,12 AK
Hasil Inventarisir data/bahan/dokumen
Hasil Pengolahan data/bahan/dokumen
Laporan/penyampaian data/bahan/dokumen
1. Volume dihitung Per Jenis
Data/Bahan/Dokumen Perikatan dan
Pembayaran Tagihan sebagai berikut:
a. Perekaman BAST Kontraktual;
b. Perekaman BAST Non Kontraktual;
c. Perekaman BAST UP Tunai;
d. Perekaman BAST UP KKP;
e. Perekaman BAST Valas;
f. Perekaman BAST Hibah Kas;
g. Perekaman BAST Hibah B/J/S.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan
Kerja yang dikelola
PENGADMINISTRASIAN PENGELOLAAN KEUANGAN
66
67. Mengolah data-data transaksi keuangan
APK APBN
Ahli Pertama
0,01 AK/Output
Menganalisis data-data transaksi keuangan
APK APBN
Ahli Muda
0,02 AK/Output
Menyusun rekomendasi analisis data-data
transaksi keuangan
APK APBN
Ahli Madya
0,03 AK/Output
1. Volume dihitung Per Jenis Transaksi berikut:
a. Pagu Belanja DIPA;
b. Revisi DIPA;
c. SPM dan SP2D (per Jenis Belanja);
d. SP3B dan SP3B-BLU (per Jenis Belanja);
e. SPHL dan SP2HL (per Jenis Belanja);
f. Pengembalian Belanja;
g. Pagu Transfer;
h. Transfer;
i. Pengembalian Transfer;
j. Estimasi Pendapatan Pajak;
k. Estimasi Pendapatan Bukan Pajak;
l. Pendapatan Pajak;
m. Pendapatan Bukan Pajak;
n. Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak;
o. Pengembalian Pendapatan Pajak dan Imbalan Bunga;
p. Mutasi Uang Persediaan;
q. Kas di Bendahara Pengeluaran;
r. Kas pada BLU; dan/atau
s. Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari
Hibah.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja yang
dikelola dan disusun paling lambat akhir bulan berikutnya,
dan khusus untuk pagu belanja DIPA dilaksanakan satu kali
dalam satu tahun.
Contoh :
APK APBN Ahli Pertama menyusun Lembar Pengolahan Data Transaksi Bulan Januari
2021 yang terdiri dari Data SPM dan SP2D Belanja Pegawai, SPM dan SP2D Belanja
Barang, PNBP, Pengembalian Belanja, dan Mutasi Uang Persediaan.
Maka volume yang dapat diperhitungkan adalah sebesar 5 volume
Angka kredit yang diperoleh sebesar 5 x 0,01 AK = 0,05 AK
Lembar Pengolahan data transaksi keuangan
Laporan analisis transaksi keuangan
Laporan rekomendasi analisis transaksi keuangan
(PERATURAN MENTERI PAN-RB 53 TAHUN 2018)
PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI
67
68. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 53 TAHUN 2018)
Melaksanakan rekonsiliasi laporan keuangan
APK APBN
Ahli Pertama
0,02 AK/Output
Menganalisis berita acara rekonsiliasi
APK APBN
Ahli Muda
0,04 AK/Output
Menyusun rekomendasi analisis berita acara
rekonsiliasi
APK APBN
Ahli Madya
0,06 AK/Output
Contoh :
APK APBN Ahli Muda menyusun laporan hasil analisis rekonsiliasi sebagai berikut :
• 4 Laporan Analisis Hasil Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan UAKPB yaitu Januari 2021, Februari 2021, April 2021, dan Mei 2021;
• 3 Laporan Analisis Hasil Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan Bendahara Pengeluaran yaitu Februari 2021, Maret 2021, dan Mei 2021; dan
• 5 Laporan Analisis Hasil Rekonsiliasi Eksternal antara UAKPA dengan KPPN yaitu Januari 2021, Februari 2021, Maret 2021, April 2021, dan Mei 2021.
Maka Angka Kredit dihitung sebagai berikut :
• Volume = 4 (Analisis Hasil Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan UAKPB) + 3 (Analisis Hasil Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan Bendahara
Pengeluaran) + 5 (Analisis Hasil Rekonsiliasi Eksternal antara UAKPA dengan KPPN) = 12 volume
• Angka kredit yang diperoleh sebesar 12 x 0,04 AK = 0,48 AK
Laporan Hasil Rekonsiliasi dan/atau Berita
Acara Rekonsiliasi
Laporan analisis rekonsiliasi
Laporan rekomendasi analisis rekonsiliasi
1. Volume dihitung Per Jenis Rekonsiliasi berikut:
a. Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan UAKPB;
b. Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan
Bendahara Pengeluaran;
c. Rekonsiliasi Internal antara UAKPA dengan
Bendahara Penerimaan; dan/atau
d. Rekonsiliasi Eksternal antara UAKPA dengan KPPN.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja
yang dikelola.
3. Hasil Kerja APK APBN Ahli Muda dan Ahli Madya wajib
melampirkan Laporan Hasil Rekonsiliasi dan/atau
Berita Acara Rekonsiliasi.
REKONSILIASI
68
69. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 53 TAHUN 2018)
Mengolah data/dokumen pendukung LK
APK APBN
Ahli Pertama
0,02 AK/Output
Menganalisis data/dokumen pendukung LK
APK APBN
Ahli Muda
0,04 AK/Output
Menyusun rekomendasi atas analisis
dokumen pendukung LK
APK APBN
Ahli Madya
0,06 AK/Output
Contoh :
APK APBN Ahli Madya menyusun laporan rekomendasi atas analisis data/dokumen pendukung laporan keuangan sebagai berikut :
• 4 Laporan Rekomendasi Memo Penyesuaian yaitu Januari 2021, Februari 2021, April 2021, dan Mei 2021;
• 3 Laporan Rekomendasi Dokumen yang terkait Transaksi Piutang yaitu Februari 2021, Maret 2021, dan Mei 2021; dan
• 5 Laporan Rekomendasi Dokumen yang terkait Transaksi Persediaan yaitu Januari 2021, Februari 2021, Maret 2021, April 2021, dan Mei 2021.
Maka Angka Kredit dihitung sebagai berikut :
• Volume = 4 (Rekomendasi Memo Penyesuaian) + 3 (Dokumen yang terkait Transaksi Piutang) + 5 (Rekomendasi Dokumen yang terkait Transaksi Persediaan) =
12 volume
• Angka kredit yang diperoleh sebesar 12 x 0,06 AK = 0,72 AK
Lembar Pengolahan Data
Laporan analisis data/dokumen pendukung LK
Laporan rekomendasi analisis pendukung LK
1. Volume dihitung Per Jenis dokumen pendukug berikut:
a. Dokumen yang terkait dengan transaksi
penerimaan;
b. Dokumen yang terkait dengan transaksi
pengeluaran;
c. Memo Penyesuaian;
d. Dokumen yang terkait transaksi piutang;
e. Dokumen yang terkait transaksi persediaan;
f. Dokumen yang terkait transaksi Konstruksi Dalam
Pengerjaan (KDP); dan/atau
g. Dokumen lainnya dalam rangka penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja
yang dikelola.
PENGOLAHAN DATA/DOKUMEN PENDUKUNG LAPORAN KEUANGAN
69
70. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 53 TAHUN 2018)
Menyusun Laporan Keuangan
APK APBN
Ahli Pertama
0,02 AK/Output
Menganalisis laporan keuangan
APK APBN
Ahli Muda
0,04 AK/Output
Menyusun rekomendasi laporan keuangan
APK APBN
Ahli Madya
0,06 AK/Output
Laporan Keuangan
Hasil Telaah/Analisis Laporan Keuangan
Rekomendasi Telaah/Analisis Laporan
Keuangan
1. Volume dihitung Per komponen Laporan Keuangan
meliputi Neraca, LRA, LO, LPE, CaLK, LAK BLU, dan/atau,
LPSAL BLU.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja yang
dikelola.
1. Volume dihitung Per Jenis Telaah berikut:
a. Kelengkapan Laporan Keuangan;
b. Kesesuaian dengan persamaan dasar Akuntansi
Pemerintah;
c. Kesesuaian dengan e-Rekon&LK;
d. Neraca Percobaan Akrual
e. Laporan Operasional (LO);
f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);
g. Neraca;
h. Laporan Realisasi Anggaran;
i. Catatan atas Laporan Keuangan (CALK);
j. Keterkaitan transaksi akrual intra laporan
keuangan; dan/atau
k. Kesesuaian dengan Laporan Barang Miliki Negara
(L-BMN).
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Satuan Kerja
yang dikelola.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
UAKPA
UA KONSOLIDATOR :
Volume hasil kerja dihitung berdasarkan Komponen Laporan
1. volume hasil kerja dihitung berdasarkan Komponen
Laporan untuk laporan konsolidasinya setiap periode
2. sementara untuk Laporan Keuangan Satuan Kerja di
bawahnya dihitung berdasarkan Satuan Kerja setiap
periode (per Laporan Keuangan, tidak per Komponen LK)
70
dibuktikan dg SK penugasan sbg Tim Penyusun LK
Unit Konsolidator
71. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 53 TAHUN 2018)
Melaksanakan Monev Penyusunan LK
APK APBN
Ahli Pertama
0,02 AK/Output
Melaksanakan analisis Monev Penyusunan LK
APK APBN
Ahli Muda
0,04 AK/Output
Menyusun rekomendasi monev penyusunan LK
APK APBN
Ahli Madya
0,06 AK/Output
Contoh :
APK APBN Ahli Muda yang berkedudukan di UAPPA-W melakukan analisis monitoring dan evaluasi serta menyusun laporan sebagai berikut :
• 4 Laporan Hasil Analisis Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Satker A yaitu Januari 2021, Februari 2021, April 2021, dan Mei 2021; dan
• 5 Laporan Hasil Analisis Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Satker B yaitu Januari 2021, Februari 2021, Maret 2021, April 2021, dan Mei
2021.
Maka Angka Kredit dihitung sebagai berikut :
• Volume = 4 (Laporan Monev Satker A) + 5 (Laporan Monev Satker B) = 9 volume
• Angka kredit yang diperoleh sebesar 9 x 0,04 AK = 0,36 AK
Kertas kerja monev penyusunan LK
Laporan analisis monev LK
Laporan rekomendasi monev penyusunan LK
1. Volume dihitung berdasarkan pelaksanaan monev
berikut:
a. UAPPA-W melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap UAKPA;
b. UAPPA-E1 melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap UAPPA-W dan/atau UAKPA; dan/atau
c. UAPA melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
UAPPA-E1, UAPPA-W, dan/atau UAKPA.
2. Volume dapat disusun setiap bulan per Unit Akuntansi
yang dilakukan monitoring dan evaluasi.
MONITORING DAN EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
71
72. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 53 TAHUN 2018)
Menyusun ringkasan temuan dan rencana
tindak lanjut atas temuan pada LK
APK APBN
Ahli Pertama
0,02 AK/Output
Menganalisis temuan dan rencana tindak lanjut
APK APBN
Ahli Muda
0,04 AK/Output
Menyusun rekomendasi temuan dan rencana
tindak lanjut
APK APBN
Ahli Madya
0,03 AK/Output
Contoh :
APK APBN Ahli Madya menyusun rekomendasi sebagai berikut :
• Laporan Rekomendasi dan Tindak Lanjut atas Analisis Temuan Hasil Pemeriksaan pada Laporan Keuangan atas Kesalahan Pencatatan Belanja Modal;
• Laporan Rekomendasi dan Tindak Lanjut atas Analisis Temuan Hasil Pemeriksaan pada Laporan Keuangan atas Kesalahan Perekaman Penerimaan Negara; dan
• Laporan Rekomendasi dan Tindak Lanjut atas Analisis Temuan Hasil Pemeriksaan pada Laporan Keuangan atas Kesalahan Perhitungan Belanja Operasional.
Maka Angka Kredit dihitung sebagai berikut :
• Volume = 3 Laporan Rekomendasi dan Tindak Lanjut atas Analisis Temuan Hasil Pemeriksaan pada Laporan Keuangan = 3 volume
• Angka kredit yang diperoleh sebesar 3 x 0,03 AK = 0,09 AK
Ringkasan temuan dan rencana tindak lanjut
Laporan analisis temuan dan rencana tindak lanjut
Laporan rekomendasi temuan dan rencana
tindak lanjut
1. Volume hasil kerja dihitung berdasarkan jumlah rincian
/konsep analisis/konsep rekomendasi tindak lanjut atas
temuan yang disusun per satker yang dikelola.
2. Temuan dapat berasal dari pemeriksa berikut :
a. Badan Pemeriksa Keuangan;
b. Inspektorat/Inspektorat Utama/Inspektorat Jenderal
masing-masing Kementerian Negara/Lembaga; dan/atau
c. Unit Akuntansi yang lebih tinggi.
3. Wajib melampirkan Daftar Rencana Tindak Lanjut atas
Laporan Hasil Pemeriksaan yang sudah ditetapkan oleh
pimpinan KL sebagai bukti dukung. Apabila tidak tersedia,
dapat diganti dengan Surat Pernyataan dari Atasan
Langsung yang paling sedikit memuat ringkasan temuan
dan rencana tidak lanjut.
TEMUAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT ATAS TEMUAN PADA LAPORAN KEUANGAN
72
73. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 53 TAHUN 2018)
Melaksanakan penatausahaan dokumen
tingkat lanjutan
APK APBN
Ahli Pertama
0,02 AK/Output
Menganalisis penatausahaan dokumen
APK APBN
Ahli Muda
0,02 AK/Output
Menyusun rekomendasi penatausahaan
dokumen
APK APBN
Ahli Madya
0,03 AK/Output
Contoh :
APK APBN Ahli Muda yang menyusun laporan analisis penatausahaan dokumen sebagai berikut :
• 4 Laporan laporan analisis penatausahaan dokumen Satker A yaitu Januari 2021, Februari 2021, April 2021, dan Mei 2021; dan
• 5 Laporan laporan analisis penatausahaan dokumen Satker B yaitu Januari 2021, Februari 2021, Maret 2021, April 2021, dan Mei 2021.
Maka Angka Kredit dihitung sebagai berikut :
• Volume = 4 (Satker A) + 5 (Satker B) = 9 volume
• Angka kredit yang diperoleh sebesar 9 x 0,04 AK = 0,36 AK
Kertas kerja penatausahaan dokumen
Analisis penatausahaan dokumen
Rekomendasi penatausahaan dokumen
Hasil kerja hanya dapat disusun 1 (satu) kali setiap Bulan
per Satuan Kerja yang dikelola
PENATAUSAHAAN DOKUMEN
73
74. 1.Penyiapan dokumen kepegawaian/dokumen sumber;
2.Perekaman dokumen kepegawaian/dokumen sumber;
3.Pencetakan laporan transaksi perubahan data
kepegawaian;
4.Monitoring dan evaluasi data kepegawaian;
5.Pengelolaan data Arsip Data Komputer (ADK).
NON PEMAKETAN – PER JENJANG
PENYELIA
Memvalidasi
MAHIR
Memverifikasi
TERAMPIL
Menginventarisasi
TUGAS NON PEMAKETAN UNSUR PENGELOLAAN ADMINISTRASI BELANJA PEGAWAI
74
75. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menginventarisasi dokumen kepegawaian
PK APBN
Terampil
0,004 AK/dokumen
Memverifikasi dokumen kepegawaian
PK APBN
Mahir
0,01 AK/dokumen
Memvalidasi dokumen kepegawaian
PK APBN
Penyelia
0,02 AK/dokumen
1. Dokumen Sumber Kepegawaian:
a. Surat Keputusan;
b. Surat Perintah Melaksanakan Tugas;
c. Daftar Hadir Pegawai;
d. Dokumen lian yang berkaitan dengan penggunaan
anggaran belanja pegawai, contoh: Ijazah Pendidikan,
akta nikah, akta kelahiran, Surat Kematian, dll.
2. Referensi Kegiatan:
a. Penatausahaan tembusan Surat Keputusan yang
mengakibatkan perubahan gaji pegawai (SK Kenaikan
Pangkat, SK Kenaikan Jabatan, SK Pindah, SK
Pengangkatan, dsb);
b. Pembayaran Gaji Induk/ Susulan/ Kekurangan Gaji/ Uang
Duka Tewas/ Terusan Penghasilan Gaji/ Uang Muka Gaji;
c. Pembayaran Uang Lembur/ Makan/ Honorarium;
d. Penyusunan SKPP/SKPAS;
e. Penyusunan daftar perubahan data KP4, Karwas
Pegawai, dll.
Penilaian Angka Kredit
Dinilai berdasarkan kesesuaian dengan format yang telah
diberikan dan diupload pada Aplikasi e-jafung;
Volume hasil kerja dihitung berdasarkan jumlah
dokumen kepegawaian yang telah diinventarisasi/
diverifikasi/ divalidasi (jumlah baris pada kertas kerja);
Besaran Angka Kredit dihitung berdasarkan volume
dikalikan dengan satuan Angka Kredit.
Contoh :
PK APBN Terampil, menyusun Lembar Inventarisasi Dokumen Kepegawaian Bulan
Februari 2021 yang terdiri dari: SK Kenaikan Pangkat an. A, Ijazah Pendidikan an. A,
Daftar hadir pegawai bulan Februari, SPK lembur bulan Januari, Daftar hadir lembur
bulan Januari 2021, SKPP an. B, dan SK Tim Pengelola Keuangan an. C, dkk.
Maka volume yang dapat diperhitungkan adalah sebesar 7 volume
Angka kredit yang diperoleh sebesar 7 x 0,004 AK = 0,028 AK
Lembar Inventarisasi Dokumen Kepegawaian
Lembar Verifikasi Dokumen Kepegawaian
Lembar Validasi Dokumen Kepegawaian
INVENTARISASI DOKUMEN KEPEGAWAIAN/DOKUMEN SUMBER
75
76. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menyiapkan perekaman dokumen sumber transaksi
PK APBN
Terampil
0,004 AK/dokumen
Merekam dokumen sumber transaksi
PK APBN
Mahir
0,01 AK/dokumen
Memverifikasi hasil perekaman
PK APBN
Penyelia
0,02 AK/dokumen
1. Dokumen Sumber Kepegawaian:
a. Surat Keputusan;
b. Surat Perintah Melaksanakan Tugas;
c. Daftar Hadir Pegawai;
d. Dokumen lian yang berkaitan dengan penggunaan
anggaran belanja pegawai, contoh: Ijazah Pendidikan,
akta nikah, akta kelahiran, Surat Kematian, dll.
2. Referensi Kegiatan:
a. Penatausahaan tembusan Surat Keputusan yang
mengakibatkan perubahan gaji pegawai (SK Kenaikan
Pangkat, SK Kenaikan Jabatan, SK Pindah, SK
Pengangkatan, dsb);
b. Pembayaran Gaji Induk/ Susulan/ Kekurangan Gaji/ Uang
Duka Tewas/ Terusan Penghasilan Gaji/ Uang Muka Gaji;
c. Pembayaran Uang Lembur/ Makan/ Honorarium;
d. Penyusunan SKPP/SKPAS;
e. Penyusunan daftar perubahan data KP4, Karwas
Pegawai, dll.
Penilaian Angka Kredit
Dinilai berdasarkan kesesuaian dengan format yang telah
diberikan dan diupload pada Aplikasi e-jafung;
Volume hasil kerja dihitung berdasarkan jumlah
dokumen sumber transaksi yang telah disiapkan/
direkam/ divalidasi (jumlah baris pada kertas kerja);
Besaran Angka Kredit dihitung berdasarkan volume
dikalikan dengan satuan Angka Kredit.
Contoh :
PK APBN Mahir, menyusun Kertas Kerja Perekaman dokumen sumber transaksi Bulan
Februari 2021 yang terdiri dari: Perekaman SK Kenaikan Pangkat an. A, Perekaman Ijazah
Pendidikan an. A, Perekaman daftar Gaji Induk Bulan Maret 2021, Perekaman daftar
perhitungan uang makan bulan Januari 2021, Perekaman daftar perhitungan uang
lembur bulan Januari 2021 berdasarkan SPK lembur bulan Januari, Perekaman daftar
perhitungan uang lembur bulan Januari 2021 berdasarkan Daftar hadir lembur bulan
Januari 2021, dan Perekaman daftar perhitungan honorarium bulan Januari 2021.
Maka volume yang dapat diperhitungkan adalah sebesar 7 volume
Angka kredit yang diperoleh sebesar 7 x 0,01 AK = 0,07 AK
Kertas Kerja Persiapan Perekaman
Kertas Kerja Perekaman
Kertas Kerja Verifikasi Hasil Perekaman
PEREKAMAN DOKUMEN SUMBER TRANSAKSI
76
77. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Menyiapkan dokumen dasar pencetakan
PK APBN
Terampil
0,004 AK/dokumen
Melaksanakan pencetakan laporan transaksi
PK APBN
Mahir
0,01 AK/dokumen
Memvalidasi laporan transaksi
PK APBN
Penyelia
0,02 AK/dokumen
1. Dokumen Sumber Kepegawaian:
a. Surat Keputusan;
b. Surat Perintah Melaksanakan Tugas;
c. Daftar Hadir Pegawai;
d. Dokumen lian yang berkaitan dengan penggunaan
anggaran belanja pegawai, contoh: Ijazah Pendidikan,
akta nikah, akta kelahiran, Surat Kematian, dll.
2. Referensi Kegiatan:
a. Penatausahaan tembusan Surat Keputusan yang
mengakibatkan perubahan gaji pegawai (SK Kenaikan
Pangkat, SK Kenaikan Jabatan, SK Pindah, SK
Pengangkatan, dsb);
b. Pembayaran Gaji Induk/ Susulan/ Kekurangan Gaji/ Uang
Duka Tewas/ Terusan Penghasilan Gaji/ Uang Muka Gaji;
c. Pembayaran Uang Lembur/ Makan/ Honorarium;
d. Penyusunan SKPP/SKPAS;
e. Penyusunan daftar perubahan data KP4, Karwas
Pegawai, dll.
Penilaian Angka Kredit
Dinilai berdasarkan kesesuaian dengan format yang telah
diberikan dan diupload pada Aplikasi e-jafung;
Volume hasil kerja dihitung berdasarkan laporan
transaksi yang telah disiapkan/ dicetak/ divalidasi
(jumlah baris pada kertas kerja);
Besaran Angka Kredit dihitung berdasarkan volume
dikalikan dengan satuan Angka Kredit.
Contoh :
PK APBN Penyelia, menyusun Lembar Validasi Laporan Transaksi Bulan Februari
2021, Februari 2021 yang terdiri dari: Validasi daftar perubahan data pegawai,
Validasi daftar Gaji induk Bulan Maret 2021, Validasi daftar perhitungan uang makan
Bulan Januari 2021, Validasi daftar perhitungan uang lembur Bulan Januari 2021,
Validasi daftar perhitungan daftar perhitungan honorarium tim Pengelola Keuangan
Bulan Januari 2021.
Maka volume yang dapat diperhitungkan adalah sebesar 5 volume
Angka kredit yang diperoleh sebesar 5 x 0,02 AK = 0,1 AK
Lembar Persiapan Pencetakan Laporan Transaksi
Lembar Pencetakan Laporan Transaksi
Lembar Validasi Laporan Transaksi
PENCETAKAN LAPORAN TRANSAKSI
77
78. Menginventarisasi bahan monev
PK APBN
Terampil
0,008 AK/dokumen
Melaksanakan monev
PK APBN
Mahir
0,02 AK/dokumen
Mengevaluasi pelaksanaan monev
PK APBN
Penyelia
0,04 AK/dokumen
Penilaian Angka Kredit
Dinilai berdasarkan kesesuaian dengan
format yang telah diberikan dan diupload
pada Aplikasi e-jafung;
Volume dihitung berdasarkan lembar
penyiapan monev/ laporan hasil monev/
evaluasi hasil monev yang telah disusun;
Volume yang dapat diberikan adalah paling
banyak 1 (satu) volume untuk setiap bulan
per kode Satuan Kerja.
Lembar Penyiapan Bahan Monev
Laporan Hasil Monev
Evaluasi dan Rekomendasi berdasarkan Hasil Monev
(PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
MONITORING DAN EVALUASI
78
79. (PERATURAN MENTERI PAN-RB 54 TAHUN 2018)
Melaksanakan pengelolaan ADK
PK APBN
Terampil
0,008 AK/dokumen
Memverifikasi hasil pengelolaan ADK
PK APBN
Mahir
0,02 AK/dokumen
Memvalidasi hasil pengelolaan ADK
PK APBN
Penyelia
0,04 AK/dokumen
Penilaian Angka Kredit
Dinilai berdasarkan kesesuaian dengan
format yang telah diberikan dan diupload
pada Aplikasi e-jafung;
Volume dihitung berdasarkan laporan
pengelolaan/ verifikasi/ validasi ADK yang
telah disusun;
Volume yang dapat diberikan adalah paling
banyak 1 (satu) volume untuk setiap bulan
per kode Satuan Kerja.
Laporan Pengelolaan ADK
Lembar Verifikasi Pengelolaan ADK
Lembar Validasi Pengelolaan ADK
PENGELOLAAN ADK
79
80. 80
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN TUGAS JABATAN
ANGKA
KREDIT
(Maks)
HASIL KERJA KETERANGAN
a. Pembuatan
Karya Tulis/
Karya Ilmiah
di Bidang
Pengelolaan
Keuangan
APBN
1 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
penelitian/pengkajian /survei /evaluasi yang
dipublikasikan:
• Buku yang memiliki ISBN (International
Standard Book Number)
• Majalah Ilmiah/Jurnal Ilmiah/Prosiding yang
memiliki ISSN (International Standard Serial
Number)
• Bertujuan membuat suatu kesimpulan atau
pembuktian terhadap suatu hipotesis
• Dalam penyusunannya menggunakan
metode ilmiah
• Contoh media publikasi: Jurnal ITrev, JMP
(Jurnal Manajemen Perbendaharaan), dll
a dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional atau internasional
12,5 1. Buku
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan Integritas
b dalam bentuk makalah ilmiah yang dimuat
dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah tingkat
nasional atau internasional
6 1. Majalah/Jurnal Ilmiah
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan Integritas
2 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
penelitian/pengkajian /survei /evaluasi yang tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di
perpustakaan:
• Buku/Makalah Ilmiah telah didokumentasikan
di perpustakaan unit Es I atau unit Es II yang
membidangi pelatihan di K/L, dibuktikan
dengan Surat Pernyataan dari pustakawan/
pengelola perpustakaan
• Bertujuan membuat suatu kesimpulan atau
pembuktian terhadap suatu hipotesis
• Dalam penyusunannya menggunakan
metode ilmiah
a dalam bentuk buku 8 1. Buku
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan dari Perpustakaan
4. Surat Pernyataan Integritas
b dalam bentuk makalah ilmiah 4 1. Makalah Ilmiah
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan dari Perpustakaan
4. Surat Pernyataan Integritas
PENILAIAN ANGKA KREDIT SUB UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI-SEMUA JENJANG
80
81. 81
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN TUGAS JABATAN
ANGKA
KREDIT
(Maks)
HASIL KERJA KETERANGAN
a. Pembuatan
Karya Tulis/
Karya Ilmiah
di Bidang
Pengelolaan
Keuangan
APBN
3 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan
atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri yang
dipublikasikan:
• Buku yang memiliki ISBN (International
Standard Book Number)
• Majalah Ilmiah/Jurnal Ilmiah/Prosiding yang
memiliki ISSN (International Standard
Serial Number)
• Bertujuan menanggapi atau memberikan
suatu pendapat terhadap suatu kondisi
• Dalam penyusunannya menggunakan
metode ilmiah
• Contoh media publikasi: Jurnal ITrev, JMP
(Jurnal Manajemen Perbendaharaan), dll
a dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional atau internasional
8 1. Buku
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan Integritas
b dalam bentuk makalah ilmiah yang dimuat
dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah tingkat
nasional atau internasional
4 1. Majalah/Jurnal Ilmiah
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan Integritas
4 Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan
atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri yang
tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di
perpustakaan:
• Buku/Makalah Ilmiah telah
didokumentasikan di perpustakaan unit Es I
atau unit Es II yang membidangi pelatihan
di K/L, dibuktikan dengan Surat Pernyataan
dari pustakawan/ pengelola perpustakaan
• Bertujuan menanggapi atau memberikan
suatu pendapat terhadap suatu kondisi
• Dalam penyusunannya menggunakan
metode ilmiah
a dalam bentuk buku 7 1. Buku
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan dari
Perpustakaan
4. Surat Pernyataan Integritas
b dalam bentuk makalah ilmiah 3,5 1. Makalah Ilmiah
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan dari
Perpustakaan
4. Surat Pernyataan Integritas
PENILAIAN ANGKA KREDIT SUB UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI-SEMUA JENJANG
81
82. SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN TUGAS JABATAN
ANGKA
KREDIT
(Maks)
HASIL KERJA KETERANGAN
a. Pembuatan
Karya Tulis/
Karya Ilmiah di
Bidang
Pengelolaan
Keuangan
APBN
5 Membuat tulisan ilmiah populer yang
disebarluaskan melalui media massa
yang merupakan satu kesatuan
2 1. Makalah
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan Integritas
• Media massa (cetak dan elektronik) yang memiliki ISSN
(International Standard Serial Number) dan/atau
terverifikasi Dewan Pers
• Bertujuan menyampaikan atau memperkenalkan suatu
konsep/kebijakan
• Dalam penyusunannya menggunakan metode ilmiah
• Contoh media publikasi: Majalah Treasury Indonesia,
Media Keuangan, Kompas, Tempo, Media Indonesia, dll
6 Menyampaikan prasaran berupa
tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah
dalam pertemuan ilmiah nasional
2,5 1. Naskah Prasaran
2. Surat Izin
3. Surat Pernyataan Integritas
• Disampaikan dalam pertemuan ilmiah nasional
• Dalam penyusunannya menggunakan metode ilmiah
Proporsi Angka Kredit dalam hal Karya Tulis//Karya Ilmiah disusun lebih dari 1 orang
Jumlah Penulis Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3
1 100% - - -
2 60% 40% - -
3 50% 25% 25% -
4 40% 20% 20% 20%
Tidak dapat ditentukan penulis
utama
25% 25% 25% 25%
Syarat AK untuk Naik Jenjang Jabatan dari sub unsur
Pengembangan Profesi:
1. PK APBN Mahir ke Penyelia = 4 AK
2. APK APBN Ahli Muda ke Ahli Madya = 6 AK
Catatan:
Pengecekan ISSN dapat dilakukan melalui tautan
http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi
Pengecekan status terverifikasi Dewan Pers dapat dilakukan
melalui tautan https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers
PENILAIAN ANGKA KREDIT SUB UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI-SEMUA JENJANG
82