Dokumen tersebut membahas tentang penilaian dan penetapan angka kredit untuk jabatan fungsional kesehatan, yang mencakup unsur-unsur penilaian seperti pendidikan dan pelatihan, pelayanan, serta pengembangan profesi berdasarkan bukti-bukti fisik."
1. PENILAIAN DAN PENGHITUNGAN
ANGKA KREDIT
Pelatihan Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Angkatan 3 tahun 2021
ASRULIASANI FAJRIA, drg., M.Kes
2. • satuan nilai dari uraian kegiatan dan/atau
akumulasi nilai dari uraian kegiatan yang
harus dicapai oleh Pejabat Fungsional dalam
rangka pembinaan karier yang bersangkutan
ANGKA
KREDIT
• akumulasi nilai Angka Kredit minimal yang
harus dicapai oleh Pejabat Fungsional sebagai
salah satu syarat kenaikan pangkat dan
jabatan
Angka Kredit
Kumulatif
• hasil penilaian yang diberikan berdasarkan
angka kredit untuk pengangkatan atau
kenaikan pangkat atau jabatan dalam JF.
Penetapan
Angka Kredit
3. PENETAPAN ANGKA KREDIT (PAK)
Hasil Perhitungan akhir kegiatan pejabat fungsional
dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh
Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit
PAK ditetapkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bln
sebelum periode Kenaikan Pangkat (bulan Januari
atau Juli th ybs)
4. Penetapan Angka Kredit
Jabatan Fungsional saat ini
dilakukan dengan 3 skema:
1. Penetapan AK berdasarkan
Penilaian AK per satuan kegiatan
(159 JF)
2. Penetapan AK berdasarkan
Sistem Konversi Angka Kredit (11
JF)
3. Penetapan AK berdasarkan
Integrasi dengan SKP (4 JF)
PenilaianKinerjaJabatanFungsional
Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional
ditetapkan berdasarkan Penilaian dan
Penetapan Angka Kredit
4
5. PEJABATYANG MEMILIKI KEWENANGAN
MENETAPKAN ANGKA KREDIT
a. Pejabat PimpinanTinggi Madya pada Instansi Pembina bagi JF
jenjang Ahli Utama.
b. Pejabat PimpinanTinggi Pratama pada instansinya bagi JF
jenjang Ahli Pertama sampai dengan Ahli Madya dan JF kategori
Keterampilan
6. AK Satuan Kegiatan
• Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dan
jabatan ditetapkan berdasarkan hasil penilaian per satuan
butir kegiatan
Angka Kredit Kumulatif dihitung berdasarkan pencapaian
Angka Kredit Per Tahun dan diakumulasikan sejak
menduduki jabatan fungsional (Angka Kredit Dasar)
• Alur Penilaian
6
*selalu menggunakan bukti fisik
Contoh Tabel AK Kumulatif JF ber AK
1
5
2
0
20 20 50 50 10
0
Pejabat
Fungsional
SKP
Disusun berdasarkan PK
Organisasi/Unit/Atasan
Langsung
Dinilai oleh Atasan
Langsung
DUPAK
Disusun sesuai dengan
butir kegiatan jabatan
fungsional
Dinilai oleh Tim Penilai
Angka Kredit
5
0
5
0
10
0
10
0
15
0
15
0
15
0
200
7. 7
ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PER TAHUN
KATEGORI JENJANG PANGKAT
TARGET DAN CAPAIAN ANGKA
KREDIT PER TAHUN
ANGKA KREDIT
KUMULATIF KENAIKAN
NORMA
PEMELI
HARAAN
PANGKAT
PUNCAK
PANGKAT JENJANG
KEAHLIAN
Ahli Utama IV/d – IV/e 50 - 25 200 -
Ahli Madya IV/a – IV/b – IV/e 37,5 30 20* 150 450
Ahli Muda III/c – III/d 25 20 - 100 200
Ahli Pertama III/a – III/b 12,5 10 - 50 100
KETERAM
PILAN
Penyelia III/c – III/d 25 - 10 100 -
Mahir III/a – III/b 12,5 10 - 50 100
Terampil II/b – II/c – II/d 5 4 - 20 60
Pemula II/a 3,75 3 - 15 15
* dalam hal Ahli Madya merupakan jenjang tertinggi
8. 8
Target Angka Kredit yang harus dicapai untuk
masing-masing jenjang JF setiap tahun
Jenjang Angka Kredit Minimal Angka Kredit Maksimal
Ahli Utama 50 75
Ahli Madya 37,5 56,25
Ahli Muda 25 37,5
Ahli Pertama 12,5 18,75
Penyelia 25 37,5
Mahir 12,5 18,75
Terampil 5 7,5
Pemula 3,75 5,625
9. Konversi Nilai SKP
• Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dan
jabatan ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kinerja
Norma Penilaian
• Nilai Kinerja ≥90% (Sangat Baik), AK adalah 150% AK
Pertahun.
• Nilai Kinerja 76-90% (Baik), AK adalah 125% AK
Pertahun.
• Nilai Kinerja 61-75% (Cukup), AK adalah 100% AK
Pertahun.
• Nilai Kinerja 51-60% (Kurang), AK adalah 75% AK
Pertahun.
• Nilai Kinerja ≤50% (Sangat Baik), AK adalah 50% AK
Pertahun.
• Alur Penilaian
• Menyusun SKP
setiap Tahun
• Tugas Utama dan
Tugas Tambahan
Pejabat Fungsional
• Menyetujui dan
menetapkan
SKP Pejabat
Fungsional
• Menilai SKP dan
menyampaikan
hasil penilaian
kepada Tim
Penilai
(Instansi/Instansi
Pembina)
Atasan langsung
Pejabat Fungsional
• Melakukan konversi
nilai SKP kedalam
Angka Kredit
• Menetapkan Angka
Kredit Kumulatif
Tim Penilai
*bukti fisik jika dibutuhkan untuk validasi penilaian
10. Integrasi AK dan SKP
• Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dan jabatan
ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kualitas hasil pekerjaan
10
• Menyusun SKP
setiap Tahun
• Tugas Utama dan
Tugas Tambahan
• Butir Kegiatan dan
Satuan Angka
Kredit
dicantumkan
dalam SKP
sebagai Target
Angka Kredit*
Pejabat
Fungsional
• Menyetujui dan
menetapkan SKP
Pejabat Fungsional
• Menilai tingkat
Capaian SKP
• menyampaikan hasil
penilaian kepada Tim
Penilai
• Dalam hal diperlukan,
dapat dibentuk Tim
Validasi Internal
penilaian kualitas
hasil pekerjaan
Atasan langsung
Pejabat
Fungsional
• Melakukan penetapan
Capaian AK**
berdasarkan Capaian
SKP yang
dipersentasekan dan
dikalikan dengan Target
AK
• Capaian AK selanjutnya
diakumulasikan dan
ditetapkan dalam
Penetapan Angka Kredit
(PAK) oleh Pejabat yang
Berwenang untuk KPKJ
Tim Penilai
* Target AK setiap tahun sama dengan norma, yaitu
kumulatif dibagi 4 tahun
**bukti fisik jika dibutuhkan untuk validasi penilaian
***Capaian Angka Kredit paling tinggi 150% (seratus
lima puluh persen) dari target Angka Kredit setiap
tahun
Perbandingan dengan Tabel AK Kumulatif JF
ber AK
5
0
5
0
10
0
10
0
15
0
15
0
15
0
200
Pada prinsipnya memenuhi kaidah target angka kredit per
tahun dan akumulasi untuk KPKJ
Penyusunan Target SKP lebihterukur
Perlu penyesuaian terhadap format penilaian dan aplikasi
penetapan angka kredit
11. Sistem pengajuan DUPAK dilakukan secara manual maupun
secara online.
Pengajuan DUPAK secara manual dilakukan dengan
melampirkan dokumen fisik.
Sedang pengajuan DUPAK secara online menggunakan aplikasi
e-DUPAK dengan cara mengunggah dokumen tanpa harus
melampirkan dokumen fisik, kecuali dokumen fisik tertentu tetap
masih harus dilampirkan.
12. Inti pengajuan DUPAK adalah
meyakinkan kepada Tim Penilai bahwa
kegiatan yang dilakukan benar-benar
dilakukan oleh pemangku jabatan fungsional
yang bersangkutan dengan tujuan untuk
mendapatkan AK yang kemudian ditetapkan
dalam PAK oleh pejabat yang berwenang.
13. yang paling menentukan dalam
penilaian AK adalah
kelengkapan dokumen DUPAK
dan peran Tim Penilai AK.
bagi Tim Penilai Angka
Kredit, surat pernyataan
melaksanakan kegiatan
tidak sepenuhnya bisa
dijadikan jaminan
keabsahan kegiatan
pemangku jabatan
fungsional yang
menghasilkan output.
Dokumen DUPAK sebagai bahan verifikasi
dan Tim Penilai AK sebagai verifikatornya
sekaligus menentukan besaran nilai AK
yang disetujui.
14.
15. Langkah – langkah
pembuatan DUPAK
Pengisian format DUPAK
Pengisian format laporan harian
Pengisian format semesteran
Pengisian format laporan bulanan
Bagaimana ya
langkah-langkah
pembuatan
DUPAK
16.
17. Penilaian Angka Kredit
Unsur Utama Kegiatan
Penilaian Angka Kredit
Unsur Penunjang Kegiatan
Unsur dan Sub Unsur Kegiatan Jabatan
Fungsional Kesehatan
22. Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN
Pendidikan Formal
Tugas Belajar
Ijin Belajar
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Diklat Prajabatan
Diklat Kepemimpinan
Diklat Fungsional
Diklat Teknis
Non Diklat
Internship (Magang)
Bimbingan Teknis
Sosialisasi
Seminar
Workshop
Berdasarkan kesenjangan kompetensi individu &
jabatannya, maka strategi pengembangannya adalah:
Peningkatan kompetensi melalui
pendidikan formal baik dalam
maupun luar negeri
Peningkatan kompetensi melalui
pelatihan paling sedikit 20 (dua puluh)
jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun.
Peningkatan kompetensi melalui
program magang maksimum 1 (satu)
tahun (instansi pemerintah & swasta)
25. 25
Peraturan Kepala BKN
Nomor 28 Tahun 2005
Tanggal 28 Desember 2005
ANGKA KREDIT PENDIDIKAN
TINGKAT AHLI
No Pendidikan
Angka Kredit
Lama Baru
1. Sarjana (S1)/D-IV 75 100
2.
Dokter/Apoteker/
Magister (S2)
100 150
3. Doktor (S3 ) 150 200
26. DIKLAT FUNGSIONAL
Bukti fisik mengikuti Diklat fungsional
FC.Sertifikat/STTPL
dan atau piagam
Pemberian angka kredit didasarkan
pada jumlah jam latihan yang ter-
cantum dalam STTPL/Sertifikat.
27. Lamanya Pelatihan dan
Jumlah AK
No Lamanya AK
1. Lamanya lebih dari 960 jam 15
2. Lamanya antara 641– 960 jam 9
3. Lamanya antara 481- 640 jam 5
4. Lamanya antara 161 - 480 jam 3
5.
6.
Lamanya antara 81 -160 jam
Lamanya antara 30 – 80 jam
2
1
28. Unsur Pelayanan
Kegiatan, bobot pekerjaan dan tanggung jawab pelaksanaan
menentukan besaran nilai angka kredit
Pemangku jabatan fungsional mempunyai wewenang
dan tanggung jawab berbeda sesuai dengan jenjang
jabatannya
j
29. Pemberian Angka Kredit
• Pemberian angka kredit untuk kegiatan pelayanan yang
diberikan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, dan
kegiatan lainnya yang dilengkapi dengan bukti fisik untuk
setiap jenis kegiatan.
30. Bukti fisik
• Surat penyataan melakukan kegiatan
pelayanan gizi, makanan dan dietetk
yang ditandatangani oleh atasan unit
kerja yang bersangkutan;
• Hasil kegiatan dibuat berupa laporan
yang telah ditandatangani oleh atasan
langsung unit kerja.
31. Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol. Ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja :
Menyatakan bahwa :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol. Ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja :
Telah melakukan kegiatan pelayanan Nutrisionis sebagi berikut :
No Uraian Keg.Pelayanan
…………………….
Tangga
l
Satuan Hasil Jumlah
Volume Keg
Jumlah AK Ket/ bukti
fisik
1 2 3 4 5 6 7
1 1 s.d 31
Januar
i 2013
laporan 20 20 x
0,05=1,000
2 1 s.d 31
Januar
i 2013
Laporan 10 10x 0,05 =
0,5
3
32. Pemangku jabfung yang melakukan
kegiatan satu tingkat diatas
jabatannya mendapat angka kredit 80%
dari AK yang sesungguhnya dan bila
melakukan kegiatan jabatan fungsional
satu tingkat dibawah mendapat
angka kredit 100%
Semua kegiatan yang dilakukan harus ada bukti fisik
33. PENUGASAN TERTULIS !!!!
Pasal 8 ... Apabila pada suatu unit kerja tidak
terdapat Jabatan fungsional yang sesuai
dengan jenjang jabatannya untuk
melaksanakan kegiatan / tugas pokoknya,
maka jabatan fungsional yang berada pada
satu tingkat diatas atau di bawah jenjang
jabatannya dapat melakukan kegiatan
tersebut berdasarkan Penugasan tertulis dari
pimpinan unit kerja ybs.
34. UNSUR PENGEMBANGAN
PROFESI
Membuat Karya Tulis Ilmiah dibidang kesehatan
Menterjemahkan/menyadur buku dan bahan lain di
bidang kesehatan.
Membimbing jabatan fungsional dibawah jenjang jabatannya
Membuat buku pedoman / petunjuk pelaksananaan /
petunjuk tekhnis di bidang kesehatan
Mengembangkan tekhnologi tepat guna di bidang
kesehatan
35. No Kegiatan Bukti yg
diperlukan
ANGKA
KREDIT
1 Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah hasil gagasan sendiri di bid.
kesehatan yang tidak dipublikasikan
dalam btk makalah
makalah 3,500
2 Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah hasil gagasan sendiri di bid.
kesehatan yang dipublikasikan dalam btk
makalah
makalah 4,000
3 Membuat buku pedoman / juklak/ juknis di
bid. kesehatan
Naskah
pedoman
2,000
36. 36
Karya Tulis disusun bersama
1. Penulis Utama 60 %
2. Penulis Pembantu 40 %
3. Jumlah penulis pembantu sebanyak-banyaknya
3 ( tiga ) orang
Contoh :
Suatu karya tulis ditulis oleh 4 orang,
kalau karya tulis tsb, diberikan nilai
angka kredit sebesa 12,50 maka :
1 (satu ) orang
Penulis Utama
60% x 12,50 = ………
1
3 ( tiga ) orang
Penulis Pembantu
40 % x 12,50 = ……..
3
37. 37
Bukti Fisik
Hasil kegiatan yang berupa karya tulis ilmiah,
buku pedoman Juklak/Juknis, terjemahan,
saduran yang telah disahkan di tandatangani
oleh Kepala Unit Kerja ybs.
Pemberian angka kredit
Pemberian angka kredit untuk kegiatan
pengembangan profesi yang dilaksanakan oleh
jabfungkes mendapatkan nilai angka kredit
yang besarnya sama untuk semua jenjang
jabatan
38. Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol. Ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja :
Menyatakan bahwa :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol. Ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja :
Telah melakukan kegiatan Pengembangan Profesi sebagi berikut :
No Uraian Kegiatan
Pengembangan Profesi
Tanggal Satuan Hasil Jumlah
Volume Keg
Jumlah AK Ket/ bukti
fisik
1 2 3 4 5 6 7
1 IIIA3b. Karya tulis
berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah gagasan
sendiri dlm bid.
kesehatan yang
dipublikasikan dalam
majalah ilmiah yang
diakui oleh LIPI
5 Januari
2012
Makalah 1 4,000
2
40. UNSUR PENUNJANG
Angka kredit untuk unsur penunjang dalam setiap jenjang
jabatan fungsional nilainya sama.
Menjadi anggota tim penilai jabfung kesehatan sesuai
bidangnya
Menjadi anggota profesi
Melatih / mengajar pada pendidikan dan pelatihan
(diklat)
Mengikuti seminar, symposium, loka karya
Memperoleh gelar kesarjanaan lain
Mendapat penghargaan / tanda jasa
41. No Kegiatan Bukti yg
diperlukan
ANGKA
KREDIT
1 Mengajar / melatih pada pendidikan dan
pelatihan pegawai berkaitan dengan bid.
kesehatan
Surat
Tugas
2 JP = 0,04
2 Mengikuti seminar/lokakarya di bid,
kesehatan sebagai peserta
FC
sertifikat
1,000
3 Menjadi Anggota Org Profesi FC KTA 0,35 / TH
42. BUKTI FISIK
Surat pernyataan melaksanakan kegiatan mengajar dan
seminar dari pelaksanaan kegiatan yang dilegalisir oleh
Kepala Unit Kerja;
Surat tanda bukti sebagai anggota organisasi profesi,
sertifikat/ijazah dan tanda tangan penghargaan yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang;
SK Tim Penilai jabatan Nutrisionis
43. Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol. Ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja :
Menyatakan bahwa :
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol. Ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja :
Telah melakukan Kegiatan Penunjang Tugas Nutrisionis berikut :
No Uraian Keg. Penunjang
Tugas Bidan
Tanggal Satuan Hasil Jumlah
Volume Keg
Jumlah AK Ket/ bukti
fisik
1 2 3 4 5 6 7
1 B 1c Mengikuti
seminar/lokakrya sbg
peserta
1 s.d 31
Januari
2013
Kali 1 1
2 C. 1.b Menjadi anggota
OP Sebagai Anggota
Tahun 1 0,35
3
44. 44
Periode
April - Oktober
Kenaikan pangkat periode April,
angka kredit ditetapkan
selambat-lambatnya pada bulan
Januari,
tahun yang bersangkutan.
Kenaikan pangkat periode Oktober,
angka kredit ditetapkan
selambat-lambatnya pada bulan
Juli
tahun yang bersangkutan.
45. 6 hari kerja = 4,5 jam atau 270 menit /
hari
5 hari kerja = 5,5 jam atau 330 menit /
hari
46. KETERAMPILAN
PEMULA > 3,75
TERAMPIL > 5
MAHIR > 12,5
PENYELIA > 25
KEAHLIAN
Pertama > 12,5
Muda 25
Madya 37,5
utama 50
PERMENPAN 13 tahun 2019
47. A. belum tersedia lowongan kebutuhan jenjang
jabatan lebih tinggi
a. B. memiliki pangkat tertinggi pada jenjang JF
tertinggi.
49. a) paling sedikit 25 (dua puluh lima) Angka Kredit untuk Pejabat Fungsional
kategori keahlian yang memiliki pangkat tertinggi pada jenjang JF ahli utama.
b) paling sedikit 20 (dua puluh) Angka Kredit untuk Pejabat Fungsional kategori
keahlian yang memiliki pangkat tertinggi pada jenjang JF ahli madya.
c) paling sedikit 10 (sepuluh) Angka Kredit untuk Pejabat Fungsional kategori
keterampilan yang memiliki pangkat tertinggi pada jenjang JF penyelia.
50. • MENKES atau Pejabat lain yang ditunjuk
selaku Pembina Jabfung Kesehatan, secara
umum Menetapkan PAK Jabfung baik bagi
PJF Pusat/Daerah/Instansi
PUSAT
•Kepala Dinas Kesehatan Propinsi atau Pejabat
lain yang ditunjuk untuk menetapkan PAK
Jabfung Jenjang Terampil dan Jenjang Ahli yang
bekerja pada sarana kesehatan di Propinsi.
PROVINSI
•Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota atau Pejabat
lain yang ditunjuk bagi Jabfung Jenjang Terampil
dan Jenjang Ahli yang bekerja pada sarana
kesehatan di Kab/ Kota.
KAB/KOTA
51. Usulan kenaikan pangkat/jenjang JF disampaikan oleh
Pejabat yang Berwenang kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian harus mempertimbangkan:
a. PAK
b. Formasi yang tersedia
c. Rekomendasi lulus uji kompetensi dalam hal kenaikan
jenjang jabatan
d. Hasil penilaian kinerja.
52. Pengangkatan dalam JF tidak dapat
dilakukan sebelum pedoman
perhitungan kebutuhan JF ditetapkan.
53. 1. Setiap pemangku jabfung kesehatan harus memahami
kegiatan jabfung dan unsur – unsur kegiatan yang dinilai
dalam satuan angka kreditnya.
2. Untuk mempermudah pelaksanaan angka kredit setiap
pemangku jabfung dalam melaksanakan kegiatan disertai
dengan bukti fisik
3. Untuk mempermudah dalam pengajuan pengangkatan
jabatan, semua berkas pernyataan, surat tugas dan format
angka kredit dimasukan dalam file sesuai peruntukan.
4. Penyusunan rekap nilai