2. Definisi
CKD (Chronic Kidney Disease) atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi dimana
ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversibel, dan samar (insidius) dimana
kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit,
sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009)
3. Etiologi
Menurut Andra Saferi Wijaya, 2013 penyebab CKD adalah:
aGangguan pembuluh darah ginjal : berbagai jenis lesi
vaskuler dapat menyebabkan iskemik ginjal dan kematian
jaringan ginjal.
Gangguan imunologis : seperti glomerulonefritis & SLE
Infeksi : dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri
terutama E. Coli yang berasal dari kontaminasi tinja pada
traktus urinarius bakteri
Gangguan metabolik : seperti Diabetes Mellitus yang
menyebabkan mobilisasi lemak meningkat sehingga terjadi
penebalan membran kapiler dan di ginjal dan berlanjut
dengan disfungsi endotel sehingga terjadi nefropati
aniloidosis yang disebabkan oleh endapan zat-zat
proteinemia abnormal pada dinding pembuluh darah secara
serius merusak membran glomerulus.
Gangguan tubulus primer : terjadinya nefrotoksis akibat
analgesik atau logam berat.
Obstruksi traktus primer: oleh batu ginjal. Hipertrofi
prostat, dan Konstriksi uretra
Kelainan konginital dan herediter : penyakit polikistik=
kondisi keturunan yang dikarangteristik oleh terjadinya
kista/ kantong berisi cairan didalam ginjal dan organ lain,
serta tidak adanya jaringan
4. Klasifikasi
Gagal ginjal kronik dibagi 3 stadium :
1. Stadium 1 : penurunan cadangan ginjal, pada stadium kadar
kreatinin serum normal dan penderita asimptomatik.
2. Stadium 2 : insufisiensi ginjal, dimana lebih dari 75 % jaringan
telah rusak, Blood Urea Nitrogen (BUN) meningkat, dan
kreatinin serum meningkat.
3. Stadium 3 : gagal ginjal stadium akhir atau uremia.
K/DOQI merekomendasikan pembagian CKD berdasarkan
stadium dari tingkat penurunan LFG :
Stadium 1 : kelainan ginjal yang ditandai dengan albuminaria
persisten dan LFG (laju filtrasi glomerulus) yang masih normal
(> 90 ml / menit / 1,73 m2)
Stadium 2 : Kelainan ginjal dengan albuminaria persisten dan
LFG antara 60-89 mL/menit/1,73 m2
Stadium 3: kelainan ginjal dengan LFG antara 30-59
mL/menit/1,73m2
Stadium 4: kelainan ginjal dengan LFG antara 15-
29mL/menit/1,73m2
Stadium5: kelainan ginjal dengan LFG < 15mL/menit/1,73m2
atau gagal ginjal terminal
5. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik antara lain (Long, 1996 : 369):
Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan
mental, berat badan berkurang, mudah tersinggung,
depresi
Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai
muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik waktui
ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan,
pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat
parah.
8. Komplikasi
• Komplikasi dari CKD menurut Smeltzer dan Bare (2001) serta Suwitra(2006) antara lain adalah :
1. Hiperkalemi akibat penurunan sekresi asidosis metabolik, kata bolisme, danmasukan diit berlebih.
2. Perikarditis, efusi perikardial, dan tamponad jantung akibat retensi produksampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem reninangiotensin aldosteron.
4. Anemia akibat penurunan eritropoitin.
5. Penyakit tulang serta klasifikasi metabolik akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum yang rendah, metabolisme vitamin D
yang abnormal dan peningkatan kadar alumunium akibat peningkatan nitrogen dan ion anorganik.
6. Uremia akibat peningkatan kadar uream dalam tubuh.
7. Gagal jantung akibat peningkatan kerja jantung yang berlebihan.
8. Malnutrisi karena anoreksia, mual, dan muntah.
9. Hiperparatiroid, Hiperkalemia, dan Hiperfosfatemia