SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Anak usia £ terdapat satu
atau lebih gejala dibawah ini:
o Kuning
o Sakit perut akut
o Diare akut
o Mual/ muntah
o Penurunan kesadaran/ kejang
o Lesu/ malaise
o Myalgia/ arthralgia
Tegakkan diagnosis kerja
Lakukan penapisan COVID-19 dan MIS-C
Lakukan pemeriksaan penunjang sesuai
diagnosis kerja
+
Skrining SGOT dan SGPT
Terapkan:
o Kewaspadaan standar
o Cuci tangan 5 momen
o Penggunaan sarung tangan jika
berkontak dengan cairan tubuh
o Menggunakan masker
o Isolasi ruang sendiri
o Edukasi keluarga untuk
o Cuci tangan
o Membuang sisa makanan dan popok
sekali pakai pada tempatnya
SGOT atau SGPT > 500 IU/L
Lanjutkan ke alur penapisan probable kasus hepatitis
akut yang belum diketahui sebabnya (IDAI 2022)
Notifikasi Laboratorium Patologi Klinik untuk
melanjutkan pemeriksaan penapisan lanjutan
menggunakan sisa sampel
Alur Penapisan Pasien dengan Gejala Terduga Hepatitis Akut di
RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo
UPDATE 5 MEI 2022
Periksa ALT (SGPT) dan AST (SGOT)
Ada satu atau lebih gejala di bawah ini:
- Kuning
- Sakit perut akut
- Diare akut
- Mual/ muntah
- Penurunan kesadaran/ kejang
- Lesu/ malaise
- Myalgia/ arthralgia
Tidak
Ya
Anak usia £ 16 tahun STOP
Tidak
STOP
Tidak
Bila meningkat di atas normal, pantau
kadar ALT dan AST secara berkala
Kadar ALT (SGPT) atau AST (SGOT) > 500
U/L
Periksa
- IgM anti-HAV
- HBsAg
- IgM anti-HBc (bila HBsAg positif)
- Anti-HCV atau HCV RNA
- IgM anti-HDV (bila HBsAg positif)*
- IgM anti-HEV*
Hasil pemeriksaan minimal yang ada: †
- IgM anti-HAV negatif
- HBsAg negatif atau IgM anti-HBc negatif
(pada HBsAg positif)
- Anti-HCV atau HCV RNA negatif
PROBABLE HEPATITIS AKUT YANG BELUM
DIKETAHUI SEBABNYA §
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tata laksana sebagai hepatitis virus akut
ALUR PENAPISAN
KASUS PROBABLE
HEPATITIS AKUT YANG
BELUM DIKETAHUI
SEBABNYA PADA ANAK
* Saat ini pemeriksaan hepatitis D dan hepatitis E
belum tersedia secara luas di Indonesia.
† Karena keterbatasan pemeriksaan hepatitis D dan E,
skrining awal cukup diperiksakan terhadap hepatitis
A, B, dan C.
§ Wajib dilaporkan tanpa memandang penyebab yang
lain
Edisi 4 Mei 2022
ALUR PENATALAKSANAAN
KASUS PROBABLE HEPATITIS AKUT YANG BELUM DIKETAHUI SEBABNYA PADA ANAK
PROBABLE HEPATITIS AKUT YANG BELUM
DIKETAHUI SEBABNYA
- ALT (SGPT) atau AST (SGOT) > 500 U/L
- Minimal negatif hepatitis A-B-C
Kesadaran menurun?
INR > 1,5 INR ³ 2
Hepatitis fulminan
Tata laksana sebagai hepatitis fulminan
(Lihat Petunjuk Tata Laksana Hepatitis Fulminan)
- Konsul neurologi anak untuk kesadaran menurun
- Periksa hematologi rutin, elektrolit, ALT (SGPT), AST (SGOT),
Feritin, PT, INR, albumin, globulin, bilirubin total dan direk,
glukosa darah, amoniak, serologi SARS-CoV-2, PCR SARS-CoV-
2, IgG total, IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV, biakan darah,
prokalsitonin, NS1/serologi dengue, serologi leptospira, atau
penyebab lainnya sesuai indikasi
- Ambil darah, dimasukkan masing-masing 3 ml ke dalam
tabung EDTA (tutup ungu) dan tabung merah, swab
tenggorok, swab anal, dan spesimen feses untuk pemeriksaan
panel virus. Spesimen disimpan untuk dikirim ke laboratorium
rujukan (keterangan di halaman selanjutnya)
Rawat PICU
Tata laksana sebagai hepatitis akut berat
(Lihat Petunjuk Tata Laksana Hepatitis Akut Berat)
- Konsul neurologi anak untuk kesadaran menurun
- Pantau kesadaran dan PT/INR berkala tiap 8 – 24 jam
- Periksa hematologi rutin, elektrolit, ALT (SGPT), AST
(SGOT), Feritin, PT, INR, albumin, globulin, bilirubin total
dan direk, glukosa darah, amoniak, serologi SARS-CoV-2,
PCR SARS-CoV-2, IgG total, IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV,
biakan darah, prokalsitonin, NS1/serologi dengue, serologi
leptospira atau penyebab lainnya sesuai indikasi
- Ambll darah, dimasukkan masing-masing 3 ml ke dalam
tabung EDTA (tutup ungu) dan tabung merah, swab
tenggorok, swab anal, dan spesimen feses untuk
pemeriksaan panel virus. Spesimen disimpan untuk dikirim
ke laboratorium rujukan (keterangan di halaman
selanjutnya)
Ya Tidak
Ya Ya
Tidak Tidak
Tata laksana sebagai hepatitis akut berat
(Lihat Petunjuk Tata Laksana Hepatitis Akut Berat)
- Pantau kesadaran dan PT/INR berkala tiap 8 – 24 jam
- Periksa hematologi rutin, elektrolit, ALT (SGPT), AST
(SGOT), Feritin, PT, INR, albumin, globulin, bilirubin total
dan direk, glukosa darah, amoniak, serologi SARS-CoV-2,
PCR SARS-CoV-2, IgG total, IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV,
biakan darah, prokalsitonin, NS1/serologi dengue, serologi
leptospira, atau penyebab lainnya sesuai indikasi
- Ambil darah, dimasukkan masing-masing 3 ml ke dalam
tabung EDTA (tutup ungu) dan tabung merah, swab
tenggorok, swab anal, dan spesimen feses untuk
pemeriksaan panel virus. Spesimen disimpan untuk dikirim
ke laboratorium rujukan (keterangan di halaman
selanjutnya)
Rawat isolasi
Edisi 4 Mei 2022
Alur pemeriksaan spesimen
Ruang perawatan Laboratorium PK
Pemeriksaan di
RSCM
PRVKP
PMI
Permintaan
Notifikasi
Jika SGOT atau SGPT > 500 U/L
• Notifikasi sisa sampel untuk pemeriksaan lanjutan laboratorium Patologi Klinik, isi CPOE Laboratorium,
berikan notifikasi via catatan dan telepon langsung ke laboratorium Patologi Klinik
• Pemeriksaan yang tidak ada di panel, dimintakan melalui form laboratorium manual
• Jika darah kurang, pengambilan darah ulang
• Tambahkan pemeriksaan swab nasofaring dan swab rektal (lihat panduan pengambilan sampel)
• Laboratorium patologi klinik:
• Simpan sisa sampel untuk pemeriksaan skrining lanjutan
• Mengirim pemeriksaan untuk skrining hepatitis E ke PMI
• Mengirim sampel EDTA, VTM swab nasofaring dan rektal ke laboratorium PRVKP
• Melakukan pemeriksaan cepat panel virus
• Jika pasien meninggal dalam waktu cepat lakukan swab postmortem dari nasofaring dan rektal
Pemeriksaan di RSCM
- IgM anti-HAV, HBsAg, anti-HCV
- Hematologi rutin
- Elektrolit
- ALT (SGPT), AST (SGOT) à sudah diperiksa di awal
- Ferritin
- PT, INR
- Albumin, globulin, bilirubin total dan direk, glukosa
darah
- Amoniak
- Serologi SARS-CoV-2
- PCR SARS-CoV-2
- IgG total
- IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV
- Biakan darah
- Prokalsitonin
- NS1/serologi dengue (sesuai indikasi)
- Serologi leptospira (sesuai indikasi)
• Tabung EDTA : 1 buah (minimal 3 mL)
• Tabung serum : 1 buah (minimal 6 mL)
• Tabung sitrat : 1 buah (minimal 2 mL)
• Tabung Bactec : menyusul di keesokan hari
Dilakukan oleh ruang perawatan (bila di
IGD/ICU/Gedung A/Kiara) atau oleh petugas lab sesuai
jam sampling (bila di Gedung A)
• VTM : 1 buah
• Swab dacron : 2 buah
Dilakukan oleh petugas lab (untuk PCR SARS-CoV-2)
Pemeriksaan yang dikirim ke PRVKP
• Tabung EDTA : sisa dari laboratorium PK
• Tabung feses : 1 buah (minimal 5 mL)
• Tabung urin : 1 buah
• VTM non lysis buffer : 2 buah (swab rektal)
• Swab dacron : 2 buah
Dilakukan oleh ruang perawatan (bila di IGD/ICU/Gedung A/Kiara) untuk panel virus
• VTM lysis buffer : 1 buah (swab naso-orofaring sisa VTM dari laboratorium PK)
Dilakukan oleh petugas lab
SEMUA SAMPEL DITEMPEL STIKER IDENTITAS PASIEN, ASAL RS (RSCM), DAN WAKTU
PENGAMBILAN SPESIMEN
Pemeriksaan yang dikirim ke PMI
• Untuk IgM anti-HEV
• EDTA atau serum : sisa dari laboratorium PK (minimal 1 mL)
Dilakukan oleh ruang perawatan (bila di IGD/ICU/Gedung A/Kiara) atau oleh
petugas lab sesuai jam sampling (bila di Gedung A)
Pemeriksaan NAAT HEV ditunda menunggu diskusi terlebih dahulu
SEMUA SAMPEL DITEMPEL STIKER IDENTITAS PASIEN, ASAL RS (RSCM), DAN
WAKTU PENGAMBILAN SPESIMEN
Kesimpulan
Spesimen yang diambil di ruang perawatan
• Tabung EDTA : minimal 3 mL
• Tabung serum : 6 mL
• Tabung sitrat : 2 mL
• VTM non-lysis buffer (rektal) : 2 buah
• VTM lysis buffer (naso-orofaring) : 1 buah
• Feses : 1 tabung (minimal 5 mL)
• Urin : 1 tabung
• Bactec : menyusul di hari berikutnya
Alur pelaporan internal RSCM
• Untuk diisi oleh PPDS anak pasca pemeriksaan lengkap (selain panel
virus dan hepatitis E)
https://bit.ly/hepatitisakutanak
• Pengisian form Penyelidikan Epidemiologi (PE) maksimal 2x24 jam
pasca pemeriksaan lengkap untuk diteruskan ke Bidang Pelayanan
Medik à pelaporan ke PHEOC dan Dinkes Prov. DKI Jakarta
Print banyak form PE dan mudah diakses oleh nakes/PPDS
Contact Person
Bila ada kasus suspek langsung dinotifikasi ke DPJP IKA di bawah ini
• Divisi Gastrohepatologi KSM IKA:
• dr. Himawan Aulia Rahman, SpA
• dr. Fatima Safira Alatas, SpA(K), PhD
• Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, SpA(K)
• Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik KSM IKA
• dr. Pratama Wicaksana, SpA
• dr. Nina Dwi Putri, SpA(K), MSc (Trop Paed)
• Laboratorium Patologi Klinik à langsung ke lab IGD atau lab 24 jam disebut suspek AHUO
• Dr. dr. Merci Monica Br. Pasaribu, SpPK(K)
• dr. Nuri Dyah Indrasari, SpPK(K)
• PRVKP UI
• Bpk. Ibnu
Cara pengambilan swab nasofaring
1. Persiapkan cryotube yang berisi media transport virus/VTM (Hanks BSS + Antibiotika), dapat juga digunakan VTM komersil yang siap pakai
(pabrikan).
2. Berikan label yang berisi Nama Pasien dan Kode Nomer Spesimen. Jika label bernomer tidak tersedia maka Penamaan menggunakan
Marker/Pulpen pada bagian berwarna putih di dinding cryotube. (Jangan gunakan Medium Hanks bila telah berubah warna menjadi Kuning).
3. Gunakan swab yang terbuat dari dacron/rayon steril dengan tangkai plastik atau jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur).
4. Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
5. Miringkan kepala pasien ke belakang (70 derajat).
6. Dengan lembut dan perlahan masukkan usap meniti dengan poros fleksibel melalui lubang hidung sejajar dengan palatum (dasar hidung) sampai
terdapat tahanan.
7. Panjang swab yang masuk hingga mencapai nasofaring biasanya setara dengan jarak dari lubang hidung ke telinga pasien.
8. Putar perlahan swab, biarkan di tempatnya beberapa detik (5-10 detik) untuk menyerap lendir area nasofaring.
9. Cabut flocked swab secara perlahan
10. Lakukan pengambilan swab di hidung sisi lainnya
11. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam tabung yang berisi VTM
12. Patahkan tangkai plastik di daerah mulut tabung agar tabung dapat ditutup dengan rapat.
13. Pastikan label kode spesimen benar.
14. Tabung kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam plastik klip. Jika ada lebih dari 1 pasien, maka Plastik Klip dibedakan/terpisah. Untuk
menghindari kontaminasi silang.
15. Simpan dalam suhu 2-8°C sebelum dikirim.
Cara pengambilan swab orofaring
1. Minta pasien membuka mulut
2. Minta pasien mengucapkan “AAA”
3. Gunakan spatel tongue untuk memperjelas visualisasi orofaring.
4. Masukkan flock swab hingga mencapai dinding posterior faring.
5. Swab pada kedua pilar tonsil dan posterior orofaring, hindari menyentuh lidah, gigi,
dan gusi.
6. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam tabung yang berisi VTM Bersama
dengan swab Nasofaring.
7. Patahkan tangkai plastik di daerah mulut tabung agar tabung dapat ditutup dengan
rapat. Pastikan label kode spesimen benar.
8. Tabung kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam Plastik Klip. Jika ada lebih
dari 1 pasien, maka Plastik Klip dibedakan/terpisah. Untuk menghindari
kontaminasi silang.
Cara pengambilan swab rektal
1. Masukkan swab dakron 3–5 cm ke dalam rektum, putar ke dinding rektum beberapa kali.
2. Tempatkan swab ke dalam tabung transportasi spesimen Viral Transport Medium dan putar
selama sekitar 10 detik.
3. Tekan bagian ujung swab ke bagian dalam tabung untuk mengeluarkan cairan berlebih.
4. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam tabung VTM yang dikhususkan untuk
swab rektal pertama.
5. Patahkan tangkai plastik di daerah mulut tabung agar tabung dapat ditutup dengan rapat.
Pastikan label kode spesimen benar dan diberikan catatan swab rektal 1.
6. Lakukan pengambilan spesimen swab rektal yang kedua sesuai dengan langkah 1 sampai
dengan 3
7. Masukkan swab rektal kedua kedalam VTM yang dikhususkan untuk swab rektal kedua.
8. Patahkan tangkai plastik di daerah mulut tabung VTM untuk rektal swab kedua agar tabung
dapat ditutup dengan rapat. Pastikan label kode spesimen benar dan diberikan catatan
swab rektal 2.
9. Tabung kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam Plastik Klip bersama dengan
spesimen lainnya dari pasien yang sama. Jika ada lebih dari 1 pasien, maka Plastik Klip
dibedakan/terpisah. Untuk menghindari kontaminasi silang dan permasalahan dalam
pencatatan, penerimaan dan penyimpanan spesimen di laboratorium.
Cara pengambilan feses
1. Gunakan sarung tangan.
2. Sebelum pengambilan sampel, minta anak buang air kecil
3. Alasi kloset dengan plastik atau gunakan pispot kering untuk menghindari kontaminasi
feses dengan air
4. Buang air besar (BAB) ke atas kertas penampungan feses dan lakukan pengambilan
sampel feses sebagai berikut : dengan menggunakan sendok yang terpasang pada
tutup tabung ambil feses pada beberapa lokasi yang berbeda,
5. Ambil feses sebanyak kurang lebih setengah volume tabung. Hati-hati jangan sampai
feses mengotori daerah sekeliling tabung. Taruh kembali sendok berisi feses ke dalam
tabung Tutup tabung sampai rapat (hingga tutup tidak dapat diputar lagi).
6. Tuliskan nama dan tanggal lahir anak pada label di plastik dan masukkan ke dalam
kotak transportasi sampel (box stereoform) berisi ice pack beku yang tersedia.
7. Kirim sampel ke laboratorium dalam kurun waktu 1-2 jam

More Related Content

Similar to Alur skrining hepatitis akut di RSCM 5 Mei 2022.pdf

Pemeriksaan Imunoserologi.pptx
Pemeriksaan Imunoserologi.pptxPemeriksaan Imunoserologi.pptx
Pemeriksaan Imunoserologi.pptxSeptiMuninggar1
 
2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponekJoni Iswanto
 
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxAnnisaRizkaFauziah
 
CSS - ANC, Pemeriksaan Leopold, Manajemen Kontrasepsi - Fitriani Afifah - Fau...
CSS - ANC, Pemeriksaan Leopold, Manajemen Kontrasepsi - Fitriani Afifah - Fau...CSS - ANC, Pemeriksaan Leopold, Manajemen Kontrasepsi - Fitriani Afifah - Fau...
CSS - ANC, Pemeriksaan Leopold, Manajemen Kontrasepsi - Fitriani Afifah - Fau...IshipPyk
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxnadyarahma111
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumSisko Sipir
 
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfWorkshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfTaufiqurrokhman Rofii
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Buku saku klinik_penyakit_dalam
Buku saku klinik_penyakit_dalamBuku saku klinik_penyakit_dalam
Buku saku klinik_penyakit_dalamRahmi Anissa'
 
PPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptxPPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptxindah107935
 
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkesLayanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkesDokter Tekno
 
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptxLaporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptxMutiaraAnnisa12
 

Similar to Alur skrining hepatitis akut di RSCM 5 Mei 2022.pdf (20)

Css dengue
Css dengueCss dengue
Css dengue
 
Pemeriksaan Imunoserologi.pptx
Pemeriksaan Imunoserologi.pptxPemeriksaan Imunoserologi.pptx
Pemeriksaan Imunoserologi.pptx
 
2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek
 
JC fatih.pptx
JC fatih.pptxJC fatih.pptx
JC fatih.pptx
 
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
 
Hepatitis A.pptx
Hepatitis A.pptxHepatitis A.pptx
Hepatitis A.pptx
 
CSS - ANC, Pemeriksaan Leopold, Manajemen Kontrasepsi - Fitriani Afifah - Fau...
CSS - ANC, Pemeriksaan Leopold, Manajemen Kontrasepsi - Fitriani Afifah - Fau...CSS - ANC, Pemeriksaan Leopold, Manajemen Kontrasepsi - Fitriani Afifah - Fau...
CSS - ANC, Pemeriksaan Leopold, Manajemen Kontrasepsi - Fitriani Afifah - Fau...
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
 
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfWorkshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Preskas dhf
Preskas dhfPreskas dhf
Preskas dhf
 
Buku saku klinik_penyakit_dalam
Buku saku klinik_penyakit_dalamBuku saku klinik_penyakit_dalam
Buku saku klinik_penyakit_dalam
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
PPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptxPPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptx
 
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkesLayanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
Layanan anc terintegrasi ims pkm kalideres kemenkes
 
Jin3
Jin3Jin3
Jin3
 
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptxLaporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Alur skrining hepatitis akut di RSCM 5 Mei 2022.pdf

  • 1. Anak usia £ terdapat satu atau lebih gejala dibawah ini: o Kuning o Sakit perut akut o Diare akut o Mual/ muntah o Penurunan kesadaran/ kejang o Lesu/ malaise o Myalgia/ arthralgia Tegakkan diagnosis kerja Lakukan penapisan COVID-19 dan MIS-C Lakukan pemeriksaan penunjang sesuai diagnosis kerja + Skrining SGOT dan SGPT Terapkan: o Kewaspadaan standar o Cuci tangan 5 momen o Penggunaan sarung tangan jika berkontak dengan cairan tubuh o Menggunakan masker o Isolasi ruang sendiri o Edukasi keluarga untuk o Cuci tangan o Membuang sisa makanan dan popok sekali pakai pada tempatnya SGOT atau SGPT > 500 IU/L Lanjutkan ke alur penapisan probable kasus hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya (IDAI 2022) Notifikasi Laboratorium Patologi Klinik untuk melanjutkan pemeriksaan penapisan lanjutan menggunakan sisa sampel Alur Penapisan Pasien dengan Gejala Terduga Hepatitis Akut di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo UPDATE 5 MEI 2022
  • 2. Periksa ALT (SGPT) dan AST (SGOT) Ada satu atau lebih gejala di bawah ini: - Kuning - Sakit perut akut - Diare akut - Mual/ muntah - Penurunan kesadaran/ kejang - Lesu/ malaise - Myalgia/ arthralgia Tidak Ya Anak usia £ 16 tahun STOP Tidak STOP Tidak Bila meningkat di atas normal, pantau kadar ALT dan AST secara berkala Kadar ALT (SGPT) atau AST (SGOT) > 500 U/L Periksa - IgM anti-HAV - HBsAg - IgM anti-HBc (bila HBsAg positif) - Anti-HCV atau HCV RNA - IgM anti-HDV (bila HBsAg positif)* - IgM anti-HEV* Hasil pemeriksaan minimal yang ada: † - IgM anti-HAV negatif - HBsAg negatif atau IgM anti-HBc negatif (pada HBsAg positif) - Anti-HCV atau HCV RNA negatif PROBABLE HEPATITIS AKUT YANG BELUM DIKETAHUI SEBABNYA § Ya Ya Ya Tidak Tata laksana sebagai hepatitis virus akut ALUR PENAPISAN KASUS PROBABLE HEPATITIS AKUT YANG BELUM DIKETAHUI SEBABNYA PADA ANAK * Saat ini pemeriksaan hepatitis D dan hepatitis E belum tersedia secara luas di Indonesia. † Karena keterbatasan pemeriksaan hepatitis D dan E, skrining awal cukup diperiksakan terhadap hepatitis A, B, dan C. § Wajib dilaporkan tanpa memandang penyebab yang lain Edisi 4 Mei 2022
  • 3. ALUR PENATALAKSANAAN KASUS PROBABLE HEPATITIS AKUT YANG BELUM DIKETAHUI SEBABNYA PADA ANAK PROBABLE HEPATITIS AKUT YANG BELUM DIKETAHUI SEBABNYA - ALT (SGPT) atau AST (SGOT) > 500 U/L - Minimal negatif hepatitis A-B-C Kesadaran menurun? INR > 1,5 INR ³ 2 Hepatitis fulminan Tata laksana sebagai hepatitis fulminan (Lihat Petunjuk Tata Laksana Hepatitis Fulminan) - Konsul neurologi anak untuk kesadaran menurun - Periksa hematologi rutin, elektrolit, ALT (SGPT), AST (SGOT), Feritin, PT, INR, albumin, globulin, bilirubin total dan direk, glukosa darah, amoniak, serologi SARS-CoV-2, PCR SARS-CoV- 2, IgG total, IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV, biakan darah, prokalsitonin, NS1/serologi dengue, serologi leptospira, atau penyebab lainnya sesuai indikasi - Ambil darah, dimasukkan masing-masing 3 ml ke dalam tabung EDTA (tutup ungu) dan tabung merah, swab tenggorok, swab anal, dan spesimen feses untuk pemeriksaan panel virus. Spesimen disimpan untuk dikirim ke laboratorium rujukan (keterangan di halaman selanjutnya) Rawat PICU Tata laksana sebagai hepatitis akut berat (Lihat Petunjuk Tata Laksana Hepatitis Akut Berat) - Konsul neurologi anak untuk kesadaran menurun - Pantau kesadaran dan PT/INR berkala tiap 8 – 24 jam - Periksa hematologi rutin, elektrolit, ALT (SGPT), AST (SGOT), Feritin, PT, INR, albumin, globulin, bilirubin total dan direk, glukosa darah, amoniak, serologi SARS-CoV-2, PCR SARS-CoV-2, IgG total, IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV, biakan darah, prokalsitonin, NS1/serologi dengue, serologi leptospira atau penyebab lainnya sesuai indikasi - Ambll darah, dimasukkan masing-masing 3 ml ke dalam tabung EDTA (tutup ungu) dan tabung merah, swab tenggorok, swab anal, dan spesimen feses untuk pemeriksaan panel virus. Spesimen disimpan untuk dikirim ke laboratorium rujukan (keterangan di halaman selanjutnya) Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tata laksana sebagai hepatitis akut berat (Lihat Petunjuk Tata Laksana Hepatitis Akut Berat) - Pantau kesadaran dan PT/INR berkala tiap 8 – 24 jam - Periksa hematologi rutin, elektrolit, ALT (SGPT), AST (SGOT), Feritin, PT, INR, albumin, globulin, bilirubin total dan direk, glukosa darah, amoniak, serologi SARS-CoV-2, PCR SARS-CoV-2, IgG total, IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV, biakan darah, prokalsitonin, NS1/serologi dengue, serologi leptospira, atau penyebab lainnya sesuai indikasi - Ambil darah, dimasukkan masing-masing 3 ml ke dalam tabung EDTA (tutup ungu) dan tabung merah, swab tenggorok, swab anal, dan spesimen feses untuk pemeriksaan panel virus. Spesimen disimpan untuk dikirim ke laboratorium rujukan (keterangan di halaman selanjutnya) Rawat isolasi Edisi 4 Mei 2022
  • 4. Alur pemeriksaan spesimen Ruang perawatan Laboratorium PK Pemeriksaan di RSCM PRVKP PMI Permintaan Notifikasi
  • 5. Jika SGOT atau SGPT > 500 U/L • Notifikasi sisa sampel untuk pemeriksaan lanjutan laboratorium Patologi Klinik, isi CPOE Laboratorium, berikan notifikasi via catatan dan telepon langsung ke laboratorium Patologi Klinik • Pemeriksaan yang tidak ada di panel, dimintakan melalui form laboratorium manual • Jika darah kurang, pengambilan darah ulang • Tambahkan pemeriksaan swab nasofaring dan swab rektal (lihat panduan pengambilan sampel) • Laboratorium patologi klinik: • Simpan sisa sampel untuk pemeriksaan skrining lanjutan • Mengirim pemeriksaan untuk skrining hepatitis E ke PMI • Mengirim sampel EDTA, VTM swab nasofaring dan rektal ke laboratorium PRVKP • Melakukan pemeriksaan cepat panel virus • Jika pasien meninggal dalam waktu cepat lakukan swab postmortem dari nasofaring dan rektal
  • 6. Pemeriksaan di RSCM - IgM anti-HAV, HBsAg, anti-HCV - Hematologi rutin - Elektrolit - ALT (SGPT), AST (SGOT) à sudah diperiksa di awal - Ferritin - PT, INR - Albumin, globulin, bilirubin total dan direk, glukosa darah - Amoniak - Serologi SARS-CoV-2 - PCR SARS-CoV-2 - IgG total - IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV - Biakan darah - Prokalsitonin - NS1/serologi dengue (sesuai indikasi) - Serologi leptospira (sesuai indikasi) • Tabung EDTA : 1 buah (minimal 3 mL) • Tabung serum : 1 buah (minimal 6 mL) • Tabung sitrat : 1 buah (minimal 2 mL) • Tabung Bactec : menyusul di keesokan hari Dilakukan oleh ruang perawatan (bila di IGD/ICU/Gedung A/Kiara) atau oleh petugas lab sesuai jam sampling (bila di Gedung A) • VTM : 1 buah • Swab dacron : 2 buah Dilakukan oleh petugas lab (untuk PCR SARS-CoV-2)
  • 7. Pemeriksaan yang dikirim ke PRVKP • Tabung EDTA : sisa dari laboratorium PK • Tabung feses : 1 buah (minimal 5 mL) • Tabung urin : 1 buah • VTM non lysis buffer : 2 buah (swab rektal) • Swab dacron : 2 buah Dilakukan oleh ruang perawatan (bila di IGD/ICU/Gedung A/Kiara) untuk panel virus • VTM lysis buffer : 1 buah (swab naso-orofaring sisa VTM dari laboratorium PK) Dilakukan oleh petugas lab SEMUA SAMPEL DITEMPEL STIKER IDENTITAS PASIEN, ASAL RS (RSCM), DAN WAKTU PENGAMBILAN SPESIMEN
  • 8. Pemeriksaan yang dikirim ke PMI • Untuk IgM anti-HEV • EDTA atau serum : sisa dari laboratorium PK (minimal 1 mL) Dilakukan oleh ruang perawatan (bila di IGD/ICU/Gedung A/Kiara) atau oleh petugas lab sesuai jam sampling (bila di Gedung A) Pemeriksaan NAAT HEV ditunda menunggu diskusi terlebih dahulu SEMUA SAMPEL DITEMPEL STIKER IDENTITAS PASIEN, ASAL RS (RSCM), DAN WAKTU PENGAMBILAN SPESIMEN
  • 9. Kesimpulan Spesimen yang diambil di ruang perawatan • Tabung EDTA : minimal 3 mL • Tabung serum : 6 mL • Tabung sitrat : 2 mL • VTM non-lysis buffer (rektal) : 2 buah • VTM lysis buffer (naso-orofaring) : 1 buah • Feses : 1 tabung (minimal 5 mL) • Urin : 1 tabung • Bactec : menyusul di hari berikutnya
  • 10. Alur pelaporan internal RSCM • Untuk diisi oleh PPDS anak pasca pemeriksaan lengkap (selain panel virus dan hepatitis E) https://bit.ly/hepatitisakutanak • Pengisian form Penyelidikan Epidemiologi (PE) maksimal 2x24 jam pasca pemeriksaan lengkap untuk diteruskan ke Bidang Pelayanan Medik à pelaporan ke PHEOC dan Dinkes Prov. DKI Jakarta Print banyak form PE dan mudah diakses oleh nakes/PPDS
  • 11. Contact Person Bila ada kasus suspek langsung dinotifikasi ke DPJP IKA di bawah ini • Divisi Gastrohepatologi KSM IKA: • dr. Himawan Aulia Rahman, SpA • dr. Fatima Safira Alatas, SpA(K), PhD • Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, SpA(K) • Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik KSM IKA • dr. Pratama Wicaksana, SpA • dr. Nina Dwi Putri, SpA(K), MSc (Trop Paed) • Laboratorium Patologi Klinik à langsung ke lab IGD atau lab 24 jam disebut suspek AHUO • Dr. dr. Merci Monica Br. Pasaribu, SpPK(K) • dr. Nuri Dyah Indrasari, SpPK(K) • PRVKP UI • Bpk. Ibnu
  • 12. Cara pengambilan swab nasofaring 1. Persiapkan cryotube yang berisi media transport virus/VTM (Hanks BSS + Antibiotika), dapat juga digunakan VTM komersil yang siap pakai (pabrikan). 2. Berikan label yang berisi Nama Pasien dan Kode Nomer Spesimen. Jika label bernomer tidak tersedia maka Penamaan menggunakan Marker/Pulpen pada bagian berwarna putih di dinding cryotube. (Jangan gunakan Medium Hanks bila telah berubah warna menjadi Kuning). 3. Gunakan swab yang terbuat dari dacron/rayon steril dengan tangkai plastik atau jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur). 4. Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang hidung). 5. Miringkan kepala pasien ke belakang (70 derajat). 6. Dengan lembut dan perlahan masukkan usap meniti dengan poros fleksibel melalui lubang hidung sejajar dengan palatum (dasar hidung) sampai terdapat tahanan. 7. Panjang swab yang masuk hingga mencapai nasofaring biasanya setara dengan jarak dari lubang hidung ke telinga pasien. 8. Putar perlahan swab, biarkan di tempatnya beberapa detik (5-10 detik) untuk menyerap lendir area nasofaring. 9. Cabut flocked swab secara perlahan 10. Lakukan pengambilan swab di hidung sisi lainnya 11. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam tabung yang berisi VTM 12. Patahkan tangkai plastik di daerah mulut tabung agar tabung dapat ditutup dengan rapat. 13. Pastikan label kode spesimen benar. 14. Tabung kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam plastik klip. Jika ada lebih dari 1 pasien, maka Plastik Klip dibedakan/terpisah. Untuk menghindari kontaminasi silang. 15. Simpan dalam suhu 2-8°C sebelum dikirim.
  • 13. Cara pengambilan swab orofaring 1. Minta pasien membuka mulut 2. Minta pasien mengucapkan “AAA” 3. Gunakan spatel tongue untuk memperjelas visualisasi orofaring. 4. Masukkan flock swab hingga mencapai dinding posterior faring. 5. Swab pada kedua pilar tonsil dan posterior orofaring, hindari menyentuh lidah, gigi, dan gusi. 6. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam tabung yang berisi VTM Bersama dengan swab Nasofaring. 7. Patahkan tangkai plastik di daerah mulut tabung agar tabung dapat ditutup dengan rapat. Pastikan label kode spesimen benar. 8. Tabung kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam Plastik Klip. Jika ada lebih dari 1 pasien, maka Plastik Klip dibedakan/terpisah. Untuk menghindari kontaminasi silang.
  • 14. Cara pengambilan swab rektal 1. Masukkan swab dakron 3–5 cm ke dalam rektum, putar ke dinding rektum beberapa kali. 2. Tempatkan swab ke dalam tabung transportasi spesimen Viral Transport Medium dan putar selama sekitar 10 detik. 3. Tekan bagian ujung swab ke bagian dalam tabung untuk mengeluarkan cairan berlebih. 4. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam tabung VTM yang dikhususkan untuk swab rektal pertama. 5. Patahkan tangkai plastik di daerah mulut tabung agar tabung dapat ditutup dengan rapat. Pastikan label kode spesimen benar dan diberikan catatan swab rektal 1. 6. Lakukan pengambilan spesimen swab rektal yang kedua sesuai dengan langkah 1 sampai dengan 3 7. Masukkan swab rektal kedua kedalam VTM yang dikhususkan untuk swab rektal kedua. 8. Patahkan tangkai plastik di daerah mulut tabung VTM untuk rektal swab kedua agar tabung dapat ditutup dengan rapat. Pastikan label kode spesimen benar dan diberikan catatan swab rektal 2. 9. Tabung kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam Plastik Klip bersama dengan spesimen lainnya dari pasien yang sama. Jika ada lebih dari 1 pasien, maka Plastik Klip dibedakan/terpisah. Untuk menghindari kontaminasi silang dan permasalahan dalam pencatatan, penerimaan dan penyimpanan spesimen di laboratorium.
  • 15. Cara pengambilan feses 1. Gunakan sarung tangan. 2. Sebelum pengambilan sampel, minta anak buang air kecil 3. Alasi kloset dengan plastik atau gunakan pispot kering untuk menghindari kontaminasi feses dengan air 4. Buang air besar (BAB) ke atas kertas penampungan feses dan lakukan pengambilan sampel feses sebagai berikut : dengan menggunakan sendok yang terpasang pada tutup tabung ambil feses pada beberapa lokasi yang berbeda, 5. Ambil feses sebanyak kurang lebih setengah volume tabung. Hati-hati jangan sampai feses mengotori daerah sekeliling tabung. Taruh kembali sendok berisi feses ke dalam tabung Tutup tabung sampai rapat (hingga tutup tidak dapat diputar lagi). 6. Tuliskan nama dan tanggal lahir anak pada label di plastik dan masukkan ke dalam kotak transportasi sampel (box stereoform) berisi ice pack beku yang tersedia. 7. Kirim sampel ke laboratorium dalam kurun waktu 1-2 jam