2. GERAKAN SHALAT
1. SHOLAT DENGAN BERDIRI / DUDUK / BERBARING :
Apabila seseorang hendak memulai sholat, maka ia berdiri menghadap Kiblat atau kearah
Kiblat, apabila ia tidak sanggup untuk berdiri akibat suatu udzur (antara lain sakit, dan
sebagainya) maka ia dapat sholat dengan duduk ataupun berbaring.
2. MENGHADAP KIBLAT :
Jika seorang Muslim berada di kawasan atau belahan dunia dimana dia tidak
memungkinkan untuk melihat Ka’bah, maka hendaknya dia mengetahui persis arah Kiblat,
dimana dia harus mengarahkan sholatnya kearah Kiblat tersebut.
3. TAKBIIROTUL IHROM :
3.1. Membarengkan niat sholat dalam hati bersamaan (berdekatan dengan) gerakan Takbirotul
Ihrom.
A) Niat Sholat Karena Allooh, Didalam Hati :
Setiap orang yang hendak sholat, usahakan membarengkan niat sholatnya dengan awal
sholatnya; dalam hal ini Takbiirotul Ihroom. Dan tidak perlu melafadzkan “Usholli….” melalui
mulutnya, akan tetapi niat tersebut cukup digerakkan dan disengajakan oleh hatinya bahwa dia
akan sholat.
3. B) Mengangkat Kedua Tangan :
3.2. Adapun posisi tangan saat Takbiirotul Ihrom, bisa dengan 2 pilihan cara :
C) Mengangkat Kedua Tangan Hingga Ujung Jari Sejajar Bahu :
Adapun posisi kedua tangan tersebut sejajar dengan bahu
D) Mengangkat Kedua Tangan Hingga Ujung Jari Sejajar Kedua Daun Telinga :
Jadi ada 2 pilihan bagi posisi mengangkat tangan tersebut, boleh sejajar dengan bahu, dan
boleh pula sejajar dengan kedua daun telinga.
3.3. Posisi jari-jemari tangan tidak rapat dan tidak terlalu renggang (biasa saja).
3.4. Hadapkan telapak tangan kearah Kiblat.
3.5. Posisi tangan setelah Takbiirotul Ihroom :
A) Meletakkan Tangan Kanan Diatas Tangan Kiri, Diatas Dada
4. Setelah Takbir “Alloohu Akbar” usai, letakkanlah tangan kanan diatas tangan kiri, diatas
dada.
B) 3 Posisi Peletakan Tangan Kanan Diatas Tangan Kiri
Hal ini dilakukan dengan 3 pilihan cara, sesuai dengan kondisi kepadatan jama’ah sholat,
Adapun meletakkan kedua tangan dibawah dada (di pusar / di pinggang sebelah kiri), maka
semua itu adalah Haditsnya LEMAH.
B-1. Posisi telapak tangan kanan diatas telapak tangan kiri, saat sholat sendirian atau kondisi
jamaah sholat longgar.
B-2. Posisi telapak tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri, saat kondisi jamaah
sholat agak padat.
B-3. Posisi telapak tangan kanan menggenggam punggung tangan kiri, saat kondisi jamaah
sholat padat.
5. 3.6. Tujukan pandangan mata kearah tempat sujud. Dan dilarang pandangan mata
bergentayangan keatas – kebawah – kekiri dan kekanan.
4. RUKUU’ :
Adapun ketika rukuu’, maka ikutilah tuntunan gerakan tangan dan tubuh sebagaimana
berikut ini:
A) Gerakan Tangan Ketika Rukuu’
Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, ketika bertakbir untuk
rukuu’ dan ketika bangun dari rukuu’.
B) Letak Tangan Disaat Rukuu’
Posisi jari-jari tangan setelahnya adalah berada di lutut (bukan di paha, dan bukan di
betis). Meletakkan kedua tangan tersebut diatas lutut tersebut.
C) Keadaan Tubuh Pada Saat Rukuu’
- Punggung harus rata
6. - Kepala tidak mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, melainkan harus lurus.
7. D) Lamanya Rukuu’
5. I’TIDAAL :
Jika kita selesai melaksanakan rukuu’ sebagaimana penjelasan diatas, maka gerakan
berikutnya adalah I’tidaal; yaitu gerakan yang dilakukan antara rukuu’ dan sujud. Dimana kita
bangun dari rukuu’, kemudian berdiri tegak lurus sejenak, kemudian berikutnya sujud. Hal ini
sebagaimana kita dapati Rosuulullooh melaksanakan dan mencontohkannya sebagai berikut:
5.1. Perintah Untuk Berdiri Tegak Lurus Saat I’tidaal
Meluruskan seluruh sendi tubuh, terutama punggung ke tempat semula, sehingga kita
berada dalam posisi berdiri tegak.
5.2. Posisi Badan Tegak Lurus Saat I’tidaal
5.3. Thuma’ninah Dalam I’tidaal
Thuma’ninah artinya berhenti sejenak (sejenak itu adalah lama waktunya sekedar seorang
mengucapkan satu kali tasbih), antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.
8. 5.4. Posisi Tangan Saat I’tidaal
Tentang posisi tangan pada saat I’tidaal yang tepat adalah kembali meletakkan tangan
kanan diatas tangan kiri diatas dada (dengan 3 pilihan posisi sebagaimana telah dijelaskan diatas
dalam masalah posisi tangan setelah takbiirotul ihroom).
a) Posisi telapak tangan kanan diatas telapak tangan kiri, saat sholat sendirian atau kondisi
jamaah sholat longgar.
b) Posisi telapak tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri, saat kondisi jamaah
sholat agak padat.
9. c) Posisi telapak tangan kanan menggenggam punggung tangan kiri, saat kondisi jamaah sholat
padat.
6. SUJUD :
6.1. Urutan Gerak Menuju Sujud
A) Mengangkat Kedua Tangan, Sebagaimana Gerakan Takbiirotul Ihroom
Kemudian apabila seorang Muslim hendak bergerak menuju sujud maka ia mengangkat
kedua tangan terlebih dahulu sebagaimana gerakan takbiirotul ihroom.
B) Bergerak Turun Menuju Sujud
Dan mengucapkan “Alloohu Akbar” ketika ia turun menuju sujud,
C) Meletakkan Tangan Terlebih Dahulu Sebelum Lutut
Ketika hendak sujud maka letakkanlah tangan terlebih dahulu sebelum lutut,
D) Imaam Terlebih Dahulu, Baru Ma’mum
Sebagai suatu catatan yang harus diperhatikan terutama ketika seseorang berposisi
sebagai makmum adalah membiarkan Imam sujud terlebih dahulu baru kemudian setelah itu
makmum turun untuk sujud.
E) Posisi Tubuh Saat Sujud
- Dahi bersamaan satu paket dengan ujung hidung, ditempelkan ke tempat sujud
11. - Paha lurus, tidak berhimpit dengan betis ataupun perut
- Posisi tangan merenggang, jika memungkinkan. Tangan merenggang dari dada, telapak
tangan sejajar seperti posisi jari-jemari saat sedang TakbiIrotul Ihroom. Dan jari jemari
tidaklah merapat, dan tidak pula sangat merenggang.
Posisi tubuh saat sujud tersebut adalah sebagai berikut ini:
E-1) Diatas 7 (Tujuh) Anggota Badan
E-2) Kepala Diantara Kedua Telapak Tangannya
E-3) Merenggangkan Jari Dan Lengan
E-4) Tegap Dan Tidak Malas
E-5) Kedua Tumit Rapat
7. DUDUK ANTARA 2 SUJUD
Apabila seorang yang sholat selesai melakukan sujud yang pertama, kemudian bangun
dan menjelang sujud yang kedua, dalam setiap rakaat; tentunya melakukan posisi Duduk.
Dimana posisi duduk ini disebut Duduk antara 2 Sujud. Dan Duduk antara 2 Sujud ini hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
12. - Pandangan mata ke tempat sujud
- Duduk diatas telapak kaki kiri.
- Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.
- Telapak tangan kanan diatas paha kanan dan telapak tangan kiri berada diatas paha kiri.
13. 8. DUDUK ISTIRAHAT
Adapun jika kita bangun dari rakaat ganjil, maka disunnahkan untuk melakukan Duduk
Istirahat sejenak sebelum bangun.
9. TASYAHHUD
Adapun tentang Tasyahhud adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini:
A) Posisi Duduk Saat Tasyahhud
B) Duduk Iftirosy Saat Tasyahhud Awal
Duduk Iftirosy tersebut dapat digambarkan sebagaimana berikut ini :
- Duduk diatas telapak kaki kiri
14. - Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.
15. C) Duduk Tawarruk Saat Tasyahhud Akhir
Dalam Tasyahud Akhir ini, seorang yang sedang sholat hendaknya memposisikan dirinya
dalam sikap Tawarruk.
Duduk Tawarruk tersebut dapat digambarkan sebagaimana berikut ini :
- Duduk diatas lantai (sajadah).
- Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.
- Ujung kaki kiri diposisikan dibawah betis kaki kanan. Nampak ujung-ujung jarinya.
16. D) Pandangan Mata Saat Tasyahhud
Sedangkan pandangan mata saat duduk Tasyahhud tersebut adalah diarahkan ke jari
telunjuk tangan kanan,
E) Posisi Peletakan Tangan Saat Tasyahhud
Sedangkan posisi peletakan tangan saat Tasyahhud tersebut adalah :
E-1) Posisi peletakan tangan saat Tasyahhud Awal dapat digambarkan sebagaimana berikut ini:
- Telapak tangan kiri diatas lutut kiri.
- Telapak tangan kanan sembari menunjuk kearah Kiblat. Dengan menempelkan ujung ibu jari
ke ujung jari tengah. Atau seperti orang menunjuk.
17. - Pandangan mata tertuju pada ujung jari telunjuk.
E-2) Sedangkan posisi peletakan tangan saat Tasyahhud Akhir dapat digambarkan sebagaimana
berikut ini:
- Telapak tangan kiri diatas lutut kiri.
18. - Telapak tangan kanan sembari menunjuk kearah Kiblat. Dengan menempelkan ujung ibu jari
ke ujung jari tengah. Atau seperti orang menunjuk.
- Pandangan mata tertuju pada ujung jari telunjuk.
F) Keadaan Jari-Jemari Tangan Kanan Saat Tasyahhud
Adapun keadaan jari jemari tangan kanan saat tasyahhud tersebut adalah membentuk
angka 53.
Atau menggenggamkan seluruh jemari tangan kanan dan menunjuk dengan telunjuknya,
dan meletakkannya diatas paha kanannya; lalu meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha
kirinya.
19. 10. LAMANYA GERAKAN SHOLAT :
Gerakan sholat tersebut dilaksanakan dalam waktu yang mendekati sama lamanya.
11. SALAM
Adapun ketika Salam, hendaknya seseorang memalingkan kepalanya ke kanan hingga
putih pipinya terlihat, kemudian memalingkan kepalanya ke kiri hingga putih pipinya terlihat
oleh orang dibelakangnya.
20. BACAAN SHALAT
DOA IFTITAH
Allaahu Akbaru Kabiiraa Wal Hamdu Lillaahi Katsiiraa Wasubhaanallaahi Bukrataw
Waashiilaa.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang
Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.
Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifam Muslimaw
Wamaa Ana Minal Musyrikiin.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan
Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang
Musyrik.
Inna Shalaatii Wanusukii Wamahyaaya Wamamaatii Lillaahirabbil ‘Aalamiin.
Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa
Alam Semesta.
Laa Syariika Lahuu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku
Termasuk Orang-Orang Islam.
AL-FATIHAH
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Al Hamdu Lillaahi Rabbil ‘Aalamiin.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.
Arrahmaanir Rahiim.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Maalikiyaumiddiin.
Penguasa Hari Pembalasan.
Iyyaaka Na’budu Waiyyaaka Nasta’iinu.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon
Pertolongan.
21. Ihdinash Shiraathal Mustaqiim.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.
Shiraathal Ladziina An’amta ‘Alaihim Ghairil Maghdhuubi ‘Alaihim
Waladhdhaalliin. Aamiin.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya
Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.
R U K U’
Subhaana Rabbiyal ‘Adziimi Wa Bihamdih. - 3 X
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
I’TIDAL
Sami’allaahu Liman Hamidah.
Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan
Membalasnya ).
Rabbanaa Lakal Hamdu Mil’us Samaawati Wa Mil ‘Ulardhi Wa Mil ‘Umaasyi’ta Min
Syai’in Ba’du.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan
Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.
SUJUD
Subhaana Rabbiyal A‘Laa Wa Bihamdih. - 3 X
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.
DUDUK DIANTARA DUA SUJUD
Rabbighfirlii Warhamnii Wajburnii Warfa’nii Warzuqnii Wahdinii Wa’aafinii Wa’fu
‘Annii.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku,
Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku
Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.
22. TASYAHUD AWAL
Attahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawatuth Thayyibaatu Lillaah.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
Assalaamu ‘Alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas
Mu, Wahai Nabi.
Assalaamu ‘Alainaa Wa ‘Alaa ‘Ibadadillaahish Shaalihiin.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba
Allah Yang Saleh.
Asyhadu Allaa Ilaaha Illallaah. Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullaah.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa
Muhammad Adalah Utusan Allah.
Allaahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.
TASYAHUD AKHIR
Attahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawatuth Thayyibaatu Lillaah.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
Assalaamu ‘Alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu,
Wahai Nabi.
Assalaamu ‘Alainaa Wa ‘Alaa ‘Ibadadillaahish Shaalihiin.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah
Yang Saleh.
Asyhadu Allaa Ilaaha Illallaah. Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullaah.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad
Adalah Utusan Allah.
Allaahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad ( Tasyahud Awal ) Wa ‘Alaa Aali
Sayyidinaa Muhammad.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan
Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.
23. Kamaa Shallaitaa ‘Alaa Sayyidinaa Ibraahiim Wa ‘Alaa Aali Sayyidinaa Ibraahiim.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan
Kepada Keluarganya.
Wa Baarik ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad Wa ‘Alaa Aali Sayyidinaa Muhammad.
Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada
Keluarganya.
Kamaa Baarakta ‘Alaa Sayyidinaa Ibraahiim Wa ‘Alaa Aali Sayyidinaa Ibraahiim.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan
Kepada Keluarganya.
Fil ‘Aalamiina Innaka Hamiidummajiid. Yaa Muqallibal Quluub. Tsabbit Qalbii ‘Alaa
Diinik.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang
Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.
24. ZHIKIR / DO’A
DZIKIR DAN DOA SELESAI SHALAT
1.
َهللا ُرِفْغَتْسَأ)ًاثَالَث(ِام َْركِإلْا َو ِلَالَجْلا اَذ ـاَي َْتكَارَبَت ،ُمَالَّسال َكْنِمَو ،ُمَالَّسال َتْنَأ َّمُهَّلال
Astagfirullah 3x
Allahuma Anta Salam Wa Minka Salam Tabarakta Ya Dzal Jalali Wal Ikram
“Aku minta ampun kepada Allah “(dibaca tiga kali), “ Ya Allah, Engkau pemberi
keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Agung
dan Maha Mulia “.
(HR.Muslim: 1/414).
2.
َّلال ،ٌرْيِدَق ٍء َْيش ِِّلُك ىَلَع َوُه َو ُدْمَحْلا ُهَلَو ُكْلُمْلا ُهَل ،ُهَل َكْي َِرش َال ُهَدْحَو ُهللا َّالِإ َهَلِإ َال،َتْعَنَم اَمِل َيِطْعُم َالَو ،َتْيَطْعَأ اَمِل َعِناَم َال َّمُه
ُّدَجْلا َكْنِم ِِّدَجْلا اَذ ُعَفْنَي َال
Laailaaha Illallah Wahdahu La Syariika Lahu, Lahulmulku Walahul Hamdu Wa Huwa
'Alaa Kulli Syai'in Qodir'
Allahuma La Mani'a Lima A'thoita, Wala Mu'tia Lima Mana'ta, Wala Yanfa'u Dzal
Jaddi Minkal Jadd
“Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan
bagi-Nya Kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang dapat
mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau
cegah. Nasib baik seseorang tiada berguna untuk menyelamatkan ancaman dari-Mu
(HR.Bukhari: 1/225, Muslim: 1/414.)
Pada waktu Magrib dan Shubuh ditambah :
Nabi bersabda : "Barangsiapa setelah sholat Magrib dan Shubuh Membaca'laailaaha
Illallah Wahdahu La Syariika Lahu, Lahulmulku Walahul Hamdu Yuhyi Wa
Yumit Wa Huwa 'Alaa Kulli Syai'in Qodir' 10x,
maka, ALLAH akan tulis setiap 1x nya 10 kebaikan, dihapus 10 kejelekan, diangkat 10
derajat, ALLAH lindungi dr setiap kejelekan, dan ALLAH lindungi dari godaan syaitan"
(HR. Ahmad IV/227, Tirmidzi no.3474)
Diucapkan setelah salam khusus setelah shalat Subuh.
25. ًالَّبَقَتُم ًالَمَعَو ،ًابِِّيَط ًاقْز ِرَو ،ًاعِفاَن ًامْلِع َكُلَأْسَأ يِِّنِإ َّمُهَّلال
Allahuma Inna Nas'aluka Ilman Nafi'an Wa Rizqon Thayyiban Wa Amalan
Mutaqobalan
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezki yang baik
dan amal yang diterima “
Ibnu Majah dan lainnya. Lihat Shahih Ibnu Majah: 1/152 dan Majmauzzawa’id: 10/111.
3.
ِِّلُك ىَلَع َوُه َو ُدْمَحْلا ُهَلَو ،ُكْلُمْلا ُهَل ،ُهَل َكْي َِرش َال ُهَدْحَو ُهللا َّالِإ َهَلِإ َالُدُبْعَن َالَو ،ُهللا َّالِإ َهَلِإ َال ،ِهللاِب َّالِإ َةَّوُق َالَو َلْوَحَال .ٌرْيِدَق ٍء َْيش
ِِّدال ُهَل َنْي ِصِلْخُم ُهللا َّالِإ َهَلِإ َال ،ُنَسَحْلا ُءاَنَّثال ُهَلَو ُلْضَفْلا ُهَلَو ُةَمْعِِّنال ُهَل ،ُهاَّيِإ َّالِإَ ْوُرِفَااْلا َه َِرك ْوَلَو ُنْي
Laailaaha Illallah Wahdahu La Syariika Lahu, Lahulmulku Walahul Hamdu Wa Huwa
'Alaa Kulli Syai'in Qodir'
La Haula Wala Quata Ila Bilah, Laa Ilaha Ilallah Wala Na'budu Ila Iiyah, Lahun Na'mah
Walahul Fadlu, Walahut Tana'ul Hasanu Laa Ilaaha Ilallah Mukhlisina Lahud Diina
Walau Karihal Kafirun.
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-
Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya
dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain
Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Baginya nikmat, anugerah, dan pujaan
yang baik. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dengan memurnikan ibadah
kepada-Nya, sekalipun orang-orang kafir membencinya “. (HR.Muslim: 1/415.)
4.
( ُرَبْكَأ ُهللا َو ،ِ َّ َِلِل ُدْمَحْلا َو ،ِهللا َ اَحْبُسَْنيِثَالَث َو اًثَالَثٍء َْيش ِِّلُك ىَلَع َوُه َو ُدْمَحْلا ُهَلَو ُكْلُمْلا ُهَل ،ُهَل َكْي َِرش َال ُهَدـْحَو ُهللا َّالِإ َهَلِإ َال )
ِدَقٌرْي
Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x
digenapkan“keseratusnya dengan membaca
'Laailaaha Illallah Wahdahu La Syariika Lahu, Lahulmulku Walahul Hamdu Wa Huwa
'Alaa Kulli Syai'in Qodir'
26. Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar “ (di-baca 33 kali), “Tiada
Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
kerajaan, bagi-Nya pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu “.
“Siapa yang mengucapkannya selesai shalat, Aku (Allah) ampuni kesalahan-kesalahannya
walaupun sebanyak buih di lautan”.
(HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
5. Membaca Ayat Kursi
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), melainkan Dia yang hidup kekal, lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa
yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa seizin-
Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya.
Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
.“Siapa yang membacanya sehabis shalat tidak ada yang menghalanginya masuk surga
kecuali kematian”,
HR.Nasa’i dalam Amalul Yaumi Walailah, no: 100, Ibnu Sunny, no. 121, dishahihkan Al Albani
dalam Shahih Jami’: 5/339, dan Silsilah Hadits Shahih: 2/697, no. 972.
6. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas
Dibaca setiap selesai shalat fardhu’.
Abu Daud: 2/68, lihat Shahih Tirmidzi: 2/8,
ketiga surat tersebut disebut juga “Al Mu’awwizaat”, lihat Fathul baari: 9/62.
27. SHALAT SUNAH TASBIH
CARA SHOLAT SUNAH TASBIH
1. Pengertian Sholat Sunnat Tasbih.
Sholat sunnat tasbih adalah sholat sunnat empat raka’at yang di dalam nya ada baca’an
tasbih sebanyak 300x yang setiap raka’atnya ada baca’an tasbisbihsebanyak 75x, yang
dikerjakan paling tidak minimal sekali seumur hidup, tetapi kalau mampuboleh mengerjakan nya
setahun sekali, sebulan sekali, seminggu sekali, dan atau setiap malam, yang setiap malam itulah
yang terbaik bila mampu.
2. Hikmah Sholat Sunnat Tasbih.
Hikmah sholat tasbih itu adalah menjadikan dosa diampuni oleh ALLAH, baik yang telah
lewat maupun yang baru saja terjadi, dan bahkan dapat memberatkan timbangan amal baik nanti
di hadapan ALLAH.
3. Tata Cara Mengerjakan Sholat Sunnat tasbih :
Sholat tasbih yang empat raka’at itu bila dikerjakan pada siang hari hari hendaklah
dijadikan satu kali salam, tetapi bila dikerjakan pada malam hari hendaklah dijadikan dua kali
salam, yakni setiap dua raka’at satu salam.
Ada pun mengerjakannya sama seperti mengerjakan shalat sunnat yang lain, baik gerakan
nya maupun baca’an nya hanya saja lafadz niat nya yang berbeda dan ada tambahan baca’an
tasbih dalam setiap gerakan dan baca’an tertentu.
a. Berdiri tegak menghadap qiblat, lalu niat dalam hati, yang bunyi lafadznya seperti ini :
“Ushollii Sunnatas Tasbiihi Rak’ataini Lillaahi Ta’aalaa Allaahu Akbar”
Artinya :
Aku niat mengerjakan sholat sunnat tasbih dua raka’at karena ALLAH Akbar.
b. Membaca Tasbih Sebanyak 15 Kali Sesudah membaca ayat atau Surat La-Qur’an Baca’an
Tasbih itu adalah :
“Subhaanallaah, Walhamdulillaah, Wallaa Ilaaha Illallahu Wallaahu Akbar Walaa
Haula Walaa Quuwata Illaa Billaahil ‘Aliiyil ‘Adhiim”
Arti nya :
28. Maha suci ALLAH, segala puji itu milik ALLAH, serta tidak ada tuhan yang patut
disembah kecuali hanya ALLAH dan ALLAH maha besar, tidak ada daya dan kekuatan
kecuali dengan izin ALLAH yang maha tinggi lagi maha agung.
c. Membaca tasbih seperti di atas 10 kali dalam ruku’ setelah membaca baca’an tasbih ruku’
d. Membaca tasbih seperti di atas 10 kali dalam I’tidal, setelah membaca baca’an tahmid I’tidal.
e. Membaca tasbih seperti di atas 10 kali dalam sujud pertama, setelah membaca baca’an tasbih
sujud.
f. Membaca tasbih seperti di atas 10 kali dalam duduk antara dua sujud, setelah membaca
baca’an do’a duduk antara dua sujud.
g. Membaca tasbih seperti di atas 10 kali dalam sujud ke dua, setelah membaca baca’an tasbih
sujud.
h. Membaca tasbih seperti di atas 10 kali dalam duduk istirohah yakni duduk setelah kedua
sebelum berdiri. (duduk sebentar).
Demikian itulah cara mengerjakan shOlat sunnat tasbih dalam setiap raka’atnya baca’an
tasbih ada 75 kali
BACA’AN (DZIKIR) SETELAH SHOLAT TASBIH
Astarfirullohal ‘Adhiim Alladzii laa ilaaha illaahaailla huuwal hayul qoyyum wa’at
atuubu ilaiih = 3 kali
Surat Alfatihah = 1 kali
Surat Al Ikhlash = 7/21/33 kali
Subhanalloh Ya Rochman, Subhanalloh Ya Rochim = 7/21/33 kali
Subhanalloh Ya Fattah, Subhanalloh Ya Rozzaq = 7/21/33 kali
Laahawla wala Quwwata Illaa Billahil ‘aliyyil ‘adhiim’ = 1 kali
Hasbunalloh Wani’mal wakil, Ni’mal mawla wani’man nashir = 7/21/33 kali
Alloohumma sholli ‘alaa saiyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali saiyidina Muhammad,
Kamaa shollaita ‘alaa saiyidina ibroohiim wa baarik ‘alaa saiyidina Muhammad wa ‘alaa aali
saiyidina Muhammad, kamaa baarokta ‘alaa saiyidina ibroohiim wa ‘alaa aali saiyidina ibriihiim
fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid = 33 kali
Allah Allah Ya Salam, Allah Allah Ya Lathif = 7/21/33 kali
Surat Alfatihah = 1 kali
29. SURAT/AYAT YANG TELAH DI HAFAL
SURAT ASY-SYAMS
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
dan bulan apabila mengiringinya,
dan siang apabila menampakkannya,
dan malam apabila menutupinya,
dan langit serta pembinaannya,
dan bumi serta penghamparannya,
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
30. ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan
minumannya".
Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan
mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),
dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.
31. SURAT AL’ALAQ
ِب سْمِ ا سِالْرمِ ا س م ا سبرِسم
ٱ اراأا ِسسم ِ َاسماَ سبرذِسم رلاِر ِ١﴾ ٱ لراأاٱ رِسس ِااِِس ر ِ اراأا ٢﴾ ٱ ْراِر ا رِر َاَماَاَ رلاِر ِ٣﴾
ٱ سباأاعر ِسم ابمأاٱ ِسسم ِ٤﴾ رباأر اْل ربا ناس ِااِِس ر ِ ابمأاٱ ﴾٥ٱ ٱ َّلٓاإرناِا ِااِِس ر ِ طمسغ َّل مٰٓا ٦﴾ ْنااَّمَ طال
ٱ َّلٓاْرإا رذِ٧﴾ ٱ َّلٓا َرَِ ِ َاسماَ ٓا سغ طمسغ٨﴾ ٱ ٓاَرْاْل ِسسم ِ اَرْلاَّاَال٩﴾ ٱ َّلٓمأاإ اااسغ َّاىرٰٓاٱ١۰﴾
ٱ َّلِاىَْر ِ ٓاأاٱ انطا طسغ اَرْلاَّاَال١١﴾ ٱ َّلِاَرعم ِسم اِاسال رَال١٢﴾ رْلاَّاَال َّلٓم اَاذاَ اومسا طسغ اَ
﴾٣١ٱ ٱ ِاِاْل ا م ِ طماأسم باأر اْل ربا ال١٤﴾ ٱ سااِ سنإمْ ِسم نََّ اهرِاْا سفا ْاْل ربم ِسصا مٰٓا ١٥﴾ لااِ سنإاِ
ٱ لااصسنةا لاامسسا ١٦﴾ ٱ لْفاْلسعناِ ْدرىاِرأا﴿١٧﴾ ٱ اااِسِناممَّ ِ ْدرىاْاذ١٨﴾ رىْ رذِاَ ْفر سنْذ اْ مٰٓا
ٱ ٱ و سِا ر ِاَ١٩
Iqro' bismirobbokalladzii kholaq, kholaqol insaana min 'alaq, iqro' warobbukal akrom,
alladzii 'allama bilqolam, 'allamal insaana maa lam ya'lam, kallaa innal insaana
layathghoo, arro aahus taghnaa inna ilaa robbikarruj'aa, aroaitalladzii yanhaa, 'abdan
idzaa solla, aroaita ingkaana 'alal hudaa, au amaro bittaqwaa, aroaita ingkadzzaba
watawallaa, alam ya'lam biannallohaa yaroo, kallaa laillam yantahii lanasfa'am
binnaasiyah, naasiyatingkaadzibatin khooti ah, falyad'unaa diyah, sanad'uzzabaa niyah,
kallaa laatuti'hu wasjud waqtarib.
Artinya:
1). Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 2). Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah, 3). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, 4). Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5). Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya, 6). Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar
melampaui batas, 7). Karena dia melihat dirinya serba cukup, 8). Sesungguhnya hanya
kepada Tuhanmulah kembali (mu), 9). Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,
10). Seorang hamba ketika mengerjakan shalat, 11). Bagaimana pendapatmu jika orang yang
melarang itu berada di atas kebenaran, 12). Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?,
13). Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?, 14).
Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?, 15).
32. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-
ubunnya, 16). (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka, 17). Maka biarlah
dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), 18). Kelak Kami akan memanggil
malaikat Zabaniyah, 19). Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah
dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)