SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
AYUNINGTYAS GALUH PURWANDITYO,
12613052 FARMASI A

GERAKAN SHOLAT SESUAI AL QUR’AN
dan AS SUNNAH dan SESUAI DENGAN YANG DICONTOHKAN RASULULLAH SAW



Artinya:

“Dan sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.”

Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin mengikuti gerakan-gerakan sholat sebagaimana yang
dituntunkan Rosuulullooh            karena itu adalah amalannya yang pertama kali akan dihisab
di hari Kiamat.

Berikut ini akan diuraikan tentang Gerakan-Gerakan Sholat beserta dalil-dalilnya dari Al Quran dan As
Sunnah yang sesuai dengan yang dicontohkan rasulullah saw; dimana hal ini berlaku bagi laki-laki
maupun perempuan, sama saja.

1) MENGANGKAT KEDUA TANGAN:

Mengangkat kedua tangan saat Takbiirotul Ihroom dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud
no: 753 dan Imaam At Turmudzy no: 240, dari Shohabat Abu Hurairoh                 dishohiihkan oleh
Syaikh Nashiruddin Al Albaany:



Artinya:

“Bahwa Rosuulullooh               jika memasuki sholat, maka beliau                        mengangkat
kedua tangannya sembari menjulurkannya.”

2) MELETAKKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI, DIATAS DADA

Setelah Takbir “Alloohu Akbar” usai, letakkanlah tangan kanan diatas tangan kiri, diatas dada.

Hal ini sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Ibnu Hudzaimah no: 479, dari Shohabat Waa’il bin
Hujr            berikut ini:



Artinya:
“Aku sholat bersama Rosuulullooh                   dan beliau meletakkan tangan kanannya diatas
tangan kirinya DIATAS DADANYA.”

3) 3 POSISI PELETAKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI

Hal ini dilakukan dengan 3 pilihan cara, sesuai dengan kondisi kepadatan jama’ah sholat, sebagaimana
dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 727 dan Imaam Ahmad no: 18890, dari Shohabat Waa’il
bin Hujr            berikut ini:



Artinya:

“… Kemudian beliau (Rosuulullooh                 meletakkan tangan kanannyadiatas punggung
telapak tangan kirinya dan atau pada pergelangan tangan kirinya danatau pada punggung tangan
kirinya…”

Bahkan terdapat dalam riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 740 dari Sahl bin Sa’ad                   bahwa
beliau          berkata,



Artinya:

“Adalah orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya diatas siku tangan
kirinya dalam sholat…”

Adapun meletakkan kedua tangan dibawah dada (di pusar / di pinggang sebelah kiri), maka semua
itu adalah Haditsnya LEMAH.

4) RUKUU’ :

Adapun ketika rukuu’, maka ikutilah tuntunan gerakan tangan dan tubuh sebagaimana berikut ini:

A) GERAKAN TANGAN KETIKA RUKUU’

Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, ketika bertakbir untuk rukuu’ dan ketika
bangun dari rukuu’ adalah dijelaskan di dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 735 dan Imaam
An Nasaa’I no: 1059, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar             bahwa:



Artinya:

“Rosuulullooh                  mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua
bahunya ketika memulai sholat dan ketika bertakbir untuk rukuu’ dan ketika beliau
    bangun dari rukuu’.”
B) LETAK TANGAN DISAAT RUKUU’

Posisi jari-jari tangan setelahnya adalah berada di lutut (bukan di paha, dan bukan di betis)

Meletakkan kedua tangan tersebut diatas lutut tersebut adalah sesuai dengan Hadits Riwayat Imaam
Abu Daawud no: 747, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari ‘Abdullooh bin ‘Umar
          beliau berkata:




Artinya:

“Rosuulullooh                mengajari kami sholat, lalu beliau                          bertakbir dan
mengangkat kedua tangannya, dan ketika rukuu’ beliau                       meletakkan kedua tangannya
diatas lututnya.”

Dimana yang demikian itu dibenarkan oleh Sa’ad            dengan mengatakan, “Kami mengerjakan
ini, kemudian kami diperintahkan dengan ini, yaitu memegang kedua lutut.”

Dan beliau                 meratakan punggungnya pada saat rukuu’. Hal ini sebagaimana terdapat
Hadits diriwayatkan oleh Imaam Ibnu Maajah no: 872, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany
dari Waabishoh bin Ma’bad            bahwa beliau berkata:



Artinya:

“Aku melihat Rosuulullooh                   sholat, beliau                      meratakan punggungnya
sehingga kalau ditumpahkan air niscaya air tersebut tidak tumpah.”

C) POSISI BADAN TEGAK LURUS SAAT I’TIDAAL

Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498 dari ‘Aa’isyah                   bahwa:



Artinya:

“Adalah Rosuulullooh                          apabila     mengangkat      kepalanya    dari     rukuu’, tidak
bersujud sehingga berposisi berdiri tegak lurus.”

Bahkan lebih jelas lagi adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalamShohiih-
nya no: 828, dimana para Shohabat menggambarkan bahwa:



Artinya:
“Rosuulullooh           apabila rukuu’ maka kedua tangan beliau                 menggenggam
kedua lutut, kemudian meluruskan punggungnya dan apabila mengangkat kepalanya dari
rukuu’ beliau          berdiri tegak sehingga setiap sendi kembali ke tempat semula.”

5) SUJUD :

URUTAN GERAK MENUJU SUJUD

A) MENGANGKAT KEDUA TANGAN, SEBAGAIMANA GERAKAN TAKBIIROTUL IHROOM

Kemudian apabila seorang Muslim hendak bergerak menuju sujud maka ia mengangkat kedua tangan
terlebih dahulu sebagaimana gerakan takbiirotul ihroom yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam
Muslim no: 390, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar          berikut ini bahwa beliau berkata:



Artinya:

“Aku melihat Rosuulullooh                apabila membuka sholat, maka beliaumengangkat kedua
tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan ketika akan ruku,’ dan ketika bangun dari
ruku’. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud.”

B) IMAAM TERLEBIH DAHULU, BARU MA’MUM

Sebagai suatu catatan yang harus diperhatikan terutama ketika seseorang berposisi sebagai makmum
adalah membiarkan Imaam sujud terlebih dahulu baru kemudian setelah itu makmum turun untuk
sujud.

Hal ini sebagaimana terdapat dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 690 dan Al Imaam Muslim
no: 474, dari riwayat Al Baroo’ bin Al ‘Aazib         bahwa:



Artinya:

“Apabila beliau (Nabi)                  mengatakan “Sami Alloohu liman hamidah” maka tidak
seorangpun dari kami mencondongkan punggungnya sehingga Nabi                  sujud terlebih
dahulu, baru kemudian kami bersujud setelahnya.”

6) TASYAHHUD

Adapun tentang Tasyahhud adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini:

A) POSISI DUDUK SAAT TASYAHHUD

Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i no: 889, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin
Al Albaany, dari Shohabat Wa’il bin Hujr       beliau berkata:
Artinya:

“Sungguh aku melihat pada sholat Rosuulullooh                bagaimana beliau              sholat
lalu beliau                 berdiri, kemudian bertakbir, kemudian mengangkat kedua tangannya
sehingga sejajar dengan kedua telinganya, kemudian meletakkan tangan kanannya diatas telapak
tangan kirinya dan pergelangan dan punggung lengan bawah tangan kirinya. Dan ketika hendak rukuu’
beliau               mengangkat kedua tangannya seperti itu, kemudian meletakkan kedua tangannya
diatas kedua lututnya, kemudian ketika beliau                   mengangkat kepalanya dari rukuu’
melakukan hal yang sama, kemudian beliau                   sujud lalu mensejajarkan kedua telapak
tangannya dengan telinganya, kemudian duduk dan ber-iftirosy (menghamparkan kaki kirinya) dan
meletakkan telapak tangan kirinya diatas pahanya dan lututnya yang kiri, dan menjadikan siku
tangan kanannya diatas paha kanannya, kemudian menggenggam dua dari jarinya dan membentuk
lingkaran, kemudian mengangkat jarinya. Aku lihat menggerak-gerakkannya saat berdoa.”

B) DUDUK IFTIROSY SAAT TASYAHHUD AWAL

Dalam Tasyahhud Awal hendaknya seorang yang sedang sholat memposisikan dirinya dalam
sikap Iftirosy, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498, dari ‘Aa’isyah
bahwa:



Artinya:

“Nabi               menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya.”

C) DUDUK TAWARRUK SAAT TASYAHHUD AKHIR

Dalam Tasyahud Akhir ini, seorang yang sedang sholat hendaknya memposisikan dirinya dalam
sikap Tawarruk, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 579, dari Shohabat
‘Abdullooh bin Az Zubair        beliau berkata:




Artinya:

“Bahwa Rosuulullooh              apabila duduk dalam sholat (Tasyahhud Akhir), beliau
    mengedepankan kaki kirinya (mengeluarkan kaki kirinya) diantara pahanya dan betisnya, dan
menghamparkan kaki kanannya dan meletakkan tangan kirinya diatas lutur kirinya. Dan meletakkan
tangan kanannya diatas paha kanannya, sembari memberi isyarat dengan telunjuknya.”
D) KEADAAN JARI-JEMARI TANGAN KANAN SAAT TASYAHHUD

Adapun keadaan jari jemari tangan kanan saat tasyahhud tersebut adalah membentuk angka 53,
sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad no: 6153, menurut Syaikh Syu’aib Al
Arnaa’uth sanadnya Shohiih memenuhi syarat Al Imaam Muslim, para perowinya terpercaya, termasuk
para perowi Al Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim kecuali Hammad bin Salamah, beliau termasuk
perowi Shohiih Muslim; dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar




Artinya:

“Bahwa Nabi                 apabila duduk bertasyahhud beliau meletakkan tangan kirinya diatas
lutut kirinya dan meletakkan tangan kanannya diatas lutut kanannya dan membentuk angka 53
kemudian berdoa.”

Atau menggenggamkan seluruh jemari tangan kanan dan menunjuk dengan telunjuknya, dan
meletakkannya diatas paha kanannya; lalu meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya.
Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 580, dari ‘Abdullooh
bin ‘Umar           dimana didalam riwayat itu dijelaskan bahwa:




Artinya:

“Rosuulullooh               apabila duduk dalam sholat maka beliau                      meletakkan
telapak tangan kanannya diatas paha kanannya dengan menggenggam seluruh jarinya dan
menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya.”

7) SALAM

Adapun ketika Salam, hendaknya seseorang memalingkan kepalanya ke kanan hingga putih pipinya
terlihat, kemudian memalingkan kepalanya ke kiri hingga putih pipinya terlihat oleh orang
dibelakangnya.

Hal tersebut adalah sebagaimana dijelaskan dalam dalil berikut ini:

Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i dalam As Sunnan Al Kubro no: 1248, dan dishohiihkan oleh Syaikh
Nashiruddin Al Albaany dalam Shohiih Sunnan An Nasaa’i no: 1324, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar




Artinya:
“Bahwa Nabi                bersalam ke kanan dan ke kiri dengan mengatakan “Assalamu’alaikum
Warohmatullooh”, “Assalamu’alaikum Warohmatullooh” sehingga terlihat putih pipinya dari sini dan
putih pipinya dari sini.”

Beberapa Kesalahan dalam Sholat yang Sering Terjadi

[1]         Membaca         Al-Qur'an       dalam        ruku'      atau       selama         sujud.
Hal ini dilarang, berdasarkan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas            bahwa Nabi
bersabda, "saya telah dilarang untuk membaca Al-Qur'an selama ruku' atau dalam sujud." (HR. Muslim)

[2]. Melafadzkan niat dalam sholat, seperti ucapan sebagian orang ketika hendak mengangkat tabirotul
ihrom



 Aku berniat mengerjakan sholat dzuhur empat roka’at secara berjama’ah karena mengharapkan (ridho)
Allah Ta’ala”.

Koreksi :

Sesungguhnya niat sebuah amalan letaknya di hati dan tidak boleh dilafadzkan. Syaikhul Islam Ahmad
bin Taimiyah rohimahullah memiliki pembahasan yang bagus seputar masalah ini. Diantara pembahasan
beliau, beliau mengatakan, “Sesungguhnya melafadzkan niat merupakan salah satu bentuk lemahnya
cara berfikir dan lemahnya pengetahuan agama seseorang. Hal ini juga termasuk bid’ah yang buruk”.
*Majmu’ Fatawa hal. 227-258/XXII].

AsSuyuthi berkata, ´Yang termasuk perbuatan bid·ahadalah was-was (selalu ragu) sewaktu berniat
sholat. Halitu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu alaihiwasallam maupun para shahabat beliau.
Mereka dulu tidak pernah melafadzkan niat sholat sedikitpun selainhanya lafadz takbir.

    •   Takbirotul ihrom tersebutharus diucapkan dengan lisan(bukan diucapkan di dalamhati).

    •   Muhammad Ibnu Rusyd berkata, ´Adapun seseorangyang membaca dalam hati,tanpa
        menggerakkanlidahnya, maka hal itu tidakdisebut dengan membaca.Karena yang disebut
        denganmembaca adalah denganmelafadzkannya di mulut.µ

    •   [3] Kesalahan Terkait Bacaan Sholat Saat Membaca Al Fatihah

    •   1. Mengulang-ngulang bacaan Al Fatihah. Umumnya kesalahan ini dialami oleh orang yang
        terkena penyakit was-was.

    •   2. Mengeraskan bacaan basmalah ketika menjadi imam. Dari Anas bin Malik shallallahu ‘alaihi
        wa sallam, beliau mengatakan,

    •   “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan Umar radliallahu ‘anhuma
        mereka semua mengawali bacaan shalat mereka dengan bacaan
•   “                     (HR. Bukhari dan Muslim).

•   Kemudian dalam riwayat yang lain disebutkan: “mereka tidak mengeraskan bacaan basmalah.”
    (HR. Ahmad, An Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban). Riwayat ini menunjukkan bahwa Nabi
    shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para khulafa’ur rasyidin membaca basmalah dengan suara lirih.

•   Adapun adanya beberapa riwayat yang mensyariatkan membaca basmalah dengan keras adalah
    riwayat            yang            lemah            dan            bahkan             palsu.
    Syaikhul Islam ditanya tentang hadis yang menyebutkan membaca basmalah dengan suara
    keras, beliau menjawab: “Para ahli hadis sepakat bahwasanya tidak ada satu hadis shahih-pun
    yang secara tegas menyebutkan membaca basmalah dengan suara keras. Riwayat yang secara
    tegas menyebutkan membaca basmalah dengan keras hanya ada pada hadis palsu.” (Taudlihul
    Ahkam, 2/195).

•   3. Membaca Al Fatihah dengan tidak putus-putus pada setiap ayat, namun dibaca dengan
    bersambung. Perbuatan ini menyelisihi sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

•   Arah Kiblat

•   Arah Kiblat : Arah yang dihadapi seseorang pada saat melaksanakan ibadah shalat
    (Ka’bah/Baitullah)

•   Dalil arah Kiblat :

   ..Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah ke
    arahnya.. (Al-Baqarah (2):150)

 Baitullah adalah kiblat bagi orang-orang di Masjidil Haram. Masjidil Haram adalah kiblat bagi
  penduduk Tanah Haram (Mekah), dan Tanah Haram adalah kiblat bagi semua umatku di muka
  bumi, baik di Barat maupun di Timur. (HR Baihaqi dari Amer bin Hafs. r.a )

Ilmu Ukur Segitiga Bola

 Ilmu ukur segitiga bola atau disebut juga dengan istilah trigonometri bola (spherical
  trigonometri) adalah ilmu ukur sudut bidang datar yang diaplikasikan pada permukaan
  berbentuk bola yaitu bumi yang kita tempati.

 Sebagaimana sudah disepakati secara umum bahwa yang disebut arah adalah “jarak terpendek”
  berupa garis lurus ke suatu tempat sehingga Kiblat juga menunjukkan arah terpendek ke Ka’bah.
  Karena bentuk bumi yang bulat, garis ini membentuk busur besar sepanjang permukaan bumi.

Untuk perhitungan arah kiblat, ada 3 buah titik yang harus dibuat, yaitu :

•   1. Titik A, diletakkan di Ka’bah (Mekah)

•   2. Titik B, diletakkan di lokasi yang akan ditentukan arah kiblatnya.
•   3. Titik C, diletakkan di titik kutub utara.

Titik A dan titik C adalah dua titik yang tetap, karena titik A tepat di Ka’bah dan titik C tepat di kutub
Utara sedangkan titik B senantiasa berubah tergantung lokasi mana yang akan dihitung arah
Kiblatnya.

Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis lengkung permukaan bumi, maka terjadilah
segitiga bola ABC, seperti pada gambar.

Ketiga sisi segitiga ABC di samping ini diberi nama dengan huruf kecil dengan nama sudut
didepannya masing-masing sisi a, sisi b dan sisi c.









•   Untuk perhitungan arah kiblat, hanya diperlukan dua data :

•   1). Koordinat Ka’bah φ = 21o 25’ LU dan         λ = 39o 50’ BT.

•   2). Koordinat lokasi yang akan dihitung arah kiblatnya.

•   Sedangkan data lintang dan bujur tempat lokasi kota yang akan dihitung arah kiblatnya dapat
    diambil dari berbagai sumber diantaranya : Atlas Indonesia dan Dunia, Taqwim Standar
    Indonesia, Tabel Geografis Kota-kota Dunia, situs Internet maupun lewat pengukuran langsung
    menggunakan piranti Global Positioning System (GPS).

More Related Content

What's hot

Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki PerempuanTata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
yayak
 
Fatwa majelis tarjih dan tajdid tentang shalat kusufain
Fatwa majelis tarjih dan tajdid tentang shalat kusufainFatwa majelis tarjih dan tajdid tentang shalat kusufain
Fatwa majelis tarjih dan tajdid tentang shalat kusufain
Muhsin Hariyanto
 
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
YISC Al-Azhar
 
Shalat tarawih (bagian 1 3)
Shalat tarawih (bagian 1 3)Shalat tarawih (bagian 1 3)
Shalat tarawih (bagian 1 3)
Muhsin Hariyanto
 
Penjelasan Bacaan Dalam Solat - 11. Salam
Penjelasan Bacaan Dalam Solat - 11. SalamPenjelasan Bacaan Dalam Solat - 11. Salam
Penjelasan Bacaan Dalam Solat - 11. Salam
Bicara Ilmu
 
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan GerakannyaTata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Firdika Arini
 

What's hot (18)

Sifat shalat nabi 1
Sifat shalat nabi 1Sifat shalat nabi 1
Sifat shalat nabi 1
 
Melihat sholat nabi
Melihat sholat nabiMelihat sholat nabi
Melihat sholat nabi
 
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki PerempuanTata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
 
Tumakninah
TumakninahTumakninah
Tumakninah
 
Wudhu bunda
Wudhu bundaWudhu bunda
Wudhu bunda
 
Fatwa majelis tarjih dan tajdid tentang shalat kusufain
Fatwa majelis tarjih dan tajdid tentang shalat kusufainFatwa majelis tarjih dan tajdid tentang shalat kusufain
Fatwa majelis tarjih dan tajdid tentang shalat kusufain
 
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
 
Shalat tarawih (bagian 1 3)
Shalat tarawih (bagian 1 3)Shalat tarawih (bagian 1 3)
Shalat tarawih (bagian 1 3)
 
Fadhilah Sholat Dhuha yang Mempesona
Fadhilah Sholat Dhuha yang MempesonaFadhilah Sholat Dhuha yang Mempesona
Fadhilah Sholat Dhuha yang Mempesona
 
Puasa+arafah
Puasa+arafahPuasa+arafah
Puasa+arafah
 
Shalat dan khutbah jumat
Shalat dan khutbah jumatShalat dan khutbah jumat
Shalat dan khutbah jumat
 
Anjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalatAnjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalat
 
2
22
2
 
Fiqih shalat
Fiqih shalatFiqih shalat
Fiqih shalat
 
Penjelasan Bacaan Dalam Solat - 11. Salam
Penjelasan Bacaan Dalam Solat - 11. SalamPenjelasan Bacaan Dalam Solat - 11. Salam
Penjelasan Bacaan Dalam Solat - 11. Salam
 
Kitab salat musafir dan mengqasarnya
Kitab salat musafir dan mengqasarnyaKitab salat musafir dan mengqasarnya
Kitab salat musafir dan mengqasarnya
 
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan GerakannyaTata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
Tata Cara Fardhu 5 Waktu Lengkap Dengan Gerakannya
 
Kitab haid
Kitab haidKitab haid
Kitab haid
 

Viewers also liked

Feliz navidad 2013&felizaño-2014
Feliz navidad 2013&felizaño-2014Feliz navidad 2013&felizaño-2014
Feliz navidad 2013&felizaño-2014
Lupe Lupes
 
1. Perkuliahan Dodi Iswanto
1. Perkuliahan Dodi Iswanto1. Perkuliahan Dodi Iswanto
1. Perkuliahan Dodi Iswanto
Dodi Iswanto
 
Informe consulta de paciente
Informe consulta de pacienteInforme consulta de paciente
Informe consulta de paciente
evelynecopetrol
 

Viewers also liked (20)

My Computer
My ComputerMy Computer
My Computer
 
Cookies
CookiesCookies
Cookies
 
Graikų deivės
Graikų deivėsGraikų deivės
Graikų deivės
 
Wales
WalesWales
Wales
 
Finansai
FinansaiFinansai
Finansai
 
Komunikasi sel show
Komunikasi sel showKomunikasi sel show
Komunikasi sel show
 
Visual story prompts project ideas
Visual story prompts project ideas Visual story prompts project ideas
Visual story prompts project ideas
 
Feliz navidad 2013&felizaño-2014
Feliz navidad 2013&felizaño-2014Feliz navidad 2013&felizaño-2014
Feliz navidad 2013&felizaño-2014
 
Inferences
InferencesInferences
Inferences
 
Fis sajf
Fis sajfFis sajf
Fis sajf
 
1. Perkuliahan Dodi Iswanto
1. Perkuliahan Dodi Iswanto1. Perkuliahan Dodi Iswanto
1. Perkuliahan Dodi Iswanto
 
Grafica encuesta
Grafica encuestaGrafica encuesta
Grafica encuesta
 
Gravação de cds
Gravação de cdsGravação de cds
Gravação de cds
 
Informe consulta de paciente
Informe consulta de pacienteInforme consulta de paciente
Informe consulta de paciente
 
Diccionario financiero
Diccionario financieroDiccionario financiero
Diccionario financiero
 
Desarrollo+
Desarrollo+Desarrollo+
Desarrollo+
 
Chia semente, seu intestino agradece
Chia semente, seu intestino agradeceChia semente, seu intestino agradece
Chia semente, seu intestino agradece
 
Qmágico por Thiago Feijão
Qmágico por Thiago FeijãoQmágico por Thiago Feijão
Qmágico por Thiago Feijão
 
Semente de chia é a semente que mais brilha
Semente de chia é a semente que mais brilhaSemente de chia é a semente que mais brilha
Semente de chia é a semente que mais brilha
 
Trabajo sobre pitágoras
Trabajo sobre pitágorasTrabajo sobre pitágoras
Trabajo sobre pitágoras
 

Similar to Ayuningtyas galuh p, 12613052, tugas ibadah akhlak word

Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustakaSholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Jae Aya
 
Sunnah nabi muhammad
Sunnah nabi muhammadSunnah nabi muhammad
Sunnah nabi muhammad
Izzah Ros
 
Shalat Dhuha
Shalat DhuhaShalat Dhuha
Shalat Dhuha
rheiz16
 
Masalah Penting Tentang Shalat
Masalah Penting Tentang ShalatMasalah Penting Tentang Shalat
Masalah Penting Tentang Shalat
pamanlengser
 
Keutamaan Bulan Dzulhijjah_Yuana.pdf
Keutamaan Bulan Dzulhijjah_Yuana.pdfKeutamaan Bulan Dzulhijjah_Yuana.pdf
Keutamaan Bulan Dzulhijjah_Yuana.pdf
NurulZaman4
 

Similar to Ayuningtyas galuh p, 12613052, tugas ibadah akhlak word (20)

Tata cara shalat.pptx
Tata cara shalat.pptxTata cara shalat.pptx
Tata cara shalat.pptx
 
Tatacara Shalat
Tatacara ShalatTatacara Shalat
Tatacara Shalat
 
Kesalahan - kesalahan dalam shalat.pptx
Kesalahan - kesalahan dalam shalat.pptxKesalahan - kesalahan dalam shalat.pptx
Kesalahan - kesalahan dalam shalat.pptx
 
Etika muslim sehari-hari
Etika muslim sehari-hariEtika muslim sehari-hari
Etika muslim sehari-hari
 
Manfaat Gerakan Solat GPI
Manfaat Gerakan Solat GPIManfaat Gerakan Solat GPI
Manfaat Gerakan Solat GPI
 
ghat.pdf
ghat.pdfghat.pdf
ghat.pdf
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99
Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99
Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Tayamum dan Mandi Wajib
Tayamum dan Mandi WajibTayamum dan Mandi Wajib
Tayamum dan Mandi Wajib
 
Praktek ibadah
Praktek ibadahPraktek ibadah
Praktek ibadah
 
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustakaSholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
 
Sunnah nabi muhammad
Sunnah nabi muhammadSunnah nabi muhammad
Sunnah nabi muhammad
 
19 sunnah yang terlupakan
19 sunnah yang terlupakan19 sunnah yang terlupakan
19 sunnah yang terlupakan
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Shalat Dhuha
Shalat DhuhaShalat Dhuha
Shalat Dhuha
 
Masalah Penting Tentang Shalat
Masalah Penting Tentang ShalatMasalah Penting Tentang Shalat
Masalah Penting Tentang Shalat
 
Keutamaan Bulan Dzulhijjah_Yuana.pdf
Keutamaan Bulan Dzulhijjah_Yuana.pdfKeutamaan Bulan Dzulhijjah_Yuana.pdf
Keutamaan Bulan Dzulhijjah_Yuana.pdf
 
7 (tujuh) puasa sunnah
7 (tujuh) puasa sunnah7 (tujuh) puasa sunnah
7 (tujuh) puasa sunnah
 

Ayuningtyas galuh p, 12613052, tugas ibadah akhlak word

  • 1. AYUNINGTYAS GALUH PURWANDITYO, 12613052 FARMASI A GERAKAN SHOLAT SESUAI AL QUR’AN dan AS SUNNAH dan SESUAI DENGAN YANG DICONTOHKAN RASULULLAH SAW Artinya: “Dan sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.” Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin mengikuti gerakan-gerakan sholat sebagaimana yang dituntunkan Rosuulullooh karena itu adalah amalannya yang pertama kali akan dihisab di hari Kiamat. Berikut ini akan diuraikan tentang Gerakan-Gerakan Sholat beserta dalil-dalilnya dari Al Quran dan As Sunnah yang sesuai dengan yang dicontohkan rasulullah saw; dimana hal ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan, sama saja. 1) MENGANGKAT KEDUA TANGAN: Mengangkat kedua tangan saat Takbiirotul Ihroom dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 753 dan Imaam At Turmudzy no: 240, dari Shohabat Abu Hurairoh dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany: Artinya: “Bahwa Rosuulullooh jika memasuki sholat, maka beliau mengangkat kedua tangannya sembari menjulurkannya.” 2) MELETAKKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI, DIATAS DADA Setelah Takbir “Alloohu Akbar” usai, letakkanlah tangan kanan diatas tangan kiri, diatas dada. Hal ini sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Ibnu Hudzaimah no: 479, dari Shohabat Waa’il bin Hujr berikut ini: Artinya:
  • 2. “Aku sholat bersama Rosuulullooh dan beliau meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya DIATAS DADANYA.” 3) 3 POSISI PELETAKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI Hal ini dilakukan dengan 3 pilihan cara, sesuai dengan kondisi kepadatan jama’ah sholat, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 727 dan Imaam Ahmad no: 18890, dari Shohabat Waa’il bin Hujr berikut ini: Artinya: “… Kemudian beliau (Rosuulullooh meletakkan tangan kanannyadiatas punggung telapak tangan kirinya dan atau pada pergelangan tangan kirinya danatau pada punggung tangan kirinya…” Bahkan terdapat dalam riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 740 dari Sahl bin Sa’ad bahwa beliau berkata, Artinya: “Adalah orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya diatas siku tangan kirinya dalam sholat…” Adapun meletakkan kedua tangan dibawah dada (di pusar / di pinggang sebelah kiri), maka semua itu adalah Haditsnya LEMAH. 4) RUKUU’ : Adapun ketika rukuu’, maka ikutilah tuntunan gerakan tangan dan tubuh sebagaimana berikut ini: A) GERAKAN TANGAN KETIKA RUKUU’ Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, ketika bertakbir untuk rukuu’ dan ketika bangun dari rukuu’ adalah dijelaskan di dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 735 dan Imaam An Nasaa’I no: 1059, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar bahwa: Artinya: “Rosuulullooh mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya ketika memulai sholat dan ketika bertakbir untuk rukuu’ dan ketika beliau bangun dari rukuu’.”
  • 3. B) LETAK TANGAN DISAAT RUKUU’ Posisi jari-jari tangan setelahnya adalah berada di lutut (bukan di paha, dan bukan di betis) Meletakkan kedua tangan tersebut diatas lutut tersebut adalah sesuai dengan Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 747, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari ‘Abdullooh bin ‘Umar beliau berkata: Artinya: “Rosuulullooh mengajari kami sholat, lalu beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, dan ketika rukuu’ beliau meletakkan kedua tangannya diatas lututnya.” Dimana yang demikian itu dibenarkan oleh Sa’ad dengan mengatakan, “Kami mengerjakan ini, kemudian kami diperintahkan dengan ini, yaitu memegang kedua lutut.” Dan beliau meratakan punggungnya pada saat rukuu’. Hal ini sebagaimana terdapat Hadits diriwayatkan oleh Imaam Ibnu Maajah no: 872, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dari Waabishoh bin Ma’bad bahwa beliau berkata: Artinya: “Aku melihat Rosuulullooh sholat, beliau meratakan punggungnya sehingga kalau ditumpahkan air niscaya air tersebut tidak tumpah.” C) POSISI BADAN TEGAK LURUS SAAT I’TIDAAL Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498 dari ‘Aa’isyah bahwa: Artinya: “Adalah Rosuulullooh apabila mengangkat kepalanya dari rukuu’, tidak bersujud sehingga berposisi berdiri tegak lurus.” Bahkan lebih jelas lagi adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalamShohiih- nya no: 828, dimana para Shohabat menggambarkan bahwa: Artinya:
  • 4. “Rosuulullooh apabila rukuu’ maka kedua tangan beliau menggenggam kedua lutut, kemudian meluruskan punggungnya dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuu’ beliau berdiri tegak sehingga setiap sendi kembali ke tempat semula.” 5) SUJUD : URUTAN GERAK MENUJU SUJUD A) MENGANGKAT KEDUA TANGAN, SEBAGAIMANA GERAKAN TAKBIIROTUL IHROOM Kemudian apabila seorang Muslim hendak bergerak menuju sujud maka ia mengangkat kedua tangan terlebih dahulu sebagaimana gerakan takbiirotul ihroom yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 390, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar berikut ini bahwa beliau berkata: Artinya: “Aku melihat Rosuulullooh apabila membuka sholat, maka beliaumengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan ketika akan ruku,’ dan ketika bangun dari ruku’. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud.” B) IMAAM TERLEBIH DAHULU, BARU MA’MUM Sebagai suatu catatan yang harus diperhatikan terutama ketika seseorang berposisi sebagai makmum adalah membiarkan Imaam sujud terlebih dahulu baru kemudian setelah itu makmum turun untuk sujud. Hal ini sebagaimana terdapat dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 690 dan Al Imaam Muslim no: 474, dari riwayat Al Baroo’ bin Al ‘Aazib bahwa: Artinya: “Apabila beliau (Nabi) mengatakan “Sami Alloohu liman hamidah” maka tidak seorangpun dari kami mencondongkan punggungnya sehingga Nabi sujud terlebih dahulu, baru kemudian kami bersujud setelahnya.” 6) TASYAHHUD Adapun tentang Tasyahhud adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini: A) POSISI DUDUK SAAT TASYAHHUD Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i no: 889, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Wa’il bin Hujr beliau berkata:
  • 5. Artinya: “Sungguh aku melihat pada sholat Rosuulullooh bagaimana beliau sholat lalu beliau berdiri, kemudian bertakbir, kemudian mengangkat kedua tangannya sehingga sejajar dengan kedua telinganya, kemudian meletakkan tangan kanannya diatas telapak tangan kirinya dan pergelangan dan punggung lengan bawah tangan kirinya. Dan ketika hendak rukuu’ beliau mengangkat kedua tangannya seperti itu, kemudian meletakkan kedua tangannya diatas kedua lututnya, kemudian ketika beliau mengangkat kepalanya dari rukuu’ melakukan hal yang sama, kemudian beliau sujud lalu mensejajarkan kedua telapak tangannya dengan telinganya, kemudian duduk dan ber-iftirosy (menghamparkan kaki kirinya) dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas pahanya dan lututnya yang kiri, dan menjadikan siku tangan kanannya diatas paha kanannya, kemudian menggenggam dua dari jarinya dan membentuk lingkaran, kemudian mengangkat jarinya. Aku lihat menggerak-gerakkannya saat berdoa.” B) DUDUK IFTIROSY SAAT TASYAHHUD AWAL Dalam Tasyahhud Awal hendaknya seorang yang sedang sholat memposisikan dirinya dalam sikap Iftirosy, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498, dari ‘Aa’isyah bahwa: Artinya: “Nabi menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya.” C) DUDUK TAWARRUK SAAT TASYAHHUD AKHIR Dalam Tasyahud Akhir ini, seorang yang sedang sholat hendaknya memposisikan dirinya dalam sikap Tawarruk, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 579, dari Shohabat ‘Abdullooh bin Az Zubair beliau berkata: Artinya: “Bahwa Rosuulullooh apabila duduk dalam sholat (Tasyahhud Akhir), beliau mengedepankan kaki kirinya (mengeluarkan kaki kirinya) diantara pahanya dan betisnya, dan menghamparkan kaki kanannya dan meletakkan tangan kirinya diatas lutur kirinya. Dan meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya, sembari memberi isyarat dengan telunjuknya.”
  • 6. D) KEADAAN JARI-JEMARI TANGAN KANAN SAAT TASYAHHUD Adapun keadaan jari jemari tangan kanan saat tasyahhud tersebut adalah membentuk angka 53, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad no: 6153, menurut Syaikh Syu’aib Al Arnaa’uth sanadnya Shohiih memenuhi syarat Al Imaam Muslim, para perowinya terpercaya, termasuk para perowi Al Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim kecuali Hammad bin Salamah, beliau termasuk perowi Shohiih Muslim; dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar Artinya: “Bahwa Nabi apabila duduk bertasyahhud beliau meletakkan tangan kirinya diatas lutut kirinya dan meletakkan tangan kanannya diatas lutut kanannya dan membentuk angka 53 kemudian berdoa.” Atau menggenggamkan seluruh jemari tangan kanan dan menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkannya diatas paha kanannya; lalu meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 580, dari ‘Abdullooh bin ‘Umar dimana didalam riwayat itu dijelaskan bahwa: Artinya: “Rosuulullooh apabila duduk dalam sholat maka beliau meletakkan telapak tangan kanannya diatas paha kanannya dengan menggenggam seluruh jarinya dan menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya.” 7) SALAM Adapun ketika Salam, hendaknya seseorang memalingkan kepalanya ke kanan hingga putih pipinya terlihat, kemudian memalingkan kepalanya ke kiri hingga putih pipinya terlihat oleh orang dibelakangnya. Hal tersebut adalah sebagaimana dijelaskan dalam dalil berikut ini: Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i dalam As Sunnan Al Kubro no: 1248, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Shohiih Sunnan An Nasaa’i no: 1324, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar Artinya:
  • 7. “Bahwa Nabi bersalam ke kanan dan ke kiri dengan mengatakan “Assalamu’alaikum Warohmatullooh”, “Assalamu’alaikum Warohmatullooh” sehingga terlihat putih pipinya dari sini dan putih pipinya dari sini.” Beberapa Kesalahan dalam Sholat yang Sering Terjadi [1] Membaca Al-Qur'an dalam ruku' atau selama sujud. Hal ini dilarang, berdasarkan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas bahwa Nabi bersabda, "saya telah dilarang untuk membaca Al-Qur'an selama ruku' atau dalam sujud." (HR. Muslim) [2]. Melafadzkan niat dalam sholat, seperti ucapan sebagian orang ketika hendak mengangkat tabirotul ihrom Aku berniat mengerjakan sholat dzuhur empat roka’at secara berjama’ah karena mengharapkan (ridho) Allah Ta’ala”. Koreksi : Sesungguhnya niat sebuah amalan letaknya di hati dan tidak boleh dilafadzkan. Syaikhul Islam Ahmad bin Taimiyah rohimahullah memiliki pembahasan yang bagus seputar masalah ini. Diantara pembahasan beliau, beliau mengatakan, “Sesungguhnya melafadzkan niat merupakan salah satu bentuk lemahnya cara berfikir dan lemahnya pengetahuan agama seseorang. Hal ini juga termasuk bid’ah yang buruk”. *Majmu’ Fatawa hal. 227-258/XXII]. AsSuyuthi berkata, ´Yang termasuk perbuatan bid·ahadalah was-was (selalu ragu) sewaktu berniat sholat. Halitu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu alaihiwasallam maupun para shahabat beliau. Mereka dulu tidak pernah melafadzkan niat sholat sedikitpun selainhanya lafadz takbir. • Takbirotul ihrom tersebutharus diucapkan dengan lisan(bukan diucapkan di dalamhati). • Muhammad Ibnu Rusyd berkata, ´Adapun seseorangyang membaca dalam hati,tanpa menggerakkanlidahnya, maka hal itu tidakdisebut dengan membaca.Karena yang disebut denganmembaca adalah denganmelafadzkannya di mulut.µ • [3] Kesalahan Terkait Bacaan Sholat Saat Membaca Al Fatihah • 1. Mengulang-ngulang bacaan Al Fatihah. Umumnya kesalahan ini dialami oleh orang yang terkena penyakit was-was. • 2. Mengeraskan bacaan basmalah ketika menjadi imam. Dari Anas bin Malik shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mengatakan, • “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan Umar radliallahu ‘anhuma mereka semua mengawali bacaan shalat mereka dengan bacaan
  • 8. “ (HR. Bukhari dan Muslim). • Kemudian dalam riwayat yang lain disebutkan: “mereka tidak mengeraskan bacaan basmalah.” (HR. Ahmad, An Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban). Riwayat ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para khulafa’ur rasyidin membaca basmalah dengan suara lirih. • Adapun adanya beberapa riwayat yang mensyariatkan membaca basmalah dengan keras adalah riwayat yang lemah dan bahkan palsu. Syaikhul Islam ditanya tentang hadis yang menyebutkan membaca basmalah dengan suara keras, beliau menjawab: “Para ahli hadis sepakat bahwasanya tidak ada satu hadis shahih-pun yang secara tegas menyebutkan membaca basmalah dengan suara keras. Riwayat yang secara tegas menyebutkan membaca basmalah dengan keras hanya ada pada hadis palsu.” (Taudlihul Ahkam, 2/195). • 3. Membaca Al Fatihah dengan tidak putus-putus pada setiap ayat, namun dibaca dengan bersambung. Perbuatan ini menyelisihi sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. • Arah Kiblat • Arah Kiblat : Arah yang dihadapi seseorang pada saat melaksanakan ibadah shalat (Ka’bah/Baitullah) • Dalil arah Kiblat :  ..Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah ke arahnya.. (Al-Baqarah (2):150)  Baitullah adalah kiblat bagi orang-orang di Masjidil Haram. Masjidil Haram adalah kiblat bagi penduduk Tanah Haram (Mekah), dan Tanah Haram adalah kiblat bagi semua umatku di muka bumi, baik di Barat maupun di Timur. (HR Baihaqi dari Amer bin Hafs. r.a ) Ilmu Ukur Segitiga Bola  Ilmu ukur segitiga bola atau disebut juga dengan istilah trigonometri bola (spherical trigonometri) adalah ilmu ukur sudut bidang datar yang diaplikasikan pada permukaan berbentuk bola yaitu bumi yang kita tempati.  Sebagaimana sudah disepakati secara umum bahwa yang disebut arah adalah “jarak terpendek” berupa garis lurus ke suatu tempat sehingga Kiblat juga menunjukkan arah terpendek ke Ka’bah. Karena bentuk bumi yang bulat, garis ini membentuk busur besar sepanjang permukaan bumi. Untuk perhitungan arah kiblat, ada 3 buah titik yang harus dibuat, yaitu : • 1. Titik A, diletakkan di Ka’bah (Mekah) • 2. Titik B, diletakkan di lokasi yang akan ditentukan arah kiblatnya.
  • 9. 3. Titik C, diletakkan di titik kutub utara. Titik A dan titik C adalah dua titik yang tetap, karena titik A tepat di Ka’bah dan titik C tepat di kutub Utara sedangkan titik B senantiasa berubah tergantung lokasi mana yang akan dihitung arah Kiblatnya. Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis lengkung permukaan bumi, maka terjadilah segitiga bola ABC, seperti pada gambar. Ketiga sisi segitiga ABC di samping ini diberi nama dengan huruf kecil dengan nama sudut didepannya masing-masing sisi a, sisi b dan sisi c. • Untuk perhitungan arah kiblat, hanya diperlukan dua data : • 1). Koordinat Ka’bah φ = 21o 25’ LU dan λ = 39o 50’ BT. • 2). Koordinat lokasi yang akan dihitung arah kiblatnya. • Sedangkan data lintang dan bujur tempat lokasi kota yang akan dihitung arah kiblatnya dapat diambil dari berbagai sumber diantaranya : Atlas Indonesia dan Dunia, Taqwim Standar Indonesia, Tabel Geografis Kota-kota Dunia, situs Internet maupun lewat pengukuran langsung menggunakan piranti Global Positioning System (GPS).